• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI DENGAN BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH) DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI DENGAN BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH) DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI DENGAN BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH) DI RSUD

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Di Ajukan Oleh : MASRUL HIDAYATI

1311095

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)

STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2016

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul : “Tingkat pengetahuan Ibu tentang perawatan Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati Bantul”.

Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes. selaku Ketua Stikes Jendral A. Yani Yogyakarta

2. Ibu Reni Merta Kusuma, M. Keb selaku ketua prodi (D-3) Kebidanan Stikes Jendral A. Yani Yogyakarta

3. Bapak Muhamat Nofiyanto, M. Kep selaku ketua LPPM yang memberikan izin untuk pelaksanaan penyusunan Karya Tulis Ilmiah

4. Ibu Vivian Nanny Lia Dewi, M.Kes. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan karya tulis ilmiah 5. Ibu Dra. Umu Hani E N, M.Kes. selaku penguji yang telah meluangkan

waktu untuk menguji karya tulis ilmiah ini

6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan, arahan, doa dan kasih sayang pada penulis

7. Teman-teman mahasiswi Program Studi (D-3) Kebidanan Stikes Jendral A. Yani Yogyakarta atas bantuan dan kerjasamanya

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga proposal ini berguna bagi semua.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Yogyakarta,April 2016

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi  DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN. ... iii

HALAMAN PERNYATAAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR…... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x INTISARI... xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG ... 1 B. RUMUSAN MASALAH ... 4 C. TUJUAN PENELITIAN ... 4 D. MANFAAT PENELITIAN ... 5 E. KEASLIAN PENELITIAN ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI... 7 1. PENGETAHUAN ... 7 2. BBLR ... 14 B. KERANGKA TEORI ... 31 C. KERANGKA KONSEP ... 32 D. PERTANYAAN PENELITIAN ... 32

BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN ... 33

B. LOKASI DAN WAKTU ... 33

C. POPULASI DAN SAMPEL ... 33

D. VARIABEL PENELITIAN... 34

E. DEFINISI OPERASIONAL ... 34

F. ALAT DAN METODE PENGUMPULAN DATA ... 35

G. VALIDITAS DAN REABILITAS... 37

H. METODE ANALISA DATA ... 39

I. ETIKA PENELITIAN ... 40

J. JALANNYA PENELITIAN ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN... 43

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vii 

C. KETERBATASAN... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN... 53 B. SARAN... 54 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN                                                     

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

viii 

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1.1 Keaslian penelitian………... 5 Tabel 3.1 Definisi Operasional pengetahuan Ibu tentang perawatan Bayi

pada BBLR (Berat Badan Lahir Rendah )... 27 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahaun Ibu tentang perawatan bayi pada BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)... 28 Tabel 4.1 Tabel karateristk responden... 34 Tabel 4.2 Tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian dari Bayi dengan

BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)…... 35 Tabel 4.3 Tingkat pengetahuan ibu tentang mempertahankan suhu tubuh dan kehangatan bayi dengan BBLR... 35 Tabel 4.4 Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi lekat dengan BBLR... 36 Tabel 4.5 Tingkat pengetahuan ibu tentang memberikan ASI kepada bayi dengan BBLR... 36 Tabel 4.6 Tingkat pengetahuan ibu tentang mencegah terjadinya infeksi

dengan BBLR... 37 Tabel 4.7 Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR.. 37                                  

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix 

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.6 Kerangka Teori………... 23 Gambar 2.2 Kerangka konsep……… 24

                                                 

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan penelitian

Lampiran 2. Surat izin studi pendahuluan RSUD Panembahan Senopati Bantul Lampiran 3. Surat izin studi pendahuluan Ka.Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten

Bantul

Lampiran 4. Surat izin studi pendahuluan Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul Lampiran 5. Surat izin uji valid

Lampiran 6. Surat izin uji valid Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Bantul Lampiran 7. Surat izin uji valid Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul

Lampiran 8. Surat izin penelitian

Lampiran 9. Surat izin penelitian Ka. Kantor Kesatuan Bangsa Kabupaten Bantul Lampiran 10. Surat izin penelitian Ka. BAPPEDA Kabupaten Bantul

Lampiran 11. Data hasil penelitian Lampiran 12. Hasil analis data penelitian

Lampiran 13. Lembar Konsultasi Dosen Pembimbing

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi 

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN BAYI DENGAN BBLR (BERAT BADAN LAHIR RENDAH) DI RSUD

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL,YOGYAKARTTA

Masrul Hidayati1,Vivian Nany Lia Dewi,SST M. Kes 2

INTISARI

Latar Belakang: Keluarga khususnya ibu memiliki peran penting dalam merawat

dan mengasuh bayinya dengan baik. Melakukan Perawatan pada bayi BBLR sangat berdampak pada kualitas bayi dan pertahanan hidup BBLR dan bila ibu tidak melakukan perawatan dengan baik maka akan berdampak pada angka kejadian seperti terjadinya hipotermi, kurangnya nutrisi, terjadinya infeksi dan kematian pada bayi dengan BBLR.

