• Tidak ada hasil yang ditemukan

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA

PEGAWAI PADA BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

KABUPATEN MAJALENGKA

Asep Suhada

denasepberseka7@gmail.com

Program Studi Ilmu Administrasi Universitas Majalengka

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pegawai pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka. Desain penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner sebagai instrument pertama, disamping wawancara, observasi dan dokumentasi yang diolah menggunakan program SPSS 17.0 dengan cara pendekatan kuantitatif menggunakan teknik Sampling jenuh. Responden penelitian ini adalah pegawai/karyawan pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Motivasi mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka dengan tingkat kepercayaan yaitu ada pengaruh yang signifikan tetapi masih rendah. Hambatan-hambatan yang dihadapi Kepala Badan Pusat statistik adalah sebagai berikut : Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) kurang memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan ide-ide. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) kurang mengkomunikasikan dalam usaha pencapaian tugas. Usaha-usaha yang dilakukan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut : akan lebih memberikan kesempatan kepada pegawai memberikan masukan berupa saran maupun pendapat. Berusaha untuk melakukan komunikasi setiap hari kepada pegawai tentang masalah–masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam usaha pencapaian tugas. Kesimpulan yang dapat peneliti kemukakan berdasarkan hasil hitung angket dengan SPSS (Statistical Product and Service Solutions), wawancara dan observasi menunjukan bahwa terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai, akan tetapi terdapat pengaruh yang kecil. Sedangkan faktor lain yang tidak terdefinisi, cukup besar mempengaruhi variabel kinerja pegawai, selain variabel motivasi. Dengan demikian, hipotesis konseptual mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai teruji. Saran-saran yang dapat peneliti kemukakan berupa saran praktis dengan lebih memperhatikan hal-hal yang harus dilakukan dan saran akademis dengan memperluas wawasan, ilmu pengetahuan dan mengembangkan data serta informasi mengenai pentingnya motivasi terhadap kinerja pegawai untuk kelancaran pekerjaan yang dibebankan.

(2)

PENDAHULUAN

Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah bahwa penyelenggaraan pemerintahan dilaksanakan untuk mencapai tujuan bernegara sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dengan demikian Pemerintah daerah dituntut untuk dapat meningkatkan peranan aparatur pemerintah daerah serta memberdayakan masyarakat sehingga memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar. Data dan informasi statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi semua pihak dalam memformulasikan kebijakan, melakukan pemantauan, dan mengevaluasi program agar sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai tugas menyediakan data dan informasi statistik yang berkualitas: lengkap, akurat, mutakhir, berkelanjutan, dan relevan bagi pengguna data. Data dan informasi statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi upaya perumusan kebijakan dalam menyusun perencanaan, melakukan pemantauan dan mengevaluasi program-program agar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tepat, sehingga tujuan pembangunan, diantaranya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, dapat dicapai dengan efektif. Oleh karena itu, Kepala Badan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus melaksanakan fungsi – fungsi manajemen dan slah satunya yaitu fungsi pemberian motivasi.

Untuk mencapai kinerja pegawai, seorang pemimpin sepatutnya dapat memperhatikan dan memperlakukan bawahannya secara manusiawi. Artinya, seorang pimpinan harus memperhatikan keinginan dan kebutuhan pegawai untuk dihargai dan dinilai sebagai seorang manusia serta perlunya interaksi yang seimbang antara pimpinan dan bawahan.Pemberian motivasi oleh pimpinan dapat mewujudkan suatu hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan sehingga dapat menimbulkan rasa memiliki dan mereka merasa merupakan bagian dari organisasi.

Berdasarkan pengamatan penulis pada waktu pelaksanaan penjajagan, ternyata kinerja pegawai pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka belum memenuhi criteria dari kinerja pegawai. Hal tersebut dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut :

(3)

1. Masih Masih adanya keterlambatan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sehingga mengakibatkan penilaian yang kurang baik terhadap kinerja pegawai di BPS Kabupaten Majalengka.

2. Masih terlihat kecenderungan rendahnya gairah kerja pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas operasionalnya.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh motivasi oleh Kapala Badan Pusat Statistik Kabupaten Majalengka yang hasilnya akan penulis tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka”.

