• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Perusahaan 4.1.1Profil Perusahaan

PT. Prasetia Dwidharma adalah sebuah perusahaan jasa konstruksidi bidang telekomunikasi dan insfratrukturnya.Perusahaan ini didirikan pada bulan Agustus 2008 dan telah berkembang. Saat ini, fokus keahlian PT. Prasetia Dwidharma dalam membangun Menara Base Transceiver Station (BTS). Sampai pada Agustus 2011 PT. Prasetia Dwidharma telah membangun proyek 400 menara BTS baru di seluruh wilayah di Indonesia.

PT. Prasetia Dwidharma menyediakan layanan konstruksi menara mulai dari Perencanaan (Perizinan lokasi), konstruksi, mechanical dan electrical yang meliputi :

1. Pembangunan Menara BTS 2. Co-lokasi menara BTS 3. Site ACquisition (SITAC)

4. Preventive maintenance dan perbaikan (baru dibentuk pada bulan Agustus 2011) 4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi PT. Prasetia Dwidharma

Menjadi mitra konstruksi yang utama dan terpercaya dalam industri infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

b. Misi Perusahaan PT. Prasetia Dwidharma

Dengan pembaharuan, kami mengutamakan Quality, Cost dan Delivery yang terbaik pada penerapan seluruh proses dan teknologi, untuk dapat memberikan pelayanan prima dan

(2)

pendampingan yang positif kepada para Pelanggan kami di industri infrastruktur telekomunikasi.

4.1.3 Strategi Perusahaan

PT. Prasetia Dwidharma menerapkan strategi dalam menjalankan bisnisnya yaitu : 1. Kualitas adalah prioritas kami

Melalui inovasi, kami mendedikasikan diri untuk memiliki Kulitas terbaik, Biaya, dan Delivery proses dan teknologi untuk menyediakan pelanggan kami dengan layanan yang unggu dan dukungan dalam industri insfraturktur telekomunikasi.

2. Kami menghubungkan semua orang

Dengan kualitas terbaik infrastruktur telekomunikasi, kita berkontribusi untuk semua orang menghubungkan seluruh dunia.

3. Fokus kami adalah teknologi

Dengan teknologi terbaik kami menyediakan layanan terbaik 4. Kami peduli tentang bumi kamis

Kami berkomitmen untuk melindungi dan meningkatkan lingkungan dimana kami beroperasi. Tujuan ini dinyatakan dalam Lingkungan.

4.2 Hasil Observasi Lapangan

Observasi yang dilakukan pada Departemen Maintenance PT. Prasetia Dwidharma selama Agustus-Oktober 2011 dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Observsi yang dilakukan meliputi :

(3)

1. Wawancara dengan pihak PT. ABC

Sebagai pemberi kerja PT. ABC merupakan sumber informasi yang sangat kredibel dan akuran dalam meneliti lebih dalam mengenai ruang lingkup pekerjaan preventive maintenance manara BTS dan daftar nama 52 menara BTS yang akan di maintain oleh Prasetia Dwidharma. Detail ruang lingkup jasa pekerjaan preventive maintenance tercantum dalam pasal 2 draft kontrak pekerjaan jasa preventive maintenance sarana penunjang BTS yang dibuat oleh PT. ABC.

2. Observasi lapangan

Melakukan kunjungan langsung ke site untuk melakukan survey lokasi masing-masing menara BTS untuk menentukan jarak lokasi masing-masing-masing-masing site ke basrcamp yang akan ditentukan.

3. Wawancara dengan staff berpengalaman

Melakukan wawancara kepada staff PT. Prasetia yang berpengalaman dalam bidang maintenance menara BTS untuk membuat standar pekerjaan dan kebutuhan peralatan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan preventive maintenance. Dalam wawancara juga dihasilkan kebutuhan operasional pendukung pekerjaan preventive maintenance.

