KAJIAN RUPA PERHIASAN PERAK KARYA
DESAK NYOMAN SUARTI DAN RUNI PALAR
SKRIPSI
Karya Tulis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari
Institut Teknologi Bandung
Oleh
NUR AINI
NIM : 1 7 0 0 3 0 0 2
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ABSTRAK
KAJIAN RUPA PERHIASAN PERAK KARYA DESAK NYOMAN
SUARTI DAN RUNI PALAR
Nur Aini NIM : 17003002
Penelitian ini secara umum bertujuan mengidentifikasi, memahami dan mendeskripsikan karakteristik perupaan perhiasan perak rancangan Desak Nyoman Suarti dan Runi Palar. Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat dapat memahami nilai estetis dan karakteristik perupaan perhiasan mereka serta dapat menjadi salah satu referensi literatur dalam upaya pengembangan perhiasan perak Indonesia.
Penelitian dengan metode kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui kajian lapangan, kajian literatur serta wawancara kepada narasumber dan para ahli. Pendekatan historis digunakan untuk terlebih dahulu menyusun data-data kronologis perkembangan perhiasan perak di Indonesia, selanjutnya pengkajian dengan perhiasan dilakukan melalui pendekatan antar disiplin agar dapat menghasilkan sebuah penelitian yang mendalam. Pendekatan ini terdiri dari pendekatan sejarah perhiasan, pendekatan estetika seni pramoderen Indonesia serta estetika seni moderen Barat dengan penggunaan metode kritik seni untuk menganalisa perupaan objek kajian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Karakteristik desain perhiasan Suarti cenderung klasik dengan sentuhan moderen, mewah, tegas, dan dinamis; (2) Pencitraan perhiasan Runi Palar cenderung lembut, feminin, sederhana, elegan dan kontemporer; (3) Kedua desainer tersebut berupaya mengelaborasikan kekayaan seni budaya masyarakat pramoderen Indonesia, perkembangan moderen serta kecenderungan estetis sesuai dengan pengalaman personalnya sehingga menjadi kekuatan utama dalam berkompetisi dan mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Keyword: perhiasan, perak, desain, estetis, rupa, Suarti, Palar
KAJIAN RUPA PERHIASAN PERAK KARYA DESAK NYOMAN
SUARTI DAN RUNI PALAR
Oleh
Nur Aini NIM : 17003002
Program Keilmuan Seni Institut Teknologi Bandung
Menyetujui, Tim Pembimbing
Tanggal...
Ketua
(Dr. Nuning Y. Damayanti, Dipl. Art )
Pembimbing I Pembimbing II
(Irma Damajanti, M.Sn.) (Ira Adriati, M.Sn.)
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi S1 yang dipublikasikan terdaftar dan tersedia di perpustakaan Institut Teknologi Bandung serta terbuka untuk umum dengan ketentuan hak cipta bahwa hak cipta berada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.
Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh skripsi haruslah seizin Direktur Program Sarjana, Institut Teknologi Bandung
“Sebuah skripsi berisi ilmu sederhana namun dengan kasih yang besar ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku dan seluruh role model dalam hidupku, yang
dengan cara mereka masing-masing menyentuh dan meninggalkan jejak di hati serta menjadi bagian dari proses pembelajaran dan pendewasaan diri.”
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas izin dan ridhoNyalah skripsi ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Kendati skripsi ini sedikit banyak telah rampung disusun, penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Karena itulah penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan bahan evaluasi dan masukan di masa mendatang, sehingga penulis dapat menghasilkan karya penelitian yang lebih baik.
Sebelumnya penulis juga mohon maaf bila ada salah eja, baik dalam penulisan gelar maupun istilah dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi masyarakat, dan membantu mengembangkan perhiasan dan budaya Indonesia. Amin.
Bandung, Januari 2008
Nur Aini
UCAPAN TERIMAKASIH
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala izin, ridho dan kemudahanNya sehingga skripsi ini rampung disusun serta kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selesainya penelitian ini. Penulis sadar sekali bahwa skripsi ini tidak akan rampung tepat pada waktunya tanpa bantuan dan dukungan orang-orang yang membantu penulis dengan sepenuh dan setulus hati.
1. Pertama dan utama, Allah SWT
2. Ibunda Sunaiyah yang dengan cinta dan kekuatannya yang besar mendukung dengan segenap hati dan kemampuan.
3. Ayahanda M. Salim yang telah menjadi sosok ayah yang ‘lengkap’. Semoga suatu hari anakmu ini akan mampu membalas semuanya. Melukis langit dengan tinta emas kejayaan dan mengukir sejarah dengan kesuksesan.
4. Keluargaku yang mendukung dengan caranya masing-masing. Ahmad Sulthoni dan istri, Imron Rosadi dan Istri, Uswatun Chasanah dan suami serta seluruh keponakan yang selalu menghadirkan jeda yang menyegarkan.
5. Ibu Nuning selaku ketua koordinator skripsi departemen Seni Murni FSRD ITB 6. Ibu Irma Damajanti selaku ketua tim pembimbing, atas segala saran, bimbingan
dan nasehatnya selama proses penelitian skripsi ini berlangsung.
7. Ibu Ira Adriati Winarno yang sangat sabar membimbing penulis. Terimakasih atas kesediaan Ibu menyempatkan diri ditengah kesibukan menyelesaikan program Doktoral.
8. Ibu Desak Nyoman Suarti atas segala kebaikan dan kesediaannya bertutur tentang perjalanan karir dan proses berkaryanya, izinnya kepada penulis untuk melihat langsung proses pengerjaan produksi perhiasan serta segala kebaikan yang tak dapat disebutkan satu-persatu.
9. Keluarga Palar yang dengan sabar menjawab keingintahuan penulis serta kesediaan meluangkan waktu dan membagi pengalaman.
10. Ibu Yannadiah Kusumawati, seorang seniman, pendidik, pebisnis, ibu rumah tangga dan perempuan yang sangat tulus dan berdedikasi. Semoga suatu hari saya mampu menjadi manusia seberguna Ibu dengan cara saya. Amin.
11. Pak Widodo, pak Made, pak Alex, Pak Febry, Benanda, Bu Poppy dan seluruh staff CV. Suarti dan CV. RUNA yang sangat kooperatif membantu Penulis ketika
survey di lapangan.
12. Pustakawan dan pustakawati FSRD ITB, ITB Pusat dan ISI Bali yang sangat sabar membantu Penulis dalam pengkajian literatur.
13. Gita Bayuratri, seorang sahabat yang selalu berhasil mengingatkanku akan indahnya kerja keras (dan kerja cerdas), manisnya pengabdian, mahalnya proses dan buah pemikiran serta diatas segalanya, pentingnya untuk selalu belajar memiliki pikiran terbuka serta hati yang jujur, tulus, tegas dan anggun. “Kamu adalah pianis kebanggaan Indonesia, Git!”
