• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR DI BB FASHION MENGGUNAKAN MODEL PROTOTYPE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR DI BB FASHION MENGGUNAKAN MODEL PROTOTYPE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 1||

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR DI BB

FASHION MENGGUNAKAN

MODEL PROTOTYPE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Pada Program Studi Sistem Informasi

OLEH :

AHMAD WAWAN KURNIAWAN

NPM : 12.1.03.03.0030

FAKULTAS TEKNIK (FT)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI

(2)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 2||

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KASIR DI BB

FASHION MENGGUNAKAN

MODEL PROTOTYPE

AHMAD WAWAN KURNIAWAN 12.1.03.03.0030

FT–SISTEM INFORMASI [email protected]

Fatkur Rhohman, M.Pd dan Ervin Kusuma Dewi, S.Kom., M.Cs UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

Abstrak

Ahmad Wawan kurniawan: Analisa dan Perancangan Sitem Informasi Kasir di BB Fashion

Menggunkan Model Prototype. Skripsi, SI, FT UN PGRI Kediri 2016.

Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti bahwa sistem informasi pencatatan manual dirasa kurang maksimal, sehingga terjadinya kesalahan informasi cukup besar. Dokumentasi laporan transaksi hanya berupa penulisan di buku besar.

Penelitian ini dilatar belakangi suatu masalah yang akan dibahas. Adapun rumusan masalah tersebut adalah bagaimana merancang sistem informasi kasir dengan model prtotoype agar dapat membantu dalam mengelola data penjualan di BB Fashion.

Peneliti ini menggunakan pengembangan model prototype dimulai dari mendengarkan pelanggan, membangun sistem dan menguji sistem. Pengembangan model prototype dan memakai UML sebagai alur pembuatan sistem.

Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini diperoleh sistem informasi kasir penjualan barang, maka akan mempermudah proses pancarian data dan mengupdate suatu barang, dengan bantuan sistem tersebut laporan lebih akurat dan lebih tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan dan diiginkan oleh toko BB Fashion.

(3)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 3||

(4)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 4||

(5)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 5|| I. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan dunia teknologi informasi di zaman modern saat ini melaju semakin pesat, akibatnya, saat ini semakin marak penggunaan teknologi di segala kegiatan seperti perdagangan, pembelian, penjualan dan lain sebagainya. Dengan adanya perkembangan teknologi membuat manusia merasa. teknologi sangat membantu dalam kegiatannya yang sebelumnya masih manual atau dikerjakan sendiri oleh orang tersebut. BB Fashion adalah sebuah toko perorangan yang didirikan oleh Bapak Bambang yang berlokasi di Kecamatan Pare. BB Fashion merupakan usaha dagang yang bergerak dalam menjual berbagai macam barang fashion meliputi kaos, kemaja, celana, tas, dompet, kerudung dan lain sebagainya. Sistem penjualan pada BB Fashion masih menggunakan sistem manual, pencatatan dan pengolahan data barang, harga barang, data para pelanggan, data transaksi penjualan dan data transaksi pembelian masih dilakukan secara manual. Dokumentasi transaksi hanya berupa penulisan di buku besar dan belum menggunakan teknologi yang lebih modern seperti sebuah aplikasi kasir. Hal tersebut mengakibatkan

kerja karyawan kurang efisien dan pelayanan terhadap pelanggan sedikit terhambat. Laporan pun tidak bisa tepat waktu sehingga pengambilan keputusan sedikit terhambat.

Adapun kendala lain dari pencatatan manual yang dilakukan oleh toko BB Fashion adalah kualitas informasi yang didapatkan tidak maksimal. kemungkinan terjadinya kesalahan informasi cukup besar. Banyaknya jumlah barang yang dijual dan tingkat keramaian pembeli juga bisa mengakibatkan penjual mengalami kesulitan untuk mengelola dan menghitung transaksi penjualan secara cepat.

Melihat permasalahan tersebut, mendorong penulis untuk merancang dan mengimplementasikan sistem informasi kasir berbasis dekstop di BB Fashion yang menyediakan fitur sesuai kebutuhan agar proses di kasir yang ada di BB Fashion berjalan lebih efektif dan efisien.

II. METODE PENELITIAN A. SISTEM INFORMASI

1.Sistem

Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan penekanan pada komponennya. Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah : Suatu jaringan kerja dari

(6)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 6||

prosedur‐prosedur yang saling berhubungan. Berkumpulnya bersama ‐ sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Definisi sistem yang lebih menekankan pada komponen/elemen adalah : kumpulan dari elemen‐elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan demikian, secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur - unsur atau variabel - variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan (Budiningtyas, 2011).

2. Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Data belum memiliki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya. Menurut Davis (1995), data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah

data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang. Unsur – unsur yang harus ada informasi dalam Budiningtyas (2011) antara lain:

a. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan

(noise) yang dapat merubah

atau merusak informasi tersebut.

b. Tepat Waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk

(7)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 7||

organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

c. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan unuk akuntan.

