• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1 Check list standard sanitation operating procedure (SSOP) Rumah PotongHewan (RPH) FORM MONITORING SSOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1 Check list standard sanitation operating procedure (SSOP) Rumah PotongHewan (RPH) FORM MONITORING SSOP"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1 Check list standard sanitation operating procedure (SSOP) Rumah

PotongHewan (RPH)

FORM MONITORING SSOP

Nama RPH

: ………..

Alamat

: ………..

Tanggal Pengambilan : ………..

Jam Pengambilan

: ………..

Petunjuk

: Berilah tanda (√) pada kolom pengamatan yang sesuai

dengan keadaan pengamatan di lapangan

No Parameter Bobot Nilai Pengamatan Penilaian NKV Ket Ya Tidak MN MY SR KT OK

1 Lokasi dan Lingkungan

1. Tidak bertentangan dengan Rencana

Umum Tata Ruang (RUTR), 0,15

2. Tidak bertentangan dengan Rencana

Detail Tata Ruang (RDTR), dan/atau, 0,15

3. Tidak bertentangan dengan Rencana

Bagian Wilayah Kota (RBWK) 0,15

4. Tidak berada di daerah yang padat penduduk serta memiliki topografi yang lebih rendah daripada pemukiman penduduk

0,50

5. Memiliki lahan yang relatif datar dan

cukup luas untuk pengembangan RPH 0,25

6. Tidak menimbulkan pencemaran

lingkungan terhadap aliran sungai dan daerah yang lebih rendah

0,25 7. Tidak berada dekat dengan perusahaan/

industri logam dan kimia 0,30

8. Tidak berada di daerah yang rawan banjir 0,25 9. Bebas dari asap, bau, debu dan

kontaminasi lainnya 0,25

10. Saluran pembuangan air/limbah disekitar

RPH berfungsi dengan baik 0,25

Sub Total 2,50

2 Sarana dan Prasarana

1. Jalan menuju dan keluar RPH dapat dilalui kendaraan pengangkut sapi dan daging sapi dengan lancar

0,30 2. Tersedia kendaraan untuk pengangkut

ternak 0,20

3. Tersedia kendaraan pengangkut daging sapi yang dilengkapi dengan mesin pendingin (Refrigerator)

0,65 4. Sumber air yang digunakan untuk proses

produksi mencukupi dan sesuai dengan persyaratan SNI 01-0220-1987

0,55 5. Persediaan air bersih untuk kebutuhan

ternak tercukupi 0,55

6. Tersedia instalasi air bertekanan 1,05

kg/cm2 (15psi) serta fasilitas air panas

(suhu 82 oC)

0,25

(2)

Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK

3 Persyaratan Bangunan dan Tata Letak 25,00

3.1 Komplek RPH terdiri atas :

1. Bangunan utama 0,35

2. Tempat penurunan ternak sapi hidup (unloading)

0,25

3. Kandang ternak sapi 0,35

4. Kandang karantina untuk ternak yang sakit

0,35

5. Tempat penyimpanan pakan hijauan 0,20

6. Gudang pakan konsentrat 0,20

7. Kantor Administrasi dan kantor Dokter Hewan

0,25

8. Laboratorium 0,35

9. Tempat istirahat karyawan, Mushola dan Kantin

0,20 10. Tempat penyimpanan barang karyawan

(locker)

0,20

11. Ruang ganti pakaian 0,20

12. Kamar mandi dan WC 0,20

13. Sarana penanganan limbah 0,20

14. Insenerator 0,20 15. Tempat parker 0,20 16. Rumah jaga 0,20 17. Pos jaga 0,20 18. Gardu listrik 0,20 19. Menara air 0,20

20. Lokasi RPH dikelilingi dengan pagar pembatas sehingga mencegah keluar

masuknya orang yang tidak

berkepentingan maupun hewan liar

0,35

21. Pintu masuk ternak hidup harus terpisah dari pintu keluar karkas/daging

0,20 22. Komplek RPH dilengkapi dengan ruang

pembekuan cepat (blast freezer)

0,25 23. Komplek RPH dilengkapi dengan ruang

penyimpanan beku (cold storage)

0,25 24. Letak komplek RPH sesuai dengan alur

kegiatan

0,25

Sub Total 5,80

3.2 Bangunan Utama RPH terdiri atas :

A. Daerah Kotor

25. Tempat penerimaan atau penurunan

ternak sapi hidup, pemeriksaan

antemortem

0,25

26. Kandang untuk istirahat sebelum ternak di potong

0,25

27. Penimbangan ternak sapi 0,25

28. Tempat memandikan ternak 0,25

29. Pemingsanan (stunning) 0,25 30. Penyembelihan (killing) 0,50 31. Holding pens 0,25 32. Penggantungan ternak 0,25 33. Pengulitan 0,25 34. Pencucian karkas 0,25

35. Pengeluaran jeroan (eviceration) 0,25

36. Pemeriksaan postmortem 0,25

37. Pemotongan kaki dan kepala 0,20

38. Penanganan jeroan 0,25

39. Penanganan kulit 0,20

(3)

No Parameter Bobot Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

B. Daerah Bersih

40. Tempat pencucian karkas 0,85

41. Penimbangan karkas 0,80

42. Seleksi (grading) 0,75

43. Tempat pelayuan karkas (aging) 0,85

44. Tempat pemotongan karkas (cutting) 0,85

45. Tempat pemisahan daging dengan tulang 0,85

46. Pengemasan 0,75

47. Penyimpanan daging segar (chilling

room)

0,75

Sub Total 6,45

3.3 Sistem Saluran Pembuangan Limbah Cair

48. Sistem saluran pembuangan limbah cair harus cukup besar, didesain agar aliran limbah mengalir dengan lancar, terbuat dari bahan yang mudah dirawat dan

dibersihkan, kedap air agar tidak

mencemari tanah, mudah diawasi dan dijaga agar tidak menjadi sarang tikus atau binatang rodensia lainnya. Saluran

pebuangan dilengkapi dengan

penyaringan yang mudah dilengkapi dengan penyaringan yang mudah diawasi dan dibersihkan.

