• Tidak ada hasil yang ditemukan

ESL FEM IPB Abstrak JAREE April

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ESL FEM IPB Abstrak JAREE April"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2088-9364

Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan

JAREE

(Journal of Agriculture, Resource and Environmental Economics)

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

Institut Pertanian Bogor

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor Jalan Kamper Wing 5 Level 5, Kampus IPB Dramaga - Bogor 16680 Jawa Barat, Indonesia

Telp./Fax. 0251 8621834

Website : http :// www.esl.fem.ipb.ac.id

email : esljaree.ina@ipb.ac.id, jareeipb.ina@gmail.com

JAREE

INA

Volume 1, Nomor 1. April 2014

Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan

Volume 1, Nomor 1.

April 2014

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM)

Bahruzin, Aceng Hidayat, Eka Intan Kumala Putri

Nisa Ayunda, Aceng Hidayat, Zuzy Anna

Efektivitas Kelembagaan Awig-Awig dalam Mengelola Sumberdaya Perikanan Pantai

di Kabupaten Lombok Timur

Fitria Dewi Raswatie

Hubungan Ekspor-Impor Produk Domestik Bruto (PDB) di Sektor Pertanian

di Indonesia

Janer Sangaji, Tridoyo Kusumastanto, Sahat M. H. Simanjuntak

Analisis Depresiasi dan Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Layang

di Wilayah Perairan Kota Ambon

Osmaleli, Tridoyo Kususmastanto, Meti Ekayani

Analisis Ekonomi Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan Sumberdaya Udang

Studi Kasus : Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu

Una Selvi Tuaputy, Eka Intan Kumala Putri, Zuzy Anna

Eksternalitas Pertambangan Emas Rakyat di Kabupaten Buru Maluku

Prima Gandhi

Keterkaitan Nilai Ekspor Migas Indonesia Dan Kepemilikan Blok Migas

Oleh Perusahaan Asing Di Indonesia

Angela Ruban, Eka Intan Kumala Putri, Meti Ekayani

Lingkungan di TPA Dusun Toisapu Kota Ambon

Willingness to Pay Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Ramah

(2)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(Journal of Agriculture, Resource, and Environmental Economics)

Ketua Dewan Redaksi Aceng Hidayat

Dewan Redaksi

Bonar M. Sinaga, Institut Pertanian Bogor, Indonesia; Akhmad Fauzi, Institut Pertanian Bogor, Indonesia; Tridoyo Kusumastanto, Institut Pertanian Bogor, Indonesia; Adi Hadianto, Institut Pertanian Bogor, Indonesia; Yusman Syaukat, Institut Pertanian Bogor, Indonesia; Ahyar Ismail, Institut Pertanian Bogor, Indonesia; Eka Intan Kumala Putri, Institut Pertanian Bogor, Indonesia; Bustanul Arifin, Universitas Lampung, Indonesia; Arief Anshory Yusuf, Universitas Padjajaran, Indonesia; Jamal Othman, Universitas Kebangsaan Malaysia, Malaysia;

Mitra Bestari

Evi Noor Afifah, Universitas Gadjah Mada Joni Hartono, Universitas Indonesia

Sumedi, Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Rahmat Irfansyah, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Redaksi Pelaksana Adi Hadianto

Fitria Dewi Raswatie Danang Pramudita

Muhammad Yusuf Bakhtiar

Alamat Redaksi

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,

Institut Pertanian Bogor

Jalan Kamper Wing 5 Level 5, Kampus IPB Dramaga –Bogor 16680 Jawa Barat, Indonesia

Telp./Fax. (0251) 8621834

Website : http ://www.esl.fem.ipb.ac.id

Email : esljaree.ina@ipb.ac.id, jareeipb.ina@gmail.com

Diterbitkan Oleh

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB

Bekerjasama dengan

(3)

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(Journal of Agriculture, Resource, and Environmental Economics)

REVIEWER

Sebagai Penelaah Ahli

Volume 1 Nomor 1 April 2014

Pada penerbitan Volume 1 Nomor 1 April 2014, semua naskah yang diserahkan

kepada Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan (JAREE) telah

ditelaah oleh

Reviewer

berikut ini:

Bonar M. Sinaga

Akhmad Fauzi

Yusman Syaukat

Evi Noor Afifah

Sumedi

Rahmat Irfansyah

Dewan Redaksi Jurnal Ekonomi Pertanian, Sumberdaya dan Lingkungan (JAREE)

menyampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada para

(4)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(Journal of Agriculture, Resource, and Environmental Economics)

