• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul PKB BK SMA 2017 Pro KK B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modul PKB BK SMA 2017 Pro KK B"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Nandang Budiman
    • R. Roy Miftahul Huda
  • Pengajar:
    • Prof. Dr. Uman Suherman
  • Sekolah: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
  • Mata Pelajaran: Bimbingan dan Konseling
  • Topik: Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru BK/Konselor SMA KK B Profesional
  • Tipe: modul
  • Tahun: 2017
  • Kota: Jakarta

I. PENDAHULUAN

Modul ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya bimbingan dan konseling dalam pendidikan, khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam konteks ini, bimbingan dan konseling berfungsi sebagai layanan integral yang membantu siswa dalam mengembangkan potensi diri mereka. Selain itu, modul ini juga menekankan peran guru sebagai agen perubahan yang mampu mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter (PPK) dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, tujuan pendidikan yang lebih luas dapat tercapai, yaitu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki karakter yang baik.

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Kegiatan Pembelajaran 1 ini fokus pada pemahaman konsep dasar bimbingan dan konseling di SMA. Tujuannya adalah untuk memberikan peserta pemahaman tentang pengertian, tujuan, fungsi, asas, prinsip, bidang, komponen, dan strategi layanan bimbingan dan konseling. Dengan memahami konsep-konsep ini, guru diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam praktik sehari-hari, sehingga dapat membantu siswa dalam mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Selain itu, modul ini juga mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter, seperti mandiri dan integritas, dalam setiap aspek pembelajaran.

2.1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan pembelajaran ini adalah agar peserta dapat menguasai konsep dasar bimbingan dan konseling di SMA dengan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter. Hal ini penting agar guru dapat memfasilitasi perkembangan siswa secara optimal dan mendukung mereka dalam mencapai tujuan akademik dan personal.

2.2. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi mencakup kemampuan peserta untuk mengaplikasikan konsep dasar bimbingan dan konseling, mengidentifikasi komponen layanan, serta menyusun strategi layanan bimbingan dan konseling. Hal ini memastikan bahwa guru tidak hanya memahami teori tetapi juga dapat menerapkannya dalam praktik.

2.3. Uraian Materi

Uraian materi membahas berbagai aspek penting dalam bimbingan dan konseling, termasuk pengertian bimbingan, tujuan layanan, dan perbedaan antara bimbingan dan konseling. Dengan pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek ini, guru dapat memberikan layanan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan siswa.

III. KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PENGELOLAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Kegiatan Pembelajaran 2 berfokus pada pengelolaan pelayanan bimbingan dan konseling di SMA, yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan program. Dalam konteks ini, penting bagi guru untuk memiliki keterampilan manajerial yang baik agar dapat menyusun dan melaksanakan program bimbingan yang efektif. Modul ini memberikan panduan praktis yang dapat digunakan oleh guru untuk mengelola program bimbingan dan konseling secara sistematis.

3.1. Tujuan

Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar peserta dapat memahami dan mengelola pelayanan bimbingan dan konseling secara efektif. Dengan pengelolaan yang baik, program bimbingan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi siswa.

3.2. Uraian Materi

Materi mencakup langkah-langkah dalam perencanaan program, pelaksanaan program, evaluasi, dan penyusunan laporan. Dengan memahami langkah-langkah ini, guru dapat memastikan bahwa program bimbingan dan konseling yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan siswa dan tujuan pendidikan.

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ARAH PENGEMBANGAN PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Kegiatan Pembelajaran 3 membahas arah pengembangan profesi bimbingan dan konseling di Indonesia, termasuk pengembangan multibudaya dan pendidikan profesional konselor. Dalam dunia yang semakin kompleks, penting bagi guru bimbingan dan konseling untuk terus mengembangkan diri dan beradaptasi dengan perubahan yang ada. Modul ini memberikan wawasan tentang tren dan tantangan yang dihadapi dalam profesi bimbingan dan konseling, serta strategi untuk menghadapinya.

4.1. Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada peserta tentang arah pengembangan profesi bimbingan dan konseling, serta pentingnya pengembangan diri dalam menghadapi tantangan yang ada.

4.2. Uraian Materi

Materi mencakup berbagai aspek pengembangan profesi, termasuk pengembangan bimbingan dan konseling multibudaya, pendidikan profesional konselor, dan penggunaan teknologi dalam bimbingan dan konseling. Dengan pemahaman ini, guru dapat berkontribusi lebih baik dalam pengembangan profesi mereka.

V. PENUTUP

Modul ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kompetensi profesional mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang bimbingan dan konseling, serta penerapan nilai-nilai pendidikan karakter, guru dapat berperan lebih efektif dalam membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka. Selain itu, modul ini juga mendorong guru untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, sehingga mereka dapat memberikan layanan yang relevan dan berkualitas.

VI. GLOSSARIUM

Glossarium ini menyediakan istilah-istilah penting yang digunakan dalam modul ini, sehingga peserta dapat memahami terminologi yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling dengan lebih baik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa semua peserta memiliki pemahaman yang sama tentang konsep-konsep yang dibahas dalam modul.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka ini mencakup referensi yang digunakan dalam penyusunan modul ini. Dengan mencantumkan sumber-sumber yang relevan, modul ini memberikan dasar akademis yang kuat bagi materi yang disampaikan, serta mendorong peserta untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang topik-topik yang dibahas.

Referensi Dokumen

  • Competencies in Assessment and Evaluation for School Counselor ( AACE. )
  • Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor di Indonesia (Grand Design Program Pendidikan Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan) ( Ahman )
  • Teori dan Aplikasi Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling ( Aip Badrujaman )
  • Online Counseling: The Internet and mental health treatment. ( Alleman, James R )
  • Media Pembelajaran ( Arsyad, Azhar )

Gambar

Gambar 1.1. Peta Kompetensi Materi
Gambar 1.2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka
Gambar 1.3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Gambar 1.4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In
+6

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained) , artinya seluruh materi yang diperlukan peserta program guru pembelajar

Salah satu perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) moda tatap muka, moda dalam jaringan (daring), dan

Program BK disusun/dikembangkan oleh guru BK di sekolah dalam rangka memberikan pelayanan kepada semua peserta didik (W.Miller dalam Wibowo. 8), implikasinya

conditioned respon karena tidak adanya unconditioned stimulus. Pavlov membunyikan bel berulangkali tetapi tidak disertai dengan memberi makanan pada anjing.

bidang yang menjadi tanggungjawab atau wewenangnya. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy. Pelayanan BK diarahkan kepada bagaimana guru BK memfasilitasi peserta

Hasil kegiatan evaluasi yang berupa data dan informasi selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi guru BK dalam untuk memperbaiki dan mengembangkan program BK, juga

PPPPTK Penjas dan BK | 49 masalah lebih cocok digunakan untuk satuan jalur pendidikan informal. Karakteristik perkembangan untuk masing-masing jenjang adalah

data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,.. memecahkan dan