14. Ulrich Barbara Saehu, Alvindra Adhikresna, Gina Amanda Lubis, Fiihaa Intan Kania, Fakhrizal, Rinda Diastaviran Salmun, Patricia Herdita, Rilies Keliviana, Gifran M., Yopi, Nilam Fikrani Sihar, Nino Imatra, Busro, Eugene dan Diansuri serta seluruh teman-teman baikku.
15. Dolly. You are the best brother that every sister ever dream of !
16. Aji Kurniawan Azhari, seorang sahabat yang sangat inspiratif dan aspiratif. Tentu saja atas mantranya, “Tenang aja, Ni. Percaya aja dengan semua kerja keras yang udah lu lakuin selama ini, serta jangan lupa untuk ikhlas. Salah dan kurang itu manusiawi namanya juga belajar, yang penting usaha terus-menerus dan proses pembelajaran itu sendiri”. You bring back smile in my face, comfortness in my
heart and spirit in myself!
17. Khalimo Tabarani, sahabat yang selalu ada saat ‘bencana’ melanda. Terima kasih telah menyadarkanku bahwa hidup itu indah dan layak dijalani dengan ‘asik’. 18. Seluruh tim relawan Ganesha I untuk Aceh (kalian adalah tim terbaik yang pernah
kumiliki. Bukan karena kehebatannya, namun karena proses pembelajaran bersama serta segala kenangan manis yang terukir tak terganti), tim Aceh di Bandung, tim Advance Pleret, Bantul, Yogyakarta serta tim Cepoko, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.
19. Nabi Muhammad SAW, Pramoedya Ananta Toer, Iwan Fals, Novita Estiti, Elizabeth Wurtzel, Mitch Alboom, Prima Rusdi, Goenawan Muhammad serta seluruh tokoh besar yang melalui perjuangan dan karyanya telah memanusiawikan seorang Nur Aini.
20. Raden Ajeng Woro Angganing Febry Zulvianty, Gema Utama Tresna, Azfasadra Nur Illahi Tresna dan Maiolaica Nur Aini Tresna. Seharusnya aku yang mengucap terimakasih untuk setiap tetes kasih sayang yang kalian berikan.
21. Terakhir, namun tidak kalah penting, Agni Solachuddin Zulfikar Nur Wachid. Seseorang yang dengan kelebihan dan kekurangannya telah menyayangi, menghormati, mengerti dan memperlakukanku sehingga pernah membuatku merasa sangat perempuan. Terimakasih atas segala kenangan yang legit mewangi di hati.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada mereka yang telah disebutkan di atas dan seluruh role model yang memberikan penulis inspirasi dan kekuatan untuk berusaha menjadi semakin baik dari hari ke hari.
Bandung, Januari 2008
Nur Aini
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI iii
HALAMAN PERUNTUKAN iv
KATA PENGANTAR v
UCAPAN TERIMAKASIH vi
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI xvi
DAFTAR TABEL xx
DAFTAR BAGAN xxii
I. PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Batasan Masalah 2 1.4 Manfaat Penelitian 3 1.5 Tujuan Penelitian 3 1.6 Hipotesis 4 1.7 Metode Penelitian 5 1.8 Sistematika Penulisan 6 1.9 Alur Kerja 8
II. TINJAUAN SEJARAH BESERTA TEKNIK PEMINDAIAN PERHIASAN 9
2.1 Sejarah Umum Perhiasan 9
2.1.1 Sejarah Perhiasan di Nusantara 11
2.1.1.1 Definisi dan Karakteristik Kria 13
2.1.1.2 Kria dalam Masyarakat Pramoderen Jawa 15
2.1.1.3 Kaitan Kria dengan Pola Lima dan Sembilan 16
2.1.1.4 Fungsi Perhiasan pada Masyarakat Indonesia Pramoderen 19 2.1.1.5 Karakteristik Perhiasan Masyarakat Indonesia Pramoderen 23
2.1.2 Perkembangan Perhiasan ke arah Moderen di Barat 32
2.1.2.1 Munculnya Istilah Desain 32
2.1.2.2 Perhiasan Periode Akhir Abad ke-19 36
2.1.2.3 Perhiasan pada Periode Art Nouveau 37
2.1.2.4 Perhiasan pada Periode Art Deco (1920-1939) 41
2.1.2.5 Perhiasan Periode Paska Perang Dunia II 44
2.1.3 Dampak Perkembangan Perhiasan ke arah Moderen di Barat
pada Perhiasan Indonesia 50
2.2 Material Logam pada Perhiasan dan Sistem Standarisasi 61
2.2.1 Material Logam dalam Pembuatan Perhiasan 61
2.2.1.1 Platina 62
2.2.1.2 Emas 62
2.2.1.3 Perak 64
2.2.2 Sistem Standarisasi pada Perhiasan 65
2.2.2.1 Hallmarking 66
2.3 Jenis Bebatuan yang Umum diaplikasikan pada Perhiasan dan Teknik
Pemotongannya 69
2.3.1 Batu Mulia, Semi Mulia dan Mutiara 70
2.3.1.1 Batuan Mulia dan Semi Mulia 70
2.3.1.2 Mutiara 77
2.3.2 Teknik Pemotongan dan Pemasangan Batu 80
2.3.2.1 Teknik Pemotongan Batu yang Umum diaplikasikan pada
Perhiasan Logam 81
2.3.2.2 Cabochon 81
2.3.2.3 Facet 82
2.3.2.4 Teknik Pemasangan Batu yang Umum diaplikasikan
pada Perhiasan Logam 84
2.4 Teknik Pemindaian Perhiasan Logam 86
2.4.1 Teknik Dasar Pengolahan Logam 86
2.4.1.1 Pengupaman (annealing) 86
2.4.1.2 Peleburan (smelting) dan Pencampuran (alloy) 87
2.4.2 Teknik Aplikasi pada Perhiasan Logam 87
2.4.2.1 Cetakan (Casting) 88
2.4.2.2 Wire Wrapping Jewelry 89
2.4.3 Teknik Dekoratif 91
2.4.3.1 Filigree dan Granulasi 91
2.4.3.2 Repoussé (cetak tempa) dan Chasing 92
2.4.3.3 Niello 93
2.4.3.4 Enamel 94
2.5 Jenis-jenis Perhiasan Pakai Berdasarkan Fungsinya beserta Struktur Dasar dan Pengembangannya 95
2.5.1 Kalung 95
2.5.2 Bros 100
2.5.3 Jenis-jenis Anting 101
III. BIOGRAFI SINGKAT DESAK NYOMAN SUARTI DAN RUNI PALAR BESERTA PERUSAHAAN PERHIASANNYA 103
3.1 Biografi Desak Nyoman Suarti dan Perusahaan Perhiasan Peraknya 103
3.1.1 Latar Belakang Desak Nyoman Suarti 103
3.1.2 Anak-anak Perusahaan CV. Suarti 107
3.1.2.1 Suarti Collection 107
3.1.2.2 Suarti “Ritual of Fire” 109
3.1.2.3 Sri Home 110 3.1.2.4 Anak Perusahaan Lainnya yang Bersifat Non profit 110
3.1.2.5 Teknik Pembuatan Perhiasan Perak di Suarti Collection dan Suarti “Ritual of Fire” 111
3.1.3 Market Review dan Strategi Pasar 112
3.1.3.1 Struktur Organisasi 113 3.1.4 Karakteristik Perhiasan Perak Desak Nyoman Suarti secara Umum 115
3.2 Biografi Runi Palar dan perusahaan Perhiasan Peraknya 119
3.2.1 Latar Belakang Runi Palar 119
3.2.2 CV. RUNA 121
3.2.2.1 Kirta Kaloka 121
3.2.2.2 RUNA Jewelry 121
3.2.2.3 Teknik Pembuatan Perhiasan Perak di RUNA Jewelry 131
3.2.3 Managemen RUNA Jewelry 132
3.2.3.1 Pemasaran dan Managemen RUNA Jewelry 133
3.2.3.2 Musem RUNA House of Design 134
3.2.3.3 Struktur Organisasi dalam tubuh RUNA Jewelry 135
3.2.4 Karakteristik Perhiasan Runi Palar 139