Tujuan: Diketahuinya tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan

BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati.

Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif.

pengambilan sampel dengan total sampling, sampel sebanyak 34 ibu hamil dengan mengambil keseluruhan populasi. Analisis data menggunakan analisis univariat.

Hasil: Hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian

dari Bayi dengan BBLR yaitu sebesar 73,8%, tentang mempertahankan suhu tubuh dan kehangatan bayi dengan BBLR yaitu sebesar 47,1%, tentang perawatan bayi lekat dengan BBLR yaitu sebesar 52,9%, tentang memberikan ASI kepada bayi dengan BBLR yaitu sebesar 50%, tentang mencegah terjadinya infeksi dengan BBLR yaitu sebesar 52,9%

Kesimpulan: Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR

(Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu sebesar 58,8%.

Kata Kunci: Perawatan Bayi, BBLR

1

Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii 

MOTHERS’ KNOWLEDGE ABOUT TREATMENT OF LOW BIRTH WEIGHT BABIES IN GENERAL HOSPITAL OF PANEMBAHAN

SENOPATI BANTUL, YOGYAKARTA

Masrul Hidayati1,Vivian Nany Lia Dewi,SST M. Kes 2

INTISARI

Background: Family especially mother has important role in treating and caring

for her baby properly. Nursing mothers of low birth weight infants have a very impact on the quality and survival of low birth weight and if the mother did not do the treatment properly, it will impact on the incidence of infection malnutrition and infant mortality with low birth weight.

Objective: Known the mothers’ knowledge about treatment of low birth weight

babies in general hospital of Panembahan Senopati.

Method: This research is kind of quantitative descriptive research. This reseach

do by cross sectional approach, sampling used total sampling as many 34 expectant mothers in all populations. Data analysis used univariat analysis.

Result: Research result showed that mothers knowledge about the definition of

low birth weight babies as much 73,8%, about maintain body temperature and warmth of infants with low birth weight as much 47,1%, about caring infants attached with low birth weight as much 52,9%, about giving breast milk to low birth weight babies as much 50%, about preventing infections of low birth weight babies as much 52,9%.

Conclusion: Mothers’ knowledge about treatment of low birth weight babies in

general hospital of Panembahan Senopati most in enough category as much 58,8%.

Keywords: Babies Treatment, Low Birth Weight Babies

1

Student of Midwifery Management (D3) Of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2

Lecturer of Midwifery Management (D3) Of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1   BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa gestasi, berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir (Depkes RI, 2005). Penyebab terjadinya bayi dengan BBLR secara umum bersifat multifaktorial. Namun, penyebab terbanyak yang mempengaruhi adalah kelahiran prematur (Proverawati & Sulistyorini, 2010). Bayi dengan BBLR akan mengalami resiko terjadi permasalahan pada sistem tubuh, gangguan pernafasan, gangguan nutrisi dan juga mudah terkena infeksi karena daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan antibodi belum sempurna. Sehingga bayi BBLR sangat membutuhkan perhatian khusus dan perawatan intensif di rumah sakit di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) untuk membantu mengembangkan fungsi optimum bayi.Bayi dengan berat badan lahir rendah sangat rentan karena tubuhnya mudah terganggu seperti lemah, mudah kedinginan karena lapisan lemak bawah kulitnya sangat tipis, cepat lelah dan sering tersedak pada waktu menyusu dan malas mengisap (Winkjosastro, 2008).

Bila fungsi organ-organ tubuhnya baik dan tidak terdapat gangguan seperti pernapasan dan bayi dapat menghisap dengan baik maka bayi dapat dibawa pulang dan dirawat oleh keluarga. Bayi dengan BBLR yang dapat dipulangkan dari rumah sakit jika telah memenuhi kriteria yaitu kesehatan bayi secara

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2  

keseluruhan dalam kondisi baik dan tidak ada apnea atau infeksi, bayi minum dengan baik, berat bayi selalu bertambah (sekurang-kurangnya 15 g/kg/hari) untuk sekurang-kurangnya tiga hari berturut-turut, ibu mampu merawat bayi dan dapat datang secara teratur untuk melakukan follow-up (Depkes RI, 2008).

