• Tidak ada hasil yang ditemukan

GPRS NETWORK SECURITY IN THE GSM NETWORK IN PT. EXCELCOMINDO PRATAMA. Erick Yusana, Any K Yapie,ST.,MT. Professional Program, 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GPRS NETWORK SECURITY IN THE GSM NETWORK IN PT. EXCELCOMINDO PRATAMA. Erick Yusana, Any K Yapie,ST.,MT. Professional Program, 2009"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

GPRS NETWORK SECURITY IN THE GSM NETWORK IN

PT. EXCELCOMINDO PRATAMA

Erick Yusana, Any K Yapie,ST.,MT.

Professional Program, 2009

Gunadarma University

http://www.gunadarma.ac.id

key words: gprs network, network security, gsm network

ABSTRACT :

Generally, Mobile IP can be said to be mobilized internet, ie Internet connection service used by

mobile communication devices such as mobile phones and PDAs. User (subscriber) must have

access to the carrier that supports this service. Operators should have a 2.5G cellular networks

such as GPRS / EDGE, or already have a 3G network licenses (UMTS/CDMA2000). GPRS is the

network most commonly used in Indonesia to obtain high speed internet access. With the GPRS

network users can connect with high-speed Internet networks on mobile devices (cellular phones,

PDAs). No different from ordinary Internet connections, in GPRS data security problem becomes

a separate topic. To maintain security, the operators usually use a VPN (Virtual Private Network)

to connect the mobile device users with the network operator. But this does not guarantee the

security of user data.. Usually the billing and authentication server located on the same VPN with

the user. This can be exploited by users, so that it can change the billing internet billing software

or even create a new authentication so that it can make free Internet bill. Crime in general on the

internet like hacking by using the GPRS network will be difficult to trace its existence. Executors

are not easy to know, although many leave footprints. Although the operator has the LBS

(Location Base Server) players will be hard to find because the perpetrator can easily move

around the place. Perpetrators can be easily alternated operators and dispose of the old service

access (only replace the SIM Card).

(2)

PENGISIAN TANGKI PENAMPUNGAN AIR DENGAN MIKROKONTROLER AT89S51 MENGGUNAKAN TIMER DIGITAL DAN LCD M1632

Erick Yusana

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788

Abstraksi : Pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S5 1 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini merupakan rancangan sistem yang dapat mengontrol banyaknya air yang masuk ke dalam tangki penampungan air dan dapat memantau banyaknya air pada tangki penampungan air. Perancangan pengisian tangki penamp ungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini terdiri dari beberapa blok rangkaian. Diantaranya yaitu blok power supplay 9V, blok matriks keypad 4x3, blok mikrokontroler dengan

menggunakan AT89S51, blok LCD M1632 buata n Hitachi, blok indikator yang terdiri dari beberapa LED yang disusun secara vertikal dan 2 buah output mengunakan relay yang dihubungkan pada buzer dan pompa air.

Tanggal Pembuatan : Desember 2009

1. PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi pada zaman ini sangat meningkat pesat. Terutama pada teknologi yang menggunakan pengontrol otomatis. Hal ini membuat manusia mudah menggunakannya dan mengoperasikannya. Sehingga membuat kehidupan menjadi lebih mudah. Dalam sistem teknolo gi digital, semua hal diatur oleh

device mikrokontroler yang mengendalikan suatu sistem. Hal tersebut dapat ditemukan dan diterapkan dalam kehidupan sehari - hari, antara lain di industri, kampus, masyarakat dan di perkantoran.

Pada tempat - tempat penampungan air pemilik tangki penampungan air tidak dapat menentukan banyaknya air yang masuk ke tangki penampungan air dan untuk mengetahui ketinggian permukaan air seringkali masih memakai cara - cara manual, misalnya dengan melihat dan melakukan pengukuran la ngsung pada tangki penampungan air

tersebut. Oleh karena itu seiring dengan kemajuan teknologi, dari kekurangan -kekurangan di atas penulis berinisiatif untuk membuat suatu alat yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya air yang masuk ke tangki penampungan air dan dapat memantau banyaknya air pada tangki penampungan air.