0,25

49. Di dalam komplek RPH, sistem saluran pembuangan limbah cair harus selalu tetap tertutup agar tidak menimbulkan bau

0,25

50. Di dalam bangunan utama, sistem saluran pembuangan limbah cair terbuka dan dilengkapi dengan grill yang mudah dibuka-tutup, terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah korosif.

0,25

Sub Total 0,75

3.4 Bangunan utama RPH harus memenuhi

persyaratan :

A. Desain dan Tata Letak Ruangan

51. Ruang utama harus sesuai dengan kondisi peralatan, kapasitas produksi dan jumlah karyawan

0,50 52. Tata letak ruangan sesuai dengan urutan

proses serta memiliki ruangan yang

cukup sehingga seluruh kegiatan

pemotongan ternak sapi dapat berjalan baik dan higienis

0,50

53. Tempat pemotongan didesain sedemikian rupa sehingga pemotongan memenuhi persyaratan halal

0,50

54. Besar ruangan disesuaikan dengan

kapasitas pemotongan ternak 0,25

55. Adanya pemisahan ruangan secara jelas secara fisik antara daerah kotor dan daerah bersih

0,50 56. Pada daerah pemotongan ternak dan

pengeluaran darah harus di desain sedemikian rupa sehingga darah ternak dapat tertampung.

0,35

Sub Total 2,60

B. Lantai

57. Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak

mudah korosif dan mudah dibersihkan 0,50

(4)

Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK ngan 58. Permukaan lantai harus tahan air, garam,

basa, asam dan bahan kimia lainnya 0,25

59. Lantai rata, tidak licin, tidak berlubang,

dan landai kearah saluran pembuangan 0,25

60. Keramik tidak pecah dan retak 0,25

61. Sudut pertemuan antara lantai dengan dinding tidak membentuk sudut siku-siku melainkan membentuk sudut lengkung

0,25

Sub Total 1,50

C. Dinding

62. Tinggi dinding pada tempat proses penyembelihan dan pemotongan karkas minimum adalah 3 meter

0,20 63. Dinding berlapis keramik yang rapat atau

kedap air minimal 2 meter dari permukaan lantai.

0,20 64. Pertemuan antar dinding tidak boleh

membentuk sudut siku-siku melainkan melengkung serta kedap air

0,20 65. Dinding bebas dari debu dan kotoran

lainnya serta mudah dibersihkan, tidak korosif dan tidak mudah mengelupas

0,20 66. Warna dinding bagian dalam berwarna

lebih terang 0,20

Sub Total 1,00

D. Langit-langit

67. Langit-langit didesain agar tidak terjadi akumulasi kotoran dan kondensasi dalam ruangan

0,10 68. Terbuat dari bahan yang kuat dan tahan

lama, kedap air, tidak korosif dan mudah dibersihkan

0,10 69. Permukaan langit-langit halus, berwarna

terang, tidak berlubang, dan tidak mudah terkelupas

0,10

Sub Total 0,30

E. Atap

70. Atap terbuat dari bahan yang kuat, tahan

lama, tidak mudah bocor, tidak larut air 0,10

Sub Total 0,10

F. Pintu

71. Pintu terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama, tidak korosif, dan tidak mudah pecah/rusak

0,15

72. Pintu dapat ditutup dengan baik 0,15

73. Mudah dibersihkan serta pada bagian bawahnya harus dapat menahan agar tikus atau rodensia lainnya tidak dapat masuk

0,15

74. Pintu didesain agar dapat membuka keluar dan dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis

0,15

Sub Total 0,60

G. Jendela

75. Dapat ditutup dengan baik 0,10

76. Tidak pecah serta mudah dibersihkan 0,10

Sub Total 0,20

H. Ventilasi dan Pengatur Suhu

77. Berada dalam kondisi bersih 0,15

(5)

No Parameter Bobot Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

79. Mampu menghilangkan bau, gas, uap, asap, debu dan panas dalam ruangan

0,15 80. Lubang ventilasi harus dilengkapi dengan

alat yang dapat mencegah masuknya kotoran kedalam ruangan serta mudah dibersihkan

0,15

Sub Total 0,60

I. Penerangan

81. Penerangan dalam ruangan harus cukup

baik 0,20

82. Lampu penerangan harus mempunyai

pelindung dan mudah dibersihkan 0,20

83. Peralatan penerangan dapat berfungsi

dengan baik 0,20

84. Cahaya penerangan pada ruangan atau daerah kerja minimal sebesar 220 lux = 20 fc (foot candle)

0,20

85. Cahaya penerangan pada ruangan

pemeriksaan antemortem dan

postmortem minimal sebesar 540 lux = 50 fc (foot candle)

0,20

86. Cahaya penerangan pada ruangan lainnya minimal sebesar 110 lux = 10 fc (foot

candle)

0,20

Sub Total 1,20

TOTAL 25,00

4. Kantor Administrasi dan Kantor Dokter Hewan

harus memenuhi persyaratan :

1. Ventilasi dan penerangan harus cukup baik

0,55

2. Luas ruangan disesuaikan dengan

kapasitas karyawan 0,65

3. Didesain untuk kenyamanan dan

keamanan karyawan 0,60

4. Kantor administrasi dapat dilengkapi

dengan tempat pertemuan 0,70

Sub Total 2,50

5. Tempat Istirahat Karyawan, Kantin dan

Mushola harus memenuhi persyaratan : 1. Ventilasi dan penerangan harus cukup

baik

0,50

2. Luas ruangan disesuaikan dengan

kapasitas karyawan 0,60

3. Konstruksi kantin didesain agar mudah dibersihkan, dirawat dan tersedia tempat cuci tangan serta memenuhi persyaratan kesehatan karyawan

0,65

4. Mushola harus tertutup agar terhindar dari masuknya binatang-binatang yang dapat mengakibatkan mushola menjadi tidak bersih

0,75

Sub Total 2,50

6. Tempat Penyimpanan Barang pribadi (locker)

atau Ruang Ganti Pakaian harus memenuhi persyaratan :

1. Ventilasi dan penerangan harus cukup baik

0,65

2. Luas ruangan disesuaikan dengan

kapasitas karyawan 0,85

(6)

Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK 3. Terletak dibagian arah masuk ruang

pegawai atau pengunjung 1,00

Sub Total 2,50

7. Kamar Mandi dan WC harus memenuhi

persyaratan :