METODE PENELITIAN

Penelitian pengaruh perncanaan strategis oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kabupaten Majalengka menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Setiap variabel yang diteliti tidak dilakukan pengujian untuk mengetahui adanya hubungan dari variabel-variabel yang diteliti atau dilakukan pengujian hipotesis dengan rumus statistik. Populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 35 orangn dan semua populasi dijadikan sampel, dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili dari populasi tersebut.Untuk menentukan besarnya sampel menurut Arikunto (2002: 112) “Apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 %”. Dalam penelitian ini digunakan teknik sampel jenuh dimana semua populasi dijadikan sampel karena berdasarkan data jumlah karyawan di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka, yaitu sebanyak 35 orang.sehingga populasi kurang dari 100 orang.

Variabel penelitian merupakan atribut-atribut yang mempengaruhi motivasi terhadap kinerja pegawai. Dalam variable penelitian dibuat Operasionalisasi Variabel yang merupakan penjelasan dan pengertian teoritis variabel untuk dapat diteliti dan diukur. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (X), yaitu motivasi

(4)

Desain penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian non eksperimental dengan memberikan perlakuan secara alami atau apa adanya (Kerlinger, 1996:49). Pada penelitian ini, digunakan pula desain penelitian deskriptif survei bahwa penelitian tidak hanya menggambarkan dan menjelaskan fakta-fakta empiris yang ditemui dilapangan, tetapi menganalisis pengaruh antara variable satu dengan variable lain. Peneliti menganalissi pengaruh variable motivasi terhadap kinerja pegawai, menganalisis pengaruh faktor lain.

Berdasarkan desain penelitian tersebut maka variabel-variabel penelitian dapat dijabarkan kedalam indikator-indikator variabel. Dari indikator-indikator tersebut dapat disusun penguurannya sehingga dengan kuantitatif yang didapat dalam penelitian selanjutnya digunakan sebagai bahan analisis statistik.

Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan dan mempelajari bahan-bahan tertulis dengan tujuan untuk memeahami konsep-konsep yang berkaitan dengan sasaran penelitian.

2. Studi lapangan, meliputi :

a. Wawancara berstruktur, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan mengajukan pertanyaan-partanyaan yang terpadusecara langsung kepada informna/responden yang cukup memiliki data, yaitu

b. Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti.

c. Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.Angket merupakan sebuah pertanyaan-pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.

Pengukuran data pada variabel bebas dilakukan dengan memberi jenjang terhadap gejala yang diukur terhadap gejala yang diukur dengan menggunakan skala likert, terhadap sejumlah pernyataan persetujuan, responden akan diminta untuk menyatakan kesetujuannya yang terkategori dalam lima macam jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS),Setuju (S), Tanpa Pendapat (TP), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

(5)

Skala pengukuran yang ditentukan dalam penelitian ini menggunakan cara sederhan yaitu dengan menentukan letak masing-masing dari kelima kategori respon pada kontinumnya. Jawaban yang paling mendukung (pernyataan positif) diberi bobot lebih tinggi (angka 5 sampai 1) dibanding dengan jawaban yang tidak mendukung (pernyataan negatif)dan bobotnya lebih kecil (angka 1 sampai 5).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statisik ( BPS) Majalengka

Pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka Pelaksanaan analisis yang dilaksanakan dalam menyusun skripsi ini yaitu dengan jenis angket yang bersifat tertutup, dimana pernyataan yang disusun dan telah disediakan beberapa alternatif jawaban, sehingga dari setiap angket diperoleh jawaban yang menggambarkan kedua variabel, semestinya variabel motivasi maupun variabel kinerja pegawai. Untuk analisis angket tersebut, terlebih dahulu hasil angket dianalisis dengan memberikan skor pada masing-masing pernyataan yang ada dalam angket. Peneliti melakukan pengujian tingkat validitas (kesohihan, vaidity) untuk mengetahui apakah angket yang di berikan kepada responden benar-benar dapat mengukur apa yang sedang diukur. Jumlah angket yang diterima peneliti sebanyak 35 angket, kemudian angket yang terkumpul diperiksa dan diberi skor kemudian dilanjutkan dengan uji validitas instrumen.