Volume 1 No 1 April 2014

ISSN : 2088-9364

Daftar Isi

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) di KPH Bandung Utara, Jawa Barat

Bahruzin, Aceng Hidayat, Eka Intan Kumala Putri

1-11

Efektivitas Kelembagaan Awig-Awig dalam Mengelola Sumberdaya Perikanan Pantai di Kabupaten Lombok Timur

Nisa Ayunda, Aceng Hidayat, Zuzy Anna

12-27

Hubungan Ekspor-Impor Produk Domestik Bruto (PDB) di Sektor Pertanian di Indonesia

Fitria Dewi Raswatie

28-42

Analisis Depresiasi dan Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Layang di Wilayah Perairan Kota Ambon

Janer Sangaji, Tridoyo Kusumastanto, Sahat M. H. Simanjuntak

43-60

Analisis Ekonomi Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan Sumberdaya Udang Studi Kasus : Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu

Osmaleli, Tridoyo Kususmastanto, Meti Ekayani

61-70

Eksternalitas Pertambangan Emas Rakyat di Kabupaten Buru Maluku Una Selvi Tuaputy, Eka Intan Kumala Putri, Zuzy Anna

71-86

Keterkaitan Nilai Ekspor Migas Indonesia Dan Kepemilikan Blok Migas Oleh Perusahaan Asing Di Indonesia

Prima Gandhi

87-101

Willingness to Pay Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan di TPA Dusun Toisapu Kota Ambon

Angela Ruban, Eka Intan Kumala Putri, Meti Ekayani

(5)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(

Journal of Agriculture, Resource, and Environmental Economics)

Analisis Efektivitas Kelembagaan Pengelolaan Hutan Bersama

Masyarakat (PHBM) di KPH Bandung Utara Jawa Barat

Bahruzin1), Aceng Hidayat2), Eka Intan Kumala Putri3)

INFO NASKAH : Proses Naskah :

Diterima 18 Januari 2014

Diterima hasil revisi 2 Maret 2014 Diterima untuk terbit 5 April 2014 Terbit April 2014

Keywords :

PHBM

Instutional effectiviness

IPA (Importance of Performance Analysis)

ABSTRACT

Community-based forest management (CBFM) was aimed to achieve the sustainability of forest functions and to omptimize its benefits. CBFM around the Forest Lap Area in North Bandung is a joint forest management between Perum Perhutani and forest villagers. The purposes of this study were; (1) to analyse the processes and stakeholders of CBFM, (2) to analyse the institution effectiveness of CBFM, (3) to analyse the result of the CBFM implementation The approach of this research was the stakeholder analysis and IPA (importance of Performance Analysis). The result of stakeholder mapping showed that Perum Perhutani and LMDH had the role in the implementation of CBFM system. The results of the economic impact of CBFM calculations indicated that the system could increase the income of MDH. This was indicated by the change in the average income of farmers by 63%. The result of IPA could be seen from the mapping of availability level of forest resources and forest resource need for the community included in B quadran in which it had a high level of availability and interest.

PENDAHULUAN

Hutan merupakan salah satu sumberdaya yang bersifat common-pool resources (CPRs) yang sering menimbulkan konflik pemanfaatan (Schlager dan Ostrom, 2005). Ostrom (2003) menjelaskan bahwa pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh negara banyak yang berhasil akan tetapi menghadapi banyak tantang konflik dengan masyarakat dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Hak properti bukan bermakna sempit sebagai hak kepemilikan (ownership) saja, yang sering sekali menjadi isu yang sensitif ketika kita

Bahruzin.

Anggota Dewan Ketahan Pangan Propinsi Jawa Barat e-mail: bahruzinmuntako@gmail.com

Aceng Hidayat

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor e-mail: a.hidayat@gmail.com

Eka Intan Kumala Putri

(6)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(

Journal of Agriculture, Resource, and Environmental Economics)

Efektivitas Kelembagaan Awig-Awig dalam Mengelola Sumber

Daya Perikanan Pantai di Kabupaten Lombok Timur

1)Nisa Ayunda, 2)Aceng Hidayat, dan 3)Zuzy Anna

INFO NASKAH :

Proses Naskah :

