• Tidak ada hasil yang ditemukan

(GBM GPI dan Anggota PGI) MAJELIS SINODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(GBM GPI dan Anggota PGI) MAJELIS SINODE"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor

: 213/GMIT/I/F/Mar/2021

Kupang, 13 Maret 2021

Lampiran : 1 Berkas (Liturgi dan Khotbah Paskah)

Perihal

: Pengantar

Kepada

: Yang Terhormat,

Para KMK Se-GMIT

Para KMJ Se-GMIT

Masing – masing

di –

Tempat

Salam kasih dalamYesus Kristus,

Semoga kami dapat menjumpai Bapak/Ibu dalam keadaan damai sejahtera.

Kiranya kami menjumpai Bapak/Ibu dalam keadaan penuh damai sejahtera. Kita sementara berada dalam perayaan minggu-minggu sengsara Yesus dan pada tanggal 4 April nanti, kita akan merayakan Paskah. Ini merupakan Paskah kedua di masa pandemi. Kita merayakan dalam keterbatasan dan kesederhanaan, namun kiranya berita kebangkitan Kristus menjadi sukacita bagi kita. Tuhan Yesus yang bangkit menjumpai kita dalam pergumulan kita. Tema Paskah kita tahun ini adalah “Berpaling Kepada Sang Hidup (band. Yoh. 20:14-16). Kebangkitan Kristus memungkinkan kita berpaling pada Dia yang hidup sehingga terus berpengharapan dalam badai ini.

Paskah mengingatkan kita bahwa Kristus telah mengalahkan kematian,

dan memanggil kita untuk terbebas dari kesedihan dan keputus-asaan. Di tengah pandemi Covid ini, kita

menggaungkan berita itu dengan cara-cara kreatif dan bermakna bagi kehidupan.

Kami terus menghimbau agar perayaan Paskah di daerah yang masuk dalam klasifikasi zona merah (yang

positif penularan Covid-19) dilakukan di rumah-rumah anggota jemaat oleh masing-masing keluarga. Di

luar zona merah, Paskah dirayakan secara bersama di rumah kebaktian jemaat dengan menerapkan

protokol kesehatan secara ketat. Untuk menjadi panduan dalam perayaan Paskah tahun ini kami

mengharapkan kita semua memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Kami mengirimkan liturgi dan bahan khotbah untuk ibadah Paskah dan syukur Paskah. Kiranya

jemaat-jemaat dapat mempedomani dan mengadaptasikan sesuai dengan kondisi jemaat yang

berbakti di gereja maupun di rumah-rumah jemaat.

2. Hendaknya kita bersukacita dalam perayaan Paskah tahun ini dengan:

- Menyalakan lampu pelita atau obor Paskah, pada malam Sabtu sampai Minggu pagi, dan

diletakkan di halaman rumah atau gereja, sebagai tanda terang kasih Tuhan yang

menghangatkan menguatkan serta memberi sinar kehidupan dalam kemelut hidup.

- Bagi anak PAR bisa diadakan kegiatan menghias dan mencari telur paskah. Telur Paskah

merupakan lambang lahirnya kehidupan baru yang disediakan Yesus melalui kebangkitanNya.

(petunjuk kegiatan terlampir)

- Pada syukur Paskah, diharapkan setiap anggota jemaat dapat menanam satu pohon Paskah.

Simbol pohon menunjukkan kehidupan yang terus bertumbuh dan berguna bagi sesama dan

sekitarnya.

GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR

(

GBM

GPI dan Anggota PGI)

MAJELIS SINODE

Jln. S. K. Lerik Kota Baru Telp. (0380) 8438423, Fax. 831182, E–mail: Infokom.gmit@yahoo.com , info@sinodegmit.org Website: www.sinodegmit.or.id

Susunan Majelis Sinode GMIT Periode 2020-2023 :

Ketua: Pdt. Dr. Mery L. Y. Kolimon; Wakil Ketua : Pdt. Gayus D. Polin, S.Th; Sekretaris: Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th; Wakil Sekretaris: Pdt. Elisa Maplani, M.Si; Bendahara : Pnt. Mariana Rusmono-Rohi Bire, S.Sos, MM,

Anggota-Anggota:

(2)

3.

Kami berharap perayaan ini dapat didokumentasi agar dapat diupload atau disimpan

sebagai dokumentasi Paskah tahun 2021.

Akhirnya, kiranya perayaan kita tidak terarah kepada diri sendiri, melainkan menjadi tanda

solidaritas kita terhadap sesama yang sedang mengalami kesulitan hidup dan kepada

lingkungan sekitar. Sebagai komunitas gereja dan pribadi, kita bisa berpaling kepada Sang

Hidup dengan mengambil waktu teduh dan berdoa, mengurangi suara yang menghalangi

kita mengenali suara Kristus yang sedang menyapa kita, dan saling mengingatkan untuk

berpihak kepada kehidupan dengan terus memegang komitmen menjaga kehidupan melalui

kepatuhan menjaga protokol kesehatan. Marilah kita tetap menjadi umat yang berpaling

kepada Sang Hidup. Selamat menyongsong Paskah 2021.

Demikian pengantar ini disampaikan. Atas pengertian serta kerjasamanya, kami ucapkan

terima kasih. Tuhan Sang Kepala Gereja dan Pemilik Pelayanan memberkati kita.

Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor

Ketua,

Pdt. Dr. Mery L.Y. Kolimon

Sekretaris,

Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th

Susunan Majelis Sinode GMIT Periode 2020-2023 :

Ketua: Pdt. Dr. Mery L. Y. Kolimon; Wakil Ketua : Pdt. Gayus D. Polin, S.Th; Sekretaris: Pdt. Yusuf Nakmofa, M.Th; Wakil Sekretaris: Pdt. Elisa Maplani, M.Si; Bendahara : Pnt. Mariana Rusmono-Rohi Bire, S.Sos, MM,

Anggota-Anggota:

Pnt. Deddy Manafe, SH, M.Hum; Pnt. Lecky F. Koli, S.TP, M.Si; Pnt. Dr. Godlif Neonufa, MT; Pnt. Ir. Fary Djemi Francis, MM

GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR

(

GBM

GPI dan Anggota PGI)

MAJELIS SINODE

Jln. S. K. Lerik Kota Baru Telp. (0380) 8438423, Fax. 831182, E–mail: Infokom.gmit@yahoo.com , info@sinodegmit.org Website: www.sinodegmit.or.id

(3)

1

LAMPIRAN :

TATA IBADAH PERAYAAN PASKAH

Minggu, 04 April 2021

“Berpaling Kepada Sang Hidup”

(Yohanes 20:14-16)

PERSIAPAN :

1. Di dalam ruangan gereja dapat dibuat kubur terbuka dan sebuah salib.

2. Di bagian bawah atau sekeliling salib diletakkan telur paskah dan anakan. Bagi yang beribadah dirumah

menyiapkan anakan sesuai dengan jumlah anggota keluarga. (Aksi tanam anakan dilakukan pada perayaan paskah kedua, masing-masing anggota keluarga bertanggungjawab menanam dan merawat anakan yang ditanam sampai tumbuh.).

