• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI KEARIFAN LOKAL PADA TRADISI LABUHAN GUNUNG KOMBANG PANTAI NGLIYEP KABUPATEN MALANG DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI AJAR BAHASA JAWA TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI KEARIFAN LOKAL PADA TRADISI LABUHAN GUNUNG KOMBANG PANTAI NGLIYEP KABUPATEN MALANG DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI AJAR BAHASA JAWA TESIS"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

NILAI KEARIFAN LOKAL PADA TRADISI LABUHAN

GUNUNG KOMBANG PANTAI NGLIYEP KABUPATEN

MALANG DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI AJAR

BAHASA JAWA

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah

Oleh:

Fitria Shalza Rahmaniar NIM: S441708003

PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTO

Pendidikan bisa memberi Anda keahlian,

tetapi pendidikan budaya mampu memberi Anda martabat

(Ellen Key)

Yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ista’iinuu bialshshabri waalshshalaati inna allaaha ma’a alshshaabiriina.

Terjemahan: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Terucap syukur pada-Mu, ku persembahkan karya ini untuk:

1. Kedua orang tua, yang telah membimbing dan membiayai penulis hingga penulis dapat menyelesaikan kuliah hingga akhir.

2. Teman-teman angkatan 2017 Magister Pendidikan Bahasa dan sastra Daerah UNS

(7)

vii

Fitria Shalza Rahmaniar. S441708003. 2020. Nilai Kearifan Lokal pada

Tradisi Labuhan Gunung Kombang Pantai Ngliyep Kabupaten Malang dan Relevansinya dengan Materi Ajar Bahasa Jawa. TESIS. Pembimbing I: Prof.

Dr. Suyitno, M.Pd., II. Dr. Supana, M.Hum. Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Daerah. Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.

ABSTRAK

Upacara Labuhan Gunung Kombang Pantai Ngliyep Kabupaten Malang menjadi salah satu bentuk kearifan lokal di Kabupaten Malang. Labuhan Gunung

Kombang masih dilaksanakan hingga sekarang karena masyarakat Desa

Kedungsalam masih merasakan adanya makna dan nilai-nilai di dalam upacara

labuhan. Makna dan nilai-nilai kearifan lokal tersebut memeiliki relevansi dengan

pembelajaran bahasa Jawa di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) cerita awal mula terjadinya tradisi labuhan

Gunung Kombang; (2) prosesi labuhan Gunung Kombang; (3) nilai kearifan lokal

pada labuhan Gunung Kombang; dan (4) relevansi tradisi labuhan Gunung

Kombang dengan pembelajaran Bahasa Jawa di SMA.

Penelitian ini dilakukan di Desa Kedungsalam Kabupaten Malang dan di Pantai Ngliyep Kabupaten Malang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa: informasi latar belakang tradisi Labuhan Gunung Kombang; prosesi tradisi Labuhan Gunung Kombang; nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi Labuhan Gunung Kombang; dan informasi tentang relevansi tradisi Labuhan Gunung Kombang dengan materi ajar Bahasa Jawa. Sumber data dari penelitian ini berupa: narasumber, pelaksanaan tradisi

Labuhan Gunung Kombang, dan dokumen. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Validitas data menggunakan triangulasi sumber, sedangkan

analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yaitu interaksi tiga komponen utama penelitian yang meliputi reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan beserta verifikasinya.

Hasil penelitian menunjukkan: 1) Upacara tradisi labuhan Gunung

Kombang di Kabupaten Malang dilatarbelakangi oleh, a) kondisi wilayah, b)

sejarah upacara tradisi labuhan Gunung Kombang, c) makna yang terkandung dalam tradisi labuhan Gunung Kombang; 2) Prosesi labuhan Gunung Kombang, merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, yaitu tahap persiapan dan tahap pelarungan; 3) Nilai-nilai kearifan lokal, meliputi nilai: religi, sosial, budaya, sejarah dan ekonomi; 4) Relevansi labuhan Gunung Kombang dengan pembelajaran Bahasa Jawa di sekolah, yaitu dapat menciptakan pembelajaran berbasis budaya lokal serta dapat mengambil nilai-nilai kearifan lokal untuk membentuk karakter peserta didik di SMA.

Kata kunci: Labuhan Gunung Kombang, nilai kearifan lokal, relevansi dengan pembelajaran Bahasa Jawa.

(8)

viii

Fitria Shalza Rahmaniar. S441708003. 2020. Local Wisdom Value of Labuhan

Gunung Kombang Ngliyep Beach Malang Regency and Relevance with Javanese Language Teaching Material. TESIS. Counselor I: Prof. Dr. Suyitno,

M.Pd., II. Dr. Supana, M.Hum. Javanese Language and Literature Education Studies Program. Graduate Program. Sebelas Maret University.