IV. ANALISA PERUPAAN PERHIASAN PERAK KARYA DESAK NYOMAN
SUARTI DAN RUNI PALAR 145
4.1 Analisa Perupaan Perhiasan Perak Karya Desak Nyoman Suarti 145 4.1.1 Analisa Perupaan Perhiasan Perak Desak Nyoman Suarti dengan Fungsi
Kalung Periode 2005-2007 145
4.1.1.1 Analisa Perupaan Kalung Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2005 146
4.1.1.2 Karakteristik Perupaan Kalung Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2005 152
4.1.1.3 Analisa Perupaan Kalung Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2006 153
4.1.1.4 Karakteristik Perupaan Kalung Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2006 158
4.1.1.5 Analisa Perupaan Kalung Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2007 160
4.1.1.6 Karakteristik Perupaan Kalung Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2007 165
4.1.1.7 Karakteristik Perupaan Kalung Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2005-2007 166
4.1.2 Analisa Perupaan Perhiasan Perak Desak Nyoman Suarti dengan Fungsi
Bros Periode 2005-2007 169
4.1.2.1 Analisa Perupaan Bros Perak Desak Nyoman Suarti Periode 2005 169 4.1.2.2 Karakteristik Perupaan Bros Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2005 173
4.1.2.3 Analisa Perupaan Bros Perak Desak Nyoman Suarti Periode 2006 174 4.1.2.4 Karakteristik Perupaan Bros Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2006 177
4.1.2.5 Analisa Perupaan Bros Perak Desak Nyoman Suarti Periode 2007 178 4.1.2.6 Karakteristik Perupaan Bros Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2007 182
4.1.2.7 Karakteristik Perupaan Bros Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2005-2007 183
4.1.3 Analisa Perupaan Perhiasan Perak Desak Nyoman Suarti dengan Fungsi
Anting Periode 2005-2007 185
4.1.3.1 Analisa Perupaan Anting Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2005 186
4.1.3.2 Karakteristik Perupaan Anting Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2005 190
4.1.3.3 Analisa Perupaan Anting Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2006 191
4.1.3.4 Karakteristik Perupaan Anting Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2006 194
4.1.3.5 Analisa Perupaan Anting Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2007 195
4.1.3.6 Karakteristik Perupaan Anting Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2007 198
4.1.3.7 Karakteristik Anting Perak Desak Nyoman Suarti
Periode 2005-2007 199
4.2 Analisa Perupaan Perhiasan Perak karya Runi Palar 202 4.2.1 Analisa Perupaan Perhiasan Perak Runi Palar dengan Fungsi Kalung
Periode 2005-2007 202
4.2.1.1 Analisa Perupaan Kalung Perak Runi Palar Periode 2005 203 4.2.1.2 Karakteristik Perupaan Kalung Perak Runi Palar Periode 2005 207 4.2.1.3 Analisa Perupaan Kalung Perak Runi Palar Periode 2006 208 4.2.1.4 Karakteristik Perupaan Kalung Perak Runi Palar Periode 2006 212 4.2.1.5 Analisa Perupaan Kalung Perak Runi Palar Periode 2007 213 4.2.1.6 Karakteristik Perupaan Kalung Perak Runi Palar Periode 2007 218 4.2.1.7 Karakteristik Perupaan Kalung Perak Runi Palar
Periode 2005-2007 219
4.2.2 Analisa Perupaan Perhiasan Perak Runi Palar dengan Fungsi Bros
Periode 2005-2007 223
4.2.2.1 Analisa Perupaan Bros Perak Runi Palar Periode 2005 224 4.2.2.2 Karakteristik Perupaan Bros Perak Runi Palar Periode 2005 227 4.2.2.3 Analisa Perupaan Bros Perak Runi Palar Periode 2006 228 4.2.2.4 Karakteristik Perupaan Bros Perak Runi Palar Periode 2006 232 4.2.2.5 Analisa Perupaan Bros Perak Runi Palar Periode 2007 233 4.2.2.6 Karakteristik Perupaan Bros Perak Runi Palar Periode 2007 236 4.2.2.7 Karakteristik Perupaan Bros Perak Runi Palar Periode 2005-2007 237 4.2.3 Analisa Perupaan Perhiasan Perak Runi Palar dengan Fungsi Anting
Periode 2005-2007 240
4.2.3.1 Analisa Perupaan Anting Perak Runi Palar Periode 2005 240 4.2.3.2 Karakteristik Perupaan Anting Perak Runi Palar Periode 2005 243 4.2.3.3 Analisa Perupaan Anting Perak Runi Palar Periode 2006 243 4.2.3.4 Karakteristik Perupaan Anting Perak Runi Palar Periode 2006 246 4.2.3.5 Analisa Perupaan Anting Perak Runi Palar Periode 2007 247 4.2.3.6 Karakteristik Perupaan Anting Perak Runi Palar Periode 2007 251 4.2.3.7 Karakteristik Perupaan Anting Perak Runi Palar
Periode 2005-2007 251
4.3 Karakteristik Perhiasan Perak Desak Nyoman Suarti dan Runi Palar beserta
Kaitannya dengan sasaran konsumen dan strategi manajemen perusahaan 254
V. KESIMPULAN DAN SARAN 262
5.1 Kesimpulan 262 5.2 Saran 264 LAMPIRAN I 267 GLOSSARIUM 271 PUSTAKA PILIHAN 278 xv
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI
GAMBAR HALAMAN
II.1. Rangkuman Pembagian Manca-pat mulai dari Zaman Prasejarah
hingga Masuknya Islam 17
II.2. Timang Jawa sebagai penahan kain 20
II.3. Kalung Mamuli Masyarakat pramoderen Sumba 21
II.4. Bayi yang baru berusia seminggu di Bali menggunakan jimat penolak bala 21
II.5. Penari Bali dengan pelbagai jenis perhiasannya 22
II.6. Topeng emas yang kerap digunakan sebagai bekal kubur 23
II.7. Ilustrasi timang Jawa yang diperkirakan berasal dari awal abad ke 19 M 25
II.8. Salah satu karya masterpiece Fabergé 37
II.9. Karya poster Alfonse Mucha yang diaplikasikan dalam bentuk perhiasan 39
II.10. Salah satu karya masterpiece René Lalique 41
II.11. Georg Jensen dan contoh karya-karya perusahaannya 44
II.12. Vivianna Torun dengan beberapa karyanya 45
II.13. Kinetic art karya Alexander Calder yang berjudul “Red Mobile” (1956) 46
II.14. Alexander Calder beserta contoh wire jewelrynya 47
II.15. Beberapa karya desainer perhiasan Amerika yang mendapat pengaruh
dari karya-karya perhiasan Alexander Calder 48
II.16. Anting pendant karya Margaret de Patta (1955) 49
II.17. Anting dan tusuk rambut karya Yannadiah Kusumawati 53
II.18. Bros perak karya Selly Sagita 54
II.19. Beberapa desain perhiasan karya Reny 55
II.20. Bros perak rancangan Delia von Routy 56
II.21. Cincin dengan material emas 22 karat ini menggunakan motif kawung 57
