49
LAMPIRAN
Lampiran 1. Skema Alur Penelitian
Maserasi dengan n-heksan (2 x 3 L)
Rotary evaporator
Maserasi dengan Etil Asetat
(2 x 3 L)
Uji Analgetik
Rotary evaporator
Maserasi dengan etanol
(2 x 3 L)
Uji Analgetik
Rotary evaporator
Uji Analgetik
Satu kg serbuk biji buah kebiul
(Caesalpinia sp)
Ampas
Ekstrak cair
n-heksan
Ekstrak kental etil
asetat
Ampas
Ampas
Ekstrak kental
etanol
Ekstrak
kental
Ekstrak
kental
Ekstrak
kental
Lampiran 2. Skema Kerja Uji Aktivitas Analgetik
Dibagi ke dalam 5 kelompok
Adaptasi 1 minggu dalam kandang
Puasakan 18 jam sebelum percobaan
(minum tetap diberikan)
Pemberin dosis setiap kelompok
(secara peroral (p.o))
Biarkan selama 30 menit
Injeksi secara intraperitoneal (i.p)
setelah 10 menit
Pengamatan jumlah geliat dihitung
dengan interval waktu lima menit
selama satu jam
Analisis data
33 ekor
tikus
Kelompok
negatif
Kelompok
positif
Ekstrak
kental
n-heksan
Ekstrak
kental etil
asetat
Ekstrak
kental etanol
Aspirin 45
mg/kgBB
(p.o)
Dibuat
sediaan uji 400,
200 dan 100
mg/kgBB
25%
1 mL Na
CMC (p.o)
Dibuat
sediaan uji 400,
200 dan 100
mg/kgBB
Dibuat
sediaan uji 400,
200 dan 100
mg/kgBB
Asam Asetat 1% (i.p)
Geliatan
Lampiran 3. Penentuan Jumlah Tikus Tiap Kelompok
Hewan uji dipilih sebanyak 33 ekor tikus jantan secara acak untuk dibagi menjadi
11 kelompok, dihitung berdasarkan rumus Federer (1991) dalam Maryanto
(2013):
(n-1) (t-1) ≥ 15
Dimana
n = jumlah sampel dalam tiap kelompok
t = jumlah kelompok
Jumlah sampel dalam tiap kelompok adalah:
(n-1) (t-1) ≥ 15
(n-1) (11-1) ≥ 15
(n-1) (10) ≥ 15
(10n-10) ≥ 15
10n ≥ 25
n ≥ 2,5 ≈ 3
Jumlah hewan uji yang digunakan adalah 2,5 ekor atau dibulatkan menjadi 3
ekoruntuk setiap kelompok perlakuan.
Lampiran 4. Perhitungan Dosis
1. Perhitungan Konversi Dosis dan Pembuatan Suspensi Aspirin
Dosis Aspirin
: 500 mg/kgBB (80% murni)
100% x 500 mg = 80% x X
100 x 500
= 80 X
X
=
X
= 625 mg
Faktor Konversi manusia (70 kg) ke tikus (200g) = 0,018
Konversi dosis Aspirin pada tikus :
625 mg x 0,018 = 11,25 mg/200 g BB tikus
Dosis Aspirin pe kg BB tikus :
x 1000 g = 56,25mg/kg BB
Konsentrasi Aspirin
=
= 6,25 mg/ml
Volume Administrasi obat
=
=
=
= 1,8 mL
Pembuatan sediaan Aspirin :
Aspirin 500 mg dilarutkan dalam 100 ml Na CMC sehingga diperoleh
konsentrasi 5 mg/ml. Dosis yang diinduksikan pada tikus 56,25 mg/kgBB.
Lampiran 5.Perhitungan Pembuatan Sediaan Uji Dosis 400, 200 dan 100
mg/kgBB
1. Dosis 400 mg/kg BB
Sediaan dengan dosis 400 mg/kg BB dibuat sebagai larutan induk karena dosis
400mg/kg BB adalah dosis yang paling besar yang digunakan dalam penelitian
ini.
400 mg/kg = 400 mg/1000 g = 80 mg/200 g = 0,4 mg/g BB
Untuk mencari konsentrasi dosis 400 mg/kg BB, asumsi bobot hewan = 200 g
VAO
=
2 ml
=
Konsentrasi
=
Konsentrasi
= 40 mg/ mL
Sediaan dosis 400 mg/kg BB dibuat sebanyak 50 mL.Sesuai dengan
konsentrasinya sebesar 40 mg/mL, maka untuk membuat sediaan sebanyak 50
mL diperlukan ekstrak sebanyak 2.000 mg atau 2 g.
