STRATEGI
PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
DALAM MENCAPAI RENSTRA 2010-2014
DASAR PEMBINAAN
LEMBAGA DAN PROGRAM
KURSUS DAN PELATIHAN
1
PENTINGNYA
PEMBINAAN
KURSUS DAN
PELATIHAN
REGULASI YG
RELEVAN
KONDISI DALAM NEGERI
(Pengangguran,
kemiskinan, DO, lulus
tdk melanjutkan,
permasalahn sosial dll)
KONDISI LUAR NEGERI
(peluang kerja, gejolah
internasional, WTO,
AFTA dll)
KONDISI
LEMBAGA
KURSUS DAN
PELATIHAN
UU NO 20 Th 2003, Pasal 26
(2) Pedidikan non formal berfungsi
mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada
penguasaan pengetahuan dan
keterampilan fungsional serta pengembangan
sikap dan kepribadian profesional
(3) Pendidikan nonformal
meliputi pendidikan
kecakapan hidup
, pendidikan anak usia dini,
pendidikan kepemudaan
, pendidikan
pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan
, pendidikan keterampilan dan
pelatihan kerja,
pendidikan kesetaraan,
pendidikan lain yg ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik
PENDIDIKAN NONFORMAL
Dasar hukum
PKH (Pendidikan
Kecakapan Hidup)
Pendidikan
Keterampilan
Pelatihan kerja
Pend Kepemudaan
Terkait dengan Kursus
Kursus dan pelatihan diselenggarakan
bagi masyarakat yang memerlukan
bekal pengetahuan,
keterampilan
,
kecakapan hidup
, dan sikap untuk
mengembangkan diri,
mengembangkan
profesi, bekerja, usaha mandiri
,
dan/atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
[UU No. 20/2003 pasal 26 ayat (5)]
Dasar Hukum:
KURSUS dan PELATIHAN
MENGEMBANGKAN DIRI
MENGEMBANGKAN PROFESI
BEKERJA
BERWIRAUSAHA
Satuan PNF
:
Lembaga Kursus
Lembaga Pelatihan
Kelompok Belajar
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
Majelis Taklim
Satuan pendidikan yang sejenis
[UU No.20/2003 Pasal 26 ayat (4)]
SATUAN PENDIDIKAN adalah kelompok layanan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal,
nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan.
(UU No.20/2003 Pasal 1 butir 10)
Dasar Hukum : Kursus dan Pelatihan sebagai
SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL
INI LEMBAGA
PNF
UU No 20 th 2003/pasal 62
(1)
Setiap satuan pendidikan formal
dan nonformal yang didirikan wajib
memperoleh izin pemerintah atau
pemerintah daerah
DASAR HUKUM
PEMBINAAN KELEMBAGAAN
UU no 20 Th 2003/pasal 50
(3) Pemerintah dan atau pemerintah daerah menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang
KONSTRUKSI PENATAAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
Izin pendirian
lembaga dari
dinas Pend
Kab/Kota
Nomor Induk
Lembaga di
Propinsi/Pusat
Akreditasi
oleh BANPNF
Penilaian
Kinerja
Lembaga
Terakreditasi
BAN PNF
Berkinerja A
atau B
Belum
Terakreditasi
Berkinerja C
atau D
Legalisasi
Lembaga : Izin
dan Nomor
Induk
Mutu :
Akreditasi dan
Kinerja
Lembaga
Penguatan Mutu
: Sarpras,
Pendidik,
Manajemen dll
Lemb Unggul:
Akses Bansos,
Kewirausahaan,
Pelatih , TUK
Prioritas Akses
Bansos program
dan
kewirausahaan
Prioritas
dibina
Manajemen
LKP
Salah satu
syarat
meminta
Bansos
2 TIPOLOGI JENIS KURSUS DAN PELATIHAN
KURSUS TERTRUKTUR, BERJENJANG
DAN BERSERTIFIKASI
KURSUS TIDAK TERTRUKTUR DAN
TIDAK HARUS BERSERTIFIKASI
berizin dan mengacu pada standar
nasional
Berbasis Kelembagaan
Kursus Komputer, elektronika, menjahit, TKR, TKK, TRP, Otomotif, Akuntansi, Desain, Konstruksi,
Bordir, Bahasa, SPA, Perhotelan dst
Boleh tidak berizin, dan membuat
acuan sendiri
Berbasis masyarakat
Kursus ternak ayam, itik, kambing, kelinci, belut, anyaman bambu, tanaman hias, pembjbitan amur,
kerajinan tanah liat, menyulam dsb.
