3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (2010) mengemukakan bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab-akibat berapa besar hubungan sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
3.1.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Ma’arif Sraten dan MI Ma’arif Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Independent
Variabel bebas (independent) merupakan variabel yang kedudukannya memberi pengaruh terhadap variabel dependent, dapat dimanipulasi, diubah atau diganti (Endang Mulyatiningsih, 2011). Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan simulasi.
Simulasi : mengarahkan siswa berpura-pura memerankan tokoh untuk menyelesaikan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan nyata.
3.2.2 Variabel Dependent
terikatnya adalah hasil belajar siswa kelas V MI Ma’arif Sraten Tuntang Semarang tahun pelajaran 2011/2012.
Hasil Belajar : besarnya skor yang diperoleh siswa kelas V dari nilai postes.
3.3 Desain Eksperimen
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretes-postes control group design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal apakah terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut.
Gambar 3.1 Desain Eksperimen
Pretes-Postes Control Group Design
R O1 X O2
R O3 O4
Keterangan :
R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random. O1 : Pretes untuk kelompok eksperimen
O2 : Postes untuk kelompok eksperimen
O3 : Pretes untuk kelompok kontrol
O4 : Postes untuk kelompok kontrol
X :Perlakuan (treatment) untuk kelompok eksperimen yaitu pada MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang menggunakan simulasi. (Sugiyono: 2010)
Tahap-tahap Eksperimen
1. Menentukan subjek penelitian yaitu MI Ma’arif Sraten dan MI Ma’arif Tarbiyatul Aulad Jombor
3. Menyusun kisi-kisi instrumen.
4. Mengujicobakan soal kepada kelas ujicoba yaitu SD Negeri Sraten 02.
5. Menganalisis data hasil tes dari kelas ujicoba apakah instrumen yang diujicobakan valid (kesahihan) dan reliabel (keandalan).
6. Memberikan pretes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal apakah ada perbedaan.
7. Menganalisis hasil pretes dari kedua kelompok tersebut.
8. Menerapkan simulasi pada kelompok eksperimen yaitu MI Ma’arif Sraten, dan pembelajaran seperti biasa (metode ceramah) pada kelompok kontrol yaitu MI Ma’arif Tarbiyatul Aulad Jombor.
9. Memberikan tes yang sama (postes) pada kedua kelompok pada akhir pembelajaran.
10. Menganalisis hasil postes dari kedua kelompok tersebut.
11. Menghitung dan membandingkan perbedaan antara hasil pretes dan postes pada kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 12. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan statistik yang sesuai.
Gambar 3.2
Rancangan Penelitian Eksperimen Pengaruh Penggunaan Simulasi
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Tes
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes formatif dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V pelajaran PKn “Menghargai dan Menaati Keputusan Bersama”. Sebelum membuat instrumen pengumpulan data, maka terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen.
Tabel 3.1
Kisi – Kisi Tes Formatif Mata Pelajaran PKn
Menyebutkan
Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu sebuah teknik pengukuran untuk melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dilakukan untuk 2 hal yaitu: implementasi RPP dan kegiatan siswa.
a. Implementasi RPP
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Implementasi RPP PKn
Indikator Aspek yang diamati
Pra
Pembelajaran
1. Persiapan guru dalam membuat bahan ajar (membuat RPP) 2. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
3. Kesesuaian instrumen penilaian dengan materi pembelajaran 4. Kesiapan instrumen untuk mengukur kemampuan awal siswa 5. Guru menyiapkan alat peraga
6. Guru bersama peserta didik merapikan tempat duduk
Kegiatan Awal
1. Guru menumbuhkan motivasi kepada peserta didik 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai
Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi pembelajaran
2. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok 3. Kejelasan dalam menyampaikan langkah-langkah simulasi 4. Memberi lembar kerja kepada tiap kelompok
5. Guru menyampaikan masalah yang akan disimulasikan 6. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah yang telah ditentukan
Bimbingan
1. Guru membimbing jalannya diskusi
2. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam kelompok 3. Pemberian peringatan kepada peserta didik yang melakukan
kegiatan di luar proses kegiatan pembelajaran
4. Masing-masing kelompok maju ke depan membacakan hasil kerja kelompok secara bergiliran
5. Membimbing peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
Kegiatan Akhir
1. Melakukan refleksi
2. Memberikan evaluasi kepada peserta didik
b. Observasi Aktifan Siswa Dalam Pembelajaran PKn
Observasi ini dilakukan pada kelompok eksperimen yaitu kelas V MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Sebelum dibuat instrumen observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisinya. Kisi-kisi observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara lebih jelas disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Observasi Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran PKn
Indikator Aspek yang diamati
Pra
Pembelajaran
1. Peserta didik menempati tempat duduknya masing-masing. 2. Kesiapan menerima pembelajaran
Kegiatan Pembuka
1. Peserta didik mampu menjawab pertanyaan apersepsi/ motivasi.
2. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai.
