65
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berikut adalah beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan
mengenai optimasi sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali :
1. Telah dilakukan optimasi pada sistem interkoneksi 500 kV Jawa-Bali
dengan aliran daya optimal metode MINOPF yang menghasilkan rugi-rugi
(losses) dan biaya pembangkitan kecil.
2. Berdasarkan analisis hasil optimasi data pembebanan sistem interkoneksi
500 kV Jawa-Bali tanggal 17 Maret 2009 pukul 13.30 WIB, aliran daya
optimal metode MINOPF merupakan metode yang paling optimal apabila
dibandingkan dengan hasil optimasi yang dilakukan oleh P.T. PLN
(Persero) dan metode algoritma genetika. Sedangkan hasil optimasi metode
MINOPF pada data pembebanan tanggal 7 Mei 2013 pukul 10.00 WIB
menyatakan rugi-rugi daya lebih kecil dibandingkan dengan realisasi
pembangkitan yang dilakukan oleh P.T. PLN (Persero).
5.2 Saran
Dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian mengenai studi aliran
daya optimal, ada pun saran yang dapat disampaikan yaitu sebagai berikut :
1. Perkembangan teknologi dewasa ini sangat pesat, sehingga banyak
pengembangan metode penyelesaian aliran daya optimal yang belum
digunakan. Oleh karena itu, disarankan untuk memperbanyak referensi
66
Gugun Supriatna Dwi Jatnika, 2013
Optimasi Sistem Interkoneksi 500 kV Jawa-Bali dengan Aliran Daya Optimal Metode MINOPF Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penelitian ini hanya menjalankan program secara default, sehingga
disarankan untuk melakukan pengaturan ulang agar mendapatkan hasil
optimasi yang lebih lengkap sesuai dengan kebutuhan penelitian.
3. Melakukan optimasi dengan memperhitungkan karakteristik generator
berdasarkan jenis bahan bakar pembangkit dan penjadwalan unit
pembangkit sesuai dengan data di lapangan agar mendapatkan biaya secara
real.
4. Melakukan optimasi pada studi sistem interkoneksi 500 kV dengan
memperhitungkan sisi sub sistem 150 kV (tidak hanya pada sisi sistem
500 kV) sehingga hasil optimasi dapat dijadikan acuan dalam
pembangkitan daya nyata (PG) dan daya reaktif (QG) untuk masa