Cara membuat sediaannya yaitu dengan menggerus 2 g ekstrak dalam
larutan Na CMC 1%.Setelah homogen campuran dimasukkan ke dalam labu
ukur 50 ml dan kemudian di tambahkan akuades hingga 50 ml, lalu kocok
homogen.
2. Dosis 200 mg/kgBB
200 mg/kg = 200 mg/1000 g = 40 mg/200 g = 0,2 mg/g BB
Untuk mencari konsentrasi dosis 200 mg/kg BB, anggap bobot hewan = 200 g
VAO
=
2 ml
=
Konsentrasi
=
Konsentrasi
= 20 mg/mL
Sediaan dosis 200 mg/kg BB dibuat sebanyak 10 mL dengan cara pengenceran.
M1 x V1
= M2 x V2
40 mg/mL x V1
= 20 mg/mL x 10 mL
40 x V1
= 200 mL
V1
=
V1
= 5 mL
Cara membuat sediaan dosis 200 mg/kg BB yaitu dengan memipet sebanyak
5 mL dari sediaan dosis 400 mg/kg BB. Masukkan ke dalam labu ukur 10 mL
kemudian ditambahkan larutan Na CMC 1% hingga 10 mL lalu kocok hingga
homogen.
3. Dosis 100 mg/kgBB
100 mg/kg = 100 mg/1000 g = 20 mg/200 g = 0,1 mg/g BB
Untuk mencari konsentrasi dosis 100 mg/kg BB, anggap bobot hewan = 200 g
VAO
=
2 ml
=
Konsentrasi
=
Konsentrasi
= 10 mg/mL
M1 x V1
= M2 x V2
40 mg/mL x V1
= 10 mg/mL x 10 mL
40 x V1
= 100 mL
V1
=
V1
= 2,5 mL
Cara membuat sediaan dosis 100 mg/kg BB yaitu dengan memipet sebanyak
2,5 mL dari sediaan dosis 400 mg/kg BB. Masukkan ke dalam labu ukur 10 mL
kemudian ditambahkan larutan Na CMC 1% hingga 10 mL lalu kocok hingga
homogen.
Lampiran 7. Perhitungan Persentase Randemen
% Rendemen =
x 100%
Bobot serbuk simplisia yang diekstraksi = 2000 gram
Bobot ekstrak n-heksan = 438,35 gram
Bobot ekstrak etil asetat = 39,78 gram
Bobot ekstrak etanol = 324,5 gram
1. Persentase Rendemen Ekstrak N-Heksan
% Rendemen
=
x 100%
=
x 100%
= 21,917%
2. Persentase Rendemen Ekstrak Etil Asetat
% Rendemen
=
x 100%
=
x 100%
= 1,989%
3. Persentase Rendemen Ekstrak Etanol
% Rendemen
=
x 100%
=
x 100%
= 16,225%
Lampiran 8.Perhitungan Volume Administrasi Obat (VAO)
Volume Administrasi Obat (VAO) untuk hewan uji tikus putih
yang digunakan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan bobot tikus tepat
sebelum pengujian dilaksanakan. VAO dihitung dengan rumus:
VAO =
Jadi VAO untuk uji analgesik ekstrak biji kebiul adalah sebagai berikut.
