• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010029 9.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010029 9."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cherax quadricarinatus atau yang di daerah asalnya biasa disebut dengan

“Redclaw” adalah salah satu jenis lobster air tawar yang mempunyai potensi untuk

dikembangkan sebagai organisme budidaya. Hewan ini berasal dari daerah Queesland yaitu wilayah bagian utara Australia yang mempunyai iklim tropis seperti Indonesia sehingga sesuai untuk dibudidayakan (Rouse, 1997).

Saat ini di Indonesia belum ada pakan yang khusus untukC. quadricarinatus. Pembudidaya lobster air tawar menggunakan pakan udang sebagai pakan C. quadricarinatus. Pakan berupa cacing Tubifex atau Artemia juga diberikan sebagai pakan tambahan. Di Negara asalnya C. quadricarinatus diberi pakan khusus yang diproduksi sendiri oleh para pembudidaya. C. quadricarinatuscenderung menyukai pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan maka bahan dasar yang dipakai sebagai pakan buatan di Australia adalah tepung jagung dan gandum. Hasil dari penggunaan pakan tersebut cukup bagus dilihat dari produksi dan secara ekonomis lebih murah (Prayugo dan Lukito, 2007).

Lobster merupakan hewan omnivora dan termasuk bottom feeder atau memakan pakan yang ada di dasar. Pakan untuk lobster dapat dibagi menjadi pakan alami dan pakan buatan. Pakan alami yang umumnya diberikan oleh pembudidayaC. quadricarinatus di Indonesia berupa cacing sutra, cacing darah, keong mas, cacing tanah, sayur-sayuran, dan ikan rucah, sedangkan pakan buatan biasanya buatan pabrik seperti pelet, artemia buatan, dan cacing sutra kering (Yatno et al., 2006).

Pemberian pakan yang terlalu banyak lebih berbahaya dibanding tidak memberi pakan sama sekali. Pemberian pakan yang berlebihan akan membuat kualitas air menjadi turun dan akan terlihat keruh, tetapi jika terlalu sedikit atau tidak diberi pakan maka pertumbuhan lobster tidak akan seragam dan dapat terjadi kanibalisme (Susanto, 2010).

Pertumbuhan yang optimal memerlukan suplai pakan yang tepat agar nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dapat terpenuhi. Salah satu upaya yang dilakukan agar pertumbuhan lobster air tawar yang dipelihara dapat optimal yaitu dengan pemilihan pakan yang tepat. Salah satu upaya tersebut adalah dengan

(2)

2

memberikan pakan berupa pelet dan kecambah (kacang hijau dan kacang kedelai) (Budiardi et al., 2008).

Menurut Iskandar (2003), jenis pelet komersil untuk lobster air tawar adalah pelet untuk udang windu dan udang galah. Dosis pakan yang diberikan sebanyak 3 persen dari bobot tubuh. Komposisi pelet tersebut berupa tepung ikan, dedak halus dan air secukupnya. Kecambah merupakan bahan nabati yang didalamnya terdapat berbagai macam kandungan nutrisi, sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan lobster air tawar. Kecambah yang digunakan untuk pakan kombinasi ini adalah kecambah kacang hijau dan kecambah kacang kedelai. Kecambah kacang hijau setiap 100 g mempunyai kandungan protein 2,9 g; lemak 0,2 g; dan karbohidrat 4,1 g. Sedangkan kecambah kacang kedelai setiap 100 g mempunyai kandungan protein 9 g; lemak 2,6 g; dan karbohidrat 6,4 g (Syarief dan Irawati, 1988).

Tingkat kelulushidupan dipengaruhi oleh manajemen budidaya yang baik antara lain padat tebar, kulitas pakan, kualitas air, parasit atau penyakit. Pakan yang mempunyai nutrisi yang baik sangat berperan dalam mempertahankan kelangsungan dan mempercepat pertumbuhan. Hal ini sangat berkaitan dengan efisiensi pakan. Menurut Goddard (1996) ikan membutuhkan energi yang berasal dari pakan untuk bergerak, mencerna makan, dan pertumbuhan. Semakin banyak energi yang diperlukan untuk memenuhi maka semakin banyak pula jumlah pakan yang akan dikonsumsi.

Atas dasar uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu apakah pemberian pelet dan kecambah dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan, kelulusan hidup, dan efisiensi pakan pada benih lobster air tawar. Berdasarkan permasalahan tersebut akan dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pelet dan kecambah terhadap 1) pertumbuhan, 2) kelulusan hidup, dan 3) efisiensi pakan pada benih lobster air tawar.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang pemberian pakan yang tepat untuk pertumbuhan benih lobster air tawar dan membantu para pembudidaya lobster dalam meningkatkan produksi lobster air tawar.

Referensi

Dokumen terkait

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulaan bahwa pertumbuhan fisiologi tumbuhan cabai dapat dipengaruhi oleh besar dosis paparan radiasi sinar gamma

1.) Konsep penciptaan karya yaitu untuk memvisualisasikan lirik dari grup band The Doors sesuai interpretasi penulis. Inspirasi dari lagu The Doors kemudian

(1) Pelaksanaan Not a Kesepahaman ini, memperhat ikan perat uran- perundangan dan kebij akan yang t erkait , sert a diselenggarakan oleh Deput i yang membidangi BDS-P, KOSIKA

Fotocopy berkas yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut untuk diserahkan pada Pokja sebanyak 1 (satu)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk pigmen warna hitam, merah dan kuning memiliki struktur kristal kubik dengan bentuk morfologi permukaan dan ukuran

Jaringan air bersih yang digunakan pada padepokan ini berasal dari sumur dan PDAM dengan menggunakan sistem downfeed, dengan memompa air menuju bak penampungan di atap

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROMEKANIK MENGGUNAKAN MODEL ADDIE.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Alkitab menyaksikan bahwa perilaku seks yang diizinkan Allah ialah hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan laki-laki dan perempuan yang telah diberkati