3. Pada bagian depan tanaman tersebut, hendaknya ditampilkan peta dunia maupun foto atau gambar yang

menampakan keadaan dunia akibat Pandemi Covid-19 (misalnya gambar orang menggunakan masker, mencuci tangan, terbaring di RS, pemakaman pasien covid, proses vaksinasi, orang yang saling peduli/membantu di tengah pandemi, bisa juga ditambahkan masker, jarum suntik, sarung tangan dan botol hand sanitizer kosong yang digantung pada ranting-ranting pohon kering yang diletakkan di bagian depan tanaman hijau sebagai gambaran kehidupan yang tengah terancam).

4. Semua properti tersebut (dari salib, telur, foto/gambar) sebaiknya dibalut dengan kain berwana putih

sebagai simbol pengharapan dan pemulihan yang berasal dari kebangkitan Kristus.

5. Di rumah masing-masing, umat menyiapkan satu lilin putih yang belum menyala. Lilin Paskah secara

khusus akan diarak masuk ke dalam gereja bersamaan dengan prosesi pelayan ibadah, sehingga pada bait yang ketiga, lilin paskah sudah berada di meja perjamuan dan umat menyalakan lilin Paskah di rumah masing-masing).

6. Dalam perayaan paskah, sesuai dengan zona masing-masing, liturgi bisa disuaikan baik di gedung gereja

dan di rumah.

7. Dalam perayaan jemaat membakar pelita atau obor di halaman rumah pada hari Sabtu malam sampai

Minggu dini hari sebagai tanda terang kasih Tuhan yang menghangatkan, menguatkan dan memberi sinar kehidupan dalam kemelut hidup.

8. Dalam perayaan paskah dapat dilakukan pencarian telur paskah dan lomba menghias telur Paskah untuk

anak-anak PAR. Panduan pencarian telur paskah dan lomba menghias telur Paskah kami lampirkan. Keluarga dapat membuat video dan dikirim ke guru-guru sekolah minggu.

MENGHADAP TUHAN(Sambil diringi musik instrumental KJ 188, “Kristus Bangkit Soraklah”)

Penatua : Umat yang terkasih…. Saat ini, kita berkumpul dalam sukacita kebangkitan Tuhan Yesus yang menyelamatkan. Paskah telah menyatakan bahwa kubur itu telah kosong dan kegelapan diusir oleh cahaya terang.

Diaken : Ketika Yesus bangkit, bumi kembali menjadi pulih. Dosa dan kematian tidak punya arti lagi.

Jemaat : Syukur kepada-Mu ya Tuhan, sebab kebangkitan-Mu membuka pintu kehidupan kami.

Penatua : Haleluya! Sungguh Kristus sudah bangkit dan kita pun hiduplah.

Diaken : Kristus sudah bangkit, pemulihan sudah datang! Maut tidak lagi menjadi kata akhir, hati kami pun berlimpah sukacita.

Penatua : Sukacita ini tidak bisa dihentikan atau dimatikan oleh apapun. Virus Corona yang menjadi wabah pandemi, menular bahkan mematikan pun, tidak akan merampas sukacita kita karena kemenangan serta pemulihan telah kita miliki dalam Yesus Kristus yang telah mengalahkan maut dan bangkit untuk memberikan hidup dan keselamatan dari Allah.

Jemaat : Bangkit-Mu Tuhan adalah bangkit kami. Hidup-Mu Yesus adalah hidup kami.

Diaken : Untuk itu berpalinglah kepada Sang Hidup, kita rayakan kehidupan yang diberikan-Nya dengan bersaat teduh sejenak…

(Saat Teduh)

Penatua : Marilah berdiri dengan rasa syukur dan kita muliakan Kristus yang t’lah bangkit. Haleluya! Nyanyian : KJ 188:1-3 “Kristus Bangkit! Soraklah” do=c, 4 ketuk MM ± 88

(sambil prosesi para Petugas Ibadah dan Pelayan memasuki ruang ibadah) Bersama-sama:

Kristus bangkit soraklah: Haleluya! Bumi, sorga bergema: Haleluya! Berbalasan bersyukur: Haleluya! Muliakan Tuhanmu! Haleluya!

Laki-laki: Perempuan: Karya kasih-Nya genap, Haleluya! Kemenangan-Nya tetap; Haleluya! Surya s’lamat jadi t’rang, Haleluya! takkan lagi terbenam Haleluya! --- Overtune ---

(4)

2

Perempuan: Laki-laki: Kuasa kubur menyerah Haleluya! Dan neraka takluklah; Haleluya! Kristus jaya atas maut Haleluya! Dan terbukalah Firdaus Haleluya!

VOTUM

PEL : Saudara-saudara kekasih Kristus.. Kristus sudah bangkit! Karena itu ibadah kita saat ini terjadi dalam pengakuan, bahwa pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi, yang karya keselamatan-Nya kita rayakan saat ini.

Nyanyian : KJ 478C ‘Amin’ do=F

SALAM

PEL : Kiranya rahmat dan damai sejahtera Tuhan besertamu!

Jemaat : Dan beserta hamba-Nya juga! (Jemaat Duduk)

NAS PEMBIMBING

PEL : “Sebab beginilah firman TUHAN kepada kaum Israel: Carilah AKU, maka kamu akan hidup!” (Amos 5:4)

NYANYIAN

(KJ 194:2 “Lihatlah Dia Yesus Tuhanmu!” do=e 2/4 MM ± 63) Lihatlah Dia, Yesus, Tuhanmu!

Dialah Mesias; yakinlah teguh! Mari, umat Tuhan, bergembiralah! Bertekun maklumkan kemenanganNya!

Refrein:

Dikau, Yang Bangkit, mahamulia! Dikaulah abadi jaya dan megah!

PENGAKUAN DOSA

(Litani Kebangkitan Kristus)

(Sambil diringi musik instrumental NKB 85, “Kar’na Kasih-Nya”)

Pelayan : Ya Kristus Sang Putra Paskah, kami bersimpuh di hadapan-Mu seraya membuka diri, memohon ampun, serta mengharap kasih atas hidup yang bercela dan penuh dosa….

Presbiter : Ya Bapa… Kami mengalami sungguh curahan anugerah dan penyertaan-Mu yang tak berkesudahan tatkatla melewati karya pelayanan di masa pandemi ini. Namun, kami mengaku bahwa ketika tugas-tugas pelayanan dibatasi oleh kondisi pandemi, terkadang membuat semangat kami larut dan iman kami surut sehingga kami enggan melayani dan menjauh dari Tuhan. Ketika banyak umat bergumul dengan sakit, kami lebih sering mengabaikan, takut dan suka menggerutu. Ketika orang-orang di sekeliling mengeluh akan keterbatasan kebutuhan hidup, kami juga cenderung acuh tak acuh dan tak mau berpeluh. Ketika sesama kami hidup dalam kerapuhan, kami tidak mampu merengkuh, merawat dan menopang.

