• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah Tamu Teknik Geodesi ITN Malang Hadirkan Guru Besar Wako University Jepang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuliah Tamu Teknik Geodesi ITN Malang Hadirkan Guru Besar Wako University Jepang"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Kuliah Tamu Teknik Geodesi

ITN Malang Hadirkan Guru

Besar Wako University Jepang

Teknik Geodesi ITN Malang mengadakan kuliah dengan tema “Technology of Geographic Information System and Remote Sensing for Disaster Management”. Acara digelar di aula Kampus I ITN Malang, Kamis (12/9) menghadirkan keynote speaker Prof. Dr. Bambang Rudyanto M.Sc, guru besar Wako University Jepang. Prof Bambang Rudyanto mengungkapkan, wilayah Indonesia cukup luas dimana sebagian daerah memiliki potensi sumberdaya darat dan laut namun tidak berpenghuni dan belum terjamah. Potensi sumber daya yang melimpah perlu diolah secara maksimal. Teknologi yang bisa menganalisa secara detail potensi tersebut adalah GIS (Geographic Information System) dan remote sensing. Teknologi ini dapat menganalisa data-data bereferensi geografis atau geospatial secara detail melalui pesawat udara atau satelit sehingga manusia tidak perlu ke daerah tersebut. Dengan teknologi GIS data yang dihasilkan akan lebih akurat, ini memudahkan pemerintah untuk mengambil keputusan dalam suatu perencanaan. “Teknologi ini juga dapat menganalisa ketimpangan ekonomi secara makro. Misalnya antara pulau Jawa dibanding pulau-pulau lainnya, apakah insfrastruktur sudah merata atau belum. Apalagi sekarang pemerintah sedang membangun insfrstruktur di luar pulau Jawa. Dari data yang dianalisa dalam bentuk peta atau foto ini nantinya bisa dilihat apakah pembangunan tersebut benar-benar diperlukan atau tidak,” paparnya. (mer/humas)

(2)

Geodesi ITN Malang Gelar

Workshop

3D

Geographic

Information System Bagi Guru

dan Dinas

GIS (Geographic Information System) juga mengalami kemajuan ke a r a h y a n g l e b i h b a i k . S a l a h s a t u n y a y a n g mempunyai powerfull adalah SuperMap sebagai aplikasi GIS dan perencanaan 3D yang berpusat di Cina. Maka tidak ragu lagi kalau Prodi Geodesi ITN Malang menggandeng SuperMap dalam meng-upgrade teknologi GIS dalam menganalisis data yang memiliki informasi spasial.

“Sangat penting bagi kita untuk bisa mengikuti perkembangan t e k n o l o g i , k h u s u s n y a t e r k a i t m a p i n g . K a l a u dulu maping prosesnya memakan waktu yang lama, sekarang orang bisa dengan cepat melakukan proses pemetaan dengan biaya yang relatif murah,” terang Dr.Ir. Nusa Sebayang, MT., Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), saat membuka Workshop 3D GIS di Ruang Serbaguna Kampus I ITN Malang, Senin (25/9).

Workshop diikuti 30 peserta yang terdiri dari guru yang tergabung dalam majelis guru mata pelajaran geografi se-Malang R a y a s e r t a D i n a s P U d a n B a p e d a s e - M a l a n g R a y a i n i menghadirkan keynote speaker Jayson Yuan (Senior Technical Engineer, SuperMap International).

(3)

GIS (Geographic Information System) atau Sistem Informasi Geografis (SIG) sendiri adalah sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, menganalisa dan menampilkan informasi data bereferensi geografis atau geospatial. Dengan GIS akan memudahkan pengambilan keputusan dalam suatu perencanaan.

Hery Purwanto, ST.,MSc., Kaprodi Geodesi menjelaskan, dalam sistem informasi pertanahan fungsi GIS sebagai tools/alat yang akan merekam semua data. Diantaranya, kepemilikan, luas, dan hak guna, ini sebagai data atribut yang melengkapi data spasial. “Kalau data sudah terstruktur semuanya, semisal ada yang akan jual beli tanah namun terdapat keraguan asli tidaknya sertifikat bisa datang ke BPN. Nanti bisa di searching dengan cepat apakah data sudah sesuai dengan sertifikat atau tidak,” jabarnya.

