BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Alat untuk mengantisipasi suatu perubahan adalah “MANAJEMEN STRATEGIS; mencakup perencanaan yang tepat, pelaksanaan yang terarah, dan
penggerakan yang cermat serta pengendalian yang teliti. Manajemen, sebgai alat kepemimpinan dapat mencapai keberhasilan tujuan organisasi, dengan
menggunakan fungsi-fungsi manajemen dan penerapan strategi disuatu organisasi mmengubah lebih oiptimalnya capaian organisasi. Hal ini dikarenakan analisis yang dilakukan secara terpadu dimulai aspek internal dengan menggambarkan
kekuatan dan kelemahan. Dan menganalisis aspek eksternal yang menggambarkan peluang dan ancaman secara sistematis strategi melakukan analisisnya.
Menurut Stoner glbalisasi merupakan ptroses yang terkait dengan tiga faktor yang saling berhubungan yaitu mengenai kedekatan, lokasi dan sikap. Kedekatan memberikan penekanan pada katan dengan pelanggan, pesaing, pemasok dan
pemerintah yang jauh lebih banyak da beragam. Lokasi memberikan penekanan pada terintregrasinya organisasi melewati batas-batas wilayah teritorial suatu
B. PENGERTIAN MANAJEMEN
Istilah manajemen mengacu pada proses mengoordinasi dan
menmgimtegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robin, 1999:8).
Manajemen dapat diartikan merupakan alat untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan fungsi—fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Sebagai alat kepemimpinan
dalam neggerakan organisasi untuk mencapai tujuan.
Pengertian manajemen menurut Daft (2007) menyatakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efiosien melalui perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian sumberaya. Selain itu Paul Harsey dan Keneth dalam Siswanto (2006) menyatakan bahwa manajemen sebagai suatu
usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu dan kelomok untuk mencapai tujuan.
Pengertian manajemen adalah suatu usaha pimpinan organisasi bersama
anggota organisasi untuk mencapai tujuan dengan menggunakan fungsi-fungsi manajemen yang terdiuri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
C. PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGI
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen strategi sebagai
berikut:
1) Manajemen strategi adalah suatu kegiatan dalam organisasi yang dimulai dengan formulasi, implementasi, dan pengendalian untuk tercapainya Visi
dan Misi dan tujuan organisasi.
2) Manajemen Strategi: Merupaka arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada perkembangan strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran organisasi/perusahaan. Proses manajemen
strategi ialah suatu cara bagaimana para perencana strategi menentukan sasaran dan membuat kesimpulan strategi (William F Glueck-Lawarence
R. Jauch, 1994)
3) Manajemen strategi: Serangkaian daripada keputusan manajerial dan
kegiatan-kegiatan yang menentukan organisasi/perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusab/formulasi strategi, pelaksanaan, implementasi, dan pengendalian (J.D Hunger & Thomas L.
Wheelen, 1996).
4) Pearce dan Robinson (2007) menyatakan manajemen strategi adalah; satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu
perusahaan.
Fred r. David (2005) menyetakan manajemen strategi adalah; seni dan
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.
Dapat disimpulkan bahwa menajemen strategi adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyususnan suatu strategi atau sejumlah
strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran atau tujuan.
Rencana manajemen strategi untuk pendidikan ialah suatu rencana jangka
panjang yang didasarkan pada analisis dan diagnosis lingkungan kinternal dan eksternal yang selanjutnya mempormulasikan hasil analisis tersebut menjadi
sebuah keputusan strategi yang menrupakan sarana untuk mencapai tujuan akhir. D. PRINSIP-PRINSIP UNTUK MENYUKSESKAN STRATEGI.
Para pengambil kebijakan strategi perlu menjamin strategi yang ditetapkan dapat berhasil dengan baik, bukan saja dalam tatanan konseptual saja tetapi dapat
dilaksanakan. Hatten &Hatten memberi beberapa petunjuk mengenai cara pembuatan strategi sehingga bisa berhasil, diantaranya yaitu :
1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya.
2. Setiap strategi tidak hanya membuat satu straetgi, tergantung pada ruang
lingkup kegiataannya.
3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua
sumberdaya.
4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian ppada apa yang merupakan kekuatan dan tidak pada titik-titik yang merupakan kelemahan.
5. Sumber daya adalah suatu yang kritis.
6. Strategi hendaknya memperhitungkan risiko yang tidak terlalu besar. 7. Strategi hendaknya disusun di atas landasan keberhasilan yang telah
dicapai.
E. PROSES MANAJEMEN STRATEGI.
Proses Manajeman Strategi terdiri dari Formulasi strategi, implementasi strategi dan pengendalian strategi.
dengan pendekatan sumberdaya profil organisasi, rantai nilai, menganalisis lingkungan internal, dan eksternal yang meliputi kekuatan dan kelemahan serta
peluang dan ancaman.
