• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOAL 2. Bentuk klasik wooden shoe didapatkan pada foto thorax pasien : A. ASD B. VSD C. PDA D. TOF E. Mitral heart configuration JAWAB : D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOAL 2. Bentuk klasik wooden shoe didapatkan pada foto thorax pasien : A. ASD B. VSD C. PDA D. TOF E. Mitral heart configuration JAWAB : D"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Periode 2

(2)

SOAL 1

USG saluran kemih tidak dapat digunakan untuk mengetahui :

A. Tanda adanya sumbatan/obstruksi

B. Kelainan kongenital

C. Fungsi ekskresi ginjal

D. Rejeksi ginjal pasca transplantasi

E. Trauma buli

(3)
(4)

SOAL 2

Bentuk klasik “wooden shoe” didapatkan pada foto thorax pasien :

A. ASD

B. VSD

C. PDA

D. TOF

E. Mitral heart configuration

• JAWAB : D

(5)
(6)

SOAL 3

Gambaran jantung yang membesar seperti “ kendi” kemungkinan

didapatkan foto thorax pasien :

A. Mitral heart confugiration

B. Pericardial effusion

C. Tetralogy follot

D. Pulmonal stemosis

E. VSD

(7)
(8)

SOAL 4

Pemeriksaan pembuluh darah yang dapat dilakukan tanpa injeksi

kontras adalah :

A. DSA

B. CTA

C. MRA

D. Arteriography konvensional

E. Phlebography

• JAWAB : C

(9)
(10)
(11)
(12)

SOAL 5

Yang bukan pemeriksaan radiologi untuk mengevaluasi pembuluh

darah adalah :

A. Arteriography

B. Venography

C. Phlebography

D. Cholangiography

E. Angiography

JAWAB : D

(13)
(14)

SOAL 6

Laki-laki, turis dari Eropa berumur 74 tahun, mengalami nyeri tungkai bawah

setelah duduk di pesawat terbang dalam perjalanan ke Indonesia selama

lebih dari 10 jam. Setelah diperiksa dokter di rumah sakit, diputuskan untuk

dilakukan pemeriksaan aliran pembuluh darah vena tungkai bawah dengan

dugaan thrombosis vena profundus. Alat Imejing diagnostic yang paling

non-invasive dan relative lebih tersedia dengan biaya yang terjangkau adalah :

A. CT Angiografi

B. Ultrasonografi Doppler

C. Kateterisasi Diagnostik

D. Arteriografi Konvensional

E. Venografi

JAWAB : B

(15)
(16)

SOAL 7

Pada pemeriksaan Ultrasonografi Doppler, setiap aliran yang terdeteksi

tergambar dalam warna-warna merah dan biru serta spectrum diantara

ke dua warna tersebut. Apa arti warna tersebut?

A. Merah berarti pembuluh darah tersebut adalah arteri

B. Merah berarti alirannya berkekuatan tinggi

C. Merah berarti aliran mendekati transduser

D. Merah berarti aliran melingkar

E. Merah berarti aliran menjauhi transduser

• JAWAB : C

(17)

SOAL 8

Laki-laki 21 tahun dibawa ke UGD pasca kecelakaan lalu lintas dengan

trauma capitis, kesadaran menurun dengan GCS 345. Pemeriksaan

apakah yang saudara usulkan:

A. Foto sinar X “Skull” (kepala) proyeksi AP dan lateral

B. CT Scan kepala tanpa kontras

C. CT Scan kepala dengan kontras

D. MRI kepala tanpa kontras

E. MRI kepala dengan kontras

• JAWAB : B

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Cerebral hemorrhagic contusions

• Type of

intracerebral hemorrhage

and are common in the setting of

significant head injury

• They are usually characterized on CT as hyperattenuating foci in the

frontal lobes adjacent to the floor of the anterior cranial fossa and in

the temporal poles.

