• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled Document

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Untitled Document"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN DOSEN PEMULA

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK (METODE 5M) DALAM KURIKULUM 2013 TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN

MENULIS KARYA ILMIAH MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS HKBP

NOMMENSEN MEDAN

TIM PENGUSUL

KETUA : ELZA L. L. SARAGIH, S.S., M.Hum. (197503212005012002) ANGGOTA : BESLINA AFRIANI SIAGIAN, S. Pd., M.Si. (0123048802)

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN NOVEMBER

2014

(2)

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

Judul Penelitian : Penerapan Pendekatan Saintifik (Metode 5M) dalam Kurikulum 2013 terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen Medan Kode/Nama Rumpun Ilmu : 743/ Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Elza Leyli Lisnora Saragih, S.S., M.Hum. b. NIP : 197503212005012002

c. Jabatan Fungsional : Lektor

d. Program Studi : Pendidikan Bahasa Indonesia e. Nomor HP : 081362223619

f. Alamat surel (e-mail) : beslina_siagian@yahoo.com Anggota Peneliti

a. Nama Lengkap : Beslina Afriani Siagian, S. Pd., M.Si.

b. NIDN : 0123048802

c. Perguruan Tinggi : Universitas HKBP Nommensen

Biaya Penelitian : - diusulkan ke DIKTI Rp. 13.000.000 - dana internal PT Rp. 2.000.000 - dana institusi lain Rp. -

- inkind sebutkan

Medan, November 2014 Mengetahui,

Dekan/ Ketua Ketua Peneliti,

Drs. Juliper Nainggolan, M.Si. Elza Leyli Saragih, S. S., M.Hum.

NIP. 197503212005012002

Menyetujui,

Ketua lembaga penelitian,

(3)

DAFTAR ISI

Nomor Halaman

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian………. 4

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KERANGKA TEORETIS ... 5

1. PENDEKATAN SAINTIFIK ... 5

a. Hakikat Pendekatan Saintifik ... 5

b. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik ... 5

2. KETERAMPILAN MENULIS ... 9

B. KERANGKA KONSEPTUAL ... 12

C. HIPOTESIS PENELITIAN ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 14

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14

C. Populasi dan Sampel ... 15

D. Desain Penelitian ... 15

E. Instrumen Penelitian ... 16

F. Peta Jalan Penelitian ... 17

G. Teknik Analisis Data ... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 25

(4)

B. Pembahasan Penelitian ... 27

BAB V KESIMPULAN ... 28

BAB VI BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ... 29

A. Biaya Penelitian ... 29

B. Jadwal Penelitian ... 29

(5)

ABSTRAK

Elza Leyli Lisnora Saragih. Penerapan Pendekatan Saintifik (Metode 5M) dalam Kurikulum 2013 terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen Medan. Penelitian Dosen Pemula. Dikti.

Penelitian ini merupakan kajian tentang pendekatan saintifik (dengan metode 5M) yang merupakan bagian dari implementasi kurikulum 2013 yang akan diterapkan dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Sehubungan dengan itu, maka tujuan penelitian adalah untuk melihat peningkatan kemampuan mahasiswa dalam kegiatan menulis karya ilmiah dengan menerapkan pendekatan saintifik (metode 5M).

Metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, yakni eksperimen semu dengan desain one group pretest-postest. Desain tersebut hanya melihat hasil belajar mahasiswa sebelum dan sesudah perlakuan dengan pendekatan saintifik (metode 5M).

Sampel yang akan dikenai perlakuan berjumlah 30 orang dari seluruh populasi yang ada. Hal itu diperoleh dari 30% dari 103 mahasiswa stambuk 2012 yang memperoleh mata kuliah Keterampilan Menulis. Sedangkan tes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa adalah tes kemampuan menulis. Tes tersebut dibuat dalam bentuk uraian. Hasil belajar diuji dengan menggunakan uji normalitas Liliefors, menguji homogenitas data dengan uji homogenitas F, dan menguji hipotesis dengan uji-T.

Berdasarkan perhitungan data normalitas dan homogenitas yang dilakukan, maka diperoleh thitung = 10,5 pada taraf signifikan = 5% dari daftar distribusi t

dk (n-1) = (30-1) = 29 maka diperoleh ttabel =2,46. Jadi thitung > ttabel = 10,5> 2,46

berarti Ho ditolak dan Ha diterima yaitu menyatakan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara kemampuan menulis sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan saintifik (metode 5M).

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani seseorang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Daya dan upaya yang termaktub dalam konsep tersebut harus diselaraskan dalam sebuah rancangan strategis yang kini disebut sebagai kurikulum.

Berkaitan dengan hal itu, saat ini, pemerintah sedang mencanangkan kurikulum baru yang dikenal sebagai kurikulum 2013 dengan landasan filosofis yang bersifat untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Adapun pencanangan tersebut terkait dengan banyaknya masalah dalam pendidikan memasuki abad 21 ini. Salah satu masalah yang cukup urgen adalah meningkatnya gelombang globalisasi di negara kita. Kemajuan teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah dunia yang baru, dunia yang terbuka sehingga seharusnya membenahi diri untuk dapat menghadapi “ancaman” dari dunia luar. Itu sebabnya kurikulum 2013 lebih menekankan penilaian pada sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam hal ini, sikap adalah penilaian paling utama sebelum menilai kedua hal setelah itu.