Kelompok Perlakuan Tikus Bobot (g) VAO (ml)
1 Kontrol Negatif 1 200,05 2,00 2 212,45 2,10 3 215,30 2,15 2 Aspirin 1 209,75 2,10 2 205,44 2,05 3 205,93 2,05 3 Ekstrak Etanol 400 mg/kgBB 1 266,36 2,50 2 208,31 2,10 3 212,26 2,10 4 Ekstrak Etanol 200 mg/kgBB 1 217,42 2,10 2 205,02 2,05 3 227,64 2,20 5 Ekstrak Etanol 100 mg/kgBB 1 231,19 2,30 2 225,12 2,25 3 233,24 2,30 6 Ekstrak EtOAc 400 mg/kgBB 1 219,36 2,20 2 240,71 2,40 3 235,16 2,30 7 Ekstrak EtOAc 200 mg/kgBB 1 213,56 2,10 2 238,17 2,30 3 243,35 2,40 8 Ekstrak EtOAc 100 mg/kgBB 1 229,21 2,30 2 246,51 2,40 3 239,18 2,30 9 Ekstrak Heksan 400 mg/kgBB 1 256,32 2,50 2 247,92 2,50 3 228,09 2,20 10 Ekstrak Heksan 200 mg/kgBB 1 236,15 2,30 2 251,53 2,50 3 244,13 2,40 11 Ekstrak Heksan 100 mg/kgBB 1 242,15 2,40 2 223,49 2,20 3 257,23 2,50
Lampiran 9.Jumlah Geliat pada Tikus Efek Analgetik
perlakuan tikus ke-
menit ke- Jumlah
Geliat 10' 15' 20' 25' 30' 35' 40' 45' 50' 55' kontrol negatif 1 17 8 11 9 11 16 13 7 9 19 120 2 5 8 17 27 29 16 42 40 30 27 241 3 26 22 28 32 29 10 12 32 30 22 243 kontrol positif 1 3 0 1 0 1 0 0 1 3 4 13 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Dosis 1 1 19 16 9 10 34 17 23 9 28 14 179 2 20 11 0 7 32 1 21 22 25 32 171 3 34 16 12 23 17 33 17 29 15 20 216 Dosis 2 1 23 7 14 30 0 48 0 7 0 10 139 2 25 25 35 13 28 17 15 0 4 0 162 3 7 3 0 20 5 23 9 0 5 2 74 Dosis 3 1 11 2 2 10 2 3 0 12 4 4 50 2 23 16 12 5 10 5 0 7 8 13 99 3 7 1 0 0 0 0 3 1 4 4 20 Dosis 4 1 0 21 6 18 0 3 1 0 0 0 49 2 4 16 10 10 16 10 2 15 6 2 91 3 11 14 10 5 4 2 3 0 6 0 55 Dosis 5 1 12 4 11 3 15 10 6 4 0 0 65 2 7 12 8 2 4 9 4 10 2 4 62 3 9 2 0 8 6 2 2 8 6 5 48 Dosis 6 1 0 2 4 7 6 9 3 11 5 4 51 2 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 3 0 2 9 2 0 5 6 2 6 5 37 Dosis 7 1 3 3 8 6 4 5 1 18 8 5 61 2 1 0 1 0 0 0 1 3 1 4 11 3 13 9 2 0 0 0 0 0 5 8 37 Dosis 8 1 3 0 0 11 2 4 0 0 5 2 27 2 11 1 3 0 0 5 10 3 7 1 41 3 4 1 0 3 1 0 0 4 0 1 14 Dosis 9 1 12 1 0 0 0 1 0 0 0 0 14 2 0 1 2 0 7 0 0 1 0 1 12 3 0 0 2 1 0 0 4 0 0 0 7
Lampiran 10. Perhitunngan Persen Proteksi Tikus terhadap Induksi Asam
Asetat dan Persen Efektivitas Analgesik
1. Persen Proteksi
% Proteksi=
x 100%
Contoh Perhitungan persen proteksi tikus terhadap induksi asam asetat
ekstrak etanol 100 mg/kgBB
Diketahui rata-rata jumlah geliat kontrol negatif = 210,33
Rata-rata jumlah geliat bahan uji = 36,33
Maka % Proteksi =
x 100%
= 81,95%
2. Persen Efektivitas Analgesik
% Efektivitas =
x 100%
Contoh perhitungan persen efektivitas analgesik pada ekstrak etanol 100
mg/kgBB
Diketahui %proteksi kelompok bahan uji = 81,95
%proteksi kelompok kontrol positif = 97,69
Maka
% Efektivitas =
x 100%
= 83,89%
Lampiran 11. Tabel Rata-rata Geliat Tikus, %Proteksi, dan %Efektivitas
Analgetik
1.
Tabel Rata-Rata Jumlah Geliat Tikus pada Setiap Kelompok
Tabel 4. Rata-Rata Jumlah Geliat Tikus pada Setiap Kelompok
Perlakuan Rata-Rata
Kontrol Negatif 201,33
Kontrol Positif 4,66
Ekstrak n-heksan dengan dosis 100 mg/kgBB (Dosis 1) 188,66 Ekstrak n-heksan dengan dosis 200 mg/kgBB (Dosis2) 125 Ekstrak n-heksan dengan dosis 400 mg/kgBB (Dosis 3) 56,33 Ekstrak etil asetat dengan dosis 100 mg/kgBB (Dosis 4) 65 Ekstrak etil asetat dengan dosis 200 mg/kgBB (Dosis 5) 58,33 Ekstrak etil asetat dengan dosis 400 mg/kgBB (Dosis 6) 31,66 Ekstrak etanol dengan dosis 100 mg/kgBB (Dosis 7) 36,33 Ekstrak etanol dengan dosis 200 mg/kgBB (Dosis 8) 27,33 Ekstrak etanol dengan dosis 400 mg/kgBB (Dosis 9) 11
2.