II.22. Tampilan emas yang ditemukan di alam bebas 63
II.23. Tampilan perak yang ditemukan di alam bebas 65
II.24. Salah satu proses pengujian kadar emas di labotarium independen 66
II.25. Tiga simbol umum yang wajib dibubuhkan pada perhiasan logam mulia
dalam pasar internasional 67
II.26. Jam tangan perempuan karya desainer Vivianna Torun 68
II.27. Logo Standar Emas Indonesia 68
II.28. Mutiara hitam berbentuk bulat sempurna 76
II.29. Beberapa contoh kebebasan bereksperimen yang ditawarkan
oleh mutiara budidaya Cina 78
II.30. Penggayaan cabochon 80
II.31. Evolusi perngembangan teknik pemotongan batu jauh sebelum ditemukannya teknik pemotongan brillian cut yang dipopulerkan oleh Marcel Tolkowsky di Eropa 81
II.32. Pelbagai macam jenis teknik facet 82
II.33. Pemasangan batu dengan teknik bezel setting 84
II.34. Contoh pengaplikasian teknik prong setting berbentuk persegi 85
II.35. Peleburan perak dalam wadah 86
II.36. Proses teknik casting dengan cetakan tulang ikan sotong 88 II.37. Salah satu contoh pengaplikasian wire wrapping dalam pembuatan perhiasan 89
II.38. Proses pembuatan granulasi beserta hasilnya 91
II.39. Proses pengolahan logam dengan Repoussé dan Chasing 92
II.40. Proses penerapan teknik aplikasi enamel secara umum pada perhiasan logam 94 II.41. Contoh mata kalung berbentuk pendant karya John Hardy 95
III.1. Potret diri Desak Nyoman Suarti 104
III.2. Perhiasan karya Suarti berbentuk ular kobra yang sedang memegang
Bulan Gerhana 106
III.3. Logo Suarti collection 108
III.4. Logo Ritual of Fire 109
III.5. Peralatan-peralatan yang ada di salah satu pabrik CV. Suarti 111 III.6. Salah satu alat yang digunakan dalam proses casting (kiri) dan contoh proses
pembuatan sampel dengan teknik casting (kanan) 112
III.7. Dokumentasi Suarti ketika berada di studio tivimedia QVC, London 113 III.8. Beberapa karya perhiasan suarti berupa tulang naga kotak (square snake chain),
borobudur (byzantine chain) dan penggayaan Anyaman. 117
III.9. Pelbagai penggayaan anyaman 118
III.10. Potret Diri Runi Palar 120
III.11. Logo RUNA Jewelry 122
III.12. Karya-karya Perhiasan Perak RUNA Jewelry yang dipamerkan pada
Bali Fashion Week bulan Mei 2001 yang dikenakan oleh Peraga 131
III.13. Runi Palar beserta keluarga 133
III.14. Tampak depan RUNA House of Design 134
III.15. Interior RUNA House of Design, Ubud, Bali 134
III.16. Pelbagai penggayaan tema dewi Sri pada masyarakat pramoderen Indonesia (1-4) dan perkembangan karya Adriaan Palar dengan tema dewi Sri (5-8) 137
III.17. Kalung perak karya Xenia Tadjiati Palar 138
III.18. Kalung perak karya Alvin Dipodi Palar 138
III.19. Brosur karya RUNA Jewelry pada pameran perhiasan di ISETAN Shinjyuku
tanggal 24 Oktober - 9 November 2007 140
III.20. Beberapa desain perhiasan karya Partini Djajadiningrat 144
IV.1. Detail Perupaan kalung perak karya Desak Nyoman Suarti periode 2005 sampel I 147 IV.2. Detail Perupaan kalung perak karya Desak Nyoman Suarti periode 2005 sampel II 149 IV.3. (1)Contoh perisai suku Kapauku, Papua dan (2) Abstraksi perisai dari
suku Kapauku 150
IV.4. Detail Perupaan kalung perak karya Desak Nyoman Suarti
periode 2005 sampel III 151
IV.5. Detail Perupaan kalung perak periode 2006 sampel I 154
IV.6. Kalung perak karya Desak Nyoman Suarti periode 2004 155
IV.7. Detail Perupaan kalung perak periode 2006 sampel II 156
IV.8. Detail Perupaan kalung perak periode 2006 sampel III 158
IV.9. Detail Perupaan kalung perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 sampel I 161 IV.10. Detail Perupaan kalung perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 sampel II 162 IV.11. Detail Perupaan kalung perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 sampel III 164
IV.12. Nawasanga pada budaya Hindu Bali 170
IV.13. Detail Perupaan bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2005 sampel I 170 IV.14. Detail Perupaan bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2005 sampel II 171
IV.15. Detail Perupaan bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2005 sampel III 172 IV.16. Detail Perupaan bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2006 sampel I 176 IV.17. Detail Perupaan bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2006 sampel II 174 IV.18. Detail Perupaan bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2006 sampel III 177 IV.19. Detail Perupaan bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 sampel I 179
IV.20. Penggayaan pola pilin berganda pada bagian pinggir 180
IV.21. Detail Perupaan bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 sampel II 181 IV.22. Detail Perupaan bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 sampel III 182 IV.23. Detail Perupaan anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2005 sampel I 187 IV.24. Detail Perupaan anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2005 sampel II 188 IV.25. Detail Perupaan anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2005 sampel III 189 IV.26. Detail Perupaan anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2006 sampel I 191 IV.27. Detail Perupaan anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2006 sampel II 192 IV.28. Detail Perupaan anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2006 sampel III 193 IV.29. Pelbagai penggayaan teknik anyaman pada anting tahun 2003 194 IV.30. Detail Perupaan anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 sampel I 196 IV.31. Detail Perupaan anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 sampel II 197 IV.32. Detail Perupaan anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 sampel III 198 IV.33. Detail Perupaan kalung perak Runi Palar periode 2005 sampel I 204 IV.34. Detail Perupaan kalung perak Runi Palar periode 2005 sampel II 205 IV.35. Detail Perupaan kalung perak Runi Palar periode 2005 sampel III 206 IV.36. Salah satu karya Perhiasan perak Runi Palar yang terinspirasi