Pelaksanaan Kurikulum 2013 seperti yang sudah dikatakan di atas, dilaksanakan melalui Pendekatan Saintifik (Scientific). Pada pelaksanaannya, pendekatan ini menekankan pada lima aspek penting yang juga dikenal dengan istilah “5M”, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan komunikasi. Lima aspek ini harus benar-benar terlihat pada pelaksanaan pembelajaran di lapangan.

(7)

percobaan yang dituntun guru sebelum mencoba. Langkah kedua adalah bertanya. Hal ini dilakukan guru dengan membuka pembelajaran dengan menimbulkan masalah. Langkah selanjutnya adalah mencoba. Mencoba akan membuat siswa sadar bahwa materi ajar sangat penting dalam kehidupan mereka sehari-hari, maka motivasi mereka seharusnya bukan lagi mengejar nilai. Siswa yang mencoba akan paham bahwa materi yang diajarkan guru berguna untuk mereka. Langkah berikutnya adalah menalar. Proses penalaran inilah yang kemudian membuat siswa mencerna dengan baik, memilah baik-buruk, lalu mendapatkan kesimpulan. Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan. Siswa dituntut untuk mampu mengkomunikasikan permasalahan sehingga mampu memahami dan menjalankan materi ajar dengan benar dalam kehidupan sehari-hari. Kelima langkah tersebut harus terlihat dengan benar dalam penerapan kurikulum 2013.

Berkaitan dengan hal itu, maka melihat urgensinya aplikasi kurikulum 2013 dan hubungannya dengan peningkatan kualitas pendidikan untuk menekan “ancaman” dari luar, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran wajib, maka dalam konteks ini, penelitian ini diarahkan pada penerapan pendekatan saintifik tersebut dalam materi menulis.

Keterampilan menulis merupakan urutan yang terakhir dalam belajar berbahasa. Keterampilan ini merupakan “muara” dari tiga keterampilan lainnya. Keterampilan ini juga cenderung menjadi “pangeran” dibanding tiga keterampilan lainnya karena alur berpikir seseorang akan terlihat dari tulisan yang diciptakannya.

(8)

Kurikulum 2013 yakni mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikannya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan diadakan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Saintifik (Metode 5M) dalam Konsep Kurikulum 2013 terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas HKBP Nommensen Tahun Ajaran 2013/ 2014”.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Siswa sulit menuangkan ide dan aspirasinya ke dalam bentuk tulisan. 2. Siswa sulit memerikan akar masalah menjadi topik dalam tulisan.

3. Siswa menganggap kegiatan menulis sebagai kegiatan yang tidak menyenangkan.

4. Siswa memiliki nilai yang rendah dalam kegiatan menulis.

C. Batasan Masalah

Penelitian ini tidak akan membahas semua bagian dalam identifikasi masalah mengingat keterbatasan peneliti sebagai pelaku penelitian. Oleh karena itu, masalah ini hanya akan dibatasi pada kesulitan siswa dalam memerikan akar masalah menjadi topik dalam tulisan. Dengan demikian penelitian ini akan diarahkan pada penerapan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam konsep kurikulum 2013 terhadap peningkatan kemampuan menulis karya ilmiah Program Studi Bahasa Indonesia FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan Tahun Ajaran 2013/ 2014.

D. Rumusan Masalah

Sejalan dengan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

(9)

2. Bagaimanakah hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah sesudah menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013? 3. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah

sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah sebelum menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013. 2. Untuk mengetahui hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah sesudah

menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013?. 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kegiatan menulis karya ilmiah

sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan saintifik (metode 5M) dalam kurikulum 2013.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi seluruh pihak dan kalangan, khususnya dalam dunia pendidikan. Maka dalam hal ini, ada dua hal yang akan diharapkan menjadi manfaat dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

1. Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan khasanah ilmu pendidikan di perguruan tinggi, khususnya dalam mata kuliah keterampilan menulis. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menyokong usaha pemerintah dalam mencanangkan implementasi kurikulum 2013.

2. Secara Praktis

(10)

BAB II

LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. LANDASAN TEORETIS

1. Pendekatan Saintifik (Metode 5M) a. Hakikat Pendekatan Saintifik

Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik2. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas pengoleksian data melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.

b. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran disajikan berikut ini.

1) Mengamati

(11)

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini.

a) Menentukan objek apa yang akan diobservasi.

b) Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi.

c) Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder.

d) Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi.

e) Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.

f) Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.

2) Menanya

Pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal.

Fungsi bertanya dapat dipaparkan dalam bagian-bagian berikut ini.

a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.

b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.

(12)

e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.

g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosakata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok.

h) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.

i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain.

3) Menalar

Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.

a) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum.

b) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.

c) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).

d) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.

(13)

f) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.

g) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. h) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan

memberikan tindakan pembelajaran perbaikan. 4) Mencoba

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;(6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. 5) Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif

Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.

(14)

2. Keterampilan Menulis a. Pengertian Menulis

Kemampuan menulis merupakan perwujudan bentuk komunikasi secara tidak langsung, tidak langsung bertatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Memang pada kenyataannya menulis merupakan keterampilan yang dapat dikatakan lebih sulit daripada keterampilan berbahasa yang lain, seperti menyimak, membaca dan berbicara. Dalam proses menulis, dituntut agar memperhatikan struktur yang berkaitan dengan unsur-unsur tulisan agar pembaca dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Oleh karena itu, penulis harus benar-benar menggunakan atau memakai struktur sebuah tulisan seperti kata, kalimat, paragraf, dan lain-lain dengan baik. Mohamad melalui Darmadi (1996, 11) menyatakan bahwa menulis atau mengarang itu diibaratkan seperti naik sepeda yang harus menjaga keseimbangan.

