• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELIMPAHAN SAND DOLLAR DI PANTAI LEGON BAJAK DAN POKEMON, PULAU KEMUJAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA PRAKTIK KERJA LAPANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KELIMPAHAN SAND DOLLAR DI PANTAI LEGON BAJAK DAN POKEMON, PULAU KEMUJAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA PRAKTIK KERJA LAPANGAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KELIMPAHAN SAND DOLLAR

DI PANTAI LEGON BAJAK DAN POKEMON,

PULAU KEMUJAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Oleh :

MELATI SUKMA DEWI

26040118140162

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2020

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Kelimpahan Sand Dollar di Pantai Legon Bajak

dan Pokemon Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa

Nama Mahasiswa : Melati Sukma Dewi

NIM : 26040118140162

Departemen/Program Studi : Ilmu Kelautan

Fakultas : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Praktek Kerja Lapangan ini telah diujikan pada tanggal: 16 Juni 2020

Koordinator PKL

Dr. Ir. Sunaryo

NIP. 196004121987081003

Pembimbing

Dra. Rini Pramesti, M.Si NIP. 196312231990032002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Kelautan

Ir. Chrisna Adhi S, M.Phil. NIP. 196406051991031004

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya, Melati Sukma Dewi menyatakan bahwa laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan) ini adalah asli hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan sebagai pemenuhan untuk memperoleh nilai PKL (Praktik Kerja Lapangan).

Semua informasi yang dimuat dalam laporan PKL (Praktik Kerja Lapangan) ini yang berasal dari karya orang lain, baik yang dipublikasikan atau tidak, telah diberikan penghargaan dengan mengutip nama sumber penulis secara benar dan semua isi dari laporan PKL ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Semarang, 16 Juni 2020 Penulis,

Melati Sukma Dewi NIM. 26040118140162

(4)

iv

RINGKASAN

Melati Sukma Dewi. 26040118140162. Kelimpahan Sand Dollar Di Pantai Legon Bajak dan Pokemon Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa. (Pembimbing: Dra. Rini Pramesti, M.Si.)

Sand dollar merupakan salah satu kelas Echinodermata yang hingga saat

dilakukannya penelitian ini belum banyak dilaporkan mengenai kelimpahan, distribusi, nilai penting dan ekonomisnya. Sand dollar memiliki peran ekologis sebagai biota pembersih di ekosistem dasar perairan. Berdasarkan hal tersebut maka penting dilakukan penelitian khususnya dalam kelimpahan dan sebaran sebagai dasar pengelolaan sehingga kelestarian dan pemanfaatan sand dollar dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, kelimpahan, kelimpahan relatif dan indeks keanekaragaman dan keseragaman dari sand dollar yang ada di Pantai Legon Bajak dan Pokemon, Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa. Penelitian dilaksanakan pada Januari 2020 di Pulau Kemujan. Metode yang digunakan yaitu: metode deskriptif dengan metode sampling menggunakan metode purposive random sampling, serta metode pengambilan sampel menggunakan belt transek di 2 stasiun yang berbeda. Hasil penelitian menemukan 3 spesies sand dollar pada stasiun1 dan 7 spesies sand dollar pada stasiun 2 yaitu: L. joubini, L. laganum, L. dickersoni, L. decagonale rectum, L.

boschi, L. depressum dan L. centrale dan L. decagonale dengan nilai KR tertinggi

pada stasiun 1 dimiliki oleh L. joubini dengan nilai 0,35% dan nilai KR tertinggi pada stasiun 2 dimiliki oleh L. depresum dengan nilai 0,205%.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas limpahan rahmat dan ridha-Nya, serta shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga Laporan Praktik Kerja Lapangan tentang Kelimpahan Sand Dollar Di Pantai Legon Bajak dan Pokemon, Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan PKL ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memenuhi salah satu nilai mata kuliah Praktik Kerja Lapangan pada Progam Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.

Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis ucapkankan terimakasih kepada: 1) Ibu Dra. Rini Pramesti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dalam sejak penulisan Usulan Judul hingga selesainya penyusunan Laporan ini;

2) Fahmi Fajar Sahwan selaku pembimbing yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan PKL;

3) Semua staff dan pegawai instansi Balai Taman Nasional Karimunjawa; dan

4) Semua civitas akademika Universitas Diponegoro serta semua yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan ini. Penulis menyadari bahwa Laporan PKL ini masih belum sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Laporan PKL ini lebih lanjut. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi bagi semua pihak.

Semarang, 16 Juni 2020

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAN ... iii

RINGKASAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 2 1.2. Permasalahan ... 2 1.3. Tujuan ... 2 1.4. Manfaat ... 2

