Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 3 ISSN (E) : 2540 - 7589
Pengembangan Analisa Suspensi Kendaraan Roda Empat menggunakan Pemodelan 3 DOF dengan SistemSeperempat Mobil
Andang Yulianto1), Ardhi Bebi Laksono2), Rio Renaldi3), Aef Hidayat4), Carolus Bintoro5) 1), 2), 3), 4) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Presiden
5) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bandung andangy87@gmail.com
Abstrak
Untuk meningkatkan kenyamanan dan memudahkan dalam mengendalikan kendaraan maka diperlukan sebuah pengembangan sistem suspensi. Hal ini dapat disimulasikan dengan menggunakan metode pemodelan seperempat bagian dari sebuah kendaraan roda empat. Dengan menggunakan software MATLAB R2015a, kasus ini akan dianalisa menggunakan sistem pemodelan tiga derajat kebebasan dan parameter-parameter yang terdapat didalamnya. Dari hal tersebut dapat dianalisa dari pengaruh suspension redaman dankekakuannya pada performa dari kerja suspensi. Tujuan dari analisa pengaruh parameter-parameter tersebut, yaitu untuk mengetahui pengaruh
parameter terhadap performa suspensi pada sebuah kendaraan. Sehingga dapat
membantu meningkatkan perkembangan dari suatu suspensi.
Kata kunci: Suspensi kendaraan, Pemodelan 3 DOF,Sistem seperempat mobil Pendahuluan
Suspensi kendaraan ialah bagian mekanik yang menghubungkan antara bagian badan kendaraan dengan roda kendaraan. Untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara diperlukan sistem suspensi yang baik. Suspensi mencakup sistem pegas dan sistem peredam yang menghubungkan kendaraan dengan rodanya Dengan kata lain suspensi adalah bagian mekanik yang memisahkan antara roda kendaraan dengan badan kendaraan. Fungsi utama suspensi kendaraan yaitu untuk mengurangi guncangan dan getaran akibat percepatan kendaraan maupun kontur jalan dalam menyediakan kenyamanan berkendaran.
Berdasarkan cara kerjanya suspensi dapat dikategorikan menjadi suspensi aktif dan suspensi pasif. Anggota suspensi tidak dapat memberikan energi masuk kedalam system suspensi. Pegas dan peredam dalam suspensi tidak menyediakan energi masuk kedalam sistem,dan hanya mengontrol pergerakan badan dan roda kendaraan dengan membatasi batas kecepatan suspensi berdasarkan dari perancang suspensi tersebut.
Suspensi pasif adalah suspense konvensional tanpa adanya pengontrol
sistempegas dan peredam. Untuk mengatasi pergerakan dinamik pada kendaraan (termasuk pitch dan roll) digunakan suspensi pasif yang masih menjadi andalan pada kendaraan komersial saat ini. Pasif yang artinya bagian Peforma dari suspensi pasif ialah variabel tergantung dari kontur permukaan jalan. Andronic Florin,
Manolache-Rusu-Loan-Cozmin, Patuleanu Liliana membandingkan model state space dengan fungsi
perpindahan pada suspensi pasif dengan pemodelan seperempat bagian mobil dengan software MATLAB, identik dengan menggunakan dua metode dan parameter yang sama
dalam sistem suspensi . Untuk suspensi semi aktif mempunyai bagian-bagian yang
sama, hanya saja peredam mempunyai dua atau lebih laju peredaman (damping rate) dari peredam tersebut. Suspensi semi aktif yang menggunakan dua tipe peredam biasanya disebut two state dampers dan yang mempunyai lebih dari dua disebut
continuous variable dampers. Kerugian dari system ini adalah susahnya mencari kondisi
yang memungkinkan dalam menciptakan gaya yang besar pada kecepatan rendah dan gaya yang kecil pada kecepatan tinggi, dan bisa bergerak cepat diantara keduanya.
