- 81 -
Volume I – Nomor 1, April 2016ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN TIKET BIS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI BERBASIS WEBSITE
Ahmed Haikal Andromeda, ST, S.Si, M.Kom Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi
STMIK ISTB
Abstrak
Dengan semakin berkembangnya teknologi internet dan semakin banyaknya masyarakat yang mekakses internet merupakan sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Perusahaan Otobus (PO) untuk meningkatkan pelayanan terhadap calon penumpang. Dengan memanfaatkan teknologi internet, maka penyebaran informasi di berbagai belahan dunia dapat dilakukan dengan sangat cepat dan tepat. Dengan penyebaran informasi yang cepat dan tepat, maka perusahaan akan memperoleh banyak keutungan baik dari segi pemasaran ataupun promosi produk. Dengan memanfaatkan teknologi internet, penyebaran informasi dapat bersifat global dengan biaya dan waktu yang relatif efisien dengan biaya yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan teknologi konvensional baik berupa media cetak ataupun elektronik. Maka tidaklah mengherankan jika Menteri Perhubungan memiliki wacana untuk mewajibkan setiap Perusahaan Otobus (PO) untuk melakukan penjualan tiket melalui media internet. Sampai dengan saat ini masih sedikit PO yang menggunakan sistem online dalam pemesanan tiketnya. Dengan sistem pemesanan tiket bus Secara
online akan sangat menguntungkan bagi PO dan calon penumpang. Bagi PO akan
menghemat biaya karna tidak harus membuka agen penjual tiket di banyak tempat, sedangkan bagi calon penumpang akan lebih mudah dalam memperoleh informasi dan melakukan pemesanan tiket bus karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Kata kunci : Internet, Perusahaan Otobus, Online, Penjualan Tiket Bus
1. Pendahuluan
Dari tahun ke tahun pengguna internet di Indonesia semakin mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Hal tersebut disebabkan karena semakin
murahnya akses internet serta semakin mudahnya akses internet yang dapat dilakukan dari berbagai perangkat baik perangkat komputer ataupun perangkat
mobile. Harga komputer dan perangkat
- 82 -
Volume I – Nomor 1, April 2016merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perkembangan internet sangat pesat. Dengan semakin pesatnya perkembangan internet di Indonesia merupakan sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk serta untuk mempromosikan produk yang dijual. Dalam bidang Transportasi, cukup banyak perusahaan sudah menerapkan adanya tiket online. Dengan adanya tiket online tersebut, maka calon penumpang tidak perlu datang langsung untuk membeli tiket. Beberapa perusahaan yang sudah menerapkan tiket online tersebut lebih banyak adalah perusahaan yang bergerak dobidang transportasi udara. Untuk transportasi darat hanya perusahaan kereta api yang sudah menerapkan tiket online tersebut. Mode transportasi darat yang digandrungi masyarakat selain kereta api adalah Bus. Bus yang melayani trayek antar kota antar provinsi atau yang biasa disebut dengan bus AKAP adalah mode transportasi yang banyak
digunakan oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan. Hal tersebut disebabkan karena banyak daerah yang akses transportasi satu-satunya hanyalah bus AKAP dikarenakan belum tersedianya fasilitas Bandara dan stasiun kereta api di wilayah tersebut. Namun sangat disayangkan bahwa sampai dengan saat ini masih sangat sedikit PO yang menerapkan penjualan tiketnya secara online, rata-rata PO tersebut masih menggunakan sistem pemesanan tiket secara manual dimana penumpang harus datang langsung ke agen-agen penjualan tiket yang ada diterminal. Sistem pemesanan tiket secara manual sangat kuarang efisian karena banyak menyita waktu calon penumpang karena harus datang ke agen pemberangkatan untuk memesan tiket, dan juga sering terjadi penumpukan calon penumpang di terminal untuk mencari tiket yang masih tersedia atau hanya sekedar mencari informasi tiket. Selain itu juga banyak calo tiket bis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang menipu para calon penumpang dengan menjual tiket
- 83 -
Volume I – Nomor 1, April 2016bis dengan harga yang lebih tinggi serta kurangnya informasi tentang ketersediaan tiket bus AKAP pada hari-hari tertentu ketika arus penumpang lebih banyak jika dibandingkan dengan hari-hari biasa misalnya pada saat lebaran ataupun pada saat libur anak sekolah. Maka tidaklah mengherankan jika kedepan ada wacana dari menteri perhubungan
untuk mewajibkan setiap PO
menggunakan sistem penjualan tiket secara online. Wacana tersebut telah dimuat dalam halaman tempo.co.id.