1.4.1. Manfaat Bagi Mahasiswa ... 2

1.4.2. Manfaat Bagi Departemen Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro ... 2

1.4.3. Manfaat Bagi Instansi yang Bersangkutan ... 3

1.5. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Sand Dollar ... 3

2.2. Morfologi Sand Dollar ... 3

2.3. Habitat dan Makanan Sand Dollar ... 5

2.4. Faktor Pembatas Yang Mempengaruhi Keberadaan Sand Dollar ... 6

III. MATERI DAN METODE ... 8

3.1. Materi ... 8

3.2. Alat dan Bahan ... 8

3.3. Metode Penelitian ... 9

3.4. Metode Pengambilan Data... 9

3.5. Analisis Data ...10

3.5.1. Kelimpahan Relatif ...10

3.5.2. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman Sand Dollar ...10

(7)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...12

4.1. Hasil ...12

4.1.1. Lokasi Penelitian ...12

4.1.2. Komposisi dan Kelimpahan Jenis Sand Dollar ...12

4.1.3. Kelimpahan Relatif Sand Dollar ...12

4.1.4. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman Sand Dollar...14 4.1.5. Kondisi Perairan ...14 4.2. Pembahasan ...15 V. KESIMPULAN ...18 5.1. Kesimpulan ...18 5.2. Saran ...18 DAFTAR PUSTAKA ...19 LAMPIRAN ...21

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Alat dan Bahan ... 8

Tabel 2. Komposisi dan Kelimpahan Jenis Sand Dollar ...13

Tabel 3. Kelimpahan Relatif Sand Dollar ...14

Tabel 4. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman Sand Dollar ...14

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Sisi Oral dan Aboral Sand Dollar ...5 Gambar 2. Lokasi Praktik Kerja Lapangan ...12

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Dokumentsi PKL ...22 Lampiran 2. Surat Keterangan Melaksanakan PKL ...24 Lampiran 3. Log Book ...25

(11)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kepulauan Karimunjawa merupakan kepulauan yang terletak di Laut Jawa, termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Karimunjawa memiliki luas wilayah daratan dan perairan 111.625 ha dan terdapat gugusan pulau sebanyak 22 buah (Sudiro, 2014). Karimunjawa ditetapkan sebagai Taman Nasional Karimunjawa yang memiliki kekayaan alam hayati yang sangat beranekaragam. Kepulauan Karimunjawa merupakan wilayah dengan tipe ekosistem terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove dan ekosistem daratan berupa hutan tropis dataran rendah. Hal ini menjadikan Kepulauan Karimunjawa mempunyai tiga potensi sebagai kawasan konservasi, wisata dan perikanan yang keutuhan dan kelestariannya harus tetap dijaga.

Salah satu biota yang terdapat di pulau Kemujan adalah sand dollar. Sand

dollar termasuk dalam kelas Echinoidea dari filum Echinodermata yang memiliki

bentuk tubuh bilateral dan pipih atau oval tanpa lengan, duri-duri menutup tubuh. Kelimpahan hewan makrobenthos termasuk sand dollar dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor seperti kemampuan penyebaran, substrat dasar, suhu, arus dan lainnya dan faktor biotik yaitu: manusia dan biota lainnya serta proses bertambah dan berkurangnya populasi yang ada dalam suatu perairan tersebut (Masruroh et al., 2014).

Sand dollar merupakan salah satu kelas Echinodermata yang hingga saat

dilakukannya penelitian ini belum banyak dilaporkan mengenai kelimpahan, distribusi, nilai penting dan ekonomisnya (Puspito et al., 2016). Sand dollar memiliki peran ekologis sebagai biota pembersih di ekosistem dasar perairan karena mereka banyak ditemukan hidup di habitat pasir halus. Berdasarkan hal tersebut maka penting dilakukan penelitian khususnya dalam kelimpahan dan sebaran sebagai dasar pengelolaan sehingga kelestarian dan pemanfaatan sand

dollar dapat berjalan dengan baik. Hasil data yang didapatkan dapat dimanfaatkan

untuk menambah informasi data mengenai kelimpahan sand dollar yang terdapat di Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa sehingga masyarakat dapat menjaga kondisi perairan yang merupakan habitat bagi sand dollar.

(12)

2

1.2. Permasalahan

Rumusan masalah dalam praktik kerja lapangan ini yaitu, sebagai berikut : 1. Bagaimanakah komposisi dan kelimpahan jenis sand dollar di pantai Legon

Bajak dan Pokemon, Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa

2. Bagaimanakah kelimpahan relative sand dollar di pantai Legon Bajak dan Pokemon, Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa

3. Bagaimanakah indeks keanekaragaman dan indeks keseragaman sand

dollar di pantai Legon Bajak dan Pokemon, Pulau Kemujan, Taman

Nasional Karimunjawa

1.3. Tujuan

Tujuan dari praktik kerja lapangan ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui jenis-jenis sand dollar di Pantai Legon Bajak dan Pokemon, Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa

2. Mengetahui kelimpahan jenis, kelimpahan relatif dan indeks keanekaragaman dan keseragaman sand dollar di Pantai Legon Bajak dan Pokemon, Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa

1.4. Manfaat

1.4.1. Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa dapat mengetahui kelimpahan sand dollar yang ada di Pantai Legon Bajak dan Pokemon, Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa

2. Meningkatkan kualitas, keterampilan, dan kreativitas pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki.

3. Melatih diri dalam menghadapi situasi dan kondisi lingkungan kerja. 1.4.2. Manfaat Bagi Departemen Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

1. Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam menjalankan tugas.

(13)

2. Memberi masukan untuk mengevaluasi kesesuaian kurikulum yang sudah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang terampil di bidangnya.

3. Menjadi sarana pengenalan instansi pendidikan Universitas Diponegoro khususnya Departemen Ilmu Kelautan kepada instansi ataupun instansi yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh Universitas Diponegoro.