Alat ini memiliki keypad

4x3 matrik yang berfungsi untuk penekanan tombol pada seting waktu atau timer yang akan dikontrol oleh mikrokontroler AT89S5 1 kemudian ditampilkan karakter dan angka ke dalam LCD M1632, pompa air yang berfungsi untuk memompa air dan indikator yang berfungsi untuk mengetahui level air pada tangki penampungan air. Sehingga penulis memberikan judul penulisan tugas akhir

(3)

ini adalah Pengisian Tangki

Penampungan Air Dengan

Mikrokontroler AT89S51

Menggunakan Timer Digital Dan LCD M1632 ”.

2. LANDASAN TEORI

2.1Sistem Kontrol Loop Terbuka Sistem kontrol loop

terbuka bekerja sesuai dengan kondisi yang ditentukan sebelumnya. Sistem kontrol loop

terbuka tidak dapat m elakukan koreksi terhadap dirinya, karena tidak mempunyai feedback dari

output. Contoh dari sistem kontrol loop terbuka dapat dilihat pada gambar 2.16.

Gambar 2.16 Diagram blok sistem kontrol loop

terbuka

2.2Matriks Keypad 4x3

Sebuah keypad pada dasarnya adalah saklar - saklar

push button yang disusun secara

matriks. Saklar - saklar push button yang menyusun keypad yang

digunakan kali ini mempunyai 3 kaki dan 2 kondisi. Ketika saklar - saklar push button itu hendak disusun menjadi matriks keypad, maka satu kaki akan menjadi indeks kolom, satu kaki menjadi indeks baris dan satu kaki menjadi common. Satu misal akan dibuat matriks keypad 4x3 ( 4 baris dan 3 kolom ), maka konfigurasinya adalah sebagaimana terlihat pada gambar 2.7.

(4)

Gambar 2.7 Matriks keypad 4x3 [1]

2.3 LCD M1632

Hitachi M1632 LCD Module dapat diakses secara 4 bit maupun 8 bit interface, namun rutin - rutin

built in program yang ada pada Low Cost Mikro System sudah dirancang

untuk mengakses LCD Module ini secara 4 bit interface. Dengan adanya sistem 4 bit interface maka selain mereduksi jumlah port yang digunakan juga mempermudah sistem wiring pada PCB. Pada dasarnya akses dari mikrokontroller ke Modul LCD ini terdiri dari 4 jenis sebagai berikut:

a. Pengiriman Instruksi

Register

b. Pembacaan Address

Counter dan Busy Flag

c. Pengiriman Data

Register

d. Pembacaan Data

Register

Gambar 2.10 Interfacing hitachi M1632 LCD

(5)

2.4Mikrokontroler AT89S51

Mikrokontroler AT89S5 1 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit dengan 4

KB Flash Programmable and

Erasable Read Only Memory (

PEROM ). Mikrokontroler berteknologi memori non-volatile

berkerapatan tinggi dari atmel ini kompatibel dengan mikrokontroler MCS-5 1 ( seperti mikrokontroler 8031 yang terkenal dan banyak digunakan beberapa waktu lalu ) yang telah menjadi standar industri, baik dalam jumlah pin IC maupun set instruksinya. AT89S51 mempunyai 40 pin yang sesuai dengan mikrokontroler 8031 dan memiliki susunan pin seperti gambar 2.12.

Gambar 2.12 Penampang AT89S5X [5]

2.5Transistor

Transistor merupakan device

semikonduktor yang memiliki tiga daerah operasi, yaitu daerah aktif, daerah saturasi dan daerah cut off. Pada daerah operasi aktif, transistor berfugsi sebagai penguat

( amplifier ), sedangkan daerah

operasi saturasi dan cut off,

transistor berfungsi sebagai saklar elektronik. Tiga daerah operasi pada transistor yaitu :

(6)

Tabel 2.1 Daerah operasi transistor [4] No Kondisi Dioda B/E Dioda B/C 1 2 3 Cut Off (OFF ) Satu rasi Bias Reverse Bias Forward Bias Forward Bias Reverse Bias Forward Bias Reverse 2.6 Dioda

Ketika suatu sambungan

dibentuk dari bahan

semikonduktor tipe-N dan tipe-P, perangkat yang dihasilkan itu disebut dioda. Komponen ini memberikan resistansi yang sangat rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggi

terhadap aliran arus, pada arah yang berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan dioda untuk digunakan dalam aplikasi -aplikasi yang menuntut rangkaian untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus yang mengalir didalamnya.