4.3 Pengumpulan dan Pengolahan data

4.3.1 Ruang lingkup jasa preventive maintenance menara BTS

Jasa preventive maintenance menara BTS merupakan bagian pekerjaan baru di PT. Prasetia Dwidharma. Unruk memulainya PT. Prasetia Dwidharma harus mengetahui ruang lingkup dalam melaksakan pekerjaan jasa preventive maintenance menara BTS yang meliputi :

(4)

1. Perawatan Shelter dan halaman menara a. Kebersihan dalam shelter

b. Kebersihan halaman menara c. Pelumasan

d. Penaburan Kapur Barus di dalam shelter 2. Perawatan Sistem Penerangan menara

a. Lampu shelter/ruang genset b. Lampu halaman

c. Lampu menara

3. Perawatan sistem catu daya (PLN) a. Sistem Distribution Panel (SDP) b. Panel KWH meter (PLN)

c. Pencatatan waktu PLN padam

d. Perawatan sistem pentanahan (grounding)

4. Perawatan dan back up genset (existing) pada saat terjadi pemadaman PLN

a. Komponen genset (meliputi panel SDP genset, teganggan RSTN, meter jam, meter oli, intsalasi kabel, instalasi plumbing solar

b. Penggantian spare part genset c. Pengadaan back up genset 5. Perawatan Sistem pendingin shelter

a. Air Conditioning (AC) b. DC Fan

(5)

26

6. Perawatan sistem Alarm dan Fire Extingusher a. Sistem alarm

b. Fire Extinguisher 7. Perawatan Menara

a. Pemeriksaan ketegakan menara (verticality) b. Pengecatan menara

c. Pemeriksaan kekencangan baut menara 8. Trouble shoot (bila terjadi kerusakan)

a. Power/PLN/genset

b. Sistem pentanahan (grounding) c. Air Conditioning

9. Pelaporan dan dokumentasi

a. Laporan dan dokumentasi perbaikan bulanan b. Laporan perawatan rutin

c. Laporan pemakaian genset

d. Laporan pencatatan meter dan BBM genset

Berdasarkan data ini PT. Prasetia Dwidharma membuatkan standar prosedur untuk menjalankan pekerjaan preventive maintenance menara BTS. detail prosedur dan perlatan yang digunakan dapat dilihat pada lampiran

4.3.2 Jumlah menara dan tenan BTS

Wilayah cakupan preventive maintenance menara BTS berada di propinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari 56 menara BTS yang terdiri dari 82 tenan dari berbagai operator selular:

(6)

Tabel 4.1 Data jumlah tenan

Information  Unit  jumlah 

Operator 1  tenan 52 Tenan 1  tenan 20 Tenan 2  tenan 9 Tenan 3  tenan 1 Total tenan     82  Sumber : PT. ABC

Berdasarkan data tenan pada tabel 4.1 terbagi dalam 2 tipe BTS yaitu tipe outdoor sebanyak 19 tenan dan tipe indoor sebanyak 63 tenan. Detail list 52 menara BTS bisa dilihat dalam lampiran.

4.3.3 Kebutuhan operasional preventive maintenance menara BTS

Dalam memenuhi tuntutan kualitas pelayanan sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan jasa preventive maintenance menara BTS memerlukan biaya operasional atau biaya operasional yang besarannya akan dibedakan menjadi biaya tetap (fix cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Adapun biaya yang termasuk dalam biaya tetap yaitu :

1. Gaji pegawai

Kebutuhan jumlah dan spesifikasi pegawai disesuaikan dengan kebutuhan kualifikasi dan kebutuhan organisasi yang akan digunakan dalam bisnis preventive maintenance menara BTS di Sulawesi Selatan. Adapun kebutuhan pegawai ini yaitu :

a. Field Maintenance (pelaksana preventive maintenance menara) : 6 orang (min. SMK) Jumlah tenaga diisesuaikan dengan jumlah site dan jangkauan area site. Jumlah ini didapatkan berdasarkan pada simulasi Schedule preventive rutin yang dibuat untuk 1 bulan (lampiran 3)

b. Pegawai administrasi kantor : 1 orang (minimal SMK) Melakukan pekerjaan administrasi dokumen di kantor