Sistem pemesanan tiket secara online
dinilai sangat menguntungkan
masyarakat. Melalui tiket online
masyarakat dapat dengan mudah menyesuaikan jadwal keberangkatan bis dan juga dapat memesanya dimana saja tanpa harus datang dan antri di agen bis. Selain itu, pemesanan tiket secara online dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat di terminal karena penumpukan calon penumpang bis di terminal jelas akan berkurang.
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Konsep Dasar Website
1. PHP
Menurut Kristanto (2010:1) “PHP (hypertext processor) adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan pembuatan dan
pengembangan web dan biasa
digunakan pada HTML”. PHP
merupakan script yang banyak dipakai untuk memprogram situs web dinamis.
PHP merupakan script yang menyatu
dengan HTML dan berada pada server
(sever slide HTML embedded
scripting). Dengan menggunakan PHP
maka maintenance suatu situs website menjadi lebih mudah, proses update
data dapat dilakukan dengan
menggunakan aplikasi yang dibuat dengan script PHP dan dengan PHP dapat membuat beragam aplikasi kompleks yang membutuhkan koneksi ke database.
PHP dapat dijalankan pada berbagai
macam sistem operasi misalnya
windows, linux dan max OS. Selain apache , PHP juga mendukung
- 84 -
Volume I – Nomor 1, April 2016Microsoft IIS, Caudium dan lain-lain.
Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama PHP adalah
MySQL.
2. HTML
Menurut Winarno dan Ali (2013:1) “HTML merupakan singkatan dari
Hypertext Markup Language artinya
bahasa ini adalah bahasa yang markup untuk memformat konten halaman web atau dengan kata lain bahasa untuk mengatur bagaimana penampilan dan performatan konten di web”.
3. Cascading Style Sheet (CSS) Menurut Saputra dan Agustin (2011:7) “Cascading Style Sheet adalah suatu pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan dan membangun berbagai komponen dalam web
sehingga tampilan web akan lebih rapih, terstruktur, interaktif, dan seragam”.
4. Adobe Dreamwever CS 3
Menurut Madcoms (2008:127)
“Dreamweaver merupakan program
untuk membuat dan mengedit
dokumen HTML secara visual dan mengelola halaman sebuah situs”.
Adapun Adobe Dreamwever CS3
sendiri adalah sebuah HTML
professional editor yang berfungsi
mendesain secara visual dan
mengelola situs web maupun web
page. Adobe Dreamwever CS3
merrupakan versi ke 9 dari
Dreamwever yang merupakan program
aplikasi web yang sangat terkenal kehandalanya. Sepintas seakan tidak
ada perubahan signifikan antara
Macromedia Dreamwever 8 dengan Adobe Dreamwever CS3. Dreamwever
menawarkan dalam hal editing atau merancang
2.2. Konsep Dasar Basis Data
Menurut Fathansyah (2007:2) “Basis data merupakan himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan
yang saling diorganisasikan
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali”.
1. MySQL
Menurut Kadir (2008:348), “MySQL adalah salah satu jenis database server
yang sangat terkenal”.
Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa
- 85 -
Volume I – Nomor 1, April 2016dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat Open Source pada berbagai platform (kecuali untuk jenis Enterprise, yang bersifat komersial). Perangkat lunak MySQL sendiri bisa di-download dari http://www.mysql.com.
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management
System). Itulah sebabnya, istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
2. Entity Relationship Diagram Menurut Utomo (2010:15) “Entity
Relationship Diagram (ERD) merupakan tool analisis sistem pertama yang memusatkan pada data dan keterkaitan antar data serta pengorganisasian data”.
Adapun komponen-komponen yang digunakan dalam ERD terdiri dari:
1. Entity
Entity adalah suatu kumpulan
objek atau suatu yang dapat dibedakan atau diidentifikasikan secara unik dengan objek lainnya, dimana semua informasi yang berkaitan dengannya dikumpulkan. 2. Atribut
Atribut adalah karakteristik dari
entity atau relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
3. Relationship
Relationship adalah suatu hubungan yang terjadi antara satu
entity dengan entity lainnya atau
lebih. Menurut derajatnya, relasi dibagi menjadi tiga macam diantaranya adalah:
a) Unary
Unary adalah sebuah relationship
yang terhubung dengan sebuah
entity. b) Binary
Binary adalah sebuah relationship
yang menghubungkan dua entity.
