i
PENERAPAN GOOGLE FORM DALAM PEMBELAJARAN
DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI SD MUHAMMADIYAH INOVATIF
MERTOYUDAN
SKRIPSI HALAMAN JUDUL Oleh: Betty Rachmawati 16.0305.0083PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020
ii
PENERAPAN GOOGLE FORM DALAM PEMBELAJARAN
DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI SD MUHAMMADIYAH INOVATIF
MERTOYUDAN
SKRIPSI HALAMAN JUDUL Oleh: Betty Rachmawati 16.0305.0083PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020
iii
PENERAPAN GOOGLE FORM DALAM PEMBELAJARAN
DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI SD MUHAMMADIYAH INOVATIF
MERTOYUDAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Studi pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang
Oleh: Betty Rachmawati
16.0305.0083
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
viii
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur kehadirat Illahi Rabbi, skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Orang tua Purwanto dan Muslikhah yang telah mendidik dan mendukung serta mendo’akan. 2. Almamaterku tercinta, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang.
ix
PENERAPAN GOOGLE FORM DALAM PEMBELAJARAN
DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI SD MUHAMMADIYAH INOVATIF
MERTOYUDAN
Betty Rachmawati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan google form dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Responden untuk penelitian ini adalah guru kelas, siswa dan orang tua SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan. Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan angket. Wawancara yang dilakukan ke guru, siswa dan orang tua. Terdiri dari 8 guru kelas, 12 siswa dan 12 orang tua. Pengisian angket diberikan kepada 140 siswa di sekolah tersebut. Uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi yang digunakan merupakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan google form dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan ditinjau dari beberapa persepsi, penerapan google form sudah membantu dalam pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 dan ditemukan bahwa penerapan google form dalam pembelajaran daring membutuhkan persiapan dengan membuat lesson plan dan evaluasi pembelajaran. Penerapan google form sudah menarik dan menyenangkan dalam pembelajaran selama pandemi dan dalam penerapan google form terdapat 54% siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan google form. Kemudian penerapan google form juga perlu adanya pendampingan dari orang tua.
Kata kunci: Penerapan, Pembelajaran, Pembelajaran Daring, Google Form, Pandemi Covid-19
x
THE IMPLEMENTATION OF GOOGLE FORM IN LINEAR
LEARNING IN THE COVID-19 PANDEMIC IN INNOVATIVE
MUHAMMADIYAH ELEMENTARY SCHOOL
MERTOYUDAN
Betty Rachmawati
ABSTRACT
This study aims to determine the application of google form in online learning during the Covid-19 pandemic at Innovative Muhammadiyah Elementary School Mertoyudan.
This research is a descriptive qualitative research. Respondents for this study were classroom teachers, students and parents of Mertoyudan Innovative Muhammadiyah Elementary School. Methods of data collection using interviews, observation and questionnaires. Interviews conducted with teachers, students and parents. Consisting of 8 classroom teachers, 12 students and 12 parents. Filling in a questionnaire was given to 140 students at the school. The data validity test used triangulation technique. The triangulation used is technical triangulation and source triangulation.
The results of this study indicate that the application of google form in online learning during the Covid-19 pandemic at SD Muhammadiyah Innovative Mertoyudan in terms of several perceptions, the application of google form has helped in learning during the Covid-19 pandemic and it was found that the application of google form in online learning requires preparation by making lesson plans and learning evaluations. The application of the google form has been interesting and fun in learning during the pandemic and in the application of the google form there are 54% of students who have difficulty using google forms. Then the application of google forms also needs assistance from parents.
Keywords: Application, Learning, Online Learning, Google Form, Covid-19 Pandemic
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya yang telah menyertai langkah penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul “PENERAPAN GOOGLE FORM DALAM PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SD MUHAMMADIYAH INOVATIF MERTOYUDAN” sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang.
Penyusun skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr Suliswiyadi, M.Ag., selaku Rektor Universitas Muhamadiyah Magelang. 2. Prof. Dr. Muhammad Japar, M.Si.,Kons., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang.
3. Ari Suryawan, M. Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Magelang.
4. Prof. Dr. Muhammad Japar, M.Si.,Kons., sebagai Dosen Pembimbing I dan Tria Mardiana, M. Pd. sebagai Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah membimbing dan memberikan dorongan serta bantuan dalam penyusunan skripsi.
5. Rasidi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan pengarahan selama masa perkuliahan.
6. Seluruh jajaran Dosen dan Staff Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang.
7. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan selama proses pembuatan skripsi.
8. Samsul Hudha, S.Pd.I., selaku Kepala sekolah, jajaran guru dan staff SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan, Kabupaten Magelang, atas ijin, bantuan dan kerjasamanya kepada penulis untuk melakukan penelitian.
xii
9. Seluruh siswa dan orang tua siswa SD Muhammadiyah Inovatif yang telah bersedia meluangkan waktu dan menjadi sumber pengumpulan data.
10. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi PGSD FKIP angkatan 2016, serta semua pihak yang oleh penulis tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dedikasi dan perannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Masukan dan saran penulis terima dengan senang hati, untuk perbaikan penulisan ilmiah ini, dan semoga bermanfaat untuk kita semua.