Implementasi strategi: Proses tahap kedua di dalam manajemen strategi yaitu
implementasi strategi hal ini pentingdilakukan bagi suatu organisasi dalam mewujudkan strategi yang telah dibuat dan diambil kebijakan. Pelaksanaan
strategi yaitu dengan cara menyusun dan membagi unit pelaksana kerja serta wewenang dan melakukan konsolidasi dalam upaya untuk mendorong karyawan memahami kebijkan-kebijkan strategi yang telah ditetapkan, sehingga strategi
yang telah diformulasikan dapat menjadi kenyataan.
Pengendalian strategi: Fungsi pengendalian sangat penting dalam melakukan
strategi. Langkah dalam pengendalian strategi yang sangat diperlukan adalah monitor dari kinerja organisasi. Agar secara cepat mengetahui terjadinya
hambatan didalam strategi.
Dengan mendapatkan informasi yang cepat, apabila terdapat hambatan maka
BAB II
URAIAN DAN ANALISIS SWOT MI MUHAMMADIYAH LEUWILIANG
A. Sekilas Pandang MI Muhammadiyah Leuwiliang.
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Leuwiliang berdiri pada tahun 1928 di atas tanah wakaf dari ibu Hj. Nani . oleh grup Muhammadiyah Leuwiliang di
bawah pimpinan K. Moh. Noh Nur dan K. Asep Mujtaba.
Tujuan didirikannya Madraha Ibtidaiyah Muhammadiyah Leuwiliang menurut tokoh pendirinya adalah :
1. Agar masyarakat Leuwiliang dan sekitarnya dapat bersekolah.
2. Untuk memajukan dan menyadarkan umat Islam dilingkungan Leuwiliang
dari belenggu kebodohan.
3. Untuk membina kader-kader muda Muhammadiyah.
Seiring dengan berjalannya usia madrasah, maka swampai saat ini
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah terus mengalami kemajuan. Saat ini jumlah siswanya sebanyak 540 siswa yang dibina oleh 23 orang guru terdiri dari 18 rombel.
B. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah.
Visi Madrsah Ibtidaiyah Leuwiliang adalah “Menjadi madrasah terbaik,
untuk menciptakan generasi yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia dan berprestasi”
Misi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Leuwiliang adalah :
1. Menyiapkan generasi yang unggul dalam bidang imtak dan iptek.
2. Membentuk sunberdaya manusia yang aktif, kreatif, inovatif, dan insan
3. Membangun citra madrasah sebagai lembaga pendidikan terpercaya di melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
C ANALISIS SWOT A. Strength (kekuatan)
Rumusan visi dan misi di atas telah mengandung idealisme dan harapan masa depan, memperlihatkan tentang apa yang akan dikerjakan oleh
madrasah. Visi Misi dapat dijadikan sebagai cita-cita bersama warga madrasah, juga diharapkan mampu memberikan inspirasi, motivasi
danikekuatan pada warga madrasah.
Tujuan madrasah yang sudah dirumuskan merupakan langkah untuk untuk
mewujudkan Visi Misi Madrasah yang telah dicanangkan. Untuk mewujudkan terlaksananya Visi, Misi dan tujuan madarasah di atas
didukung oleh ketersediaan guru yang secara kuantitatif dan kualitatif telah memenuhi kebutuhan.
B. Weaknes ( Kelemahan)
MIM Leuwiliang selain memiliki kekuatan tentu saja memiliki kelemehan,
antara lain menejemen pelaksanaan program belum dapat direalisasikan secara utuh. Selain itu kelemahan yang lain adalah dari segi sarana
C. Opportunity (peluang)
Rumusan visi misi dan tujuan madrasah, jumlah guru yang memadai baik secara kuantitatif maupun kualitatif serta berbagai prestasi yang telah diraih oleh MIM Leuwiliang baik tingkat lokal maupun nasional dalam
bidang akademik maupun nonakademik telah menimbulkan rasa percaya yang besar dari masyarakat untuk memasukan putera puterinya ke MIM
Leuwiliang. Selain dari itu MIM Leuwiliang berada di bawah binaan PCM Leuwiliang, dinama Muhammadiyah merupakan ormas islam yang sudah berpengalaman dalam mengelola lembaga pendidikan sehingga menjadi
peluang untuk semakin maju dan berkembangnya MIM Leuwiliang. D. Threat (ancaman)
Ancaman terhadap keberlangsungan MIM Leuwiliang pada dasarnya tidak
terlalu nampak, namun beberapa kemungkinan yang bisa menjadi ancaman antara lain semakin banyak berdirinya sekolah-sekolah unggulan dibeberapa daerah bisa menjadi penyebab berkurangnya jumlah siswa.
Selain itu apabila guru-guru kurang melakukan inovasi dalam pembelajaran terutama yang berhubungan dengan perkembangan ilmu