Menurut Marwoto (1987:12) menulis merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca dan bisa dipahami oleh orang lain. Menurut Gie (1992:17) menulis merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, pengetahuan dan pengalaman-pengalaman hidupnya melalui bahasa tulis yang jelas sehingga pembaca mengerti apa yang dimaksud penulis.

b. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat

Secara umum fungsi utama tulisan adalah sebagai alat komunikasi secara tidak langsung. Hartig dalam Tarigan (2008:25-26), menyebutkan tujuan penulisan, yaitu penugasan, altruistik, persuasif, informasi, pernyataan diri, kreatif, dan pemecahan masalah.

(15)

menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki, membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih memecahkan beberapa masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif dan tidak hanya sebagai penerima informasi (Haiston melalui Darmadi, 1996:3).

c. Ciri Tulisan yang Baik

Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat berkomunikasi secara baik dengan pembaca yang ditujukan oleh tulisan itu. Sementara itu, menurut Alton C. Morris melalui Tarigan (2008:7) tulisan yang baik merupakan komunikasi pikiran dan perasaan yang efektif. Semua komunikasi tulis adalah efektif dan tepat guna. Menurut Akhdiat (1993:2) tulisan yang baik memiliki beberapa ciri, yaitu signifikan, jelas, mempunyai kesatuan dan organisasi yang baik, ekonomis, mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang diterima, mempunyai kekuatan memadai, menggunakan bahasa yang diterima.

Berdasarkan penjelasan tersebut, Tarigan (2008:7) menyimpulkan bahwa terdapat empat ciri tulisan yang baik sebagai berikut:

1) Jelas

Pembaca dapat membaca teks dengan cara tetap dan pembaca tidak boleh bingung dan harus mampu menangkap maknanya tanpa harus membaca ulang dari awal untuk menemukan makna yang dikatakan oleh penulis. 2) Kesatuan dan Organisasi

Pembaca dapat mengikutinya dengan mudah karena bagian-bagiannya saling berhubungan dan runtut.

3) Ekonomis

(16)

d. Tujuan Menulis

Dalam menulis ada banyak tujuan yang ingin dicapai. Biasanya antara penulis satu dengan yang lain memiliki tujuan yang berbeda. Sehubungan dengan itu, Tarigan (2008:24) mengkategorikan tujuan menulis, yaitu memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan mengutarakan atau mengekspresikan perasaaan yang berapi-api.

e. Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah karya tulis yang penyusunan dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan.

Ada tiga tahap proses menulis, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi atau penyempurnaan. Tahap-tahap tersebut mutlak harus dilalui oleh seorang penulis agar tulisannya berkualitas baik. Selain itu, penulis harus banyak ide, gagasan, dan obsesi tentang suatu hal yang akan ditulis. Oleh karena itu menulis tergolong sebuah proses kreatif.

Sebagai proses kreatif, penulisan karya ilnmiah meuat empat tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap inkubasi, (3) tahap iluminasi, dan (4) tahap verifikasi/ evaluasi.

Tahap persiapan merupakan kegiatan penulis untuk merencanakan, mengumpulkan bahan/informasi, merumuskan masalah, dan meredaksikan judul sesuai masalah. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membaca, mengamati, dan mendiskusikan.

Tahap inkubasi merupakan kegiatan menemukan pemecahan masalah dan jalan keluar dari permasalahan yang ada. Kegiatan ini berada pada bawah sadar yang melibatkan proses perluasan pikiran.

(17)

Tahap verifikasi/ evaluasimerupakan kegiatan memeriksa dan menyeleksi kembali gagasan-gagasan yang muncul pada tahap iluminasi kemudian menyusunnya kembali dengan fokus yang dikehendaki.

Gambar Fishbone Penelitian

B. KERANGKA KONSEPTUAL

Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang dapat dikatakan lebih sulit daripada keterampilan berbahasa yang lain, seperti menyimak, membaca dan berbicara. Sebab dalam proses menulis, terdapat tuntutan untuk memperhatikan struktur yang berkaitan dengan unsur-unsur tulisan agar pembaca dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Oleh karena itu, penulis harus benar-benar menggunakan atau memakai struktur sebuah tulisan seperti kata, kalimat, paragraf, dan lain-lain dengan baik.

Sikap memunculkan ide memerikan akar masalah

Pengetahuan menguji coba berpikir analitis

Keterampilan mengkomunikasikan

Prinsip penalaran bukti menanya mengkomunikasi

Observasi obyek mengamati menalar

Eksperimen mencoba

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis

Metode 5M Pendekatan

Saintifik

(18)

Beberapa alasan mengenai pentingnya menulis adalah sebagai sarana menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, kemampuan mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki, membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih memecahkan beberapa masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif dan tidak hanya sebagai penerima informasi.