Magelang, 12 Agustus 2020 Penulis,
Betty Rachmawati 16.0305.0083
xiii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... i HALAMAN JUDUL ... ii HALAMANPERSETUJUAN ... iv HALAMAN PENGESAHAN ... v HALAMAN PERNYATAAN ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 A.Latar Belakang ... 1 B.Identifikasi Masalah ... 4 C.Fokus Penelitian ... 4 D.Rumusan Masalah ... 4 E. Tujuan Penelitian ... 4 F. Manfaat penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A.Kajian Teori ... 6
1. Kondisi Covid-19 ... 6
2. Pembelajaran Daring ... 7
3. Penerapan google form ... 9
B.Kerangka Berfikir ... 10
C.Kajian Penelitian yang Relevan ... 11
D.Pertanyaan Peneliti ... 14
BAB III METODE PENELITIAN... 15
xiv
B.Setting Penelitian ... 16
1. Tempat ... 16
2. Waktu ... 17
C.Sumber Data ... 17
D.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 18
1. Teknik pengumpulan data... 18
2. Instrumen pengumpulan data ... 21
E. Keabsahan Data ... 24
F. Teknik Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 29
1. Penerapan google form ditinjau dari persepsi guru ... 29
2. Penerapan google form ditinjau dari persepsi siswa ... 39
3. Penerapan google form ditinjau dari persepsi orang tua ... 41
B.Pembahasan ... 49
1. Penerapan google form ditinjau dari persepsi guru ... 49
2. Penerapan google form ditinjau dari persepsi siswa ... 53
3. Penerapan google form ditinjau dari persepsi orang tua ... 55
C.Keterbatasan penelitian ... 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 58
A.Simpulan ... 58
1. Penerapan google form ditinjau dari persepsi guru ... 58
2. Penerapan google form ditinjau dari persepsi siswa ... 59
3. Penerapan google form ditinjau dari persepsi orang tua ... 59
B.Implikasi ... 60
C.Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 62
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 17
Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ... 22
Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Guru ... 23
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Berfikir ... 10 Gambar 2 Teknik Analisis Data Model Miles And Huberman... 28
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ... 66
Lampiran 2 Surat Ijin Melakukan Penelitian ... 67
Lampiran 4 Lembar Validasi Instrumen Wawancara ... 71
Lampiran 5 Lembar Validasi Instrumen Observasi ... 73
Lampiran 6 Lembar Validasi Instrumen Angket ... 75
Lampiran 7 Instrumen Wawancara kepada Guru... 77
Lampiran 8 Instrumen Wawancara kepada Siswa ... 78
Lampiran 9 Instrumen Wawancara kepada Orang tua ... 79
Lampiran 10 Instrumen Observasi Guru ... 80
Lampiran 11 Instrumen Angket Siswa ... 81
Lampiran 12 Hasil Wawancara ... 82
Lampiran 13 Hasil Observasi Guru ... 124
Lampiran 14 Hasil Agket Siswa ... 126
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) adalah penyakit menular dari corona virus jenis baru Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Pada 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) bahkan telah mendeklarasikan kejadian ini sebagai pandemi global (Vanelli, 2020). Hal tersebut dapat dicegah dengan memutus rantai penyebaran virus yaitu melakukan physical distancing dan karantina secara mandiri di rumah. Keadaan ini menyebabkan berbagai bidang kegiatan manusia menjadi terhambat, salah satunya dalam bidang pendidikan.
Dampak dari pandemi Covid-19 mempengaruhi pendidikan dimana tujuan dari pembelajaran di sekolah tidak dapat dicapai secara maksimal. Karena kegiatan belajar tidak bisa dilakukan secara klasikal, dengan adanya pandemi tersebut Kementerian Pendidikan di Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).
Menurut Isman (2013:2) pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kewaspadaan dan proses menghentikan penyebaran virus melalui interaksi langsung di antara orang banyak. Tentu saja dengan menerapkan pembelajaran daring dapat membantu guru dalam menyampaikan materi dan pemberian tugas pada siswa tanpa adanya interaksi secara langsung. Siswa juga
2
memiliki lebih banyak waktu untuk belajar karena dapat belajar kapanpun dan dimanapun serta mempersiapkan siswa untuk siap bersaing di era digital.
Saat ini, pembelajaran daring telah dilakukan disetiap tingkat pendidikan di Indonesia. Salah satunya pada tingkat sekolah dasar. Di tingkat sekolah dasar pembelajaran daring dilaksanakan dengan bimbingan dari orang tua sehingga mereka masih dapat belajar di rumah. Sekaligus mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja selama pandemi.
Pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh guru membutuhkan aplikasi untuk menunjang pembelajaran di sekolah dasar salah satunya yaitu google form. Google form merupakan salah satu komponen layanan Google Docs. Aplikasi ini sangat cocok untuk siswa karena mudah diakses, gratis digunakan, sederhana dalam pengoperasiannya, dan cukup baik untuk dikembangkan. Apabila akan menggunakan google form maka kita disyaratkan untuk memiliki akun universal Google, yaitu mendaftar di http://account.Google.com/login. Salah satu fungsi google form untuk dunia pendidikan adalah memberikan tugas latihan atau ulangan online melalui laman website. Aplikasi google form dapat di bagi ke orang-orang secara terbuka atau khusus kepada pemilik akun Google dengan pilihan aksesibilitas, seperti: read only (hanya dapat membaca) atau editable (dapat mengedit dokumen).
SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan merupakan salah satu sekolah yang terdampak Covid-19, dan menerapkan google form dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Dengan tujuan agar siswa dapat tetap mendapatkan pembelajaran meski hanya di rumah saja. SD Muhammadiyah Inovatif
3
Mertoyudan adalah sekolah abad 21 yang mengusung konsep pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai keislaman. Hal tersebut dikemas dalam pendidikan yang inovatif dan berkemajuan sesuai dengan visi sekolah, menjadi SD yang inovatif, islami dan berkemajuan. Sehingga sekolah tersebut mampu menjawab tantangan global terutama disaat merebaknya pandemi Covid-19 di tahun 2020. SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan mampu menerapkan google form dalam pembelajaran daring selama pandemi.