Diterima 18 Januari 2014

Diterimahasilrevisi 26 Februari 2014 Diterimauntukterbit 5 April 2014 Terbit April 2014

Keywords : Awig - awig IAD

Bioeconomics

ABSTRACT

Some institution arrangements are developed to manage the fishery resources, one of which is a community-based management. Over the past few years, this community has been believed to be one of the effective management. According to Schlager and Ostrom (1992); Imperial and Yandle (2005), this management was usually the adoption of local knowledge of communities around their resources. Awig Awig growing in East Lombok is one of a growing community based management in Indonesia in managing fishery resources. Based on this information, this research aimed to (1) diagnose the awig awig institution growing in East Lombok, (2) identify and analyze the external factors influencing the institution, and (3) evaluate awig awig institution linkages to sustainable coastal fisheries. This study used the approach of the Institutional Analysis and Development (IAD) framework and GS production surplus bioeconomy. The results showed that so far awig awig institution has not been able to overcome the pressure from the inside and from the outside in the form of appropriation externality, technology externality, and assignment problem, therefore, this caused the decline of fishery resources..

PENDAHULUAN

Sumber daya perikanan sebagai salah satu sumber daya alam yang bersifat common-pool resources (CPRs), memiliki sifat sangat sulit dilakukan pengawasan dan pencegahan agar seseorang tidak masuk di suatu wilayah perikanan (low exclusivity) dan seseorang tidak bisa mencegah orang lain untuk tidak meningkatkan upaya dan memanfaatkan sumber daya perikanan yang sama (high rivalry) (Ostrom, et.al. 1994). Bagaimanapun juga sumber daya perikanan yang secara alami merupakan CPRs tidak akan menjadi permasalahan jika ada

Nisa Ayunda

e-mail: nisa_ayunda@yahoo.co.id Aceng Hidayat

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor e-mail: a.hidayat@gmail.com

Zuzy Anna

(7)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(

Journal of Agriculture, Resource, and Enviromental Economics)

Hubungan Ekspor - Produk Domestik Bruto (PDB) di Sektor

Pertanian Indonesia

Fitria Dewi Raswatie1)

INFO NASKAH :

Proses Naskah :

Diterima 21 Februari 2014 Diterima hasil revisi 17Maret 2014 Diterima untuk terbit 11 April 2014 Terbit April 2014

Keywords :

Agricultural Export Chow Test

ECM

Agricultural GDP TFP.

ABSTRACT

The agricultural sector has an important role in developing economy as a contribution for the national Gross Domestic Product (GDP). Thus, it iimportant to see agricultural export related to agricultural GDP. Structural change caused by economic crisis is also important to be observed in terms of its influence toward variables in the agricultural sector. This research functions to: (1) Analyze short term and long term relations between agricultural export and GDP of the agricultural sector and other variables in Indonesia’s agricultural sector; (2) Analyze structural in Indonesia’s agricultural sector. The method used is ECM model and Chow Test. Agricultural GDP has a different relation towards agricultural export in short term and long term. Then, there was a structural change caused by economic crisis in 1997. Estimation result after added by monetary crisis dummy in 1997 shows that in short term, agricultural GDP one year previously, agricultural TFP, agricultural domestic price, agricultural export price, agricultural domestic price one year previously, and economic crisis dummy of 1997 have significant influences toward agricultural export. Analysis of the new ECM result (short term) showst that the parameter coefficient signs of the following variables: agricultural GDP, agricultural TFP, agricultural domestic price, agricultural export price, in accordance with the hypothesis are variables with a one year lag. There is a lag of agricultural export in response to the influencing variables.

PENDAHULUAN

Sektor pertanian memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan menyediakan kebutuhan pangan masyarakat secara langsung, memberi kontribusi dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, menyerap tenaga kerja, menghasilkan devisa negara, dan berfungsi dalam mengendalikan inflasi. Sektor pertanian tahun 2013, misalnya, memberikan kontribusi sebesar Rp.339,9 triliun terhadap pembentukan PDB nasional di mana nilai tersebut lebih besar dibandingkan tahun 2012 yang mencapai Rp. 328,3 triliun. Tahun 2013 pertumbuhan PDB sektor pertanian mencapai 3,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDB nasional menduduki peringkat ketiga setelah sektor industri pengolahan kemudian sektor

Fitria Dewi Raswatie

(8)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(

Journal of Agriculture, Resource, and Enviromental Economics)