Langkah selanjutnya dilakukan analisis item/uji validitas yang dihitng dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS), kegunaannya adalah untuk memeriksa apakah data skor angket tersebut memiliki syarat untuk analisis selanjutnya atau tidak, jika tidak maka data tersebut perlu di drop (dikeluarkan/tidak diiku sertakan dalam analisis selanjutnya).

(6)

TABEL 1

Koefisien Korelasi Variabel Motivasi dan Kinerja Pegawai No Responden X Y X.Y X2 Y2 1 40 40 1600 1600 1600 2 41 40 1640 1681 1600 3 35 41 1435 1225 1681 4 41 40 1640 1681 1600 5 39 43 1677 1521 1849 6 37 38 1406 1369 1444 7 36 38 1368 1296 1444 8 42 42 1764 1764 1764 9 40 40 1560 1521 1600 10 40 41 1681 1681 1681 11 43 42 1806 1849 1764 12 44 41 1804 1936 1681 13 46 46 2116 2116 2116 14 38 40 1520 1444 1600 15 42 43 1806 1764 1849 16 43 38 1634 1849 1444 17 36 37 1295 1225 1369 18 40 46 1840 1600 2116 19 46 47 2162 2116 2209 20 45 42 1890 2025 1764 21 42 42 1764 1764 1764 22 43 43 1849 1849 1849 23 41 44 1804 1681 1936 24 42 40 1720 1849 1600 25 42 43 1806 1764 1849 26 42 42 1764 1764 1764 27 38 41 1558 1444 1681

(7)

28 43 43 1849 1849 1849 29 43 42 1806 1849 1764 30 41 38 1558 1681 1444 31 43 39 1638 1764 1521 32 38 40 1520 1444 1600 33 40 40 1600 1600 1600 34 39 39 1521 1521 1521 35 40 41 1640 1600 1681 Jumlah 1430 1442 59041 58686 59598

a Uji Validitas Motivasi

Analisis kedua variabel berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan secara langsung kepada responden. Jumlah angket yang peneliti sebarkan sebanyak 35 orang responden, serta angket terdiri dari 10 item pernyataan. Setelah angket terkumpul, data-data tersebut diolah kedalam bentuk tabel daftar skor jawaban angket yang dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

TABEL 2

VARIABEL X (MOTIVASI)

No. No Item Variabel Bebas Total

Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 41 3 4 3 4 3 4 3 3 5 3 3 35 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 41 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 6 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 37 7 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 36 8 4 5 5 5 3 5 4 3 4 4 42 9 5 3 4 3 4 5 3 4 4 5 40 10 3 4 4 4 3 5 4 4 5 4 40 11 3 5 5 4 4 5 4 3 5 4 42

(8)

12 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 44 13 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 46 14 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 38 15 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 42 16 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4 43 17 5 3 4 4 4 3 4 3 3 3 36 18 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3 40 19 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 46 20 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 45 21 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42 22 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 43 23 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41 24 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 42 25 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 42 26 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 42 27 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 38 28 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 43 29 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 43 30 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41 31 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 43 32 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 38 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 Jumlah 1430

(9)

TABEL 3

DAFTAR SKOR ANGKET VARIABEL BEBAS (X) MOTIVASI

No. Item

SKOR ANGKET MOTIVASI (X)

JML 5 4 3 2 1 1 3 29 3 0 0 35 2 11 18 6 0 0 35 3 15 20 0 0 0 35 4 13 18 4 0 0 35 5 7 23 5 0 0 35 6 9 20 6 0 0 35 7 2 28 5 0 0 35 8 3 25 7 0 0 35 9 6 24 5 0 0 35 10 7 23 5 0 0 35 JML 76 228 46 0 0 350

Berikut ini dapat diuraikan pembahasan mengenai gambaran sikap responden terhadap Motivasi pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka melalui diagram tahapan kuartil dengan ketentuan sebagai berikut :

Alternatif jawaban menggunakan skala ordinal dalam lima alternatif dan setiap jawaban diberi skor dengan ketentuan jawaban tertinggi 5 dan jawaban terendah diberi bobot nilai 1.