3. Menyimak dengan seksama saat guru menyampaikan masalah yang akan disimulasikan
Kegiatan Inti A. Diskusi Kelompok
1. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan.
2. Terjadi kerjasama yang positif antar peserta didik
3. Peserta didik menyelesaikan masalah sesuai petunjuk guru 4. Peserta didik melaksanakan simulasi dengan baik.
3. Peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tenang dan tidak merasa tertekan
B. Pemanfaatan Sumber Belajar
1. Adanya interaksi positif antara Peserta didik dan alat peraga 2. Peserta didik tertarik pada materi yang disajikan dengan
alat peraga
C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Peserta didik merasa terbimbing
2. Peserta didik mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Penutup
1. Peserta didik secara aktif memberi kesimpulan 2. Peserta didik menerima tugas tindak lanjut/ evaluasi
dengan senang,
Langkah berikutnya jika kisi-kisi telah selesai dibuat yaitu membuat instrumen observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Instrumen observasi dan rekap hasil observasi keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada lampiran 15 dan 17.
3.4.2 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Materi dan Bentuk Tes
Materi tes berupa soal-soal yang terdapat pada materi pelajaran “Menghargai dan Menaati Keputusan Bersama”. Bentuk tes yang diberikan adalah berupa tes obyektif . Tes obyektif adalah tes yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara obyektif. Dalam penelitian ini tes obyektif yang digunakan berupa tes pilihan ganda.
Adapun kebaikan-kebaikan tes obyektif adalah:
a. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih obyektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subyektif baik dari segi siswa maupun segi guru PKn. b. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci
d. Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subyektif yang mempengaruhi (Arikunto, 2010).
2. Penyusunan Perangkat Tes
Penyusunan perangkat tes dilakukan dengan langkah sebagai berikut: a. Melakukan pembatasan materi yang diujikan.
b. Menentukan tipe soal.
c. Menentukan jumlah butir soal.
d. Menentukan waktu mengerjakan soal. e. Membuat kisi-kisi soal.
f. Menuliskan petunjuk mengerjakan soal, kunci jawaban, dan penentuan skor. g. Menulis butir soal.
h. Mengujicobakan instrumen.
i. Menganalisis hasil ujicoba dalam hal taraf kesukaran, validitas, reliabilitas. j. Memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang sudah
dilakukan.
3. Pelaksanaan Tes Ujicoba
Setelah perangkat tes tersusun, kemudian diujicobakan pada kelas yang bukan merupakan subyek penelitian, melainkan kelompok lain/kelas ujicoba yaitu kelas V SD Negeri Sraten 02 yang berjumlah 29 peserta. Tes ujicoba dilakukan untuk menguji apakah butir-butir soal tersebut memenuhi kualifikasi soal yang layak digunakan, yaitu butir soal valid (kesahihan) dan perangkat tes tersebut reliabel (keandalan) sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan.
4. Analisis Butir Soal a. Taraf kesukaran
Teknik perhitungan taraf kesukaran butir soal adalah menghitung persen testee yang menjawab benar untuk tiap-tiap item.
0 < P ≤ 0,30 : sukar 0,30 < P ≤ 0,70 : sedang 0,70 < P ≤ 1,00 : mudah
Adapun rumus yang untuk menghitung taraf kesukaran soal bentuk pilihan ganda dan isian singkat adalah :
Keterangan :
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
(Arikunto: 2010)
Dari hasil ujicoba soal pretes dapat dilihat pada tabel (lampiran 6), 25 butir soal yang termasuk kategori:
1) Mudah adalah soal nomor 1, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24
2) Sedang adalah soal nomor 3, 12, 23, 25 3) Sukar adalah soal nomor 2, 4, 10, 11
Dari hasil ujicoba soal postes dapat dilihat pada tabel (lampiran 7), 25 butir soal yang termasuk kategori:
1) Mudah adalah soal nomor 1, 3, 5, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 25
2) Sedang adalah soal nomor 2, 6, 8, 22 3) Sukar adalah soal nomor 7, 15
b. Uji Validitas
Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Suharsimi, 2006). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar.