Oleh karena itu, dalam kasih-Mu ya Kristus, pulihkanlah diri kami menjadi orang-orang yang selalu menghargai kehidupan yang Engkau berikan. Tuntunlah kami untuk berpaling kepada Engkau Sang Pemberi Hidup agar kami mampu menjalani karya layan kami di dalam pengharapan.

(5)

3

Jemaat : Ya Bapa… Kami merasakan sungguh kasih penyertaan dan pemeliharaan-Mu yang selalu baru di

masa-masa sulit ini. Namun, kami juga mengaku bahwa ketika banyak orang sudah terpapar, sakit dan bahkan menjadi korban, terkadang kami masih tak hirau dengan semua anjuran dan aturan. Ketika banyak orang harus terisolasi, kami tetap tak mau melindungi diri bahkan benderung mencibir, mengotori mulut dan hati. Ketika sesama kami harus kehilangan yang dicintai, kami malah menyingkir dan tak sedikit juga yang menyindir. Ketika mereka di sekeliling kami bergumul memohon pertolongan Tuhan, kami seolah tak peduli dan malah mempertanyakan kasih dan kuasa Tuhan. Dengan rahmat-Mu ya Kristus, ampuni dan baharuilah hati kami. Ajarlah kami untuk berpaling kepada Engkau Sang Pemberi Hidup sehingga kami menjadi orang-orang yang mampu merawat serta menopang kehidupan. Amin

BERITA ANUGERAH

PEL : Sebagai pelayan Yesus Kristus, kami menyampaikan bahwa pengampunan dosa terjadi dalam nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, Amin.

1 Petrus 1:3 mengatakan, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan”.

Demikianlah berita anugerah dari Tuhan!

Jemaat : Terpujilah Tuhan! NYANYIAN

(KJ 397:1 “Terpuji Engkau, Allah Mahabesar” do=f, 3 ketuk MM ± 104) Terpuji Engkau, Allah Maha besar,

kar’na Yesus t’lah bangkit dan hidup kekal !

Refrein:

Haleluya, puji Tuhan ! Haleluya Amin! Jiwa kami Kau jadikan segar abadi !

PUJI-PUJIAN PASKAH: Mazmur 118: 1-9 (Jemaat Berdir i)

PEL : Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Jemaat : Biarlah Israel berkata: “Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”

PEL : Biarlah kaum Harun berkata: “Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”

Jemaat : Biarlah orang yang takut akan Tuhan berkata: “Bahwasannya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”

PEL : Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawah aku dengan memberi kelegaan.

Jemaat : Tuhan di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

PEL : Tuhan di pihaku, menolong aku; aku akan memandang rendah mereka yang membenci aku.

Bersama : Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada manusia.

Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada para bangsawan. PELAYANAN SABDA KEBANGKITAN

Doa Epiklese: Penatua

Pembacaan Alkitab: Yohanes 20:11-18

 Pelayan Firman: Hendaklah firman Tuhan dengan segala kekayaannya diam di dalam hatimu dan ucaplah syukur kepada Allah: Haleluya!

Jemaat: (Menyanyikan “Haleluya”) Khotbah

PENGAKUAN IMAN (Jemaat Berdiri)

PF : Bersama umat Allah di masa lalu, masa kini, dan masa depan, marilah kita berdiri untuk menyatakan iman percaya kita melalui pujian PKJ 120:1-3.

“Allah Bapa, Kami Puji Engkau”, do=a, 3 ketuk MM ± 100

(6)

4

2. Putra Allah, kami agungkan Kau, Putra Allah, kami agungkan Kau.

Kau selamatkan kami memb’ri hidup baru, Putra Allah, kami agungkan Kau.

3. Roh Kudus, Engkau Penghibur kekal, Rohul Kudus, Kau Penghibur kekal.

Kau memimpin, Kau tinggal dalam hati kami,

Roh Kudus, Engkau Penghibur kekal. (Jemaat Duduk)

PERSEMBAHAN SYUKUR PASKAH

Diaken : Jemaat kekasih Kristus, marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan dan memberi persembahan kepada-Nya. Dengarlah Nas Alkitab dari Roma 12 : 1 yang menyatakan: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Nyanyian : (Jemaat memberikan persembahan syukur sambil menyanyikan NKB 197:1-4 “Besarlah Untungku” do=4, 4 ketuk MM ± 128)

Bersama-sama:

1. Besarlah untungku jika Yesus milikku, bersuka jiwaku kar’na damai yang penuh. meskipun angin k’ras badai dunia menderu, tak goyah hatiku kar’na Yesus milikku.

Refrein:

Benar, benar, besarlah untungku. Benar, benar, besarlah untungku. Benar, benar, besarlah untungku. Ketika Yesus sungguhlah tetap milikku. Laki-laki:

2. Kendati tiadalah hartaku di dunia,

hatiku tak resah, tak bersungut, berkesah. Perempuan:

Kar’na ‘ku sungguh tahu jika Yesus milikku, tak sia-sialah segenap usahaku.

Bersama-sama:

Refrein:

Diaken : Mari kita berdoa; “Kristus, Tuhan Kami yang hidup, kami bersyukur karena kebangkitan-Mu kami telah memperoleh anugerah keselamatan. Kasih-Mu yang besar memulihkan semua yang ada di dunia ini. Karena itu, terimalah persembahan yang kami berikan sebagai wujud kesediaan kami untuk mempersembahkan hidup yang berarti bagi sesama demi kemuliaan-Mu. Berkatilah hidup dan karya kami dan jadikanlah kami saksi yang setia mengabarkan karya kematian dan kebangkitan-Mu dimana pun kami berada. Di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa”. Amin.

DOA SYAFAAT

PENGUTUSAN DAN BERKAT (Jemaat Berdiri)

PEL : Umat yang terkasih… Bangun dan pergilah dalam damai sejahtera, percayalah bahwa kebangkitan Yesus Kristus telah memberikan harapan akan hari esok yang lebih baik meski kita masih bergumul dengan pandemi yang terus mengancam. Dalam pengharapan itu, biarlah kita berpaling kepada Sang Hidup….

Jemaat : Yang meneguhkan iman kami untuk bangkit dari kerapuhan dan kehancuran, untuk menata dan membangun kembali kehidupan yang baru.

PEL : Biarlah kita berpaling kepada Sang Hidup…

Jemaat : Yang akan menuntun dan berjalan bersama kita di lorong-lorong sejarah hidup yang sudah kian krisis, tetapi kami tak akan takut.

PEL : Biarlah kita berpaling kepada Sang Hidup…

Jemaat : Yang memberikan hikmat untuk terus merawat dan menghargai kehidupan yang Ia berikan dalam cinta akan sesama.