Total skor dapat dihitung, sebagai berikut a. Total skor terendah, yaitu :

10 item x 35 responden x 1 (nilai skor) = 350 b. Total skor rendah, yaitu :

10 item x 35 responden x 2 (nilai skor) = 700 c. Total skor sedang, yaitu :

10 item x 35 responden x 3 (nilai skor) = 1050 d. Total skor tinggi, yaitu :

(10)

10 item x 35 responden x 4 (nilai skor) = 1400 e. Total skor tertinggi, yaitu :

10 item x 35 responden x 5 (nilai skor) = 1750

Hasil perhitungan angket dari variabel motivasi adalah 1430, sehingga apabila digambarkan secara tahapan kuartil dapat dilihat sebagai berikut :

Terendah Rendah Sedang Tinggi Tertinggi

350 700 1050 1400 1430 1750

GAMBAR 1 SIKAP RESPONDEN TERHADAP MOTIVASI

Gambar 4.1 menunjukkan, bahwa sikap responden terhadap variabel Motivasi berdasarkan perhitungan total skor angket berada pada kategori antara tinggi dan tertinggi. Analisis dari sikap responden terhadap Motivasi menunjukkan sikap positif, jadi diketahui bahwa Motivasi sudah dijalankan sesuai dengan indikator-indikator Motivasi. TABEL 4 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR0000 1 36.8571 7.655 -.278 .303 .670 VAR0000 2 36.7143 5.269 .452 .420 .528

(11)

VAR0000 3 36.4286 5.840 .450 .353 .543 VAR0000 4 36.6000 5.071 .568 .506 .494 VAR0000 5 36.8000 6.106 .250 .218 .586 VAR0000 6 36.7714 5.593 .372 .450 .554 VAR0000 7 36.9429 6.526 .202 .329 .595 VAR0000 8 36.9714 6.911 -.002 .184 .638 VAR0000 9 36.8286 6.029 .299 .432 .574 VAR0001 0 36.8000 5.753 .382 .372 .553 TABEL 7

VALIDITAS ITEM MOTIVASI

No Item Pertanyaan

R Hitung R Tabel Keputusan

1 0.670 0.237 Valid 2 0.528 0.237 Valid 3 0.543 0.237 Valid 4 0.494 0.237 Valid 5 0.586 0.237 Valid 6 0.554 0.237 Valid 7 0.595 0.237 Valid 8 0.638 0.237 Valid 9 0.574 0.237 Valid

(12)

10 0.553 0.237 Valid

Sumber : Hasil data penelitian yang telah diolah Agustus 2015

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan penelitian valid sehingga item pertanyaan layak dalam penelitian.

a. Uji Validitas Kinerja Pegawai

Analisis variabel pencapaian target berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan secara langsung kepada responden. Jumlah angket yang peneliti sebarkan untuk 35 orang responden, serta angket terdiri dari 10 item pernyataan. Setelah angket terkumpul, data-data tersebut diolah ke dalam bentuk Tabel Daftar Skor Jawaban Angket yang dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut.

TABEL 8

Daftar Skor Angket Variabel Terikat (Y) Kinerja Pegawai

No. No Item Variabel Terikat Total

Responden 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Skor 1 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 40 2 5 4 4 3 4 3 4 5 4 4 40 3 4 4 5 5 4 4 3 4 5 3 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 43 6 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 38 7 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 38 8 5 5 4 3 4 3 5 4 5 4 42 9 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 40 10 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 41 11 4 4 4 4 4 5 5 4 3 5 42 12 4 5 4 4 4 3 5 4 3 5 41 13 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 46 14 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 40 15 5 5 5 5 3 3 5 4 3 5 43

(13)

16 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 38 17 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37 18 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 46 19 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 47 20 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42 21 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42 22 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 43 23 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 44 24 4 4 4 5 3 4 5 3 4 4 40 25 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 43 26 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 42 27 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 41 28 5 4 4 4 5 5 3 4 4 5 43 29 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 42 30 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 31 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 39 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 34 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 39 35 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 41 Jumlah 1442 TABEL 9

Daftar Skor Angket Variabel Terikat (Y) Kinerja No.