(7)

Merawat kebersihan kantor

d. Staff logistik : 1 orang (minimal SMK)

Mobilisasi material kebutuhan site dan genset pada saat bACk up PLN padam e. Maintenance (Kordinator area) : 1 orang (minimal D3)

Supervisi kegiatan preventive maintenance menara sampai pada penyelesaian dokumen Berita ACara Serah Terima (BAST) preventive maintenance menara BTS. 2. Biaya administrasi kantor

a. Pengurusan dokumen Berita ACara Serah Terima bulanan masing-masing menara b. Biaya pembelian ATK

- Tinta printer warna hitam - Tinta printer warna - Kertas A4

- Ballpoint

3. Sewa kantor dan kendaraan mobil operasional

a. Biaya sewa kantor dengan periode 1 tahun masa sewa

b. Biaya sewa tempat singgah pegawai Field Maintenance pada 3 lokasi berbeda yaitu di daerah Pinrang, Sidrap dan Luwu.

4. Biaya operasional kantor

a. Biaya PLN dan Internet kantor bulanan b. Biaya PDAM bulanan

5. Perawatan peralatan

Peralatan pengukuran yang digunakan untuk preventive maintenance perlu dikaliberasi setiap tahunnya untuk menjaga akurasi hasil pengukurannya.

(8)

Berdasarkan pada tabel 4.2 nilai biaya tetap preventive maintenance 52 menara BTS dalam 1 tahun adalah Rp. 342.324.000,00

Tabel 4.2 biaya tetap (fix cost) preventive maintenance 52 menara BTS

Kebutuhan  unit  kebutuha

n/ bulan 

biaya 

satuan/bulan  biaya/bulan  biaya/tahun 

Field Maintenance  Org  6 2.000.000 12.000.000  144.000.000 Administrasi  Org  1 1.500.000 1.500.000  18.000.000 Office boy  Org  1 500.000 500.000  6.000.000 Logistic Staff  Org  1 1.500.000 1.500.000  18.000.000 Supervisor  Org  1 3.500.000 3.500.000  42.000.000 Dokumen (BAST)  site  52 50.000 2.600.000  31.200.000 ATK  ‐ Tinta Hitam  buah/bulan 3 30.000 90.000  1.080.000 ‐ Tinta Warna  buah/bulan 2 40.000 80.000  960.000 ‐ Kertas  rim/bulan 13 27.000 351.000  4.212.000 ‐ Ball point (alat tulis)  buah/bulan 12 3.000 36.000  432.000 Kantor (Sewa)  unit (rent) 1 1.250.000 1.250.000  15.000.000 Sewa Kos (base camp)  rent/bulan 3 300.000 900.000  10.800.000 Kendaran  ‐ Mob il Pick up (rental)  unit  1 3.500.000 3.500.000  42.000.000 Listrik dan internet  bulanan 1 360.000 360.000  4.320.000 PAM  bulanan 1 160.000 160.000  1.920.000 Kaliberasi peralatan  cost/year  6  400.000 2.400.000          Jumlah Biaya  Tetap      28.327.000          342.324.000 

Sedangkan untuk biaya tidak tetap (variabel cost) untuk preventive maintenance menara ini meliputi :

1. Kapur Barus dengan kebutuhan 1 buah kapur/bulan untuk masing-masing shelter atau BTS tipe indoor sebanyak 62 buah.

(9)

2. Oli Pelumasdigunakan untuk melumasi bagian-bagian dalam menara yang bersinggungan seperti engsel pada pintu pagar, pintu shelter, dan bagian-bagian yang berpotensi berkarat.

3. Pengisian Freon AC dilakukan setiap bulan pada masing-masing AC di shelter. Adapun jumlah AC untuk masing-masing shelter adalah sebanyak 2 unit. Dengan jumlah tenan dengan shelter sebanyak 63 shelter, jumlah AC yang harus dirawat sebanyak 126 unit. Berdasarkan hasil wawancara dengan team ahli perawatan AC PT. Prasetia Dwidharma rata-rata kebutuhan Freon untuk masing-masing AC tiap bulannya adalah berkisar 0,5-1 kg. (dalam penelitian ini penulis menggunakan besaran 1kg/bulan).