Kita Tata
Proses
belajarnya
MODEL PENATAAN SKKNI, SKL, KBK
BERBASIS KKNI
SM P SM A D 1 D 2 D 3 S 1 D 4 S 2 S 3 S p1
2
3
4
5
6
7
8
9
Peningkatan Mutu
Pembelajaran agar sesuai
kebutuhan pasar kerja
Dibutuhkan :
1. Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
(SKKNI) sebagai standar
kompetensi kerja
2. Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) sebagai
acuan kursus dan
pelatihan yg relevan
dengan SKKNI
3. Kurikulum berbasis
Kompetensi (KBK) sebagai
acuan pembelajaran
4. Bahan ajar cetak dan
elektronik untuk
memudahkan dalam
pembelajaran
PENINGKATAN LEVEL KKNI MELALUI BERBAGAI ALUR
Desain Penjaminan Mutu
Kursus dan Pelatihan
Penjaminana Mutu
Kelembagaan :
NILEK ONLINE
AKREDITASI
PENILAIAN
KINERJA
Penjaminan Mutu
Lulusan
UJI KOMPETENSI
Oleh
LSK
Penjaminan Mutu
Penempatan
Lulusan :
Pengakuan
Masyarakat
Penjaminan Mutu
Proses
SKKNI
SKL
KBK
LKS, TUK dan
Proses Uji
Komp Harus
berkualitas
Proses Belajar
harus mengacu
standar
Nasional
JENIS, DEFINISI, STANDAR DAN TEKNIK
PENGUKURAN HASIL
PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
Kita ingin go internasional
Aku ke
Jepang
Aku
Turun
Cina
Aku
turun
india
Pak turun
sini
malaysia
Bisa berhenti sini pak pilotTARGET KERJA:
MENANGANI 15 % ATAU 272.537 ANAK DROP OUT DAN LULUS TIDAK
MELANJUTKAN KEJENJANG PENDIDIKAN LEBIH TINGGI, AGAR
MEMILIKI KETERAMPILAN DAN BERSERTIFIKAT KOMPETENSI SERTA
DAPAT BEKERJA ATAU BERUSAHA MANDIRI
MEMPERKUAT
PEMBINAAN LKP
(
LEGAL, TERKAREDITASIDAN BERKINERJA A/B)
1
PENGUATAN
PEMBELAJARAN
(SKKNI, SKL, KBK DAN
BAHAN AJAR BERBASIS
KKNI /DU-DI)
2
PENYELENGGARAAN
UJI KOMPETENSI
(BERMUTU
BAGI PESERTA DIDIK)
3
MEMFASILITASI DANA
BANTUAN
( PKH, PKM, DESI, BOP,
Revitalisasi, dll)
4
MEMPERKUAT
KEMITRAAN
(STAKEHOLDER DU /
DI/ PEMDA /ORMIT)
5
KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI DALAM
PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN TH 2013
MEMPERCEPAT
SERAPAN ANGGARAN
(CEPAT, TEPAT DAN
AKUNTABEL)
Konstruksi Akreditasi dan Penilaian Kinerja
Standar Nasional
Pendidikan (SNP)
Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
Rintisan Lembaga
PNFI
Standar
Internasional
Terakreditasi
Standar
memperoleh izin
pendirian Lembaga
Proses Akreditasi
Lembaga PNFI
Penilaian
Kinerja
Standar mutu
PENGERTIAN DAN INDIKATOR STANDAR LEMBAGA
LKP yang telah divalidasi adalah LKP yang telah ditinjau dan diverifikasi data
kelembagaannya oleh tim validator, data dimaksud dimasukkan dalam data
nilek online
LKP berkinerja A /B : LKP yang telah dinilai
kinerjanya oleh Tim Penilaian Kinerja Dit Binsuslat,
Indikatornya ; a) pemasaran program , b)
perencanaan, c) pengelolaan , d) lulusan
LKP Berstandar Nasional : memenuhi 8 standar (isi,
proses, kompetensi lulusan. pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, penilaian pendidikan ,) Nasional dan
diakreditasi BAN PNF
LKP Berstandar Internasional : memenuhi 8 standar
nasional dan melaksanakan program Internasional
(penempatan, penilaian dan sertifikasi)
LKP pedesaan : LKP yang berlokasi di sekitar desa dan menyelenggarakan
program non terstruktur dan non berjenjang
1
2
3
4
KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA (1)
PEMBINAAN LKP MEMENUHI STANDAR NASIONAL/INTERNASIONAL DAN BERKINERJA
NO IKK 2010 2011 2012 2013 2014 KET
1. IKK 448
Persentase lembaga kursus dan pelatihan berkinerja A dan B (komulatif)
Sasaran 14.665 16.657 17.035 17.807 18.235 LKP yang dinilai kinerjanya oleh tim verifikator Dit Binsuslat dan yg berkinerja baik (A atau B) TARGET 2 % 293 LKP 5 % 832 LKP 10 % 1.700 LKP 15 % 2.671 LKP 20 % 3.400 LKP Capaian 281 LKP 397 LKP 528 LKP 2. IKK 449 Persentase LKP yang memenuhi Standar Internasional (komulatif) Sasaran 14.665 16.657 17.035 17.807 18.235 LKP yg memenuhi standar nasional, lulusanya utk standar internasional, uji komp internasional LKP yg sudah diakreditasi BAN PNF/ memenuhi 8 standar nasional TARGET 0 % 1 % 17 LKP 1.5 % 255 LKP 2 % 356 LKP 2,5 % 455 LKP Capaian 0 50 LKP 171 LKP 3. IKK 410 Persentase LKP yang memenuhi Standar Nasional (komulatif) - Hasil akreditasi BAN PNF Sasaran 14.665 16.657 17.035 17.807 18.235 TARGET 0 % 5 % 832 lkp 10 % 1.700 lkp 15 % 2.671 lkp 20 % 3.400 lkp Capaian 0 933 1.140 4. IKK 411 Persentase lembaga Kursus dan pelatihan di pedesaan (komulatif) TARGET 2 % 293 LKP 5 % 832 LKP 8 % 1.362 LKP 11 % 1.958 LKP 15 % 2.735 LKP LKP yang berada di lingk pedesaan dan dapat