3. Sistem Informasi

Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk pemasaran dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan,

dimana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang - orang, teknologi informasi dan prosedur - prosedur yang tergorganisasi. Biasanya suatu perusahan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi pemasaran. Pengertian Sistem Informasi menurut beberapa Ahli :

a. Pengertian sistem informasi menurut Daranatha (2009:15).

Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai internet dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

b. Pengertian lain tentang sistem informasi Dijelaskan.

Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan

(8)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 8||

informasi keluaran kepada pemakai (Simanjuntak,2013).

B. FASHION

Fashion adalah jenis toko yang menjual produk barang berbagai macam pakaian lengkap berbagai macam model, termasuk aksesoris, dan lain-lain. Fashion didefinisikan sebagai gaya yang diterima dan digunakan oleh mayoritas anggota sebuah kelompok dalam satu waktu tertentu. Dari definisi - definisi tersebut dapat terlihat bahwa fashion erat kaitannya dengan gaya yang digemari, Kepribadian seseorang, dan rentang waktu. Maka bisa dimengerti mengapa sebuah gaya yang digemari bulan ini bisa dikatakan ketinggalan jaman beberapa bulan kemudian. Baju fashion memiliki jenis yang berbeda - beda, dari corak, jenis warna khas, dan lain-lain. Sedangkan untuk cara pembelianpun bisa datang ke outlet - outlet dan mempertimbangkan atau mencoba terlebih dahulu atau menyesuwaikan (Nugroho, 2015).

C. MODEL PROTOTYPE

Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses

prototype. Model proses prototype

merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk

membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai. Berikut gambar dari metode pengembangan yang digunakan penulis :

Gambar 2.1 Proses Metode

Prototype (Shalahuddin dan Rosa,

2011:131).

Mock-Up dapat disebut juga

sebagai protoype dan memiliki arti sesuatu yang digunakan sebagai model desain yang digunakan untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi atau keperluan lain. Dari gambar diatas alur metode prototype dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Mendengarkan Pelanggan Merupakan proses pengum pulan data-data terkait dengan data sebagai dasar dalam pembuatan suatu prototype

yang akan digunakan dalam pembuatan perangkat lunak. 2. Membangun / Memperbaiki

(9)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 9||

Merupakan langkah dimana membuat suatu prototype

dengan menggunakan alat yang digunakan sebagai model

design yang digunakan untuk

mengajar, demonstrasi, evaluasi design, promosi atau keperluan lainya.

3. Melihat / Menguji Mock-Up atau Prototype

Proses

mendemonstrasikan

prototype terhadap pengguna

untuk mengetahui apakah telah memberikan hasil yang memuaskan, apabila belum maka harus dilakukan revisi atau perbaikan sampai pelanggan bisa menerima

prototype yang sudah dibuat,

apabila sudah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pelanggan maka prototype yang didemonstrasikan akan diambil sebagai prototype ( Shalahuddin dan Rosa, 2011:131).

D. UNIFIED MODELING LANGUAGE (UML)

Menurut Shalahuddin dan Rosa (2011:118) UML (Unified Modeling

Language) merupakan bahasa visual

untuk pemodelan dan komunikasi

mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks - teks khusus.

1. Use Case

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)

sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendes kripsi kan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Table 2.1 Use Case Diagram ( Shalahuddin dan Rosa, 2011:131).

2. Activity Diagram

Diagram akivitas atau

activity diagram menggambar

(10)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 10||

atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis.

Table 2.3 Activity Diagram ( Shalahuddin dan Rosa, 2011:131).

3. Sequence Diagram

Diagram yang menggambar kan bagaimana obyek berinte raksi dengan obyek lainnya melalui pesan (message) yang disampaikan, disusun dalam urutan kejadian atau waktu dan secara khusus berasosiasi dengan use case.

Table 2.4 Sequence Diagram

(Shalahuddin dan Rosa, 2011:131).

E. Analisis Sistem. Use Case

adalah Diagram yang menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana aktor dapat berupa orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun.

Gambar 4.3 Diagram Use Case pada BB Fashion

(11)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 11|| III. HASIL DAN KESIMPULAN

A. Hasil

1. Tampilan Untuk Login

Halaman ini digunakan untuk keamanan data User yang akan menggunakan sistem harus login terlebih dahulu dengan mengisi

username dan password sesuai

ketentuan sistem. Apabila tidak sesuai maka sistem tidak akan merespon dan tidak dapat dilanjutkan ke menu berikutnya

from login dapat dilihat pada

gambar berikut :

2. Tampilan Input Data Stok Barang

Halaman ini berisi input data stok barang yang akan digunakan memasukkan data barang. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar berikut

3. Tampilan Input Karyawan

Halaman ini berisi input data karyawan yang akan digunakan memasukkan data karyawan. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar berikut:

4. Halaman Input Data Transaksi Penjualan

Halaman ini berisi tentang data transaksi penjualan barang. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar berikut:

5. Tampilan Data Barang Terjual

Halaman ini berisi data barang yang sering terjual. Adapun tampilan dapat dapat dilihat pada gambar berikut :

(12)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 12|| 6. Tampilan Laporan Data

Penjualan

Halaman ini berisi laporan transaksi penjualan. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar berikut:

7. Modul Program

Halaman ini merupakan cakupan dari seluruh form yang ada pada sistem, antara lain menu input stok barang, input Karyawan, input transaksi, laporan data barang, laporan transaksi penjualan. Adapun tampilan dapat dilihat pada gambar berikut:

B. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Telah dibuat sistem informasi kasir penjualan barang toko BB Fashion. Sistem informasi kasir penjualan barang mempunyai fasilitas data stok barang, transaksi penjualan, pembelian, backup, grafik penjualan barang, laporan, dan nota. Sehingga sistem dapat membantu proses penjualan bara ng toko BB Fashion. Pembuatan sistem informasi kasir penjualan barang ini mengguna kan model prototype.

2. Sistem memberikan solusi kepada toko BB Fashion untuk menentu kan kapan harus malakukan pemesanan barang.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Budiningtyas, 2011. Analisis Dan

Perancangan Sistem Iformasi Penjualan Pada TOKO SUN CELLULAR Yogyakarta. Amikom

Yogyakarta.

Daranatha, 2009. Sistem Informasi

Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.

Indrakarna, Yudisuda, P.A. 2013. Rancang

Bangun Sistem Informasi dan Pelacakan dan Pemantapan Paket Kiriman Berbasis Web dengan Bantuan Mobil Android.

Undergraduated thesis, STIKOM

(13)

Universitas Nusantara PGRI Kediri

AHMAD WAWAN KURNIAWAN | 12.1.03.03.0030 FT-SISTEM INFORMASI

simki.unpkediri.ac.id || 13||

Nugroho, Yanto. 2015. Sistem Informasi

SHONIA FASHION Store Berbasis Client Server Pada Jaringan Man.

Stmik Aub Surakarta.

Novita, 2010. Sistem Informasi Penjualan

Barang Toko Sumber Urip.

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pelupessy, 2011. Analisis Dan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Sepatu Impor Yogykarta. Amikom Yogyakarta.

Shalahuddin, Rosa. 2014. Rekayasa

Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Informatika

Bandung.

Sulaeman, M.Eman. 2015. Analisis Dan

Perencanaan Sistem Informasi Penjualan Parfum Berbasis Desktop Pada De’centro Parfum Yogyakarta. Amikom Yogyakarta.

SImanjuntak, Elvin. 2014. Sistem

Informasi Pemasaran Berbasis Website Pada PT. Trimitra Sebagai Sarana Penjualan Produk Secara Online .Universitas Pembangunan

Nasional Veteran Jatim.

Sangaji, Wicaksono. 2010. Analisis Dan

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Persediaan Barang Pada UD. INDAH JATI SPORT.

Gambar

Gambar  2.1  Proses  Metode  Prototype  (Shalahuddin  dan  Rosa,  2011:131).
Table 2.1 Use Case Diagram (  Shalahuddin  dan Rosa, 2011:131).
Table  2.4  Sequence  Diagram   (Shalahuddin dan Rosa, 2011:131).

Referensi

Dokumen terkait

Sistem kasir pada badan usaha Toko Warna masih menggunakan pelayanan penjualan yang masih cara manual, yaitu kasir hanya menggunakan perhitungan manual dengan sebuah kalkulator dan

Tujuan dari penelitian ini untuk membantu kasir, dan pengelola toko dalam mengolah proses pendataan pemesanan barang, transaksi penjualan barang dan data

Sistem informasi penjualan barang ini dapat menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mempermudah penjual dalam mengelola data penjualan barang, serta membuat

Pembuatan aplikasi sistem informasi kasir di toko Acong menggunakan basis web dilakukan dengan menerapkan metode waterfall yang mencakup tahap analisis kebutuhan, perancangan sistem,

ACON dalam mengawasi proses penjualan barang dengan merancang sistem aplikasi penjualan, seperti: penyimpanan data customer untuk mempersingkat waktu dalam melayani

Dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen untuk mempermudah proses penjualan barang maka dengan adanya sistem informasi penjualan dan pembelian pada Toko

Kesimpulan dan Saran 5.1.Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti kerjakan dengan judul Perancangan Prototype Sistem Informasi Penjualan Pada Mediatama Solusindo

Terdapat empat entitas eksternal yang bekerjasama dalam sistem ini, Admin sebagai kontrol utama dalam sistem, bertugas dalam pengelolaan data pengguna, kategori, dan barang; Kasir