dari bentuk tulang rusuk 206
IV.37. Detail Perupaan kalung perak Runi Palar periode 2006 sampel I 209 IV.38. Detail Perupaan kalung perak Runi Palar periode 2006 sampel II 210 IV.39. Detail Perupaan kalung perak Runi Palar periode 2005 sampel III 212 IV.40. Detail Perupaan kalung perak Runi Palar periode 2007 sampel I 214 IV.41. Alternatif desain stilasi bunga pada kalung (1 dan 2) dan cincin (3) 215 IV.42. Detail Perupaan kalung perak Runi Palar periode 2007 sampel II 216 IV.43. Detail Perupaan kalung perak Runi Palar periode 2007 sampel III 217 IV.44. Detail Perupaan bros perak Runi Palar periode 2005 sampel I 225
IV.45. Detail Perupaan bros perak Runi Palar periode 2005 sampel II 226 IV.46. Alternatif desain bros dengan tema yang sama dengan sampel kedua dan
ketiga tahun 2005 227
IV.47. Detail Perupaan bros perak Runi Palar periode 2005 sampel III 227 IV.48. Detail Perupaan bros perak Runi Palar periode 2006 sampel I 229 IV.49. Detail Perupaan bros perak Runi Palar periode 2006 sampel II 230 IV.50. Bros Perak Runi Palar yang didesain pada awal tahun 1990-an 231 IV.51. Detail Perupaan bros perak Runi Palar periode 2006 sampel III 231 IV.52. Detail Perupaan bros perak Runi Palar periode 2007 sampel I 234 IV.53. Detail Perupaan bros perak Runi Palar periode 2007 sampel II 234 IV.54. Detail Perupaan bros perak Runi Palar periode 2006 sampel III 235 IV.55. Detail Perupaan anting perak Runi Palar periode 2005 sampel I 241 IV.56. Detail Perupaan anting perak Runi Palar periode 2005 sampel II 241 IV.57. Dua buah modifikasi desain anting periode 2005 sampel III 242 IV.58. Detail Perupaan anting perak Runi Palar periode 2005 sampel III 242 IV.59. Detail Perupaan anting perak Runi Palar periode 2006 sampel I 244 IV.60. Anting jepit perak yang memiliki kesamaan pola dengan Anting perak
Periode 2006 Sampel I 245
IV.61. Detail Perupaan anting perak Runi Palar periode 2006 sampel II 245 IV.62. Detail Perupaan anting perak Runi Palar periode 2006 sampel III 246 IV.63. Detail Perupaan anting perak Runi Palar periode 2007 sampel I 248 IV.64. Detail Perupaan anting perak Runi Palar periode 2007 sampel II 248
IV.65. Detail Ukiran gaya Pajajaran 249
IV.66. Alternatif desain dengan bentuk dasar yang sama (2007) 249
IV.67. Detail Perupaan anting perak Runi Palar periode 2007 sampel III 250 IV.68. Anting perak (2007) desain dengan penggayaan yang sama dengan
sampel III tahun 2007 250
IV.69. Desain perhiasan Suarti yang representatif 260
IV.70. Kalung perak rancangan Runi Palar yang representatif 261
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
II.1 Kriawan dalam masyarakat pramoderen Jawa 18
II.2 Periodisasi perkembangan perhiasan di Nusantara secara umum dan Jawa
secara khusus 26
II.3 Perkembangan perhiasan Indonesia paska kemerdekaan (1945-2007) 58
II.4 Standar ukuran karat 66
II.5 Batu mulia dan mineral lain yang umum diaplikasikan pada perhiasan 71 II.6 Pelbagai jenis mutiara yang umum diaplikasikan pada perhiasan 79 II.7 Jenis rantai kalung yang umum diaplikasikan pada perhiasan 97
II.8 Sistem kuncian pada kalung 100
II.9 Pelbagai jenis anting dan sistem kunciannya 101
III.1 Pelbagai pameran yang telah diikuti RUNA Jewelry di taraf Nasional maupun
Internasional Periode 1975-2003 123
III.2 Pelbagai penghargaan yang telah diterima Runi Palar dan RUNA Jewelry periode
tahun 1986-2006 130
III.3 Bengkel Produksi RUNA Jewelry 131
III.5 Beberapa contoh karya perhiasan perak Runi Palar periode 1970-1976 141
IV.1. Sampel kalung perak Desak Nyoman Suarti periode 2005 146
IV.2. Sampel kalung perak Desak Nyoman Suarti periode 2006 153
IV.3. Sampel kalung perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 160
IV.4. Karakteristik dan penggayaan rupa pada kalung Suarti periode 2005-2007 167
IV.5. Sampel bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2005 169
IV.6. Sampel bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2006 174
IV.7. Sampel bros perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 178
IV.8. Karakteristik dan penggayaan rupa pada bros Suarti periode 2005-2007 184
IV.9. Sampel anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2005 186
IV.10. Sampel anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2006 191
IV.11. Sampel anting perak Desak Nyoman Suarti periode 2007 195 IV.12. Karakteristik dan penggayaan rupa pada anting Suarti
periode 2005-2007 200
IV.13. Sampel kalung perak Runi Palar periode 2005 203
IV.14. Sampel kalung perak Runi Palar periode 2006 208
IV.15. Sampel kalung perak Runi Palar periode 2007 213
IV.16. Karakteristik dan penggayaan rupa pada kalung Runi Palar periode 2005-2007 220
IV.17. Sampel bros perak Runi Palar periode 2005 224
IV.18. Sampel bros perak Runi Palar periode 2006 228
IV.19. Sampel bros perak Runi Palar periode 2007 233
IV.20. Karakteristik dan penggayaan rupa pada bros Runi Palar
periode 2005-2007 238
IV.21. Sampel anting perak Runi Palar periode 2005 240
IV.22. Sampel anting perak Runi Palar periode 2006 243
IV.23. Sampel anting perak Runi Palar periode 2007 247
IV.24. Karakteristik dan penggayaan rupa pada anting Runi Palar periode 2005-2007 253 IV.25. Latar belakang desainer beserta keterangan perihal perusahaan perhiasannya 255 IV.26. Persamaan dan perbedaan karakter perupaan perhiasan
Desak Nyoman Suarti dan Runi Palar beserta penggayaan rupanya 258
DAFTAR
BAGAN
BAGAN HALAMAN
I.1 Sistem alur kerja penelitian 8
III.1 Alur Pemasaran Suarti Collection 113
III.2 Struktur Manajerial Suarti Collection 114
III.3 Struktur Manajerial Runa Jewelry 135
GLOSSARIUM
A
Istilah Keterangan
Abalone Bagian dalam dari kerang laut (cangkang) Abdi dalem Punggawa/ pegawai kerajaan
Adhiluhung Yang tinggi, mulia
Aerola Lingkaran suci diatas kepala figur manusia pada penggayaan gambar kristiani
Aghni Dewa Api dalam agama Hindu
Akoya Laut penghasil mutiara budidaya di Jepang.