Berdasarkan hasil wawancara, penerapan google form dalam pembelajaran daring di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan mulai dari kelas I-VI. Hal ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengikuti pembelajaran dari rumah agar tujuan dari pembelajaran tetap tercapai meskipun tidak terlaksana secara klasikal di sekolah. Selain mudah, google form juga fleksibel dalam penggunaannya. Tentunya, sudah membantu dalam pembelajaran dijenjang pendidikan sekolah dasar dan tetap harus ada bimbingan dari orang tua dirumah.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan google form dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19. Seiring dengan kebijakan yang mengharuskan pembelajaran melalui daring sehingga bukan hanya mempengaruhi minat siswa untuk belajar saja, melainkan juga berpengaruh pada tuntutan kompetensi guru dalam penggunaan metode dan media pembelajaran.
Jadi, dimasa pandemi Covid-19 saat ini SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan berani berinovasi dengan menerapkan google form dalam pembelajaran daring yang digunakan oleh guru. Sehingga hal tersebut tentunya akan menarik untuk diteliti.
4
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang terdapat di latar belakang, adalah sebagai berikut : 1. Kondisi Covid-19 yang berdampak pada aktivitas pembelajaran
2. Capaian pembelajaran yang belum maksimal selama kondisi Covid-19 3. Metode pembelajaran yang digunakan selama kondisi Covid-19
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang terdapat pada identifikasi masalah maka fokus pada penelitian ini adalah metode pembelajaran yang digunakan selama kondisi Covid-19.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus permasalahan diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan google form dalam pembelajaran daring di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mendiskripsikan penerapan google form dalam pembelajaran daring di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan.
5
F. Manfaat penelitian
Sesuai dengan tujuan di atas, maka manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya pada penerapan google form dalam pembelajaran daring pada jenjang Sekolah Dasar.
2. Secara Praktis a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi dan meningkatkan motivasi pada sekolah untuk melakukan perbaikan dalam penerapan google form dalam pembelajaran daring yang tepat pada siswanya.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi dan meningkatkan motivasi guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan google form dalam pembelajaran daring yang tepat dan sesuai untuk siswanya.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam menerapkan google form dalam pembelajaran daring.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori
1. Kondisi Covid-19
Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) adalah penyakit menular dari corona virus jenis baru Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Virus ini ditemukan diakhir Desember 2019. Sampai saat ini Covid-19 sudah mempengaruhi 213 negara dan teritori di seluruh dunia. Hari diatur ulang setelah tengah malam GMT + 0. Daftar negara dan wilayah serta klasifikasi regional kontinentalnya didasarkan pada Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan jumlah penderita 7,444,537 terinfeksi Covid-19.
Sebelumnya, pada tanggal 2 Maret 2020 di Indonesia jumlah penderita terinfeksi 2 orang. Seiring dengan berjalanya waktu, pasien yang terinfeksi Covid-19 sampai saat ini terus bertambah. Tercatat pada tanggl 11 Juni 2020 pasien di Indonesia yang terinfeksi mencapai 34,316 orang terinveksi. Dari data tersebut, penyebaran Covid-19 terbilang sangat cepat menular dan tanpa disadari sudah terinfeksi. Hal ini membuat pemerintah Indonesia membuat kebijakan untuk menutup segala akses aktivitas yang bertujuan untuk mengurangi jumlah penyebaran Covid-19 yang bertambah dalam hitungan waktu. Kebijakan tersebut jelas mengganggu berbagai bidang kegiatan manusia. Salah satunya bidang pendidikan menjadi terganggu.
7
Dampak dari pandemi Covid-19 mempengaruhi pendidikan dimana tujuan dari pembelajaran di sekolah tidak dapat dicapai secara maksimal karena kegiatan belajar tidak bisa dilakukan secara klasikal. Kemudian, Kementerian Pendidikan di Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). (Kemendikbud, 2020)
2. Pembelajaran Daring
Menurut Daryanto (2014:11) pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Suardi (2018:7) mengatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. (Mager dalam Prastowo, 2017:186)
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses kegiatan belajar yang melibatkan berbagai komponen, yaitu guru, siswa, tujuan, materi, metode, media, evaluasi dengan pendidikan dan sumber belajar pada suatu lingkaran belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada penelitian ini, proses pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran daring.
Pembelajaran dalam jaringan (daring) adalah program guru pembelajar yang dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi jaringan komputer dan internet (Michael, 2013:27). Pembelajaran daring dapat dilaksanakan dengan
8
mempersiapkan sistem pembelajaran dengan memberikan arahan dan layanan pembelajaran kepada siswa tanpa harus bertatap muka. Hal ini, menuntut siswa untuk mandiri dan bertanggungjawab terhadap proses pembelajarannya, sebab ia dapat belajar di mana saja dan kapan saja yang penting tersedia alatnya.
Melalui pembelajaran daring, siswa dituntut aktif mencari informasi sesuai dengan materi pembelajaran menjadikan siswa memiliki kekayaan informasi dari mana saja sesuai materi pebelajaran. Semakin ia aktif, semakin banyak pengetahuan atau kecakapan yang akan diperoleh.
Jadi, pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi jaringan internet untuk mendukung proses pembelajaran agar tujuan tercapai. Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen penting yang ada didalamnya dan dapat menunjang pelaksanaan dan keberhasilan pembelajaran. Salah satu komponen yang sangat penting yaitu metode pembelajaran.
Metode yaitu cara yang sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan yang akan dicapai (Simanjuntak, 1993:13-14). Menurut Sani (2013:158) metode pembelajaran merupakan langkah oprasional dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan menurut Hamiyah (2014:49) metode pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja, melainkan mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara tepat.