menyelenggarakan kursus non terstruktur
Capaian 1.112 LKP 1.435 LKP 1.765 LKP 1.998 LKP
Dana yg teralokasi 3,5 M 15 M 19 M 10 M Tdk termasuk BAN PNF
1. MEMBINA LKP AGAR BERMUTU DENGAN TOLOK UKUR TERAKREDITASI, BERKINERJA A / B. 2. MENDORONG TERBENTUKNYA LKP BERSTANDAR INTERNASIONAL (1 SETIAP KAB/KOTA) 3. MENDORONG TERBENTUKNYA LKP DI DESA-DESA
PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU
52 82 105 128 131 141 156 226 240 245 279 285 286 288 294 303 323 346 355 364 410 413 464 502 515 551 598 730 1578 2005 2507 2888 7 34 55 70 95 60 81 132 132 138 156 197 217 175 190 123 195 195 269 178 218 226 292 291 341 334 289 264 426 815 1330 1528 1838 0 1 1 0 4 0 1 3 1 11 6 58 6 7 17 3 11 30 17 2 3 5 25 15 33 31 24 14 90 65 238 179 239 0 0 1 5 11 2 1 4 5 5 3 20 7 5 4 7 10 8 11 2 3 5 19 8 16 21 15 8 29 24 81 98 90 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 PABAR PAPUA MALUKU GORONTALO KALTENG MALUT BABEL SULBAR SULTRA RIAU KALBAR DIY KALSEL BENGKULU SULUT KEPRI SUMBAR KALTIM SULTENG JAMBI ACEH NTT BANTEN NTB SULSEL BALI LAMPUNG SUMSEL DKI JKT SUMUT JATENG JABAR JATIM
PK-LKP A/B ( 528 )
AKREDITASI ( 1.140 )
LKP DIVALIDASI TH. 2012 ( 10.894 )
JUMLAH LKP TH.2012 ( 17.807 )
JUMLAH LKP, LKP YANG SUDAH DIVALIDASI,
LKP YANG SUDAH TERAKREDITASI DAN
YANG BERKINERJA A/B PER PROVINSI
Usulkan segera LKP yg belum bernilek , usul dilakukan penilaian kinerja dan
akreditasi dapat melalui Dit Binsuslat
Buka
data
kab/kota
STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RENSTRA (1)
PEMBINAAN LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN
NO OUTPUT RINCIAN TARGET
DAN HASIL s.d th 2012 MASALAH PENCAIAKAN OUTPUT STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PUSAT) STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (DAERAH) 1 Persentase lembaga kursus dan pelatihan berkinerja A dan B (komulatif) – target 10 % atau 1.706 LKP baru tercapai 528 LKP Dari 17.035 LKP Dengan target 10 % atau 1.700 LKP, tercapai 528 LKP (31 %) Hanya 22 % LKP yang mencapai kinerja A dan B disebabkan oleh: 1) lemah dalam pengelolaan
administrasi dan, 2) lemah dalam penempatan lulusan
• Permagangan LKP berkinerja C dan D di magangkan ke LKP berkinerja A atau B
• Dukungan BOP LKP
• Penguatan mitra kerja dengan DU/DI
Pemda harus
mamberikan pembinaan LKP agar memperbaiki kinerja sesuai indikator penilaian Kinerja 2 Persentase LKP yang memenuhi Standar Internasional Dari 17.035 LKP, dengan target 1.5 % LKP atau 255 LKP, baru dapat di data 171 LKP (76%)
• Belum memiliki standar yg
dibakukan BSNP, tetapi sudah disiapkan draft
• Banyak daerah tidak
memiliki data rinci LKP, shg belum mampu membuat data LKP internasional • Meminta BSNP segera membahas dan menetapkan standar lembaga • Melakukan sosialisasi
draft standar untuk melakukan pendataan
• Melakukan pendataan
kondisis LKP
• Melakukan evaluasi
kondisi dan standar agar dapat diperoleh standar masing- masing LKP 3 Persentase LKP yang
memenuhi Standar Nasional ) -
Hasil akreditasi BAN PNF Dari 17.035 LKP Dengan target 10 % atau 1.700 lkp dapat dicapai 1.140 LKP (67 %)
• Masih banyak Pemda/
LKP belum mendalami hakekat dan prosedur akreditasi
• Dana BAN PNF terbatas
• Dit Binsuslat
membantu BAN PNF melakukan pemetaan
• Memberikan
pembinaan dan Bansos LKP untuk persapan AKreditasi
• Daerah diminta aktif
dan membentuk tim asistensi BAN PNF Daerah
• Daerah mealokasikan
dana untuk BAN PNF 4 Persentase lembaga Kursus dan pelatihan di pedesaan Dari 17.035 LKP dengan target 8 % atau 1.362 LKP, terdata 1.765 LKP • Pemda belum melakukan pemetaan kondisi LKP
• Dit Binsuslat akan
melanjutkan verifikasi terutama LKP pedesaan • Pemda agar mendorong terbentuknya LKP di pedesaan
PENGERTIAN DAN INDIKATOR LSK, TUK, PENGUJI dan PESERTA UK
LSK : Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah lembaga uji kompetensi yang dibentuk
oleh organisasi/ assosiasi profesi yang memiliki kewenangan melakukan uji
kompetensi bagi peserta didik kursus dan pelatihan (amanat UU no 20 th 2003, PP
no 19 tahun 2005 dan Kepmendiknas no 80 th 2012)
TUK: Tempak Uji Kompetensi adalah sebagai tempat
pelaksanaan uji kompetensi yang memenuhi syarat