PEL : Biarlah kita berpaling kepada Sang Hidup…

Jemaat : Yang memberikan asa dan semangat hidup demi meniti masa depan dengan sukacita kebangkitan Kristus.

Nyanyian : KJ 340 : 1”Hai Bangkit Bagi Yesus” do= bes 4 ketuk. 1. Hai bangkit bagi Yesus, pahlawan salibNya!

Anjungkan panji Raja dan jangan menyerah. Dengan semakin jaya Tuhanmu ikutlah, Sehingga tiap lawan berlutut menyembah.

PF : Kita terima berkat-Nya: “Kristus Yesus yang bangkit senantiasa memberikan anugerah dan kasih-Nya kepada saudara, disertai damai sejahtera Allah Bapa dan dalam kuasa tuntunan Roh Kudus, kini dan sampai selam-lamanya. Amin

Nyanyian : KJ 478b “Amin, Amin, Amin” do=g, 2 ketuk MM ± 63 Amin -- Amin -- Amin

(7)

5

TATA IBADAH PASKAH II

Senin 5 April 2021 1Korintus 5: 1-13

“Hidangan Roti Kemurnian Dan Kebenaran Dalam Pesta Iman” Penjelasan

Di dalam ruangan gereja dapat dibuat kubur terbuka dan sebuah salib.

Di bagian bawah atau sekeliling salib diletakkan telur paskah dan anakan. Bagi yang beribadah di rumah, dimohon menyiapkan anakan sesuai dengan jumlah anggota keluarga.

Setelah kebaktian perayaan paskah kedua, masing-masing anggota keluarga menanam anakan dan bertanggungjawab merawat anakan yang ditanam sampai tumbuh.

Lagu-lagu bisa disesuaikan dengan lagu KJ, PKJ, NKB, DSL, Si Knino, dan lagu2 lain yang sesuai dengan teologi dan pengajaran GMIT.

Tetap mematuhi protokol kesehatan: mencuci tangan sebelum masuk ke rumah kebaktian, pemeriksaan suhu tubuh sebelum kebaktian, memakai masker selama kebaktian berlangsung, duduk berjarak, petugas kebaktian memakai masker dan face shield.

Bahan ini masih bisa diolah dan disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan jemaat.

Semua petugas atau pelaku liturgi wajib melakukan latihan dan gladi agar gerak liturgi dapat dilakonkan dengan baik.

PERSIAPAN…………...Saat teduh... PANGGILAN BERIBADAH

Penyalaan Lilin Paskah (Diiringi instrument KJ 16)

Pnt : Hari ini, dalam ibadah Paskah ke-2 kita akan bersyukur karena kemenangan Kristus atas maut

melalui kebangkitanNya.

J : Kami mau bersyukur karena Kebangkitan-Nya mejadikan hidup kita menjadi bermakna.

Pnt : Sukacita atas kebangkitan Kristus memungkinkan kita untuk hidup dalam kemurnian dan

kebenaran Allah . Marilah kita bersyukur dan beribadah kepada-Nya dengan hati yang gembira

Jemaat berdiri dan menyanyikan KJ 16: 1” Ya Khalik Semesta” do=g 3 ketuk.

VOTUM & SALAM

P : Pertolongan kita adalah di dalam nama Tuhan yang menciptakan langit dan bumi

J : (menyanyi) 1 . 7 . 1

A - min

P : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Tritunggal menyertai saudara sekalian.

J : Dan menyertaimu juga. (duduk)

NAS PEMBIMBING

P : Membaca nas, I Korintus 5:8 “Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama,

bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

(8)

6

PENGAKUAN DOSA

P : Marilah kita membawa kehidupan kita dihadapan Allah, mengaku segala dosa dan pelanggaran

kita kepada-Nya.

………...…saat teduh……….(instrumen Kj 27)

Mari Berdoa……….. BERITA ANUGERAH

P : Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam

hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan (Roma 10: 9-10).

J : Menyanyikan KJ 58 :1 “Mahakasih Yang Ilahi” do=bes 4 ketuk

PUJI-PUJIAN (Mazmur 40: 2-9)

P : Aku sangat menanti-nantikan Tuhan;

J : lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong.

P : Ia mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa;

J : Ia menempatkan aku di atas bukit batu, menetapkan langkahku,

P : Ia memberikan aku nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.

J : Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan

P : Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya kepada Tuhan,

J : yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh atau kepada orang-orang yang

menyimpang kepada kebohongan!

P : Banyaklah yang telah Kau lakukan ,ya TUHAN, Allahku,

J : Perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang disejajarkan dengan

Engkau!

P : Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar untuk dihitung.

J : Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan dan korban sajian tetapi engkau telah

membuka telingaku; korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau tuntut.

P : Lalu aku berkata “ Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku;

(9)

7

PEMBERITAAN FIRMAN

Pnt : Berdoa, membaca Alkitab dari I Korintus 5: 1-13

P : Yesus berkata, “ berbahagialah setiap orang yang mendengar firman Tuhan dan memelihara

dalam hidupnya

J : Haleluya..haleluya..haleluya...

P :Kotbah Tema: “Hidangan Roti Kemurnian dan Kebenaran Dalam Pesta Iman”

PENGAKUAN IMAN RASULI (berdiri)

P : Bersama dengan umat Tuhan di segala tempat, marilah kita memperbarui iman percaya kita

dengan mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli, demikian: Aku Percaya….

J : Menyanyikan KJ 340: 2 “Hai Bangkit Bagi Yesus” do=bes 4 ketuk

1. Hai bangkit bagi Yesus, pahlawan salibNya! Anjungkan panji Raja dan jangan menyerah. Dengan semakin jaya Tuhanmu ikutlah,

Sehingga tiap lawan berlutut menyembah. (duduk)

PERSEMBAHAN (Mengantar langsung persembahan di kotak yang disediakan oleh Majelis Jemaat)

Dkn : Berdoa

J : Menyanyikan NKB 100: 1 “Rindukah Engkau mendapat Berkat Tuhan“ do=es 4 ketuk

DOA SYAFAAT

PENGUTUSAN DAN BERKAT

P : Saudara-saudara, di sana-sini terdengar kabar yang menggemparkan, situasi dunia yang

semakin menakutkan dan tidak pasti, tetapi janganlah biarkan rasa takut dan kecemasan mengendalikan hidupmu. Firman Tuhan berkata; “ Jangan takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

J : Menyanyikan DSL 173 : 1 “Jangan Kamu Takut” do=e 4 ketuk (berdiri)

Jangan kamu takut Aku adalah Itu Tuhan janji biar ingatlah Itupun b’ri hibur kalau tak senang

Lagipun b’ri kuat bila engkau masuk p’rang Hai tidak pernah Hai tidak pernah

Klak Ia tinggalkan dikau bahkan tiada pernah

Reff : Hai tidak pernah Hai tidak pernah

Klak Ia tinggalkan dikau bahkan tiada pernah

P : Yesus telah bangkit! Yesus telah hidup! Itulah berita Paskah yang telah kamu dengar. Pergilah

dan kabarkanlah berita sukacita ini, bahwa Yesus telah menang atas maut.