1.4.3. Manfaat Bagi Instansi yang Bersangkutan 1. Memanfaatkan sumber daya yang potensial.

2. Membantu menyelesaikan pekerjaan yang terdapat pada tempat mahasiswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

3. Menjadi sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara instansi dengan Universitas dimasa yang akan datang, khususnya mengenai rekruitmen tenaga kerja.

4. Menjadi sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada di Universitas.

1.5. Waktu dan Lokasi

Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan selama 15 hari kerja, yaitu: tanggal 10 Januari 2020 – 25 Januari 2020. Ketentuan jam kerja bagi mahasiswa peserta Praktik Kerja Lapangan disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan PKL ini dilaksanakan di Pulau Kemujan, Taman Nasional Karimunjawa

(14)

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sand Dollar

Menurut Dian et al. (2005), kelas Echinoidea tergolong filum Echinodermata, memiliki tonjolan-tonjolan pada permukaan tubuh, pendek, bulat tempat turberkel. Kulit biota ini terbungkus oleh suatu struktur berupa cangkang (test), terdiri dari lempengan-lempengan yang menyatu membentuk kotak seperti cangkang keras. Kelas Echinoidea yang merupakan biota laut berbentuk bulat dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat digerakkan. Sand dollar merupakan bulu babi yang tidak beraturan (irregular sea urchin) yang hidup dengan membenamakan diri di pasir.

Sand dollar yang hidup di zona rataan pasir mempunyai kemampuan untuk

membenamkan diri ke dalam pasir. Hal ini merupakan adaptasi khusus terhadap kekeringan dan untuk menghindari terik matahari (Romimohtarto dan Juwana, 2007).

Menurut Masruroh et al. (2014), sand dollar merupakan hewan bentos yang hidup di daerah intertidal, terletak paling pinggir dari bagian ekosistem pesisir dan laut dan berbatasan dengan ekosistem darat. Kelimpahan sand dollar dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor seperti kemampuan penyebaran, lingkungan abiotik berupa substrat dasar, suhu, arus maupun faktor biotik yaitu: manusia dan biota lainnya serta proses bertambah dan berkurangnya populasi yang ada dalam suatu perairan tersebut. Sand dollar memiliki peran penting dalam ekologi dan ekosistem dasar dalam hal membersihkan lingkungan karena mereka banyak ditemukan hidup di habitat pasir halus (Suryanti et al., 2016).

2.2. Morfologi Sand Dollar

Tubuh sand dollar terdiri atas bagian oral dan aboral, pada sisi aboral terdapat sistem apikal yang terletak di bagian tengah. Pada bagian tersebut terdapat lubang anus yang dikelilingi lima keping genital dan lima keping okular yang tersusun bergantian. Keping genital memiliki ukuran lebih besar dari keeping okular dengan

madreporite pada salah satu keping yang terbesar sebagai tempat bermuaranya

sistem pembuluh air yang berfungsi untuk menggerakkan duri duri untuk bergerak.

(15)

Gambar 1. Sisi oral dan aboral sand dollar

Menurut Hartati dan Ambariyanto (2016), sand dollar merupakan biota yang berangka keras dan tersusun dari lempeng kalsium karbonat. Pada permukaan tubuh bagian atas terdapat pola berbentuk bunga dengan 5 kelopak yang sering disebut dengan petals. Tubuh sand dollar mempunyai 2 dua lubang yaitu: peristome dan

periproct. Peristome terletak di tengah-tengah permukaan bawah tubuhnya dan di

dalamnya terdapat mulut. Letak periproct bervariasi ada yang di permukaan bawah mulai dari tengah sampai ke pinggiran tubuh dan ada yang tepat di pinggiran tubuhnya. Anus merupakan bagian dari periproct. Sand dollar juga mempunyai

food grooves pada sisi oralnya. Percabangan food grooves bermacam-macam dari

yang cukup rumit hingga sederhana. Seluruh permukaan sand dollar diselimuti oleh duri-duri kecil, pendek, halus dan hampir sama strukturnya. Selain itu pada tubuh beberapa sand dollar terdapat celah yang disebut lunules.

2.3. Habitat dan Makanan Sand Dollar

Menurut Afian et al. (2013), habitat sand dollar secara umum adalah daerah intertidal sampai subtidal. Daerah intertidal yang merupakan habitat ideal sand

dollar adalah bersubstrat pasir dengan kondisi arus dan gelombang yang relatif

tenang. Sebagian besar sand dollar membenamkan seluruh tubuhnya dalam pasir salah satunya Dendraster.

Sand dollar ditemukan hidup dengan memakan sisa-sisa materi organik yang

terkandung di dalam lumpur atau pasir (deposit feeder) (Aziz, 1994). Sand dollar bersifat pasif dalam mencari makanannya. Sand dollar hanya berdiam diri ketika mencari makanannya. Tubuh sand dollar tidak beraturan dilengkapi duri-duri halus pada sisi aboral yang mempunyai alur-alur lateral yang berfungsi menyalurkan

(16)

6

makanan sampai ke mulut sehingga sand dollar tetap bisa mendapatkan makanan meski bergerak pasif. Umumnya sand dollar tidak memiliki organ lentera

Aristoteles. Organ lentera Aristoteles pada sand dollar hanya dimiliki ordo

Clypeasteroidea saja dalam bentuk lebih sederhana dan fungsi tereduksi (Masruroh

et al., 2014).