Item

SKOR ANGKET MOTIVASI (X)

JML 5 4 3 2 1 11 9 26 0 0 0 35 12 10 21 4 0 0 35 13 9 25 1 0 0 35 14 9 22 4 0 0 35 15 8 25 2 0 0 35

(14)

16 6 22 7 0 0 35 17 13 17 5 0 0 35 18 6 22 7 0 0 35 19 4 21 10 0 0 35 20 10 23 2 0 0 35 JML 84 224 42 0 0 350

Berikut ini dapat diuraikan pembahasan mengenai gambaran sikap responden terhadap kinerja pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka melalui diagram tahapan kuartil dengan ketentuan sebagai berikut :

Alternatif jawaban menggunakan skala ordinal dalam lima alternatif dan setiap jawaban diberi skor dengan ketentuan jawaban tertinggi 5 dan jawaban terendah diberi bobot nilai 1.

Total skor dapat dihitung, sebagai berikut a. Total skor terendah, yaitu :

10 item x 35 responden x 1 (nilai skor) = 350 b. Total skor rendah, yaitu :

10 item x 35 responden x 2 (nilai skor) = 700 c. Total skor sedang, yaitu :

10 item x 35 responden x 3 (nilai skor) = 1050 d. Total skor tinggi, yaitu :

10 item x 35 responden x 4 (nilai skor) = 1400 e. Total skor tertinggi, yaitu :

10 item x 35 responden x 5 (nilai skor) = 1750

Hasil perhitungan angket dari variabel kinerja pegawai adalah 1442, sehingga apabila digambarkan secara tahapan kuartil dapat dilihat sebagai berikut :

(15)

Terendah Rendah Sedang Tinggi Tertinggi

350 700 1050 1400 1442 1750

GAMBAR 4.2 SIKAP RESPONDEN TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Gambar 4.2 menunjukkan, bahwa sikap responden terhadap variabel Kinerja Pegagwai berdasarkan perhitungan total skor angket berada pada kategori antara tinggi dan tertinggi. Analisis dari sikap responden terhadap Kinerja Pegagwai menunjukkan sikap positif, jadi diketahui bahwa Kinerja Pegagwai sudah dijalankan sesuai dengan indikator-indikator Kinerja Pegagwai.

TABEL 10 tem-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 36.9429 4.879 .226 .312 .395 VAR00002 37.0286 4.264 .342 .549 .338 VAR00003 36.9714 4.499 .374 .453 .344 VAR00004 37.0571 4.467 .271 .464 .369 VAR00005 37.0286 4.499 .346 .311 .350 VAR00006 37.2286 5.476 -.117 .505 .512 VAR00007 36.9714 4.617 .143 .396 .421 VAR00008 37.2286 4.240 .352 .277 .334 VAR00009 37.3714 6.240 -.358 .403 .587 VAR00010 36.9714 4.323 .394 .507 .328

(16)

TABEL 11 VALIDITAS ITEM

No Item Pertanyaan

R Hitung R Tabel Keputusan

1 0.395 0.237 Valid 2 0.338 0.237 Valid 3 0.344 0.237 Valid 4 0.369 0.237 Valid 5 0.350 0.237 Valid 6 0.512 0.237 Valid 7 0.421 0.237 Valid 8 0.334 0.237 Valid 9 0.587 0.237 Valid 10 0.328 0.237 Valid

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan penelitian valid sehingga item pertanyaan layak dalam penelitian

b. Uji Reliabilitas Variabel Motivasi dan Kinerja Pegawai

Setelah peneliti melakukan uji validitas dilanjutkan kepada uji reliabilitas yakni untuk mengecek atau mengetahui apakah kedua variabel yang digunakan peneliti reliabilitas atau tidak. Menurut Nurgiyantoro (2002 : 329), dalam bukunya Statistik Terapan untuk mengukur atau menguji reliabilitas kuisioner dalam penelitian digunakan “Metode Alpha Cronbach” dengan rumus :

(

) Dimana : k = banyaknya item

Si2 = adalah varians dari item ke-i

S2 = totalvarians dari keseluruhan item

Untuk menjelaskan rumus diatas uji Reliabilitas instrumen varians tiap butir dilanjutkan dengan rumus:

(17)

Dimana :

Si2 =Varians butir pertanyaan ke-n (misalnya ke-1, ke-2, dan

seterusnya )

∑Xi = Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke-n

Hasil hitung Reliabilitas dengan bantuan program SPSS adalah sebagai berikut :

Uji Reliabilitas Variabel Motivasi ( X )

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.605 10

Uji Reliabilitas Variabel Kinerja

P

egawai ( Y )

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.434 10

Selanjutnya uraian mengenai tingkat reliabilitas data angket tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 12

Reliabilitas variabel PEngaruh motivasi Terhadap kinerja pegawai

Variabel Nilai Reliabilitas Keterangan

Motivasi 0.605 Reliabilitas

(18)

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa standardized item alpha variabel Motivasi dan variabel Kinerja Pegawai berada pada standar indeks Reliabilitas. Artinya, data tersebut dinyatakan Reliabel dan dapat dipandang mewakili atau paling tidak mendekati variabel yang diukur. Dengan demikian, “indikator-indikator motivasi” sebagai alat analisis yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi sudah tepat.

d. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk melakukan analisis data yang terdiri lebih dari satu variabel, dimana terdapat satu variabel bebas dan satu variabel tak bebas, hubungan fungsional antara kedua variabel dapat dinyatakan dalam bentuk regresi linier sederhana sedangkan untuk satu variabel tak bebas dan beberapa variabel bebas bisa dinyatakan dalam bentuk regresi linier multipel.

Misalnya kita memiliki peubah bebas X1, X2, X3, ..., Xk dan satu peubah tak bebas Y. Kita ingin melihat bagaimana pola hubungan antara peubah bebas dengan peubah tak bebasnya dengan menggunakan analisis regresi. Model yang dibuat adalah :

γ = a + b X

γ = subjek variabel terikat yang diproyeksikan

X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan a = nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukan nilai kenaikan ( +) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

∑ ∑ ∑

∑ ∑

(19)

Tabel 13 Uji Koefisien Regresi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .686a .471 .455 4.10742

a. Predictors: (Constant), VAR.Y

Sumber : Hasil data penelitian yang telah diolah Agustus 2015

Dari tabel didapat nilai R2 = 0.471 atau 47.1 % (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi, 0.686 x 0.686 = 0.471), r square bisa disebut koefisien determinasi, artinya bahwa pengaruh variabel Motivasi terhadap Kinerja Pegawai adalah sebesar 0.471 atau 47.1 % variabel terikat (Y) bisa dijelaskan oleh satu variabel bebas (X) diatas, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain (100 % - 47.1 % = 52.9%). R square berkisar pada angka 0 sampai 1, dengan catatan semakin kecil angka R square, semakin lemah hubungan kedua variabel tersebut.

Tabel 14 Uji Model

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 495.945 1 495.945 29.396 .000a

Residual 556.741 33 16.871

Total 1052.686 34

a. Predictors: (Constant), VAR.Y b. Dependent Variable: VAR.X

Sumber : Hasil data penelitian yang telah diolah Agustus 2015

Dengan hipotesis :

H0 : Model regresi tidak semestinya dipakai untuk memprediksi nilai Y1

(20)

Dari uji ANOVA atau Ftest , didapat F hitung adalah 8.129 dengan tingkat signifikansi 0.008 karena probabilitas (0.008) < 0.05 maka hipotesis ditolak, artinya model regresi diatas semestinya digunakan untuk memprediksi nilai Y. TABEL 15 UJI PENGARUH Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .406 7.068 .058 .954 VAR.Y 1.002 .185 .686 5.422 .000

a. Dependent Variable: VAR.X

Sumber : Hasil data penelitian yang telah diolah Agustus 2015

Tabel diatas menggambarkan persamaan regresi :

Y = a + b X

Y = 406 + 1.002 X

Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependent (Variabel bebas). Adapun rumusan hipotesis untuk kasus ini adalah :

H0 : Koefisien regresi tidak berarti dalam model H1 : Koefisein regresi berarti dalam model Dasar pengambilan Keputusan :

Dengan membandingkan stastik hitung dengan statistik tabel,

Jika Statistik t Hitung < Statistik t tabel, maka H0 diterima Jika Statistik t Hitung > Statistik t tabel, maka H0 ditolak.