Arahkanlah hatimu kepada Tuhan dan Terimalah berkat Tuhan: “Anugerah dari Yesus Kristus, Sulung kebangkitan, pengasihan Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekarang dan selama-lamanya.

(10)

8

Renungan Paskah, 4 April 2021 Bahan Bacaan : Yohanes 20:11-18

Tema : Berpaling Kepada Sang Hidup

Pengantar

Kita memasuki kali kedua Perayaan Paskah dalam masa Pandemi Covid-19. Masih dengan suasana yang berbeda, Paskah tanpa perayaan, tanpa pawai, tanpa beramai-ramai menyongsong fajar dan bergembira karena kebangkitan Yesus. Tak ada yang menyangka pandemi ini akan berkepanjangan dan tak tahu kapan berakhir. Banyak yang meneteskan air mata duka, karena tidak sedikit dari kita yang telah mengalami sendiri penderitaan atau mengenal orang yang pernah menderita terinveksi virus corona. Di tengah kondisi yang kita alami, berita Paskah kembali menyapa kita: “Yesus, Sang Hidup telah bangkit”. Inilah sukacita dan kekuatan kita untuk terus berjalan, terus berjuang karena harapan kita ada pada Sang Hidup yang telah bangkit.

Penjelasan Teks

Tema perayaan Paskah kita adalah “Berpaling Kepada Sang Hidup” (bnd.Yoh 20:14-16) Pada teks ini kita melihat bahwa tindakan berpaling (menoleh) kepada Sang Hidup, dimungkinkan oleh Tuhan Yesus yang telah bangkit. Ia sendiri mempunyai inisiatif untuk berjumpa dengan Maria. Maria, yang sedang dalam kesedihan dan ketidakberdayaanya, bisa berpaling kepada Sang Hidup karena Sang Hidup itu datang menjumpai dia.

Berita Paskah bahwa Kristus sudah bangkit memberi harapan bahwa setiap orang berkesempatan dijumpai oleh-Nya. Tema ini mengajak setiap pribadi yang sedang mengalami kesedihan agar berpaling kepada Sang Hidup. Yesus yang bangkit dapat menjumpai kita secara pribadi dan di dalam persekutuan. Kesalahpahaman kita selama ini adalah menyangka bahwa Yesus belum menjumpai kita. Ini keliru. Kisah hidup Kristus menunjukkan bahwa Dia datang untuk menjumpai semua orang, dari semua kalangan. Di atas salib Allah menjumpai semua manusia, bersama-sama sekaligus secara pribadi. Hanya saja, kita mungkin terlalu sibuk dengan diri kita. Seperti yang terjadi dalam diri Maria, ia terlalu sibuk dengan tangisan kesedihan karena berpikir bahwa Kristus telah mati dan mayatNya pun telah diambil orang.

Perikop kita (Yoh.20:11-18) menceritakan tentang salah satu kisah kebangkitan Kristus, yaitu peristiwa penampakan diri Yesus kepada Maria Magdalena. Kisah ini dimulai dengan kata “tetapi …” Mengapa tetapi? Ayat sebelumnya (ay. 8-10) dikatakan bahwa dua murid melihat kubur Yesus yang sudah kosong dan mereka percaya. Bukan percaya bahwa Yesus telah bangkit, tapi percaya bahwa memang mayat Yesus sudah diambil orang. Hal ini tentu membuat mereka sedih. Secara rasional, tak ada yang bisa dilakukan lagi. Entah kubur Yesus masih utuh atau jasad Yesus sudah diambil orang, yang ada hanyalah kesedihan. Mereka memikirkan tentang Yesus yang telah mati, sehingga ketika mereka mendapati kuburan Yesus telah kosong mereka pun bertambah sedih karena berpikir bahwa mayat Yesus sudah diambil orang. Melihat fakta kubur Yesus telah kosong maka mereka pulang ke rumah. Mau apa lagi?

Tetapi Maria berbeda. Dia tidak pulang ke rumah. Ia “berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu”. Maria bersedih dan menangis dalam ketidakrelaan karena raibnya tubuh Yesus. Ia tidak percaya, sampai ia mencoba menjenguk dan melihat sekali lagi. Hatinya penuh kesedihan, karena pikirnya jazad Yesus telah hilang, Yesus sudah mati. Itu sebabnya ketika Yesus menampakkan diri, Maria tidak mengenaliNya.

Dalam perikop ini dikatakan bahwa dua kali Maria berpaling dan melihat Yesus. Yang pertama, ia menoleh (berpaling) dalam keadaan menangis sedih (ay. 14). Tangisannya membuat dia tidak sadar bahwa yang dilihatnya adalah Yesus. Disangkanya orang itu adalah penunggu taman. Ini tolehan yang pertama. Tolehan dengan harapan yang sempit agar ia bisa menemukan Yesus yang mati. Ini tolehan salib. Ayat 16 mencatat tentang tolehan (berpaling) yang kedua, yang terjadi setelah Yesus menyapa Maria dengan memangil nama-Nya. Yesus mengenalnya dan memanggilnya, tentu dengan suara dan intonasi yang khas, yang sangat dikenal dan dikenang oleh Maria. Nama “Maria” sebangun dengan nama lain seperti Miriam, Maryam atau Mara, yang berarti kepahitan dan penderitaan. Sebelum berjumpa dengan Yesus dan disembuhkan, ia terikat oleh tujuh roh jahat. Setelah lebih-kurang dua tahun masa kebahagiaan bersama Yesus, Rabi yang membebaskannya kini mati. Dia kembali ke dalam kepahitan hidup.

Maria mendengar Yesus memanggil, namanya disebut. Ia mengenal suara panggilan itu, Yesus, Tuhan dan Pembebasnya yang memanggilnya. Seperti dikatakan Yesaya 43:1, Tuhan selalu menyebut kita dengan nama kita. “Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: “Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” Menyebut nama adalah tindakan kasih, penghargaan dan penerimaan. Maria disebut namanya. Ia dikasihi, dihargai dan diterima sebagai sahabat Yesus.

(11)

9

Dua kali Maria menoleh atau berpaling. Tolehan pertama (ay.14) disebut sebagai tolehan salib, tolehan ke arah kubur. Sedangkan tolehan kedua (ay. 16) disebut tolehan Paskah, tolehan pengharapan, tolehan ke arah Sang Kehidupan. Karena itu Maria merespon sapaan Yesus dengan sapaan yang juga personal dan khas, “Rabuni, Guru.” Saling menyapa yang sangat khas menandai perjumpaan yang amat pribadi.