2.4. Faktor-Faktor Pembatas Yang Mempengaruhi Keberadaan Sand Dollar Menurut Pratama et al. (2017), beberapa faktor yang mempengaruhi keberadaan sand dollar di zona intertidal, antara lain adalah subtrat, kedalaman, salinitas, suhu, dan pasang surut :

1. Substrat

Substrat merupakan komponen yang berpengaruh bagi keberadaan Echinoidea. Pada umumnya bulu babi menempati habitat terumbu karang maupun batuan yang memiliki substrat keras, Namun demikian Sand dollar seperti jenis Laganum sp. menempati habitat bersubstrat pasir (Asmoro et al., 2016).

2. Kedalaman

Kedalaman suatu perairan akan mempengaruhi kelimpahan suatu organisme. Secara umum sand dollar dapat ditemukan di perairan dangkal, sehingga apabila kedalaman suatu perairan meningkat menyebabkan menurunnya jumlah organisme.

3. Salinitas

Salinitas merupakan kadar garam yang terkandung dalam perairan. Perubahan salinitas dapat mempengaruhi kehidupan biota laut yang menempati perairan tersebut. Salinitas perairan laut Indonesia umumnya berkisar antara 28%o 37%o. Kadar salinitas yang dapat ditoleransi sand

dollar berkisar antara 30-34%o (Nybakken, 1992).

4. Suhu

Suhu perairan berperan penting bagi metabolisme tubuh suatu organisme. Kisaran suhu untuk metabolisme sand dollar adalah 28-32o C (Aziz, 1994). Perubahan suhu yang ekstrim dapat menyebabkan kematian terhadap suatu organisme.

(17)

Pasang surut air laut merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberadaan suatu organisme salah satunya sand dollar. Seperti biota Echinodermata lainnya, sand dollar menempati habitat yang tergenang air. Pada kondisi air laut surut, sand dollar akan menyesuaikan diri dengan membenamkan diri dalam pasir. Sedangkan pada kondisi air laut pasang, sand dollar mampu beradaptasi dengan melekatkan duri-durinya pada substrat.

(18)

8

III. MATERI DAN METODE

3.1. Materi

Materi atau objek yang diamati selama praktik kerja lapangan yaitu: sand

dollar yang ditemukan di Pantai Legon Bajak dan Pokemon Pulau Kemujan,

Karimujawa. Parameter yang diamati yaitu: komposisi dan kelimpahan jenis, kelimpahan relatif, indeks keseragam dan keragaman sand dollar juga diamati parameter oseanografi yaitu: suhu, salinitas, kecepatan arus, dan pH.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi peralatan

snorkeling dan peralatan pendataan. Alat pendataan yang digunakan adalah alat

pendataan kelimpahan sand dollar dan pendataan parameter oseanografi. Tabel 1. Alat dan Bahan

No Nama Alat dan Bahan

Ketelitian/ Kapasitas

Fungsi

1 Roll meter 0,1 cm/ 100 m Sebagai garis transek

2 GPS - Menentukan koordinat posisi

3 Skin dive - Peralatan snorkeling

4 Kertas

underwater dan

pensil

- Mencatat hasil pengamatan

5 Kamera digital - Mendokumentasikan kegiatan

pendataan

6 Secchi disk 0.5 meter Mengukur kecerahan

7 Termometer 10 C Mengukur suhu permukaan

8 Water Quality Checker

- Mengukur salinitas, suhu dan

tingkat keasaman air

9 Bola Duga m/s Mengukur kecepatan dan arah

arus

(19)

Metode penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penyelidikan yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada, dan mencari keterangan-keterangan secara faktual pada suatu daerah tertentu (Firmanda, 2014). Tahapan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di Pulau Kemujan, antara lain terdiri :

1. Pengenalan instansi

Pengenalan intansi ini dilakukan pada minggu pertama PKL. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh instansi. Kegiatan ini juga dilakukan untuk memaparkan kegiatan PKL yang akan dilakukan oleh mahasiswa

2. Pengarahan dari pembimbing instansi

Pengarahan dilakukan selama menjalani PKL. Mahasiswa mendapat pengarahan dari pembimbing lapangan masing-masing yang disesuaikan dengan judul yang diambil pada PKL. Pengarahan dilakukan untuk lebih mengetahui instansi dan mengetahui kondisi lapangan

3. Survei pendahuluan mengenai keadaan perairan Pulau Kemujan.

Survei dilakukan untuk mencari tahu lokasi titik pendataan yang dinilai mewakili perairan tersebut. Survei dilakukan dengan menggunakan metode

purposive random sampling

4. Pengambilan data kelimpahan sand dollar dan identifikasi spesies sand dollar Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dimana metode yang digunakan bersifat deskriptif

3.4. Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dimana metode yang digunakan bersifat deskriptif. Menurut Notoatmodjo (2002), di dalam metode survei, penelitian tidak dilakukan pada seluruh objek yang dikaji, tetapi hanya mengambil dari sebuah populasi (sampel). Metode deskriptif, merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan membuat gambaran suatu keadaan secara objektif (Firmanda, 2014). Kegiatan ini dilakukan pada minggu pertama dan dilakukan dengan metode belt transect dengan cara membentangkan roll meter sepanjang 100 m tegak lurus ke arah laut untuk setiap titik lokasinya. Kemudian

(20)

10

pendataan dilakukan dengan cara menghitung sand dollar yang berada pada belt

transect 2,5 m ke kiri dan 2,5 m ke kanan belt transect. Identifikasi spesies

dilakukan dengan cara mendokumentasikan spesies yang dtemukan kemudian mencocokan dengan gambar pada buku identifikasi.