Suspensi aktif memiliki komponen s
namun ditambah dengan aktuator hidrolik yang menciptakan gaya dalam sistem suspensi. Dalam kemampuan memberikan energi kedalam sistem secepat mungkin, suspensi aktif berbeda dengan suspensi pasif. Suspensi aktif dimode
hidrolik yang ditempatkan diantara pegas dan peredam secara paralel. Pergerakan lompatan roda dan pergerakan badan kendaraan keduanya dapat dikontrol dengan baik berkat adanya aktuator hidrolik yang menghubungkan massa pegas
kendaraan . Kenyamanan berkendara dan kestabilan berkendara dapat diperoleh berkat adanya suspensi aktif. Secara umum sistem suspensi pada kendaraan dimodelkan menjadi tiga bagian yaitu quarter car, half car dan full car
peforma sistem suspensi pasif dengan pemodelan
parameter yang berbeda. Pada paper ini mensimulasikan passive suspension system Seperti yang biasa digunakan.
Untuk memverifikasikan keakurasian model digunakan state spa yang digunakan pada passive suspension system
menganalisa pengaruh perubahan parameter. Terutama
Matematika model dari quarter suspension
Pada Gambar 1 dijelaskan tentang model sistem jok, mv-massa rangka, mt-massa
suspensi arah vertikal, kt- kekakuan ansuspensi, Zs- perpindahan
arah vertikal, Zt-perpindahanmassarodaarahvertikal hanya memperhatikan gerakan massa pada sumbu verti rotasi.
Gambar
Persamaangerakansistemsuspensipasif
݉௦ܼ̈௦+ܭ௦ሺܼ௦െ ܼ௩) + ܾ
ܼ̈௦ൌ െܭ௦(ܼ௦െ ܼ௩)Ȁܯ௦−
Persamaan pergerakan massa kendaraan
ܯ௩ܼ̈௩െ ܭ௦(ܼ௦െ ܼ௩) − ܾ
Suspensi aktif memiliki komponen sistem yang sama dengan suspensi pasif namun ditambah dengan aktuator hidrolik yang menciptakan gaya dalam sistem suspensi. Dalam kemampuan memberikan energi kedalam sistem secepat mungkin, suspensi aktif berbeda dengan suspensi pasif. Suspensi aktif dimodelkan dengan penambahan actuator hidrolik yang ditempatkan diantara pegas dan peredam secara paralel. Pergerakan lompatan roda dan pergerakan badan kendaraan keduanya dapat dikontrol dengan baik berkat adanya aktuator hidrolik yang menghubungkan massa pegas
kendaraan . Kenyamanan berkendara dan kestabilan berkendara dapat diperoleh berkat adanya suspensi aktif. Secara umum sistem suspensi pada kendaraan dimodelkan
quarter car, half car dan full car. Dalam studi ini akan
peforma sistem suspensi pasif dengan pemodelan quarter car dengan berbagai parameter yang berbeda. Pada paper ini mensimulasikan passive suspension system Seperti yang biasa digunakan.
