PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN
MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI
Manfaat yang diperolah Setelah Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal
di Perguruan Tinggi
Pendataan Kegiatan Kemahasiswaan dan Alumni menjadi
Tertib dan Rapi
Ady Ferdian Noor *
*Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni
Abstract
PENDATAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI MENJADI TERTIB DAN RAPI
Ady Ferdian Noor[i]) Proses pelaksanaan pendataan kegiatan kemahasiswaan dan alumni selama ini kurang diperhitungkan dalam proses perbaikan sistem penjaminan mutu internal.
Kegiatan kemahasiswaan dan alumni selama ini hanya dilaksanakan tanpa memperhatikan penyimpanan data yang tertib dan rapi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil klasifikasi dan
pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Kemenristekdikti dari tahun 2015 dan 2016, terlihat bahwa nilai kualitas atau prestasi kegiatan kemahasiswaan rata-rata nilai <1.00. Nilai kualitas atau prestasi kegiatan kemahasiswaan yang baik hanya dimiliki oleh peringkat 10 besar. Alumni merupakan indikator yang tidak dinilai padahal indikator ini menyumbang cukup tinggi untuk keberhasilan suatu perguruan tinggi. Kegiatan Kemahasiswaan dilaksanakan tanpa pernah
memperhatikan pengumpulan data yang sistematis dari mulai administrasi surat menyurat sampai dokumentasi. Penerapan sistem penjaminan mutu internal merupakan pendobrak perbaikan data kemahasiswaan dan alumni yang terlupakan. Sekarang pengumpulan data sudah mulai diperbaiki mulai dari pengarsipan administrasi surat menyurat, daftar hadir kegiatan, dokumentasi, dan laporan. Kemenristekdikti menyikapi hal tersebut dengan membuat pendataan prestasi kegiatan mahasiswa melalui Surat Direktur Kemahasiswaan Nomor: 885/B3.1/KM/216 tentang Permintaan Data Kegiatan Kemahasiswaan Tahun 2015 tanggal 19 Mei 2016 sehingga pendataan kualitas atau prestasi kegiatan mahasiswa mulai ada respon dan perbaiki. Penerapan sistem penjaminan mutu internal perlu monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan sehingga semakin baiknya
pangkalan data kualitas atau prestasi kegiatan mahasiswa. Untuk kedepannya perlu memasukkan indikator alumni dalam penilaian klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi sehingga
meningkatkan hubungan harmonis antara perguruan tinggi, alumni, dan pemangku kepentingan.
[i] Ady Ferdian Noor, Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni, Universitas