3.5. Analisis Data 3.5.1. Kelimpahan Relatif

Menentukan jumlah individu suatu spesies sand dollar terhadap jumlah total individu digunakan Kelimpahan Relatif (KR) Odum (1971) yaitu:

KR = 𝑛𝑖

𝑁 x 100%

Keterangan : KR : Kelimpahan relatif

Ni : Jumlah individu spesies ke-i N : Jumlah individu seluruh spesies

3.5.2. Indeks Keanekaragaman dan Indeks Keseragaman

Keanekaragaman spesies dapat dikatakan sebagai indikasi banyaknya jenis

sand dollar dan bagaimana penyebaran jumlah individu pada setiap jenis dan lokasi

penelitian. Untuk menentukan keanekaragaman dihitung dengan menggunakan formula Shannon-Weaver Odum (1993) berikut:

H′ = − ∑ 𝑝𝑖 ln 𝑝𝑖

𝑆

𝑖=1

Keterangan : H’ = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wienner Pi = ni/N

ni = Jumlah individu dari suatu jenis ke-i N = Jumlah total individu seluruh jenis

Indeks keanekaragaman (H’) terdiri dari beberapa kriteria, yaitu : H’ > 3,0 = menunjukkan keanekaragaman sangat tinggi H’ 1,6 - 3,0 = menunjukkan keanekaragaman tinggi

H’ 1,0 - 1,5 = menunjukkan keanekaragaman sedang H’ < 1 = menunjukkan keanekaragaman rendah

Keseragaman jenis dari sand dollar yang ditemukan dapat dihitung menggunakan rumus Evennes Odum (1993) yaitu:

(21)

E =

H ′

H max

Keterangan : E = Indeks Keseragaman

H max = ln s (s adalah jumlah genera) H’ = Indeks keanekaragama

Indeks keseragaman terdiri dari beberapa kriteria, yaitu: e < 0,4 = keseragaman populasi kecil

0,4< e < 0,6 = keseragaman populasi sedang e > 0,6 = keseragaman populasi tinggi

(22)

12

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Lokasi Penelitian

Taman Nasional Laut Karimunjawa terletak di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan daerah penelitian didasarkan pada karakteristik perairan yang memiliki variasi kedalaman yang cukup tinggi. Perairan di sekitar Taman Nasional Laut Karimunjawa merupakan perairan konservasi sumberdaya, yang akan dikembangkan menjadi kawasan konservasi alam. Kepulauan Karimunjawa terletak di sebelah timur laut kota Semarang, tepatnya pada posisi 50o40’ – 50o57’

LS dan 110004’ – 110040’ BT, dan terdiri dari tiga Desa yaitu: Desa Karimunjawa,

Kemujan dan Parang (Sudiro, 2014).

Gambar 2. Lokasi Praktik Kerja Lapangan

Luas wilayah daratan dan perairan Taman Nasional Karimunjawa adalah 107.225 ha, dimana sebagian besar berupa lautan (100.105 ha) dengan luas daratan 7.120 ha yang terdiri atas gugusan pulau berjumlah 27 pulau besar dan kecil. Dari 27 pulau tersebut, terdapat empat pulau berpenghuni yaitu: P. Karimunjawa, P. Kemujan, P. Parang dan P. Nyamuk. Pulau terbesar adalah P. Karimunjawa dengan

(23)

luas 4.302,5 ha (Nurkhayati dan Khakim, 2013). Peta lokasi penelitian ini adalah Pulau Kemujan tepatnya di Pantai Legon Bajak dan Pokemon, dapat dilihat pada gambar 2.

4.1.2. Komposisi dan Kelimpahan Jenis Sand Dollar

Terdapat delapan jenis sand dollar dari spesies Laganum sp, pada stasiun 1 hanya terdapat tigas jenis sand dollar, pada stasiun 2 tujuh jenis Laganum sp ditemukan. Komposisi dan kelimpahan sand dollar (Laganum sp) tiap stasiun 1 dan 2 berbeda-beda. Jumlah individu tertinggi pada stasiu 1 jenis L. joubini sebanyak 35, yang terendah adalah jenis L. laganum sebanyak 22 individu. Berbeda dengan stasiun 2, jumlah individu tertinggi tetap pada jenis L depresum dengan jumlah 205 individu, yang terkecil adalah jenis L. boschi sebanyak 11 individu. Stasiun 2 ditemukan jenis L. centrale, L. depressum, L. decagonale rectum, L. decagonale, L.

boschi yang tidak terdapat pada stasiun 1

Tabel 2. Komposisi dan Kelimpahan Jenis Sand Dollar Jenis Kelimpahan (Ni)

