• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 Suruh T1 132007087 BAB IV"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

Di dalam penelitian ini, data penelitian yang pertama kali dikumpulkan berupa data pre test tentang pacaran yang dilakukan siswa SMP N 2 Suruh kelas IX. Pre test dilakukan pada tanggal 7 dan 11 Maret 2011, dengan menyebar angket pacaran yang terdiri dari 10 item pertanyaan dengan kemungkinan jawaban “pernah” atau “tidak

pernah”. Berdasarkan jawaban angket siswa kelas IX SMP N 2 Suruh tersebut, peneliti menentukan para siswa yang mengalami pola perilaku pacaran tidak sehat untuk diberi layanan konseling kelompok. Data angket pacaran tersebut dilengkapi dengan data wawancara terhadap guru BK dan guru kelas.

4.2. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di SMP N 2 Suruh, dengan kepala sekolah bernama Bapak Rokhim, S. Pd. SMP N 2 Suruh ini memiliki visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi

Optimal dalam berprestasi, terampil dalam Karya dan Budaya, berwawasan IPTEK dilandasi IMTAQ

b. Misi

1. Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif untuk mengoptimalkan akademik yang dimiliki siswa.

2. Mendorong dan membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya agar dapat berkomunikasi dengan baik.

(2)

37 4. Mengembangkan budaya kompetitif bagi siswa dalam upaya peningkatan

keterampilan.

5. Meenumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut.

6. Mewujudkan sikap dan perilaku yang santun dan memiliki budi pekerti yang luhur bagi warga sekolah.

7. Menciptakan lingkungan sekolah yang tertib, bersih, dan indah. 8. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah. 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa SMP N 2 Suruh yang berjumlah 9 siswa yaitu :

Tabel 4.1

Identitas Subjek Penelitian

No. Nama Jenis Kelamin Umur

1. RK P 15

2. SA P 15

3. SY P 16

4. DH P 16

5. SR P 15

6. NR L 16

7. MF L 15

8. GT L 16

9. RS L 16

Data Tabel 4.1 di atas menunjukkan beberapa hal berikut ini:

1. Dari ke-9 siswa SMP N 2 Suruh yang menjadi subyek penelitian terdiri atas 5 siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki.

2. Dari segi usia subyek penelitian, terdapat 4 siswa yang berusia 15 tahun, dan berusia 16 ada 5 siswa. Dengan usia yang tidak terpaut jauh satu sama lain, sehingga membuat siswa tidak gugup saat layanan kegiatan dilakukan.

(3)

38 sehat sesuai dengan format rencana siklus I (Tabel 3.1) dan siklus II (Tabel 3.2). Dalam siklus I, pertemuan I adalah peneliti menjelaskan kepada anggota kelompok tentang kegiatan konseling kelompok yang akan dilaksanakan, dilanjutkan dengan kegiatan menonton film pacaran yang telah disiapkan peneliti. Kemudian anggota kelompok mengidentifikasi perilaku pacaran yang ada dalam film dan menulisnya pada format perilaku pacaran yang telah disediakan peneliti. Pertemuan II secara berpasangan anggota kelompok mendiskusikan perilaku pacaran yang ada dalam film dan memilah dan menentukannya menjadi perilaku pacaran yang sehat atau tidak sehat. Pertemuan III adalah setiap anggota kelompok mengidentifikasi perilaku pacaran yang dilakukan bersama pacar masing-masing, kemudian anggota kelompok menetapkan bentuk perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat. Sekaligus membahas bentuk perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat. Pertemuan IV adalah anggota kelompok dengan dipimpin peneliti membahas perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat. Kemudian peneliti mengajak setiap anggota kelompok berikrar secara personal untuk melakukan perilaku pacaran yang sehat.

(4)

39 mengajak setiap anggota kelompok berikrar secara personal untuk melakukan perilaku pacaran yang sehat.