ABSTRACT

Labuhan Gunung Kombang tradisional ceremony becomes one of local

wisdom in Malang Regency. Traditional ceremony Labuhan Gunung Kombang is still held because people still feel the meaning and values of education in it. The meaning and values of the local genius have relevance to Javenese learning in hight school. This study aims to describe and explain: (1) the background of

Labuhan Gunung Kombang tradisional ceremony; (2) procession of Labuhan Gunung Kombang tradisional ceremony; (3) local wisdom value; and (4) the

relevance of Labuhan Gunung Kombang tradisional ceremony as Javanese teaching material in high school.

This research was conducted in Kedungsalam Village, Malang Regency and in Ngliyep Beach, Malang Regency. This research is a descriptive qualitative research. The data are: transcript of interviews; information about background of

Labuhan Gunung Kombang tradisional ceremony, procession of Labuhan Gunung Kombang tradisional ceremony, local wisdom value, and information

about relevance of Labuhan Gunung Kombang tradisional ceremony as Javanese teaching material in high school. The sources of data are: interviewees, execution of Labuhan Gunung Kombang, document. This research uses purposive sampling technique. Data validity uses source triangulation and theory triangulation, while data analysis in this study uses interactive analysis techniques, namely interacting three main components which include data reduction, data presentation, conclusion drawing and verification.

The results of the research showed: 1) the background of Labuhan Gunung

Kombang traditional rite in Malang Regency included: a) the condition of region,

b) history of Labuhan Gunung Kombang traditional ceremony, c) the purpose of

Labuhan Gunung Kombang traditional ceremony; 2) Labuhan Gunung Kombang

procession, a series of activities carried out over two days, namely the preparatory stage and the stage of fading; 3) the values of local wisdom included: religious, social, history, cultural, and economy; 4) the relevance of Labuhan Gunung

Kombang traditional ceremony with the learning of Javanese in the school, which

can create learning based on local culture and can take the values of local wisdom to shape the character of students in high school.

Keywords: Labuhan Gunung Kombang, local wisdom value, relevance in Javanese language learning

(9)

ix

Fitria Shalza Rahmaniar. S441708003. 2020. Nilai Kearifan Lokal pada

Tradisi Labuhan Gunung Kombang Pantai Ngliyep Kabupaten Malang dan Relevansinya dengan Materi Ajar Bahasa Jawa. TESIS. Pembimbing I: Prof.

Dr. Suyitno, M.Pd., II. Dr. Supana M.Hum. Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Daerah. Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.

SARIPATHI

Upacara Labuhan Gunung Kombang Pantai Ngliyêp Kabupatèn Malang dados satunggaling wujud ngur-uri tradisi wontên ing Kabupatèn Malang.

Labuhan Gunung Kombang taksih dipunlaksanakkèn ngantos sakmênika amargi

warga Desa Kêdungsalam taksih ngrumaosi wontêning makna lan nilai-nilai luhur wontên ing upacara labuhan. Makna lan nilai-nilai adat daerah kasebut anggadahi

relevansi kaliyan pasinaon Basa Jawa wontèn SMA. Panalitèn punika ancasipun

ndeskripsiakèn lan ngrêmbag: (1) carios wiwitanipun tradisi Labuhan Gunung

Kombang; (2) prosesi Labuhan Gunung Kombang; (3) nilai kearifan lokal wonten Labuhan Gunung Kombang; lan (4) relevansi tradisi Labuhan Gunung Kombang

kagêm pasinaon Basa Jawa wontèn ing SMA.

Panalitèn punika wontên ing Desa Kêdungsalam Kabupatèn Malang lan wontên Pantai Ngliyêp Kabupatèn Malang. Panalitèn punika kalêbêt jenis panaliten kualitatif deskriptif. Data panalitèn inggih punika: pawarta babagan sabab-musabab ingkang anjalari kedadosan Labuahn Gunung Kombang, prosesi tradisi Labuhan Gunung Kombang, nilai-nilai kearifan lokal tradisi Labuhan

Gunung Kombang, lan pawarta relevansi tradisi Labuhan Gunung Kombang

kagêm pasinaon Basa Jawa wontèn ing SMA. Sumber data panalitèn inggih punika: narasumber, prosesi Labuhan, lan dokumen. Panalitèn punika migunakakên teknik purposive sampling. Validitas data migunakakên triangulasi sumber, wondene analisis data wontên panalitèn punika migunakakên teknik analisis interaktif inggih punika interaksi tigang komponen utama panaliten awujud reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan sarta verifikasinipun.