L a p i s a n s e r a p a n d i m a n a t i d a k t e r d a p a t p e m b a w a m u a t a n b e b a s

Gambar 2.3 Dioda sambungan P -N [4]

2.6.1 LED ( Light Emiting Diode ) Energi dibutuhkan untuk membentuk pasangan

hole-elektron, energi akan dilepaskan pada waktu elektron bergabung dengan hole, energi

yang dilepaskan, waktu elektron jatuh dari pita konduksi ke pita valensi, muncul dalam bentuk radiasi. Dioda yang demikian disebut Light Emiting Diode ( LED ), walaupun radiasi

terutama berada di daerah infra merah. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang dipakai adalah galium, arsenik dan fosfor. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

Gambar 2.5 Simbol LED [4] 2.7 Relay

Relay adalah suatu saklar ( switch ) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Susunan kontak pada relay adalah : a. N ormally Open : relay akan menutup bila dialiri arus listrik. b. N ormally Close: relay akan membuka bila dialiri arus listrik. c. Change over : relay akan memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan membuat kontak + N + + P _ _ _

(7)

lainnya berhubungan. Gambar 2.13 Simbol relay [4]

2.8Motor Induksi Satu-Fase

Jika tegangan satu-fase dikenakan pada lilitan stator motor induksi satu fase arus bolakbalik akan mengalir dalam lilitan tersebut. Arus stator ini membangkitkan medan yang serupa dengan yang ditunj ukkan dalam gambar 2.14. Selama setengah siklus dimana arus stator sedang mengalir seperti arah yang ditunjukan kutub selatan terbentuk pada permukaan stator di A dan kutub utara di

C. Selama setengah siklus berikutnya, kutub stator dibalik. Walaupun kuat medan

Gambar 2.14 Medan stator berdenyut sepanjang

garis AC. Tidak ada kopel yang dihasilkan

(8)

3. PEMBUATAN ALAT DAN HASIL PENGAMATAN 3.1Pembuatan Alat

Pembuatan alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini terdiri dari beberapa buah blok rangkaian

yang memiliki fungsi dan cara kerjanya masing - masing.

Gambar 3.1 Blok diagram pengisian tangki penampungan air dengan

mikrokontroler

AT89S5 1 menggunakan timer digital dan LCD

M1632

3.1.1 Power Supplay

Pada blok power supplay ini digunakan AC – DC converter dengan nama produk DS. Power supplay ini mempunyai karakeristik diantaranya sebagai berikut : a. Tegangan ( AC ) masukannya adalah 110 V sampai 220 V. b. Tegangan ( DC ) keluarannya adalah 3 V sampai 13,8 V. c. Frekuensi 60 Hz. d. Arus 5 A. Gambar 3.3 Power Supplay 3.1.2 Regulator Tegangan 5 V

Untuk blok regulator tegangan 5 V ini digunakan IC dengan tipe LM 7805. IC ini mempunyai tegangan input 35 V, untuk Vo = 5 V sampai dengan 18 V.

Gambar 3.4 LM 7805

3.1.3 Matriks Keypad 4x3

Untuk blok matriks keypad

4x3 digunakan keypad dengan jumlah tombol 12 buah. Adapun karakteristik dari keypad

tersebut adalah sebagai berikut: a. Memilki tujuh keluaran

pin yang akan masuk ke mikrokontroler.

b. Ukuran fisiknya : Memiliki tombol angka 0

(9)

sampai angka 9, tombol ‘ * ’ dan tombol ‘ # ’. c. Ruang 4x3 adalah 4 baris

dan 3 kolom.

d. Untuk tombol angka 1 adalah F9h dengan posisi baris 1 dan kolom 1. e. Untuk tombol angka 2

adalah FCh dengan posisi baris 1 dan kolom 2. f. Untuk tombol angka 3

adalah FDh dengan posisi baris 1 dan kolom 3. g. Untuk tombol angka 4

adalah BBh dengan posisi baris 2 dan kolom 1. h. Untuk tombol angka 5

adalah BDh dengan posisi baris 2 dan kolom 2.

(10)

i. Untuk tombol angka 6 adalah AFh dengan posisi baris 2 dan kolom 3. j. Untuk tombol angka 7

adalah DBh dengan posisi baris 3 dan kolom.

k. Untuk tombol angka 8 adalah DEh dengan posisi baris 3 dan kolom 2. l. Untuk tombol angka 9

adalah CFh dengan posisi baris 3 dan kolom 3. m. Untuk tombol tanda ‘ * ’

adalah F3h dengan posisi baris 4 dan kolom 1. n. Untuk tombol angka 0

adalah F6h dengan posisi baris 4 dan kolom 2. o. Untuk tombol tanda ‘ # ’

adalah E7h dengan posisi baris 4 dan kolom 3.