Stasiun 1 Stasiun 2 Laganum centrale - 125 L. laganum 22 38 L. depressum - 205 L. dickersoni 32 - L. decagonale rectum - 44 L. joubini 35 147 L. decagonale - 179 L. boschi - 11 Σ individu 3 7 Σ jenis 89 749

4.1.3. Kelimpahan Relatif Sand Dollar

Kelimpahan relatif tertinggi pada stasiun 1 adalah jenis L. joubini sebesar 0,35 % dan kelimpahan relatif terendah adalah jenis L. laganum sebesar 0,22 %. Kelimpahan relatif tertinggi pada stasiun 2 adalah L. depressum sebesar 0,20 % dan

(24)

14

kelimpahan relatif terendah terdapat pada jenis L.boschi sebesar 0,01 %. Stasiun 2 pantai Pokemon terkenal dengan hamparan pasir putih yang luas dengan topografi yang landai, sehingga substrat pasir lebih dominan dibandingkan dengan substrat yang lainnya.

Tabel 3. Kelimpahan Relatif (KR) Sand Dollar Jenis KR (%) Stasiun 1 Stasiun 2 Laganum centrale - 0,125 L. laganum 0,22 0,038 L. depressum - 0,205 L. dickersoni 0,32 - L. decagonale rectum - 0,044 L. joubini 0,35 0,147 L. decagonale - 0,179 L. boschi - 0,011

4.1.4. Indeks Keseragaman Sand Dollar

Nilai indeks keanekaragaman (H’) dan indeks keseragaman (e) setiap stasiun berbeda. Nilai indeks keanekaragaman pada stasiun 1 adalah 0,382 dan stasiun 2 adalah 1,694

Tabel 4. Indeks Keanekaragaman (H’) dan Indeks Keseragaman (e) Sand Dollar Indeks Stasiun

1 2

H’ 0,382 1,694

E 0,347 0,870

4.1.5. Kondisi Perairan

Pantai Legon Bajak dan Pokemon merupakan pantai dengan karakteristik yang berbeda. Pantai Legon Bajak dengan dasar perairan tidak rata dan berubah-ubah terdapat karang hidup, pecahan karang serta lamun yang tumbuh lebat pada beberapa bagian. Pantai Pokemon memiliki dasar perairan berupa pasir putih dengan beberapa lamun, pecahan karang, karang hidup dan juga lamun yang

(25)

membentuk padang lamun. Kondisi perairan dapat memengaruhi kelangsungan hidup organisme yang berada di kawasan tersebut. Kondis perairan pantai Legon Bajak dan Pokemon dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Kondisi Perairan

Parameter Stasiun Kisaran Optimum

1 2

Suhu 30o C 31o C 26-30oC (Azis, 1994)

Salinitas 25 ‰ 27 ‰ 30-34‰ (Nybakken, 1992)

Kecepatan Arus 0,13 m/s 0,11 m/s 0,083-1 (Nontji, 2005) Kedalaman (m) 0 – 1 m 0 – 1 m 0-00 cm (Clark dan Rowe

1971)

pH 8 8 7,4-8,4 (Azis, 1986)

4.2. Pembahasan

Hasil Praktik Kerja Lapangan didapatkan hasil komposisi dan kelimpahan jenis sand dollar di Pantai Legon Bajak dan Pokemon adalah sebagai berikut, di kedua stasiun pengamatan terdapat delapan jenis sand dollar dari spesies Laganum sp , yakni pada stasiun 1 hanya terdapat tigas jenis sand dollar, pada stasiun 2 tujuh jenis Laganum sp ditemukan. Komposisi dan kelimpahan sand dollar (Laganum sp) tiap stasiun 1 dan 2 berbeda-beda. Jumlah individu tertinggi pada stasiu 1 jenis

L. joubini sebanyak 35, yang terendah adalah jenis L. laganum sebanyak 22

individu. Berbeda dengan stasiun 2, jumlah individu tertinggi tetap pada jenis L

depresum dengan jumlah 205 individu, yang terkecil adalah jenis L. boschi

sebanyak 11 individu. Stasiun 2 ditemukan jenis L. centrale, L. depressum, L.

decagonale rectum, L. decagonale, L. boschi yang tidak terdapat pada stasiun 1.

Berdasarkan tabel 4 suhu air pada saat melakukan sampling di pantai Legon Bajak adalah sebesar 30o C dan 31oC di pantai Pokemon. Ditinjau dari kisaran suhu air tersebut dapat diketahui bahwa suhu air memenuhi persyaratan bagi kelangsungan hidup sand dollar. Hal ini diperkuat oleh Aziz (1994), yang menyatakan bahwa organisme sand dollar dapat hidup baik di perairan pada kisaran suhu air antara 26 - 30 oC. Hal ini diperkuat oleh Romimohtarto dan Juwana (2007) bahwa suhu alami air laut berkisar antara suhu di bawah 0 oC sampai 33 oC. Perubahan suhu dapat

(26)

16

memberi pengaruh besar kepada sifat-sifat air laut lainnya dan kepada biota laut. Salinitas pada stasiun 1 25 ‰ dan 27 ‰ pada stasiun 2 yang merupakan nilai salinitas yang sesuai bagi kehidupan sand dollar (Laganum sp) dan juga biota laut lainnya.