Alexandrite Batu dengan nilai keras 8.5 Mohs. Keunikan batu ini adalah kemampuannya berganti warna. Bila siang hari berwarna hijau, tetapi bila malam hari atau terkena pantulan cahaya sintetis akan berubah menjadi merah kirmizi
Annealing (Bahasa Inggris) pengupamanan logam
Amber Fosil pinus yang berwarna kuning atau hijau transparan. Biasanya mengandung fosil hewan atau flora didalamnya.
Anchor chain Rangkaian rantai kalung yang terinspirasi dari jangkar kapal
Anyaman Salah satu teknik jalinan benang, rotan atau material lentur lain yang umum ditemui dalam keseharian masyarakat pramoderen Indonesia, baik untuk membuat peralatan sehari-hari, dinding rumah maupun perlengkapan ritual.
Aquamarine Batu dengan nilai keras 7-8 Mohs dengan warna biru transparan. Batyu ini tidak tahan dengan suhu tinggi, jika dipanaskan lebih dari 800°C warnanya akan menghilang
Arabesque Seni rupa Islam dengan karakteristik abstraksi, struktur modular, kombinasi berurutan, struktural, pengulangan modular dan dinamis. Penggayaan tersebut bertujuan untuk transfigurasi material dan struktur, pengingat Tauhid dan keindahan.
Arbiter Susunan secara acak
Arja (Bahasa Sansekerta) Manusia
Art deco Gaya yang terkenal pada tahun 1920-an dengan karakteristik penggunaan bentuk-bentuk geometris bersudut runcing, berwarna tegas, berliku-liku serta banyak menggunakan material non mulia
Art nouveau Gaya desain yang terkenal pada periode akhir abad 18 hingga awal abad ke 19. karakteristik art nouveau adalah penggunaan garis-garis kurvilinear yang mengalir, merepresentasikan alam dengan cara yang unik, figur perempuan dengan rambut panjang tertiup angin serta penggunaan material yang tidak umum digunakan sebelumnya
Austronesia Austronesia berarti "Kepulauan Selatan" dan berasal dari bahasa Latin australis yang berarti "selatan" dan bahasa Yunani nêsos yang berarti "pulau", salah satu rumpun bahasa dengan cakupan wilayah terbesar di dunia.
B
Istilah Keterangan
Ball chain Sistem rantai kalung ini menggunakan bentuk sambungan antara lingkaran satu dengan yang lain
Batik Secara etimologis, batik berarti menitikkan malam dengan canting sehingga membentuk corak yang terdiri atas titik dan garis. Sedangkan jika ditinjau sebagai kata benda, batik merupakan hasil penggambaran corak diatas kain dengan menggunakan canting sebagai alat menggambar dan malam salah satu jenis zat perintang yang digunakan.
Bezel setting Teknik pemasangan batu pada logam yang paling sederhana, yaitu dengan
memanfaatkan kerah logam di sekeliling batu untuk menahan batu
Bead chain Rantai ini tersusun dari rangkaian manik-manik yang dibentuk hingga menjadi sebuah kesatuan.
Bidri Campuran kuningan, timah, dan seng yang digunakan sebagai latar belakang dari tatahan emas atau perak. Teknik ini diduga berasal dari India
Biwa Danau di Jepang yang menghasilkan mutiara budidaya.
B
Istilah Keterangan
Box chain Rantai ini menggunakan unit berbentuk kotak yang jika dilihat secara keseluruhan akan menghadirkan bentuk geometris serta permainan antara kompisisi bagian isi dengan kosong.
Brillian cut Teknik pemotongan intan yang menggunakan 58 facet
Briollette chain Rantai ini menggunakan unit berbentuk kotak yang jika dilihat secara keseluruhan akan menghadirkan bentuk geometris serta permainan antara kompisisi bagian isi dengan kosong. Disebut pula dengan istilah box chain
Bun Istilah masyarakat Bali dalam merujuk motif sulur-suluran
Byjoux (Bahasa Prancis) perhiasan
Byzantine chain Rantai yang dikenal dengan istilah “Borobudur” oleh para pengrajin perhiasan Jawa dan Bali ini terjalin dari kuncian kawat-kawat logam berbentuk lingkaran.
Bling-bling Penggayaan fashion jewelry paska perang dunia II yang terpengaruh dari perkembangan musik hip hop dan RnB.
Blister Mutiara budidaya dimana bagian mutiaranya berbentuk setengah dan menyatu dengan cangkang kerang.
Brand image Strategi pemasaran yang memanfaatkan pencitraan pemiliki sebagai merek dan ikon
C
Istilah Keterangan
Cabochon Teknik pemotongan batu dengan bentuk cembung. Biasa diaplikasikan pada batu berwarna opaque
Carat Satuan berat yang diukur per 200 miligram. 1 carat = 0.2 g/0.00705 oz Casting Teknik pembuatan perhiasan logam dengan memanfaatkan prinsip cetakan
Ceplok Ceplok berasal dari bahasa Jawa yang berarti bulatan. Motif ceplok adalah motif batik yang tersusun dari ornamen-ornamen yang mengarah melingkar, memusat ke tengah atau secara berkelompok tersusun rapi seperti bunga yang dilihat dari atas. Motif ini merupakan stilasi dari bentuk bunga, daun, bintang dan yang bersifat simetris.
