• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU | M. Pagisi | EDU CIVIC 6187 20476 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII di SMP NEGERI 1 BIROMARU | M. Pagisi | EDU CIVIC 6187 20476 1 PB"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT BACA SISWA KELAS VIII

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana peran perpustakaan terhadap minat baca siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perpustakaan terhadap minat baca siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 192 orang siswa sedangkan yang menjadi sampel sebanyak 29 orang siswa dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Setelah data dikumpulkan di analisis melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memegang peranan yang sangat penting baik untuk siswa, guru, maupun sekolah itu sendiri. Bagi siswa, dengan adanya perpustakaan perpustakaan sekolah dapat membantu mereka dalam menyelesaikan tugas sekolah. Bagi guru, dapat membantu proses pembelajaran. Bagi sekolah, dapat menjadi penunjang atas instansi itu sendiri. Hasil dari pengolahan angket menunjukkan bahwa skor dengan kunjungan siswa kelas VIII ke perpustakaan dalam sebulan 44,83%, pendapat siswa mengenai kelengkapan buku di perpustakaan 62,06%, jenis buku yang peling diminati siswa kelas VIII 68,96%, pendapat siswa kelas VIII mengenai ketertarikan akan fasilitas yang disediakan 58,62%, peningkatan minat baca dengan adanya perpustakaan 62,06%, faktor rasa ingin tahu terhadap minat baca 72,41%. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa keberadaan perpustakaan sekolah mempengaruhi setiap elemen yang ada di SMP Negeri 1 Biromaru. Dari hasil pengolahan angket dapat diketahui bahwa kondisi minat baca siswa khususnya kelas VIII sudah baik dengan peran yang telah dimainkan oleh perpustakaan tersebut. Keterlibatan perpustakaan dalam sekolah maupun perguruan tinggi perlu dioptimalkan lagi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejenuhan dan kepenatan di dalam ruang perpustakaan.

Kata kunci : perpustakaan, minat baca, siswa

1Penulis ini adalah Mahasiswa FKIP Universitas Tadulako Program Studi PPKN, Jurusan Pendidikan IPS, semester

akhir bernama Febriana .M. Pagisi

(2)

I. PENDAHULUAN

Keberadaan perpustakaan sekolah sangat dibutuhkan dengan tujuan untuk menambah

pengetahuan peserta didik akan sesuatu hal serta meningkatkan minat baca siswa. Hal yang

perlu dilakukan oleh orang tua maupun guru adalah memberikan kesadaran kepada peserta

didik akan pentingnya membaca dan itu perlu diubah menjadi keharusan bagi mereka bahwa

membaca telah menjadi kebutuhan.

Sebagaimana yang diungkap Rahayuningsih (2007:5) Perpustakaan sekolah adalah

salah satu bagian kelengkapan yang harus ada di setiap lembaga pendidikan formal di berbagai

tingkatan. Karena perpustakaan dianggap sebagai guru kedua, setelah guru yang ada di sekolah

tersebut. Hal ini disebabkan perpustakaan adalah sebuah tempat di mana di dalamnya terdapat

banyak ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk diketahui.4

Berdasarkan pengertian perpustakaan sekolah di atas, perpustakaan beserta koleksi buku

perlu didayagunakan secara maksimal bagi terwujudnya tujuan pendidikan pada umumnya dan

khususnya untuk peningkatan minat baca siswa. Salah satu cara agar mengetahui siswa

memiliki minat dalam membaca, hal yang menjadi perhatian utama adalah peran perpustakaan

sekolah tersebut. Baik guru maupun pihak sekolah yang terkait sangat mengharapkan dengan

adanya perpustakaan dapat membantu peserta didik dalam mendapatkan informasi dengan

mudah, pekerjaan rumah (PR) dapat terselesaikan dengan baik dan dapat mempengaruhi minat

siswa dalam membaca. Oleh karena itu, penulis ingin melihat bagaimana peran perpustakaan

terhadap minat baca siswa khususnya kelas VIII di SMP Negeri 1 Biromaru dengan tujuan

untuk mengetahui peran perpustakaan terhadap minat baca siswa.

II. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data

deskriptif yang berupa kata-kata tertulis untuk menggambarkan secara fundamental berupa

kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Populasi dalam

penelitian ini sebanyak 192 orang siswa dengan sampel 29 orang siswa yaitu 15% dari jumlah

populasi dan untuk pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik

(3)

purposive sampling atau sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.

Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan

pertimbangan peneliti bahwa keuntungannya terletak pada ketepatan peneliti memilih sumber

data sesuai dengan variable yang diteliti.5

Sumber data didapatkan melalui teknik wawancara, pengamatan langsung (data primer)

dan laporan tertulis (data sekunder) yang mana seluruh informasi melalui teknik tersebut

diperoleh dari pustakawan sekolah, guru, dan siswa. Penulis menggunakan teknik pengumpulan

data melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data

observasi dan wawancara, penulis melakukan 3 tahap yaitu : reduksi data, penyajian data, dan

verfikasi data. Teknik analis data pada data angket menggunakan rumus menurut Miles &

Huberman (dalam Nurul Zuriah, 2005:121)

P = x 100 %

P = Presentase

F = Jumlah jawaban dari setiap alternative jawaban

N = Jumlah sampel6

III. HASIL

Keberadaan fungsi perpustakaan dapat diukur dari tingkat kesadaran siswa dalam

memahami peran penting perpustakaan. Untuk memperkuat hasil penelitian ini, penulis akan

menguraikan hasil pengolahan angket. Skor kunjungan siswa kelas VIII ke perpustakaan dalam

sebulan adalah 0-5 kali dengan persentase 44,83%, 62,06% siswa kelas VIII menilai bahwa

buku-buku yang disediakan di perpustakaan sudah lengkap, jenis buku yang diminati siswa

68,96% memilih buku pelajaran, 58,62% siswa kelas VIII menyatakan tertarik akan fasilitas

yang disediakan perpustakaan, 62,06% siswa kelas VIII menilai bahwa minat baca mereka

meningkat dengan adanya fasilitas yang disediakan perpustakaan sekolah mereka, 72,41%

siswa kelas VIII menilai bahwa faktor rasa ingin tahu dapat mempengaruhi minat mereka untuk

membaca. Untuk mengetahui seperti apa peran perpustakaan SMP Negeri 1 Biromaru untuk

5Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian. Jakarta. PT Rineka Cipta.

(4)

menunjang proses pembelajaran penulis langsung mewawancarai siswa yang pada saat itu

sedang berada di perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bidang studi.

Salah satu siswa yang saya temui diperpustakaan, atas nama Agus Hidayat dari kelas IX B :

Dia menyatakan bahwa dengan adanya perpustakaan kami merasa sangat terbantu dalam belajar apalagi jika ada pekerjaan rumah atau ketika guru berhalangan hadir dalam kelas karena perpustakaan menyediakan buku-buku pelajaran sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ataupun mengisi waktu kosong untuk membaca ditambah suasananya yang tenang dan sejuk membuat kami betah dan senang mengujungi perpustakaan.

Di samping itu, penulis juga mencoba memperhatikan mereka pada saat masuk

perpustakaan ternyata mereka langsung menuju ke rak buku untuk mencari buku yang

diinginkan. Disinilah saya dapat melihat bahwa perpustakaan sangat berperan penting.

Adanya informasi dari informan tadi, penulis mencoba mewawancarai informan lain

untuk menanyakan pendapat mengenai keberadaan perpustakaan sekolah dan bagaimana peran

perpustakaan dalam pembelajaran. Salah satu guru bidang studi PKN bernama Sudirman

Djulunau, S.Pd, ia menyatakan bahwa :

Perpustakaan adalah wadah untuk mendapatkan beragam informasi dan menjadi penunjang utama dalam hal pendidikan khususnya yang berhubungan dengan ragam tingkat kesulitan siswa dalam pembelajaran sehingga perpustakaan menjadi salah satu alternative pemecahan masalah dalam hal akademik siswa.