Hasil kegiatan PTBK dari mulai kondisi pra siklus I, siklus I hingga siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kondisi pra siklus I dengan siklus I

Pada kondisi pra siklus siswa terindikasi melakukan perilaku pacaran tidak sehat. Setelah melakukan observasi sebelum melakukan tindakan layanan, peneliti memberikan pretest terlebih dahulu. Sebelum tindakan siklus I dilaksanakan, peneliti memperoleh data-data dari hasil pre test yang dikerjakan oleh siswa SMP N 2 Suruh yang menunjukkan hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4. 2

Hasil pre test SMP N 2 Suruh

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 RK V V V V V V V V

2 SA V V V V V V V V

3 DL V V V V V V V V

4 SY V V V V V V V V V

5 SR V V V V V V V V

6 NR V V V V V V V

7 GN V V V V V

8 RS V V V V

9 MF V V V V V V V

NO KODE NAMA ITEM (JAWABAN)

(5)

40 a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merancang rencana pemberian layanan konseling kelompok. Peneliti menyiapkan media yang akan digunakan yakni format perilaku pacaran dan VCD untuk menonoton film.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I adalah pada tanggal 16 Mei 2011 sampai dengan 23 Mei 2011 dimana diuraikan seperti di bawah ini:

Pertemuan I, tanggal 16 Mei 2011

No Langkah-langkah Waktu Metode

1. Pendahuluan 15 menit Ceramah

Peneliti mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok

Peneliti berkenalan dengan siswa untuk mengakrabkan

2. Kegiatan Inti 20 menit Ceramah

Penulis menjelaskan isi dari layanan kegiatan pertemuan pertama

-Penulis memberikan penjelasan tentang konseling kelompok

-Anggota kelompok menyimak video tentang berpacaran. -Anggota kelompok mencatat pada kertas yang telah disediakan tentang bentuk-bentuk perilaku pacaran yang dilakukan dalam video yang baru di tontonnya.

3. Penutup 5 menit

Pertemuan II, tanggal 19 Mei 2011

No Langkah-langkah Waktu Metode

1. Pendahuluan 10 menit Ceramah

Penulis mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok

Penulis mengabsen siswa yang mengikuti layanan kegiatan Menjelaskan isi dari kegiatan pertemuan kedua

2. Kegiatan Inti 25 menit Latihan

Secara berpasangan, anggota kelompok saling

mendiskusikan bentuk perilaku pacaran yang dicatatnya Anggota kelompok menetapkan bentuk perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat

3. Penutup 5 menit

(6)

41

Pertemuan III, tanggal 21 Mei 2011

No Langkah-langkah Waktu Metode

1. Pendahuluan 10 menit Ceramah

Penulis mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok

Penulis mengabsen siswa yang mengikuti layanan Menjelaskan isi dari layanan kegiatan pertemuan ketiga

2. Kegiatan Inti 25 menit Diskusi

Setiap anggota kelompok mengidentifikasi perilaku pacaran yang dilakukan bersama pacar masing-masing. Anggota kelompok menetapkan bentuk perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat.

3. Penutup 5 menit Evaluasi

Memberikan refleksi mengenai perilaku pacaran

Pertemuan IV, tanggal 23 Mei 2011

No Langkah-langkah Waktu Metode

1. Pendahuluan 5 menit Ceramah

Penulis mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok

Mengabsen siswa yang mengikuti layanan kegiatan Penulis menjelaskan pada siswa mengenai kegiatan pertemuan ke empat

2. Kegiatan Inti 25 menit Diskusi

Anggota kelompok dengan dipimpin peneliti membahas perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat.

Peneliti mengajak setiap anggota kelompok berikrar secara personal untuk melakukan perilaku pacaran yang sehat.

3. Penutup 10 menit Evaluasi

Setiap anggota kelompok mengisi format refleksi yang sudah disediakan.

c. Observasi

(7)

42 d. Evaluasi

Dari hasil penilaian siklus I memperlihatkan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini karena dari 9 siswa, 6 orang (66,67%) siswa sudah menunjukkan keterbukaannya dalam menjawab pertanyaan dari peneliti serta aktif dalam mengeluarkan pendapat. Namun demikian masih ada 3 orang (33,33%) siswa yang belum bisa terbuka dan aktif dalam mengeluarkan pendapat. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang telah ditetapkan belum tercapai.

