• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Universitas Kristen Satya Wacana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Universitas Kristen Satya Wacana"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

IRELEVANSI PASAL 8 UNDANG-UNDANG NOMOR 56 PRP

TAHUN 1960 TENTANG PENETAPAN LUAS TANAH

PERTANIAN (Kaitannya dengan laju alih fungsi tanah

pertanian ke non pertanian)

di Kota Salatiga

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Kristen Satya Wacana

Manto Joko Susilo NIM : 312012074

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

ARPRIL 2016

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena atas berkat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Irelevansi Pasal 8 Undang-Undang Nomor 56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian Kaitannya Dengan Laju Alih Fungsi Tanah Pertanian Ke Non Pertanian Di Kota Salatiga.”

Skripsi ini disajikan selain dengan maksud untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, disajikan pula agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Irelevansi Pasal 8 Undang-Undang Nomor 56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian Kaitannya Dengan Laju Alih Fungsi Tanah Pertanian Ke Non Pertanian Di Kota Salatiga, yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, dan juga referensi.

Dengan telah terselesaikannya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang turut serta memberikan dukungan kepada penulis. Ucapan terimakasih secara khusus penulis ucapkan kepada :

1. Teristimewa kepada Tuhan Yesus Kristus, karena telah memberikan kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

2. Kepada kedua orang tua yang aku sayangi, Bapak Mursito dan Ibu Yotina yang tidak pernah bosan memberikan doa demi masa depanku, dan selalu memberikanku bantuan serta dukungan yang aku butuhkan.

(7)

3. Kepada adik-adikku tersayang, Titon, Dewi, Aji, Agnes, Sandy yang selalu memberikanku bantuan serta dukungan.

4. Kepada Bapak Suhar Adi K. yang telah membantuku sampai bisa menjadi seperti sekarang ini.

5. Ika Sekar Pratiwi Sari, orang terspesial dalam hidupku yang dengan sabar selalu menemaniku dan memberikanku semangat serta dorongan agar skripsi ini cepat selesai.

6. Kepada teman-teman Tigas, Sisda, Bima Aditama, Leo, Tata Strata, Daniel (Inul), Rifai, Rendy, Tommy J, Sena, Lindo, Wesley, Rito, Adi, Agung, Gatra, Narwoko, Rendi, Galuh, Ratri Hanifah, Sasa, Husnia, Kak Ecy, terimakasih telah menemaniku selama perkuliahan, terutama telah menemani mencari informasi guna penyelesaian skripsi ini, dan juga terimakasih telah memberikanku semangat dan hiburan. 7. Ibu Sri Harini Dwiyatmi, SH., M.S. selaku dosen pembimbing yang

dengan penuh kesabaran telah membantu dan membimbing penulis hingga dapat diselesaikannya skripsi ini.

8. Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Hukum UKSW. 9. Staf Tata Usaha Fakultas Hukum UKSW Salatiga, yang telah banyak

membantu penulis selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Hukum UKSW.

(8)

10. Dr. Tri Budiyono, SH., M.Hum., selaku wali studi penulis selama menempuh pendidikan di Fakultas Hukum UKSW yang telah memberikan bantuan dan perhatiannya kepada penulis.

11. Dosen penguji Bapak Kustadi dan juga Bapak Ari, terimakasih atas saran yang telah diberikan.

12. Seluruh teman-teman angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu memberikanku berbagai macam kenangan selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas Hukum UKSW.

Kiranya karya tulis ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Saya sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis meminta kritik serta saran dari segenap pembaca, guna dijadikan pedoman perbaikan-perbaikan, Atas kritik dan saran yang diberikan, penulis mengucapkan terimakasih.

Salatiga, 29 April 2016

(9)

KATA PENGANTAR

Sejak dahulu Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yang artinya sektor pertanian memegang peran penting dalam perekonomian negara. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja dan hidup bergantung pada sektor pertanian. Oleh karena banyaknya WNI yang berkerja dalam sektor pertanian dan banyaknya WNI yang memiliki tanah pertanian, maka pada tahun 1960 pemerintah merumuskan Undang-Undang No. 56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian, guna mengatur pemilikan dan penguasaan tanah pertanian agar tidak merugikan kepentingan umum. Pasal Pasal 8 Undang-Undang Nomor 56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian termuat upaya Pemerintah agar setiap petani sekeluarga memiliki minimum lahan pertanian sebesar 2 Ha. Namun ada fakta bahwa alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang laju seiring bertambahnya jumlah penduduk khususnya di Kota Salatiga.