sarana dan prasarana uji kompetensi (peralatan
untuk uji kompetensi). TUK tidak memiliki
kewenangan apapun dalam menguji uji kompetensi
selain menyiapkan tempat uji kompetensi
Penguji : individu yang memiliki kompetensi sebagai
penguji uji kompetensi bagi peserta didik kursus
(dilatih khusus, diuji dan memiliki sertifikat penguji)
Peserta Uji Kompetensi : peserta didik kursus dan pelatihan atau warga masyarakat
yang mengikuti uji kompetensi (belajar mandiri, anak sekolah, mahasiswa dll)
1
2
3
NO OUTPUT 2010 2011 2012 2013 2014 KET
1 Jumlah SKKNI yang
disusun (komulatif) TARGET 19 SKKINI 23 SKKNI 27 SKKNI 34 SKKNI 38 SKKNI semua SKKNI sudah di tandatangani Menakertrans dan SKL sudah ditandatangani oleh Mendikbud
Capaian 19 SKKNI 24 SKKNI 27 SKKNI 34 SKKNI
2 Jumlah SKL yang tersusun (komulatif) TARGET 17 KBK 23 SKL 27 SKL 34 SKL 38 SKL Capaian 17 SKL 24 SKL 27 SKL 34 SKL 3 Jumlah KBK yang tersusun (komulatif) TARGET 17 KBK 23 KBK 27 KBK 34 KBK 38 KBK Capaian 17 KBK 24 KBK 27 KBK 34 KBK
4 Jumlah Bahan ajar
Cetak yg disusun
Target 50 jdl 50 jdl 50 jdl 50 jdl 50 jdl Bahan belajar cetak
Capaian 25 jdl 44 jdl 14 jdl 25 jdl
5 Jumlah Bahan ajar
elektronik (VCD) yg disusun
Target 100 vcd 150 vcd 150 vcd 150 vcd 150 vcd Bahan ajar VCD
Capaian 188 vcd 300 vcd 120 vcd 100 vcd
Jumlah dana yg dialokasikan 4,2 M 8,3 M 10,8 M 10,99 M Th 2012 /2013
Ada Pembekalan
KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA (2)
PENGUATAN PEMBELAJARAN DENGAN SKKNI, SKL, KBK DAN BAHAN AJAR BERBASIS KKNI /DU-DI
PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU DALAM SOSIALISASI SKKNI, SKL DAN KBK BAGI PENDIDIK KURSUS DAN PELATIHAN AGAR PERANGKAT PEMBELAJARAN TERSEBUT DAPAT DIKUASAI OLEH PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU LULUSAN
PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU
NO
IKK2010
2011
2012
2013
2014
KET
1. IKK 444
Jumlah peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH
memperoleh sertifikat kompetensi
TARGET 20.000 org 30.000 org 40.000 org 50.000 org 60.000
org Capaian dihitung dari jumlah
sertifikat yang diberikan lulusan
Capaian 25.552 org 31.521 org 50.646 org 60.000 org (optimis)
2. IKK 445
Persentase anak lulus SMP, dan DO/ lulus SMA, SMK, MA tidak melanjutkan mendapatkan
Layanan Kursus dan pelatihan ber
sertifikasi kompetensi
Sasaran 60.000 Org 81.231 org 52.200 org 29.000 org ?
Capaian dihitung dari jumlah sertifikat yg diberikan anak sasaran IKK Optimis akhir 2014 tercapai TARGET 50% 30.000 org 50 % 40.615 org 52% 27.144 Org 53% 15.370 org 55 %
Capaian 16.078 org 17.276 org 28.445 org 20.000 Org (optimis) 3. IKK 446 Jumlah LSK terbentuk (komulatif) TARGET 20 LSK 24 LSK 30 LSK 34 LSK 38 LSK Capaian 21 LSK 24 LSK 27 LSK 34 LSK (optimis) 4. IKK 447 Jumlah TUK terbentuk (komulatif)
TARGET 491 TUK 750 TUK 1.000TUK 1.500 TUK 1814TUK Data di Nipuk
Online
Capaian 498 TUK 611 TUK 684 TUK 1500 TUK (optimis)
Jumlah Penguji di daerah (komulatif)
Target 500 org 750 org 1000 org 1.250 org 2156 org Data di Nipuk
Online
Capaian 643 org 752 org 917 org
Jumlah dana yg dialokasikan 9,4 M 11,354 M 13.551 M 12,3 M
KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI NOMOR 3:
PENYELENGGARAN UJI KOMPETENSI YG BERMUTU BAGI PESERTA DIDIK
1. TERBENTUKNYA DAN TERCUKUPINYA TEMPAT UJI KOMPETENSI DAN PENGUJI, DAN
2. SOSIALISASI UJI KOMPETENSI AGAR TARGET LAYANAN UJI KOMPETENSI TERCAPAI
PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU
UJI KOMPETENSI PESERTA DIDIK KURSUS DAN WARGA MASYARAKAT
REGULASI
UU No 20 Th 2003, Pasal 61 ayat 3
Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga
masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yg diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi
PP no 19 Th 2005, pasal 89 ayat 5
Sertifikat kompetensi diterbitkan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau
lembaga sertifikasi mandiri yang dibentuk oleh organisasi profesiyang diakui Pemerintah sebagai tanda bahwa peserta
didik yang bersangkutan telah lulus uji kompetensi
Kepmendiknas No 70/2008 Tanggal 26 Nopember 2008: Tentang Uji
Kompetensi bagi Peserta Didik Kursus dan Warga Masyarakat
Warga Belajar Peserta Kursus
Keterampilan/Warga Masyarakat
TUK
LSK
Penguji
Dinas
Pend
Dit
Binsus
Monev
Monev