Hasil panaliten ngandharakên: 1) Upacara tradisi Labuhan Gunung

Kombang wontên Kabupaten Malang dipunsababakên dening, a) kondisi wilayah,

b) sejarah upacara tradisi Labuhan Gunung Kombang, c) makna tradisi Labuhan

Gunung Kombang; 2) Prosesi labuhan Gunung Kombang, punika mujudakên

rêroncèning kagiyatan ingkang dipunlaksanakakên dangunipun kalih dintên, inggih punika tahap persiapan lan tahap pelarungan; 3) Nilai-nilai kearifan lokal, ngrupkepi bab nilai: religi, sosial, budaya, sejarah lan ekonomi; 4) Relevansi

Labuhan Gunung Kombang kagêm pasinaon Basa Jawa wontên ing sekolah,

inggih punika sagêd mujudakên pasinaon adhêdasar budaya lokal sarta sagêd mundhut nilai-nilai kearifan lokal kagem mbangun karakter para siswa wontên ing SMA.

Kata kunci: Labuhan Gunung Kombang, nilai kearifan lokal, relevansi kagêm pasinaon Basa Jawi

(10)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan proposal tesis dengan judul “NILAI KEARIFAN LOKAL PADA TRADISI

LABUHAN GUNUNG KOMBANG PANTAI NGLIYEP KABUPATEN

MALANG DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI AJAR BAHASA JAWA”.

Proposal Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Magister pada Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Jawa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya proposal ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Kundharu Sddhono, M.Hum. selaku kepala Program Studi S-2 Pendidikan Bahasa Jawa Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Prof. Dr. Suyitno, M.Pd. selaku pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan proposal tesisi ini.

3. Dr. Supana, M.Hum. selaku pembimbing II, yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan proposal tesis ini.

4. Keluarga besar pemangku adat Pantai Ngliyep Pak Gatot dan Mbah Kasbun, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.

5. Guru mata pelajaran Bahasa Jawa di SMA Negeri 3 Batu.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen program studi S-2 Pendidikan Bahasa Jawa UNS yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi peneliti. 7. Rekan-rekan mahasiswa PBSD Pascasarjana UNS angkatan 2017 yang selalu

memotivasi.

8. Almamater UNS yang selalu kubawa dan kubanggakan

Peneliti menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan peneliti.

Surakarta, 2020

(11)

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN PENGUJI ... iii

SURAT PERNYAATAN KEASLIAAN TESIS ... iv

MOTO ... v PERSEMBAHAN ... vi ABSTRAK ... vii ABSTRACT ... viii SARIPATHI ... ix KATA PENGANTAR ... x DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTRA BAGAN ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Keaslian Penelitian ... 4 C. Rumusan Masalah ... 5 D. Tujuan Penelitian ... 5 E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Hakikat Kearifan Lokal ... 7

2. Hakikat Nilai ... 8

3. Pengertian Nilai Kearifan Lokal ... 9

4. Pengertian Tradisi Labuhan ... 14

5. Hakikat Materi Ajar Bahasa Jawa ... 15

B. Kerangka Berfikir... 19

BAB III METODE PENELITIAN... 21

A. Tempat... 21

B. Waktu ... 21

C. Tata Laksana ... 22

1. Metode... 22

(12)

xii

3. Teknik Sampling ... 24

4. Teknik Pengumpulan Data ... 25

5. Uji Validitas Data ... 26

6. Teknik Analisis Data ... 27

7. Prosedur Penelitian... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

a. Deskripsi Wilayah ... 30

b. Deskripsi Sosial dan Pendidikan ... 31

2. Deskripsi Data ... 33

a. Latar Belakang Terjadinya Labuhan Gunung Kombang Pantai Ngliyep ... 33

1) Sejarah Tradisi Labuhan Gunung Kombang ... 33

2) Maksud dan Tujuan Tradisi Labuhan Gunung Kombang .. 36

b. Pelaksanaan Labuhan Gunung Kombang ... 37

1) Tahap Pelaksanaan Upacara Labuhan Gunung Kombang . 37 2) Makna Simbolik Peralatan dan uborampe Labuhan Gunung Kombang ... 56

c. Nilai Kearifan Lokal yang terkandung dalam Tradisi Labuhan Gunung Kombang ... 58 1) Nilai Religius ... 58 2) Nilai Sosial ... 69 3) Nilai Sejarah ... 75 4) Nilai Budaya... 79 5) Nilai Ekonomi ... 82 B. Pembahasan ... 84

1. Relevansi Tradisi Labuhan Gunung Kombang sebagai Materi Ajar Bahasa Jawa di SMA ... 84

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 95

A. Simpulan ... 95

B. Implikasi ... 96

C. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ... 18

Tebel 2. Rincian Tabel Kegiatan ... 21 Tabel 3. Jumlah Guru di Desa Kedungsalam ... 32