Setelah anggota kelompok menonton film tentang pacaran, mereka mengidentifikasi perilaku pacaran yang sehat dan perilaku pacaran yang tidak sehat yang ada dalam film (Format 3) seperti dilaporkan dalam Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.3

Rekaman Perilaku Pacaran di Film yang Sehat

No Perilaku Pacaran Skor/Prosentase

P L P + L

1 Jalan bareng 5 (55,56%) 3 (33,33%) 8 (88,89%)

2 Saling berpelukan 5 (55,56%) 3 (33,33%) 8 (88,89%)

3 Berpegangan tangan 5 (55,56%) 1 (11,11%) 6 (66,67%)

4 Berciuman 4 (44,44%) 0 (0%) 4 (44,44%)

5 Mengungkapkan isi hati 3 (33,33%) 0 (0%) 3 (33,33%)

6 Saling mendukung satu sama lain 1 (11,11%) 0 (0%) 1 (11,11%)

7 Bermesraan di tempat sepi 0 (0%) 1 (11,11%) 1 (11,11%)

Tabel 4.4

Rekaman Perilaku Pacaran di Film yang Tidak Sehat

No Perilaku Pacaran Skor/Prosentase

P L P + L

1 Berhubungan seks diluar nikah 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

2 Meraba bagian dada 4 (44,44%) 1 (11,11%) 5 (55,56%)

3 Mengajak pasangan melakukan hubungan seksual

5 (55,56%) 0 (0%) 5 (55,56%)

4 Menjilati alat kelamin 4 (44,44%) 0 (0%) 4 (44,44%)

5 Bertengakar 4 (44,44%) 0 (0%) 4 (44,44%)

6 Selalu berganti-ganti pasangan 0 (0%) 1 (11,11%) 1 (11,11%)

7 Berciuman dengan nafsu 0 (0%) 1 (11,11%) 1 (11,11%)

(8)

43 Tabel 4.5

Rekaman Jawaban Responden Tentang Perilaku Pacaran

(Format 1)

No Perilaku Pacaran Skor/Prosentase

P L P + L

1 Berciuman 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

2 Berpelukan 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

3 Berpegangan tangan 5 (55,56%) 3 (33,33%) 8 (88,89%)

4 Bertengkar sampai melakukan kekerasan fisik 4 (44,44%) 4 (44,44%) 8 (88,89%) 5 Meraba/diraba buah dada 5 (55,56%) 2 (22,22%) 7 (77,78%) 6 Mengucapkan kata-kata sayang 3 (33,33%) 2 (22,22%) 5 (55,56%) 7 Bermesraan di tempat sepi 3 (33,33%) 3 (33,33%) 6 (66,67%) 8 Melarang pasangan agar tidak merokok 3 (33,33%) 0 (0%) 3 (33,33%) 9 Sering berkunjung ke tempat pasangan 2 (22,22%) 0 (0%) 2 (22,22%) 10 Meraba/diraba bagian bawah 1 (11,11%) 0 (0%) 1 (11,11%)

11 Berpelukan sambil tiduran 1 (11,11%) 0 (0%) 1 (11,11%)

12 Perjanjian yang sering diucapkan pasangan 1 (11,11%) 0 (0%) 1 (11,11%) 13 Ber-sms-an sampai larut malam 1 (11,11%) 0 (0%) 1 (11,11%) 14 Nafsu birahi yang berlebihan 0 (0%) 1 (11,11%) 1 (11,11%) 15 Banyak menghabiskan waktu untuk berpacaran 0 (0%) 1 (11,11%) 1 (11,11%)

Data Tabel 4.3 di atas mengindikasikan beberapa hal berikut ini:

1. Perilaku pacaran yang paling banyak dilakukan, baik oleh siswa perempuan maupun siswa laki-laki adalah berciuman (100%) dan berpelukan (100%).