Informan terakhir yang penulis wawancarai adalah kepala SMP Negeri 1 Biromaru

dalam hal ini yang mewakili adalah Wakasek Humas bernama Drs. Amir untuk menanyakan

bagaimana upaya pihak sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa/siswi SMP Negeri 1

Biromaru. Ia menyatakan bahwa :

(5)

IV. PEMBAHASAN

1. Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Minat Baca Siswa Kelas VIII di SMP

Negeri 1 Biromaru (Studi Kasus)

Penelitian ini untuk memecahkan masalah guna mencapai suatu tujuan hasilnya maka

perlu di ungkapkan bentuk penelitian. Ada tiga bentuk-bentuk metode penelitian deskriptif

yakni:

1. Studi kasus (case studies).

2. Studi sebab akibat dan perbandingan (causal-comparatif studies). 3. Studi korelasi (corelation studies).7

Pemecahan masalah untuk memperoleh hasil yang jelas dalam penelitian ini maka

penulis menggunakan bentuk penelitian studi kasus. Masih menurut Hadiri Nawawi (2003:72)

”penelitian studi kasus adalah penelitian memusatkan diri secara intensif terhadap satu objek

tertentu, dengan mempelajari sebagai suatu kasus. seperti: seorang murid yang menunjukan

kelainan ,sebuah keluarga,sebuah kelompok anak nakal, sebuah desa,sebuah lembaga sosial dan

lain-lain.”

Proses kegiatan penelitian ini berdasarkan pendapat di atas penulis menggunakan

bentuk penelitian studi kasus.yang sifatnya suatu proses penyelidikan dan mengkaji secara

mendalam mengenai peran perpustakaan terhadap minat baca siswa khususnya kelas VIII.

Pendidikan merupakan suatu proses yang memerlukan kerjasama dari beberapa komponen

yang saling mempengaruhi. Salah satu komponen yang harus diperhatikan dan memegang

peranan penting dalam pembelajaran di sekolah adalah adanya sarana dan prasarana yang

lengkap, termasuk di dalamnya adalah adanya perpustakaan sekolah. Peran yang dapat

diberikan oleh perpustakaan diantaranya melalui peminjaman buku-buku yang diperlukan oleh

siswa. Buku-buku tersebut tentunya tidak sebatas pada buku-buku pelajaran, akan tetapi juga

buku-buku lain yang dapat menunjang proses belajar siswa. Peminjaman buku-buku yang

diperlukan ini sangat membantu pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran menjadi lebih

efektif karena guru sudah tidak perlu lagi mencatat di depan kelas. Guru tinggal mengulas

pelajaran dan merangsang siswa dengan pertanyaan-pertanyaan.

(6)

Perpustakaan sekolah juga dapat meningkatkan cara pengajaran guru yaitu melalui

penggunaan koleksi yang ada sebagai media pengajaran. Koleksi yang ada di perpustakaan

sangat membantu guru dalam mempersiapkan pengajarannya dengan baik. Selain itu

perpustakaan juga dapat mendorong para guru untuk memberikan tugas kepada para siswa

dalam mencari suatu informasi ke perpustakaan. Hal inilah yang nantinya akan mendorong

siswa untuk belajar dan mencapai hasil yang baik, serta meningkatkan kepercayaan diri siswa

untuk mandiri dalam mencari informasi. Ini salah satu bukti bahwa secara langsung maupun

tidak langsung perpustakaan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Hal lain yang tak kalah penting sehubungan dengan peran perpustakaan sekolah adalah

kualitas tingkat kunjungan siswa. Kualitas kunjungan ini dapat dilihat dari aktivitas yang

dilakukan oleh para siswa ketika mereka mengunjungi perpustakaan; apakah mereka membaca,

meminjam, melihat-lihat buku, ataukah hanya mengobrol dengan sesama siswa. Kualitas