(14)

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka Berfikir ... 20 Bagan 2. Skema Interaktif Analisis Data ... 28 Bagan 3. Silsilah Keturunan Mbah Atun ... 36

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penerimaan sesaji dari kerabat labuh ... 39

Gambar 2. Warga mulai memilah dan mempersiapkan bumbu dapur ... 39

Gambar 3. Proses penyebelihan hewan korban... 40

Gambar 4. Proses memasak sesaji ... 41

Gambar 5. Jodhang... 43

Gambar 6. Pisau dan celurit ... 43

Gambar 7. Pembuatan tusuk sate dari bambu ... 43

Gambar 8. Songsong agung ... 44

Gambar 9. Lesung ... 44

Gambar 10. Gamelan ... 44

Gambar 11. Kepala dan kulit kambing diikat menjadi satu ... 45

Gambar 12. Bumbu dapur ... 46

Gambar 13. Beras ... 46

Gambar 14. Sate ... 46

Gambar 15. Gulai ... 47

Gambar 16. Nasi dan lauk yang akan di larung ... 47

Gambar 17. Nasi dan lauk untuk selamatan ... 47

Gambar 18. Kopi murni ... 48

Gambar 19. Ublik dari batok kelapa ... 48

Gambar 20. Nasi putih dan ketan putih ... 48

Gambar 21. Pemberangkatan menuju pantai ngliyep ... 49

Gambar 22. Acara hiburan kothekan lesung ... 50

Gambar 23. Arak-arakan menuju Gunung Kombang ... 50

Gambar 24. Arak-arakan jodhang ... 51

Gambar 25. Melabuh sesaji di Gunung Kombang ... 51

Gambar 26. Selamatan setelah larung, pembagian berkat sesaji ... 53

Gambar 27. Peta Desa Kedungsalam ... 108

Gambar 28. Wawancara dengan pemangku adat ... 130

Gambar 29. Wawancara dengan Mbah Kasbun ... 130

Gambar 30. Wawancara dengan Ketua Panitia ... 130

(16)

xvi

Gambar 32. Wawancara dengan Guru SMA 1 Batu ... 130

Gambar 33. Wawancara dengan Guru SMA 3 Batu ... 130

Gambar 34. Rumah lumbung ... 131

Gambar 35. Pantai Ngliyep ... 131

Gambar 36. Gunung Kombang Pantai Ngliyep ... 131

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Desa Kedungsalam ... 108

Lampiran 2. Daftar wawancara untuk Pemangku Adat dan tokoh masyarakat 109 Lampiran 3. Daftar wawancara untuk guru Bahasa Jawa ... 110

Lampiran 4. Catatan hasil wawancara dengan Pemangku Adat ... 111

Lampiran 5. Catatan hasil wawancara dengan Kerabat Labuh 1 ... 112

Lampiran 6. Catatan hasil wawancara dengan Kerabat Labuh 2 ... 114

Lampiran 7. Catatan hasil wawancara dengan panitia acara labuhan ... 116

Lampiran 8. Catatan hasil wawancara dengan guru SMA 1 Batu ... 119

Lampiran 9. Catatan hasil wawancara dengan guru SMA 3 Batu ... 122

Lampiran 10. Catatan hasil lapangan kegiatan labuhan ... 125

Lampiran 11. Cerita sejarah labuhan ... 128

Lampiran 12. Dokumentasi ... 130

Lampiran 13. RPP ... 132

Gambar

Tabel 1. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi ................   18  Tebel 2

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 mengatur bahwa pesawat udara yang didaftarkan di Indonesia dapat dibebankan dengan kepentingan internasional berdasarkan perjanjian hak

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted

Dari pengertian tersebut terdapat tiga unsur pokok dalam belajar yaitu: 1 proses, 2 perubahan perilaku, dan 3 pengalaman.8 Untuk itu, perlu dilakukan penelitian tentang

Kedua, setelah menyaksiskan video yang ditampilkan maka siswa mempraktikan teknik yang telah disaksikan selanjutnya setelah proses pembelajaran yang diberikan

J: Batasan akses ke tempat kerja sudah diterapkan, apabila terdapat orang asing (selain karyawan) maka petugas resepsionis dan karyawan akan menanyakan keperluan orang

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu data dan informasi dikumpulkan dengan maskud peneliti

Sedangkan untuk hasil nilai RPN, diperoleh 4 failure mode dari sistem mesin Urbannyte yang memiliki kategori tingkat resiko yang tinggi atau nilai RPN ≥ 100 yaitu

Metode Kuesioner digunakan untuk memperoleh data dengan memberikan pertanyaan tertulis kepada pelanggan Toko Hijab Amira Surakarta tentang 28 variabel-variabel