Sebagai langkah kongkrit Geodesi ITN Malang dengan SuperMap hari itu juga menandatangani Memorandum ofUnderstading (MoU). Dengan ditandatanganinya MoU, Geodesi akan mendapatkan h i b a h s o f t w a r e , k o l a b o r a s i p e n g e m b a n g a n riset, develop tools di dalam SuperMap serta pengembangan web GIS. “Sekarang hampir semua produk GIS mengarah ke online, dan Geodesi juga akan mencoba kesana,” paparnya.

“Kelebihan SuperMap pada analisa 3D, contohnya dalam kepemilikan strata/kepemilikan ruang, seperti zona tinggi gedung. Semisal kita punya apartemen maka di ruang dan lantai berapa milik kita, dengan 3D bisa ditampilkan informasi sedetail mungkin,“ tambahnya. (mer/humas)

(4)

Alumni Teknik Geodesi ITN

Malang Ikuti Sertifikasi

Surveyor

Puluhan alumni teknik geodesi ITN Malang mengikuti ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) di kampus satu. Penyelenggaraan ujian ini merupakan rangkaian dari diesnatalis teknik geodesi ke 32. Menurut Ir. Agus Dartono, MT, koordinator diesnatalis, ada sebanyak 31 orang yang berparisipasi dalam acara tersebut.

Pria yang akrab disapa Agus itu juga menambahi program ini juga merupakan respon ITN Malang terhadap kebutuhan pemerintah akan surveyor yang berlisensi. Sebagaimana sebelumnya disampaikan oleh Triwibisono, direktur survei dan pemetaan tematik kementerian agraria tata ruang dan badan pertanahan nasional (ATR/BPN), di acara workshop. Bahwa sampai sejauh ini negara membutuhkan banyak sekali surveyor kadastral berlisensi. “Kita juga ingin memberikan sumbangsih sesuai profesi kita pada negara ini,” terang pria asli Malang tersebut saat ditemui di lokasi acara.

Dalam seleksi itu, para alumni yang berasal dari semua angkatan tersebut akan melaksanan ujian selama dua hari. Proses tes meliputi tes tulis, tes portopolio, ujian praktik, dan wawancara. Adapun tes tulis berkaitan dengan pengindraan, terestris, fotogramentaris, SIG, dan wawancara. Sejauh ini, imbuh Agus, teknik geodesi sudah memiliki 120 surveyor bersetifikat. “Dari jumlah ini semoga terus bertambah. Kita sudah membuat asosiasi juga agar kita bisa saling sharing,” kata dia. (her)

(5)

Rayakan Ulang Tahun Dosen

Pensiun, Malam Inaugurasi

Diesnatalis Ke-32 Teknik

Geodesi Berlangsung Meriah

Sungguh tak pernah terlintas di dalam benak Yohanes Pradono, salah satu dosen jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang saat menghadiri malam inaugurasi diesnatalis ke 32 teknik Geodesi. Saat itu dia bersama tiga teman lainnya: Samsul Bahri, Riko Sasongko, dan Agus haryanto, y a n g j u g a s u d a h p e n s i u n d i p a n g g i l k e p e n t a s u n t u k memperkenalkan diri.

Setelah proses perkenalan selesai, keempatnya turun bareng-bareng menju kursi di sebelah kanan pentas. Tiba-tiba ada nyanyian happy birthday to you. Dan salah satu panitia datang mendekati Yohanes Pradono dengan membawa kue dengan lilin angka 56, yang artinya ulang tahun ke 56. Saat itualah Yohanes seperti terkejut dan heran, merasa dirinya berulang tahun dia langsung tersenyum dan meniup lilin. “Terima kasih buat semua panitia, saya tidak pernah menduga akan seperti ini. Niat saya kesini Cuma menghadiri undangan,” tuturnya yang disambut teput tangan meriah oleh para audiens.

Selain acara kejutan tersebut, ada banyak penampilan dalam acara yang bertema One Victorius Night To Remember: Sejanji Mengabdi Sejiwa Berkarya itu juga menghadirkan beberapa penampilan seperti musikalisasi puisi tarian daerah, lagu-lagu dangdut, serta makan bersama.