Di Kota Salatiga jumlah lahan pertanian dan jumlah petani apabila di rata-rata 1 petani memiliki lahan pertanian dibawah 2 Ha. Jumlah pemilikan lahan oleh 1 petani tersebut dimungkinkan dapat berkurang lagi karena adanya kegiatan alih fungsi yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan upaya Pemerintah seperti yang termuat Dalam Pasal Pasal 8 Undang-Undang Nomor 56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian sangat sulit untuk tercapai. Dengan fakta tersebut maka penelitian Irelevansi Pasal 8 Undang-Undang Nomor 56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian (Kaitannya Dengan Laju Alih Fungsi Tanah Pertanian Ke Non Pertanian) di Kota Salatiga

(10)

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan ... i

Lembar Pengujian ... ii

Lembar Hasil Ujian Skripsi ... iii

Lembar Hasil Ujian Skripsi ... iv

Lembar Hasil Ujian Skripsi ... v

Lembar Pernyataan Orisinalitas Skripsi ... vi

Ucapan Terima Kasih ... vii

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi... xi

Abstrak ... xiv

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

(11)

E. Metode Penelitian ... 5

1. Jenis Penelitian dan Pendekatan ... 5

2. Metode Pengumpulan Data ... 6

3. Unit Amatan ... 7

4. Unit Analisis ... 8

BAB II Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 9

A. Tinjaun Pustaka ... 9

a. Landreform ... 9

b. Pengertian Tanah Pertanian ... 11

c. Tentang Petani ... 12

d. Pemilikan Tanah Pertanian ... 15

(a) Penetapan Batas Minimum Pemilikan Tanah Pertanian . 16 (b) Penetapan Batas Maksimum Pemilikan Tanah Pertanian 18 e. Pengertian Alih Fungsi Tanah Pertanian ... 19

f. Peraturan Mengenai Alih Fungsi ... 22

B. Hasil Penelitian ... 30

1. Umum ... 30

a. Letak Geografis Kota Salatiga ... 30

b. Tata Guna Tanah Kota Salatiga ... 32

2. Kepemilikan Lahan Pertanian Oleh Petani Terkait Pasal 8 Undang-UndangNo. 56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Lahan Pertanian ... 35

a. Lahan Pertanian Sawah Kota Salaiga ... 35

(12)

c. Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Non Pertanian

Kota Salatiga ... 43

d. Prosedur Alih Fungsi Lahan Pertanian Menjadi Non Pertanian Kota Salatiga ... 47

3. Upaya Pemerintah Kota Salatiga ... 50

a. Kebijakan Alih Fungsi Lahan Pertanian Kota Salatiga ... 50

b. Larangan Alih Fungsi ... 50

C. Analisis ... 53

a. Luas Lahan Pertanian Sawah ... 53

b. Alih Fungsi Lahan Pertanian Kota Salatiga ... 54

c. Irelevansi Pasal 8 Undang-Undang No. 56 PRP Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian ... 55

BAB II Penutup ... 57

a. Kesimpulan ... 57

(13)

Abstrak

Pemerintah mempunyai semangat cita-cita agar setiap petani sekeluarga memiliki lahan pertanian minimum 2 Ha, hal ini tertuang dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah pertanian. Namun, di Kota Salatiga Luas lahan pertanian semakin berkurang jumlahnya setiap tahun, berkurangnya lahan tersebut dikarenakan kegiatan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian yang meningkat setiap tahun. Lahan pertanian di Kota Salatiga yang sering terkena alih fungsi meliputi lahan pertanian sawah dan lahan pertanian tegalan. Lahan pertanian yang dialih fungsikan di Kota Salatiga tersebut sebagian besar digunakan untuk perumahan seiring bertambah banyaknya jumlah penduduk di Kota Salatiga dan industri. Bila di rata-rata jumlah lahan pertanian yang ada di Kota Salatiga dengan jumlah Petani di Kota Salatiga, 1 petani hanya memiliki lahan pertanian seluas 0,975 Ha. Dengan demikian semangat cita-cita Pemerintah dalam mengupayakan agar setiap petani sekeluarga khususnya di Kota Salatiga memiliki lahan pertanian minimum 2 Ha, hal ini tertuang dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 56 Prp Tahun 1960 Tentang Penetapan Luas Tanah pertanian tidak akan pernah tercapai apabila dikaitkan dengan alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian di Kota Salatiga yang terus meningkat.

(14)

Kata kunci : Lahan Pertanian, Alih Fungsi, Pemilikan Minimum, Upaya

Referensi

Dokumen terkait

[r]

d. Dokumen Kualifikasi dinyatakan tidak memenuhi persyaratan, apabila dalam Evaluasi Kualifikasi tidak memenuhi kelengkapan Dokumen Kualifikasi dan pemenuhan persyaratan

Saat Pemilu 2004 lalu, ujar dia, pemilih Amien Rais yang pada waktu itu merupakan ketua umum PAN hanya empat juta orang apalagi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dien Syamsudin berada

Hasil program vucer ini adalah (1) penambahan alat pengering sederhana sebanyak 2 buah meningkatkan kapasitas produksi menjadi 5 kali kapasitas produksi semula dan

[r]

Berdasarkan hasil Pelelangan Rangka Atap dan Penutup Atap Koridor Program Pengadaan, Peningkat an Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru-Paru/RS Mata RSUD Bangkinang APBD

Hasil penelitian menunjukkan perlakuan macam substrat memberikan pengaruh terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun, kadar klorofil, diameter batang, jumlah ketiak

Menurut van Hiele siswa dalam belajar geometri akan melalui 5 tahap yaitu.. Tipe Jawaban adalah suatu kriteria yang ditetapkan untuk menilai setiap. respon