Lentera Vol. 15. No. 16. Desember 2015
109
EFEK PEMBERIAN BROMELAIN PADA PAKAN TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH
IKAN NILA HITAM (Oreochromis niloticus Bleeker)
Azwar Thaib
Dosen Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama
ABSTRAK
Budidaya ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) mempunyai prospek yang baik, karena mempunyai kemampuan beradaptasi yang baik. Dalam usaha budidaya memiliki beberapa kendala diantaranya, ketersediaan benih unggul dengan pertumbuhan yang cepat dan kemampuan pengendalian hama penyakit. Pertumbuhan akan terjadi apabila didukung dengan pakan yang memiliki nutrisi dan nilai kecernaan yang tinggi. Bromelain adalah enzim protease yang mempunyai sifat menghidrolisis protein dengan jalan memutuskan ikatan peptida dan menghasilkan protein yang lebih sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian bromelain pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila hitam. Rancangan percoban yang digunakan dalam penelitian ini ialah rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan dosis 0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm. Penelitian ini menggunakan wadah jaring dengan diameter 60 cm dan tinggi 90 cm. Bahan uji yang digunakan berupa benih ikan nila hitam berukuran 2-3 cm sebanyak 45 ekor perwadah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bromelain dengan dosis yang berbeda dalam pakan tidak memberi pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan nila hitam, namun pada setiap perlakuan memperlihatkan adanya pertumbuhan yang diukur dalam setiap minggunya.
Kata kunci: Bromelain, Hidrolisis, Nila hitam, Pertu mbuhan
PENDAHULUAN
Budidaya ikan nila (Oreochromis
niloticus) me mpunyai prospek yang baik,
dikarena kan me mpunyai ke ma mpuan beradaptasi yang baik diberbagai jenis air, tahan terhadap perubahan lingkungan, tahan terhadap serangan penyakit, dan bersifat omnivora. Produksi ikan nila di Aceh mengala mi peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut Kementrian Kelautan dan Perikanan (2011) produksi ikan nila tahun 2009 berju mlah 32.389 ton dan mengala mi kenaikan pada tahun 2010 menjadi 46.191 ton, serta pada tahun 2011 ju mlah produksi juga mengala mi peningkatan men jadi 48.440 ton.
Pe mbenihan dan pembesaran ikan nila me miliki beberapa kendala diantaranya, kurangnya kesediaan benih unggul dengan pertumbuhan yang cepat dan pengendalian hama penyakit. Terjad inya pertumbuhan apabila adanya kelebihan energi setelah penggunaan untuk pemeliharaan tubuh, metabolisme, dan aktivitas. Pertu mbuhan akan terjadi apabila didukung dengan pakan
yang digunakan me miliki nutrisi dan nila i kecernaan yang tinggi.
Tingginya kecernaan akan berda mpak pada tingginya nilai efesiensi pe manfaatan pakan. Nisrinah (2013), menyatakan bahwa pakan yang tidak mengunakan penambahan brome lain me miliki ketercernaan pakan lebih rendah dibanding dengan pakan yang ditambah bro me lain, dikarenakan pakan yang dicerna masih berbentuk ko mple k sehingga daya cernanya rendah.
Bro me la in adalah enzim protease yang me mpunyai sifat menghidrolisis protein atau menguraikan protein dengan jalan me mutuskan ikatan peptida dan menghasilkan protein yang lebih sederhana. Sehingga enzim bro mela in dapat berfungsi untuk me mecah protein dalam pakan men jadi ikatan peptida dan asam amino. Bro me la in merupakan en zim yang terkandung didala m buah nanas. Bro me lain terdapat pada semua jaringan tanaman nanas. Sekitar setengah dari protein dalam nanas mengandung protease brome lain.
Lentera Vol. 15. No. 16. Desember 2015
110
Hasil penelit ian Nisrina et al,. (2013) menunjukkan bahwa perla kuan penambahan brome lain terhadap pemanfaatan protein pakan berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan lele du mbo (Clarias
gariepinus). Penggunaan bromela in terbaik
pada ikan lele dumbo dengan dosis 2,25 % dari pakan yang diberikan. Bro me lain terbukti dapat me mperbaiki daya cerna pakan.