1. Ventilasi dan penerangan harus cukup baik

0,25

2. Sumber air mengalir dengan baik 0,50

3. Ruangan selalu dalam kedaaan bersih 0,50

4. Lantai tidak tergenang air 0,30

5. Pintu kamar mandi/WC tidak mengarah ke ruang produksi dan pintu harus selalu dalam kondisi tertutup

0,55 6. Dibangun minimal masing-masing di

daerah kotor dan daerah bersih

0,25 7. Memiliki tempat sampah berpenutup

yang dilengkapi dengan pijakan sebagai pembukanya

0,35

8. Tersedia alas kaki khusus toilet 0,25

9. Tersedia fasilitas cuci tangan (westafel, air, sabun, tissue, dan bak larutan klorin 200 ppm)

0,75

10. Tersedia peringatan mencuci tangan setelah menggunakan toilet

0,30

11. Saluran pembuangan dari kamar

mandi/WC dibuat khusus ke arah “septic

tank”, tidak menjadi satu dengan saluran

pembuangan limbah proses pemotongan. 0,50

12. Dinding bagian dalam dan lantai harus terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah korosif, mudah dirawat dan mudah dibersihkan serta didesinfektan

0,50

Sub Total 5,00

8 Sarana Pengolahan Limbah harus memenuhi

persyaratan :

1. Saluran dan tempat pembuangan limbah harus dalam kondisi baik (tidak tersumbat)

1,00

2. Dapat memisahkan antara limbah padat dan limbah cair

0,75

3. Pengolahan limbah sesuai yang

direkomendasikan dalam Dokumen

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).

0,75

Sub Total 2,50

9 Insenerator memenuhi persyaratan :

1. Terletak dekat dengan tempat penurunan ternak hidup dan lebih rendah dari bangunan lain.

1,50

2. Di desain agar mudah diawasi dan mudah dirawat sesuai yang direkomendasikan dalam Dokumen Upaya Pengelolaan

Lingkungan (UKL) dan Upaya

Pemantauan Lingkungan (UPL).

1,00

Sub Total 2,50

10 Rumah Jaga harus memenuhi persyaratan :

1. Dibangun di masing-masing pintu masuk dan pintu keluar komplek RPH

0,75 2. Ventilasi dan penerangan harus cukup

baik

(7)

No Parameter Bobot Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

3. Terpasang atap yang terbuat dari bahan yang kuat, tidak korosif dan dapat melindungi petugas dari hujan dan panas matahari

0,60

4. Di desain agar petugas di dalam bangunan dapat mengawasi keadaan di luar rumah jaga

0,90

Sub Total 2,50

11. Peralatan Produksi harus memenuhi

persyaratan:

1. Seluruh perlengkapan pendukung dan penunjang di RPH harus terbuat dari bahan yang tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan didesinfeksi serta mudah dirawat

0,75

2. Peralatan yang langsung berhubungan dengan daging harus terbuat dari bahan yang tidak toksik, tidak mudah korosif, mudah dibersihkan di desinfeksi serta mudah dirawat

0,80

3. Di dalam bangunan utama harus

dilengkapi dengan sistem rel (railling

system) dan alat penggantung karkas

yang di desain khusus dan disesuaikan dengan alur proses pemotongan dan menjaga agar karkas tidak menyentuh lantai dan dinding

0,75

4. Sarana untuk mencuci tangan harus di desain sedemikian rupa sehingga tangan dapat menyentuh kran air setelah selesai mencuci tangan, dan dilengkapi dengan sabun dan pengering tangan seperti lap yang senantiasa diganti atau kertas tissue atau pengering mekanik (hand drier).

Jika menggunakan tissue sebagai

pengering tangan maka harus disediakan tempat sampah yang tertutup yang dioperasikan dengan menggunakan kaki untuk membuka penutupnya

0,80

5. Sarana pencuci tangan disediakan pada setiap tahap proses pemotongan dan

diletakkkan ditempat yang mudah

dijangkau, ditempat penurunan ternak hidup, kantor administrasi dan kantor dokter hewan, ruang istirahat karyawan dan/atau kantin serta kamar mandi/WC

0,70

6. Pada pintu masuk bangunan utama harus dilengkapi dengan sarana untuk mencuci tangan seperti pada poin 4 dan sarana mencuci sepatu boot, yang dilengkapi dengan sabun, desinfektan dan sikat sepatu.

0,50

7. Peralatan yang digunakan untuk

menangani pekerjaan bersih harus

dibedakan dengan peralatan yang

digunakan untuk menangani pekerjaan

kotor, misalnya pisau untuk

menyembelih tidak diperbolehkan untuk digunakan untuk pengerjaan karkas

0,85

8. Harus disediakan sarana atau peralatan untuk membersihkan dan mendesinfeksi ruang dan peralatan

0,50

(8)

Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK

9. Permukaan meja tempat penanganan atau

pemrosesan produk tidak terbuat dari kayu, tidak toksik, tidak mudah rusak, mudah dibersihkan, mudah mengering dan dikeringkan

0,85

10. Penempatan perlengkapan dan peralatan harus pula memperhatikan alur proses sehingga dapat dicegah tercemarnya karkas dari proses sebelumnya

0,75

11. Peralatan yang sulit untuk dibongkar

pasang, sarana pembersihan dan

desinfeksi dilakukan dengan metode pembersihan di tempat (clean in place).

0,50

12. Harus disediakan sarana atau peralatan untuk mendukung tugas dan pekerjaan dokter hewan atau petugas pemeriksa yang berwenang dalam rangka menjamin mutu daging, sanitasi dan higiene di RPH

0,50

13. Bagi setiap karyawan disedaikan lemari yang dilengkapi dengan kunci pada Ruang Ganti Pakaian yang berfungsi untuk menyimpan barang-barang pribadi

0,50

14. Perlengkapan standar untuk karyawan pada proses pemotongan ternak dan

penanganan karkas/daging adalah

pakaian kerja khusus, apron plastik, penutup kepala, penutup hidung dan sepatu boot.