Mengingat banyaknya “penyakit” pendidikan di era 21 ini, maka pemerintah menerapkan kurikulum 2013 yang berorientasi pada pendekatan saintifik. Pendekatan tersebut diarahkan pada lima langkah yang dikenal dengan istilah 5M, yakni mengamati, menanya, bernalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Melalui metode-metode tersebut, guru akan mengarahkan siswa untuk menemukan sesuatu, memunculkan ide baru, mengorganisasikan dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang dimilki, membantu untuk menyerap dan memproses informasi, memungkinkan berlatih memecahkan beberapa masalah, dan mengungkapkan diri untuk menjadi aktif dan tidak hanya sebagai penerima informasi, tetapi juga pemberi informasi.

Selain itu, pendekatan ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serial aktivitas pengoleksian data melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.

C. HIPOTESIS PENELITIAN

(19)

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan dan tujuan masalah pada pendahuluan yaitu: 1. Menginovasi model pencapaian konsep agar menjadi model pembelajaran

matematika yang inovatif yang dapat meningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa

2. Menginovasi model pencapaian konsep agar menjadi model pembelajaran matematika yang inovatif yang dapat meningkatan kemampuan kreativitas matematika mahasiswa?

3. Melihat interaksi antara model pencapaian konsep dengan tingkat kemampuan matematika terhadap peningkatan pemahaman dan kreativitas matematika mahasiswa

maka yang menjadi tujuan dan manfaat penelitian ini adalah:

1. Membuat suatu desain model pencapaian konsep yang diinovasi agar menjadi model pembelajaran matematika yang inovatif, sehingga model pembelajaran yang diinovasi tersebut bermanfaat untuk meningkatan kemampuan pemahaman matematis mahasiswa

2. Membuat suatu desain model pencapaian konsep yang diinovasi agar menjadi suatu model pembelajaran matematika yang inovatif, sehingga model pembelajaran yang diinovasi tersebut bermanfaat untuk meningkatan kemampuan kreativitas matematis mahasiswa

(20)
(21)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Metode ini dipergunakan karena peneliti ingin mengetahui hasil peningkatan pembelajaran kemampuan mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mata kuliah keterampilan menulis sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan saintifik (Metode 5M) dalam konsep kurikulum 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas perkuliahan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen, khususnya ruang pembelajaran program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pembelajaran 2013/ 2014.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Arikunto (1998:115) menyatakan, “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester empat yang memperoleh mata kuliah keterampilan menulis pada tahun 2013/ 2014 yang dirincikan dalam tabel di bawah ini.

TABEL I

RINCIAN POPULASI PENELITIAN

Grup Jumlah

A 40

B 40

C 21

(22)

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan wakil dari populasi yang diteliti. Arikunto (2005:136) mengemukakan,

“Untuk sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka untuk memudahkan penjaringan data maka sampel yang akan diambil adalah 30% dari jumlah populasi yang ada yakni 30% dari 103 adalah 30,3. Jumlah tersebut akan digenapkan untuk dijadikan sampel penelitian, yakni 30. Oleh karena itu, sampel penelitian ini adalah 30 orang mewakili mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester empat pada tahun pembelajaran 2013/ 2014.

D. Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dikemukakan pada penjelasan sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan model one group pretest-postest. Model one group pretest-postest adalah metode eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja, yaitu kelompok kelompok eksperimen. Pada tahap awal, kelompok eksperimen akan dikenai pretest sebelum perlakuan pendekatan saintifik (metode 5M). Tahap selanjutnya, kelompok yang sama akan dikenai perlakuan pendekatan saintifik (metode 5M). Pada tahap akhir, kelompok tersebut dikenai postest setelah dikenai perlakuan pendekatan saintifik (metode 5M).

TABEL II

DESAIN PENELITIAN

Kelas Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen O1 pendekatan

saintifik

(23)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk menjaring data adalah tes kemampuan menulis model ESL menurut Hartfield (dalam Nurgiyantoro, 2009: 307-308). Adapun yang menjadi kriteria penilaian dalam keterampilan menulis dapat dilihat pada tabel berikut.

TABEL III

ASPEK-ASPEK PENILAIAN

No. Aspek Kriteria Skor

Isi SANGAT BAIK-SEMPURNA:

padat informasi* substansif* pengembangan tesis tuntas* relevan dengan permasalahan dan tuntas CUKUP-BAIK: informasi cukup* substansi cukup* pengembangan tesis terbatas* relevan dengan masalah tetapi tak lengkap

SEDANG-CUKUP: informasi terbatas* substansi kurang* pengembangan tesis tak cukup* permasalahan tak cukup

2. Organisasi SANGAT BAIK-SEMPURNA:

ekspresi lancar* gagasan diungkapkan dengan jelas* padat* tertata dengan baik* urutan logis* kohesif

CUKUP-BAIK: kurang lancar* kurang terorganisis tetapi ide utama terlihat* bahan pendukung terbatas* urutan logis tetapi tak lengkap

SEDANG-CUKUP: tak lancar* gagasan kacau* terpotong-potong* urutan dan pengembangan tak logis

SANGAT KURANG: tak

komunikatif* tak terorganisir* tak layak nilai

18-20

14-17

10-13

(24)

3. Kosakata SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan potensi kata canggih* pilihan kata dan ungkapan tepat* menguasai pembentukan kata CUKUP-BAIK: pemanfaatan potensi kata agak canggih* pilihan kata dan ungkapan kadang-kadang kurang tepat tetapi tak mengganggu SEDANG-CUKUP: pemanfaatan potensi kata terbatas* sering terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan dapat merusak makna

SANGAT KURANG:

pemanfaatan potensi kata asal-asalan* pengetahuan tentang kosa kata rendah* tak layak nilai