METODOLOGI
Penelit ian in i menggunakan metode eksperimental yang dila kukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RA L) dengan 5 Perla kuan dengan dan 3 kali u langan. Adapun perlakuan dilakukan dengan penambahan Brome la in dalam pakan dengan dosis 0 ppm, 100 pp m, 200 pp m, 300 ppm, 400 ppm Data yang diperoleh dari hasil penelit ian dievaluasi dengan uji sidik ragam (uji F), jika perla kuan berpengaruh nyata pada taraf (0,05) dan (0,01) ma ka dilanjutkan dengan uji BNJ.
Tabel 1. Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini
No. Nama B ahan Kegunaan
1 Benih ikan nila hitam
Biota uji
2 Jaring Wadah uji
3 Bro me la in Bahan uji
4 Serok Menangkap
ikan
5 Pellet Pakan
Prosedur Peneliti an
Adapun kegiatan yang akan dilaku kan dala m penelitian ini ia lah:
1. Wadah yang digunakan berbentuk tabung dengan diameter 60 c m dan ketingian 90 c m.
2. Wadah yang sudah dipersiapkan dimasukkan kedala m ko la m yang ketinggian airnya 1 meter dan dilengkapin dengan airasi.
3. Benih yang digunakan berasal dari BBAP II Ujung Bate dengan ukuran 2-3 c m sebanyak 45 ekor / wadah.
4. Pencampuran pakan pe llet PF-800 bersama bro me lain dengan dosis perlakuan A (0 ppm), perla kuan B (100 pp m), perlakuan C (200 ppm), perla kuan D (300 pp m), dan perlakuan E (400 pp m).
5. Pe mberian pa kan pellet sebanyak dua kali sehari. Yakn i pada pagi hari pukul 10:00 WIB, dan sore hari pukul 16:00 WIB.
6. Pengamatan dila kukan setiap hari me liputi suhu dan DO
7. Ke mudian pengukuran bobot ikan setiap tujuh hari sekali yang dila kukan pada pagi hari.
Parame ter Pe ngamatan
a. La ju Pe rtumbuhan Mutlak
Menurut effendie (1997), la ju pertumbuhan mutla k diru muskan sebagai berikut: GR = Wt − Wo
Keterangan :
GR : Grow Rate (gr / hari)
Wt : Bobot ikan a khir
peme liharaan(gr)
Wo : Bobot ikan pada awal
peme liharaan (gr)
b. La ju Pe rtumbuhan Harian
Menurut Steffens (1989), la ju pertumbuhan harian diru muskan sebagai berikut: SGR =lnWt −lnWo
t1−t0 × 100%
Keterangan:
SGR : Spec ific Grow Rate (% / hari) Wt : Bobot ikan akh ir pe me liharaan (gr)
Wo : Bobot ikan pada awal
peme liharaan (gr)
c. Rasio Konversi Pa kan
Ratio konversi pakan menunjukkan efisiensi pakan yang digunakan untuk mena ikan setiap gram berat ikan sebagai pengaruh pemberian pakan. Menurut Tacon (1987), FCR diru muskan sebagai berikut:
FCR = F
Wt +(D )−Wo x 100%
Keterangan:
FCR : Food Conversion Ratio
F :Ju mlak pakan yang dikonsumsi (gr)
Wo : Bio masa hewan uji awa l penelitian (gr)
Wt : Bio masa hewan uji akhir penelitian (gr)
Lentera Vol. 15. No. 16. Desember 2015
111
D : Ke matian
d. Kelangsungan Hidup
Kelangsungan Hidup (SR) ada lah perbandingan jumlah ikan yang hidup hingga akhir peme liharaan dengan jumlah ikan a wal penelitian. Untuk itu presentase kelangsungan hidup ikan dapat dihitung dengan rumus dari Effendi (1979) : SR =
N𝑡
N𝑜𝑥 100%
Keterangan:
SR : Su rvival rate (%)
Nt : Ju mlah ikan pada akhir penelitian (ekor)
No : Ju mlah ikan pada awa l penelitian (ekor)
e. Para meter Pendukung Penelit ian Tabel 2. Pa ra meter pendukung penelitian
No Parame ter Satuan
1 Amonia Total(NH3) Mg/L 2 Fosfat (PO4) Mg/L 3 Nitrat (NO3) Mg/L 4 Nitrit (NO2) Mg/L 5 Suhu 0C 6 pH -
HAS IL DAN PEMBAHASAN Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian brome la in pada benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) tidak berpengaruh nyata pada pertumubuhan mutla k (GR), pertu mbuhan harian (SGR), rasio konversi pakan (FCR), dan tingkat kelangsungan hidup (SR).