0,75

15. Jadwal pembersihan peralatan

dilaksanakan dengan baik dan teratur 0,50

Sub Total 10,00

12 Persyaratan Higiene Karyawan RPH

1. RPH harus memiliki peraturan untuk

semua karyawan dan pengunjung agar pelaksanaan sanitasi dan higiene RPH dan higiene produk tetap terjaga dengan baik

0,85

2. Setiap karyawan harus sehat dan

diperiksa kesehatannya secara rutin minimal satu kali dalam setahun

0,75

3. Setiap karyawan harus mendapat

pelatihan yang berkesinambungan

tentang higiene dan mutu

0,80

4. Terdapat catatan tentang riwayat

kesehatan karyawan 0,50

5. Daerah kotor atau daerah bersih hanya

diperkenankan dimasuki oleh karyawan yang bekerja dimasing-masing tempat tersebut, dokter hewan dan petugas pemeriksa yang berwenang

0,95

6. Pengunjung (tamu) yang hendak

memasuki bangunan utama RPH harus mendapat izin dari pengelola dan mengikuti peraturan yang berlaku

0,65

7. Fasilitas ruang ganti pakaian, tempat

penyimpanan sepatu harus terpisah 0,50

Sub Total 5,00

13 Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner

1. Pengawasan kesmavet serta pemeriksaan antemortem dan postmortem diRPH dilakukan oleh petugas yang berwenang

(9)

No Parameter Bobot Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

2. Pada setiap RPH harus memiliki tenaga Dokter Hewan yang bertanggung jawab terhadap dipenuhinya syarat-syarat dan prosedur pemotongan ternak, penanganan daging serta sanitasi dan higiene

1,75

3. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Dokter Hewan seperti yang disebutkan pada poin 2 dapat ditunjuk seseorang yang memiliki pengetahuan di dalam bidang kesehatan masyarakat veteriner yang bekerja di bawah pengawasan Dokter Hewan yang dimaksud

1,50

Sub Total 5,00

14 Kendaraan Pengangkut Karkas/Daging Sapi

1. Boxs pada kendaraan untuk mengangkut karkas/daging sapi harus tertutup

2,50 2. Lapisan dalam boxs pada kendaraan

pengangkut daging harus terbuat dari bahan yang tidak toksik, tidak mudah

korosif, mudah dibersihkan dan

didesinfeksi, mudah dirawat serta

mempunyai sifat insulasi yang baik

2,00

3. Boxs dilengkapi dengan alat pendingin yang dapat mempertahankan suhu bagian dalam daging sapi segar maksimum +4 o

C

1,50

4. Suhu ruangan dalam boxs pengangkut

daging sapi beku maksimal –18 oC

1,50 5. Dibagian dalam boxs dilengkapi alat

penggantung karkas

1,25

6. Persyaratan kendaraan pengangkut

daging secara rinci akan ditetapkan dalam standar tersendiri

1,25

Sub Total 10,00

15 Persyaratan Ruang Pembekuan Cepat

1. Ruang pembekuan cepat terletak di daerah bersih

0,65 2. Besarnya ruangan disesuaikan dengan

jumlah karkas/daging yang dihasilkan

0,50 3. Konstruksi bangunan ruang pembekuaan

cepat pada bagian dalam berwarna terang, terbuat dari bahan kedap air, tidak toksik, tidak korosif, memiliki insulasi yang baik, tahan benturan keras, mudah dibersihkan dan mudah didesinfeksi serta tidak mudah mengelupas

0,60

4. Konstruksi lantai pada ruang pembekuan cepat terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah korosif, tidak toksik, tahan

terhadap benturan keras, mudah

dibersihkan dan didesinfeksi serta tidak mudah mengelupas

0,60

5. Selain poin 4. Lantai juga harus rata, tidak licin dan landai ke arah saluran pembuangan

0,50

6. Sudut pertemuan antara dinding dan lantai harus berbentuk lengkung dengan jari-jari sekitar 75 mm

0,35

7. Sudut pertemuan antara dinding dengan

dinding harus berbentuk lengkung

dengan jari-jari 25 mm

0,35

(10)

Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK 8. Langit-langit harus berwarna terang,

terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, memiliki insulasi yang baik, tidak mudah mengelupas dan mudah dibersihkan

0,35

9. Intensitas cahaya penerangan dalam ruang sebesar 220 lux

0,25 10. Ruang di desain sedemikian rupa agar

tidak ada aliran air atau limbah cair lain dari ruang lainnya yang masuk kedalam ruang pembekuan

0,25

11. Ruang memiliki alat pendingin yang dilengkapi dengan kipas (blower). Suhu

dalam ruang maksimum -35 oC dengan

kecepatan udara minimum 2 m/detik

0,35

12. Suhu dalam ruang dapat menjamin agar suhu bagian dalam daging maksimum +7 o

C

0,25

Sub Total 5,00

16 Persyaratan ruang Penyimpanan Beku

6. Ruang penyimpanan beku terletak di daerah bersih

1,30 7. Besarnya ruangan disesuaikan dengan

kapasitas atau jumlah karkas/daging yang dihasilkan

1,50

8. Konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan seperti tertuang pada butir 15.3 – 15.11.

1,20

9. Suhu maksimum dalam ruangan -20 oC 0,50

10. Persyaratan ruang pembekuan daging secara rinci akan ditetapkan dalam daftar tersendiri

0,50

Sub Total 5,00

17 Persyaratan Ruang Pengolahan Karkas/

Daging Sapi

1. Ruang pengolahan karkas/daging sapi berada di daerah bersih

0,75 2. Besarnya ruangan disesuaikan dengan

kapasitas atau jumlah daging yang akan diolah

0,75

3. Konstruksi bangunan harus memenuhhi persyaratan seperti yang tertuang pada butir 15.3 – 15.11.

1,00

4. Ruang dilengkapi dengan meja dan fasilitas lain seperti fasilitas untuk memotong karkas dan mengemas daging

1,25

5. Suhu maksimum di dalam ruangan

berada di bawah +15 oC

1,25

Sub Total 5,00

18 Laboratorium

1. Letak laboratorium berdekatan dengan kantor Dokter Hewan

0,25 2. Konstruksi bangunan laboratorium harus

memenuhi persyaratan:

- A. Dinding

1. Dinding bagian dalam berwarna terang, terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak mudah korosif, tidak toksik

0,25

2. Dinding mudah dibersihkan dan

didesinfeksi serta tidak mudah

mengelupas

(11)

No Parameter Bobot Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

B. Lantai

1. Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah korosif, tidak licin, mudah dibersihkan dan didesinfeksi

0,50

2. Permukaan lantai harus rata, tidak bergelombang, tidak ada celah atau lubang serta landai mengarah ke saluran pembuangan

0,50

C. Langit-langit

1. Langit-langit di desain agar tidak

terjadi akumulasi kotoran dan kondensasi dalam ruangan

0,15

2. Langit-langit harus berwarna

terang, terbuat dari bahan yang kedap air, kuat, tidak mudah mengelupas, mudah dibersihkan dan dihindari adanya lubang atau celah yang terbuka

0,15

3. Laboratorium didesain agar tidak

dapat dimasuki, serangga,

burung,tikus atau binatang rodensia lainnya.