Untuk memverifikasikan keakurasian model digunakan state spa
passive suspension system telah ditetapkan
menganalisa pengaruh perubahan parameter. Terutamaredamandankekakuansuspensi
Matematika model dari quarter suspension
Pada Gambar 1 dijelaskan tentang model sistem quarter car, dimana ms massa roda, ks-kekakuan jok arah vertikal
kekakuan roda arahv ertikal, cs- redamanjok
massa jok arah vertikal Zv- perpindahan massa perpindahanmassarodaarahvertikal, Zr- kekasaranjalan
hanya memperhatikan gerakan massa pada sumbu vertikal serta mengabaikan gerak
Gambar 1 Sistem suspensi pasif
Persamaangerakansistemsuspensipasif
ܾ௦൫ܼ̇௦െ ܼ̇௩൯= 0
Atau
− ܾ௦ሺܼ̇௦െ ܼ̇௩ሻȀܯ௦
Persamaan pergerakan massa kendaraan
ܾ௦൫ܼ̇௦െ ܼ̇௩൯ ܭ௩(ܼ௩െ ܼ௧) ܾ௩൫ܼ̇௩െ ܼ̇௧൯= 0
istem yang sama dengan suspensi pasif namun ditambah dengan aktuator hidrolik yang menciptakan gaya dalam sistem suspensi. Dalam kemampuan memberikan energi kedalam sistem secepat mungkin, suspensi aktif lkan dengan penambahan actuator hidrolik yang ditempatkan diantara pegas dan peredam secara paralel. Pergerakan lompatan roda dan pergerakan badan kendaraan keduanya dapat dikontrol dengan baik dengan badan kendaraan . Kenyamanan berkendara dan kestabilan berkendara dapat diperoleh berkat adanya suspensi aktif. Secara umum sistem suspensi pada kendaraan dimodelkan . Dalam studi ini akan dibahas dengan berbagai parameter yang berbeda. Pada paper ini mensimulasikan passive suspension system.
Untuk memverifikasikan keakurasian model digunakan state space. Parameter ditetapkan untuk dapat redamandankekakuansuspensi.
, dimana ms- massa vertikal, kv-kekakuan redamanjok, cv- redam massa kendaraan kekasaranjalan. Dalam hal ini al serta mengabaikan gerak
(1) (2)
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 3 ISSN (E) : 2540 - 7589
Atau
ܼ̈௩= ܭ௦(ܼ௦− ܼ௩)/ܯ௩+ ܤ௦(ܼ̇௦− ܼ̇௩)/ܯ௩− ܭ௩(ܼ௩− ܼ௧)/ܯ௩− ܤ௩(ܼ̇௩− ܼ̇௧)/ܯ௩ (4)
Persamaan pergerakan dari massa roda
ܯ௧ܼ̈௧− ܭ௩(ܼ௩− ܼ௧) − ܾ௩൫ܼ̇௩− ܼ̇௧൯+ ܭ௧(ܼ௧ିܼ) = 0 (5)
Atau
ܼ̈௧= ܭ௩(ܼ௩ିܼ௧)/ܯ௧+ ܾ௩(ܼ̇௩− ܼ̇௧)/ܯ௧−(ெି ೝ) (6)
State space equation
ݔଵ=ܼ̇௦;ݔଶ= ܼ௩− ܼ௦;ݔଷ= ܼ̇௩;ݔସ= ܼ௧− ܼ௩;ݔହ= ܼ̇௧;ݔ= ܼ− ܼ௧.
Parameter suspension
Dalam rangka menganalisis sistem maka dimasukan parameter – parameter yang dijadikan sebagai acuan, dimana diperlihatkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Parameter kajian respons kendaraan
No Parameter Nilai 1 Massa jok (kg) 90 2 Massa kendaraan (kg) 250 3 Massa roda (kg) 40 4 Redaman suspensi (N.s/m) 2500 5 Redaman jok (N.s/m) 3000 6 Kekakuan roda (N/m) 125000 7 Kekakuan suspensi (N/m) 28000 8 Kekakuan jok (N/m) 8000 9 Kekasaran jalan (m) 0.2
Berdasarkan persamaan diatas, maka dapat disusun diagram simulink
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.
Gambar 2 MATLAB Simulink
Dengan data diatas kita dapat menjalankan program dan mendapatkan grafik dari pergerakan massa. Kemudian parameter–parameter yang ada dirubah nilainya untuk mendapatkan grafik yang lain. Sehingga dapat dianalisa terhadap setiap perubahan parameter, yang terutama redaman dan kekakuansuspensi. Dari grafik yang ada dapat dianalisa tentang performa dari suspensi terhadap parameter yang digunakan.