18-20

konstruksi kompleks tetapi efektif* hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan CUKUP-BAIK: konstruksi sederhana tetapi efektif* kesalahan kecil pada konstruksi kompleks* terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur

SEDANG-CUKUP: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat* makna membingungkan atau kabur

SANGAT KURANG: tak

mengetahui aturan sintaktis* terdapat banyak kesalahan* tak komunikatif* tak layak nilai

22-25

18-21

11-17

5-10

5. Mekanik SANGAT BAIK-SEMPURNA:

menguasai aturan penulisan* hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan CUKUP-BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tak mengaburkan makna

SEDANG-CUKUP: sering terjadi kesalahan ejaan* makna membingungkan atau kabur

SANGAT KURANG: tak

(25)

F. Peta Jalan (Road Map) Penelitian

Di bawah ini akan disajikan peta jalan penelitian (road map) yang akan dilakukan pada penelitian ini, yakni sebagai berikut.

G. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis adalah sebagai berikut.

1. Menghitung nilai rata-rata hasil belajar membuat proposal penelitian ilmiah sebelum dan sesudah perlakuan dengan rumus

= (Sudjana, 2002:67)

2. Menghitung simpangan baku S1 dan S2 dari varians sebelum dan sesudah

perlakuan dengan rumus X

i i i F

X F

Metode 5M Menulis Karya Ilmiah

Mengamati

Menanya

Menalar

Tahap persiapan

Tahap Iluminasi Tahap Inkubasi

Tahap Verifikasi/ Evaluasi

Mencoba

(26)

S (Sudjana, 2002:95)

3. Pemeriksaan dengan uji normalitas data dengan menggunakan uji Liliefors, langkah-langkah yang ditempuh adalah:

a. Pengamatan X1, X2, ….,Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ….Zn

dengan menggunakan rumus:

Z = (Sudjana, 2002:466)

b. Menghitung peluang F(zi) = F(z zi) dengan menggunakan daftar distribusi

normal baku.

c. Menghitung Z1 , Z2, ….,Zn yang dinyataka dengan S(Zi).

d. Menghitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian menentukan harga mutlaknya.

e. Menentukan harga terbesar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut Harga terbesar ini disebut Lo.Untuk menerima dan menolak distribusi

normal data penelitian dapat dibandingkan nilai Lo dengan nilai kritis L

yang diambil dari daftar tabel uji Liliefors dengan taraf 0,05 dengan kriteria pengujian jika Lo < L maka sampel berdistribusi normal.

4. Untuk menentukan data homogen atau tidak, digunakan uji homogenitas varians dengan menggunakan uji F sebagai berikut.

F = (Sudjana, 2002:250) Kriteri pengujian:

Jika Fhitung < Ftabel maka sampel sebelum dan sesudah perlakuan

mempunyai varians yang sama.

5. Pengujian hipotesis, digunakan rumus uji-t dari Arikunto yaitu (Arikunto, 2005:396)

(27)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel ditemui bahwa sebahagian besar mahasiswa telah memahami organisasi penyusunan tulisan dengan baik, namun belum mampu menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk kosakata pada tulisannya masing-masing. Selain itu, mahasiswa juga telah mampu mencantumkan data faktual berupa informasi pada substansi tulisan, meski beberapa di antaranya belum mampu menggunakan mekanisme ejaan dan tanda baca dengan baik.

Tabel 4. Deskripsi Kemampuan Menulis

(28)

28 Julisman R. B. Bakara 63 65

29 Ertina Indah Sari Sitepu 67 70

30 Gembira Silalahi 82 90

Mean 68,3 77,2

Standar Deviasi 6,58 8,02

Berikut uji normalitas yang diperoleh pada penelitian ini. Uji ini diperlukan untuk menunjukkan bahwa sebaran populasi berdistribusi normal.

Tabel 5. Uji Normalitas

Pretest Perlakuan Postest

0,1604 Pendekatan Saintifik 0,1152

Normal 0,187 (0,01; n=30); 0,161 (0,05; n=30) Normal

Berdasarkan tabel di atas, harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih pada pretest adalah (Lhitung)= 0,1604 dan postest (Lhitung)= 0,1152.

Kemudian nilai Lhitung ini diproyeksikan dengan nilai kritis Ltabel 0,161 dengan

taraf nyata α = 0,05 (5%) dan 0,187 dengan taraf nyata α = 0,01 (1%). Dalam hal ini, untuk data pretest Lo < Lt tampak pada 0,187 < 0,1604 > 0,161 (pada taraf α = 0,01) dan untuk data postest juga Lo < Lt yang terlihat pada 0,187 < 0,1152 > 0,161 (pada taraf α = 0,01 dan α = 0,05). Dengan demikian, data pretest dan postest berdistribusi normal.

Selain itu, langkah selanjutnya yakni dengan menguji homogenitas. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah varian data yang diperoleh tersebut homogen atau tidak. Berikut hasil yang diperoleh.

Tabel 6. Uji Homogenitas F-Test Two-Sample for Variances

Variable 1 Variable 2

Mean 68,33333 77,2

Variance 43,33333 64,37241

Observations 30 30

df 29 29

F 0,673166

(29)

Pengujian homogenitas pada penelitian ini memperoleh Fhitung sebesar 0,67

yang dikonversikan pada harga Ftabel pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk 1

adalah 1,84 dan 99% adalah 2,38. Oleh karena itu, Fhitung < Ftabel yaitu

0,67<1,84<2,38. Hal ini membuktikan bahwa varians berasal dari populasi yang bersifat homogen.