Kata menoleh atau berpaling (dalam bahasa Yunani: “strepho“) adalah kata yang penting dalam Alkitab. Kata ini tidak hanya menunjukkan gerakan fisik, tetapi juga menunjukkan gerakan hidup di mana ada perubahan hidup secara radikal. 1 Tesalonika 1:9 menunjukkan makna radikal dari “strepho” ini. Ayat itu berkata, “sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik (strepho) dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,” Tolehan Maria ini menunjukkan pembalikan hidup Maria. Ia berpaling kepada Sang Hidup dan mengalami transformasi hidup. Ia bangkit dari keputusasaan dan pergi memberitakan kebangkitan Yesus. Itulah makna perayaan Paskah sebagai perayaan kebangkitan Sang Hidup.

Aplikasi

Dalam tangis dan kekhawatiran karena Pandemi, kita berseru kepada Allah. Kesedihan bisa membuat kita tidak mengenali Kristus yang bangkit, tetapi kesedihan adalah tanda kerapuhan dan kerentanan. Ketika Maria sedang bersedih, ia mendengar suara yang akrab baginya. Maria pun berpaling kepada Sang Hidup, yang telah ada bersamanya. Kebangkitan Kristus mengingatkan kita bahwa kematian telah dikalahkan, dan bahwa Sang Hidup tidak meninggalkan kita. Kristus ada bersama dengan kita, bukan karena kita berhasil menemukanNya sesuai cara yang kita pikirkan, melainkan karena Ia berkenan menjumpai kita dengan cara yang Ia kehendaki. Melalui perayaan paskah kita dipanggil oleh Sang Hidup, maka berpalinglah kepadaNya, fokuskan pandangan kita kepada-Nya, kepada Sang Hidup.

Tahun ini, harapan kita diteguhkan bahwa kita akan menang dalam pergumulan di tengah ancaman pandemi Covid-19 ini melalui distribusi vaksin yang dilakukan oleh Pemerintah. Vaksin ini menjadi satu dari banyak simbol pengharapan, karenanya gereja-gereja terpanggil mengedukasi masyarakat untuk membangun kekebalan bersama dan memutus rantai penularan Covid-19. Berita Paskah mengingatkan kita kembali akan Kristus yang mengalahkan kematian, dan memanggil kita untuk terbebas dari kesedihan dan keputus-asaan.

Di tengah ancaman pandemi Covid ini kita menggaungkan berita itu dengan cara-cara kreatif dan bermakna bagi kehidupan. Sesuai arahan dari majelis Sinode GMIT, maka perayaan Paskah di daerah yang masuk dalam klasifikasi zona merah (yang positif penularan Covid-19) maka perayaan dilakukan di rumah-rumah anggota jemaat oleh masing-masing keluarga. Di luar zona merah, perayaan secara bersama di rumah kebaktian jemaat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Pelaksanaan perayaan secara demikian dimaksudkan sebagai bentuk kesaksian iman bahwa perayaan ini berlangsung dalam semangat perjumpaan yang sukacita dan berpengharapan. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka memeriahkan perayaan paskah tahun ini, antara lain dengan menyalakan lampu (obor) paskah, menghias dan mencari telur paskah, serta menanam pohon Paskah. Lampu (obor) yang menyala di tengah kegelapan menyaksikan tentang kebangkitan Kristus yang memberi kehangatan, menyembuhkan dan menerangi. Telur Paskah adalah simbol kehidupan dan harapan. Sedangkan anakan pohon menunjukkan kehidupan yang terus bertumbuh dan berguna bagi sesama dan sekitar. Apa pun bentuk perayaan kita perlu dipastikan bahwa kegiatan itu tidak bisa menjadi wadah penyebaran ketakutan dan kesedihan, melainkan tanda kemenangan dan harapan. Akhirnya, kiranya perayaan kita tidak terarah kepada diri sendiri, melainkan menjadi tanda solidaritas kita terhadap sesama yang sedang mengalami kesulitan hidup dan kepada lingkungan sekitar. Sebagai komunitas gereja dan pribadi, kita bisa berpaling kepada Sang Hidup dengan mengambil waktu teduh dan berdoa, mengurangi suara yang menghalangi kita mengenali suara Kristus yang sedang menyapa kita, dan saling mengingatkan untuk berpihak kepada kehidupan dengan terus memegang komitmen menjaga kehidupan melalui kepatuhan menjaga protokol kesehatan dalam tatanan baru. Marilah kita tetap menjadi umat yang berpaling kepada Sang Hidup. Amin (LB)

(12)

10

Renungan Syukur Paskah, 05 April 2021

Bacaan Alkitab : 1 Korintus 5:1-13

Tema : Hidangan Roti Kemurnian dan Kebenaran dalam Pesta Iman

Pengantar

Hari ini ini kita berkesempatan melakukan ibadah syukur atas perayaan Paskah. Mungkin kita telah merencanakan perayaan ini dengan keraguan. Bisakah kita merayakan lagi Paskah di tahun ini, tahun kedua masa pandemi covid-19 dengan aman? Apakah perayaan kita bermanfaat dan bermakna bagi manusia dan alam yang sedang membutuhkan iman, aman dan imun untuk merawat kehidupan? Apakah perayaan kita berkenan kepada Tuhan yang berdaulat, berhadapan dengan kesulitan dunia akibat pandemi?

Atas pertanyaan-pertanyaan seperti itu, hari ini kita mensyukuri perayaan Paskah. Syukur ini tidak dimaksudkan sebagai acara penutup perayaan Paskah. Sejatinya, Paskah bukanlah peristiwa pada hari tertentu saja, melainkan terus kita ingat dan rayakan sepanjang hidup. Berita Paskah sejati adalah bahwa Tuhan Yesus telah bangkit dari kematian. Kemenangan-Nya atas maut membebaskan kita, dari kuasa dosa yang membinasakan, untuk menjalani kehidupan menuju harapan kekekalan. Paskah menyemangati kita memperjuangkan kebaikan, apa pun bahaya dan kendala yang dihadapi. Kristus, Sang Hidup selalu berkenan menjumpai kita. Kita dapat berpaling kepada-Nya untuk mendapatkan semangat, harapan, kekuatan dan kegembiraan hidup, berkarya dan melayani sebagai murid-murid-Nya di tengah dunia sekarang ini. Kita bersyukur atas kesempatan perayaan Paskah yang dianugerahkan Tuhan bagi kita.

Penjelasan Teks

Paskah (dalam Bahasa ibrani disebut pesakh, dalam Bahasa Yunani disebut to paskha) artinya sudah lewat, sudah lalu, sudah terlampaui. Dalam tradisi agama Yahudi, perayaan Paskah berpusat pada peristiwa keluarnya umat Israel dari Mesir. Mereka telah lolos dari hambatan kekuasaan Firaun yang tidak menghendaki mereka bebas dari perbudakan dan penindasan. Mereka telah melewati tantangan alam berupa laut Teberau dan padang gurun yang tidak mudah untuk dilalui. Mereka merayakan Paskah dengan memakan gulai pahit dan roti tidak beragi (setengah matang). Makanan itu mengingatkan mereka tentang Paskah yang tidak terduga, mereka melewati masa hidup yang penuh tekanan ancaman dan kesulitan bukan karena hebatnya kemampuan mereka, melainkan karena campur tangan Allah yang memungkinkan mereka keluar dari penindasan dan luput dari maut.

