• Tidak ada hasil yang ditemukan

115042 AKJ 2010 08 15 Tembok Berlumut Pancing Imajinasi Yasrul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "115042 AKJ 2010 08 15 Tembok Berlumut Pancing Imajinasi Yasrul"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TEMBOK BERLUMUT PANCING IMAJINASI YASRUL

NARASI:

Pada penciptaan sebuah karya/ seorang pelukis selalu memiliki sumber inspirasi untuk memunculkan ide-idenya// Sumber inspirasi tidaklah selalu dalam bentuk atau obyek riil dari realitas yang ada//

Mungkin orang akan mengatakan aneh/ bila tembok butut berlumut mampu memancing rasa dan daya tarik yang luar biasa bagi Yasrul// Tembok butut itulah yang akhirnya menjadi dasar konsep karyanya/ sebagai tema Pameran Tugas Akhir yang digelarnya//

Yasrul Sami/ staf pengajar Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Padang kelahiran Rao Sumatera Barat itu/ bersama 5 perupa lain/ yang juga staf pengajar senirupa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia/ menggelar pameran tugas akhir/ bersamaan dengan ujian S-2 Pasca Sarjana ISI Yogyakarta//

Ketertarikan Yasrul terhadap tembok-tembok kumuh adalah lantaran secara spontan melihat berulang-ulang obyek tersebut// Dan akhirnya/ timbullah perasaan sensasi dan pancingan-pancingan rasa dalam diri Yasrul// Dan pada perjalanan selanjutnya/ hasil pengamatan atas tembok yang tidak menarik bagi banyak orang itu/ telah menggugah keinginan untuk meresponnya dan

diekspresikan dengan daya imaji/ sesuai dengan potensi estetis yang dimilikinya// Jadilah pengamatan spontan itu sebagai sentra tema pameran tugas akhir yang digelarnya/ yakni Spontanitas Dalam Ekspresi Rasa//

Sebelum menempuh studi S-2 di ISI Yogyakarta/ Yasrul juga seorang perupa yang banyak melukis obyek-obyek nyata// Namun dalam perjalanannya/ dosen Universitas Negeri Padang ini tidak pernah menemukan kepuasan dalam berkarya//

Justru dari tembok kumuh/ Yasrul mampu mengalami proses pengendapan dalam diri atau kontemplasi// Dan dari proses ini telah menimbulkan reaksi yang langsung menyentuh perasaannya//

Reaksi tersebut sesungguhnya tidak terlepas dari kondisi perasaan/ sensitifitas/ suasana hati dan kepekaan intuisi pada realitas sehari-hari yang dirasakannya//

Karya yang digelarnya sebagai rangkaian ujian S-2 ini menurut Yasrul telah mampu mempengaruhi psikologisnya// Dia melukis dengan ringan dan tanpa beban//

Yang dia rasakan selanjutnya adalah/ dinamika kehidupan/ baik dalam suasana senang/ keterharuan/ gembira/ jenuh/ susah/ jengkel dan perasaan-perasaan lain/ seolah-olah terjawab ketika Yasrul menemukan dan berkontemplasi terhadap fenomena yang diamati dan dirasakan// Yakni tembok kotor dan tak pernah masuk hitungan kebanyakan orang//

(2)
(3)

Referensi

Dokumen terkait