Chasing Teknik koreksi dalam repoussé
Citrine Batu dengan nilai keras 7 Mohs dan berbentuk kristal berwarna kuning, sangat mirip dengan batu topas kuning
Clarity Kejernihan batu mulia
Claw setting Teknik pemasangan batu pada logam berbentuk seperti cakar sehingga memaksimalkan refraksi dan refleksi cahaya.
Clean cut Penggayaan desain yang bersih, minimalis, berkesan ringan dan seringnya
mengutamakan fungsi serta sifat material
Cut Bentuk dan gaya potongan pada bebatuan yang diaplikasikan di perhiasan
Condong Salah satu jenis tarian tradisional bali
Curb chain Rantai kalung yang dibentuk dari lingkaran logam yang digabungkan melalui proses pematrian. Setelah tergabung menjadi sebuah rangkai kalung, selanjutnya rangkaian tersebut dipipihkan sehingga tampak datar
D
Istilah Keterangan
Dangle earring Anting ini jatuh menjuntai dinamis ketika dikenakan
Dharma (Bahasa Hindi) Kekal abadi
Ductile Daya renggang pada logam
E
Istilah Keterangan
Ear stud Anting tusuk
Ear thread Anting berbentuk setipis dan selentur benang dengan ikatan berbentuk bulat diaplikasikan di depan cuping kuping
Elektroplating Teknik elektro yang digunakan untuk melapis perhiasan logam dengan emas
E
Istilah Keterangan
Eklektik Perpaduan beberapa gaya dalam suatu produk atau karya seni
Enamel Teknik dekoratif permukaan perhiasan dengan efek seperti kaca berwarna-warni melalui proses pemanasan
F
Istilah Keterangan
Facet Permukaan datar pada bentuk geometris batu
Fancy chain Istilah yang merujuk pada pengembangan rantai perhiasan selain jenis rantai yang umum digunakan.
Figaro chain Pengembangan variasi desain curb chain yang sangat popular dewasa ini
Fashion jewelry Perhiasan yang melengkapi busana, memiliki tren mode dan umumnya dihasilkan denan material non mulia
Filigree Kawat logam yang dibentuk sehingga menjadi elemen dekorasi pada perhiasan. Fine jewelry Perhiasan dengan material mulia serta dengan teknik pengerjaan dan desain yang baik
G
Istilah Keterangan
Gandeng Bersambungan, istilah pada kalung yang merujuk pada kalung dengan sistem sambungan ornamen dan pendant yang menjuntai di tengahnya
Garnet Batu dengan nilai keras 7.5 Mohs, berwarna gradasi merah tua dan transparan
Giok Batu yang memiliki nilai keras 6.5-7 Mohs dan terdiri dari sodium silicat alumunium ini berwarna opaque dengan kisaran warna dari hijau gelap hingga keputihan.
Granulasi Teknik pembuatan perhiasan yang menggunakan bulir-bulir perak sebagai elemen dekorasi
H
Istilah Keterangan
Hallmark stempel kecil yang dibubuhkan pada permukaan logam mulia bagian dalam seperti emas, perak dan platina, bertujuan untuk menandakan bahwa material logam mulia tersebut telah melalui tes labolatorium independen yang menguji kadar kemurnian logam mulia. Herringbone
chain
Rantai jenis ini merupakan rantai yang paling mampu menghadirkan kesan cair
Hook lock Sistem kuncian pada perhiasan yang berbentuk kait Hoop earring Anting berbentuk lingkaran dengan ukuran besar
Horror vacui Ketakutan pada ruang kosong karena dianggap dapat diisi dengan kekuatan jahat
I
Istilah Keterangan
Intan Batu dengan nilai keras paling tinggi
Isen Ragam hias yang berfungsi sebagai pengisi latar belakang
J
Istilah Keterangan
Jasper Sejenis batu kuarsa berwarna opaque
Jawan Istilah yang merujuk pada teknik granulasi yang dgunakan oleh masyarakat Bali dan jawa.
K
Istilah Keterangan
Kalabubu Kalung tradisional masyarakat Nias yang diperuntukkan pada para ksatria
Karat Satuan ukuran untuk logam mulia
Kawula Abdi, aku, hamba, rakyat
K
Istilah Keterangan
Kawung Buah kawung, motif batik yang terinspirasi daribuah kawung, merepresentasikan pola manca-pat
Kecubung Sejenis batu kuarsa berwarna ungu dengan nilai keras 7 Mohs Koral Sejenis batuan organis dari terumbu karang
Kosentris Komposisi yang memusat
Kristallografi Cabang ilmu yang mempelajari teknik pemotongan facet, karena teknik pemotongan berdasarkan pada struktur kristal yang simetris.
L
Istilah Keterangan
Lapis lazuli Batu bernilai keras 5 Mohs dengan karakteristik warna biru dengan garis-garis urat putih atau perak
Lavaliere (Bahasa Prancis) Kalung gandeng dengan pendant menjuntai
Loop-in-loop Sistem pembuatan rantai dengan menyambungkan kawat lingkaran berbentuk angkan delapan menjadi sebuah rangkaian
M
Istilah Keterangan
Mabe Mutiara blister yang bagian kerangnya dihilangkan sehingga hanya mutiara berbentuk setengah yang digunakan
Mamuli Kalung masyarakat Sumba yang merepresentasikan alat kelamin perempuan sebagai lambang kesuburan.
Marquise cut Teknik pemotongan facet pada batu berbentuk oval yang mengerucut pada sisi kanan dan kirinya.
Minerva Dewa Minerva adalah dewa kesenian dan perdagangan dalam alam mitologis Romawi Kuno.
Mirah delima Batu ruby dengan nilai keras 9 Mohs dan memiliki karakteristik berwarna merah marun dengan sinar berjari enam keperakan ditengahnya.
Mutiara Batu organis yang dihasilkan oleh sejenis kerang-kerangan
Mohs Satuan ukuran kekerasan batu mulia
N
Istilah Keterangan
Niello Campuran logam berwarna hitam yang terdiri dari sulpur, tembaga, tembaga dan timah yang diaplikasikan pada permukaan logam untuk menghasilkan permukaan yang kehitaman
Nyamping Jenis kain batik yang berfungsi sebagai penutup bagian bawah tubuh
O
Istilah Keterangan
Omega chain Rantai kalung berbentuk huruf O dengan karakteristik fiswik masif, ramping dan stabil Onyx Sejenis batu kuarsa dengan warna hitam dan gradasi merah.
Opal Batu dengan nilai keras 5.5 Mohs dengan warna yang dapat berganti-ganti
Opaque Warna yang tidak tembus cahaya
P
Istilah Keterangan
Padma Jenis teratai yang hidup di air dan memiliki tangkai
Palladium Unsur kimia dengan simbol Pd 46, berada dalam kelompok platina dan seringnya ditemukan bersamaan dengan platina
Parang Sejenis senjata tajam, motif batik yang terinspirasi dari senjata tajam dan dikomposisikan secara repetitif dengan komposisi diagonal
Pear cut Teknik pemotongan facet pada batu berbentuk teardrops dengan 58 facet ( drop cut)
P
Istilah Keterangan
Pendant Mata kalung yang menjuntai ditengah
Peridot Batu berwarna hijau terang yang kerap dianggap merepresentasikan keceriaan musim panas.