27 Lembaga Sertifikasi Kompetensi 684 Tempat Uji Kompetensi 917 Penguji1 2 3 4 0 3 3 0 3 2 6 5 4 12 6 18 29 6 9 5 15 5 10 25 10 27 55 17 18 27 106 130 118 2 8 9 9 11 13 14 17 18 19 27 29 31 32 33 35 36 36 37 39 46 47 54 54 57 57 57 63 67 191 198 239 240 0 50 100 150 200 250 300 Papbar Papua Maluku Kalteng Malut Gorontalo Babel Sultra Kalbar Sulbar NTT Bengkulu Sulteng Sulut Kepri Kalti DIY Riau Kalsel Jambi Sumbar Aceh NTB Bali Sumsel Banten DKI Lampung Sulsel Sumut Jateng Jabar Jatim
Target TUK (1.825)
Capaian TUK (684)
TARGET DAN CAPAIAN
TUK
Daerah dapat menambah TUK dengan mengusulkan
lembaga dan kondisinya ke Dit Binsuslat dan LSK
Buka
data
kab/kota
0 1 2 0 2 4 4 1 0 0 2 5 5 6 4 11 17 3 41 3 2 7 11 3 39 22 18 14 201 23 107 248 113 3 9 12 12 12 13 18 22 22 24 33 34 35 38 38 39 41 42 42 44 46 47 60 60 65 66 73 75 207 209 246 286 316 Papbar Papua Kalteng Maluku Malut Gorontalo Babel Kalbar Sulbar Sultra Bengkulu NTT Sulteng Riau Kepri Sulut Kalti Jambi DIY Kalsel Aceh Sumbar Sumsel NTB Banten Bali Sulsel Lampung DKI Sumut Jateng Jabar Jatim
Target Penguji (2.289)
Capaian Penguji (919)
Target dan Capaian
Penguji
Daerah dapat menambah penguji dengan menyelenggarakan
Diklat dan uji calon penguji berkoordinasi dengan Dit Binsuslat
dan LSK
Buka
data
kab/kota
STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RENSTRA
TENTANG UJI KOMPETENSI
NO OUTPUT TARGET DAN
CAPAIAN s.d 2012 MASALAH PENCAPIAKAN OUTPUT STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PUSAT) STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (DAERAH) 1 Jumlah peserta didik
kursus dan pelatihan berbasis PKH memperoleh sertifikat kompetensi Target 40.000 org , tercapai 50.646 org (126 %) Dukungan sosialisasi masih menjadi kendala bagi LKP dan warga
Menyiapkan bansos beasiswa dan leaflet sosialisasi uji kompetensi
Melakukan sosialisasi dan mendorong LKP agar melakukan uji kompetensi
2 Persentase anak lulus SMP, dan DO/ lulus SMA, SMK, MA tidak melanjutkan
mendapatkan Layanan Kursus dan pelatihan ber sertifikat komp’
Sasaran 52.200 org, ditarget 52% atau 27.144 Org, dapat tercapai 28.445 org (104 %) Capaian tersebut dapat lebih besar karena Pelaksanaan program PKH belum semua diakhiri dengan uji kompetensi,
Mewajibkan program PKH harus diakhiri Uji Kompetensi
Melakukan sosialisasi dan kontrol pelaksanaan PKH agar dilakukan uji kompetensi 3 Jumlah LSK terbentuk (komulatif) Target 30 LSK Baru tercapai 27 LSK (90%)
Masih banyak jenis keterampilan belum memiliki organisasi profesi
Mendorong terbentuknya asosiasi/organisasi
profesi berbagai jenis keterampilan
Membantu melakukan sosialisasi LSK
4 Jumlah TUK terbentuk (komulatif)
Target 1.000TUK Baru terbentuk 684 TUK (68 %)
Dana verifikasi dan bantuan manajemen TUK terbatas
• Mendorong TUK
Mandiri
• Membantu LKS
verifikasi calon TUK
Daerah dapat
mengusulkan TUK ke Dit atau LSK 5 Jumlah Penguji di daerah (komulatif) Target 1.000 org baru tercapai 917 org (92 %)
Dana pelatihan bagi penguji terbatas sedangkan kebutuhan banyak
• Mendorong pelatihan
calon penguji mandiri
Daerah dapat mengusulkan terpenuhinya penguji dgn dana APBD, bekerjasama dgn Ditbinsus dan LSK
PENGERTIAN DAN INDIKATOR PROGRAM PKH, PKM DAN DESA VOKASI
PKH Program kecakapan hidup di kursus dan pelatihan dimaknai sebagai program keterampilan hidup yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan nonformal khususnya lembaga kursus dan pelatihan untuk
memberikan kesempatan bagi warga masyarakat yang karena sesuatu hal tidak memiliki keterampilan kerja agar mengikuti berbagai keterampilan sehingga memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan kerja yang memadai untuk bekerja
PKM Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat (PKM) adalah
program pelayanan pendidikan kewirausahaan dan keterampilan usaha yang diselenggarakan oleh lembaga kursus dan pelatihan (LKP), atau satuan PNF lainnya yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan peluang usaha yang ada di masyarakat.
Desa Vokasi adalah kawasan perdesaan yang menjadi sentra penyelenggaraan kursus dan/atau pelatihan berbagai kecakapan vokasional dan pengelolaan unit-unit usaha (produksi/jasa) berdasarkan keunggulan lokal dalam dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan.