Ir. Agus Dartono, MT, koordinator acara menyatakan memang dalam Diesnatalis Geodesi kali ini tidak hanya jumpa antar alumni, tetapi juga momen untuk menghargai para dosen yang telah membimbingnya dalam belajar. Menurutnya, berkat

(6)

pengajaran dari dosenlah para alumni geodesi saat ini mendapat gaji baik yang masih 5 juta maupun yang sudah 125 juta. “Karena itu, kita harus berterimakasih dan memuliakan mereka (para dosen),” tutur pria asli Malang itu dalam sambutannya. (her)

ITN Malang Bersiap Jalin

Kerjasama dengan Kementerian

Timor Leste dan ATR/BPN

Awal tahun 2018, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang bersiap melakukan beberapa kerjasama. Jumat kemarin (5/12) ITN Malang melakukan penjajakan kerjasama dengan Kementerian Perumahan, Tata Kota dan Lingkungan Timor Leste. Sedangkan tanggal 10 Januari mendatang di Jakarta akan dilakukan kerjasama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN).

“Kerjasama ini menjadi awal yang baik bagi ITN Malang untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan secara positif baik secara internal maupun eksternal,” terang Rektor ITN Malang Dr.Ir Lalu Mulyadi MT., saat ditemui di ruang kerjanya.

Fokus ITN Malang untuk memperbanyak kerjasama dengan pemerintah daerah terus dibangun. Terbukti kehadiran wakil menteri Perumahan, Tata Kota dan Lingkungan Timor Leste di ITN Malang diterima langsung oleh rektor. Kerjasama dengan pemerintah daerah terus dilakukan sebagai bentuk kontribusi ITN terhadap pembangunan daerah.

“ITN diminta oleh Timor Leste untuk membantu dalam tata ruang wilayah, penataan pemukiman dan penataan lingkungan. Ini

(7)

termasuk juga dalam hal penelitian dan SDM,” jelasnya.

Menurut rektor, wakil menteri yang merupakan alumni ITN Malang ini berharap ke depannya Timor Leste terbebas dari permasalahan perkotaan, seperti pembangunan pemukiman yang tak terkontrol, pencemaran terhadap lingkungan, kemacetan dan lainnya. “Selagi negaranya masih muda maka semuanya harus disiapkan sejak awal. ITN diminta untuk memberikan sumbangsih keahliannya,” tambahnya.

Sedangkan pada tanggal 10 Januari mendatang di Jakarta, ITN Malang bersama 12 PTN dan PTS se-Indonesia akan melakukan kerjasama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN). Dari Jawa Timur selain ITN ada pula Universitas Brawijaya, dan ITS Surabaya.

Kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari tersebut, pimpinan perguruan tinggi diharapkan bisa menghasilkan dan memberikan sebuah rumusan sebagai bahan masukkan ke kementerian.

(8)

ITN Malang Bersiap Jalin Kerjasama dengan Kementerian Timor Leste dan ATR/BPN

ITN Malang terpilih menurut rektor karena ITN merupakan institut berbasis teknologi yang memiliki kontribusi terhadap pertanahan. “ITN sendiri juga punya jurusan Geodesi dan PWK (Perencanaan Wilayah Kota). Ini yang menjadi salah satu pertimbangan,” katanya.

Sebelumnya ITN juga pernah menjalin kerjasama dan mendukung program Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN). (mer/humas)

Peringati Hari Kesehatan

Nasional, 100 Lansia Ikuti

Cek Kesehatan Gratis

Suasana di balai Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang berasa berbeda pada Sabtu-Minggu, 18-19 November 2017 yang lalu. Sekitar 100 warga usia lansia berkumpul untuk mengikuti cek kesehatan gratis yang diadakan oleh KSR ITN Malang. Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda dari bakti sosial yang diadakan bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang jatuh tiap tanggal 12 November, sekaligus untuk memperingati dies natalis KSR ITN Malang ke-29.

“Kami kerjasama dengan dokter RS Saiful Anwar untuk cek kesehatan gratis dan dibantu mahasiswa praktek,” terang Kuswo Wibowo Ketua KSR ITN Malang saat ditemui di kantor humas, Rabu (21/11).

(9)

begitu antusias dan senang mengikuti cek kesehatan gratis tersebut. Pasalnya selain bisa mengecek kondisi asam urat, tekanan darah, dan gula darah, mereka juga mendapat satu paket sembako.

“Kami sediakan 120 pack sembako untuk membantu mereka, isinya ada beras, minyak goreng, gula pasir, dan mie instan. Berhubung yang mengikuti cek kesehatan hanya 100 orang maka sisanya kami door to door bagi lansia yang tidak bisa datang,” tambah Kusno biasa disapa.