Gambar 3.4 Rangkaian matriks

keypad 4x3

3.1.4 Display

Untuk bagian blok display ini adalah mengunakan sebuah LCD Hitachi M1632 ukuran 16x2 yang artinya 16 baris dan 2 kolom. Adapun karakteristik dari LCD hitachi M1632 adalah :

a. Suplay tegangan Vcc

minimal 4,2 V dan maksimal 4,8 V.

b. Suplay tegangan logik

adalah 4,5 V untuk minimum sampai 5,5 V untuk maksimum.

c. Ukuran suhu operasi minimal 0° C dan maksimal 50° C.

d. Tegangan masukan kondisi

high-nya adalah 2,2 V

sampai 5 V.

e. Tegangan masukan kondisi

low-nya adalah 0,6 V.

f. Tegangan keluaran

kondisi high-nya adalah 2,4 V.

g. Tegangan keluaran kondisi low-nya adalah 0,4 V.

(11)

h. Arus yang di-suplay-nya adalah 1,2 mA. Gambar 3.5 LCD hitachi M1632 yang dihubungkan ke AT89S51 3.1.5 Mikrokontroler AT89S51 Untuk blok mikrokontroler AT89S5 1 mengunakan IC program buatan

perusahan ATMEL yang memiliki jenis atau fitur yang sama dengan mikroprosesor 8051. Adapun karakteristik dari mikrokontroler AT89S51 adalah sebagai berikut : a. Suplay tegangan Vcc minimal 4,8 V dan maksimal5,2 V. b. RAM internal-nya 128 byte. c. Flash memorinya 4 Kbyte.

d. Lima buah jalur interupsi ( dua buah interupsi eksternal dan tiga

buah interupsi internal ). e. Empat buah

programable port I/O

yang masing - masing terdiri dari delapan buah jalur I/O. f. Sebuah port serial

dengan kontrol serial

full duplex UART.

g. Kemampuan untuk melaksanakan operasi aritmatika dan operasi logika. h. Kecepatan dalam melaksanakan

instriksi per siklus 1 mikro detik pada frekuensi 12 MHz.

(12)

Gambar 3.6 Rangkaian mikrokontroler AT89S5 1

3.1.6 Driver

Untuk blok driver ini digunakan relay dengan tipe HRS4(H). Relay ini mempunyai tegangan maksimal 12 V DC dan hambatan dalamnya sebesar 400 ~( +/- 10 % ).

Gambar 3.8 HRS4(H) relay

3.1.7 Buzer dan Pompa Air

Untuk blok buzer dan blok pompa air ini digunakan transistor dengan tipe BD139. Transistor ini mempunyai karakteristik diantaranya sebagai berikut : a. Tegangan kolektor-basis maksimalnya adalah 80 V. b. Tegangan kolektor-emitor maksimalnya adalah 80 V. c. Tegangan emitor-basis maksimalnya adalah 5 V. d. Arus kolektor maksimalnya adalah 3 A.

e. Hfe atau ß nya adalah

(13)

Gambar 3.7 Rangkaian buzer dan pompa air

3.1.8 Indikator Level Air

Blok indikator ini terdiri dari 10 LED berwarna putih yang disusun secara vertikal. Susunan LED tersebut menunjukan level air pada tangki penampungan air. Apabila level air pada tangki penampungan air dalam keadaan penuh, maka semua LED berwarna putih akan menyala dan apabila semakin surut, maka LED yang menyalapun semakin berkurang ke bawah. Sebaliknya bila level air pada tangki penampungan air semakin tinggi, maka LED yang menyala semakin bertambah ke atas.

Gambar 3.8 Indikator level air

(14)

Gambar 3.10 Flowchart rangkaian pengisian

tangki penampungan air dengan mikrokontroler

AT89S5 1 menggunakan timer 3.2Pengendali

Pengendali yang digunakan pada alat ini berupa sebuah

development system, yaitu sebuah modul yang dapat digunakan untuk men - download

program ke IC mikrokontroler

3.3 Flowchart

Untuk mendapatkan penjelasan yang lebih lengkap dari alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan

Gambar 3.9 Download program ke sebuah

(15)

digital dan LCD M1632

(16)

3.4Hasil Pengamatan

Pada blok mikrokontroler AT89S5 1 memiliki rangkaian

reset yakni pada pin 9. Proses

reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem ke kondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal program memori. Reset

terjadi jika pin 9 atau reset

bernilai high selama 2 machine cycle lalu kembali bernilai low.