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi pearson x = variabel bebas
y = variabel terikat n = jumlah data
Untuk mencari besar koefesien validitas dalam dalam penelitian ini menggunakan SPSS. Cara pengolahan data uji validitas dari SPSS 18 adalah
Analyze --- Scale --- Reliability Analysis
Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Naniek Sulistya Wardani (2009) bahwa suatu item instrument penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien correcteditem to total correlation ≥ 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah item valid atau tidak, dengan rentang indeks validitas sebagai berikut:
Tabel 3.4
Rentang Indeks Validitas
Hasil uji validitas variabel pretes dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini :
No Indeks Interprestasi
1 0.81-1.00 Sangat tinggi
2 0.61-0.80 Tinggi
3 0.41-0.60 Cukup
4 0.21-0.40 Rendah
TABEL 3.5
HASIL VALIDITAS SOAL PRETES
Item-Total Statistics
Sumber data : dicopy langsung dari SPSS 18 for windows
Dari tabel 3.5 di atas terlihat pada Corrected Item-Total Correlation tidak semua besar nilai r ≥ 0,2 dengan demikian dikatakan terdapat soal yang tidak valid, karena soal dikatakan valid apabila besar nilai r ≥ 0,2. Adapun soal yang tidak valid adalah nomor 2, 10, dan 11, sehingga untuk penelitian selanjutnya hanya 22 item soal yang dapat digunakan untuk pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
TABEL 3.6
HASIL VALIDITAS SOAL POSTES
Sumber data : dicopy langsung dari SPSS 18 for windows
Dari tabel 3.6 di atas dapat dilihat pada Corrected Item-Total Correlation
bahwa tidak semua besar nilai r ≥ 0,2, dengan demikian dikatakan terdapat soal yang tidak valid, karena soal dikatakan valid apabila r ≥ 0,2. Adapun soal yang tidak valid yaitu nomor 7 dan 15, sehingga untuk penelitian selanjutnya hanya 23 item soal yang dapat digunakan untuk pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2010) reliabilitas adalah instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena intrumen tersebut sudah dianggap baik. Intrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan. Sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya dapat tetap sama (konsisten). Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (rtt ). Rumus reliabilitas dengan
metode Alpha (Sugiyono,2006) adalah:
[ ∑ ∑ ]
Keterangan :
: koefisien realibilitas alpha k : mean kuadrat antara subyek ∑ : mean kuadrat kesalahan ∑ : varians total
Koefisien reliabilitas selalu berada dalam rentangan 0 - 1 yang menunjuk pada persentase varian error dengan sumber variasi yang berbeda. Untuk mengetahui reliabilitas skor tes dalam penelitian ini menggunakan SPSS 18 adalah:
Analyze Scale Reliability Anlysis
Berikut tabel rentang indeks reliabilitas menurut Naniek Sulistya Wardani (2009):
Tabel 3.7
Rentang Indeks Reliabilitas
No Indeks Interprestasi
1 0.80-1.00 Sangat reliable 2 < 0.80-0.60 Reliabel
Uji reliabilitas soal pretes ditentukan dari besarnya Cronbranch’s Alpha sebagai berikut:
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,906 22
Sumber data : dicopy langsung dari SPSS 18 for windows
Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal pretes besarnya Alpha adalah 0,906 maka dapat dikatakan bahwa hasil uji reliabilitas soal postes pada kelas ujicoba menunjukkan sangan reliabel sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Uji reliabilitas soal postes ditentukan dari besarnya Cronbranch’s Alpha sebagai berikut:
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,955 23
Sumber data : dicopy langsung dari SPSS 18 for windows
Berdasarkan hasil uji reliabilitas soal postes besarnya Alpha adalah 0,955 maka dapat dikatakan bahwa hasil uji reliabilitas soal postes pada kelas ujicoba menunjukkan sangat reliabel sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.5 Teknik Analisis Data
dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji perbedaan rata-rata dipakai Uji t ragam sama yang dilakukan dengan bantuan SPSS 18.0.
3.5.1 Uji Prasyarat Analisis 1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, artinya sampel berdistribusi normal jika diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Jika sampel tidak berdistribusi normal maka perlu diadakan transformasi data. Sampel yang berdistribusi normal artinya, data tidak ada kecenderungan ke kiri atau ke kanan, melainkan berada di kecenderungan tengah (Sugiyono: 2010). Cara pengolahan data uji normalitas menggunakan SPSS 18 adalah :
Analyze-nonparameric-legacy dialogs- test sampel K .S.
HasilPengolahan data SPSS Uji Statistik Normalitas Pretes Kelas Eksperimen
Sumber data : dicopy langsung dari SPSS 18 for windows
Hasil pengolahan data SPSS menunjukkan Kolmogorov-smirnov Z untuk penggunaan simulasi adalah sebesar 0,941 dengan p = 0,339. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pretes pada penggunaan simulasi adalah normal.
Gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik dapat dilihat pada grafik 3.1 pretes kelas eksperimen berikut ini:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai pretes kelas eksperimen
N 27
Normal Parametersa,b Mean 60,85
Std. Deviation 9,840
Most Extreme Differences Absolute ,181
Positive ,152
Negative -,181
Kolmogorov-Smirnov Z ,941
Asymp. Sig. (2-tailed) ,339
Grafik 3.1
Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen
Sumber grafik : dicopy langsung dari SPSS 18
Hasil Pengolahan Data SPSS Uji Statistik Normalitas Pretes Kelas Kontrol
Sumber data : dicopy langsung dari SPSS 18 for windows
Hasil pengolahan data SPSS menunjukkan Kolmogorov-Smirnov Z untuk penggunaan pembelajaran konvensional adalah sebesar 0,991 dengan p = 0,280 Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pretes pada penggunaan metode ceramah adalah normal.
Gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik dapat dilihat pada grafik 3.2 pretes kelas eksperimen berikut ini :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai pretes kelas kontrol
N 31
Normal Parametersa,b Mean 60,71
Std. Deviation 9,944
Most Extreme Differences Absolute ,178
Positive ,145
Negative -,178
Kolmogorov-Smirnov Z ,991
Asymp. Sig. (2-tailed) ,280
Grafik 3.2 Pretes Kelas Kontrol
Sumber data : dicopy langsung dari SPSS 18 for windows
Untuk menentukan sampel berdistribusi normal atau tidak menurut Sugiyono (2010) adalah :
Jika kedua nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka berarti H0 diterima.
Jika kedua nilai signifikan kurang dari 0,05, maka berarti H1 ditolak.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kondisi variansi dari data apakah sama atau tidak untuk masing-masing variansi dari setiap populasinya. Jika datanya tidak homogen, artinya datanya bersifat heterogen, maka kita tidak bisa menggunakan uji t untuk membandingkan rata-ratanya. Semakin data bersifat homogen maka artinya variansi dari datanya tidak banyak, jika data bersifat heterogen maka variansi datanya ada banyak (Sugiyono: 2010).
Untuk mengetahui populasi tersebut homogen atau tidak, menurut Sugiyono (2010) adalah jika variansi nilai awal sama dengan nilai akhir atau kedua variansi tersebut sama, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi tersebut homogen. Rumus uji homogenitas adalah sebagai berikut:
S
2=
∑Keterangan:
= jumlah siswa tiap kelompok = varians tiap kelompok
Kaidah uji homogenitas, jika F hitung < F tabel dan p > 0,05 (5 %) maka hubungan kedua variabel dinyatakan homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel dan p < 0,05 ( 5%) maka tidak homogen.
Cara pengolahan uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 18 adalah :
Analyze - compare means – one way anova – masukkan variabel nilai ke kotak
dependent list dan kode ke kotak faktor – options -- homogeneity of variance –
continue – OK.
Dari data nilai hasil tes homogenitas (pretes) antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Test of Homogeneity of Variances Nilai pretes kelas kontrol dan eksperimen
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,009 1 56 ,925
Sumber data : dicopy langsung dari SPSS 18 for windows
Hasil pengolahan SPSS menunjkkan angka signifikansi dari hasil uji homogenitas pretes antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mencapai 0,925. Hal ini berarti kedua kelompok homogen atau dalam kata lain kedua kelompok dalam keadaan yang sama jika p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok homogen karena 0,925 > 0,05.
3.5.2 Uji Hipotesis
̅̅̅ ̅̅̅
√ [
√ ] [ √ ]
Keterangan:
t = t hitung
= variansi kelompok eksperimen
= variansi kelompok kontrol = jumlah kelompok eksperimen = jumlah kelompok kontrol
̅̅̅ = mean nilai tes akhir kelompok eksperimen
̅̅̅ = mean nilai tes akhir kelompok kontrol
Pengolahan data uji t dengan SPSS 18 yaitu:
Analyze – compare means – independent sample t test – masukkan nilai akhir
(postes) ke kotak test variabel dan kode di kotak grouping variabel – klik define
groups dan masukkan group 1 dengan group 1 (nilai pretes dengan pretes) dan
group 2 dengan group 2 (postes dengan postes) – continue – ok.
Cara interpretasi hasil yaitu sebagai berikut: Lihat dari interpretasi hasil signifikasinya
Sig antara 0,000 s/d 0,010 maka masih sangat signifikan. Sig antara 0,011 s/d 0,050 maka signifikan
Sig di atas 0,050 maka tidak signifikan Hipotesis :
H0 = Tidak terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan
simulasi dengan metode ceramah.
H1 =Terdapat pengaruh hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan
simulasi dengan metode ceramah.
Kriteria Pengujian berdasarkan probabilitas atau signifikan. H0 ditolak jika Sig > 0,05