4. BBM genset merupakan perhitungan pendekatan untuk back up menara yang terjadi pemadaman PLN. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah waktu pemadaman untuk tiap site per bulan adalah 2 jam. Dengan jumlah menara sebanyak 52, maka waktu pemadaman yang harus back up adalah 2 jam x 52 menara = 104 jam.

Dengan konsumsi bahan bakar bensin 5 liter/jam , maka kebutuhan BBM genset adalah : 104m : 5 liter/jam = 20,8 liter.

5. Kendaraan operasional yang digunakan adalah 6 unit sepeda motor yang digunakan masing-masing Field Maintenance dan 1 unit mobil pick up yang digunakan staff logistik dalam mobilisasi material dan genset ke menara yang sedang pemadaman.

6. Insentif site merupakan suatu bentuk apresiasi dari pihak Managemen PT. Prasetia Dwiidharma terhadap kinerja para Field Maintenance yang diberikan untuk menara yang tidak mendapatkan complain dari pelanggan untuk tiap bulannya sebagai strategi menjaga “zero complain”.

(10)

Tabel 4.3 biaya tidak tetap (variabel cost) preventive maintenance 52 menara BTS Kebutuhan  unit  kebutuhan/ 

bulan 

biaya 

satuan/bulan  biaya/bulan  biaya/tahun 

‐ Kapur barus  buah  63 13.000 819.000  9.828.000 ‐ Oli Pelumas  liter  10,4 20.000 208.000  2.496.000 ‐ Isi Freon (Total site)  kg/bulan  126,00 40.000 5.040.000  60.480.000 ‐ BBM Genset  liter/bulan  20,8 4.500 93.600  1.123.200 ‐ BBM kendaraan  ‐   a. Mobil pick up  liter/bulan  224,75 4.500 1.011.375  2.160.000   b. Sepeda motor  liter/bulan  89,9 4.500 404.550  4.854.600 Insentif site  site  52  100.000  5.200.000  62.400.000          Jumlah  Biaya  tidak tetap  12.776.525         143.341.800 

Berdasarkan tabel 4.3 nilai biaya tidak tetap (vaiabel cost) preventive maintenance 52 menara BTS di Sulawesi Selatan sebesar Rp. 143.341.800,00.

Total biaya operasional preventive maintenance 52 menara BTS di Sulawesi Selatan adalah = Biaya operasional = Biaya tetap + Biaya Variabel

= Rp. 342.324.000,00 + Rp. 143.341.800,00 = Rp. 495.642.300,00

4.3.4 Biaya operasional Rata-rata preventive maintenance menara BTS

Biaya preventive maintenance rata rata per tahun = Biaya operasional : Jumlah Menara

= Rp. 495.642.300 : 52 menara

= Rp. 9.531.583,69

4.3.5 Kebutuhan sarana penunjang dan peralatan preventive maintenance

Untuk dapat melakukan pekerjaann preventive maintenance Field Maintenance memerlukan sarana dan peralatan penunjang yang berkualitas baik sesuai dengan kebutuhan dari kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan prosedur teknis preventive maintenance (lampiran

(11)

2). Adapun sarana dan peralatan penunjang dalam melakukan aktifitas preventive maintenance diantaranya sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran 4.