Vcc

Gambar 3.11 Rangkaian reset

4. UJI COBA DAN ANALISA ALAT 4.1 Uji Coba

Uji coba alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari al at yang dibuat.

4.1.1 Waktu Yang Diperlukan Pompa Saat

Pengisian Tangki Penampungan Air Dan Pengamatan Indikator Level Air

Proses pengambilan waktu yang diperlukan pompa saat pengisian tangki penampungan air dan pengamatan indikator level air dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Menyalakan catu daya dengan menekan switch

power supply ke arah ON.

2. Alat pengisian tangki penampungan air dengan

mikrokontroler AT89S5 1

menggunakan timer digital dan LCD M1632 siap

digunakan.

3. Buzer berbunyi aktif untuk

beberapa detik yang menandakan alat siap dipakai.

4. Setelah buzer tidak berbunyi lagi, kemudian mengeset waktu untuk uji coba sesuai yang

diinginkan dengan menggunakan matriks keypad 4x3.

5. Mengamati waktu, pompa air, buzer dan perubahan pada masing - masing LED

Vcc A T 1 0 µ F 8K2 8 9 S 5 1 9 RST

(17)

indikator yang terdapat pada unit display bersama dengan keadaan air ( tingkat

6. kedalaman air di dalam model tangki penampungan air ).

7. Mencatat waktu yang

diperlukan untuk

mendapatkan ketinggian level air yang diinginkan pada tangki penampungan air.

8. Mematikan alat.

4.1.2 Durasi Buzer Dari Bunyi Sampai Mati

Proses pengambilan data dengan melakukan 10 kali pengamatan durasi bunyi buzer

sampai mati menggunakan

stopwatch.

1. Menyalakan catu daya dengan menekan switch

power supply ke arah ON. 2. Buzer berbunyi untuk

beberapa detik yang menandakan alat siap dipakai.

3. Setelah buzer tidak berbunyi lagi, kemudian mengeset waktu selama 3 detik dengan menggunakan matriks keypad 4x3.

4. Saat buzer bunyi penghitungan waktu mulai dilakukan dengan stopwatch hingga buzer mati.

5. Untuk mengembalikan alat pengisian tan gki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S5 1 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ke kondisi.

4.2Hasil Uji Coba

Setelah dilakukan uji coba maka didapat hasil dari uji coba

tersebut.

4.2.1 Hasil Waktu Yang Diperlukan Pompa Saat Pengisian Tangki Penampungan Air Dan Pengamatan Indikator Level Air

Adapun hasil pengambilan waktu yang diperlukan pompa saat pengisian tangki penampungan air dan pengamatan indikator level air dapat dilihat pad a tabel 4.1 untuk waktu yang diperlukan pompa saat pengisian tangki penampungan air dan tabel 4.2 untuk indikator level air.

(18)

Tabel 4.1 Tabel data pengamatan waktu yang diperlukan pompa saat pengisian tangki penampungan air

No Level Air Waktu Yang Diperlukan No Level Air Waktu Yang Diperlukan 1 L0 - L1 15 detik 29 L3 - L5 35 detik 2 L0 - L2 32 detik 30 L3 - L6 53 detik 3 L0 - L3 48 detik 31 L3 - L7 1 menit 11 4 L0 - L4 1 menit 05 32 L3 - L8 1 menit 29 5 L0 - L5 1 menit 23 33 L3 - L9 1 menit 47 6 L0 - L6 1 menit 41 34 L3 - L10 2 menit 05 7 L0 - L7 1 menit 59 35 L4 - L5 18 detik 8 L0 - L8 2 menit 17 36 L4 - L6 36 detik 9 L0 - L9 2 menit 35 37 L4 - L7 54 detik 10 L0 - 2 menit 53 38 L4 - L8 1 menit 12 11 L1 - L2 17 detik 39 L4 - L9 1 menit 30 12 L1 - L3 33 detik 40 L4 - L10 1 menit 48 13 L1 - L4 50 detik 41 L5 - L6 18 detik 14 L1 - L5 1 menit 08 42 L5 - L7 36 detik 15 L1 - L6 1 menit 26 43 L5 - L8 54 detik 16 L1 - L7 1 menit 44 44 L5 - L9 1 menit 12 17 L1 - L8 2 menit 02 45 L5 - L10 1 menit 30 18 L1 - L9 2 menit 20 46 L6 - L7 18 detik 19 L1 - 2 menit 38 47 L6 - L8 36 detik 20 L2 - L3 16 detik 48 L6 - L9 54 detik 21 L2 - L4 33 detik 49 L6 - L10 1 menit 12 22 L2 - L5 50 detik 50 L7 - L8 18 detik 23 L2 - L6 1 menit 08 51 L7 - L9 36 detik 24 L2 - L7 1 menit 26 52 L7 - L10 54 detik 25 L2 - L8 1 menit 44 53 L8 - L9 18 detik 26 L2 - L9 2 menit 02 54 L8 - L10 36 detik 27 L2 - 2 menit 20 55 L9 - L10 18 detik 28 L3 - L4 17 detik