Dalam bacaan kita, 1 Korintus 5:1-13 rasul Paulus memakai beberapa simbol Paskah agama Yahudi untuk menasehati jemaat terkait terkait masalah-masalah yang terjadi di dalam jemaat Korintus. Terbaca pada perikop ini bahwa Paulus mengecam keras perilaku percabulan yang terjadi di dalam jemaat Korintus, dimana ada orang yang hidup dengan istri ayahnya. Perilaku itu ditegaskan Paulus sebagai perilaku yang sangat memalukan, yang mestinya dijauhkan dari tengah-tengah jemaat (ay. 2, 9-13). Beberapa simbol paskah Yahudi yang disebutkan di perikop ini yaitu “ragi untuk adonan roti” (ay.6), “Kurban Domba Paskah” (ay.7) dan “sajian pesta berupa roti tak beragi” (ay.8). Simbol “ragi untuk adonan roti” dipakai Paulus untuk menegaskan bahwa sedikit contoh buruk dapat mempengaruhi semua anggota jemaat Korintus untuk berperilaku jahat. Simbol “Kurban Domba Paskah” disandingkan dengan kematian Yesus. Sebagaimana darah domba digunakan untuk menyelamatkan umat Israel dari malaikat kematian, demikianlah kematian Yesus adalah kurban yang menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian. Sebagaimana, di dalam perayaan Paskah, umat berpesta dengan memakan roti yang tidak beragi, demikian pula hendaknya jemaat menjadikan kemurnian dan kebenaran sebagai makanan untuk membangun persekutuan dan kesaksian hidup sebagai umat Tuhan di tengah kompleksitas permasalahan masyarakat kota Korintus yang majemuk. Dengan kiasan-kiasan tersebut rasul Paulus mempertegas makna hidup berjemaat yakni sebagai persekutuan yang saling menguatkan dengan kemurnian kasih dan kebenaran kuasa Allah untuk melakukan kebaikan (bandingkan 6:11).

Aplikasi

Dengan merayakan Paskah kita diingatkan tentang tanggung jawab iman di tengah keragaman dan kompleksitas persoalan hidup masa kini. Tuhan telah memilih kita untuk dikasihi dan disertaiNya agar kita dapat menunjukkan dan melakukan kasih Allah kepada dunia ini. Nas bacaan kita hari ini berisi nasehat agar Paskah membuat kita berpaling kepada hidup, ajaran dan keteladanan Kristus sebagai bekal perjalanan hidup sebagai umat milik Allah. Tiap hari kita membutuhkan kemurnian dan kebenaran kasih dan kuasa Allah sehingga tidak melakukan percabulan, tidak menjadi kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu. Kiranya perayaan Paskah kali ini memampukan kita menjalani hidup kudus, sebagai umat milik Allah.

Bagi orang Kristen, peristiwa Paskah dirayakan untuk mengingat kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. Simbol paskah bagi orang Kristen adalah kubur yang telah kosong dan kain kafan yang terlipat rapi, batu penutup kubur yang sudah tergeser dari tempatnya dan para prajurit penjaga kuburan yang ketakutan. Simbol-simbol itu menandakan bahwa ada kuasa ilahi yang luar biasa, yang sangat hebat, yang bekerja untuk kemenangan Kristus dan yang memungkinkan kita mengalami hidup berpengharapan bahwa kita akan lolos dari segala ancaman dan

(13)

11

tantangan kehidupan. Allah terus bekerja merawat kehidupan dengan kasih yang murni dan kuasa yang benar. Seiring perubahan situasi kehidupan dari waktu ke waktu kita dapat memaknai secara baru kasih dan kuasa Allah. Perayaan Paskah menyertakan simbol-simbol yang menyemangati kita agar terus berjuang merawat kehidupan, sebagaimana yang diteladankan oleh Sang Hidup.

Di tengah pandemi Covid-19, kita bersyukur atas kedisiplinan melakukan protokol kesehatan untuk memutus rantai penularan Covid-19 (dengan 6 M dan 1 T: Memakai masker secara benar, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Mengindari kerumunan, Mengurangi mobilitas, Menjaga imun tubuh dengan makan makanan bergizi dan berolahraga secara teratur, serta Tekun berdoa). Kita bersyukur atas berbagai upaya medis dan non medis untuk menyehatkan kembali pasien yang terpapar. Kita bersyukur atas topangan ilmu dan teknologi yang memberi berbagai terobosan dan memungkinkan kita tetap terhubung. Kita bersyukur atas kebijakan pemerintah dan partisipasi seluruh rakyat dalam gerakan vaksinasi masal guna membangun kekebalan tubuh terhadap bahaya wabah virus Corona. Hal-hal baik itu adalah tanda kuasa dan kasih Allah kepada kita yang sedang mengalami ketakutan dan kesedihan ketika menghadapi ancaman pandemi Covid-19. Allah sedang bekerja mendatangkan kebaikan di tengah dunia yang sangat dikasihiNya.

Pada tahun ini, sesuai anjuran Majelis Sinode GMIT, salah satu kegiatan perayaan Paskah adalah penanaman pohon Paskah oleh tiap-tiap keluarga. Pohon melambangkan kehidupan yang bermakna bagi sesama dan semesta. Pohon diperlukan sebagai sumber oksigen, pohon berguna untuk berbagai kebutuhan pangan, sandang dan papan. Pohon juga berguna untuk menjaga ketersediaan air dan keseimbangan temperatur, iklim dan struktur bumi. Begitu besar manfaat pohon sehingga perlu diperbanyak, dirawat dan dilindungi dari kepunahan. Sejak perayaan Paskah kali ini, kita dapat memaknai tindakan menanam pohon sebagai upaya simbolis tiap keluarga untuk menjamin kemurnian dan kebenaran kasih dan kuasa Allah demi kehidupan yang bermakna di tengah dunia. Amin. (NLK)

(14)

12

PANDUAN MENGHIAS DAN MENCARI TELUR PASKAH

Untuk Anak dan Remaja GMIT (PAR) Tahun 2021

Latar Belakang: Makna Telur Paskah

Tahun ini kira masih merayakan Paskah dalam suasana pandemi. Meskipun demikian Paskah tetap harus

kita hayati dan rayakan sebagai sebuah pesta sukacita. Perayaan itu mesti dilaksanakan dengan protokol

kesehatan yang ketat.