Analisis Depresiasi dan Kebijakan Pengelolaan

Sumberdaya Ikan Layang di Wilayah Perairan Kota Ambon

Janer Sangadji1), Tridoyo Kusumastanto2), Sahat. M. H. Simanjuntak3)

INFO NASKAH : Proses Naskah :

Diterima 1 Februari 2014

Diterimahasilrevisi 10 Maret 2014 Diterimauntukterbit 12 April 2014 Terbit April 2014

Keywords :

Layang Fish Resources, , Dynamic Models

Analytic Hierarchy Process

ABSTRACT

Generally, fishery resources are open access which means that anyone can participate without having these resources. This is shown by an increase in the utilization of fish resources that will lead to a crisis in which when the rate of exploitation goes beyond the ability of regeneration that makes the catches more economical (economic overfishing). Moreover, this will take place in conditions of uncontrolled fishing. The main factor causing this crisis is the uncontrolled human intervention toward the existing fishery resources. The exploitation of these resources can lead to an imbalance between the input and the potential capture of fish resources so that it can lead to over-fishing, overcapacity, inefficiency arrest, resource rents decline, degradation of the resource stock and a decrease in production. The degradation impact of small pelagic fish resource, especially Layang fish in Ambon also is the reduction of producer welfare, especially the welfare of fishermen and coastal communities. This is due to, among others, the lack of control from the government as the authors,, and the lack of understanding of resource actors (local fishermen) about the nature of fish resources which are open access. Thus, the calculation of the depreciation of small pelagic fish resources, especially lyang fish, and welfare aspects which are considered important to know as a point of reference as well as an early warning signal to determine whether the extraction of small pelagic fish resources, especially layang fish in Ambon has exceeded their capabilities.

PENDAHULUAN

Produksi sumberdaya ikan pelagis kecil dari tahun ke tahun mengalami peningkatan di Provinsi Maluku khususnya di Kota Ambon, seperti jenis-jenis ikan layang, kembung dan selar. Potensi dari sumberdaya ikan pelagis kecil tersebut sering dimanfaatkan oleh para nelayan, terutama yang berada dan bertempat tinggal di Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon. Dimana pada kedua wilayah ini menjadi pusat berlangsungnya kegiatan perikanan

Janer Sangaji

Universitas Pattimura Ambon e-mail: janersangaji@gmail.com Tridoyo Kusumastanto

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor e-mail: tridoyo@indo.net.id

Sahat M.H. Simanjuntak

(9)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(

Journal of Agriculture, Resource, and Enviromental Economics)

Analisis

Ek

onomi Keterkaitan Ekosistem Mangrove

dengan Sumber Daya Udang

(Studi kasus: Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu)

Osmaleli1), Tridoyo Kusumastanto2), Meti Ekayani3)

INFO NASKAH :

Proses Naskah : Diterima 18 Maret 2014

Diterima hasil revisi 26 Mei 2014 Diterima untuk terbit April 2014 Terbit April 2014

Keywords :

Mangrove Shrimp

Linkages Habitat

ABSTRACT

Mangroves provide a wide range of ecosystem services. Therefore, the existence of mangrove ecosystem needs to be maintained ecologically, economically and socially. This study aimed to identify the mangrove ecosystem linkages with shrimp. Data used in this study were primary and secondary data to generalize a case study on shrimp and mangrove ecosystem linkages in Pabean Udik Village Indramayu regency. The economy

PENDAHULUAN

Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya alam pulih yang tumbuh di sepanjang pantai dan muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Ekosistem mangrove banyak dijumpai di wilayah pesisir yang terlindung dari gempuran ombak dan daerah yang

landai di daerah tropis serta sub tropis (FAO, 2007). Menurut Santos et. al, (2012) ekosistem

mangrove memiliki peranan penting bagi kelangsungan makhluk hidup baik sebagai pemberi jasa lingkungan maupun pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Ekosistem mangrove

memiliki fungsi ekologi sebagai penahan abrasi, breeding ground, nursery ground (tempat

pembesaran ikan) dan fungsi ekonomi sebagai sumber mata pencaharian masyarakat pesisir, produksi berbagai hasil hutan (kayu, arang, obat dan makanan), sumber bahan bangunan dan Osmaleli

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor e-mail: osmaleli@gmail.com

Tridoyo Kusumastanto

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor e-mail: tridoyo@indo.net.id