1
2
STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RENSTRA
TENTANG PKH, PKM DAN DESA VOKASI
NO OUTPUT TARGET DAN CAPAIAN
S.D TH 2012 MASALAH PENCAPAIKAN OUTPUT STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PUSAT) STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (DAERAH) 1 Persentase anak
lulus SMP, dan DO/ lulus SMA, SMK, MA tidak melanjutkan mendapatkan Layanan Kursus berbasis PKH
Dari sasaran 1,79 jt org , ditarget melayani 15 % atau 268.855 org hanya dapat dicapai 74.191 org (27,5 %)
Anggaran (APBN) terbatas (hanya 261 M) dan dukungan APBD sangat kecil
Mengupayakan Bansos diperbesar
Mengusulkan APBNP untuk memenuhi target
Mengupayakan APBD masing-masing daerah minimal Kab/Kota Rp 300 juta, dan masing-masing Propinsi minimal Rp 5 milyar
2 Persentase peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH memperoleh pekerjaan
Dari sasaran 74.191 org ditargetkan 52% atau 38.579 org dapat dicapai 78 % atau 57.868 org • Masih banyak LKP yang belum melaporkan lulusan untuk masuk web • Masih banyak LKP
yg belum bermitra dengan DU/DI
• Menyiapkan Pin bagi LKP yg ingin memasukkan data penempatan lulusan • Memperbesar alokasi PKH • Mendorong dan membina LKP agar sungguh-sungguh menyelenggarakan PKH • Memfasilitasi LKP agar bermitra dengan DU/DI 3 Persentase peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH berwirausaha
Dari sasaran 74.191 org ditargetkan 13% berusaha mandiri atau 9.645 org tercapai 15 % atau 8.680 org • Banyak LKP yang sulit membina permodalan lulusannya • Masih banyak LKP yang belum melaporkan lulusan untuk masuk web
• Melakukan kerjasama dengan dinas instansi dalam pembinaan lulusan LKP agar berusaha mandiri • Menyiapkan Pin bagi
LKP yg ingin memasukkan data lulusan yg berwirausaha • Mendorong dan membina LKP agar sungguh-sungguh menyelenggarakan PKM dan Desa Vokasi • Memfasilitasi LKP agar
bermitra dengan Dinas/Instansi utk membina lulusan agar berwirausaha
PENGERTIAN DAN INDIKATOR KEMITRAAN
Bentuk dukungan dari Pemda (dinas Pendidikan) cukup banyak, diantaranya; sosialisasi,
kemudahan dan pemberian akses, pendataan, pembinaan, jaringan kerjasama, namun dukungan dana APBD sangat dibutuhkan dan sangat dibutuhkan. Namun demikian dukungan APBD sangat terbatas dan beberapa kabupaten/kota belum mengalokasikan APBD
Bentuk dukungan dunia usaha dan dunia industri dapat dalam bentuk CSR (corporate social responsibility), kerjasama bidang pemanfaatan sarana prasarana, dan bantuan kesiapan penerimaan lulusan kursus sebagai tenaga kerja di DU/DI. Sudah cukup banyak ceritera sukses LKP yang bekerjasama dengan DU/DI tetapi masih banyak Kab/Kota yang belum melakukan kemitraan seperti tersebut di atas.
Organisasi Mitra (ormit) adalah organisasi/assosiasi profesi mitra kursus dan pelatihan, yang merupakan wadah bagi para pakar/ahli di bidang keterampilan. Keberadaan ormit sangat penting bagi kursus dan pelatihan, karena dengan organisasi inilah kursus dan pelatihan dapat dikembangkan dan melakukan berbagai jaringan .
1
2
KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA (5)
MEMPERKUAT KEMITRAAN DENGAN STAKEHOLDER (DU / DI/ PEMDA /ORMIT)
NO
DUKUNGAN DARI2010
2011
2012
2013
2014
KET
1
Dukungan
APBD Propinsi
dan Kab/Kota
Sasaran Kab/kota 426 436 440 456 456 Sasaran Prop/Kab/Kota yang mengalokasikan APBD Propinsi @ 5 Milyard Kab/Kota @ 300 Jt Propinsi 33 33 33 33 34 TARGET (Rp) 100 M 150 M 200 M 302 M Capaian ±25 M ±41 M ± 65 M 2.Dukungan
DU/DI
TARGET (DU/DI)75 DU/DI 100 125 150 Jumlah DU/DI yg telah membantu dana, penguatan dan penempatan lulusan Dukungan organisasi mitra secara swadaya Capaian 81 102 121 3.
Dukungan
Ormit
TARGET25
ormit
28
ormit
30
ormit
35
ormit
40
ormit
Capaian17
ormit
29
ormit
31
ormit
1. MEMBANTU LKP AGAR DAPAT BERMITRA DENGAN DU/DI DI DAERAH,
2. MEMBINA ORMIT DAN 3. MENGALOKASIKAN ANGGARAN MINIMAL
RP 300 JUTA SETIAP KAB/KOTA DAN Rp 5 MILYARD SETIAP PROPINSI
PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU
STRATEGI PENCAPAIAN TARGET RENSTRA
TENTANG KEMITRAAN
NO OUTPUT TARGET DAN CAPAIAN S.D TH 2012 MASALAH PENCAIAKAN OUTPUT STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (PUSAT) STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (DAERAH) 1 Dukungan APBD Propinsi dan Kab/Kota Dari 440 Kab/kota dan 33 Propinsi diharapkan teralokasikan dana sebanyak 200 M namun capaiannya ± 65 M (32,5 %) Belum adanya pemahaman tentang pentingnya kursus dan pelatihan dalam mendukung penurunan pengangguran dan kemiskinan Melakukan sosialisasi kepada Pemda (eksekutif dan legislatif) bahwa kursus dan pelatihan sangat penting dan diharapkan dialokasikan dana APBD Melakukan pendekatan dengan pihak DPRD dan sekda agar mengalokasikan APBD untuk Kursus dan pelatihan
2 Dukungan DU/DI Ditargetkan
mampu melakukan kerjasama dengan 125 DU/DI, baru tercapai 121 DU/DI (96,8 %) • Masih banyaknya LKP yg belum melaporkan kerjasama dengan DU/DI • Bantuan daerah untuk kemitraan dgn DU/DI masih lemah Menyelenggarakan program pertemuan mitra kerja DU/DI dengan LKP • Menyusun peta DU/DI • Melakukan program kemitraan antara LKP dengan DU/DI
3 Dukungan Ormit Ditargetkan ada
30 ormit , namun sudah tercapai 31 Ormit (103 %)
Masih banyak Ormit yang belum dapat membentuk DPD dan DPC karena kurang dukungan Pemda • Mendorong terbentuknya ormit • Dukungan munas • Memberikan BOP ormit • Dukungan musda • Pemberikan dana BOP APBD • Dukungan pembentukan DPD dan DPC