Gereja biasanya merayakan Paskah dengan berbagai kegiatan, termasuk menghias dan mencari telur

Paskah. Telur disebut sebagai simbol perayaan Paskah oleh gereja karena di dalam sebuah telur terdapat

kehidupan baru yang akan lahir, tumbuh dan berkembang. Berkaitan dengan kebangkitan Tuhan Yesus

yang menandakan awal kehidupan baru, telur dianggap dan digunakan sebagai simbol yang cocok untuk

hari Paskah.

Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan melatih anak-anak untuk bisa berkreativitas dan bebas menunjukkan imajinasi

mereka melalui media gambar di atas telur ataupun media lainnya. Anak-anak dapat menuangkan ide atau

tema tertentu dalam gambar mereka. Selain itu lomba mencari telur Paskah bertujuan melatih kejelian dan

kecepatan dalam menemukan sesuatu.

I. Menghias Telur Paskah

1. Bahan:

 Telur ayam secukupnya (sudah direbus).

 Dipersiapkan oleh orang tua dan anak atau panitia

2. Alat:

 Alat mewarnai (crayon, spidol, cat air, pensil warna, benang, kapur tulis berbagai warna, tinta

emas, kertas origami, pewarna alam dan sebagainya).

 Kuas dan lem bila diperlukan.

 Peralatan dipersiapkan oleh masing-masing anak dan orang tua.

3. Kegiatan ini dapat didampingi orang tua, guru atau pelayan PAR untuk memberi petunjuk tetapi tidak

membantu menggambar (dikerjakan sendiri oleh anak) dengan mematuhi protokol kesehatan.

4. Tata Tertib dan Prosedur Lomba

Ketentuan:

 Lomba ini dibagi dalam 2 kategori, yaitu Kelas Kecil (Indria: 0 tahun-9 tahun) dan Kelas Besar

( 10 tahun-15 tahun).

 Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan ini ataupun tambahan lainnya disediakan oleh

masing-masing anak.

 Setiap anak bebas membuat hiasan sesuai dengan kreativitas masing-masing (sesuai tema

Paskah)

 Boleh menggunakan bahan tambahan lainnya sesuai dengan tema Paskah.

5. Lomba ini disesuaikan dengan situasi pandemi sekarang. Bagi anak-anak yang bersekolah minggu

seperti biasanya di gereja, kegiatan ini dapat dikoordinasikan oleh para pelayan PAR yang ada; dan

bagi anak-anak yang masih bersekolah minggu di rumah masing-masing, kegiatan ini akan dipandu

orang tua dengan bantuan koordinasi secara online dari pelayan PAR gereja setempat.

6. Kriteria Penilaian:

 Tema telur paskah yang dibuat

 Perpaduan warna

 Tingkat kreativitas dan keunikan

 Minat anak

 Jumlah hasil karya yang tersedia

 Kerapian dan keindahan

(15)

13

 Penilaian tambahan khusus untuk Kelas Besar, anak-anak diminta untuk menjelaskan maksud

dari setiap tema yang digambarkan pada telur hias tersebut secara lisan/tertulis.

 Bagi kategori Kelas Besar yang bersekolah minggu di rumah, penilaian akan dilakukan secara

online berdasarkan jumlah like yang diperoleh pada setiap postingan. Setiap postingan akan

berisi penjelasan dari hasil karya (disesuaikan)

7. Penilaian ini disesuaikan dengan situasi pandemi sekarang. Bagi anak Kelas Kecil dan Kelas Besar

yang tetap bersekolah minggu di gereja, penilaian dilakukan oleh para pelayan PAR. Bagi

anak-anak yang bersekolah minggu di rumah masing-masing: kelas kecil akan dinilai oleh pelayan PAR

dengan bantuan komunikasi bersama orang tua; sedangkan bagi Kelas Besar penilaian akan

dilakukan secara online. Hasil karya akan dikirim via WhatsApss kepada pelayan PAR

masing-masing dan karya yang sudah terkumpul akan di upload di sosial media yang ditentukan tanpa

mencantumkan nama peserta lomba. Bagi yang beribadah di rumah mengalami kendala dalam

jaringan internet, hasil kreativitas dapat secara langsung dinilai oleh orang tua dan pelayan PAR

dengan mamatuhi protokol kesehatan. Orang tua dapat membantu juga dalam mendokumentasikan

kegiatan dimaksud berupa foto atau video singkat.

8. Pemenang dalam perlombaan ini dapat diberikan hadiah disesuaikan dengan kondisi masing-masing

jemaat.

9. Mohon kesedian UPP lingkup Klasis dapat berkoordiasi dengan jemaat agar dapat memilih 1 video

terbaik ( Kelas Besar) dari juara 1 dan mengirimkan video tersebut via WhatsApss SEKBID PAR

MS GMIT Pdt. Dorkas Sir (0821 4543 1025) sebagai dokumen.

II. Mencari Telur Paskah

1. Bahan:

 Telur ayam/ telur bebek secukupnya (sudah direbus).

 Telur dipersiapkan oleh orang tua dan anak atau panitia

2. Alat:

 Pasir, tanah, rumput dan sebagainya yang tidak berbahaya bagi anak.

 Dipersiapkan oleh orang tua dan pelayan PAR.

3. Kegiatan ini dapat didampingi orang tua, guru atau pelayan PAR untuk menuntun tetapi tidak

membantu mencari telur paskah (dikerjakan sendiri oleh anak) dengan mematuhi protokol

kesehatan.

4. Tata Tertib dan Prosedur Lomba

Ketentuan:

 Lomba ini dikhusukan bagi Kelas Kecil (Indria: 0 tahun-9 tahun)

 Setiap telur paskah diletakkan di tempat yang tersebunyi (rumput, tanah, pasir, dan sebagainya)

oleh orang tua dan pelayan PAR tanpa sepengetahuan anak-anak.

 Setiap anak bebas mencari telur paskah dengan kreativitas masing-masing (didampingi oleh orang

tua dan pelayan PAR).

5. Kriteria Penilaian:

 Kejelian dan ketepatan

 Kecepatan dalam menemukan telur paskah

 Minat anak

 Jumlah hasil yang diperoleh

6. Lomba ini disesuaikan dengan situasi pandemi sekarang. Bagi anak-anak yang bersekolah minggu

seperti biasanya di gereja, kegiatan ini dapat dikoordinasikan oleh para pelayan PAR yang ada. Bagi

anak-anak yang masih bersekolah minggu di rumah masing-masing, kegiatan ini akan di pandu

orang tua dengan bantuan koordinasi secara online dari pelayan PAR gereja setempat.

7. Pemenang dalam perlombaan ini dapat diberikan hadiah di sesuaikan dengan kondisi masing-masing.

8. Bagi orang tua yang memiliki fasilitas dapat membantu dalam mendokumentasikan kegiatan

dimaksud berupa foto atau video singkat dan dapat diberikan kepada UPP PAR Jemaat

masing-masing sebagai dokumen.

Referensi

Dokumen terkait