0,15

3. Tata ruang didesain agar dapat

menunjang pemeriksaan laboratorium

0,50 4. Sistem penerangan dalam laboratorium

memiliki intensitas cahaya 540 lux dan lampu harus diberi penutup

0,50

5. Ventilasi di dalam ruangan harus baik 0,50

6. Laboratorium dilengkapi dengan sarana pencuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan pengering tangan seperti lap yang senantiasa diganti, kertas tissue atau

pengering tangan mekanik. Jika

menggunakan tissue, maka harus

disediakan pula tempat sampah tertutup yang dioperasikan dengan menggunakan kaki.

0,50

7. Laboratorium dilengkapi dengan meja dimana pada bagian permukaannya terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan

dididesinfeksiserta mudah dalam

perawatannya.

0,50

8. Persyaratan laboratorium secara rinci akan ditetapkan dalam standar tersendiri.

0,30

Sub Total 5,00

TOTAL KOMULATIF 100

Petunjuk pengisian :

Isi bagian kolom penilaian dengan memberikan tanda

X

pada kolom penilaian

NKV untuk :

MN = Penyimpangan Minor

MY = Penyimpangan Mayor

SR = Penyimpangan Serius

KT = Penyimpangan Kritis

OK = Tidak ada Penyimpangan

Lanjutan Lampiran 1

(12)

1. Jumlah Penyimpangan

a). Penyimpangan Minor

... penyimpangan

b). Penyimpangan Mayor

... penyimpangan

c). Penyimpangan Serius

... penyimpangan

d). Penyimpangan Kritis

... penyimpangan

2. Level/ Tingkat Unit Usaha

Level/Tingkat

Jumlah Penyimpangan

MN

MY

SR

KT

I

0

0

0

0

II

< 7

< 8

< 5

0

III

NA

< 15

< 10

< 4

IV

NA

NA

NA

< 4

3. Keterangan Level/ Tingkat Usaha

1

Level I

Berhak memperoleh NKV dengan kategori

sangat baik (kualifikasi ekspor)

2

Level II

Berhak mendapat NKV dengan kategori baik

(menuju kualifikasi ekspor)

3

Level III

Berhak memperoleh NKV dengan kategori

cukup

4

Level IV

Masih dalam tahap pembinaan untuk

(13)

Lampiran 2 Check list good slaughtering practices (GSP) Rumah Potong Hewan

(RPH)

FORM GSP DI RPH

Nama RPH : ………. Alamat : ………. Tanggal Pengambilan : ………. Jam Pengambilan : ……….

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom pengamatan yang sesuai dengan keadaan pengamatan di lapangan

No Parameter Bobot

Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

1 Tahap Penerimaan dan Penampungan Ternak

1. Hewan ternak yang baru datang di RPH harus diturunkan dari alat angkut dengan hati-hati dan tidak membuat ternak menjadi stress

1,25

2. Dilakukan pemerikasaan dokumen

(surat kesehatan hewan, surat

keterangan asal hewan, surat karantina dsb)

1,25

3. Hewan ternak harus diistirahatkan

terlebih dahulu di kandang

penampungan minimal 12 jam sebelum dipotong

1,50

4. Hewan ternak harus dipuasakan tetapi tetap diberi minum kurang lebih 12 jam sebelum dpotong

1,75

5. Hewan ternak harus diperiksa

kesehatannya sebelum dipotong

(pemeriksaan antemortem)

1,75

Sub Total 7,50

2. Tahap Pemeriksaan Antemortem

1. Pemeriksaan antemortem dilakukan oleh dokter hewan atau petugas yang ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan (Surat Keputusan

Bupati/Walikota/Kepala Dinas)

3,50

2. Hewan ternak yang dinyatakan sakit atau diduga sakit dan tidak boleh dipotong atau ditunda pemotongannya,

harus segera dipisahkan dan

ditempatkan pada kandang isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut

4,50

3. Apabila ditemukan penyakit menular atau zoonosis, maka dokter hewan/ petugas yang ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan harus segera mengambil tindakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

4,50

Sub Total 12,50

3. Persiapan Pemotongan Ternak

1. Ruang proses produksi dan peralatan harus dalam kondisi bersih sebelum dilakukan proses penyembelihan

2,50

2. Hewan ternak harus ditimbang sebelum dipotong

1,25

3. Hewan ternak harus dibersihkan

terlebih dahulu dengan air (disemprot air) sebelum masuk ruang pemotongan

(14)

Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK 4. Hewan ternak digiring dari kandang

penampungan ke ruang pemotongan melalui gang way dengan cara wajar dan tidak membuat stress pada ternak

2,50

Sub Total 7,50

4. Proses Penyembelihan

1. Hewan ternak harus dipingsankan atau tidak dipingsankan

2,25 2. Apabila dilakukan pemingsanan, maka

tata cara pemingsanan harus mengikuti

Fatwa MUI tentang tata cara

pemingsanan hewan yang

diperbolehkan

2,25

3. Apabila tidak dilakukan pemingsanan, maka tata cara menjatuhkan hewan harus dapat meminimalkan rasa sakit dan stress (misalnya menggunakan re-straining box)

2,25

4. Apabila hewan ternak telah rebah dan telah diikat (aman) segera dilakukan penyembelihan sesuai dengan syariat Islam yaitu memotong bagian ventral leher dengan menggunakan pisau yang tajam sekali tekan tanpa diangkat sehingga memutus saluran makanan, saluran nafas dan pembuluh darah

5,00

5. Proses selanjutnya dilakukan setelah

ternak benar-benar mati dan

pengeluaran darah sempurna

2,00

6. Setelah hewan ternak tidak bergerak lagi, leher dipotong dan kepala

dipisahkan dari bagian badan,

kemudian bagian kepala digantung

untuk dilakukan pemeriksaan

selanjutnya

2,25

7. Pada RPH yang fasilitasnya lengkap, kedua kaki belakang pada sendi tarsus

dikaitkan dan dikere (hoisted),

sehingga bagian leher berada dibawah yang bertujuan agar proses pengeluaran darah benar-benar sempurna dan siap untuk proses selanjutnya.