9
Dari beberapa pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode pembelajaran adalah suatu cara atau teknik tertentu yang tepat dan sesuai untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa yang bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 adalah menggunkaan pembelajaran daring yang menerapkan google form.
3. Penerapan google form
Penerapan adalah hal, cara atau hasil (Badudu, 1996:1487). Adapun menurut Ali (1995:1044), penerapan adalah mempraktekkan, memasangkan. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kata penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu hal yang di inginkan oleh suatu kelompok yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan kegiatan. Penerapan google form dalam pembelajaran bertujuan agar pembelajaran daring dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Google form atau yang disebut google formulir adalah alat yang berguna untuk membantu merencanakan acara, mengirim survei, memberikan kuis, atau mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang efisien. Form juga dapat dihubungkan ke spreadsheet. Jika spreadsheet terkait dengan bentuk, maka tanggapan otomatis akan dikirimkan ke spreadsheet. Jika tidak, pengguna dapat melihat di “Ringkasan Tanggapan”. Halaman tersebut dapat diakses dari menu “Tanggapan” (Pratama, 2014). Google form merupakan bagian dari Google Drive. Dengan demikian, untuk membuat formulir baru,
10
harus terlebih dahulu login ke Gmail atau Google Apps. Spreadsheets akan menunjukkan penggunaan dalam pengajuan berbagai pertanyaan, termasuk di mana pengguna akan merespon dengan jawaban teks sederhana atau respon teks lebih lanjut. Pertanyaan bisa berupa pilihan ganda, daftar pertanyaan, maupun pertanyaan skala. Formulir bisa diatur dengan tampilan dan tema yang menarik serta akses yang mudah.
Penerapan google form ini dapat menjadi salah satu software yang direkomendasikan untuk membuat alat penilaian online (Batubara, 2016:49). Tetapi saat ini, SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan telah menerapkan google form dalam pembelajaran daring sebagai solusi pembelajaran selama pandemi Covid-19. Sehingga peneliti tertarik meneliti terkait penerapan google form yang digunakan dalam pembelajaran daring.
B. Kerangka Berfikir
Sesuai dengan judul penelitian ini, maka dapat digambarkan kerangka berfikir sebagai berikut:
Gambar 1 Kerangka Berfikir
Dampak Covid-19 Pembelajaran di SD Muhammadiyah Inovatif
Mertoyudan
Secara Daring
Penerapan Google form ditinjau dari
persepsi guru
Penerapan Google form ditinjau dari persepsi
siswa
Penerapan Google form ditinjau dari persepsi orang tua
11
Melalui kerangka berfikir tersebut dapat diketahui bahwa penelitian ini berawal dari adanya pandemi Covid-19. Pandemi ini berdampak pada aspek pendidikan terutama dalam proses pendidikan di sekolah dasar. Peneliti melakukan penelitiannya di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan. Kegiatan pembelajaran di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan dilakukan secara daring dengan menerapkan google form dalam pembelajaran. Penerapan google form ditinjau persepsi guru, persepsi siswa dan persepsi orang tua.
C. Kajian Penelitian yang Relevan
Temuan-temuan yang relevan yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut :
Penelitian yang pertama tentang implementasi pendidikan daring selama pandemi Covid-19 yang telah dilakukan oleh Wahyu Aji Fatma Dewi (2020), yang termuat dalam Universitas Kristen Satya Wacana dengan judul “Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar”. Penelitian menggunakan penelitian kepustakaan dimana dalam mengumpulkan informasi data dengan teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang relevan dari berbagai macam yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, berita. Kriteria artikel dan berita yang dipilih yaitu adanya pembahasan tentang Dampak Covid-19 dan Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Dari 10 Sumber yang didapatkan, kemudian dipilih yang paling relevan dan diperoleh 3 artikel dan 6 Berita yang dipilih. Hasil dalam penelitian, menunjukkan bahwa dampak Covid terhadap implementasi pembelajaran daring di Sekolah Dasar dapat terlaksanakan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat
12
dari hasil data 3 artikel dan 6 berita yang menunjukan bahwa dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di Sekolah Dasar dapat terlaksana dengan cukup baik apabila adanya kerjasama antara guru, siswa dan orang tua dalam belajar dirumah.
Penelitian kedua, yang dilakukan oleh Agus Purwanto (2020), yang termuat dalam Universitas Pelita Harapan, Indonesia dengan judul “Studi Eksploratif Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar”. Penelitian menggunakan metode studi kasus eksplorasi dan pendekatan penelitiannya menggunakan metode studi kasus kualitatif yang digunakan untuk mendapatkan informasi kendala dan akibat dari pandemi Covid-19 terhadap kegiatan proses belajar mengajar di sekolah dasar. Dalam penelitian ini, responden sebanyak 6 orang guru dan orang tua murid di sebuah sekolah dasar di Tangerang. Untuk tujuan kerahasiaan, responden diberi inisial R1, R2, R3, R4, R5 dan R6. Wawancara semi-terstruktur dilakukan dan daftar pertanyaan disusun untuk wawancara dikembangkan berdasarkan literatur terkait. Responden untuk penelitian ini adalah para guru dan orang tua murid di sebuah sekolah dasar di Tangerang. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat beberapa kendala yang dialami oleh murid, guru dan orang tua dalam kegiatan belajar mengajar online yaitu penguasaan teknologi masih kurang, penambahan biaya kuota internet, adanya pekerjan tambahan bagi orang tua dalam mendampingi anak belajar, komunikasi dan sosialisasi antar siswa, guru dan orang tua menjadi berkurang dan Jam kerja yang menjadi tidak terbatas bagi guru karena harus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan orang tua, guru lain, dan kepala sekolah.