Menurut mahasiswa Teknik Elektro S-1 ini, ada beberapa rangkaian acara dalam bakti sosial seperti, cek kesehatan gratis, sosialisasi kesehatan ke siswa SD, dan untuk karang taruna ada pelatihan pembuatan kompos serta kerja bakti. “Ini juga sebagai momentum untuk menggaungkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) agar dapat melakukan perilaku hidup sehat dan mencegah berbagai ancaman penyakit,” tuturnya.

(10)

Peringati Hari Kesehatan Nasional, 100 Lansia Ikuti Cek Kesehatan Gratis

Ardilla Sary koordinator kegiatan KSR ITN Malang menerangkan, sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga diberikan ke siswa SDN 02 Petungsewu. Ada tujuh perilaku seperti, mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun, menggosok gigi yang benar, menjaga dan memotong kuku tangan dan kaki, rajin minum air putih, mengkonsumsi makanan sehat, membuang sampah pada tempatnya serta tidak merokok.

“Perilaku ini harus dibiasakan sejak dini sehingga nantinya bisa terbawa sampai dewasa. Harapnya perilaku bisa diaplikasikan dalam keluarga dan masyarakat,” terang mahasiswi asli Medan ini. Untuk itu KSR ITN Malang juga menggandeng PMR SMKN 3 Malang dalam sosialisasi tersebut. Dan untuk menghibur dan mengasah kepekaan siswa, KSR juga bekerjasama dengan sanggar Blitz untuk mengisi kelas inspirasi.

(11)

Sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan inovasi para memuda, maka pada hari Minggu diadakan pelatihan pembuatan kompos dan cara pertolongan pertama pada kecelakaan bagi karang taruna Desa Petungsewu. “Untuk pembuatan kompos kami bekerjasama dengan dosen Teknik Sipil ITN ibu Sriliani Surbakti, ST., MT., dan sebagai penutup kegiatan kami dan warga mengadakan kerja bakti bersama,” pungkas mahasiswi Teknik Geodesi ini yang berharap UKM di ITN Malang bisa saling bersinergi dalam upaya pengabdian kepada masyarakat. (mer/humas)

ITN Malang Boyong 10 Medali

dalam Kejuaraan Taekwondo

Mahasiswa se-Kota Malang

10 medali sekaligus dipersembahkan oleh UKM Taekwondo kepada ITN Malang dari kejuaraan Taekwondo antar pelajar dan mahasiswa Kota Malang. Bertempat di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 1 Oktober lalu, Taekwondo ITN Malang membawa pulang dua emas, dua perak dan enam perunggu.

Yang menarik dari tim Taekwondo ITN Malang dalam kejuaraan ini adalah keikutsertaan Nicolas Alnando. Ia merupakan mahasiswa baru Teknik Geodesi semester satu. Baru satu bulan ia dinobatkan sebagai mahasiswa ITN Malang dan bergabung di UKM Taekwondo namun berhasil memyabet emas dari kejuaraan tersebut.

Hebatnya mahasiswa asli Kalimantan Timur ini baru kali pertama menggikuti pertandingan. Meskipun awalnya takut karena belum pernah punya pengalaman bertanding. “Ini merupakan kejuaraan pertama saya, meskipun awalnya ragu dan takut bertanding,”

(12)

ungkapnya polos.

Kepiawaiannya bertanding sebenarnya sudah terasah sejak sekolah. Sebelum masuk ITN selama dua tahun ia menekuni Muay Thai, seni beladiri yang berorientasi olahraga dengan teknik sarat pukulan, tendangan, siku dan serangan lutut. “Saya juga pernah satu tahun belajar Taekwondo,” katanya saat bertemu di kantor humas ITN Malang, Sabtu (14/10).

ITN Malang Boyong 10 Medali dalam Kejuaraan Taekwondo Mahasiswa se-Kota Malang

Perpindahan dari awalnya menekuni Muay Thai kemudian

mempelajari Taekwondo turut mempengaruhi gerakan-gerakan Nicolas. Ia mengungkapkan kesulitannya saat harus mengontrol gerakan tangan, padahal beladiri asal Korea ini lebih mengandalkan tendangan/kaki. “Kalau di Muay Thai semua badan harus digerakkan, sedangkan di Taekwondo fokusnya di kaki. Jadi sering kontrol tangan lepas begitu saja,” ungkapnya.