Tabel 4.2 Tabel data pengamatan indikator level air Level

Air

Display LED putih

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

10 ON ON ON ON ON ON ON ON ON ON

9 ON ON ON ON ON ON ON ON ON OFF

8 ON ON ON ON ON ON ON ON OFF OFF

7 ON ON ON ON ON ON ON OFF OFF OFF 6 ON ON ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF 5 ON ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF OFF 4 ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF 3 ON ON ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 2 ON ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 1 ON OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF 0 OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF OFF

(19)

4.2.2 Hasil Durasi Buzer Dari Bunyi Sampai Mati

Adapun hasil pengamatan yang dilakukan dengan melakukan 10 kali pengamatan durasi bunyi buzer sampai mati menggunakan stopwatch dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.3 Hasil pengataman durasi buzer dari bunyi sampai mati

Percobaan Durasi buzer dari 1 4,424 detik 2 4,475 detik 3 4,463 detik 4 4,417detik 5 4,490 detik 6 4,471 detik 7 4,456 detik 8 4,441 detik 9 4,412 detik 10 4,411 detik

4.2.3 Hasil Perhitungan Kondisi Output Pada Buzer Dan Pompa Air

Adapun hasil perhitungan kondisi output pada buzer dan pompa air

yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.4 Perhitungan kondisi output pada buzer dan pompa air

Tegangan P2.0 Dan P2.1 Arus Input IB (mA) Kondisi Transistor VCE Kondisi Relay Kondisi Buzer Dan Pompa Air

3,91 V (High) 0,214 0,1 V NO - NC ON

1,02 V (Low) 0,021 7,02 V NC - NO OFF

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Dari hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa perancangan dan pembuatan alat pengisian tangki penampungan air dengan mikrokontroler AT89S51 menggunakan timer digital dan LCD M1632 ini berfungsi dengan baik. Model tangki penampungan air dapat diisi air sesuai waktu penyetingan.

5.2 Saran

(20)

penulisan ini agar bisa mengembangkan alat ini. Alat ini juga dapat dikembangkan, misalnya pada mesin pengisian air isi ulang dan mesin pengisian bahan bakar. Karena inti sistem kerja alat ini sama dengan kedua contoh alat di atas.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Paulus Andi Nalwan, “Teknik Pemrograman dan Antarmuka

Mikrokontroler AT89C51”, Edisi pertama, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta 2003.

[2] Atmel International, “AT89C51” datasheet, www.atmel.com, 2009. [3] IC Datasheats, http://www.alldatasheats.com, April 2009.

[4] Mike Tooley, BA, “Rangkaian Elektronika Prinsip dan Aplikasi,

Erlangga,2002.

[5] Agfianto Eko Putra, “ Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 Teori Dan Aplikasi” , Edisi Kedua, Penerbit Gava Media, Jogyakarta 2004.

[6] Budiharto Widodo dan Sigit F, ”Elektronika Digital dan Mikroprosesor”,Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.

(22)

Edisi pertama, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta 2004. [8] Malvino, ”Prinsip-Prinsip Elektronik”, Salemba Teknik, Jakarta,

Gambar

Gambar 2.16 Diagram blok sistem kontrol loop
Gambar 2.7 Matriks keypad 4x3 [1]
Gambar 2.12 Penampang AT89S5X [5]
Tabel 2.1 Daerah operasi transistor [4] No Kondisi Dioda B/E DiodaB/C 1 2 3 CutOff (OFF)Satu rasi Bias ReverseBiasForwardBiasForward Bias ReverseBiasForwardBiasReverse 2.6 Dioda
+7

Referensi

Dokumen terkait