- 86 -
Volume I – Nomor 1, April 2016Ternary adalah sebuah relationship
yang menghubungkan tiga entity. Sedangkan ukuran derajat kardinalitas dibagi menjadi empat macam yaitu:
a) One to One (1 : 1)
Adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu banding satu.
b) One to Many (1 : M)
Adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu banding banyak.
c) Many to One (M : 1)
Adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak banding satu.
d) Many to Many (M : M)
Adalah perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak banding banyak.
3. Logical Relational Structure (LRS)
Menurut Frieyadie (2007:13) “LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity
Relational Ship (ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas”.
Logical Relational Structure (LRS) terdiri dari link-link diantara tipe
record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field, yang kelihatan pada kedua link tipe
record.
2.3. Model Pengembangan Perangkat Lunak
Waterfall model atau yang biasa
disebut Classic Lifecycle Model
dikembangkan oleh Winston Royce pada tahun 1970. Waterfall model merupakan paradigma yang tertua dalam bidang rekayasa perangkat lunak. Pendekatan Model Air terjun (Water fall), menempatkan semua aktifitas sesuai dengan tahapan pada model waterfall dengan memisahkan dan membedakan antara spesifikasi dan pengembangan. Pada model ini, setiap tahapnya diakhiri dengan validasi dan verifikasi serta evolusi untuk meminimalkan masalah yang mungkin terjadi pada tiap tahapannya (Sommerville, 2007:65).
Menurut Pressman (2010:39)
- 87 -
Volume I – Nomor 1, April 2016bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software”. Berikut
fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Sommerville :
Sumber: Sommerville (2007:66)
Gambar 2.1. Fase-fase Waterfall
Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal proyek, maka Software
Engineering (SE) dapat berjalan dengan
baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-eksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan
sistem di awal proyek lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.
Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.
- 88 -
Volume I – Nomor 1, April 20163. Analisa dan Perancangan
3.1.Analisa Kebutuhan Fungsional
a. Kebutuhan Sistem
1. Sistem harus mampu mengolah data dengan cepat dan tingkat validasi data yang baik.
2. Sistem harus mampu menyajikan data atau semua laporan yang di butuhkan. b. Kebutuhan Pengguna
1. Memudahkan calon penumpang bis AKAP untuk mengetahui informasi tentang bus dan bangku yang masih tersedia.
2. Memudahkan calon penumpang bis AKAP untuk melakukan transaksi pemesan tiket bis AKAP.
3.2 Perancangan Perangkat Lunak 3.2.1. Rancangan Antar Muka
Suatu situs yang baik harus dapat memenuhi
standard design yang telah ditetapkan. Hal
ini akan menjamin kualitas mutu dari web itu sendiri . Agar suatu web dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Yang harus diperhatikan oleh pembuatan web,
adalah membuat web dengan rancangan yang matang dan mudah dalam penggunaan
web yang dibuat. Faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam pembuatan web adalah tujuan yang hendak dicapai dari web tersebut, fungsionalitas web tersebut, kemampuan berinteraksi dengan pemakai. Di bawah ini adalah rancangan web untuk pemesanan bis Antar kota Antar Provinsi (AKAP).