• Predileksi :

anterior cranial fossa floor

temporal pole

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

SOAL 9

Seorang perempuan 25 tahun dibawa ke RS dengan kejang. Diduga

pasien ini menderita tumor otak, pemeriksaan yang harus dipilih untuk

tumor otak adalah :

A. CT Scan kepala tanpa kontras

B. MRI Kepala, kalau perlu dengan kontras

C. Angiografi konvensional menggunakan kontras

D. USG Kepala

E. Foto Sinar X Kepala

• JAWAB : B

(32)
(33)
(34)

SOAL 10

Computed Tomography Scanning adalah nama lengkap dari CT Scan.

Peralatan Radiologi ini membentuk gambar diagnostic dengan

menggunakan :

A. Gelombang ultrasonic

B. Sinar X

C. Sinar Gamma

D. Medan Magnet yang kuat

E. Kombinasi medan magnit dan sinar X

• JAWAB : B

(35)

SOAL 11

Penderita berusia 67 tahun datang di UGD dengan keluhan mendadak

hemiplegia kanan pada CT Scan didapatkan lesi hiperdens dengan

densitas 60 HU (densitas tinggi) di white matter lobus parietal kiri.

Apakah diagnosis saudara?

A. CVA infark emboli

B. ICH

C. Tumor cerebri

D. EDH

E. Meningoencephalitis

JAWAB : B

(36)

SOAL 12

Perdarahan subarachnoid intracranial pada CT Scan akan menunjukkan

lesi yang memeliki karakteristik:

A. Berbentuk bulan sabit

B. Berbentuk elips

C. Berbentuk bulat

D. Mengikuti permukaan sulci dan gyri

E. Berada di dalam parenchym otak

• JAWAB : D

(37)

SOAL 13

Seorang pemuda berusia 16 tahun dibawah ke RS dengan penurunan

kesadaran dan kaku kuduk. Dengan meningoencephalitis diperkuat

dengan peningkatan leukositosis. Maka Imaging diagnostic yang dipilih

adalah:

A. CT Scan kepala tanpa kontras

B. CT Scan kepala dengan kontras

C. MRI kepala tanpa kontras

D. USG cranial

E. Angiografi konvensional

JAWAB : B

(38)
(39)
(40)

SOAL 14

Perdarahan epidural intracranial pada CT Scan akan menggambarkan

lesi dengan karakter sebagai berikut :

A. Lesi berbentuk bulan sabit

B. Lesi didalam Parenchym otak

C. Lesi di dalam ventrikel

D. Lesi perdarahan yang mengikuti permukaan sulci dan gyri

E. Lesi berbentuk elips

(41)

SOAL 15

Pasien trauma capitis dengan jejas di daerah parietale kanan, pada CT

Scan didapatkan perdarahan subdural di parietale kanan dan juga

perdarahan intracerebral di cortex parietale kiri. Temuan ini bias

dijelaskan dengan mekanisme trauma :

A. Coup dan Contra Coup injury

B. Coup injury

C. Contra coup injury

D. Diffuse axonal injury

E. Secondary brain injury

(42)

1. Pemeriksaan x ray genu kiri AP/Lateral 2. Deskripsi :

1. Alignment baik

2. Trabekulasi tulang normal

3. Tampak penyempitan compartment medial femurotibial joint dengan osteophyte di condylus medialis et lateral os femur-tibia dan subchondral bone sclerosis di condylus medial

tibia. Compartment lateral femurotibial joint normal

4. Tampak penyempitan compartment femuropatellar joint dengan

osteophyte margo posterosuperior et inferior os patella

5. Tak tampak jelas soft tissue mass/swelling

3. KESAN :

1. Osteoarthritis femurotibial joint genu kiri grade 3 (kellgren Lawrence grading scale)

2. Osteoarthritis femuropatellar joint genu kiri

(43)
(44)
(45)
(46)
(47)