Hasil dari kelimpahan relatif tertinggi sand dollar pada stasiun 1 adalah jenis

L. joubini sebesar 0,35 % dan kelimpahan relatif terendah adalah jenis L. laganum

sebesar 0,22 %. Kelimpahan relatif tertinggi pada stasiun 2 adalah L. depressum sebesar 0,20 % dan kelimpahan relatif terendah terdapat pada jenis L.boschi sebesar 0,01 %. Kelimpahan Sand dollar banyak ditemukan di daerah substrat berpasir. Pantai pokemon stasiun 2 terkenal dengan hamparan pasir putih yang luas dengan topografi yang landai, sehingga substrat pasir lebih dominan dibandingkan dengan substrat yang lainnya. Saat melakukan pengamatan, kedalaman perairan pada tiap stasiun berbeda, berkisar antara 20-100 cm. Kedalaman lokasi sampling di 2 stasiun berubah-ubah karena dasar perairan tidak rata. Spesies sand dollar ditemukan pada kedalaman antara 1-2 meter dengan catatan mengenai habitat, macam dasar, kedalaman dan zonasi digunakan untuk penggambaran sebaran lokal dari fauna yang bersangkutan. Pada stasiun 1 substrat dasar perairan berupa pasir, pecahan karang, karang hidup, rumput laut dan lamn sedangkan pada stasiun 2 substrat dasar perairan berupa pasir. Menurut Nybakken (1992), sand dollar merupakan salah satu Echinodermata. yang hidup di daerah pantai berpasir. Hal ini juga diperkuat oleh Afian et al. (2013), habitat sand dollar di dasar perairan yang berpasir atau daerah berlumpur. Oleh karena itu pada stasiun 2 kelimpahan relatif sand dollar lebih tinggi dibandingkan oleh stasiun 1. Menurut Hawkes (1978) bahwa substrat dasar merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap komposisi dan distribusi hewan benthos, disamping itu juga sebagai tempat hidup dan juga sebagai sumber makanan bagi sebagian besar hewan tersebut. pH pada stasiun 1 dan stasiun 2 adalah 8.

Hasil pengamatan dan perhitungan indeks keanekaragaman dan keseragaman sand dollar di Pantai Legon Bajak dan Pokemon pada tiap stasiunnya berberda. Nilai indeks keanekaragaman pada stasiun 1 (Pantai Legon Bajak) adalah 0,382 dan stasiun 2 (Pantai Pokemon) adalah 1,694. Hal ini menunjukkan bahwa keanekaragaman sand dollar (Laganum sp) yang berada di Pantai Legon Bajak dan

(27)

Pantai Pokemon, Pulau Kemujan pada stasiun 1 termasuk dalam kategori rendah dan pada stasium 2 termasuk dalam kategori sedang. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa habitat tempat hidup sand dollar dipengaruhi oleh kondisi fisik perairan tersebut, dimana didominasi substrat berpasir. Nilai indeks keseragaman (e) tiap stasiun juga berbeda. Indeks keseragaman (e) pada stasiun 1 adalah 0,347 dan stasiun 2 adalah 0,870. Berdasarkan hasil tersebut diketahui indeks keseragaman (e) yang berarti bahwa jenis sand dollar di Pantai Legon Bajak dan Pokemon, Pulau Kemujan staisun 1 relatif kecil dan pada stasiun 2 relatif tinggi. Menurut Wilhm dan Dorris (1968) bahwa keseragaman dengan kisaran nilai 0,4 < e < 0,6 maka keseragaman populasi sedang, Semakin kecil nilai indeks keanekaragaman (H’) maka indeks keseragaman (e) juga akan semakin kecil, yang mengisyaratkan adanya dominansi suatu spesies terhadap spesies lain. Kecepatan arus yang didapat di stasiun 1 adalah 0,13 m/s dan stasiun 2 adalah 0,11 m/s, sand dollar (Laganum sp) memiliki adaptasi morfologis dengan tubuh simetris radial yang terbagi menjadi 5 bagian. Menurut Hawkes (1978) menyatakan bahwa secara umum kecepatan arus baik secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi substrat dasar yang merupakan faktor yang menentukan komunitas hewan sand dollar.

(28)

18

V. KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

1. Jenis sand dollar yang ditemukan di stasiun 1 pantai Legon Bajak ada 3 jenis yaitu: L. laganum, L. dickersoni, L. joubini sedangkan pada stasiun 2 pantai Pokemon ditemukan 7 jenis sand dollar antara lain L. centrale, L.

laganum, L. depressum, L. decoganale rectum, L. joubini, L. decogonale dan L. boschi

2. Kelimpahan jenis dan kelimpahan relatif pada stasiun 1 tertinggi yaitu: jenis

L joubini. Indeks keanekaragaman pada stasiun 1 termasuk ke dalam

kategori rendah dan pada stasiun 2 termasuk kategori sedang sedangkan untuk indeks keseragaman pada stasiun 1 jenis sand dollar relatif kecil dan pada stasiun 2 jenis sand dollar relatif tinggi

5.2. Saran

1. Sebaiknya Praktik Kerja Lapangan dilakukan di pertengahan tahun dikarenakan pada awal tahun terdapat angina baratan yang menyebabkan kesulitan dalam melakukan pendataan

2. Memperbaiki komunikasi mahasiswa dengan pihak instansi untuk meningkatkan koordinasi

3. Mahasiswa praktik lebih aktif lagi dalam melakukan kegiatan PKL agar mendapatkan manfaat dan ilmu yang maksimal

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Afian, A. N dan F. Purwanti. 2013. Pengaruh Kedalaman dan Jarak Dari Pantai Terhadap Kelimpahan dan Pola Sebaran Sand Dollar di Pantai Barakuda Pulau Kemujan Taman Nasional Karimunjawa. Management of Aquatic Resources Journal., 2(4):127-135.