2,00

8. RPH yang tidak memiliki fasilitas

hoist, setelah hewan ternak benar-benar

mati, hewan dipindahkan ke atas keranda/ penyangga karkas (cardle) dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya

2,00

Sub Total 20,00

5. Tahap Pengulitan

1. Sebelum proses pengulitan dilakukan,

terlebih dahulu harus dilakukan

pengikatan pada saluran makan di leher dan anus, sehingga isi lambung dan feses tidak keluar dan mencemari karkas

2,50

2. Pengulitan dilakukan bertahap, diawali dengan irisan panjang pada kulit sepanjang garis dada dan bagian perut

1,75

3. Irisan dilanjutkan sepanjang

permukaan dalam (medial) kaki.

(15)

No Parameter Bobot Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

4. Kulit dipisahkan mulai dari bagian tengah ke punggung

1,25 5. Pengulitan harus hati-hati tidak terjadi

kerusakan pada kulit dan terbuangnya daging

1,25

Sub Total 7,50

6. Pengeluaran Jeroan

1. Rongga perut dan rongga dada dibuka dengan membuat irisan sepanjang garis perut dan dada

2,50

2. Organ-organ yang ada di rongga perut dan dada dikeluarkan dan dijaga agar rumen dan alat pencernaan lainnya tidak pecah/robek

5,00

3. Dilakukan pemisahan antara jeroan merah (hati, jantung, paru-paru, limpa, ginjal dan lidah) dan jeroan hijau (lambung, usus dan esophagus)

5,00

Sub Total 12,50

7. Pemerikasaan Postmortem

1. Pemeriksaan postmortem dilakukan oleh dokter hewan atau petugas yang ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan

3,00

2. Pemeriksaan postmortem dilakukan terhadap kepala, isi rongga dada dan perut serta karkas

3,00

3. Karkas dan organ yang dinyatakan ditolak atau dicurigai harus segera

dipisahkan untuk dilakukan

pemeriksaan lebih lanjut

3,25

4. Apabila ditemukan penyakit hewan

menular dan zoonosis, maka dokter hewan/petugas yang ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan harus segera mengambil tindakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

3,25

Sub Total 12,50

8. Pembelahan Karkas

1. Karkas dibelah dua sepanjang tulang

dengan kampak yang tajam atau mesin yang disebut automotic cattle splitter

4,00

2. Pembelahan karkas dapat dilakukan

menjadi dua/empat sesuai kebutuhan

3,50

Sub Total 7,50

9. Pelayuan (aging)

1. Karkas yang telah dipotong/dibelah

disimpan diruang yang dingin (<10 oC)

3,75 2. Karkas selanjutnya siap diangkut ke

pasar

1,25

Sub Total 5,00

10. Pengangkutan Karkas

1. Karkas/daging harus diangkut dengan angkutan khusus daging yang didesain dengan boks tertutup, sehingga dapat mencegah kontaminasi dari luar

3,00

2. Jeroan dari hasil sampingannya

diangkut dengan wadah dan atau alat angkut yang terpisah dengan alat angkut karkas/daging

1,25

(16)

Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK

3. Karkas/daging dan jeroan harus

disimpan dalam wadah/kemasan

sebelum disimpan dalam boks alat angkut

1,25

4. Untuk menjaga kualitas daging

dianjurkan alat angkut karkas/daging dan jeroan dilengkapi dengan alat pendingin (refrigerator)

2,00

Sub Total 7,50

TOTAL KOMULATIF 100,00

Petunjuk pengisian :

Isi bagian kolom penilaian dengan memberikan tanda

X

pada kolom penilaian

NKV untuk :

MN = Penyimpangan Minor

MY = Penyimpangan Mayor

SR = Penyimpangan Serius

KT = Penyimpangan Kritis

OK = Tidak ada Penyimpangan

1. Jumlah Penyimpangan

a). Penyimpangan Minor

... penyimpangan

b). Penyimpangan Mayor

... penyimpangan

c). Penyimpangan Serius

... penyimpangan

d). Penyimpangan Kritis

... penyimpangan

2. Level/ Tingkat Unit Usaha

Level/Tingkat

Jumlah Penyimpangan

MN

MY

SR

KT

I

0

0

0

0

II

< 7

< 8

< 5

0

III

NA

< 15

< 10

< 4

IV

NA

NA

NA

< 4

3. Keterangan Level/ Tingkat Usaha

1

Level I

Berhak memperoleh NKV dengan kategori

sangat baik (kualifikasi ekspor)

2

Level II

Berhak mendapat NKV dengan kategori baik

(menuju kualifikasi ekspor)

3

Level III

Berhak memperoleh NKV dengan kategori

cukup

4

Level IV

Masih dalam tahap pembinaan untuk

(17)

Lampiran 3 Check list Sistem Jaminan Halal(SJH) Pemotongan Hewan di RPH

FORM SJH PEMOTONGAN HEWAN DI RPH

Nama RPH

: ……….

Alamat

: ……….

Tanggal Pengambilan : ……….

Jam Pengambilan

: ……….

Petunjuk

: Berilah tanda (√) pada kolom pengamatan yang sesuai

dengan keadaan pengamatan di lapangan

No Parameter Bobot

Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

1 Sumber Daya 20,00

1.1 Sumber daya manusia

1. Umum

a. Personel yang melaksanakan pekerjaan berhubungan status kehalalan harus memiliki kompetensi yang sesuai

meliputi petugas pemingsanan,

penyembelihan dan supervisor halal.