Keluarga khususnya ibu memiliki peran penting dalam merawat dan mengasuh bayinya dengan baik. Bang, et al (2005) menyatakan bahwa perawatan ibu pada bayi BBLR sanga berdampak pada kualitas dan pertahanan hidup BBLR dan bila ibu tidak melakukan perawatan dengan baik maka akan berdampak pada angka kejadian infeksi malnutrisi dan kematian pada bayi dengan BBLR. Hasil penelitian ini juga didukung oleh pernyataan Surasmi (2003) yang menyatakan bahwa respon ibu terhadap permasalahan bayi dengan BBLR sangat mempengaruhi keputusan ibu untuk melakukan perawatan terhadap bayinya dan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan BBLR, masih banyak para ibu yang belum bisa merawat bayinya dengan baik, sehingga banyak bayi dengan BBLR yang tidak terselamatkan disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang perawatan bayi BBLR. Penatalaksanaan bayi dengan BBLR perlu didukung dengan pengetahuan yang baik, dari pengetahuan ini akan menunjang terhadap pemberian penatalaksanaan yang berkualitas dan aman terhadap bayi dengan BBLR. Dalam hal ini, penatalaksanaan perawatan pada bayi yang dilakukan oleh seorang ibu meliputi mempertahankan suhu dan kehangatan bayi BBLR di rumah, memberikan ASI kepada bayi dengan BBLR di rumah dan mencegah terjadinya infeksi bayi dengan BBLR (Girsang, 2009).

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3  

Berdasarkan survei di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2014, kejadian BBLR sebanyak 267 dengan klasifikasi BBLR yang beratnya kurang dari 2500 gram sebanyak 245 kasus, BBLSR yang beratnya kurang dari 1500 gram sebanyak 17 kasus dan BBLER yang beratnya kurang dari 1000 gram sebanyak 5 kasus (RSUD Panembahan Senopati Bantul, 2014). Hasil wawancara dan observasi kepada responden sebanyak 8 ibu dengan bayi BBLR yang telah diizinkan pulang, 6 (75%) ibu mengatakan tidak mengetahui bagaimana merawat bayi BBLR di rumah padahal telah diberitahukan oleh Bidan. Berbeda halnya dengan 2 (25%) ibu lainnya yang mengetahui perawatan bayi BBLR secara singkat dari perawat. Selain itu dilakukan wawancara kepada 10 ibu yang melakukan perawatan bayi BBLR di rumah. Lima (50%) bayi mereka mengalami hipotermi karena mereka merawat bayinya sama seperti bayi normal yaitu mulai dimandikan dan kurang memperhatikan kehangatan bayi. Dua bayi mengalami aspirasi, dua bayi lainnya mengalami penurunan berat badan selama di rawat di rumah, hal itu terjadi karena ASI ibu tidak keluar sehingga diberikan susu formula, tetapi bayi tersebut menjadi tidak suka minum dan dua bayi dalam kondisi baik.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis menetapkan judul Pengetahuan Ibu tentang Perawatan Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4  

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan yaitu “Bagaimana pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati?”

C.Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati 2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian dari Bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati Bantul

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang mempertahankan suhu tubuh dan kehangatan bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi lekat pada BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati d. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang memberikan ASI kepada

bayi dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati.

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5  

e. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang mencegah terjadinya infeksi pada dengan bayi BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) di RSUD Panembahan Senopati

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan anak terutama pengetahuan tentang perawatan bayi dengan BBLR.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan digunakan sebagai bahan dalam memberi informasi dan pengembangan asuhan kebidanan tentang perawatan bayi dengan BBLR khususnya bagi mahasiswi DIII Kebidanan di Stikes A.Yani Yogyakarta.

b. Bagi Bidan di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi dalam pemberian konseling tentang perawatan bayi dengan BBLR.

c. Untuk ibu bayi

Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ibu bayi agar ibu mengetahui cara merawat bayi dengan BBLR.