BANTUAN SOSIAL
SEBAGAI MEDIA PENDUKUNG
PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
STRESS
MENGA
NGGUR
MISKIN
SAKIT
SAKITAN
JANGAN IKUT MENAMBAH KORBAN YG SEPERTI INI
BODOH
LEMAH
AKSES
JANGAN MENAMBAH BEBAN NEGARA
Kenakalan
remaja
Narkoba
1. KEMANA SETELAH LULUS?
Setiap 100 anak SD hanya 17,5 % yang melanjutkan sampai ke PT
2. LAINNYA KEMANA ? a. Bekerja, b. Menganggur
BELANJA PEGAWAI 1,97 % 4.080.862 BELANJA BARANG 37,08 % 76.624.868
BELANJA BANSOS
59,21 %
Rp 122.365.000.000
BELANJA MODAL 1,74 % 3.597.260DEKON,
5,155,207
(2.43%)
NON DEKON, 206,667,990 (97.57%)TOTAL ANGGARAN DITBINSUSLAT: Rp 211.823.197,000
KOMPOSISI ALOKASI ANGGARAN
DEKONSENTRASI DAN NON DEKONSENTRASI TH 2013
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan
•
Rapat
Koordinasi
• Penilaian Proposal
• Sosialisasi
JENIS DAN BESARAN DANA BANSOS TH 2013
no
Jenis
Sasaran program
Jumlah sasaran
Satuan
(000)
Jumlah
(000)
1
Pendidikan Kecakapan
Hidup (PKH)
Lembaga PNF yg
memenuhi syarat
administrasi dan
edukatif sesuai juklak
29.000
Org
1.700.000
49.300.000
2
Pendidikan
Kewirausahaan
Masyarakat (PKM)
11.000
Org
2.400.000
26.400.000
3
Desa Vokasi (Desai)
11.000
Org
1.600.000
17.600.000
4
Revitalisasi
LKP atau UPTD yg
memenuhi syarat
kebutuhan sarpras
62
Lbg
100.000
6.000.000
5
BOP
120
Lbg
30.000
3.600.000
6
Lembaga Sertifikasi
Kompetensi
LSK/ TUK yang baru
terbentuk
4
Lbg
50.000
200.000
7
Tempat Uji Kompetensi
70
Lbg
15.000
1.050.000
8
Organisasi Mitra
Ormit Binsuslat
50 ormit
50.000
2.500.000
9
Beasiswa kursus
Peserta didik yg akan
Uji komp Non bansos
10.000
Org
300
3.000.000
10
Permagangan
LKP terakreditasi atau
kinerja A /B
TIM PENGENDALI LAPANGAN
UNTUK BANSOS BINSUSLAT
7 SMK, 6 PT, 18 LKP, 1
BLK
1 SMK, 1 PT
1 SMK, 1 PT
7 SMK, 6 PT, 18 LKP, 1
BLK
Subdit Pembelajaran
dan Peserta didik
3. Subdit Sarana prasarana
1 Subdit Kelembagaan dan Kenitraan
1 subdit program dan evaluasi
Tugas : sosialisasi, tim seleksi, ortek, pendampingan, mediasi
pemantauan dan percepatan penyaluran bansos
KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA (6)
TINGKAT DAYA SERAP DAN AKUNTABILITAS KINERJA (HASIL PEMERIKSAAN)
NO
DUKUNGAN DARI2010
2011
2012
2013
2014
KET
1
DAYA SERAP
ANGGARAN
TARGET
(%)
93
94
95
96
97,5
Setiap tahun minimal 95 % Capaian (%)
95,4
95,7
96,26
2.HASIL
PEMERIKSAAN
ITJEN
TARGET (kasus)15
14
12
10
4
Hasil pemeriksaan rata2 ditemukan masalah administrasi tk pusat 4 dan adanya Lembaga penerima bansos belum menyampaikan laporan (di lapangan 7) Capaian (kasus)21
15
11
3.HASIL
PEMERIKSAAN
BPK
TARGET (kasus)10
8
6
4
2
Capaian (kasus)9
5
Blm
selesai
• Dinas Pendidikan Propinsi, Kab/kota harus mampu menjadi pelopor
terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa dan akuntabel,
• diharapkan setiap bulan dapat mengirimkan eksekusi proposal 25 %
dari alokasi/quota propinsi
PEMDA DIHARAPKAN MEMBANTU
0 0 5 7 25 35 45 58 65 77 88 100 5 7 12 20 25 40 50 60 70 80 90 100
0
20
40
60
80
100
120
Jan Peb Mart April Mei juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
TARGET DAYA SERAP BANSOS DI LINGKUNGAN
DIT BINSUSLAT
DAYA SERAP FISIK
MEKANISME
BANSOS DITBINSUSLAT-DITJEN PAUDNI
Ditbinsuslat Dinas Pend Propinsi Dinas Pend Kab/Kota 1a 3 5 6 KPPN Jakarta 7 8 9 10 11 1b 2a
LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN/ SATUAN PENDIDIKAN LAINNYA/DESA
2b 4a 4b Bank Operasional
KETERANGAN
1a Sosialisasi Tk birokrasi 1b Sosialisasi Tk Lembaga2a Pengiriman proposal, verifikasi dan pemberian rekomendasi di Kab/Kota 2b Proposal yg sdh direkomendasi dikirim ke
pusat atau
3 Proposal dikirim ke dinas pendidikan Propinsi untuk di verifikasi dan visitasi 4a Hasil penilaian propinsi di kirim ke pusat 4b Proposal yang masul dilakukan verifikasi dan
visitasi apabila diperlukan
5 Dit Binsuslat akan melakukan pleno penetapan dan membuat SK
6 SK penetapan di masukkan ke web dan dikirim ke Prop/Kab/Kota