13
Penelitian yang ke tiga, penelitian yang dilakukan oleh Hilna Putria (2020) yang termuat dalam Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia, dengan judul “Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (daring) Masa Pandemi Covid-19 pada Guru Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilaksanakan di SD N Baros Kencana CBM Kota Sukabumi yang terhitung pada bulan April hingga Juli. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif deskriptif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru sekolah dasar di SDN Baros Kencana CBM. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket terbuka, wawancara semi terstruktur, dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil dari penelitian ini adalah pandemi Covid-19 membawa dampak yang sangat besar terhadap proses pembelajaran, pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara langsung kini dialihkan menjadi pembelajaran daring. Peserta didik merasa jenuh dan bosan selama melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran daring yang dilakukan untuk anak usia sekolah dasar dirasa kurang efektif. Ada beberapa faktor pendukung guru dalam proses pembelajaran daring yaitu ketersediannya handphone, kuota dan jaringan internet yang stabil. Selain adanya faktor yang mendukung dalam pembelajaran daring terdapat juga beberapa faktor penghambat guru dalam pembelajaran daring. Faktor penghambat tersebut diantaranya adalah belum semua peserta didik memiliki handphone dan masih banyak orang tua sibuk bekerja.
14
D. Pertanyaan Peneliti
Berdasarkan hasil kajian diatas, maka pertanyaan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penerapan google form ditinjau dari persepsi guru? 2. Bagaimana penerapan google form ditinjau dari persepsi siswa? 3. Bagaimana penerapan google form ditinjau dari persepsi orang tua?
15
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Sutama (2019:94), penelitian kualitatif dilakukan pada objek yang alamiah, yaitu objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Penelitian kualitatif dilakukan untuk mendapatkan data yang mendalam, artinya suatu data yang mengandung makna. Menurut Lahir (2012:2) menjelaskan analisis data penelitian kualitatif deskriptif yaitu dengan pola berfikir induktif terhadap peristiwa, gelaja atau fenomena yang dijumpai dilapangan.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada dan akan diperoleh pemahaman dari penafsiran serta realitas dan mendalam mengenai makna dari kenyataan dan fakta yang ada, karena permasalahan dalam penelitian ini tidak dengan angka tetapi mendeskripsikan, menguraikan dan mengambarkan suatu fenomena.
Menurut Mustari (2012:19) menyatakan bahwa desain penelitian adalah keseluruhan rencana untuk suatu kegiatan penelitian, termasuk empat ide utama: strategi, kerangka konseptual, tentang siapa atau apa yang diteliti, dan perangkat yang digunakan penelitian kualitatif untuk mengumpulkan dan menganalisis bahan-bahan empiris. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nazir dalam Prastowo (2011:186), metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti
16
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
Adapun menurut Sukmadinata (2011:73) penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antar kegiatan. Selain itu, penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel yang diteliti, melainkan menggambarkan suatu kondisi yang apa adanya. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan google form dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan. Karena, melalui pengamatan partisipatif dengan tujuan untuk menggambarkan apa adanya dan mengungkap bagaimana penerapan google form dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan.
B. Setting Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan, yang terletak di JL. KH. Irsyad, Pandansari, Sumberejo, Mertoyudan, Magelang.
17
2. Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan dilaksanakan kurang lebih tiga bulan dengan rancangan kegiatan sebagai berikut:
Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Deskripsi Kegiatan Waktu Penelitian Bulan Juni Bulan Juli Bulan Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Observasi awal 2 Penyusunan proposal 3 Penyusunan instrumen 4 Penelitian lapangan 5 Analisis data 6 Penarikan kesimpulan 7 Penyusunan laporan C. Sumber Data
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti memperoleh data dari berbagai sumber data. Menurut Riduwan (2015:90) sumber data yaitu suatu langkah pengambilan data dari proses menghimpun langsung oleh peneliti disebut data primer, sedangkan data yang diperoleh peneliti melalui tangan kedua disebut data sekunder. Menurut Arikunto (2010:172) yang dimaksud sumber data adalah berbagai sumber darimana data-data yang dibutuhkan peneliti diperoleh. Sumber data adalah tempat didapatkannya data yang diinginkan. Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data
18
sendiri terbagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. (Sutama, 2016:112-113)
Data primer pada penelitian ini meliputi wawancara mendalam dan hasil observasi serta penyebaran angket terkait penerapan google form dalam pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan. Oleh karena itu sesuai dengan fokus penelitian ini, subjek yang dijadikan sumber data atau informan antara lain adalah guru kelas I-VI, siswa dan orang tua siswa SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan.
Wawancara yang dilakukan kepada guru kelas mengenai penerapan google form dalam pembelajaran daring selama pandemi. Wawancara kepada siswa dan orang tua siswa mengenai penerapan google form dalam pembelajaran daring yang dilaksanakan guru selama pandemi. Observasi yang dilakukan oleh peneliti ketika selama pembelajaran daring untuk menemukan hasil temuan selama pelaksanaan. Angket diberikan ke siswa untuk mendapatakan responden terhadap penerapan google form selama pandemi.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang utama. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
19
Menurut Sugiyono (2015:308) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang plaing strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, kita tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Sukmadinata (2016:215) mengartikan teknik pengumpulan data merupakan suatu teknik serta instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk mengukur, menghimpun, serta menyimpulkan.
Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud teknik pengumpulan data yaitu suatu kegiatan mengamati, mengukur, serta menghimpun suatu objek yang dalam melaksanakannya berdasarkan prosedur yang ada. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi dan angket.
a. Wawancara
Menurut Sugiyono (2015:317) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas I-VI SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan dalam menerapkan googe form dalam pembelajaran daring di sekolah tersebut. Wawancara dilakukan selama kurang lebih satu minggu dibulan Juli 2020. Wawancara juga dilakukan kepada siswa dan orang tua siswa SD Muhammadiyah Inovatif
20
Mertoyudan. Siswa dan orang tua yang di wawancara hanya dua siswa dan dua orang tua disetiap kelas.
b. Observasi
Menurut Sukmadinata (2016:220) observasi adalah suatu teknik maupun cara dalam pengumpulan data melalui kegiatan pengamatan terhadap aktivitas dan kejadian pada objek penelitian. Marshall dalam Sugiyono (2015:310) mentayakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.
Observasi pada penelitian, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian yaitu di SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan. Peneliti mengamati penerapan google form dalam pembelajaran daring. Peneliti melihat langsung kondisi dan situasi yang diamati selanjutnya dipaparkan melalui pencatatan. Dalam melakukan pencatatan peneliti menuliskan kondisi yang sebenarnya dan tidak dibuat-buat. Observasi dilakukan selama kurang lebih 2 hari.
c. Angket
Menurut Sugiyono (2015:199) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
21
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket tertutup. Angket yang digunakan yaitu skala guttman yang berbentuk ceklist. Sasaran yang diberikan angket adalah siswa kelas I-VI SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan. Teknik angket ini untuk mendapatkan data tentang responden siswa SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan dalam penerapan google form dalam pembelajaran daring selama pandemi.
2. Instrumen pengumpulan data
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pendukung penelitian yang dilakukan. Instrumen penelitian juga bisa disebut dengan instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran (Widoyoko, 2014:51). Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman angket.
a. Pedoman Wawancara
Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu wawancara kepada guru, siswa dan orang tua siswa. Berikut disajikan kisi-kisi instrumen wawancara kepada guru, siswa dan orang tua pada tabel 2 berikut ini.
22
Tabel 2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara
Aspek Indikator Nomor Butir
Pertanyaan
1. Standar Isi Google fom mampu menyajikan semua materi pembelajaran
2 2. Standar Proses Google form mampu diterapkan
selama pandemi
Google form mencapai tujuan pembelajaran
Google form memiliki strategi pembelajaran yang menarik
1,3,4,14
3. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Google form mampu dikuasai oleh guru
5 4. Standar Sarana dan
Prasarana
Google form membutuhkan bantuan dan peralatan penunjang
6,7 5. Standar Pengelolaan Google form membutuhkan
persiapan dalam pembelajaran
8,9 6. Standar Pembiayaan
Pendidikan
Google form membutuhkan pengadaan sarana dan prasarana
10 7. Standar Penilaian
Pendidikan
Google form dapat menyajikan bentuk laporan tugas siswa dan penilaian hasil belajar
11,12
8. Standar Kompetensi Lulusan
Google form mampu membentuk sikap kemandirian siswa
13
Jumlah butir pertanyaan 14
Wawancara yang dilakukan kepada guru, siswa dan orang tua berkaitan dengan penerapan google form dalam pembelajaran daring selama pandemi. Instrumen wawancara diperlukan agar selama melakukan wawancara dapat terstruktur hingga arah pembicaraan tidak melebar namun tetap bersifat terbuka.
b. Pedoman Observasi
Observasi dilakukan kepada guru ketika penerapan google form dalam pembelajaran daring. Berikut disajikan kisi-kisi instrumen observasi kepada guru pada tabel 3 sebagai berikut.
23
Tabel 3 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Guru
Aspek Indikator Nomor Butir
Pernyataan
1. Standar Isi Guru dapat menyajikan materi pembelajaran selama pandemic
1 2. Standar Proses Guru antusias dalam menerapkan
google form
2 3. Standar Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan
Guru berkompeten menggunakan google form
3 4. Standar Sarana dan
Prasarana
Guru memiliki bantuan dan peralatan penunjang yang sesuai
4 5. Standar Pengelolaan Guru melaksanakan pembelajaran 5 6. Standar Pembiayaan
Pendidikan
Guru memiliki akses internet yang memadai
6 7. Standar Penilaian
Pendidikan
Guru dapat mempersiapkan evaluasi pembelajaran
7 8. Standar Kompetensi
Lulusan
Siswa dapat belajar secara mandiri dirumah
8
Jumlah butir pernyataan 8
Observasi pada guru berkaitan dengan penerapan google form dalam pembelajaran daring selama pandemi. Instrumen observasi berupa keterangan tentang temuan yang diperoleh.
c. Angket
Pemberian angket kepada siswa ketika menerapkan google form dalam pembelajaran daring. Berikut disajikan kisi-kisi instrumen observasi kepada guru pada tabel 4 sebagai berikut.
Tabel 4 Kisi-Kisi Instrumen Angket
Aspek Indikator Nomor Butir
Pernyatan
1. Standar Isi Siswa mampu mempelajari materi yang diberikan
2 2. Standar Proses Siswa semangat dalam belajar
Siswa bisa belajar dengan baik Materi yang menarik untuk dipelajari Siswa tidak merasa kesulitan belajar
24
Aspek Indikator Nomor Butir
Pernyatan
3. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Guru sudah berkompeten dalam menggunakan google form
5 4. Standar Sarana dan
Prasarana
Siswa mengerjakan tugas sendiri Siswa memiliki hp android/laptop
6,7 5. Standar Pengelolaan Siswa mempersiapkan diri untuk
belajar
Siswa mampu mengatur waktu belajar
8,9
6. Standar Penilaian Pendidikan
Siswa mengumpulkan tugas Siswa mendapat nilai yang baik
10,12 7. Standar Kompetensi
Lulusan
Siswa mampu bersikap mandiri saat belajar atau mengerjakan tugas
12
Jumlah butir pertanyaan 13
Angket digunakan sebagai media untuk memperoleh data dari siswa SD Muhammadiyah Inovatif Mertoyudan mengenai penerapan google form dalam pembelajaran daring selama pandemi. Instrumen ini untuk mendapatkan data tentang responden siswa tentang penerapan google form dalam pembelajaran daring selama pandemi. Angket yang digunakan adalah angket tertutup yang jawabannya sudah disediakan dan siswa tidak dapat menuliskan jawabannya sendiri.