Berdasarkan perhitungan data normalitas dan homogenitas tersebut, maka diperoleh thitung = 10,5 pada taraf signifikan = 5% dari daftar distribusi t dk

(n-1) = (30-(n-1) = 29 maka diperoleh ttabel =2,46. Jadi thitung > ttabel = 10,5> 2,46 berarti

Ho ditolak dan Ha diterima yaitu menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara kemampuan menulis sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan saintifik (metode 5M).

B. Pembahasan Penelitian

Hasil penelitian di atas telah menjelaskan bahwa perolehan nilai rata-rata siswa meningkat setelah adanya perlakuan pendekatan saintifik. Nilai rata-rata pretest yang awalnya 68,3 meningkat menjadi 77,2. Peningkatan nilai tersebut dipengaruhi oleh adanya kontribusi pendekatan saintifik dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa berpikir saintifik. Selain itu, lima metode yang dikonsep dalam pendekatan tersebut mengarahkan mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan secara inkuiri sehingga lebih bertahan lama. Adanya proses mengamati, menanya, menalar, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan membuat siswa memahami pembelajaran menulis secara terperinci dan memerolehnya dengan langkah-langkah yang sistematis. Pemahaman tersebut tampak pada substansi tulisan yang berorientasi pada data faktual, organisasi tulisan dengan konsep apa, mengapa, dan bagaimana, serta mekanisme penggunaan ejaan dan tanda baca.

Berdasarkan pemaparan tersebut, di antara lima aspek penelitian, yakni isi, organisasi, bahasa, kosakata, serta mekanisme, hanya aspek penuangan ide dalam aspek isi yang belum dapat dipahami oleh mahasiswa. Dalam hal ini, dibutuhkan latihan yang intens untuk menuangkan ide dengan baik dalam bentuk tulisan.

(30)

BAB VI

RENCANA TAHAP BERIKUTNYA

Dari hasil pembahasan telah diperoleh bahwa:

1. Perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman matematis lebih besar dari rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas pembelajaran konvensional, dimana nilai rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas pembelajaran MPK adalah 0,6330 dan nilai rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas konvensional sebesar 0,3115, sehingga kalau dihitung selisih perbedaannya adalah 0,3215. Disisi lain diperoleh hasil perhitungan nilai t untuk pemahaman matematis untuk MPK adalah 30,260 dan Konvensional adalah 13,835.

2. Perbedaan rata-rata peningkatan kemampuan pemahaman matematis lebih besar dari rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas pembelajaran konvensional, dimana nilai rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas pembelajaran MPK adalah 0,6197 dan nilai rata-rata peningkatan pemahaman matematis untuk kelas konvensional sebesar 0,3209, sehingga kalau dihitung selisih perbedaannya adalah 0,2988. Disisi lain diperoleh hasil perhitungan nilai t untuk Kreativitas matematis untuk MPK adalah 32,553 dan Konvensional adalah 10,570.

3. Tidak terdapat peningkatan secara bersamaan yang disumbangkan oleh pembelajaran dan KAM dan kemampuan awal matematika siswa terhadap kemampuan pemahaman dan kreativitas matematis mahasiswa. Tidak adanya interaksi ini lebih cenderung mengarah pada suatu pengambilan kesimpulan yang menyatakan bahwa peningkatan pemahaman dan kreativitas matematis mahasiswa dipengaruhi sepenuhnya oleh model pembelajaran pencapaian konsep yang telah diinovasi.

(31)
(32)

BAB VII KESIMPULAN

Berdasarkan paparan hasil penelitian, simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a) Kemampuan menulis sebelum menerapkan pendekatan saintifik memiliki rata-rata 68,3.

b) Kemampuan menulis sesudah menerapkan pendekatan saintifik memiliki rata-rata 77,2.

c) Data kemampuan menulis sebelum dan sesudah menerapkan pendekatan saintifik berada pada distribusi normal, yaitu pada taraf = 5%, = 1%, dan N = 30 diperoleh Lhitung < Ltabel (0,1604 < 0,161 (0,05) < 0,187 (0,01))

sebelum perlakuan dan Lhitung < Ltabel (0,1152 < 0,1568 (0,05) < 0,1824 (0,01))

sesudah perlakuan. Artinya, kedua data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

d) Penelitian ini menunjukkan bahwa varians berasal dari populasi yang bersifat homogen dengan Fhitung < Ftabel yaitu 0,67<1,84<2,38.

e) Kesulitan mahasiswa dalam mencantumkan data faktual pada substansi tulisan, menyusun organisasi tulisan, serta menggunakan mekanisme ejaan dan tanda baca dapat diatasi dengan penerapan pendekatan saintifik. f) Kesulitan mahasiswa dalam menuangkan ide harus diarahkan oleh dosen

dengan waktu yang cukup lama dan latihan intensif untuk dapat memproduksi kosakata dan penalaran yang baik dalam tulisan.

g) Dari hasil penelitian dan data yang diperoleh, pendekatan saintifik cukup baik diterapkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memproduksi tulisan.

(33)

BAB VIII

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN A. ANGGARAN BIAYA

Adapun ringkasan anggaran biaya dalam penelitian ini ditampilkan dalam tabel berikut, sedangkan justifikasi anggaran biaya terlampir di lampiran 1.