(13)

Kontrol tangan yang sesing lepas ini ternyata terbawa juga pada kejuaraan Taekwondo mahasiswa se-Malang. Saat bertanding melawan UIN ia sempat memukul lawan, padahal 20 poin sudah terkumpul dan sedikit lagi menuju kemenagan. “Khawatir juga sih, tapi sukurnya hanya diberi peringatan saja dari wasit,” aku mahasiswa yang mengikuti kejuaraan kelas U-58 Senior Putra ini sambil tersenyum.

Peraih medali emas lainnya adalah Imam Dharma Aji di kelas U-61 Senior Putra. Medali perak dipersembahkan oleh Fernando Juniantar Saputra N.T, dan Piter Budi Raharjo. Sedangkan medari perunggu masing-masih diperoleh oleh, Mario Alves Pereira, Andana H Lempow, M Alfan A Darmawan, Ahmad Ridwan, Fitransah Ibrahim dan Reza Gulam Zulfikar. (mer/humas)

Amri Mahardika Pujana Raih

Perunggu dalam Kejuaraan

Provinsi 2017 di Kediri

Menghadapi Asian Games 2018 berbagai daerah mempersiapkan diri merekrut dan melatih atlit-atlitnya dalam berbagai kejuaraan. Tak terkecuali Kota Malang turut ambil bagian, salah satunya dalam cabang beladiri Taekwondo dengan mengikutsertakan atlitnya dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) 2017, di GOR Joyoboyo Kediri, 5-6 Oktober lalu.

Dari 30 atlit Kota Malang yang ikut bertanding terdapat Amri Mahardika Pujana mahasiswa ITN Malang yang berhasil menyabet medali perunggu di kelas U-54 Senior Putra. Berlaga dengan atlet Taekwondo dari 20 kabupaten dan kota se-Jatim membuat mahasiswa asli Kalimantan Tengah ini harus berhadapan dengan atlit pelatnas asal Lumajang. “Kejuaraan ini untuk merekrut

(14)

atlit yang akan dikirim ke Asean Games nanti, makanya di sana kami bertemu dengan atlit-atlit nasional,” jelasnya saat berkunjung ke humas, Sabtu (14/10).

Amri Mahardika Pujana Raih Perunggu dalam Kejuaraan Provinsi 2017 di Kediri

Saat berhadapan dengan atlit pelatnas tersebut ia akhirnya tumbang dan memperoleh medali perunggu. Akhirnya atlit pelatnas itu mendapat medali emas dan berhak menuju Asian Games, sedangkan perak diraih oleh atlit asal Kediri. Prestasi mahasiswa Geodesi ini sudah terasah sejak kecil. Berawal dari hobinya yang suka berkelahi maka oleh sang ayah Amri kecil dimasukkan dalam ekstra Taekwondo. Dari hobinya beladiri tersebut ia pernah meraih emas dan perak. “Medali emas saya waktu ikut kejuaraan tingkat provinsi tahun 2009,” katanya. Ia mengaku, hanya sebulan untuk mempersiapkan diri di

(15)

kejuaraan provinsi. Selain persiapan fisik seperti latihan beban, lari, dan sparring, ia juga ketat menjaga asupan makanan. “Makanan pedas dan es dikurangi, apalagi merokok harus dihindari. Kalau melanggar pantangan biasanya kekuatan fisik akan menurun,” ungkapnya.

Meskipun masih semester lima tapi Amri sudah dipercaya teman-temanya di UKM Taekwondo untuk menjadi pelatih. Saat ini ia bersama teman-temannya sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaraan mahasiswa tingkat nasional di Jakarta Desember mendatang.

“Kami akan menurunkan semua personil. Persiapannya seperti biasa hanya latihan perlu ditambah. Biasanya seminggu sekali menjadi lima kali seminggu. Kami juga sesekali latihan bersama di kampus lain. Biasanya di Brawijaya,” tutupnya. (mer/humas)

ITN Malang Sabet Tiga Medali

dalam Taekwondo International

Invitation 2017

Prestasi membanggakan diukir oleh mahasiswa ITN Malang dalam cabang olahraga beladiri Taekwondo tingkat internasional. Dalam ajang Taekwondo International Invitation 2017 yang dihelat 23 – 24 September lalu di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, ITN Malang menurunkan empat pemain. Dari empat pemain tersebut ITN berhasil meraih 3 medali, dua perak dan satu perunggu. Mereka adalah Mariano Alves Pereira dan Cristian Darwanto meraih medali perak sedangkan Imam Darma Aji meraih medali perunggu.