Pertumbuhan Mutlak Benih Ik an Nila Hi tam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap perlakuan terjadi pertambahan berat setiap minggu. Secara u mu m terjadi peningkatan berat dua kali lipat tiap minggu pada setiap perlakuan. Na mun pada minggu ke e mpat terjadi peningkatan berat yang lebih dari dua ka li lipat pada setiap perlakuan
Grafik Pertu mbuhan Mutlak Masing-Masing Perlakuan Setiap Minggu untuk Benih Ikan Nila Hita m (Oreochromis
niloticus Bleeke r) yang Diberi Pakan
Bro me la in Sela ma 28 Ha ri (Huruf yang Sa ma Tidak Be rbeda Nyata (P>0,05)).
Pertu mbuhan mutlak sela ma penelit ian menunjukkan tidak berbeda nyata, yakni perlakuan 0 ppm (3,98 gr), 400 pp m (3,79 gr), 100 ppm (3,59 gr), 200 pp m (3,57 gr), dan 300 pp m (3,54 gr).
Grafik Rata-Rata Pe rtumbuhan Mutlak Setiap Pe rla kuan untuk Ben ih Ikan Nila Hita m (Oreochromis niloticus Bleeker) yang Diberi Pa kan Se la ma 28 Hari (Huruf yang Sama Tidak Berbeda Nyata (p>0,05)).
Laju Pertumbuhan Harian Benih Ikan Nila Hi tam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap perlakuan terjadi percerpatan
0,000 0,500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500
1 2 3 4
P e r tu m b u h a n M u tl a k Minggu Ke 0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm 400 ppm aaaaa aaaaa aaaaa aaaaa a c b d2
2,5
3
3,5
4
4,5
0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm 400 ppm P e r tu m b u h sn M u tl sk Perlakuana
a
a a
Lentera Vol. 15. No. 16. Desember 2015
112
pertumbuhan berat ikan setiap minggu. Secara u mu m terjad i percepatan pertumbuhan dua kali lipat selama penelitian pada setiap perlakuan.
Grafik Laju Pe rtumbuhan Harian Set iap Minggu pada Masing-Masing Perlakuan untuk Benih Ikan Nila Hita m (Oreochromis
niloticus Bleeke r) yang Diberi Pakan
Sela ma 28 Hari (Huruf yang Sa ma Tidak Berbeda Nyata (P>0,05)).
La ju pertumbuhan harian selama penelitian menunjukkan tida k berbeda nyata, yakni perlakuan 0 pp m (0,0706 gr) lalu disusul dengan perlakuan 200 pp m (0,0693 g r), 400 pp m (0,0683 gr), 100 pp m (0,0679 g r), 300 pp m (0,0678 gr).
Grafik Rata-rata Laju Pe rtu mbuhan Harian Setiap Perlakuan untuk Benih Ikan Nila Hita m (Oreochromis niloticus Bleeker) yang Diberi Pa kan Sela ma 28 Hari (huruf yang sama tida k berbeda nyata (p>0,05)).
Rasio Konversi Pakan Benih Ikan Nila Hi tam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasio Konversi Pakan sela ma penelitian dari tiap perla kuan mengala mi penurunan setiap minggunya. Penurunan terjadi drastis pada minggu kedua, namun bertahap pada minggu ke tiga dan kee mpat.
Grafik Konverensi Pakan Setiap Minggu pada Masing-masing Perla kuan untuk Benih Ikan Nila Hita m (Oreochromis
Niloticus Bleeker) yang Diberi Pakan
Bro me la in Se la ma 28 Ha ri (Huruf yang Sa ma Tidak Be rbeda Nyata (P>0,05)).
Rasio Konversi Pa kan pada penelit ian selama 28 ha ri menunjukkan tida k berbeda nyata, yakni perlakuan 0 ppm (0,694), 400 ppm (0,715), 300 pp m (0,718), 200 pp m (0,727), dan 100 ppm (0,729).
