Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta Edisi Rabu, 3 Februari 2010 Pertemuan Penuh Kepentingan
Sahabat MQ/ Menyikapi keprihatinan terhadap perkembangan bangsa yang multi dimensi/ mulai dari masalah politik/ ekonomi/ budaya dan kesenjangan sosial/ beberapa tokoh nasional/ mengadakan pertemuan// Dalam pertemuan yang dilaksanakan hari Senin tanggal 18 Januari 2010 kemarin tersebut/ hadir antara lain Sri Sultan Hamengku Buwono/ Siswono Yudohusodo/ dan Surya Paloh// Sementara tokoh dari lintas partai/ hadir Budiman Sudjatmiko/ Enggartiarso Lukito/ dan Patrice Rio Capella// Dari pihak akademisi/ hadir Didik J. Rachbini/ hingga penyanyi balada asal Surabaya Franky Sahilatua//
Sahabat MQ/ Pertemuan ini/ digagas sebagai satu bentuk kesepakatan untuk mewujudkan semangat perubahan/ yang bertujuan mencapai Indonesia yang lebih baik// Dan organisasi ini/ akan ditetapkan dan dipublikasikan awal bulan Pebruari 2010 mendatang//
Melihat hadirnya tokoh-tokoh tersebut dalam satu forum/ Pro kontra/ sudah tentu ada// mereka yang pro/ menilai organisasi ini penting sebagai penyeimbang/ atas ulah para elit politik kotor/ yang terkesan tengah berlomba-lomba memenangkan kepentingan golongan dan kelompoknya// Ormas ini/ juga sebagai kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan// Sedangkan pihak yang kontra/ kini mulai mencibir niat Surya Paloh tersebut// Ormas ini/ dianggap hanya gerakan orang-orang sakit hati/ yang tidak kebagian kursi kekuasaan// Atau bahkan/ hanya mencari perhatian rakyat//
Sahabat MQ/ dalam konteks komunikasi politik/ tuntutan masyarakat adalah perubahan// Ormas baru ini/ mungkin akan menjawab harapan dan tuntutan masyarakat/ akan perubahan itu// Menurut Pengamat Politik Efendi Ghozali/ pertemuan ini dapat diartikan secara serius maupun sebaliknya// Dalam arti serius/ warna dan logo yang dikenakan oleh Nasional Demokrat/ dapat diartikan sebagai bentuk penantangan/ yang dipersiapkan untuk laga pertarungan politik/ di tahun 2014// Sementara dalam arti yang tidak serius/ nama nasional demokrat/ seolah menjadi pembeda dan penerang/ bahwa partai politik bernama demokrat yang sekarang ada/ bukanlah parpol nasionalis/ melainkan neoliberal//
tahun lagi// Itulah jawaban yang dilontarkan/ saat prasangka tersebut diutarakan//