Berdasarkan Probabilitas,

Jika probabilitas > 0.05 maka H0 diterima Jika probabilitas < 0.05 maka H0 ditolak.

Berdasarkan tabel diatas ternyata nilai probabilitas untuk koefisien X = 0.000 karena nilai probabilitas = 0.000 < 0.05, hal ini menunjukkan kesignifikanan, karena nilai koefisien untuk X bernilai (+) sehingga diperoleh

(21)

pengaruh dengan tidak melibatkan nilai konstanta maka apabila nilai X naik sebesar satu satuan maka nilai Y akan mengalami kenaikan sebesar 1.002

ε

0.529

X Y

0,471

GAMBAR 14 PARADIGMA PENGARUH

Berdasarkan hasil hitung menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yaitu sebesar 0.471 artinya variabel Motivasi terhadap Kinerja Pegawai mempunyai pengaruh yang kecil, sehingga faktor lain yang tidak diukur mempunyai pengaruh yang cukup berarti.

4.1 Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka

Analisis pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka ini merupakan hasil hitung melalui program SPSS mengenai pengaruh variabel Motivasi terhadap variabel Kinerja pegawai, berdasarkan data angket yang peneliti lampirkan.

Berdasarkan kriteria interpretasi koefisien determinasi menunjukan, bahwa terdapat pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai sebesar 47.1 %, dan bisa dikatakan terdapat pengaruh yang kecil. Sedangkan faktor lain yang tidak terdefinisi, cukup besar mempengaruhi variabel Kinerja pegawai, selain variabel Motivasi hanya sebesar 52.9 %. Dengan demikian, hipotesis konseptual mengenai Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka teruji.

Berdasarkan hasil persamaan regresi menunjukan, bahwa Y = 406 + 1.002 X, dimana Y = Kinerja Pegawai dan X = Motivasi koefisien regresi sebesar 1.002 menunjukan bahwa prediksi pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pegawai bersifat positif. Artinya, Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Badan Pusat

(22)

Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka Berdasarkan hasil hitung dengan menggunakan SPSS maka diperoleh nilai probabilitas untuk koefisien Motivasi (X) = 0.471karena nilai probabilitas = 0.000 < 0.05, hal ini menunjukkan kesignifikanan sehingga diperoleh pengaruh dengan tidak melibatkan nilai konstanta maka apabila nilai X naik sebesar satu satuan maka nilai Y akan naik sebesar 1.002.

Dengan demikian bahwa Motivasi memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap Kinerja Pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka.

4.2 Hambatan-Hambatan Yang Sering Ditemukan Kepala Badan Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka

Dalam suatu organisasi semestinya itu organisasi pemerintah maupun organisasi swasta mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Dalam pencapaian tujuan tersebut tidaklah semulus seperti yang diharapkan, karena pasti ada hambatan-hambatan sehingga adakalanya rencana yang telah ditentukan menjadi terganggu atau tertunda. Hambatan merupakan masalah yang perlu diatasi atau dipecahkan agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Demikian halnya didalam pelaksanaan motivasi yang dilakukan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka terdapat beberapa faktor penghambat di dalam pelaksanaan pekerjaan. Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka dalam mencapai disiplin kerja pegawai tersebut adalah sebagai berikut :

b. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka kurang memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan ide-ide, hal tersebut seperti pegawai jarang diberikan kesempatan untuk mengajukan ide-ide atau gagasan-gagasan di dalam rapat.

c. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka masih kurang dalam usaha pencapaian tugas, hal tersebut seperti jarangnya diadakan rapat kepada setiap bidang dalam usaha proses pencapaian tujuan.

d. Beberapa faktor penghambat dalam pengaruh motivasi seperti yang telah dikemukakan merupakan suatu masalah yang dihadapi oleh Badan Pusat Statistik

(23)

(BPS) Kabupaten Majalengka Untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam pengaruh motivasi tersebut diatas, maka Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, hal ini berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka sebagai berikut :

1. Usaha yang dilakukan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka dalam usaha kurangnya mengajukan ide-ide dengan cara akan lebih memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memberikan masukkan berupa saran atau pendapat di dalam rapat.

2. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka berusaha untuk melakukan komunikasi setiap hari kepada pegawai tentang masalah-masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaan untuk meningkatkan usaha pencapaian tugas.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, berdasarkan kriteria interpretasi koefisien determinasi menunjukan, bahwa terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai, akan tetapi terdapat pengaruh yang kecil. Faktor lain yang tidak terdefinisi, cukup besar mempengaruhi variabel kinerja pegawai, selain variabel motivasi. Dengan demikian, hipotesis konseptual mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai teruji. Berdasarkan hasil persamaan regresi menunjukan bahwa prediksi pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai bersifat positif. Artinya, motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil hitung dengan menggunakan SPSS maka diperoleh nilai probabilitas untuk koefisien motivasi, dengan demikian bahwa motivasi terhadap kinerja pegawai pada Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka memiliki pengaruh yang signifikan.

Usaha yang dilakukan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka dalam usaha kurangnya mengajukan ide-ide dengan cara akan lebih memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memberikan masukkan berupa

(24)

saran atau pendapat di dalam rapat. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majalengka berusaha untuk melakukan komunikasi setiap hari kepada pegawai tentang masalah-masalah dan kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaan untuk meningkatkan usaha pencapaian tugas.

DAFTAR PUSTAKA

Achdiat dan Imas Sumiati. 2007. Pedoman Menyusun Skripsi. Bandung: Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP UNPAS.

Badri, sofwan. 1988. Konsep-Konsep Dasar Adminstrasi, Administrasi Negara Dan Administrasi Pembangunan. Jakarta : Bina Aksara.

Danim, Sudarwan.2004. Motivasi, Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen (edisi 2). Yokyakarta: BPFE Yokyakarta. Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Manullang, M dan Marihot AMH Manulllang. 2004. Manajemen Personalia. Yogyakarta : Yokyakarta Gadjah Mada University Press (UGM).

Nurgiyantoro. 2002. Statistik Terapan. Bandung : Alfabeta.

Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta.

Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulityastuti. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-Masalah Sosial.

Yogyakarta : Gava Media.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan (Teori dan Praktek). Jakarta : Murai Kencana

Gambar

GAMBAR 1 SIKAP RESPONDEN TERHADAP MOTIVASI
GAMBAR 4.2 SIKAP RESPONDEN TERHADAP KINERJA PEGAWAI
TABEL 11  VALIDITAS ITEM  No Item
Tabel 14  Uji Model
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pembangunan dan Penilaian TeLMOVA untuk Pendidikan Seni Visual Tingkatan Empat. Kajian ini bertujuan untuk Membangun dan Menilai TeLMOVA untuk Pendidikan Seni Visual Sekolah

83.. di depan kelas. dan turnamen ini dilakukan secara bergantian dan merata. Kegiatan tersebut merupakan langkah ketiga TGT yaitu turnamen. Langkah yang terakhir yaitu

Oleh karena itu penelitian ini bersifat kritikal, yaitu melihat bahwa teks sebagai salah bentuk wacana yang dikonstruksikan dalam pemberitaan akan selalu bersifat

Begitu pun pada kegiatan selanjutnya pada kegiatan B dan D yang kegiatan pendahulunya adalah kegiatan A maka, nilai ES dari kedua kegiatan tersebut adalah 3,

Berdasarkan relasi dalam wacana yang ditemukan dalam kumpulan cerpen ini, relasi referensi yang berupa referensi pronomina yang sering dijumpai oleh penulis, karena

Pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data. 103) analisis data merupakan upaya pengolahan data yang sudah tersedia dengan statistik dan dapat

Adapun berkaitan dengan siapa yang dapat mengajukan permohonan pengujian undang-undang terhadap UUD 1945 – yang dalam praktik disebut pihak yang memiliki kedudukan

Untuk dapat memiliki sikap hidup yang demikian, diperlukan pendidikan multikultural sebab pendidikan multikultural diharapkan mampu menjadi solusi terbaik dalam