• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DOSEN :

Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

FISIP – HI UNJANI CIMAHI

(2)

Tinjauan Umum Teori Kepentingan Nasional

Teori National Interest Versi Hans J. Morgenthau

Teori National Interest Versi Donald Nuchterlin

Teori National Interest Versi Jack C Plano & Roy Olton

(3)

Tumbuh dan menguat setelah Perang Dunia II,

khususnya sejak AS menerapkan kepentingan

nasional sebagai landasan dalam politik luar

negerinya.

Setelah itu, semua tindakan negara – negara

dalam interaksinya didasarkan pada kepentingan

nasionalnya masing-masing.

Kepentingan nasional dijadikan alasan yang

mudah dan klasik bagi suatu negara dalam

hubungannya negara lain, baik hubungan

kerjasama maupun hubungan konfliktual.

(4)

Kepentingan

nasional

diartikan

sebagai

kemampuan minimu negara bangsa dalam

melindungi identitas fisik (wilayah, tanah,

territorial), identitas politik ( rezim ekonomi

politik), dan identitas kulturalnya (norma etnis,

linguistik, sejarah) dari gangguan negara bangsa

lain.

Kepentingan

nasional

diartikan

sebagai

kepentingan vital suatu bangsa yang harus

diperjuangkan demi kelangsungan hidupnya.

Kepentingan vital dimaksud terdiri dari :

Independence,

self

preservation,

territorial

integrity, military security, economic well-being.

(5)

Kepentingan

nasional

diartikan

sebagai tujuan yang harus dicapai

oleh

setiap

negara

dalam

melaksanakan

politik

luar

negerinya.

Kepentingan nasional merupakan

hasil kompromi politik antara

berbagai pihak dalam suatu negara

yang berbeda kepentingannya

(6)

Negara / nation state/ negara bangsa /

pemerintah / atau sering disebut

sebagai aliran State Centris.

Negara dianggap sebagai aktor yang

dominan dalam hubungan antar bangsa.

Semua tindakan yang dilakukan oleh

aktor-aktor lain di luar negara, pada

akhirnya akan bermuara pada aktor

negara bangsa / nation / bangsa.

(7)

Mementingkan “prudence” (bersikap

bijak

dengan

mempertimbangkan

kalkulasi “untung rugi” ) dalam interaksi

antar negara.

Mengabaikan moral, etika dan legal

hukum. Aturan noramtif dan moral

internasional akan dipakai sejauh tidak

menghambat kepentingan nasional suatu

negara yang besrifat riel / realistis.

(8)

Abstrak, sulit untuk dioperasionalkan atau

dikongkretkan karena menurut Morgenthau tidak

bisa dikuantifikasi. Artinya, kepentingan nasional

sulit untuk diukur dan dihitung secara statistik –

matematik.

Kepentingan nasional merupakan teori / konsep

yang sulit untuk diuraikan secara detail

mengenai kejelasan motif kepentingan apa

dibalik tindakan suatu aktor dalam hubungan

inernasional, apakah kepentingan ekonomi,

politik, atau militer.

(9)

Kepentingan nasional merupakan alat

sekaligus tujuan

Artinya, suatu ketika kepentingan nasional

dipergunakan sebagai cara / sarana /

media untuk mencapai tujuan nasional

suatu negara.

Namun disisi lain, kepentingan nasional

diartikan sebagai tujuan akhir suatu negara

yang

dicapai

atau

diraih

dengan

menggunakan

cara-cara

kepentingan

(10)

Sulit untuk membedakan antara Kepentingan

Nasional dengan Kepentingan Global, Regional,

dan Lokal

Sulit untuk menentukan luas atau range

kepentingan nasional suatu negara

Sulit

untuk

menghubungkan

kepentingan

nasional suatu negara dengan kepentingan

nasional negara lain

Dipakai sebagai alat oleh super power untuk

melakukan kebijakan luar negeri yang bersifat

intervensionis

(11)

UNSUR BAHASAN ISI / SUBSTANSI

Sejarah Kemunculan Tumbuh dan menguat setelah Perang Dunia II, khususnya sejak AS menerapkan kepentingan nasional sebagai landasan dalam politik luar negerinya.

Tokoh- Tokoh  Han J. Morgenthau

 Joseph Frankel

 James N. Rosenau

 Holsti

Pengertian  Kepentingan nasional diartikan sebagai kemampuan minimu negara bangsa dalam melindungi identitas fisik (wilayah, tanah, territorial), identitas politik ( rezim ekonomi politik), dan identitas kulturalnya (norma etnis, linguistik, sejarah) dari gangguan negara bangsa lain.

 Kepentingan nasional diartikan sebagai kepentingan vital suatu bangsa yang harus diperjuangkan demi kelangsungan hidupnya. Kepentingan vital dimaksud terdiri dari : , self preservation, territorial integrity, military security, economic well-being.