Meti Ekayani

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Insititut Pertanian Bogor e-mail:metiekayani@gmail.com

(10)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(

Journal of Agriculture, Resource, and Environmental Economics)

E

ksternalitas Pertambangan Emas Rakyat

di Kabupaten Buru Maluku

Una Selvi Tuaputy1, Eka Intan Kumala Putri 2 dan Zuzy Anna3

INFO NASKAH : Proses Naskah :

Diterima 12 Februari 2014

Diterima hasil revisi 8 Maret 2014

Diterima untuk terbit 4 April 2014 Terbit April 2014

Keywords : Externalities

Illegal Mining

Willingness to Pay

ABSTRACT

Gold mining carried out in the Buru Regency, “Gunung Botak”, has been held since 2012. The mining regulations are governed by local governments. The aims of this research were: 1) to identify and estimate the cost of gold mining transactions, 2) to identify and estimate WTP WTP transaction costs and improve the quality of the environment, and 3) to know the public perception about the existence of the mine. 4) to identify the value of externalities of gold mining activities.of illegal gold mining activities The methods analysis used was statistical analysis approach, the analysis of changes in the analysis of willingness to pay (WTP) with CVM models, multiple regression analysis of linear logistic and multiple regression analysis. The results of this study were: 1) The entry fee to the mining was set by the local government in Kayeli plains known by the King (the head of Kayeli village). The entry fee for the male miners was Rp.750.000/ person per-three months, whereas it was Rp.500.000/ person per three months for women miners. 2) The desire to pay for the improvement of environmental quality was RP.430.000/ person/ month. 3) The public perception of the existence of gold mining was that 20 respondents chose the mining to close and 24 respondents chose the mining to open, 4) the value of exstenalities taken from gold mining activities was IDR.131.803.251.922.

PENDAHULUAN

Sumber daya alam yang dimiliki Negara Indonesia sangatlah melimpah baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Sumber daya alam non hayati yang dimiliki Indonesia salah satunya adalah sumber daya mineral. Sumber daya mineral yaitu berupa minyak bumi, emas, batu bara, perak, timah, dan lain-lain. Sumber daya mineral merupakan sumber daya yang tidak terbarukan, artinya tidak dapat tumbuh maupun dikembang biakan oleh manusia. Usaha pertambangan secara langsung mengambil bahan

Una Selvi Tuaputy

e-mail : stuaputty@yahoo.com Eka Intan Kumala Putri

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor e-mail: ekaintanputri@yahoo.com

Zuzy Anna

(11)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(

Journal of Agriculture, Resource, and Environmental Economics)

Analisis Kualitatif Nilai Ekspor Migas Indonesia Dan Kepemilikan

Blok Migas Oleh Perusahaan Asing Di Indonesia

Prima Gandhi1)

INFO NASKAH :

Proses Naskah :

Diterima 4 Februari 2014

Diterima hasil revisi 12 Maret 2014 Diterima untuk terbit 15 April 2014 Terbit April 2014

Keywords :

Export Oil Gas Block Resource Economics

ABSTRACT

The post conference of Time Life Corp in Geneva and the enactment of the Foreign Investment Act of 1967, foreign corporations began to exploit oil and gas in Indonesia. At first, the foreign corporation only managed the upstream oil and gas business. However, the oil and gas Act number 22 of 2001 made the foreign corporations do the business in the downstream sector. Data from the Ministry of Energy and Mineral showed that there was 69.9 percent of foreign domination in the Indonesian oil and gas industry. Other data showed that the value of exports of oil and gas in Indonesia decreased by the end of July 2013. The existence of these two phenomena of economic resources made the author try to examine the relation between the ownership of oil and gas blocks by foreign companies and the level of oil and gas export value in Indonesia using qualitative methods with critical paradigm. As a result, the number of oil and gas companies in Indonesia was influenced by the attitudes and government regulations, the state of technology and state of the Indonesian economy. The low value of oil and gas exports was as the result of exporting crude oil price with lower pricecompared to that of processed oil. The existence and the number of foreign oil companies influenced the level of oil and gas export value of Indonesia. The more dominated growing number of foreign companies in Indonesia, the less export value of the Indonesian oil and gas would be.