Analisa performance of suspension Pengaruhdarivariasiredamansuspensi
Untuk memahami pengaruhdari perubahan redaman terhadap kenyamanan kendaraan, perubahan yang dilakukan sebesar (1000 N-s/m, 2500 N-s/m, 4000 N-s/m) untuk menganalisa performa suspensi dapat dilihat pada grafik 1 sampai grafik 3 dimana semakin besar redaman suspensiterjadi penurunan pada simpangan (displacement)dan jumlah getaran. Tetapi percepatannya semakin tinggi. Jadi semakin besar suspension redaman, amplitudo simpangan semakin kecil. Maka kendaraan akan lebih cepat stabil.
Gambar 3 Effect of suspension redaman variation with parameter bs=1000/Kv=28000 Grafik.1.
Gambar 4 Effect of suspension redaman variation with parameter bs=2500/Kv=28000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 System: vse Time (sec): 0.184 Amplitude: 1.47 System: dse Time (sec): 0.42 Amplitude: 0.339
Velocity and displacement response of seat
Time (sec) A m p lit u d e Displacement velocity 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 System: vse Time (sec): 0.0899 Amplitude: 1.58 System: dse Time (sec): 0.36 Amplitude: 0.301
Velocity and displacement response of seat
Time (sec) A m p lit u d e Displacement velocity
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 3 ISSN (E) : 2540 - 7589
Gambar 5 Effect of suspension redaman variation with parameter bs=4000/Kv=28000
Pengaruhdarivariasikekakuansuspensi
Dan untuk memahami pengaruh perubahandari kekakuansuspensi dilakukan perubahan sebesar (20000 N/m, 28000 N/m, 35000 N/m) untuk menganalisa performa suspensi dapat dilihat pada grafik 4 sampaigrafik 6 dimana semakin besar kekakuan suspensi terjadi kenaikan pada simpangan (displacement) jumlah getaran dan percepatannya. Jadi semakin besar kekakuan suspensi, amplitudo simpangan semakin besar. Maka kendaraan akan lebih lama stabil.
Gambar 6 Effect of suspension kekakuan variation with parameter bs=2500/ Kv=20000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 System: vse Time (sec): 0.104 Amplitude: 1.84 System: dse Time (sec): 0.313 Amplitude: 0.281
Velocity and displacement response of seat
Time (sec) A m p lit u d e Displacement velocity 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 System: vse Time (sec): 0.088 Amplitude: 1.49 System: dse Time (sec): 0.374 Amplitude: 0.288
Velocity and displacement response of seat
Time (sec) A m p lit u d e Displacement velocity
Gambar 7 Effect of suspension kekakuan variation with parameter bs=2500/Kv=28000
Gambar 8 Effect of suspension kekakuan variation with parameter bs=2500/Kv=35000 Kesimpulan
Pada hasil penelitian semakin besar nilai redaman maka amplitudo dan jumlah osilasi akan semakin kecil. Tetapi pada kekakuan suspense sebaliknya semakin dikurangi nilai kekakuannya maka amplitudo semakin kecil, panjang gelombang juga semakin panjang. Maka kendaraan akan lebih nyaman.
Daftar pustaka
Andronic Florin, Manolache-Rusu-Loan-Cozmin, patuleanu liliana “Pasive Suspension
Modeling Using MATLAB, Quarter Car Model, Input Signal Step Type”
K. Jeon, H Hwang, S Choi, J Kim, J Jang and K Yi “ Develope of an Electric Active
Rollcontrol (ARC) Algorithm for a SUV”
Li-Xin Guo, Li Ping Zhang “Robust H∞ Control of active vehicle suspension under
non-stationary running” 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 System: vse Time (sec): 0.112 Amplitude: 1.57 System: dse Time (sec): 0.36 Amplitude: 0.301
Velocity and displacement response of seat
Time (sec) A m p lit u d e Displacement velocity 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 System: vse Time (sec): 0.114 Amplitude: 1.66 System: dse Time (sec): 0.343 Amplitude: 0.311
Velocity and displacement response of seat
Time (sec) A m p lit u d e Displacement velocity