1. Rancangan Halaman Index (Beranda)/ User
Index adalah halaman depan dari semua
halaman yang ada pada tampilan website. Halaman ini juga dapat disebut sebagai halaman pembuka karena pada saat website dibuka maka tampilan inilah yang akan muncul terlebih dahulu. Rancangan halaman Index (Beranda) adalah sebagai berikut:
- 89 -
Volume I – Nomor 1, April 2016Headher
Tanggal Tampilan Beranda Asal
Tujuan
Footer Gambar 3.1
Rancangan Halaman Utama
2. Rancangan Halaman Daftar Bis
Halaman daftar bis berisi tentang semua daftar bis yang tersedia, dimana calon penumpang langsung bisa melakukan
pemesanan tiket bis secara online sesuai dengan daftar keberangkatan yang telah ada. Rancangan halaman daftar bus adalah sebagai berikut
a. Rancangan Halaman Daftar Bis
Headher
No. Seri Bus
Kelas Rute Jam
Berangkat Jumlah Kursi Aksi xx xxx Xxxxx xxxxxxx Xxxxxxxxx Xxxxxxx Footer Gambar 3.1
Rancangan Halaman Daftar Bis Beranda Hubungi Kami Daftar Bus Konfirmasi Pembayaran Daftar
(running text)
xxxxxxx
xxxxxxx
Cari Login
Beranda Hubungi Kami Daftar Bus Konfirmasi Pembayaran Daftar
(running text)
Login
pesan
Jam sekarang
- 90 -
Volume I – Nomor 1, April 2016b. Rancangan Halaman Input Data
Headher Tanggal Asal Tujuan Footer Gambar 3.2
Rancangan Halaman Input Data
b. Rancangan Halaman Pilih Kursi
Headher Tanggal Asal Tujuan Footer Gambar 3.3
Rancangan Halaman Pilih Kursi Beranda Hubungi Kami Daftar Bus Konfirmasi Pembayaran Daftar
xxxxxxx xxxxxxx Cari Login Jam sekarang (running text)
Seri bus :xxx jam berangkat :xxx Asal :xxx tempat berangkat :xxxx Tujuan :xxx
Nama :xxx Alamat :xxx No. telp :xxx
Pesan sekarang
Beranda Hubungi Kami Daftar Bus Konfirmasi Pembayaran Daftar
xxxxxxx xxxxxxx Cari Login Jam sekarang (running text) PILIH KURSI Kursi 1: 99 Kursi 2: 99
Kursi yang terpesan :99 pilih batal
- 91 -
Volume I – Nomor 1, April 20163. Rancangan Halaman Konfirmasi Pembayaran
Halaman ini berfungsi untuk
melakukan pembuktian pembayaran
tiket yang telah dipesan oleh calon
penumpang. Rancangan halaman
konfirmasi pembayaran adalah sebagai berikut: Headher Tanggal Asal Tujuan Footer Gambar 3.4
Rancangan Halaman Konfirmasi Pembayaran
4. Rancangan Halaman Login Member
Halaman login berisi form untuk login bagi anggota member. Rancangan halaman login adalah sebagai berikut:
Beranda Hubungi Kami Daftar Bus Konfirmasi Pembayaran Daftar
(running text) xxxxxxx xxxxxxx Cari Login Jam sekarang Silahkan Upload bukti Pembayaran Anda
No.pesanan : Bukti Pembayaran : 999 Choose file Batal upload
- 92 -
Volume I – Nomor 1, April 2016Headher Tanggal Asal Tujuan Footer Gambar 3.5
Rancangan Halaman Login Member 3.2.2. Basis Data
A. Entity Relationship Diagram (ERD).
memilih bus menghasilkan pesanan
memiliki kelas melakukan Konfirmasi_bayar member pembeli Id_pembeli Nama_pembeli alamat No_hp No_member Id_pesan Id_pembeli Id_bus Tgl_brgkt Jumlah_kursi Total_biaya Id_bus Seri_bus Id_kelar asal tujuan rute Tempat_duduk Tgl_berangkat Id_pembeli Jam_berangkat nik password alamat No_telp email Id_pembeli Nama_member Id_konfirm Id_pesan bukti status Id_kelasi Isi_promo Id_admin kursi kursi2 Gambar 3.6
Entity Relationship Diagram
Beranda Hubungi Kami Daftar Bus Konfirmasi Pembayaran Daftar
(running text) xxxxxxx xxxxxxx Cari Login Email : Password : LOGIN PLEASE… Login xxx@xxxxx 9999 Jam sekarang
- 93 -
Volume I – Nomor 1, April 2016B. Logical Relational Structure(LRS)
Bus Pesanan Konfirmasi_bayar kelas id_bus seri_bus id_kelas asal tujuan rute tempat_duduk tgl_berangkat jam_berangkat biaya id_kelas nama_kelas jumlah_kursi id_pesan id_pembeli id_bus tgl_brgkt jumlah_kursi total_biaya Kursi Kursi 2 id_konfirmi id_pesan bukti status 1 1 M 1 member id_member nik password nama_member alamat no_telp email 1 M Pembeli id_pembeli nama_pembeli alamat no_telp id_member 1 M 1 1 Gambar 3.7
Logical Relational Structure
3.3.3 Rancangan Struktur Nafigasi A. Struktur Navigasi Halaman Admin
index
Beranda Daftar Bus Daftar Promo Konfirmasi
Pembayaran laporan Daftar Bus Tambah Daftar Bus Tambah Daftar keluar edit login
hapus Daftar Promo Tambah Promo
diterima
simpan
ditolak
lihat hapus simpan batal batal
cari penumpang
lihat
terima tolak hapus
simpan batal
terima tolak hapus
terima tolak hapus member
hapus
Gambar 3.8
- 94 -
Volume I – Nomor 1, April 2016B. Struktur Navigasi Halaman Pengunjung (Member) index
beranda Hubungi Kami Daftar Bus PembayaranKonfirmasi keluar
pesan
Pesan Sekarang
pilih batal Lihat denah
kembali
cari
upload batal
Gambar 3.9
Struktur Navigasi Halaman Pengunjung (Member)
3.3. Implementasi
1. Halaman Beranda
Beranda adalah halaman utama dimana halaman beranda ini menampilkan promosi untuk menarik hati calon pemesan tiket bis.