Grafik Rata-Rata Konversi Pakan pada Setiap Pe rla kuan untuk Ben ih Ikan Nila Hita m (Oreochromis Niloticus Bleeker)
0%
2%
4%
6%
8%
10%
12%
1
2
3
4
L
aj
u
P
er
tu
m
b
u
h
an
H
ar
ian
Minggu Ke
0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm 400 ppm a a a aa a a a aa a a a aa a a a aac
b
a
d
6,20% 6,40% 6,60% 6,80% 7,00% 7,20% 7,40% 0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm 400 ppm P e r tu m b u h a n H a r ia n Perlakuana
a
a
a
a
0 0,5 1 1,5 1 2 3 4 R a si o K o n v e r si P a k a n Minggu Ke 0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm 400 ppm a a a a a a aaaaaaaaa aaaaa a d c b 0,620 0,640 0,660 0,680 0,700 0,720 0,740 0,760 0,780 0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm 400 ppm R a si o K o n v e r si Pa k a n Perlakuana
a
a
a
a
Lentera Vol. 15. No. 16. Desember 2015
113
yang Diberi Pa kan Bro mela in Se la ma 28 Hari (Huruf yang Sa ma Tidak Be rbeda Nyata (P>0,05)).
Tingkat Kel angsungan Hi dup Benih Ikan Nila Hi tam
Grafik menunjukkan bahwa penurunan SR sudah mulai terjadi d i minggu pertama pada perlakuan A (SR 99% ). Ke mudian disusul pada minggu ke dua di perlakuan C dan E (SR 97%) menurun lebih besar dari perlakuan A (SR 98% ) dan D (SR 99% ). Ke mudian pada minggu ke tiga penurunan SR tert inggi terjadi pada perlakuan C (SR 94%) lalu d isusul pada perlakuan A dan E (SR 96% ), D (SR 98%) dan B (SR 99% ). Ke mudian disusul lagi pada minggu ke empat pada perlakuan C (SR 92%), A (SR 93% ), B dan E (SR 95%), D (SR 97% ).
Perbedaan SR secara nyata terjadi pada minggu ke e mpat dengan tingkat Kelangsungan Hidup tertinggi pada perlakuan 300 pp m (SR 97%) lalu perlakuan 100pp m dan 400 ppm (SR 95%) , perlakuan 0 pp m (SR 93%) dan 200 pp m (SR 92%).
Grafik Tingkat Ke langsungan Hidup pada Masing-Masing Perlakuan Setiap Minggu untuk Benih Ikan Nila Hita m (Oreochromis niloticus Bleeker) yang Diberi Pa kan Bro me la in Sela ma 28 Hari (Huruf yang Sama Tidak Berbeda Nyata (P>0,05)).
Kualitas Air
Para meter kualitas air pe me liharaan benih ikan nila hita m (Oreochromis
niloticus Bleeker) sela ma 28 hari yang
me liputi sifat-sifat kimia tersaji dala m tabel 5.
Tabel 3. Kisaran parameter kualitas air selama penga matan 28 hari
No. Para meter Kisaran Kelayakan Pustaka 1 Suhu 32-35 oC 25-32 oC 2 pH 7 6-7 3 DO 5,58-9,98 mg/ L > 5 mg/ L 4 NH3 0,262 mg/ L < 0,01 mg/ L 5 PO4 0,14 mg/ L 6 NO3 0,1 mg/ L 7 NO2 0,005mg/ L Pembahasan
Pertumbuhan Mutlak Benih Ik an Nila Hi tam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada setiap perlakuan terjadi pertambahan berat setiap minggu sebesar dua kali lipat. Pertu mbuhan mutlak untuk pakan dengan penambahan bromelain tida k me mberikan pengaruh yang nyata (P > 0,05) terhadap pertumbuhan benih ikan nila h ita m (Oreochromis niloticus Blee ker). Pertu mbuhan mutlak pada perlakuan tanpa penambahan bromelain leb ih besar dibanding dengan perlakuan yang diberi penambahan Bro mela in (Ga mba r 3). Ha l in i diduga disebabkan oleh;
1. Bro me la in yang diberikan didala m pakan untuk ikan nila hita m telah larut di dala m air sebelum pakan di ma kan oleh ikan.