 Kepentingan nasional diartikan sebagai tujuan yang harus dicapai oleh setiap negara dalam melaksanakan politik luar negerinya.

 Kepentingan nasional merupakan hasil kompromi politik antara berbagai pihak dalam suatu negara yang berbeda kepentingannya

Unit Analisis Negara (State Centris)

Dasar Tindakan Mementingkan “prudente” dan mengabaikan moral, etika dan legal hukum

Sifat Abstrak, sulit untuk dioperasionalkan atau dikongkretkan karena menurut Morgenthau tidak bisa dikuantifikasi

Alat & Tujuan Kepentingan nasional merupakan alat sekaligus tujuan.

Kritik  Sulit untuk membedakan antara Kepentingan Nasional dengan Kepentingan Global, Regional, dan Lokal

 Sulit untuk menentukan luas atau range kepentingan nasional suatu negara

 Sulit untuk menghubungkan kepentingan nasional suatu negara dengan kepentingan nasional negara lain

 Dipakai sebagai alat oleh super power untuk melakukan kebijakan luar negeri yang bersifat intervensionis

(12)

Teori Kepentingan Nasional merupakan teori

yang lahir dari paradigma / pendekatan realis

yang dicetuskan oleh Hans J. Morgenthau.

Teori Kepentingan Nasional menjadi populer

dalam disiplin ilmu hubungan internasional

karena di populerkan oleh AS pada masa Perang

Dingin.

Ketika itu, AS selalu mendasarkan politik luar

negerinya pada kepentingan nasional. Segala

tindakan yang dilakukan oleh AS dalam kancah

politik internasional selalu mengatasnamakan

kepentingan nasional.

(13)

Kepentingan nasional diartikan sebagai tujuan yang

harus

dicapai

oleh

setiap

negara

dalam

melaksanakan politik luar negerinya. Kepentingan

nasional merupakan hasil kompromi politik antara

berbagai pihak dalam suatu negara yang berbeda

kepentingannya. Kepentingan nasional biasanya

terdapat dalam setiap konstitusi negara sehingga

harus diperjuangkan oleh setiap entitas yang ada

negara tersebut.

Kepentingan nasional diartikan sebagai kemampuan

minimum negara bangsa dalam melindungi identitas

fisik (wilayah, tanah, territorial), identitas politik (

rezim ekonomi politik), dan identitas kulturalnya

(norma etnis, linguistik, sejarah) dari gangguan

negara bangsa lain.

(14)

Mengapa

Bangsa

Palestina

melakukan

perlawanan secara terus menerus terhadap

Israel?

Jawabannya : “Bangsa Palestina melakukan

perlawanan secara terus menerus terhadap Israel

dikarenakan kepentingan nasionalnya”, yakni :

Melindungi identitas fisik (wilayahnya yang ada di tepi

barat dan jalur gaza)

Melindungi identitas politik (sistem politik yang

berbasis pada agama islam)

Melindungi identitas kultural (budaya, adat istiadat, &

etnis arab yang awalnya mulanya disebut sebagai suku

philistin / suku asli palestina.

(15)

Menurut Jack D Plano & Roy Olton,

Kepentingan

nasional

diartikan

sebagai kepentingan vital suatu

bangsa yang harus diperjuangkan

demi kelangsungan hidupnya.

Kepentingan vital dimaksud terdiri

dari : Independence, self preservation,

territorial integrity, military security,

economic well-being.

(16)

Mengapa AS melakukan penyerangan terhadap rezim Thaliban di

Afghanistan 2001?

Jawabannya : “AS melakukan penyerangan terhadap rezim Thaliban

di Afghanistan 2001 karena untuk mempertahankan kepentingan

nasionalnya, yang meliputi :

Independence / kemandirian (sebagai negara berdaulat / merdeka

/ mandiri dari ancaman terorisme)

Self preservation / mempertahankan diri (respons dan reaksi atas

serangan teroris atas WTC dan Pentagon)

Teritorial Integrity / keutuhan wilayah (menunjukan pada dunia

bahwa wilayah AS tetap utuh, aman dari infiltrasi teroris)

Military Security / keamanan militer (menunjukkan bahwa

kemampuan militer AS tangguh dan kuat dalam melindungi

kepentingan AS)

Economic Well-being / kemakmuran ekonomi (menjaga suplai

minyak daari Asia Selatan, khususnya di wilayah Afghanistan).

(17)

Dalam perspektif hubungan internasional,

tindakan suatu negara terhadap negara

lain tentunya dipengaruhi oleh banyak

faktor yang sebenarnya bermuara pada

kepentingan nasional.

Nuchterlin

menyatakan

bahwa

kepentingan nasional suatu negara

dipengaruhi

oleh

faktor

ideologi,

pertahanan,

ekonomi,

dan

tata

regional/internasional.

(18)

Mengapa kebijakan luar negeri Iran terhadap AS di bawah

Presiden Mahmod Ahmadinejad bersifat konfliktual?.