4.4 Analisis Hasil Pengolahan Data

4.4.1 Investasi Sarana penunjang dan peralatan preventive maintenance

Untuk rencana preventive maintenance 52 menara BTS PT. Prasetia perlu melakukan investasi dengan anggaran biaya :

Tabel 4.4 Investasi preventive maintenance menara BTS

Investasi  Total Cost 

Tool & equipment 211.625.000,00

Measuring tools 72.800.000,00

Office Equipment 14.020.000,00

Lain-lain 14.820.000,00

Total Investasi

313.265.000,00

4.4.2 Depresiasi

Dengan nilai investasi sebesar Rp. 313.265.000,00 pihak managemen PT. Prasetia Dwidharma menetapkan untuk umur investasi selama 4 tahun depresiasi dengan nilai sisa Rp. 0,- Nilai depresiasi dihitung dengan menggunakan Metode Depresiasi Garis Lurus (Straight Line Depreciatio Methode) yaitu :

Depresiasi = Rp. 313.265.000,00 – Rp.0.00

5 tahun

= Rp. 62.653.000,00

4.4.3 Biaya pemasukan

Biaya pemasukan sebagai imbal jasa preventive maintenance 52 menara BTS yang diberikan PT. ABC kepada PT. Prasetia Dwidharma dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini :

(12)

Tabel 4.5 Pemasukan jasa preventive maintenance 52 menara BTS di Sulawesi Selatan

Kategori  Unit  Jumlah 

tenan 

Rent/tenan/ 

month  Total (monthly)  Total (Yearly) 

Operator 1 tenan 52 900.000,00 46.800.000,00 561.600.000,00 Tenan 1 tenan 20 550.000,00 11.000.000,00 132.000.000,00 Tenan 2 tenan 9 500.000,00 4.500.000,00 54.000.000,00 Tenan 3 tenan 1 500.000,00 500.000,00 6.000.000,00 Total Revenue      62.800.000,00       753.600.000,00  4.4.4 Perhitungan keuntungan

Perhitungan keuntungan dihitung berdasarkan pada selisih total biaya pemasukan dari imbal jasa preventive maintenance 52 menara BTS terhadap biaya operasional preventive maintenance dan nilai depresiasi yaitu :

Biaya Keuntungan per tahun sebelum Pajak :

= Biaya Pemasukan – Biaya operasional – Nilai Depresiasi = Rp. 753.600.000,00 – Rp. 495.642.300,00 – Rp. 62.653.000,00 = Rp. 195.304.700,00

Adapun biaya keuntungan per tahun setelah pajak dengan pengurangan pajak PPN sebesar 10% yaitu :

Biaya keuntungan per tahun setelah pajak :

= Rp. 195.304.700,00 – (Rp 195.304.700,00 x 10%) = Rp. 175.774.230,00

(13)

4.5 Analisa Kelayakan Finansial 4.5.1 Analisa Payback period

Pada Payback period dilakukan analisa perhitungan untuk mengetahui lamanya waktu pengembalian modal investasi yaitu terlihat pada tabel 4.6 :

Tabel 4.6 Perhitungan Payback period

Tahun  Nilai Sekarang  Awal Kas Kumulatif  Jangka Waktu  pengembalian 

0  (313.265.000,00)

1  175.774.230  (137.490.770,00) 1,00 

2  175.774.230  38.283.460,00 0,78 

Tahun Pengembalian

1,78 

Dari perhitungan analisa Payback period dapat diketahui bahwa jangka waktu pengembalikan modal investasi bisnis jasa preventive maintenance 52 menara BTS di Sulawesi Selatan adalah pada tahun kedua, maka analisa Payback period dari bisnis ini memenuhi syarat yang telah ditentukan managemen PT. Prasetia Dwidharma (PaybackPeriod dibawah 5 tahun).

4.5.2 Analisa Net Present Value

Pada perhitungan Net Present Value (NPV) dilakukan penyelarasan nilai sekarang dari kas arus kas bersih yang tidak seragam. Perhitungan NPV untuk penelitian ini dipengaruhi oleh faktor diskonto 12% sesuai dengan nilai bunga yang ditetapkan share holder PT. Prasetia Dwidharma.

Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.7 hasil NPV positif dengan nilai Rp.379.294.420,59 maka bisnis jasa preventive maintenance 52 menara BTS di Sulawesi Selatan layak untuk dijalankan PT. Prasetia Dwidharma.