2. Pe mberian dosis brome la in (< 400pp m) masih terla lu rendah, dan 3. Peran pakan ala mi menghalangi
efek bro me la in.
Laju Pertumbuhan Harian Benih Ikan Nila Hi tam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertu mbuhan harian untuk pakan dengan penambahan bromelain t idak 50% 60% 70% 80% 90% 100% 110% 0 1 2 3 4 T in g k a t K e la n g su n g a n H id u p Minggu Ke 0 ppm 100 ppm 200 ppm 300 ppm 400 ppm aaaaa aaaaa
Lentera Vol. 15. No. 16. Desember 2015
114
me mbe rikan pengaruh yang nyata (P > 0,05) terhadap pertumbuhan benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker). Ha l ini disebabkan oleh ketersedianya pakan ala mi yang cukup banyak di wadah penelitian. Pakan a la mi yang dite mukan didala m wadah penelitian diantaranya ialah, Diato m, Alga hijau biru, Alga hijau, Protozoa, Cac ing mikro (nematoda), dan Rotife r.
Dala m pertu mbuhan protein dan energi harus dipertahankan seimbang. Karena apabila kekurangan atau ke lebihan energi dala m pakan dapat menurunkan tingkat pertumbuhan, hal tersebut dapat terjadi karena daya cerna tubuh terhadap protein tidak optimal yang disebabkan energi dalam pakan kurang. Sehingga protein digunakan sebagai energi. Pada umu mya ikan yang mengkonsumsi protein dala m ju mlah yang me lebih i kebutuhan untuk sintesis tubuh dan senyawa-senyawa la in yang mengandung nitrogen tidak akan tersimpan didala m tubuh.
Rasio Konversi Pakan Benih Ikan Nila Hi tam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio konversi pakan tidak me mberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan benih ikan nila h ita m (Oreochromis niloticus Blee ker). Rasio konversi pakan pada penelitian in i mengala mi penurunan dari minggu ke minggu. Penurunan terjadi drastis pada minggu kedua, namun bertahap pada minggu ke tiga dan kee mpat.
Pada umunya kecepatan
mikroorganis me pada ikan mengala mi kenaikan ketika ikan semangkin besar. Na mun dengan adanya pakan alami dala m wadah penelitian mengakibatkan penurunan dala m rasio konversi pakan.
Tingkat Kel angsungan Hi dup Benih Ikan Nila Hi tam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ke langsungan hidup tidak me mbe rikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan benih ikan nila hita m (Oreochromis niloticus Bleeke r). Nila i kelangsungan hidup antar perlakuan tergolong tinggi yang rata-rata 90%
.Tingginya ke langsungan hidup pada benih ikan nila hita m (Oreochromis niloticus Bleeker) d idukung oleh kualitas air yang baik dilokasi penelit ian, sela ma penelitian berlangsung.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Boyd
dalam Heru (2011) bahwa kualitas air yaitu
me liputi faktor fisika, kimia , dan biologi yang merupakan faktor penting untuk budidaya ikan dan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, reproduksi, dan pertumbuhan ikan.
PENUTUP Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada perlakuan 0 ppm, 100 ppm, 200 pp m, 300pp m, dan 400 ppm dapat disimpulkan bahwa penggunaan bromelain pada pakan ikan nila hita m (Oreochromis niloticus Bleeker) tida k berpengaruh nyata pada pertumbuhan mutlak (GR), pertumbuhan harian (SGR), Rasio Konversi Pakan (FCR), dan tingkat Kelangsungan Hidup (SR). Na mun pada uji t (bonfersoni correction) untuk semua perlakuan berpengaruh nyata dan meningkat pada setiap minggunya.
Saran
Saran yang dapat diberikan dala m penelitian in i yaitu perlu d ila kukan penelitian lebih lanjut dengan biota yang sama pada ukuran yang lebih besar atau sama, serta penelit ian pada ruang tertutup.