Tabel 7. Anggaran Biaya Penelitian

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)

1 Gaji dan upah 3.500.000

2 Bahan habis pakai dan peralatan 1.500.000

3 Peralatan Penunjang 2.500.000

4 Perjalanan 3.000.000

5 Lain-lain (seminar, Publikasi,laporan) 2.500.000

Total 13.000.000

B. JADWAL PENELITIAN

Berdasarkan metodologi penelitian yang telah dipaparkan pada bab III, maka jadwal penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 8. Jadwal Penelitian

No Jenis kegiatan Tahun 1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Persiapan pengumpulan data 2

Pembuatan instrumen (pretest &

postest)

3

Pendistribusian dan pengumpulan pretest

4 Pelaksanaan mengajar 5

Pendistribusian dan pengumpulan

posttest

6 Penilaian instrumen 7 Analisis Data 8

Pembuatan dan pempublikasian

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Aryandi, S. D. 2012. Langkah-langkah dalam Penulisan Karya Ilmiah (Online), (http://sisildiaz.blogspot.com/2012/12/langkah-langkah-dalam-penulisan-karya_10.html, diakses tanggal 08 Desember 2013).

Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum 2013. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mariani, S. 2008. Evaluasi Keterampilan Menulis (Online), http://scmariani-unnes.blogspot.com/2008/11/evaluasi-keterampilan-menulis.html, diakses tanggal 08 Desember 2013.

Nurgiantoro, Burhan. 1988. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta:

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. 2009. Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Universitas HKBP Nommensen.

Rahayu, A., dkk. 2011. Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman Pribadi pada Siswa Kelas V SD Negeri 34/ I Teratai Muara Bulian. Jambi: FKIP Universitas Jambi.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sulistiyaningsih, E. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran pada Siswa Kelas V SD Negeri Karangasem III Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: FKIP Sebelas Maret.

Yopi Pazzo. 2012. Langkah-langkah dalam Penulisan Karya Ilmiah (Online),

(35)

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Gambar 1. Pengambilan data tahap awal

(36)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran I. GAJI DAN UPAH

NO PELAKSANA Alokasi waktu

Jam / minggu

Jumlah Minggu

Honor/jam (Rp)

Jumlah (Rp)

1. Ketua 12 18 9.250 2.000.000

2 Anggota 10 18 8.400 1.500.000

Total (Rp) 3.500.000

II. BAHAN HABIS PAKAI DAN PERALATAN

No. Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Biaya per Tahun

1. Kertas HVS 1 rim 50.000,- 50.000,-

2. Alat tulis 1 paket 25.000,- 25.000,-

3. Tinta print warna 1 paket 350.000,- 350.000,-

4. Materai 2 lbr 6.000,- 12.000,-

5. Penjepit kertas 2 unit 20.000,- 40.000,- 6. Spidol besar warna 3 paket 35.000,- 105.000,- 7. Penjepitkertas besar 2 unit 35.000,- 105.000,- 8. Spidol warna kecil 1 paket 25.000,- 25.000,- 9. Kertas karton (Cover) 1 paket 15.000,- 15.000,- 10. Kertas folio 4 paket 25.000,- 100.000,- 11. Kertas foto 2 paket 45.000,- 70.000,- 12. Solasi kecil 3 paket 15.000,- 45.000,- 13. Solasi besar 2 paket 10.000,- 20.000,- 14. Amplop besar 3 unit 5.000,- 15.000,-

15. Amplop kecil 2 unit 2.500,- 5.000,-

(37)

20. Map kertas 23 unit 1.000,- 23.000,- Total Rp. 1.500.000 III. PERALATAN PENUNJANG

No. Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Biaya per Tahun

1 Validasi instrumen 2 250.000 500.000

2 Internet 10 50.000 500.000

3 Pembuatan laporan 5 300.000 1.500.000

Total 2.500.000

IV.PERJALANAN

No Uraian Kuantitas Harga satuan Jumlah (Rp) 1 Transport untuk pembelian

bahan

4 100.000 400.000

2 Transport ke lokasi 3 200.000 600.000 3 Transportasi seminar 2 1.000.000 2.000.000

Total 3.000.000

V. PENGELUARAN LAIN-LAIN (PUBLIKASI) No Kegiatan Kuantitas Harga satuan

(Rp)

Jumlah

1 Biaya ke jurnal nasional 1 terbitan 1.500.000 1.500.000 2 Pendaftaran seminar 1 1.000.000 1.000.000

(38)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti/ Pelaksana dan Pembagian

2. Menyusun kerangka pembelajaran 5. Menyediakan waktu diskusi untuk

(39)
(40)

Lampiran 4. Biodata Ketua Peneliti

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Elza Leyli Lisnora Saragih, S.S., M.Hum. 2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Jabatan Fungsional Tenaga pengajar

4. NIP 197503212005012002

5. NIDN -

6. Tempat dan Tanggal Lahir Parapat, 21 Maret 1975 7. E-mail beslina_siagian@yahoo.com

8. Nomor HP 081362223619

9. Alamat Kantor Jalan Sutomo Ujung No. 4A Medan 10. Nomor Telepon (061) 4522922

11. Lulusan yang Telah Dihasilkan

100 orang

12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Keterampilan Menyimak 2. Keterampilan Menulis 3. Bahasa Bantu