E. Keabsahan Data
Teknik pemeriksaan dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan keabsahan data. Keabsahan data merupakan perpaduan teori dari validitas dan kredibilitas, keabsahan data digunakan untuk membuktikan kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan di lapangan. Menurut Moleong (2007:321) mengatakan bahwa keabsahan data merupakan konsep penting diperbaharui dari konsep kesahihan (validasi) dan keandalan (reabilitas) menurut versi positivisme dan disesuaikan dengan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya. Uji keabsahan
25
data dalam penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2010:336) meliputi creadibility, transferability, dependability, dan confirmability. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas untuk menguji keabsahan data.
Pengukuran keabsahan data pada penelitian ini dilakukan dengan triangulasi yang akan meningkatkan kekuatan data apabila dibandingkan dengan satu pendekatan. Menurut Sugiyono (2016:241) triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Pada penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah guru, siswa dan orang tua. Data dari sumber-sumber tersebut dideskripsikan, dikategorikan, mana yang memiliki pandangan sama atau berbeda, dan mana yang spesifik. 2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara menegecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara terhadap guru, siswa dan orang tua, observasi guru dan angket yang diberikan ke siswa.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kaidah penelitian yang wajib dilakukan oleh semua peneliti, karena sebuah penelitian tanpa analisis hanya akan melahirkan sebuah
26
data mentah yang tidak mempunyai makna. Dengan dilakukannya analisis, data dapat diolah dan dapat disimpulkan, yang pada akhirnya simpulan itulah yang menjadi cikal-bakal ilmu pengetahuan baru yang merupakan perkembangan dan ilmu-ilmu sebelumnya (Sutama, 2019:127-128).
Analisis data yang peneliti lakukan yaitu menggunakan teknik analisis data Miles and Huberman yang terdiri atas empat tahap yaitu tahap pertama pengumpulan data, tahap kedua reduksi data, tahap ketiga display data, dan tahap keempat kesimpulan atau verifikasi (Herdiansyah, 2010:164). Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan yaitu Model Miles and Huberman, sebagai berikut:
1) Pengumpulan Data (Data Collection )
Analisis model yang pertama dilakukan yaitu pengumpulan data. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan pencermatan dokumen. Kegiatan wawancara dan observasi dilakukan kepada guru, kepala sekolah, siswa, dan orang tua. Pelaksanaan wawancara dan observasi kurang lebih satu minggu pada akhir bulan juli 2020. Penyebaran angket dilakukan kurang lebih 2 hari, yang diberikan ke siswa secara langsung.
2) Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data dilakukan untuk memfokuskan data pada hal-hal yang penting dari sekian banyak data yang diperoleh dari data hasil observasi, wawancara, dan catatan lapangan yang tidak terpola. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan. Dalam hal ini
27
peneliti mereduksi data dengan membuat kategori sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya dengan membuat pedoman observasi dan pedoman wawancara. Kemudian dari hasil data-data wawancara, observasi dan angket yang terkumpul, peneliti memilih yang pokok saja.
3) Penyajian Data (Data Display)
Setelah data direduksi maka data yang diperoleh didisplay, yakni dengan menyajikan sekumpulan data dan informasi yang sudah tersusun dan memungkinkan untuk diambil sebuah kesimpulan. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data adalah usaha mengorganisasikan dan memaparkan data secara menyeluruh guna memperoleh gambaran secara lengkap dan utuh. Peneliti mencatat informasi dari informan pada saat wawancara, dan atau gambar dokumentasi, dan menyajikannya dalam lampiran.
4) Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing)
Prosedur penarikan kesimpulan didasarkan pada data informasi yang tersusun pada bentuk yang terpola pada penyajian data. Melalui informasi tersebut peneliti dapat melihat dan menentukan kesimpulan yang benar mengenai objek penelitian, karena penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penggambaran yang utuh dari objek penelitian (Sugiyono, 2010: 336-337).
28
Gambar 2 Teknik Analisis Data Model Miles And Huberman Data collection Data reduction Conclusions drawing Data display
58
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di uraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan google form ditinjau dari persepsi guru
Pandemi Covid-19 sangat membawa dampak yang signifikan dalam dunia pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Proses pembelajaran yang dilaksanakan guru berubah yang biasanya pembelajaran dilaksanakan secara langsung menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring). Kompetensi guru dalam menggunakan google from juga berpengaruh pada pelaksanaan pembelajaran. Proses belajar mengajar online di rumah membutuhkan sarana dan prasarana memadai di rumah. Fasilitas ini sangat penting untuk kelancaran proses belajar mengajar, untuk pembelajaran daring melalui google form di rumahnya seharusnya disediakan dulu fasilitasnya seperti laptop, computer ataupun Hp Android yang akan memudahkan guru untuk memberikan materi belajar mengajar secara daring. Kendala yang dihadapi para guru adalah waktu pelaksanaan dan kuota.