2. Pada urutan kedua dan ketiga, perilaku pacaran yang cukup menonjol dilakukan oleh siswa perempuan dan laki-laki adalah berpegangan tangan (88,89%) dan bertengkar sampai melakukan kekerasan fisik (88,89%), serta meraba/diraba buah dada (77,78%).

e. Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti memperoleh data dari kegiatan layanan dari siswa. Peneliti menguraikan hal-hal yang menjadi sebab-sebab dari gagalnya atau ketidak berhasilan kegiatan yang dilakukan. Kegagalan-kegagalan yang dialami dari siklus I diantaranya :

(9)

44 b. Kurangnya keterbukaan siswa dengan peneliti

c. Keraguan siswa dalam mengeluarkan pendapat

Walaupun demikian terdapat pula keberhasilan-keberhasilan dalam kegiatan siklus I ini di antaranya, siswa yang percaya diri dan mengerti akan maksud dari peneliti dapat membantu peneliti dalam hal komunikasi dan memotivasi temannya. Dari hasil siklus I dapat diketahui bahwa layanan konseling kelompok kurang mencapai indikator keberhasilan. Dan dari siklus I peneliti mengetahui akan kekurangan-kekurangan yang dilakukan saat kegiatan dilakukan, sehingga dalam siklus ke II ini peneliti lebih menekankan pada keterbukaan siswa dan keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat. Dalam pelaksanaan siklus II seperti diuraikan berikut ini:

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merancang rencana pemberian layanan siklus II dan menyiapkan media yang akan digunakan (VCD serta lembar kerja dan observasi siswa). b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2011 sampai dengan 2 Juni 2011 seperti dikemukakan berikut ini:

Pertemuan V, tanggal 30 Mei 2011

No Langkah-langkah Waktu Metode

1. Pendahuluan 5 menit Ceramah

Penulis mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok

Penulis mengabsen siswa yang mengikuti layanan

Penulis menjelaskan pada siswa mengenai kegiatan pertemuan kelima

2. Kegiatan Inti 25 menit Ceramah,

latihan Anggota kelompok menyimak bersama video pacaran

Secara berpasangan, anggota kelompok saling mendiskusikan bentuk perilaku pacaran yang dicatatnya.

Anggota kelompok menetapkan bentuk perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat.

3. Penutup 10 menit Evaluasi

(10)

45

Pertemuan VI, tanggal 1 Juni 2011

No Langkah-langkah Waktu Metode

1. Pendahuluan 5 menit Ceramah

Penulis mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok

Mengabsen siswa yang mengikuti layanan kegiatan Penulis menjelaskan pada siswa mengenai kegiatan pertemuan ke enam

2. Kegiatan Inti 30 menit Diskusi

Setiap anggota kelompok mengidentifikasi perilaku pacaran yang dilakukan bersama pacar masing-masing.

Anggota kelompok menetapkan bentuk perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat.

Kelompok membahas bentuk perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat.

3. Penutup 5 menit Evaluasi

Penulis mengambil kesimpulan untuk dijelaskan kepada siswa

Pertemuan VII, tanggal 2 Juni 2011

No Langkah-langkah Waktu Metode

1. Pendahuluan 5 menit Ceramah

Penulis mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti kegiatan layanan konseling kelompok

Mengabsen siswa yang mengikuti layanan kegiatan Penulis menjelaskan pada siswa mengenai kegiatan pertemuan terakhir

2. Kegiatan Inti 25 menit Diskusi

Anggota kelompok dengan dipimpin peneliti membahas perilaku pacaran yang sehat dan tidak sehat.

Peneliti mengajak setiap anggota kelompok berikrar secara personal untuk melakukan perilaku pacaran yang sehat.

3. Penutup 10 menit Evaluasi

Setiap anggota kelompok mengisi format refleksi yang sudah disediakan.

c. Observasi

(11)

46 berinteraksi dengan baik dan antusias dengan kegiatan ini karena siswa sudah bisa terbuka, dan siswa sudah tidak ragu lagi untuk mengeluarkan pendapat.

d. Evaluasi

Dari hasil post tes siklus II menunjukkan peningkatan hasil skor siswa dari 6 siswa menjadi 9 siswa telah mencapai indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan yang telah dicapai sebesar 100%. Peningkatan keberhasilan layanan ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya interaksi siswa dengan penulis yang mempermudahkan layanan kegiatan siklus II.

e. Refleksi

Dari hasil pengamatan kegiatan layanan siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan pada layanan siklus II kini mencapai 100% (pada siklus I hanya mencapai 70%).