kunjungan di Perpustakaan SMP Negeri 1 Biromaru sudah bagus, karena rata-rata aktivitas

yang dilakukan siswa tidak hanya mengobrol atau melihat-lihat buku, akan tetapi rata-rata dari

mereka adalah membaca kemudian meminjam buku. Berdasarkan observasi penulis, sebagian

besar bahan bacaan yang dibaca di perpustakaan adalah bahan-bahan pustaka yang tidak dapat

dipinjamkan (seperti: kamus, koran, majalah, ensiklopedi, dan beberapa buku pelajaran yang

jumlahnya terbatas sebagai referensi tambahan). Sedangkan bahan bacaan yang sering dipinjam

adalah bahan pustaka non fiksi walaupun jumlah buku non fiksi di sekolah ini terbatas. Hal

tersebut dikarenakan untuk buku-buku pelajaran sudah dipinjamkan secara paket selama satu

semester.

Aktivitas yang dilakukan oleh para siswa ketika di perpustakaan dengan membaca

merupakan salah satu indikator bahwa perpustakaan memiliki peran yang sangat penting dalam

sebuah sekolah. Karena dengan membaca dan memahami buku, pengetahuan siswa, terutama

pengetahuan dan penguasaan bahan pelajaran akan bertambah. Oleh karena itu membaca buku,

terutama buku pelajaran diharapkan menjadi kewajiban rutin siswa, karena dengan membaca

akan menambah wawasan ilmu dan pengetahuan.

Persoalan lain yang juga perlu diperhatikan adalah sejauh mana Perpustakaan di SMP

Negeri 1 Biromaru dimanfaatkan sebagai tempat pembelajaran. Sebagaimana yang kita ketahui

bahwa perpustakaan juga merupakan sumber belajar, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai

(7)

sudah mulai dijalankan meskipun belum secara maksimal dikarenakan masih kurangnya jenis

buku non fiksi yang mana jenis buku ini paling banyak diminati oleh siswa/siswi SMP Negeri 1

Biromaru. Untuk menarik minat siswa dalam membaca dibutuhkan strategi agar kejenuhan para

pengunjung perpustakaan khususnya siswa/siswi dapat menurun. Perpustakaan sekolah di SMP

Negeri 1 Biromaru sangat berperan terhadap minat baca siswa.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa peranan perpustakaan di SMP

Negeri 1 Biromaru dalam menunjang proses pembelajaran siswa menjadi sarana pembelajaran

yang sangat penting karena dari penelitian secara umum penulis berhasil menyimpulkan bahwa

media perpustakaan menjadi salah satu wadah penunjang pembelajaran disetiap mata pelajaran

di sekolah meskipun kadang disesuaikan dengan pembelajaran tersebut. Secara umum peranan

perpustakaan ini tidak lepas dari peranan guru, pustakawan dan siswa itu sendiri.

Setelah penulis melihat langsung dan berdialog dengan beberapa guru ternyata dapat

kita ketahui bahwa guru dalam memberikan pemahaman konsep kepada siswa secara garis

besarnya saja sehingga siswa diajak berpetualang dalam perpustakaan untuk mendapatkan

referensi sebanyak mungkin yang berhubungan dengan materi pelajaran pada saat itu, dengan

begitu bagi siswa yang tidak terlalu memiliki minat untuk membaca harus memaksakan diri

mengeksplorasi dan memanfaatkan perpustakaan. Dengan demikian, peranan perpustakaan

dalam dunia pendidikan utamanya di dalam meningkatkan mutu dan meng-up-to-date-kan

pendidikan dan ilmu pengetahuan mutlak dibutuhkan. Ini jelas bahwa peranan perpustakaan

sangat membantu sekali dalam menunjang proses pembelajaran serta memperluas wawasan dan

pengetahuan bagi guru dalam mengajar kepada muridnya.