4. Teori Belajar Bahasa Kedua

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Bidang Ilmu Sastra Indonesia Linguistik

Tahun masuk – lulus 1993 – 1998 2000 -2002 Judul Skripsi Analisis Referensi dalam

Wacana Eksposisi

Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia Tulis oleh Siswa SMP Methodist 3 Medan (Studi Kasus Siswa dengan B1 bahasa Hokkien)

(41)

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (Rp)

1. 2012 Efektivitas Penggunaan Pendekatan Pragmatik Dalam berpidato Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan berbicara mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nimmensen

2 2012 Peningkatan Kemampuan Menganalisis Wacana Mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen Dengan Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achivment Division (STAD)

3 2013 Studi Implementasi pengajaran mata Kuliah Menulis Karangan Berbasis Ekolinguistik Terhadap Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Jurusan bahasa Indonesia FKIP Universitas HKBP Nommensen Dengan menggunakan Sistem PRAAT

(42)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah penelitian dosen pemula.

Medan, 12 Desember 2013 Pengusul,

(43)

Lampiran 4. Biodata Anggota Peneliti A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Beslina Afriani Siagian, S. Pd. 2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar

4. NIP -

5. NIDN 0123048802

6. Tempat dan Tanggal Lahir Tebing Tinggi, 23 April 1988 7. E-mail beslina_siagian@yahoo.com

8. Nomor HP 081263828050

9. Alamat Kantor Jalan Sutomo Ujung No. 4A Medan 10. Nomor Telepon (061) 4522922

11. Lulusan yang Telah Dihasilkan

-

12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Sintaksis Bahasa Indonesia

2. Seminar Pendidikan Bahasa Indonesia 3. Etika Komunikasi

4. Bahasa Indonesia Umum

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2

Nama Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan Universitas Sumatera Utara Bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Indonesia Linguistik

Tahun masuk – lulus 2006-2010 2012- sedang proses Judul Skripsi Efektivitas Strategi Formasi

Regu Tembak Terhadap Kemampuan Apresiasi Naskah Drama Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sei Bamban T. P. 2009/ 2010

(44)

Nama Pembimbing Dra. Mursini, M. Pd. Dr. Mulyadi, M. Hum.

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2009 Pengembangan Pupuk Kompos Organik untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Penduduk di Desa Selemak, Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

DIKTI Rp. 6.000.000,00

2. 2012 Penerapan Teknik CTS (Catatan: Tulis-Susun) terhadap Kemampuan Apresiasi Prosa Fiksi Mahasiswa Semester IV Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP

3. 2013 Penerapan Teknik Rangsang Gambar dan Sumbang Kata terhadap

Kemampuan Menulis Puisi pada Mahasiswa Stambuk 2011 Semester Ganjil Tahun Pembelajaran 2012/ 2013

4. 2013 Sikap Bahasa Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Beretnis Batak dalam Konteks Kedwibahasaan: Tinjauan

D. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 tahun terakhir No. Nama Pertemuan Ilmiah/

Seminar

Judul artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1. Oral Tradition Seminar

“The Role of Oral

(45)

2. Internation Seminar on “Educating Culture and Language Through an Integrated Science” conducted jointly by Faculty of Cultural

Sciences USU Medan and The National University of Malasya (UKM)

The Grammatical Relation of Batak Toba

2013, Gedung Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, Medan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah penelitian dosen pemula.

Medan, 12 Desember 2013 Pengusul,

(46)

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Elza Leyli Lisnora Saragih, S.S., M.Hum. NIP : 197503212005012002

Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tk I/ IIIC Jabatan Fungsional : Lektor

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul: Penerapan Pendekatan Saintifik (Metode 5M) dalam Kurikulum 2013 terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas HKBP Nommensen Medan yang diusulkan dalam skema penelitian dosen pemula untuk tahun anggaran 2014/ 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/ sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Medan, 12 Desember 2013

Mengetahui, Yang menyatakan,

Ketua Lembaga Penelitian,

Prof. Dr. Ir. Monang Sitorus, M.Si. Elza Leyli L. Saragih, S.S.,M.Hum.

Gambar

Gambar Fishbone Penelitian
TABEL I
TABEL II DESAIN PENELITIAN
TABEL III ASPEK-ASPEK PENILAIAN
+4

Referensi

Dokumen terkait

Private Sub Form_Unload(Cancel As

Pada hari ini, senin tanggal dua puluh tiga bulan september tahun dua ribu tiga belas, Pokja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan pada Pemerintah Kabupaten Mandailing

Dokumen Pengadaan dapat diambildalam bentuk srlftcopy di Sekretariat ULP Kabupaten Muara Enim, dengan membawa CDRW kosong Demikian disampaikan untuk menjadi pethatian.

Nama Nama Field Tipe Size Keterangan.. Id Pelanggan Id Text 12

Maka melihat keadaan tersebut, perlu bagi Kafe Ritual untuk menjadikan media internet sebagai sarana penyebaran informasi dan promosi.. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka

Pada hari ini, senin tanggal dua puluh tiga bulan september tahun dua ribu tiga belas, Pokja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan pada Pemerintah Kabupaten Mandailing

Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan/Kepala Cabang atau dapat diwakilkan dengan membawa surat kuasa dari Direktur/Pimpinan

Adapun tujuan penulisan ini adalah merancang dan membangun website mengenai Kafe Ritual, agar informasi dan promosi mengenai kafe tersebut dapat disajikan