(16)

Mariano Alves Pereira menceriterakan perjuangannya selama mengikuti kejuaraan yang diikuti hampir 2000 peserta dari empat negara yaitu, Malaysia, Kamboja, Timor Leste, dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah. Dalam kejuaraan tersebut Mariano mengaku sempat kurang fokus sehingga membuatnya kalah. “Saya memang sempat kurang fokus sehingga sulit mengontrol emosi. Kalau di Taekwondo kurang bisa kontrol emosi maka permainanya bisa dipastikan akan berantakan,” ungkapnya saat bermain dalam kelas U-54 Senior Putra.

Mahasiswa asli Timor Leste ini semasa sekolah merupakan atlit kungfu. Bergabung dengan Taekwondo di ITN Malang merupakan kesenangan tersendiri baginya karena bisa menyalurkan hobi olah raga beladiri.

Beda dengan temannya sesama peraih medali perak Cristian Darwanto, mahasiswa Teknik Geodesi semester 3 ini memang sedari sekolah merupakan atlit Taekwondo. Sering mengikuti kejuaraan tingkat propinsi kemudian mencoba kejuaraan tingkat internasional membuatnya semakin tertantang. “Ternyata semakin tinggi kompetisi, kita akan banyak bertemu dengan atlit-atlit yang bagus,” tuturnya pada humas ITN Malang, Sabtu (14/10). Pernah menendang kepala lawan saat kompetisi di Bandung membuatnya semakin berhati-hati dalam bertanding. “Di even ini

Alhamdulillah saya belum sempat kena tendangan kepala. Harus

pintar-pintar saja untuk mengelak,” tukasnya.

Mahasiswa asli Lombok ini merasa senang berhasil menyabet medali perak dalam kelas U-54 Senior Putra serta membawa nama baik ITN Malang ke kancah internasional. “Senang bisa membawa nama almamater. Tapi masih terlalu cepat kalau harus merasa bangga, karena masih ada keinginan untuk mendapat prestasi yang lebih baik,” katanya.

Sedangkan peraih medali perunggu didapat dalam kelas U-58 Senior Putera atas nama Imam Darma Aji. (mer/humas)

(17)

ITN Malang Bangun Kerjasama

dengan

Universitas

Luar

Negeri

Kerjasama dengan universitas luar negeri terus dilakukan oleh Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dalam berbagai bidang. Ini sebagai upaya ITN Malang untuk go international. Beberapa kali ITN Malang mendatangkan profesor dari universitas luar negeri untuk memberikan kuliah tamu. Salah satunya Prof. Dr. Bambang Rudyanto M.Sc, dari Wako University Jepang yang menyampaikan manajemen bencara dengan teknologi GIS di hadapan ratusan mahasiswa geodesi, Kamis (12/10).

Dr. Ir. Kustamar, MT, Wakil Rektor I ITN Malang berharap dengan adanya kuliah tamu ini bisa membuka wawasan dosen dan mahasiswa tentang fungsi GIS (Geographic Information System) baik secara lokal dan global. Saat ini Teknik Geodesi juga sudah bekerjasama dengan SuperMap sebagai aplikasi GIS 3D yang berpusat di Cina dalam mengembangkan GIS 3D. “Dengan GIS tiga dimensi (3D) data yang berbentuk spasial akan tersaji dalam tiga dimensi, ini memudahkan dalam pengolahan data,” tuturnya.

(18)

ITN Malang Bangun Kerjasama dengan Universitas Luar Negeri

ITN Malang juga membuka diri untuk tawaran kerjasama dengan Wako University dalam pengembangan GIS. WR I menjelaskan, tahun depan masih bekerjasama dengan Prof Bambang dan tim akan menguji alat sensor kualitas udara dari Jepang. “Uji alat ini akan dilakukan di Malang, dan Teknik Lingkungan nanti yang akan bekerjasama,” katanya.

Tidak hanya itu saja, tahun depan ITN Malang juga akan bekerjasama dengan universitas Malaysia. “Jurusan Informatika a k a n b e k e r j a s a m a d e n g a n M a l a y s i a , d e n g a n m e m b u k a kelas double degree. Masa kuliah di ITN 2,5 tahun dan di Malaysia setengah tahun,” ungkap dosen Teknik Sipil ini seusai acara kuliah tamu. (mer/humas)

Referensi

Dokumen terkait