Setelah anggota kelompok menonton film tentang pacaran, mereka mengidentifikasi perilaku pacaran yang sehat dan perilaku pacaran yang tidak sehat yang ada dalam film (Format 3) seperti dilaporkan dalam Tabel 4.6 dan Tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.6

Rekaman Perilaku Pacaran di Film yang Sehat

No Perilaku Pacaran Skor/Prosentase

P L P + L

1 Setia 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

2 Perhatian dan sering memberikan semangat pada pacar untuk melawan penyakitnya

5 (55,56%) 3 (33,33%) 8 (88,89%)

3 Bertanggungjawab terhadap pasangan 5 (55,56%) 3 (33,33%) 8 (88,89%) 4 Percaya terhadap pasangan 4 (44,44%) 3 (33,33%) 7 (77,78%)

5 Berpegangan tangan 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

(12)

47 Tabel 4.7

Rekaman Perilaku Pacaran di Film yang Tidak Sehat

No Perilaku Pacaran Skor/Prosentase

P L P + L

1 Tiduran sambil meraba dan mencium bagian tubuh pasangan

5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

2 Bermesraan ditempat umum 4 (44,44%) 3 (33,33%) 7 (77,78%) 3 Memaksa pacar agar mau dicium 5 (55,56%) 3 (33,33%) 8 (88,89%)

4 Saling merangsang 4 (44,44%) 4 (44,44%) 8 (88,89%)

5 Telanjang didepan pasangan 4 (44,44%) 3 (33,33%) 7 (77,78%)

Secara keseluruhan, hasil jawaban angket format 1 tentang perilaku pacaran anggota kelompok pada siklus II dilaporkan dalam Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Rekaman Jawaban Responden Tentang Perilaku Pacaran

(Format 1)

No Perilaku Pacaran Skor/Prosentase

P L P + L

1 Berciuman dengan bibir secara bergairah 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

2 Berpelukan 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

3 Berpegangan tangan 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

4 Bertengkar sampai melakukan kekerasan fisik 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 5 Meraba/diraba dan mencium buah dada 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 6 Mengucapkan kata-kata sayang 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 7 Bermesraan di tempat sepi 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 8 Melarang pasangan agar tidak merokok 5 (55,56%) 0 (0%) 5 (55,56%) 9 Sering berkunjung ke tempat pasangan 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 10 Meraba/diraba bagian kemaluan 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 11 Berpelukan sambil tiduran 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 12 Perjanjian yang sering diucapkan pasangan 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 13 Ber-sms-an sampai larut malam 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 14 Nafsu birahi yang berlebihan 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%) 15 Banyak menghabiskan waktu untuk berpacaran 5 (55,56%) 4 (44,44%) 9 (100%)

(13)

48 2. Kondisi Pra siklus I, siklus I dan siklus II

Dari hasil pengamatan pada pra siklus di SMP N 2 Suruh, ada kecenderungan siswa yang memang melakukan perilaku pacaran tidak sehat dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti kemudian melakukan pre test dimana hasilnya menunjukkan 9 siswa yang paling banyak melakukan jenis perilaku pacaran tidak sehat.

Setelah mengetahui data tersebut dari hasil pre test dan observasi, maka peneliti melakukan tindakan yaitu siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2011 sampai 23 Mei 2011. Setelah layanan konseling kelompok selesai, peneiti melakukan post test dan hasilnya 6 siswa terbuka dan aktif dalam mengeluarkan pendapat sedangkan 3 siswa belum. Jadi, dengan hasil yang diperoleh pada siklus I menunjukkan belum tercapainya indikator keberhasilan. Dengan demikian, penelitian dilanjutkan pada siklus II. Setelah mengetahui kegagalan atau kekurangan yang ada pada siklus I, kini peneliti dalam siklus II lebih banyak memberikan latihan siswa untuk dapat terbuka dan aktif dalam mengeluarkan pendapat. Kegiatan layanan siklus II dilakukan dengan lebih efektif dan antusias, karena komunikasi antar siswa dengan peneliti menjadi lebih akrab.