(14)

Tabel 4.7 analisa perhitungan Net Present Value

Tahun Arus Kas Faktor

Diskonto (12%) Nilai Sekarang

0 (313.265.000,00) 1 (313.265.000,00) 1 175.774.230,00 0,893 156.941.276,79 2 184.562.941,50 0,797 147.132.446,99 3 193.791.088,58 0,712 137.936.669,05 4 203.480.643,00 0,636 129.315.627,23 5 213.654.675,15 0,567 121.233.400,53 Total NPV 379.294.420,59

4.5.3 Analisa Profitability Index (PI)

Metode Profitability Index (PI) dilakukan untuk menunjukan kemampuan dalam mendatangkan laba per satuan nilai investasi yang telah dilakukan. Adapun untuk melakukan perhitungan nilai Profitability Index (PI) yang di dapat, yaitu :

PI = Nilai sekarang aliran kas masuk total Nilai sekarang aliran kas keluar = Rp. 379.294.420,59

Rp. 313.265.000,00

= 1,21

Dari perhitungan Profitability index (PI) didapat nilai PI > 1, sehingga bisnis preventive maintenance 52 menara BTS di Sulawesi Selatan PT. ABC layak untuk dijalankan.

4.5.4 Analisa Return On Investment (ROI)

Return On Investment adalah perbandingan antara pemasukan (income) per tahun terhadap nilai investasi.

(15)

ROI = pemasukan per tahun x 100% Nilai investasi

= Rp. 175.774.230,00 x 100% Rp. 313.265.000,0

= 56,11 %

Berdasarkan analisa di atas didapatkan nilai ROI sebesar 56,11%. Nilai ROI akan dibandingkan dengan nilai suku bunga yang digunakan dalam investasi sebesar 12%. Maka jika dibandingkan antara besar ROI dan nilai suku bunga ROI> 12% sehingga bisnis jasa preventive maintenance 52 menara BTS di Sulawesi Selatan PT. ABC layak untuk dijalankan oleh PT. Prasetia Dwidharma..

Gambar

Tabel 4.1 Data jumlah tenan
Tabel 4.2 biaya tetap (fix cost) preventive maintenance 52 menara BTS  Kebutuhan   unit   kebutuha
Tabel 4.3 biaya tidak tetap (variabel cost) preventive maintenance 52 menara BTS  Kebutuhan   unit   kebutuhan/ 
Tabel 4.4 Investasi preventive maintenance menara BTS
+4

Referensi

Dokumen terkait

Parameter yang digunakan sebagai acuan dalam proses kalibrasi ini adalah nilai dari debit banjir Hidrograf satuan sintetik Nakayasu pada DAS daerah penelitian6.

Dan untuk penelitian yang dilakukan Hardiansyah (2009) menyatakan bahwa penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia dengan metode cost (biaya) akan menjadikan suatu

Preventive maintenance sesuai dengan (Worsham, 2002) adalah suatu sistem perawatan yang terjadwal dari suatu peralatan/komponen yang didesain untuk meningkatkan keandalan mesin

Hal ini diduga karena produksi asam lemak rantai pendek (SCFA) hampir sama dari setiap perlakuan sebagaimana ditunjukkan dengan kecernaan bahan organik yang juga

[2.2] Menimbang bahwa terhadap Putusan Sela Nomor 47-81/PHPU.A-VII/2009, tanggal 9 Juni 2009, Termohon (Komisi Pemilihan Umum), Turut Termohon I (Komisi Pemilihan Umum

Hal ini membuktikan bahwa stres kerja, gaya kepemimpinan kepala sekolah, dan komitmen organisasi secara simultan mempunyai kontribusi yang positif dan signifikan terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemiskinan, kepadatan penduduk, tingkat penyelesaian kasus dan rasio jumlah polisi terhadap tingkat kejahatan properti

Pembangunan masyarakat desa dilakukan berdasarkan tiga azas, yaitu (1) azas pembangunan integral adalah pembangunan yang seimbang dilihat dari segi/ unsur masyarakat dari semua