0,50

b. Personel harus mengikuti pelatihan atau melakukan tindakan lain untuk mencapai kompetensi yang diperlukan

0,50

c. Manajemen RPH harus memelihara

rekaman mengenai pelatihan,

keterampilan dan pengalaman personel 0,50

d. Personel harus dikontrol dan di supervisi oleh LPPOM MUI atau Lembaga Sertifikasi Halal yang diakui

0,50

e. Personel halal tidak boleh merangkap sebagai pekerja/karyawan pada RPH Babi

0,50

2. Petugas Penyembelih

a. Beragama Islam 1.00

b. Berumur minimal 18 tahun 0,50

c. Berbadan dan berjiwa sehat 0,50

d. Taat menjalankan ibadah wajib 1.00

e. Memahami tata cara penyembelihan

sesuai Syari’at Islam 1.00

f. Lulus pelatihan penyembelihan halal

yang dilakukan oleh Lembaga

Sertifikasi Halal

1.00

g. Memiliki kartu identitas sebagai

penyembelih halal dari Lembaga

Sertifikasi Halal yang diakui oleh MUI atau lembaga yang berwenang

0,50

h. Jumlah petugas penyembelih harus memadai dengan jumlah hewan yang disembelih per hari

0,50

3. Petugas Pemingsanan

a. Berbadan dan berjiwa sehat serta memiliki catatan kesehatan

0,50 b. Memahami tata cara pemingsanan

sesuai dengan persyaratan halal

1.00 c. Memiliki keahlian sebagai petugas

pemingsanan dan telah mengikuti pelatihan petugas pemingsanan.

0,50

4. Supervisior Halal

(18)

Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK

b. Berumur minimal 18 tahun 0,50

c. Berbadan dan berjiwa sehat 0,50

d. Taat menjalankan ibadah wajib 1.00

e. Memahami tata cara penyembelihan

sesuai Syari’at Islam 1.00

f. Disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Halal yang bekerjasana dengan instansi terkait

0,50

g. Memiliki kemampuan dalam

memeriksa proses pemotongan, mulai

dari pra-penyembelihan hingga

penyimpanan

0,50

h. Jumlah petugas supervisior halal harus memadai dengan jumlah hewan yang disembelih per hari

0,50

1.2 Prasarana

1. Lokasi dan fasilitas RPH

a. Pada satu RPH hanya dikhususkan untuk produksi daging hewan halal

0,50 b. Lokasi RPH harus terpisah dari

RPH/peternakan babi (minimal radius 2 km) dan tidak terjadi kontaminasi silang antara RPH halal dan RPH/ peternakan babi

1,00

c. Fasilitas RPH dirancang sedemikian

rupa agar produk tidak terjadi

kontaminasi dengan produk non halal maupun dengan barang haram dan najis

0,50

d. Tidak terjadi penggunaan fasilitas, mesin dan alat secara bersama-sama antara RPH halal dan RPH babi

0,50

2. Alat Penyembelih

a. Harus tajam 0,50

b. Bukan berasal dari kuku, gigi/taring atau tulang

0,25 c. Ukuran dari alat penyembelih harus

disesuaikan dengan ukuran dari leher hewan yang akan dipotong

0,25

d. Alat penyembelih tidak diasah di depan hewan yang akan disembelih

0,50

2 Penyembelihan Hewan 50,00

2.1 Pra Penyembelihan

1. Umum

a. Hewan yang akan disembelih harus mempunyai waktu istirahat yang cukup dan mengikuti kaidah kesejahteraan hewan yang berlaku

1,25

b. Dilakukan pemeriksaan ante mortem oleh lembaga yang berwenang

1,25 c. Rekaman hewan mati sebelum sempat

disembelih harus disimpan dan

dipelihara

1,00

2. Tanpa Pemingsanan

a. Pengendalian hewan harus seminimal mungkin hewan stress dan kesakitan

1,25

b. Bila menggunakan sarana

pengendalian (restraining box),

termasuk pengendalian secara mekanis, harus dipastikan berfungsi baik dan dioperasionalisasikan secara efektif

(19)

No Parameter Bobot Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

c. Sesegera mungkin dilakukan

penyembelihan bila hewan telah

terkendali dengan baik dan tenang

1,50

3. Dengan pemingsanan (Stunning)

a. Stunning hanya menyebabkan hewan

pingsan sementara, tidak

menyebabkan hewan mati sebelum disembelih

1,50

b. Tidak menyebabkan cidera permanen atau merusak organ hewan yang dipingsankan, khususnya sistem syaraf pusat (SSP)

1,50

c. Tidak menyebabkan hewan kesakitan 1,25

d. Bertujuan untuk mempermudah

penyembelihan

1,00 e. Metode/ peralatan stunning harus

divalidasi untuk menjamin

terwujudnya syarat pada poin a,b,c dan d.

1,00

f. Peralatan stunning tidak digunakan antara hewan halal dan non halal

1,00

g. Petugas pemingsanan harus

memastikan peralatan stunning dalam kondisi baik setiap akan memulai proses penyembelihan

1,00

h. Supervisior Halal harus melakukan

verifikasi secara berkala untuk

memastikan pelaksanaan stunning

sesuai dengan metode dan parameter yang telah disetujui pada syarat e.

1,00

i. Supervisior Halal harus memastikan

bahwa pemingsanan tidak

menyebabkan kematian pada hewan

sebelum disembelih dengan

memastikan pergerakan hewan

1,00

j. Harus dibuat rencana pemeliharaan peralatan stunning

1,00

k. Harus dilakukan validasi untuk

menjamin efektivitas dari peralatan

stunning dengan menggunakan

instrumen yang telah terkalibrasi

1,00

l. Esophagus plug dapat dipasang pada kerongkongan sepanjang tidak melukai hewan

1,00

m. Rekaman pemingsanan hewan yang tidak sesuai dengan persyaratan harus disimpan dan dipelihara.

1,00

2.2 Proses Penyembelihan (Slaughtering)

a. Penyembelihan mengucapkan

“Bismillaahi Allahu Akbar” atau

“Bismillaahi Rahmaanir Rahim” yang diucapkan untuk individu hewan

5,00

b. Posisi hewan ketika disembelih bisa dalam posisi terbaring atau tergantung, dengan syarat penyembelihan harus dilakukan dengan cepat.