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6  

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

No Nama/Judul Metodologi

Penelitian

Hasil Penelitian Persamaan/ Perbedaan 1 Fastiani (2013)

Gambaran

Pengetahuan Bidan Mengenai Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Di Wilayah Kerja Puskesmas Paninggaran Kabupaten Pekalongan Tahun 2013 Desain penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu sebanyak 29 bidan. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan rumus prosentase. Mayoritas dari 29 responden yaitu sebanyak 28 orang (96,6 %) bidan memiliki pengetahuan mengenai perawatan bayi berat lahir rendah di rumah kategori baik.

Persamaan:

Desain penelitian, dan alat analisis

Perbedaan:

Variabel penelitian, sampel dan lokasi penelitian 2 Yuliani (2012) Efektifitas Perawatan Metode Kanguru Terhadap Stabilitas Frekuensi Denyut Jantung Pada Bayi Berat Lahir Rendah.

Desain penelitian observasional analitik dengan One Group Pretest Posttest Design dengan time series. Pengambilan sampel dengan purposive sampling, sebanyak 40 BBLR yang dilakukan PMK. Data penelitian menggunakan data primer dengan instrumen penelitian berupa oksimeter. Analisis data menggunakan Paired Sample T-test. PMK efektif terhadap stabilitas frekuensi denyut jantung BBLR. Persamaan:

Tema penelitian tentang perawatan BBLR dan teknik pengambilan sampel. Perbedaan: Variabel penelitian, desain penelitian,

instrument penelitian dan analisis data

3 Safrina (2010) Pengetahuan Ibu Tentang Cara Menyusui Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR) di RSUD Cut Nyak Dhien

Meulaboh Aceh Barat Tahun 2010. Desain penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 30 orang ibu. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan rumus prosentase.

pengetahuan ibu tentang cara menyusui bayi BBLR dalam kategori cukup (70%).

Persamaan:

Desain penelitian, teknik sampling dan analisis data.

Perbedaan:

Variabel penelitian dan tempat penelitian.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

RSUD Panembahan senopati yang terletak di jl. Dr Wahidin Sudirohusodo atau orang Bantul biasanya menyebutnya dengan nama rumah sakit Njebukan ini adalah sebagai salah satu rumah sakit negri di Kabupaten Bantul memegang peranan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai kiat telah dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut bertanggung jawab atas kesehatan lingkungan serta perilaku hidup sehat secara mandiri. Visi RSUD panembahan senopati adalah ” terwujudnya rumah sakit unggul dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat’’

Ruang perinatologi di RSUD panembahan senopati pada setiap bulan nya kurang lebih ada BBLR 30, dan di ruang ini ada 7 bidan yang menangani bayi baru lahir. Pelayanan

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati

a. Tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian dari Bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tabel 4.2

Tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian dari Bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 25 73,5

Cukup 0 0,0

Kurang 9 26,5

Total 34 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2015.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian dari Bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah baik yaitu 25 responden atau 73,8%.

b. Tingkat pengetahuan ibu tentang mempertahankan suhu tubuh dan kehangatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tabel 4.3

Tingkat pengetahuan ibu tentang mempertahankan suhu tubuh dan kehangatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 13 38,2

Cukup 16 47,1

Kurang 5 14,7

Total 34 100

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang mempertahankan suhu tubuh dan kehangatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 16 responden atau 47,1%.

c. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi lekat dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tabel 4.4

Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi lekat dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 11 32,4

Cukup 18 52,9

Kurang 5 14,7

Total 34 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2015.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi lekat dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 18 responden atau 52,9%.

d. Tingkat pengetahuan ibu tentang memberikan ASI kepada bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tabel 4.5

Tingkat pengetahuan ibu tentang memberikan ASI kepada bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 17 50,0

Cukup 12 35,3

Kurang 5 14,7

Total 34 100

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat gambaran pengetahuan ibu tentang memberikan ASI kepada bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah baik yaitu 17 responden atau 50,0%.

e. Tingkat pengetahuan ibu tentang mencegah terjadinya infeksi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tabel 4.6

Tingkat pengetahuan ibu tentang mencegah terjadinya infeksi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 18 52,9

Cukup 11 32,4

Kurang 5 14,7

Total 34 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2015.

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat gambaran pengetahuan ibu tentang mencegah terjadinya infeksi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah baik yaitu 18 responden atau 52,9%.

f. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Tabel 4.7

Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Baik 12 35,3

Cukup 20 58,8

Kurang 2 5,9

Total 34 100

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa tingkat gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 20 responden atau 58%.