Pelaksanaan google form dalam pembelajaran daring membutuhkan persiapan dan perencanaan. Salah satunya pembuatan lesson plan setiap pekan. Kemudian lesson plan dikumpulkan dan dikirim ke orang tua. Dalam pelaksanaannya guru terlihat antusias dalam mempersiapkan pembelajaran daring. Pembejaran daring dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
59
Setiap pekan, guru memberikan hasil evaluasi kepada siswa selama pembelajaran telah dilaksanakan.
2. Penerapan google form ditinjau dari persepsi siswa
Penerapan pembelajaran daring di sekolah dasar selama pandemi memang dirasa kurang maksimal. Penggunaan google form memang memudahkan siswa dalam belajar. Siswa masih perlu bimbingan dari orang tua dalam pembelajaran daring selama pandemi. Bimbingan dari orang tua tergantung dari jam kerja orang tua sendiri. Terkadang ada juga orang tua yang belum bisa mendampingi siswanya ketika belajar dirumah. Selama pembelajaran daring melalui google form siswa belum bisa bersikap mandiri karena masih ada bantuan dari orang tua.
Dari hasil angket siswa yang peneliti temukan bahwa hampir sebagian besar siswa merasa pembelajaran daring menyenangkan dan bisa mempelajari materi melalui google form. Selama pandemi, tidak menutup siswa untuk terus belajar dan mengikuti pembelajaran melalui daring. Pembelajaran daring juga dirasa menarik bagi siswa. Pada kenyataannya, tidak semua siswa mampu bersikap mandiri selama pembelajaran daring. Karena terdapat kesulitan yang dihadapi jadi disitulah peran pendampingan orang tua selama belajar dirumah juga sangat penting.
3. Penerapan google form ditinjau dari persepsi orang tua
Orang tua juga sangat berperan penting dalam pembelajaran daring selama pandemi ini. Penerapan pembelajaran daring dirumah kembali lagi kepada orang tua masing-masing dirumah. Bantuan orang tua dalam
60
pengerjaan tugas yang sebetulnya nantinya hasilnya akan berbeda dengan saat disekolah. Orang tua juga membimbing dalam pelaksanaan pembelajaran daring mencari waktu dimana orang tua sedang tidak sibuk dengan pekerjaan rumah ataupun diluar rumah. Penerapan google form tentunya membutuhkan penambahan biaya pembelian kuota internet akan menambah beban pengeluaran orang tua.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh implikasi teoritis maupun implikasi praktis, sebagai berikut :
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi peneliti, guru dan orang tua dalam menerapkan google form dalam pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 dengan baik dan benar.
2. Implikasi Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan guru untuk menerapkan google form dalam pembelajaran daring di modifikasi sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan tepat.
b. Hasil penelitian ini sebagai rujukan untuk peneliti tentang penerapan google form dalam pembelajaran daring selanjutnya.
61
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan ini, terdapat saran-saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi beberapa pihak. Saran tersebut ditujukan kepada pihak sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Untuk terus mengembangkan pembelajaran daring melalui google form yang tepat dan benar, dan menambahkan beberapa referensi mengenai pembelajaran daring yang lebih inovatif dan menarik bagi siswa dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran bagi peneliti selanjutnya adalah dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pembekalan untuk mengkaji penerapan google form dalam pembelajaran daring.
62
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Lukman. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka
Allen, Michael. 2013. Michael Allen’s Guide to E-learning. Canada : John Wiley & Sons.
Anas, Sudijono.1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Cucinotta, D., dan Vanelli, M. 2020. WHO Declares Covid-19 a Pandemic. Acta Biomed, 91(1), 157-160.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar.
Hadisi, L., & Muna, W. 2015. Pengelolaan Teknologi Informasi dalam Menciptakan Model Inovasi Pembelajaran (E-Learning). Jurnal Al-Ta’dib, 8(1), 117–140. https://doi.org/10.31332/ATDB.V8I1.396
Hamdan Husein Batubara. 2016. Penggunaan Google form sebagai Alat Penilaian Kinerja Dosen di Prodi PGMI UNISKA Muhammad Arsyad Al Banjari.
Hamiyah, Nur dan Muhammad Jauhar. 2014. Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta:Prestasi Pustakaraya.
Hilna Putria. Dkk. 2020. Analisis Proses Pembelajaran dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar
Isman Aytekin, Gunggoren Ozlem Canan. 2013. Being Digital Citizen. The Association of Science, Education, and Technology-TASET, Sakarya Universitesi, Turkey.
Lisnawaty Simanjuntak, dkk. 1993. Metode Mengajar Matematika 1. Jakarta: Rineka Cipta.
63
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosadakarya.
Mustari, Mohamad. 2012. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.
Pasaribu dan S. Simanjuntak. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito. Prasetyo, Fajar Ahmad Dwi. 2018. Pendampingan Orang Tua Dalam Proses
Belajar Anak. Skripsi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tidak Diterbitkan.
Prastowo Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
_____. 2017. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: KENCANA. Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso, P. B., Wijayanti, L. M., Hyun,
C. C., & Putri, R. S. 2020. Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar. Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 1–12.
Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika, Bandung: Alfabeta.
Riyana, C. 2019. Produksi Bahan Pembelajaran Berbasis Online. Universitas Terbuka.
Suardi, Moh. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
_____. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
_____. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosadakarya
64
Sutama. 2016. Metode Penelitian Pendidikan:Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D. Surakarta: Fairuz Media.
_____. 2019. Metode Penelitian Pendidikan:Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D. Surakarta: Fairuz Media.
Wahyu Aji Fatma Dewi. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar. Universitas Kristen Satya Wacana. Widoyoko, E. P. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Zuldafrial, Muhammad, Lahir. 2012. Penelitian Kualitatif. Surakarta : Yuma Pustaka.