• Tidak ada hasil yang ditemukan

index.php view=article&catid=39 artikel anak&id=172 sering tampar anak bikin iq jongkok&format=&option=com content&Itemid=115.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "index.php view=article&catid=39 artikel anak&id=172 sering tampar anak bikin iq jongkok&format=&option=com content&Itemid=115."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Sering Tampar Anak Bikin IQ Jongkok

Ditulis oleh Admin

Selasa, 29 September 2009 09:39

Menampar atau memukul kadang dilakukan orangtua untuk membuat anak patuh dan disiplin dalam sekejap. Tapi, tahukah Anda pola asuh yang keras bisa menimbulkan dampak buruk bagi perkembangan otak anak?

Studi terkini menyebutkan, orangtua yang bereaksi terlalu keras untuk mengoreksi kesalahan anak, misalnya dengan cara menampar atau memukul, tidak hanya menyebabkan anak stres tapi juga membuat tingkat kecerdasan (IQ) anak lebih rendah.

Studi yang dilakukan peneliti terhadap ribuan anak di Amerika Serikat menunjukkan, anak yang kerap ditampar orangtuanya memiliki nilai IQ (intelligence quotients) yang lebih rendah

dibanding anak yang tidak pernah ditampar.

"Setiap orangtua ingin punya anak yang pintar. Dengan menghindari kekerasan pada anak dan melakukan cara lain untuk mengoreksi kesalahan anak, hal itu bisa dicapai," kata Murray

Straus, sosiolog dari Universitas New Hampshire, AS.

Dalam risetnya, Strauss dan timnya melakukan studi nasional terhadap dua kelompok sampel anak, yakni 806 anak berusia 2-4 tahun, dan 704 anak berusia 5-9 tahun. Pada saat dimulainya studi anak-anak tersebut mengikuti tes IQ dan tes berikutnya di akhir studi, empat tahun

kemudian.

Anak-anak dari dua kelompok itu menunjukkan tingkat kecerdasan yang meningkat setelah empat tahun. Tetapi dari kelompok anak berusia 2-4 tahun yang kerap ditampar orangtunya, menunjukkan skor IQ 5 poin lebih rendah dibanding anak yang tidak pernah ditampar. Untuk anak 5-9 tahun yang pernah ditampar, skor IQ-nya rata-rata lebih rendah 2,8 poin dibanding rekannya yang tidak ditampar.

"Pemukulan atau tindakan kekerasan yang dilakukan orangtua merupakan pengalaman yang traumatik bagi anak. Berbagai penelitian telah menunjukkan kejadian yang traumatik berakibat buruk bagi otak. Selain itu, trauma juga membuat anak memiliki respon stres pada kejadian sulit yang dihadapi. Hal ini tentu berdampak pada perkembangan kognitifnya," papar Straus.

Tak sedikit orangtua yang menjadikan pukulan, tamparan, atau jeweran sebagai senjata untuk mendidik anak. Anak pun memilih untuk menurut daripada mendapat hukuman. "Akibatnya anak tidak bisa berpikir secara independen," kata Elizabeth Gershoff pakar dibidang

perkembangan anak dari Universitas Texas, Austin, AS.

Setiap anak memang perlu diajarkan disiplin. Selain agar patuh pada aturan, disiplin juga akan membuat anak belajar menghargai orang lain dan mengontrol dorongan dalam dirinya. Namun, orangtua hendaknya juga perlu membuat batasan-batasan yang dilandasi cinta agar anak merasa aman.

Alih-alih menghukum anak dengan pukulan, beri tekanan lebih pada sisi positif anak, misalnya dengan memberi hadiah atau pujian bila anak berlaku positif. Bila terpaksa memberi hukuman,

(2)

Sering Tampar Anak Bikin IQ Jongkok

Ditulis oleh Admin

Selasa, 29 September 2009 09:39

sesuaikan dengan usia si kecil dan situasi yang berlaku.

Sumber : Kompas Online, 28 September 2009

Referensi

Dokumen terkait

Pada waktu pembuktian Kualifikasi harus dihadiri oleh penanggungjawab penawaran atau yang menerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang namanya tercantum dalam

[r]

a. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 beserta perubahan dan aturan turunannya)

[r]

Pokja Pengadaan Barang I Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan

Tujuan Jaminan Penawaran : Panitia Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Muaro Jambi Nama Pekerjaan dijamin : PERKERASAN JALAN LINGKAR

Berdasarkan Ketentuan Perpres nomor : 54 tahun 2010 dan Perpres nomor : 70 tahun 2012 beserta perubahannya dan Dokumen Pengadaan nomor : 027.404/SDP/POKJA-ULP/IX/2014 tanggal :

Loa Janan Ilir di Kota Samarinda (Jl. Harun Nafsi Gg. Loa Janan Ilir) , kami Pokja ULP pada kegiatan di lingkungan Pemerintah Kota Samarinda, mengundang Perusahaan Saudara