Beberapa informasi yang dapat di lapangan menyatakan bahwa perpustakaan

mempunyai pengaruh positif yaitu dengan adanya siswa/siswi yang masuk diperpustakaan yang

tiada lain adalah mereka mengisi waktu kosongnya untuk ke perpustakaan pada saat guru

bidang studi yang bersangkutan tidak masuk, selain membaca di samping itu juga mereka

menjadikan perpustakaan sebagai tempat untuk berkumpul sekaligus menyelesaikan tugas dari

gurunya.

Sebuah lembaga atau instansi selalu memiliki beberapa masalah yang dihadapi baik dari

dalam maupun dari luar. Ini menunjukkan bahwa perpustakaan punya kendala dan hambatan

dalam menunjang proses pembelajaran. Disamping itu ada juga masalah keuangan atau

(8)

Sebagaimana diketahui bahwa kendala yang dihadapi perpustakaan SMP Negeri 1

Biromaru tentunya sangat berpengaruh bagi kelangsungan sebuah perpustakaan. Mengingat

perpustakaan adalah sebuah pelayan informasi yang tentunya mempunyai tantangan yang

cukup besar, apalagi eksistensi lembaga ini masih kurang diperhatikan.

Perpustakaan seharusnya memiliki tenaga professional namun pada kenyataannya

jarang sekali kita temukan perpustakaan sekolah yang memiliki tenaga pustakawan. Kendala

yang paling mendasar yang dihadapi perpustakaan ialah keterbatasan sarana dan prasarana

termasuk dana. Masalah dana ini sangat penting karena erat kaitanya dengan koleksi

perpustakaan seperti buku, dan bahkan dana untuk operasional perpustakaan.

Sebagaimana yang saya dapat di lapangan ada beberapa kendala-kendala yang dihadapi

perpustakaan SMP Negeri 1 Biromaru adalah :

1. Minimnya dana operasional pengelolaan dan pembinaan perpustakaan sekolah.

2. Masih kurangnya koleksi perpustakaan sekolah.

3. Kepedulian penentu kebijakan terhadap perpustakaan masih kurang, bahkan keberadaan

perpustakaan hanya sebagai pelengkap.

4. Masih kurangnya sarana dan prasarana perpustakaan sekolah.

Jika koleksi tidak berkembang atau tidak sebanding penciptaan dan penerbitan sumber

informasi, maka pengunjung perpustakaan akan semakin menurun dan lama kelamaan habis.

Jika dana operasional termasuk dana pengadaan untuk perangkat-perangkat penunjang tidak

mencukupi, maka roda operasi perpustakaan akan semakin lambat berputar, dengan lambatnya

maka keberadaan perpustakaan terancam punah.

Adapun upaya untuk mengatasi masalah tersebut, perpustakaan memang perlu

mendapat perhatian, sekolah perlu melakukan berbagai upaya agar perpustakaan dapat berjalan

paling tidak sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah. Standar yang telah dikeluarkan oleh

Kementrian Pendidikan Nasional memang perlu dijadikan acuan. Namun itu semua perlu

disesuaikan dengan kondisi sekolah.

Ada beberapa cara mengatasi kondisi yang kurang mendukung seperti :

1) Masalah ruangan perpustakaan dan tenaga pengelola. Kalau sekolah belum memiliki ruang

perpustakaan, koleksi dapat dipindahkan ke kelas yang mencerminkan kebutuhan kelas dan

dibawah pengawasan wali kelas. Pada kondisi ini diperlukan kedisiplinan administrasi agar

(9)

perpustakaan kelas sudah diterapkan di beberapa sekolah yang tidak memiliki ruangan

perpustakaan.

2) Masalah dana misalnya, dapat diatasi dengan mengadakan kerjasama dengan Komite

Sekolah. Pendekatan dengan Komite Sekolah dan menyampaikan program sekolah

termasuk di dalamnya adalah program pengembangan perpustakaan. Perpustakaan perlu

mendapat dukungan dana tetap dari Komite Sekolah sehingga koleksinya dapat ditambah

setiap periode tertentu. Tanpa adanya penyegaran koleksi perpustakaan menjadi kering dan

kurang menarik minat siswa untuk datang dan memanfaatkannya.