1. Pemeriksaan lumbosacral AP/Lateral 2. Deskripsi :

1. Syndesmophytes spatium intervertebralis (bamboo spine) 2. Bamboo spine + fusi pada inter dan supraspinatus ligament

menyebabkan gambaran dense vertikal pada processus spinosus (dagger sign)

(48)

1. Pemeriksaan Antegrade pyelography (APG) 2. Deskripsi :

1. Kontras water soluble dimasukkan melalui kateter ke sistem pelviocalyceal system kanan kiri

2. Kanan : tampak kontras mengisi sistem pelviocalyceal dan berhenti di ureter kanan 1/3 proksimal setinggi level VL 3 sisi kanan

3. Kiri : tampak pasase kontras lancar mengisi sistem pelviocalyceal, ureter kiri 1/3 proksimal hingga 1/3 distal dan kemudian mengisi buli 3. KESAN :

1. Obstruksi total di ureter kanan 1/3 proksimal setinggi level VL 3 sisi kanan

(49)

A

B

C

Pemeriksaan nonfungsional untuk menilai traktus urinarius dengan memasukkan zat kontras secara :

- Antegrade (searah dengan arah urin) ke sistem pelvokalises melalui kateter nefrostomi

- Retrograd (berlawanan dengan arah urin) ke sistem pelvokalises melalui kateter ureter

(50)

Antegrade Retrograde

• lndikasi

- Memperlihatkan lokasi dari suatu obstruksi. - - Memperlihatkan sistem pelvokalises jika tidak

dapat dilakukan dengan urografi intravena (pada kasus gagal ginjal atau alergi zat kontras intravena), pielografi retrograd, ataupun modalitas lain yang noninvasif.

- - Sebagai bagian dari pemeriksaan nefrostomi perkutan.

Kontraindikasi

- lnfeksi akut traktus urinarius. - - Alergi zat kontras.

- - lbu hamil.

- - Diastasishemoragika.

- - Kemungkinan penyakit ginjal hidatidosa.

• lndikasi

- Memperlihatkan lokasi, panjang, dan batas bawah dari suatu obstruksi.

- Memperkirakan penyebab obstruksi.

- Memperlihatkan sistem pelvokalises jika tidak dapat dilakukan dengan urografi intravena (pada kasus gagal ginjal atau alergi zat kontras intravena). Kontraindikasi

- lnfeksi akut traktus urinarius. - Alergi zat kontras.

(51)

Pemeriksaan hysterosalpingography :

 Pada posisi supine, kontras water soluble dimasukkan sebanyak ± 4 cc melalui orificium uteri eksternum.

 Tampak kontras mengisi cavum uteri. Cavum uteri posisi antefleksi, besar dan bentuk normal, dinding reguler, mukosa licin, tampak filling defek di corpus uteri sisi kanan

 Kemudian kontras mengisi kedua tuba uterina. Kedua kaliber tuba normal, mukosa licin, tidak tampak peritubal filling.

 Pada akhir pemeriksaan tampak spillage kedua tuba uterina ke rongga peritoneum

Kesan :

- Tuba uterina kanan dan kiri paten.

(52)

POKOK BAHASAN

MUSKULOSKLETEAL

ABDOMEN :

KONTRAS :

Histerosalpingography

(HSG)

THORAX

Definisi

Hysterosalphingography merupakan pemeriksaan radiologi dengan tuntunan fluoroscopy dan menggunakan media kontras water soluble untuk menilai uterus dan tuba fallopi

Indikasi

1. Infertilitas. Pada kondisi ini hysterosalpingography dapat digunakan untuk menilai : a. Ukuran, bentuk dan posisi uterus

b. Patensi tuba fallopi

c. Ada tidaknya jaringan ikat / scar pada cavum peritoneal

2. Abortus spontan rekurens. Pada kondisi ini hysterosalpingography dapat digunakan untuk menilai ada tidaknya anomali kongenital bentuk uterus