2,00

c. Wajib terpotongnya 3 (tiga) saluran yaitu, pembuluh darah (wadajain/vena jugularis dan arteri carotis disisi kiri dan kanan), saluran makanan (mari’/esophagus), dan saluran pernafasan (hulqum/trachea).

2,50

(20)

Nilai Ya Tidak MN MY SR KT OK d. Proses penyembelihan harus dilakukan

secara cepat dan tepat sasaran tanpa mengangkat pisau.

1,50

e. Proses penyembelihan dilakukan dari leher bagian depan dan tidak memutus tulang leher

1,50

f. Jika ada proses pemingsanan,

penyembelihan harus dilakukan sebelum hewan sadar (maksimal 40 detik).

1,50

g. Supervisior Halal harus memastikan terpotongnya tiga saluran, serta darah hewan berwarna merah dan mengalir deras saat disembelih

1,00

h. Hewan yang akan disembelih disarankan untuk dihadapkan ke kiblat

2,00

2.3 Pasca Penyembelihan

a. Harus dilakukan pemeriksaan untuk

memastikan hewan mati sebelum

dilakukan penanganan atau proses

selanjutnya

2,00

b. Waktu minimal antara pemotongan

dengan proses selanjutnya adalah 45 detik

1,25

c. Ruang/lokasi penanganan karkas dan jeroan harus dipisah

1,50 d. Karkas dan jeroan yang berasal dari

hewan yang disembelih tidak memenuhi persyaratan halal harus diperlakukan sebagai non halal

2,00

e. Pemeriksaan post mortem harus

dilakukan oleh petugas yang berwenang

1,50 f. Rekaman karkas dan jeroan yang tidak

memenuhi persyaratan harus disimpan dan dipelihara

1,00

g. Khusus untuk pengunaan alat

pemingsanan mekanis (percussive

pneumatic stun/mushroom head stun)

harus dilakukan pemeriksaan broken skull serta rekamannya harus disimpan dan dipelihara

1,00

h. Electrical stimulation yang digunakan untuk mempercepat keluarnya darah dan

menghindari gerakan hewan yang

membahayakan bagi penyembelih

diperbolehkan sepanjang tidak

mematikan.

1,00

3 Penanganan dan Penyimpanan

a. Karkas/daging/jeroan halal dan non halal harus ditangani dan disimpan pada tempat yang terpisah

3,00

b. Karkas/daging/jeroan halal harus

ditangani dan disimpan dengan baik untuk menghindari kontaminasi silang dengan bahan dan cemaran lainnya

3,00

c. Ruang/gudang penyimpanan harus bebas dari produk non halal

2,75 d. Jika di RPH menghasilkan produk halal

dan non halal, maka harus dilakukan penandaan sehingga memudahkan untuk penelusuran balik atas produk yang bersangkutan

(21)

No Parameter Bobot Nilai

Pengamatan Penilaian NKV Ket

Ya Tidak MN MY SR KT OK

e. Jika di RPH menghasilkan produk halal dan non halal, maka penyimpanan dilakukan secara baik dengan cara memberi warna rak yang berbeda antara rak untuk produk halal dan non halal serta mencantumkan tanda “Halal” dan “Non Halal” dimasing-masing rak

2,50

f. Rekaman karkas/daging/jeroan non halal harus disimpan dan dipelihara

1,25

4 Pengemasan dan Pelabelan

a. Kemasan harus memiliki identitas halal, seperti logo halal atau barcode, untuk menandai kehalalal dari produk, sehingga memudahkan untuk penelusuran balik

(traceability) atas produk yang

bersangkutan

2,50

b. Pemberian identitas halal dicantumkan pada kemasan produk sebelum memasuki ruang/gudang penyimpanan

2,00

c. Label harus secara spesifik menjelaskan perbedaan halal dan non halal (jika ada)

1,50 d. Proses pengiriman daging/jeroan harus

disertai dengan label, mulai dari

penyiapan (pengepakan dan pemasukan

kedalam kontainer), pengangkutan

(pengapalan/shipping) hingga penerimaan 2,00

e. Label sekurang-kurangnya harus memuat

informasi logo halal, tanggal

penyembelihan, nama dan/atau nomor RPH beserta alamat dan negara asal RPH, serta berat bersih

2,00

5 Transportasi

a. Alat pengiriman harus khusus (dedicated) untuk membawa atau mengangkut daging halal saja, tidak boleh digunakan bersama

atau bergantian untuk mengangkut

produk babi/daging non halal

3,00

b. Alat pengiriman harus bebas dari najis (filth) dan cemaran lain

2,00

TOTAL KOMULATIF 100,00

Petunjuk pengisian :

Isi bagian kolom penilaian dengan memberikan tanda

X

pada kolom penilaian

NKV untuk :

MN

= Penyimpangan Minor

MY

= Penyimpangan Mayor

SR

= Penyimpangan Serius

KT

= Penyimpangan Kritis

OK

= Tidak ada Penyimpangan

1. Jumlah Penyimpangan

a). Penyimpangan Minor

... penyimpangan

b). Penyimpangan Mayor

... penyimpangan

c). Penyimpangan Serius

... penyimpangan

d). Penyimpangan Kritis

... penyimpangan

Lanjutan Lampiran 3

(22)

2. Level/ Tingkat Unit Usaha

Level/Tingkat

Jumlah Penyimpangan

MN

MY

SR

KT

I

0

0

0

0

II

< 7

< 8

< 5

0

III

NA

< 15

< 10

< 4

IV

NA

NA

NA

< 4

3. Keterangan Level/ Tingkat Usaha

1

Level I

Berhak memperoleh NKV dengan kategori

sangat baik (kualifikasi ekspor)

2

Level II

Berhak mendapat NKV dengan kategori baik

(menuju kualifikasi ekspor)

3

Level III

Berhak memperoleh NKV dengan kategori

cukup

4

Level IV

Masih dalam tahap pembinaan untuk

(23)

Lampiran 4 Standar penilaian warna daging sapi berdasarkan SNI 3932:2008

Referensi

Dokumen terkait