7 Pemrosesan pencairan dana ke KPPN 8 KPPN akan menyalurkan dana ke Rekening
pengusul
9 Lembaga penerima melaksanakan program
10 Dit Binsuslat bersama propinsi, Kab/Kota melakukan moniroting
11 Lembaga penerima wajib menyampaikan laporan kegiatan
PROSEDUR PENILAIAN (PROSEDUR KAB/KOTA/PROP)
VERIFIKASI PROPOSAL
1. Kesesuaian jenis keterampilan
2. Kelengkapan dan keaslian data
dokumen administrasi dan teknis
dalam proposal
Dibuatkan matrik (cek list)
Kurang Lengkap
Lengkap
VERIFIKASI ULANG VISITASI LAPANGAN
Komplek
Ringan
ditolak Diminta
melengkapi
1. Kebenaran dan keaslian dokumen dengan
lapangan
2. Kemampuan , kesungguhan dan motivasi
pengelola
3. Kondisi lembaga pengusul
4. Kondisi lingkungan sekitar lembaga
5. Dukungan stakeholder
Dibuatkan berita acara sebagai bahan
penetapan calon penerima bansos
Catatan: Lembaga Terakreditasi dan atau berkinerja A/B tidak wajib di visitasi
1
2
Dilakukan rapat pleno dipimpin Dir
Dibuatkan SK penetapan oleh PPK dan
disetujui Direktur
Diumumkan dan diajukan ke KPPN
Kirim ke Pusat Kirim ke
PERAN DAERAH, PROPINSI DAN PUSAT
PEMERINTAH PUSAT
a. Menyusun Petunjuk Teknis PKH/PKM/DESI
b. Menyusun Kuota Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota c. Melakukan Sosialisasi
d. Melakukan Penilaian dan Penetapan Calon Penerima BANSOS
e. Penandatanganan Naskah kerjasama (MOU) dan Menyelenggarakan Orientasi Teknis Bagi Penerima BANSOS
f. Mengelola Penyaluran BANSOS Bekerjasama dengan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dan Bank operasional.
g. Melakukan Monitoring dan Evaluasi Program PEMERINTAH
PROVINSI
a. Membentuk Tim BANSOS
b. Mengkoordinasikan Kuota dan Program Kepada Kabupaten/Kota (Memberi Rekomendasi untuk Proposal yang diajukan Kepada Direktorat).
c. Melakukan Sosialisasi Program PKH/PKM/DESI di Daerahnya
d. Membantu Pusat dalam Menerima, Memverifikasi, dan Visitasi Proposal Bersama Unit Pelaksana Teknis Pusat.
e. Membantu Pusat dalam membuat Nominasi Calon Penerima BANSOS f. Membantu Pusat dalam Melaksanakan ORTEK Calon Penerima BANSOS g. Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program.
PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA
a. Melakukan Sosialisasi Program PKH/PKM/DESI
b. Melakukan Verifikasi Kelengkapan Proposal dan Memberi Kepastian Keberadaan Lembaga Pengusul (Memberikan Rekomendasi
c. Mengirimkan Proposal ke Provinsi untuk dinilai
KEBIJAKAN DIRJEN PAUDNI BIDANG PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN
TARGET DAN CAPAIAN RENSTRA (4)
PENYIAPAN DANA BANTUAN BAGI PESERTA DIDIK (PKH, PKM, DESA VOKASI)
NO IKK 2010 2011 2012 2013 2014 KET
1. IKK 441
Persentase anak lulus SMP, dan DO/ lulus SMA, SMK, MA tidak melanjutkan
mendapatkan Layanan Kursus berbasis PKH
Sasaran 1,108 jt org 2,05 jt org 1,79 jt org 1,60 jt org Angka Capaian tersebut hanya dihitung dari dukungan APBN, belum termasuk APBD TARGET 12 % 133.052 org 13 % 266.166org 15 % 268.855org 17 % 272.537org 19 %
Capaian 126.225 org 122.738org 74.191 org 51.000
2. IKK 442
Persentase peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH memperoleh pekerjaan
Sasaran 126.225 org 122.738org 74.191 org 51.000 org Angka Capaian didasarkan atas pendataan penempatan lulusan di web TARGET 50% 63.112 org 50 % 61.369 org 52% 38.579 org 53% 27.030 org 55 % Capaian 55 % 69.423 org 68 % 83.461 org 78 % 57.868 org 3. IKK 443 Persentase peserta didik kursus dan pelatihan berbasis PKH berwirausaha
Sasaran 126.225 org 122.738org 74.191 org 51.000 org Angka Capaian didasarkan atas pendataan penempatan lulusan di web TARGET 10 % 12.623 org 12 % 14.729 org 13% 9.645 org 14 % 7.140 org 15 % Capaian 8 % 10.098 org 11 % 13.501 org 12 % 8.680 org
Dana yg dibutuhkan 465 M 931 M 940 M 817 M Th 2013 dibutuhkan
dukungan dana Rp 709 M utk mencapai 17 %
Alokasi APBN 180,9 M 182,6 M 149,7 M 108 M