Jawabannya : “kebijakan luar negeri Iran terhadap AS di

bawah

Presiden

Mahmod

Ahmadinejad

bersifat

konfliktual disebabkan oleh :

Faktor ideologi (ideologi islam shiah yang sangat anti

terhadap Barat / AS)

Faktor pertahanan (hegemoni kekuatan AS di Timteng

dan ancaman serangan / invasi AS terhadap Iran)

Faktor ekonomi (respon terhadap hegemoni ekonomi

AS di Timteng)

Faktor Tata regional (Iran menginginkan menjadi

penguasa regional dimana saat ini penguasa regional

adalah AS)

(19)

Kepentingan ideologi, menghindari sphere of influence

antara sosialisme dan kopitalisme dalam perang dingin

Kepentingan politik, mempromosikan pengakuan

kedaulatan RI dalam kancah internasional

Kepentingan ekonomi, memajukan ekonomi, investasi,

& perdagangan antar negara di dunia

Kepentingan sosial budaya, memperkokoh jalinan

kerjasama budaya “ketimuran”

Kepentingan hankam, menjaga indepensi / netralitas

antara blok barat dan blok timur

Teori Kepentingan Nasional Versi Lemhanas

“Tindakan suatu negara selalu didasarkan pada

kepentingan nasional, yakni kepentingan

ipoleksosbudhankam”

(20)

Independence, untuk menunjukkan kemandirian PLN yang bebas

aktif

Self preservation, untuk meneguhkan sikap Indonesia yang anti

imperialisme-kolonialisme

Territorial integrity, untuk meminta dukungan negara-negara Asia

Afrika tentang pembebasan Irian Barat dari hegemoni Belanda

Military security, untuk menunjukkan bahwa Indonesia telah aman

dari berbagai ancaman penjajahan dengan jaminan militer

Economic Well-being, untuk menjalin kerjasama perdagangan antar

negara-negara Asia Afrika

Teori Kepentingan Nasional Versi Jack C Plano & Roy

Olton “Kepentingan nasional adalah kepentingan vital

yang terdiri dari : Independence, self preservation,

territorial integrity, military security, economic

(21)

Memelihara identitas fisik, mengenalkan secara fisik /

wilayah NKRI sbg nation state di mata negara-negara

Asia Afrika

Memelihara identitas politik, mensosialisasikan NKRI

sbg negara demokratis dengan sistem politik

parlementer

Memelihara identitas kultural, mempromosikan adat

istiadat, budaya, bahasa, dan kerukunan antar umat

beragama/mayoritas penduduk islam terbesar di dunia

Teori

Kepentingan Nasional Versi Hans J. Morgenthau

“Kepentingan nasional diartikan sebagai kemampuan

minimum negara bangsa dalam memelihara identitas

fisik, identitas politik , dan identitas kulturalnya, dari

(22)

Manfaat ideologi, ideologi Polugri Indonesia yang tidak memihak

blok sosialis dan blok kapitalis ditiru oleh negara-negara Asia Afrika

Manfaat pertahanan, Indonesia dipandang sebagai negara yang

“banyak teman”, “banyak sekutu”, & “banyak balad” oleh negara lain.

Manfaat ekonomi, Indonesia mampu menyepakati kesepakatan

perdagangan & investasi dengan negara Asia Afrika, spt Cina, India,

Jepang, federasi Afrika Tengah, dll

Manfaat tata internasional, Indonesia disegani oleh negara-negara di

dunia karena KAA Bandung menjadi cikal bakal lahirnya GNB 1961

Teori Kepentingan Nasional Versi Donal E Nuchterlin

“Kepentingan nasional diarahkan untuk mencapai

manfaat pada aspek ideologi, pertahanan, ekonomi, &

(23)

Referensi

Dokumen terkait

FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS AGREGAT ANAK SEKOLAH (DBD) FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS AGREGAT ANAK SEKOLAH (DBD)

Hubungan kerabat induk bako anak pisang yaitu hubungan antara seorang anak perempuan dengan anak-anak saudara laki-lakinya di satu pihak, atau hubungan antara seorang laki-laki

Kelebihan wradlib-python lainnya adalah berlisensi sumber terbuka (open-source) sehingga dapat di-install di berbagai sistem operasi secara gratis, mengurangi ketergantungan

Penelitian ini menjelaskan bahwa penggunaan pemasaran melalui kegiatan media sosial seperti interaksi, pembagian konten, aksesibilitas dan kredibilitas dapat

Kelompok anemia yang tidak diberikan perlakuan mengalami peningkatan walau tidak diberikan susu kacang kuda berdasarkan wawancara dengan responden kelompok

Penelitian tentang Pengaruh Motivasi Belajar dan Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua terhadao Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lumar Kabupaten

[r]

si gadis koin (senja), gembrot cino yg rajin makan (niken) dan lek har asli rungkut (didin) yang sama-sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi dan selalu bersama-sama