DAFTAR PUS TAKA
Ama lia . 2013. Pengaruh penggunaan papain terhadap tingkat pemanfatan protein pakan dan pertumbuhan lele dumbo (Clarias gariepinus). Arafat, M.Y, Abdulgani, N. Dan Dev ianto,
R.D. 2015. Pengaruh
Penambahan Enzim Pa kan Pada Ikan Terhadap Pertu mbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Sains dan Seni Institut Teknologi Sepuluh Nove mber (ITS) Vol 4,No.1, 2015
Azaza , M. S. Dhra ief, M. N. Kra ie m, M. M. 2008. Efffects of Water Temperature on growth and sex ratio of Juvenile Nile tilapia
Lentera Vol. 15. No. 16. Desember 2015
115
Oreochromis niloticus (Linnaeus)reared in geotherma l waters in southern Tunisia. Journal of
Thermal Biology, 33(2): 98-105.
BSN. 2009. Badan Standardisasi Nasional. Benih Ikan Nila Hita m (Oreochromis niloticus Bleeke r) Kelas Ben ih Sebar. SNI 6140:2009
El-Sayed, A. F. M. 2006. Tilap ia Cu lture. Oceanography Department, Faculty of Science, Ale xandria University, Egypt. In: Ezzat, S.M. Korashey, R.M. and Sherif, M.M. 2012. The Economical Value of Nile Tilapia Fish “
Oreochromis niloticus” in Re lation to Water Quality of lake Nasser, Egypt. Journal American
science, 8(9): 234-247.
Haryono. J. Khoir, T. Erwanto. 2001. Laporan teknis. Pe rtumbuhan Nila Gift Yang Dibe ri Pakan Dengan Sumber Protein He wani Berbeda.
Heru, A. 2011. Pengaruh Pe mberian Pakan Buatan Dengan Frekuensi Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Gift Oreochromis
niloticus. Skripsi. Progra m Studi
Budidaya Pera iran. Fa kultas
Perikanan. Universitas
Abulyatama. Aceh Besar. Ha l 19 Nisrinah, Subandiyono dan T. Elfitasari.
2013. Pengaruh Pe mberian Bro me lin Terhadap Tingkat Pe manfaatan Protein Pa kan dan Pertu mbuhan Lele Du mbo (Clarias gariepinus). Journal of
Aquaculture Management and Technology. 2(2) : 57-63.
Oktavia . R. 2013. Kara kterisasi En zim Bro me la in Yang Di A mobilisasi Dala m Agar Ko me rsial. Skripsi. Progra m studi Kimia FM IPA. Universitas Negri Malang. Padayatty, S.J. Katz, A. Wang, Y. Eck, P.
Kwon, O. And Lee, J.H. 2003. Vita min C as an Antioxidant Evaluation of its role in Disrese
Prevention. Journal of the American Co llage of Nutrition, 22(1) : 18-35.
Putri, S.K. 2012. Pe mberian En zim
Bro me le lain Untuk
Meningkatkan Pe manfaatan Protein Pakan Dan Pertu mbuhsn Benih Ikan Nila La rasati (Oreochromis niloticus var).
Jurnal of Aquaculturc
Management and Technology Vo l I. No I. Hlm 63-76.
Subandiyono dan S. Hastuti. 2010. Buku ajar Nutrisi ikan. Le mbaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Diponogoro, Se marang. 233 ha l. Sebayang, F. 2006. Pengujian Stabilitas
En zim Bro mela in yang Diisolasi dari Bongol Nanas Serta Imobilisasi Menggunakan Kappa Karagenan. Jurnal Sa ins Kimia Universitas Sumatra Utara Vo l 10,No.1, 2006: 20-26.
Setiawat i. 2007. Penggunaan Le mak Patin dala m Pa kan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Akuakultur Indonesia Institut Pertanian Bogor (IPB) 6 (1) : 89-95.
Toch, B. N., Wang, Z., Xu, S. & Zhang, W. 2008. Therapeutic Application of Pineapple Protease (Bro me lain): A Review. Pa kistan Journal of Nutrit ion, 7 (4) : 513-520. Wardani, P.K. 2014. Pe mberian Beberapa
Dosis Enzim Pada Pakan Ko mersia l Terhadap Kandungan Serat Kasar, Bahan Organik dan BETN. Skripsi. Progra m studi budidaya perairan. Fa kultas perikanan dan Kelautan. Universitas Airlangga. Surabaya. Hal 27.
Wuryanti. 2006. A mobilisasi En zim Bro me lin dari Bonggol Nanas
dengan Bahan Pendukung
(Support) Karagenan Dari Ru mput Laut (Euchema cottonii). Jurnal Sa ins Kimia, Vol IX. No.3.