PENDAHULUAN

Menjelang pemilihan presiden tahun 2014, migas menjadi perhatian khusus calon presiden dan wakil presiden. Dalam visi dan misi yang disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum, Calon presiden no urut satu Prabowo-Hatta berjanji mengembalikan tata kelola migas nasional sesuai pasal 33 UUD 1945 dengan penyelesaian revisi UU Migas. Sementara pasangan no urut dua Jokowi-Jusuf Kalla dalam visi misinya menyampaikan akan meraih kedaulatan energi berbasis kepentingan nasional. Mereka merancang terobosan strategi untuk menjaga dan meningkatkan produksi minyak bumi baik dalam jangka pendek maupun Prima Gandhi

(12)

JURNAL

EKONOMI PERTANIAN, SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

(Journal of Agriculture, Resource, and Enviromental Economics)

Willingness to Pay

Masyarakat Terhadap Pengolahan Sampah

Ramah Lingkungan di TPA Dusun Toisapu Kota Ambon

Angela Ruban1), Eka Intan Kumala Putri2) dan Meti Ekayani3)

INFO NASKAH :

Proses Naskah :

Diterima 2 Januari 2014

Diterima hasil revisi Maret 2014 Diterima untuk terbit 14 April 2014

Terbit April 2014

Keywords :

Waste Management Retribution

WTP

ABSTRACT

Toisapu Village Landfills in Ambon has been established since 2003 using open dumping system in processing the waste. These activity has caused negative externalities for the people living around the landfill. This paper aimed to analyze the factors that affected people's willingness to pay a higher levy for better waste management, the amount of the retribution to pay, and the closure of the operational costs through the analysis of willingness to pay (WTP) with four scenarios offered in the Baguala and Nusaniwe Regencies. The results showed that the factors affecting people's willingness to pay a higher retribution in the Baguala and Nusaniwe regencies were the level of education and the distance between their home and landfill. The highest average of WTP in Baguala regency of biogas scenario was Rp 24.250/ KK/ month, and the lowest in the incineration scenario was Rp 20 804/ KK /month. While in the Nusaniwe regency, the highest average of WTP obtained was Rp 21 228/ KK/ month in composting scenario, and the lowest was of Rp 18 220/ KK/ month in sanitary landfill scenario. The value of society WTP obtained was the value of retribution to pay, and this value could cover the operational costs required to implement the four scenarios of waste management offered.

PENDAHULUAN

Lingkungan yang didiami makhluk hidup terdiri atas dua komponen utama yaitu biotik (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup). Kedua komponen tersebut saling berpengaruh satu sama lain atau dengan kata lain perubahan dari komponen biotik akan berpengaruh terhadap komponen abiotik, begitu juga sebaliknya. Ketika suatu keadaan sudah tidak lagi seimbang karena sesuatu hal, maka akan mempengaruhi kehidupan organisme dan ekosistem di sekitarnya (Mooney et al. 2009). Salah satu faktor yang mempengaruhi keseimbangan lingkungan adalah peningkatan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah

Angela Ruban

Mahasiswa Pascasrjana Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor Email : angelaruban89@gmail.com

Eka Intan Kumala Putri

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor e-mail: ekaintanputri@yahoo.com

Meti Ekayani

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap pemulihan (recovery), para informan melakukan upaya adaptasi di lingkungan kerja dengan cara berinteraksi secara intens dengan para karyawan lokal,

Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk

Penerapan kode etik mahasiswa merupakan rangkaian proses untuk menjabarkan nilai, ide, cita etika yang mesti dipatuhi mahasiswa. Untuk menerapkan dan mencapai

Hasil studi pendahuluan terkait dengan G a m b a r a n keterampilan siswa dalam membuat keputusan karir pada siswa kelas IX SMP 1 Dawe Kudus adalah 1,49% siswa masuk

Perjalanan dinas baik dalam negeri maupun luar negeri yang dibiayai dengan dana PNBP diberikan kepada Tenaga Pendidik maupun Kependidikan dilingkungan Fakultas

Maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis teks deskriptif siswa pada aspek word mechanism dalam pelajaran Bahasa Inggris antara siswa yang mengikuti pembelajaran

Arti yang lebih spesifik bahwa kegiatan merupakan bentuk aktivitas yang diwujudkan dalam suatu forum atau bentuk lain yang bertujuan untuk membahas, memahami ataupun

Laporan lingkungan diguna- kan untuk menjelaskan pengungka- pan oleh entitas dari data yang ber- hubungan dengan lingkungan, di- audit/tidak, mengenai resiko