Gambar 3.10
Tampilah Halaman Beranda Pengunjung
2. Halaman Daftar Bis
Halaman ini Menampilkan daftar keberangkata semua bis dan tempat untuk melakukan pemesanan tiket. Jadi setelah pengunjung menemukan daftar keberangkatan bis sesuai yang di kehendaki bisa langngsung melakukan pemesanan. a. Tampilan Halaman Daftar Bis
Gambar 3.11
Tampilan Halaman Daftar Bis
- 95 -
Volume I – Nomor 1, April 2016b. Halaman Input Data
Gambar 3.12 Tampilan Halaman Input
Data
c. Halaman Pilih Kursi
Gambar 3.13 Tampilan Halaman Pilih
Kursi
d. Halaman Denah Kursi
Gambar 3.14
Tampilan Halaman Denah Kursi
e. Halaman Bukti Tiket
Gambar 3.15 Tampilan Halaman Bukti
Tiket
3. Halaman Konfirmasi Pembayaran
Halaman ini menampilkan
form untuk mengunggah bukti
pembayaran dengan mengisikan no. pesanan dan foto bukti pembayaran.
- 96 -
Volume I – Nomor 1, April 2016Gambar 3.16 Tampilan Halaman Konfirmasi pembayaran
4. Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari tinjauan bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan
pemesanan tiket secara online
akan memudahkan calon
penumpang untuk
mendapatkan tiket
2. Pembuatan laporan akan lebih cepat sehingga pengambilan keputusan lebih tepat dan akurat
3. Promosi PO dengan
menggunakan internet lebih
murah dan cakupan pemasaran tiket lebih luas
4.2. Saran
Ada beberapa saran untuk perbaikan penulisan jurnal ini antara lain : a. Adanya perbaikan sistem yang
masih kurang sempurna karena satu user hanya bisa melakukan pemesanan sebanyak dua tiket saja.
b. Pengimplementasian website yang sudah dibuat untuk PO yang lain c. Sebaiknya dibuat pemesanan bis
- 97 -
Volume I – Nomor 1, April 2016DAFTAR PUSTAKA
Fathansyah, Ir.2007. Buku Teks Komputer Basis Data. Bandung : BI-OBSES.
Kadir, Abdul. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP (Revisi). Yogyakarta : Andi.
Madcoms. 2008. Aplikasi Web Database Menggunakan Adobe Dreamweaver CS3 dan Pemrograman PHP dan MySQL. Yogyakarta : Andi.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Pressman, Roger S .2010. Software Engineering : a practitioner's approach. New York : McGraw-Hill.
Rosa, dan M. Shalahuddin. 2008. Java di Web. Bandung : Informatika.
Saputra, Ramadani. 2010. Simple Step Programing with CCS. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Sommerville, Ian. 2007. Software Engineering Eighth Edition. England : Adison Wesley.
Sumber Internet:
http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/07/05/090681155/bus-nanti-wajib-jual-tiket-online tanggal 5 juli 2015,Diakses pada 11 Agustus 2015, Jam 18:50.
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/07/25/ns1opf361-kemenhub-siapkan-sistem-tiket-online-bus-akap tanggal 25 Juli 2015, Diakses pada 13
Agustus 2015, Jam 20.12 WIB.
http://economy.okezone.com/read/2015/11/12/320/1248391/tiket-bus-akap-akan-dijual-online Diakses pada 13 Agustus 2015, Jam 20:28 WIB.
http://www.dishub-diy.net/Sejarah-Transportasi/sejarah-bus.html Diakses pada 13