B. Pembahasan

a. Analisis Hasil Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian dari Bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tingkat gambaran pengetahuan ibu tentang pengertian dari Bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah baik yaitu 25 responden atau 73,8%. Hal ini karena dipengaruhi oleh umur responden yang mayoritas berada diantara usia 20 – 35 tahun sebesar 20 responden (58,8%). Dilihat dari faktor umur hal ini sesuai dengan pendapat Sulistyowati (2011) yang menyatakan bahwa usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik. Semakin tinggi usia responden memiliki kecenderungan akan memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang suatu hal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Fastiani (2013) yang menyatakan bahwa usia mempengaruhi pengetahuan seseorang.

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang mempertahankan suhu tubuh dan kehangatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tingkat gambaran pengetahuan ibu tentang mempertahankan suhu tubuh dan kehangatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 16 responden atau 47,1%.

Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden. Pendidikan dapat dilihat bahwa mayoritas responden berpendidikan terakhir pada tingkat SMA, responden memiliki berpengetahuan cukup karena tingkat pendidikan rata-rata adalah SMA dimana berkaitan dengan pengalaman dan informasi yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tiawaningrum (2003) yang menyatakan bahwa pengalaman lebih menunjukan sebuah pemahaman dari pengetahuan yang didapat. Pengetahuan yang didapat dari luar lembaga formal akan bermanfaat kepada pengetahuan responden. Pengalaman dan informasi yang didapatkan karena ibu yang lebih banyak pengalaman ibu dalam kehidupan sehari-hari. 3. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi lekat dengan BBLR di

RSUD Panembahan Senopati Bantul

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa tingkat gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan bayi lekat dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 18 responden atau 52,9%..

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

Hal ini dapat dilihat bahwa responden pekerjaan mayoritas sebagai Ibu rumah tangga, responden berpengetahuan cukup karena walaupun ibu rumah tangga tetapi dalam hal ini pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pengalaman dan informasi yang diperoleh. Pengalaman dan informasi yang didapatkan karena ibu yang lebih banyak di rumah sehingga ibu memiliki akses informasi ke media informasi. Informasi yang diperoleh memberikan pengetahuan lebih kepada responden Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Domas Safrina (2010) yang menyatakan bahwa pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan seseorang ibu dalam memahami seseorang.

4. Tingkat pengetahuan ibu tentang memberikan ASI kepada bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat gambaran pengetahuan ibu tentang memberikan ASI kepada bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah baik yaitu 17 responden atau 50,0%

Pengetahuan yang baik dapat juga disebabkan oleh faktor sosial dan budaya setempat. Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu, budaya berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring dan disesuaikan dengan budaya setempat (Depkes RI, 2010). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliani (2012) yang menyatakan bahwa kesibukan seseorang didalam melakukan kegiatan

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

rumah tangga dalam kehidupan sehari hari akan memberikan mudahnya akses informasi tentang pengetahuan tentang memberikan ASI kepada bayi. 5. Tingkat pengetahuan ibu tentang mencegah terjadinya infeksi dengan BBLR

di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat gambaran pengetahuan ibu tentang mencegah terjadinya infeksi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah baik yaitu 18 responden atau 52,9%.

Hal ini dapat disebabkan responden dengan pengetahuan baik dikarenakan responden yang sering melakukan sosialisasi meskipun ditengah keterbatasan waktu. Responden sering berinteraksi untuk bertukar informasi. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Cara berpikir seseorang akan dipengaruhi lingkungannya dalam memperoleh suatu pengalaman. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan (Notoatmodjo, 2012). Lingkungan yang aktif akan memberikan sisi positif dari penyebaran informasi yang berguna bagi responden. Responden pun bisa mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan dan bisa disebabkan karena responden aktif dalam mencari informasi melalui berbagai sumber seperti dari puskesmas, posyandu, serta media cetak.

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

6. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa tingkat gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 20 responden atau 58,8%.

Berdasarkan teori pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan yang didapat tidak hanya melalui jenjang pendidikan saja tetapi juga dari informasi yang diberikan dari orang-orang memahami benar tentang apa yang diinformasikannya (Notoatmodjo, 2007). Hasil interaksi dengan berbagai lingkungan akan memberikan efek pengetahuan yang tinggi pula dalam pengetahuan responden. Responden dengan pengetahuan yang cukup tidak hanya mendapatkan pengetahuan tentang efek samping dalam pendidikan formal namun responden mendapatkan pengetahuan itu dari pergaulan dan pengalaman. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan (Handayani, 2010). Semakin banyak pengalaman seseorang maka pengetahuannya juga akan bertambah. Belajar dari pengalaman merupakan suatu proses yang dapat mengubah sikap dan tingkah laku seseorang.