Mendirikan perpustakaan itu mudah, tetapi untuk menjaga kelangsungannya diperlukan

kerja serius dan program yang jelas dan terarah. Karena dalam pelaksanaannya banyak

tantangan dan itu harus diatasi agar perpustakaan terus dapat berfungsi sebagai sumber belajar

meskipun kita tidak menuntut banyak perubahan setidaknya kewajiban untuk memenuhi

kebutuhan seluruh elemen sekolah khususnya siswa sebagai sarana mempermudahnya akses

tambahan ilmu pengetahuan yang tidak hanya diterima pada saat pembelajaran berlangsung

tetapi siswa juga mendapatkan tambahan ilmu dari literasi yang disediakan perpustakaan

sekolah. dengan begitu kita tidak akan lagi menemukan kendala yang akan menghambat proses

belajar mengajar dikarenakan kondisi perpustakan seperti koleksi buku yang sudah dapat

menunjang proses pembelajaran terkhusus untuk guru dan siswa, sehingga kendala yang

dihadapi bisa diminimalisir.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1) Kesimpulan

Keberadaan sebuah perpustakaan disetiap jenjang pendidikan merupakan suatu

keharusan mengingat begitu besarnya peran perpustakaan bagi kemajuan atas instansi itu

sendiri, memberi pengaruh terhadap pembelajaran, dan sebagai media dalam memberikan

informasi. Peran perpustakaan terhadap minat baca siswa di antaranya melalui tersedianya

koleksi bahan pustaka yang lengkap untuk membantu para siswa lebih mendalami apa yang

telah mereka pelajari dalam kelas. Selain itu, fasilitas dan kondisi perpustakaan menjadi faktor

(10)

2) Saran

Penulis menyampaikan saran kepada beberapa pihak yag terkait, yaitu saran untuk

pihak sekolah dalam hal ini adalah kepala sekolah agar memberikan perhatian lebih terhadap

perpustakaan terutama berkaitan dengan pengadaan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan. Saran

untuk pengelola perpustakaan yaitu harus dapat berkoordinasi dengan pihak sekolah dan harus

sering berkoordinasi dengan staf-stafnya untuk mengetahui apa kekurangan dan keluhan dari

pengunjung perpustakaan. Saran untuk para guru yaitu diharapkan dapat memberikan motivasi

kepada peserta didik dalam mengunjungi perpustakaan. Saran untuk para siswa agar

menumbuhkan rasa sadar akan pentingnya membaca sehingga mampu memanfaatkan

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2006). Proseduar Penelitian. Jakarta. PT Rineka Cipta

Nawawi, Hadiri. (2003). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gadjah Mada. Rahayuningsih. (2007). Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta. Graha Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

Picking horizon dan fault pada data seismik lapangan “Kumahakar” yang ditunjukkan pada kenampakan penampang crossline 610 (atas) dan penampang crossline 650 (bawah)

Sistem Informasi Event Pekan Kreativitas Mahasiswa ini dibuat menggunakan metode Prototype, Metode ini digunakan untuk menciptakan suatu sistem informasi berbasis web

Menurut Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pasal 1 ayat (6), Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah iuran wajib yang

Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular GSM pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011 adalah sebesar Rp29,4 ribu

Untuk mempercepat pelaksanaan (agar tepat schedule) dan memenuhi Mutu yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis, Kontraktor akan memberdayakan sumber (tenaga, dan

Pembuatan edible film dilakukan dengan cara mencampurkan aquades 100 mL, pati singkong sesuai perlakuan, dan ekstrak bunga telang sesuai perlakuan dan di panaskan di

Berdasarkan hal tersebut di atas pada Tahun Anggaran 2007, Balai Besar Wilayah Sungai Progo-Opak-Serang bermaksud akan melakukan penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air

Dari rumusan strategi program yang sudah disepakati masyarakat khususnya kelompok bunga teratai dan juga telah pendamping paparkan pada design , dapat disimpulkan bahwa