Asmoro, C. L., Suryanti dan C. ‘Ain. 2016. Hubungan Kandungan Bahan Organik Sedimen Dengan Kelimpahan Sand Dollar di Pulau Cemara Kecil Karimunjawa Jepara. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Ke-VI Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – Pusat Kajian Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Pesisir di Semarang Tanggal 12 November 2016. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Pp. 278-300

Aziz, A. 1994. Pengaruh Salinitas Terhadap Sebaran Fauna Echinodermata. Oseana., 19 (2):23-22.

Clark, A.M dan F.W. Rowe. 1971. Monograph of Shallow Water Indo-West Pacific Echinodermata. Trustees of The British Museum (Natural History), London, 238 P.

Dian, R. A., R. Hartati dan A. Ambariyanto. 2005. Identifikasi Sand Dollar dan Karakteristik Habitatnya di Pulau Cemara Besar Kepulauan Karimunjawa Jepara. Jurnal Ilmu Kelautan., 10(1):1-10.

Firmandana, T. C. 2014. Kelimpahan Bulu Babi (Sea Urchin) Pada Ekosistem Karang dan Lamun di Perairan Pantai Sundak Yogyakarta. Management of Aquatic Resources Journal., 3(4): 41-50.

Hartati, R dan A. Ambariyanto. 2016. Identifikasi Sand Dollar dan Karakteristik

Habitatnya di Pulau Cemara Besar Kepulauan Karimunjawa

Jepara. Indonesian Journal of Marine Sciences., 10(1):1-10.

Hawkes, T. 1978. Structuralism and Semiotics. Richard Clay Ltd, Bungay Suffolk, 192 P.

Masruroh, N. H dan F. Purwanti. 2014. Kelimpahan dan Pola Persebaran Sand Dollar Berdasarkan Lokasi Kegiatan Yang Berbeda di Perairan Pulau

Pramuka Kepulauan Seribu. Management of Aquatic Resources

Journal., 3(4): 175-180.

Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta, 368 Hlm.

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Yogyakarta, 243 hlm.

(30)

20

Nurkhayati, R dan N. Khakhim. 2013. 140 Pemetaan Batimetri Perairan Dangkal Menggunakan Citra Quickbird di Perairan Taman Nasional Karimun Jawa Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Jurnal Bumi Indonesia., 2(2): 141-148. Nybakken, J. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia, Jakarta,

480 hlm. (diterjemahkan oleh H. M. Eidmen).

Odum, E. P. 1971. Fundamentals of Ecology. 3rd ed., W. B. Saunders Company, London, 63 P.

Odum, E. P. 1993. Dasar–Dasar Ekologi. Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 697 hlm. (diterjemahkan oleh S. Tjahjono).

Pratama, F. R., S. Suryanti dan A. Suryanto. 2018. Pemetaan Sebaran Echinodermata Pada Karakteristik Perairan Pulau Menjangan Kecil, Taman Nasional Karimunjawa. Management of Aquatic Resources Journal., 6(4): 415-422.

Puspito, R. S., Suryanti dan C. A’in. 2016. Pemetaan Pola Sebaran Sand Dollar Dengan Menggunakan Citra Satelit Landsat di Pulau Menjangan Besar, Taman Nasional Karimunjawa. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan Ke-VI Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan – Pusat Kajian Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Pesisir di Semarang Tanggal 12 November 2016. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, pp. 147-158.

Romimohtarto, K dan S. Juwana. 2007. Biologi Laut. Djambatan, Jakarta, 540 hlm. Schultz, H. 2015. Handbook of Zoologi. Heinke and Peter Schultz Scientific

Publication, Berlin, 386 p.

Sudiro, S. 2014. Pengembangan Ekowisata Taman Nasional

Karimunjawa. Kepariwisataan Jurnal Ilmiah., 8(1): 59-70.

Suryanti, M. R. Muskananfola dan K. E. Simanjuntak. 2016. Sand Dollars Distribution Pattern and Abundance at the Coast of Cemara Kecil Island Karimunjawa Jepara Indonesia. Jurnal Teknologi., 78 (4-2): 239- 244. Wilhm, J. L. dan T.C. Doris. 1968. Biological Parameter for Water Quality

(31)
(32)

22

DOKUMENTASI

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian

Lokasi pendataan Sand dollar di habitat berpasir

Mendokumentasikan sand dollar Jenis-jenis sand dollar yang ditemukan

(33)
(34)

24

(35)

Gambar

Gambar 1. Sisi oral dan aboral sand dollar
Gambar 2. Lokasi Praktik Kerja Lapangan

Referensi

Dokumen terkait