Dalam siklus II ini sudah menunjukkan keberhasilan dalam presentase sudah memenuhi indikator keberhasilan yakni 100% dari 9 siswa menunjukkan adanya peningkatan dari 6 siswa kini menjadi 9 siswa yang terbuka dan aktif dalam mengeluarkan pendapat. Jadi dengan diadakannya siklus II ini, siswa menjadi lebih mantap dan yakin dengan perilaku pacaran sehat yang diberikan peneliti saat diadakannya kegiatan layanan konseling kelompok. Maka dari itu penelitian tindakan ini, cukup sampai dengan siklus II.

(14)

49 Tabel 4.9

Hasil pre test dan post test SMP N 2 Suruh

NO KODE

NAMA

ITEM JAWABAN Pretest dan Post test

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 RK V/V V/V V/V V/V V/- V/- V/- V/-

2 SA V/V V/V V/V V/V V/- V/- V/- V/-

3 DL V/V V/V V/V V/V V/- V/- V/- V/-

4 SY V/V V/V V/V V/V V/- V/- V/- V/- V/-

5 SR V/V V/V V/V V/V V/- V/- V/- V/-

6 NR V/V V/V V/V -/V V/- V/- V/- V/-

7 GN V/V V/V -/V -/V V/- V/- V/-

8 RS V/V V/V V/V -/V V/-

9 MF V/V V/V V/V V/V V/- V/- V/-

Dari data hasil pre test dan post test seperti dilaporkan dalam Tabel 4.9 di atas diketahui bahwa jenis perilaku pacaran tidak sehat pada kategori tinggi dan sedang sudah berkurang. Hal ini dapat dilihat dari jumlah yang semakin sedikit dari subyek penelitian yang mengemukakan tidak melakukan jenis perilaku pacaran tidak sehat.

1.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan melalui wawancara dan angket, dapat dilihat bahwa siswa mengalami perilaku pacaran tidak sehat sebelum diberikan tindakan pada 9 orang siswa SMP N 2 Suruh. Kemudian setelah diberi tindakan layanan konseling kelompok berkurang 9 orang siswa dan perilaku pacaran siswa menjadi sehat. Berarti dapat dikatakan bahwa ada perubahan perilaku pacaran tidak sehat menjadi perilaku pacaran sehat pada siswa kelas IX SMP N 2 Suruh Tahun Ajaran 2010/2011 setelah mengikuti layanan konseling kelompok behavioral.

(15)

50 memuaskan yakni terjadi peningkatan keterbukaan siswa dalam mengungkapkan perilaku pacaran setelah diberi layanan konseling kelompok siklus II. Dari semula 6 siswa yang terbuka pada siklus I, kini siswa yang terbuka dalam mengungkapkan perilaku pacaran meningkat menjadi 9 siswa. Karena dalam siklus II ini interaksi dan pendekatan siswa dengan peneliti sudah semakin akrab dan siswa sudah paham karena hampir sama dengan siklus I.

Gambar

Tabel 4.1 Identitas Subjek Penelitian
Tabel 4. 2
Tabel 4.3 Rekaman Perilaku Pacaran di Film yang Sehat
Tabel 4.5 Rekaman Jawaban Responden
+4

Referensi

Dokumen terkait

Mendiskusikan kesadaran dan pemahaman penggunaan aktifitas luar ruang untuk berbagai tujuan, berbagai populasi, dan. berbagai

1.Ketepatan pengambilan ukuran 2.Ketepatan pembuatan pola dasar … lainnya. Mengambil ukuran 2.Membuat pola dasar

Konseling adalah percakapan tatap muka dua arah antara peserta KB dengan petugas konseling (konselor) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada peserta KB

Pada hari ini Jum’at tanggal Empat bulan Mei tahun Dua ribu dua belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan barang dan jasa Program Pengadaan, Peningkatan

[r]

Jenis keterampilan yang akan diberikan adalah pembuatan media power point Materi pembelajaran yang akan diberikan dalam program pengabdian pada masyarakat ini adalah:..

Untuk selanjutnya sepada para peserta yang tidak dapat menerima penetapan hasil pelelangan tersebut, dapat mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Pokja

Pada hari ini Jum’at tanggal Empat bulan Mei tahun Dua ribu dua belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini Panitia Pengadaan barang dan jasa Program Pengadaan, Peningkatan