C. Keterbatasan Peneltian

Dalam penelitian ini Peneliti mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang terjadi, yaitu :

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

1. Pada saat responden mengisi kuesioner sering kali responden tidak konsentrasidan tidak menangkap apa yang dijelaskan karena responden fokus dengan bayinya yang lagi magis.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 20 responden atau 58,8%.

2. Tingkat pengetahuan ibu tentang pengertian dari Bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah baik yaitu 25 responden atau 73,8%.

3. Tingkat pengetahuan ibu tentang mempertahankan suhu tubuh dan kehangatan bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 16 responden atau 47,1%.

4. Tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan bayi lekat dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah cukup yaitu 18 responden atau 52,9%.

5. Tingkat pengetahuan ibu tentang memberikan ASI kepada bayi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah baik yaitu 17 responden atau 50,0%

6. Tingkat pengetahuan ibu tentang mencegah terjadinya infeksi dengan BBLR di RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar adalah baik yaitu 18 responden atau 52,9%

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan Stikes Jendral A.Yani Yogyakarta

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara keseluruhan dan penelitian selanjutnya.

2. Bagi Ibu Bayi

Di harapkan untuk senantiasa melakukan PMK (Perawatan Metode Kangguru) pada BBLR selama di rumah sakit ataupun dirumah sesuai yang telah di ajarkan agar didapatkan efek yang lebih baik bagi pertumbuhan dan perkembangan BBLR yang optimal.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih mendalam tentang perawatan pada BBLR dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda.

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Atikah P, Cahyo I. (2010). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Nuha medika.

Bang AT, Bang RA. (2005). Low Birth Weight and Preterm Neonatus: Can They Managed at Home by Mother and a Trained Village Health Worker. Journal of Perinatology, S72-S81. Avalaible online at:

http://www.Nature.com/jp/journal25/n1s/pdf/7211276a.pdf (diakses 2 Juni 2015).

Depkes RI. (2005). Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Essensial Dasar (Buku Acuan). Jakarta

Fastiani, F (2013). Gambaran Pengetahuan Bidan Mengenai Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Paninggaran Kabupaten Pekalongan Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah. Stikes Ngudiwaluyo. Semarang

Girsang, M. (2009). Pola Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit dan di Rumah dan Hal-Hal Yang Mempengaruhinya. FIK UI. Thesis. Available online at http://digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id= 124600& lokasi=lokal (diakses 2 Juni 2015).

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Proverawatati, I dan Sulistyorini. (2010). Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Nuha Medika. Yogyakarta

Safrina, E. (2010). Pengetahuan Ibu Tentang Cara Menyusui Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh Aceh Barat Tahun 2010. Karya Tulis Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes). Yayasan Payung Negeri Aceh Darussalam Diploma III Kebidanan Meulaboh.

Surasmi. (2006). Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: EGC.

Winkjosastro, H. (2008). Ilmu Kebidanan. Edisi ke-3. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Yuliani, K. (2012). Efektifitas Perawatan Metode Kanguru Terhadap Stabilitas Frekuensi Denyut Jantung Pada Bayi Berat Lahir Rendah. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

________. (2008). Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Metode Kanguru. Jakarta: Health Technology Assessment Indonesia. Depkes RI. ____________. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian ketiga Diduga bahwa tunjangan sosial yakni: program bantuan karyawan (X3) secara parsial mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

Karena terdapat peningkatan hasil belajar Siswa pada kelas yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran PBL ( Problem Base Learning ) dengan media gambar

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa pemberian pakan yang lebih baik memberikan respon yang positif terhadap siklus berahi pada kerbau betina yang pada awalnya

organisasi, komitmen organisasi, dan partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial dengan obyek penelitian Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang penuh pertimbangan dengan cara

Harapan Subur yang telah memberikan kepada pada penulis untuk melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini... Teman-teman dan rekan-rekan penulis serta semua pihak yang

(1) Jenis Retribusi Jasa Umum dan Retribusi Perizinan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 4 ayat (2), untuk Daerah Propinsi dan Daerah

Objek yang dijadikan penelitian adalah busana Besutan Jombang yang didalamnya akan dikaji tentang busana Besutan Jombang ditinjau dari busana pokok dan pelengkap sesuai