Pickling Proses pengasaman logam yang bertujuan untuk menghilangkan sisa oksidasi dan zat kimia serta membersihkan logam.
Platina (Pt) Kata platina dalam bahasa Spanyol berarti “perak”, karena warnanya yang mirip dengan perak. Platina memiliki keunggulan dibandingkan dengan perak dan merupakan logam mulia yang paling mahal
Point cut Teknik pemotongan batu dengan facet yang pertama kali digunakan. Teknik ini hanya menggunakan empat buah facet
Q
Istilah Keterangan
Quenching Proses penurunan suhu logam setelah sebelumnya melalui tahap pemanasan. Proses menurunkan suhu adalah memasukkan logam panas ke dalam air dingin untuk mempercepat proses penurunan suhu logam.
R
Istilah Keterangan
Red gold, Rose gold, Russian gold
Lihat suasa
Refleksi Pantulan cahaya
Refraksi Pembiasan cahaya yang masuk ke dalam batu kemudia dipantulkan kembali ke luar Repoussé Teknik dekorasi pada permukaan plat logam sehingga membentuk relief pada perhiasan.
Teknik ini digunakan berdampingan dengan chasing yang merupakan koreksi dari dorongan repoussé
Rope chain Rope chain terbuat dari dua buah kawat perak yang dipilin bersamaan sehingga menghadirkan garis-garis diagonal pada permukaan rantai. Rope chain juga dikenal dengan istilah tali air pada pengrajin perhiasan Jawa dan Bali
Rose cut Teknik pemotongan facet pada batu yang umumnya digunakan pada perhiasan klasik di Barat
Retailer Sistem penjualan satuan
S
Istilah Keterangan
S lock Sistem kuncian pada perhiasan berbentuk huruf S
Sadana Pasangan dewi Sri dalam Loro Blonyo. Sadana merupakan dewa Visnu dalam budaya Hindu
Safir Batu bernilai keras 9 Mohs dengan warna biru yang lebih redup dibandingkan batu mirah delima karena mengandung lebih sedikit fosfor
Saribulan Kalung tradisional jawa yang berbentuk bulan sabit. Kalung ini disusun bertingkat tiga dengan variasi ukuran kecil membesar dibagian bawah
Shaman Shaman atau dukun merupakan medium dunia tengah yang dipercaya merupakan penghubung antara dunia atas dan dunia bawah
Singapore chain Singapore chain merupakan pengembangan dari curb chain. Rantai jenis ini sebenarnya adalah curb chain yang dipilin sehingga menghasilkan efek memutar
Smelting Teknik peleburan logam menjadi cair sehingga dapat dicampur dan dibentuk
Sri Dewi kesuburan.
Sterling silver Sterling silver adalah campuran perak yang mengandung 92.5% perak murni dan 7.5% logam lain (biasanya tembaga), sehingga dikenal dengan sebutan 925 silver.
Suasa Emas dengan kadar tembaga yang tinggi sehingga berwarna kemerahaan. Emas jenis ini disebut juga dengan istilah rose gold, red gold atau russian gold.
S
Istilah Keterangan
Subang Anting tradisional jawa berbentuk lingkaran. Anting ini umumnya menggunakan pola manca-pat dengan bentuk berukuran besar dan bagian tengah anting diselipkan pada cuping kuping sehingga lubang cuping kuping cenderung membesar.
Sulur Motif flora berupa tumbuhan menjalar
Suweng Anting ini memiliki visual yang mirip dengan subang, namun berukuran lebih kecil Sunting Ornamen berbentuk bunga yang biasa dikenakan dibelakang kepala sebagai hiasan
T
Istilah Keterangan
Timang Perhiasan yang berfungsi sebagai penahan kain bawahan
Trace chain Sistem rantai kalung yang paling sederhana, berupa sambungan beberapa unit lingkaran melalui teknik pematrian.
Tradisi Sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu atau agama yang sama Topas Istilah topas berasal dari bahasa Inggris merupakan adopsi dari Pulau Topasos di laut
merah. Batu topas yang baik adalah yang berwarna kuning ke arah oranye dengan kilau tinggi dan jernih (8 Mohs)
Tourmaline Batu berwarna biru transparan yang bila dipanaskan kilau batu yang bening ini akan rusak. Selama proses pemanasan warna batu ini akan berganti-ganti hingga terakhir akan menjadi suram
Tulang naga Sejenis rantai kalung yang merupakan karakteristik pengrajin Jawa dan Bali, dikenal dengan istilah Snake chain di dunia internasional.
Turquise Kata turquise yang berasal turquise yang berarti batu Turki ini lahir karena zaman dahulu Turki kerap mengekspor batuan mineral ini ke Negara-negara lain.
U
Istilah Keterangan
Ukel Tukal, keluk, selimpat
Ukir Cukilan berupa ornamen atau ragam hias
V
Istilah Keterangan
V Chain Rantai ini tersusun dari kawat logam yang disusun horisontal dengan dua buah bulatan pada bagian atas dan bawahnya. Sehelai benang logam dibagi sama panjang kemudian dililitkan pada kawat logam dibawahnya membentuk huruf V.
W
Istilah Keterangan
Wearable art Istilah perhiasan pada periode modern di Barat, merujuk pada perhiasan sebagai bentuk seni yang paling personal
Wheat chain Rantai kalung yang tersusun dari lingkaran kawat logam berbentuk angkan delapan yang dirangkai menjadi satu kesatuan
Whole sale Penjualan dengan sistem grosir atau partai besar
Wire jewelry Gaya perhiasan yang dipelopori oleh seorang desainer Amerika, Alexander Calder. Dia mengembangkan teknik kuno wire wrapping jewelry karena kesamaan filosofisnya, yaitu memaksimalkan sifat lentur kawat logam tanpa proses pemanasan
Wire wrapping jewelry
Perhiasan yang dihasilkan dari lilitan dan bentukan kawat perak. Teknik pembuatan perhiasan ini tidak menggunakan proses panas seperti pematrian, peleburan dll
Z
Istilah Keterangan
Zambrud Batu dengan nilai keras 7.5 Mohs berwarna hijau daun yang kuat dan transparan, kuat menahan panas dan tidak mudah berganti warna
Zircon Batu dengan nilai keras 7.5 Mohs berwarna biru tua, ada yang opaque (tidak tembus cahaya) dan tembus cahaya (transparan). Jenis yang kedua harganya lebih mahal