• Tidak ada hasil yang ditemukan

materi A1, Keprofesionalan Guru dan Etika Guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "materi A1, Keprofesionalan Guru dan Etika Guru"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Sertifikasi Guru melalui

Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG)

(2)

Selamat

Datang

Peserta Sertifikasi Guru melalui

Pendidikan dan Pelatihan Profesi

Guru

(PLPG)

di Rayon 112 Universitas Negeri

Semarang

(3)

Arum Luhuring Pawiyatan 

ing Astanira”

Membangun Rumah Ilmu

Pengembang Peradaban

House of Science Aspires to Excellent Civilization in

(4)

Berwawasan konservasi

bermakna cara

pandang dan sikap perilaku yang berorientasi

pada prinsip konservasi (pengawetan,

pemeliharaan, penjagaan, pelestarian, dan

pengembangan) sumber daya alam dan

nilai-nilai sosial budaya.

(5)

Visi Unnes

Bereputasi internasional

bermakna

universitas yang memiliki citra dan nama baik

dalam pergaulan internasional serta menjadi

(6)

Tantangan

Unnes

Pengembangan Konservasi

Penguatan LPTK

Peningkatan Budaya akademik dan SDM

Standar Internasional

(7)

Menyiapkan dan menyelenggarakan

pembelajaran yang meliputi :

pendalaman materi (persiapan UKG/UTN)Workshop (penyusunan perangkat

pembelajaran)

peer teaching dengan pendekatan Student Centre Learning (SCL).

(8)

Meningkatkan kompetensi dan

profesionalisme guru peserta sertifikasi  Mamantapkan penguasaan dan

kemampuan guru dalam

mengimplemntasikan kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 (kurikulum nasional), dan  Memfasilitasi guru dalam meningkatkan

kemampuannya untuk mencapai kelulusan peserta sertifikasi

(9)

Perbedaan PLPG 2016

dengan

sebelumnya

1.Kurikulum

Pelaksanaan PLPG tahun 2016 memfasilitasi

pengusasaan dan

kemampuan peserta sertifiikasi dalam

mengimplementasikan kurikulum 2006 dan

kurikulum 2013 melalui

pembelajaran yang berpusat pada siswa (Pembelajaran

aktif)

2.Ujian kompetensi

Dilaksanakan dalam dua tahap,

yaitu ujian akhir PLPG (meliputi Ujian Tulis LPTK dan Uji Kinerja), dan

UKG)/UTN).

Syarat mengikuti UKG/UTN harus lulus terlebih dahulu lulus ujian akhir PLPG

Bagi peserta yang tidak lulus UTN diberi kesempatan

mengulang pada tahun

(10)

Ujian Ulang

o Pendalaman

Materi Kep & BS

o Workshop PP

o Peer Traching

TL

Ujian Ulang 2 kali

Guru terdaftar

dalam DAPODIK

Memenuhi

syarat

adminsitrasi

Skor UKG

minimal 55 (bagi guru yang diang-kat mulai tahun 2006)

Bagi peserta yang nilai UKG sebelum

PLPG ≥ 80, ybs langsung

memperoleh sertifikat pendidik

setelah selesai PLPG

38 JP30

JP20 JP

Diagram Alur

PLPG 2016-2019

(11)
(12)

Kompetensi Guru

Dasar Hukum

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

(13)

Kompetensi Guru

Dasar Hukum (lanjutan)

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4496); Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan; Peraturan

Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan

(14)

Kompetensi Guru

Dasar Hukum (lanjutan)

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

(15)

Kompetensi Guru

Dasar Hukum (lanjutan)

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang

Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4941);

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun

2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

(16)

Guru sebagai Tenaga Profesional

bahwa pendidik merupakan tenaga

profesional.

Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional

mempunyai visi untuk terwujudnya

penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam

(17)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional

bertujuan:

melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yakni

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan

(18)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Kedudukan guru sbg. tenaga profesional

mengandung arti:

o bahwa pekerjaan guru hanya dapat

dilakukan oleh seseorang yang mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, dan

sertifikat pendidik sesuai dengan

(19)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Kedudukan guru sbg. tenaga profesional

mengandung arti:

o Kompetensi merupakan seperangkat

pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan

(20)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Kedudukan guru sbg. tenaga profesional

mengandung arti:

o Kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional yang diperoleh melalui

(21)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Kompeten si pedagogik adalah kemampuan

mengelola pembelajaran peserta didik

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan

kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan

(22)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

Kompetensi profesional adalah kemampuan

penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

Kompetensi sosial adalah kemampuan guru

untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik,

(23)
(24)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Memiliki kompetensi pedagogik yang

mencakup:

(1)Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan

intelektual;

(2)Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik;

(3)Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang

diampu;

(25)

Guru sebagai Tenaga Profesional

(5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran;

(6) Memfasilitasi pengembangan potensi

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki;

(7) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

(26)

Guru sebagai Tenaga Profesional

(8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; dan

(10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

(27)
(28)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Memiliki kompetensi kepribadian yang

mencakup:

(1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;

(29)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Memiliki kompetensi kepribadian yang

mencakup:

(3) Menampilkan diri sebagai pribadi

yang mantap, stabil, dewasa, arif,

dan berwibawa;

(4) Menunjukkan etos kerja, tanggung

jawab yang tinggi, rasa bangga

menjadi guru, dan rasa percaya diri;

dan

(30)
(31)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Memiliki

kompetensi sosial

yang

mencakup:

(1) Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis

kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar

belakang keluarga, dan status sosial ekonomi; (2) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan

(32)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Memiliki

kompetensi sosial

yang

mencakup:

3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya; dan

4) (4) Berkomunikasi dengan komunitas

(33)
(34)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Memiliki

kompetensi propesional

yang

mencakup:

(1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan olah pikir keilmuan yang mendukung

mata pelajaran yang diampu;

(2) Menguasai standar kompetensi dan

(35)

Guru sebagai Tenaga Profesional

Memiliki

kompetensi propesional

yang

mencakup:

(3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;

(4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif;

(36)
(37)

Etika Guru

o Guru profesional dilaksanakan sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dari upaya

menjalankan etika profesi guru, yang disebut dengan Kode Etik Guru Indonesia.

o Kode Etik Guru Indonesia adalah norma

dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia

o Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam

melaksanakan tugas profesi sebagai

(38)

Etika Guru

o Pedoman sikap dan perilaku tersebut adalah

nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan

tugas- tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan,

melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di

(39)

Etika Guru

o

Kode Etik Guru Indonesia merupakan

pedoman sikap dan perilaku bertujuan

menempatkan guru sebagai profesi

terhormat, mulia, dan bermartabat

(40)

Etika Guru

o Kode Etik Guru Indonesia berfungsi

sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan

layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa,

sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan

(41)

Etika Guru

Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari:

(1) Nilai-nilai agama dan Pancasila,

(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik,

(42)

Etika Guru

Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari: (3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat

manusia yang meliputi perkembangan kesehatan jasmaniah, emosional,

intelektual, sosial, dan spiritual. Dalam pelaksanaannya, guru berinteraksi

dengan peserta didik, orang tua/wali,

(43)

Semoga sukses

Selamat belajar/bekerja

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan pada karyawan AJB Bumiputera 1912 kantor wilayah malang gaya kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan suportif, gaya

keberangkatan Universitas Indonesia menuju stasiun tujuan di DKI Jakarta, volume penumpang tidak ada yang dominan tetapi merata antara lain tujuan stasiun Jakarta Kota,

Manfaat psikologis pengajaran dari metode demonstrasi adalah: 1) perhatian peserta didik dapat lebih dipusatkan, 2) proses belajar peserta didik lebih terarah pada

Begitulah yang digambarkan dalam cerpen ‘Pungut Alias Zahara Alias Yap Siew Hong’ bertemakan ketabahan seorang ibu dalam membesarkan anak angkatnya yang cacat sejak masih

The clinical signs of cats with intestinal disease are often similar to those of other diseases (chronic kidney disease, urinary tract obstruction in male cats, chronic progressive

Siswa mengerjakan Uji Keterampilan Berbahasa untuk lebih mendalami materi yang tersaji berkenaan dengan pemahaman informasi lisan dalam konteks bermasyarakatF.

Pengusaha Tertentu merupakan pelunasan pajak terutang untuk tahun bersangkutan apabila WP tidak menerima penghasilan lain yang bersifat tidak final. Sementara

[r]