3. Menilai kondisi tuba fallopi post op seperti post steril / ligase tuba fallopi atau re-opening ligase tuba fallopi

4. Menilai ada tidaknya serta derajat keparahan dari massa tumor di uterus maupun tuba fallopi, adanya adhesi atau fibroid uterine

(53)

POKOK BAHASAN

MUSKULOSKLETEAL

ABDOMEN :

KONTRAS :

Histerosalpingography

(HSG)

THORAX

• Hysterosalpingography juga memiliki potensial

therapeutic terutama pada infertilitas ( kondisi

non patent tuba fallopi) dikatakan dapat

meningkatkan probability kehamilan

Kontraindikasi

• Alergi kontras

• Pasien dalam keadaan hamil

• Kondisi terjadi perdarahan pada uterus misalnya

dalam kondisi menstruasi

(54)

POKOK BAHASAN

MUSKULOSKLETEAL

ABDOMEN :

KONTRAS :

Histerosalpingography

(HSG)

THORAX

Persiapan

• Dilakukan 7-12 hari dari hari pertama haid terakhir (HPHT) oleh

karena pada saat ini terjadi fase proliferasi dengan kondisi

endometrium yang tipis

• Tidak coitus 1-2 hari sebelum pemeriksaan

• Tidak dalam kondisi hamil maupun dalam kondisi keputihan

abnormal

• Apabila menstruasi tidak teratur maka dilakukan pemeriksaan

b-HCG untuk memastikan pasien tidak dalam kondisi hamil

• Pemeberian laxative pada malam hari sebelum pemeriksaan

• Apabila diperlukan pasien dapat diberikan sedative

• Sebelum pemeriksaan pasien disarankan untuk buang air kecil

terlebih dahulu sehingga kandung kemih dalam keadaan

(55)

POKOK BAHASAN

MUSKULOSKLETEAL

ABDOMEN :

KONTRAS :

Histerosalpingography

(HSG)

THORAX

Langkah dan teknik pemeriksaan

• POSISI PASIEN LITHOTOMY

• LAKUKAN DESINFEKSI PADA PERINEUM DAN LABIA

• MASUKKAN SPECULUM UNTUK MELIHAT ADANYA OSTIUM CERVIX

KEMUDIAN DILANJUTKAN DENGAN DESINFEKSI OSTIUM CERVIX SAMBIL

MENGEVALUASI ADANYA EROSI ATAU TIDAK DAN FLOUR ALBUS

• MASUKKAN CATHETER 5F/CANULA ( TEKNIK ALTERNATIF BILA TIDAK ADA

KANULA KHUSUS ) HINGGA OSTIUM CERVICX KEMUDIAN KEMBANGKAN

BALLON CATHETER UNTUK MENFIXIR CATHETER

• MASUKKAN KONTRAS WATER SOLUBLE PERLAHAN-LAHAN ( SETIAP 1-2 CC

KONTRAS YANG MASUK DI EXPOSE. UMUMNYA MEMBUTUHKAN 6-10 CC

KONTRAS WATER SOLUBLE )

• LAKUKAN EXPOSE DALAM POSISI AP DAN OBLIQUE PADA SAAT KONTRAS

MENGISI UTERUS, FULL DISTENDED UTERUS, KONTRAS MENGISI TUBA

FALLOPI DAN SPILLAGE

(56)

POKOK BAHASAN

MUSKULOSKLETEAL

ABDOMEN :

KONTRAS :

Histerosalpingography

(HSG)

THORAX

(57)

1. Pemeriksaan X ray antebrachii dan cubiti kanan AP/Lateral

2. Deskripsi :

1. Tampak sequester, involucrum di os ulna kanan

2. Tampak ankylosing humeroulnar joint cubiti kanan

3. KESAN : Chronic osteomyelitis os ulna kanan dengan ankylosing humeroulnar joint cubiti kanan

(58)

Referensi

Dokumen terkait