Tabel Persentase Proteksi terhadap Induksi Asam Asetat pada Tikus
Tabel 5. Persentase Proteksi terhadap Induksi Asam Asetat pada Tikus
Perlakuan % Proteksi
Kontrol Negatif 0
Kontrol Positif 97,69
Ekstrak n-heksan dengan dosis 100 mg/kgBB (Dosis 1) 6,30 Ekstrak n-heksan dengan dosis 200 mg/kgBB (Dosis2) 37,91 Ekstrak n-heksan dengan dosis 400 mg/kgBB (Dosis 3) 72,02 Ekstrak etil asetat dengan dosis 100 mg/kgBB (Dosis 4) 67,71 Ekstrak etil asetat dengan dosis 200 mg/kgBB (Dosis 5) 71,02 Ekstrak etil asetat dengan dosis 400 mg/kgBB (Dosis 6) 84,27 Ekstrak etanol dengan dosis 100 mg/kgBB (Dosis 7) 81,95 Ekstrak etanol dengan dosis 200 mg/kgBB (Dosis 8) 86,42 Ekstrak etanol dengan dosis 400 mg/kgBB (Dosis 9) 94,53
3.
Tabel 6. Persentase Efektivitas Analgesik
Tabel 6. Persentase Efektivitas Analgesik
Perlakuan % Efektivitas
Kontrol Negatif 0
Kontrol Positif 100
Ekstrak n-heksan dengan dosis 100 mg/kgBB (Dosis 1) 6,45 Ekstrak n-heksan dengan dosis 200 mg/kgBB (Dosis2) 38,81 Ekstrak n-heksan dengan dosis 400 mg/kgBB (Dosis 3) 73,73 Ekstrak etil asetat dengan dosis 100 mg/kgBB (Dosis 4) 69,32 Ekstrak etil asetat dengan dosis 200 mg/kgBB (Dosis 5) 72,70 Ekstrak etil asetat dengan dosis 400 mg/kgBB (Dosis 6) 86,27 Ekstrak etanol dengan dosis 100 mg/kgBB (Dosis 7) 83,89 Ekstrak etanol dengan dosis 200 mg/kgBB (Dosis 8) 88,47 Ekstrak etanol dengan dosis 400 mg/kgBB (Dosis 9) 96,77
Lampiran 12. Analisis Statistik
1. Hasil Uji Normalitas Analgetik
Tests of Normality
kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
geliat kelompok negatif .122 3 .200* .938 3 .083
kelompok positif .440 3 .000 .517 3 .000 e. etanol 400 mg/kgBB .349 3 .000 .494 3 .000 e. etanol 200 mg/kgBB .203 3 .003 .792 3 .000 e. etanol 100 mg/kgBB .202 3 .003 .808 3 .000 e. etil asetat 400 mg/kgBB .230 3 .000 .859 3 .001 e. etil asetat 200 mg/kgBB .144 3 .112 .957 3 .257 e. etil asetat 100 mg/kgBB .161 3 .046 .884 3 .003 e. n-heksan 400 mg/kgBB .181 3 .014 .872 3 .002 e. n-heksan 200 mg/kgBB .170 3 .027 .884 3 .003 e. n-heksan 100 mg/kgBB .086 3 .200* .968 3 .473
2. Uji one-way Anova Analgetik
ANOVA geliat
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 14031.491 10 1403.149 31.831 .000
Within Groups 14062.100 319 44.082
Total 28093.591 329
3. Uji Kruskal-Wallis Test
Test Statisticsa,b
Geliat
Chi-Square 156.955
df 10
Asymp. Sig. .000
5. Mann-Whitney Test
NO Perlakuan Sig(>0,05) Makna
1 Kontrol negatif vs kontrol posirif .000 Bermakna
2 Kontrol negatif vs etanol 400 mg/kgBB .000 Bermakna
3 Kontrol negatif vs etanol 200 mgkgBB .000 Bermakna
4 Kontrol negatif vs etanol 100 mg/kgBB .000 Bermakna
5 Kontrol negatif vs etil asetat 400 mg/kgBB .000 Bermakna 6 Kontrol negatif vs etil asetat 200 mg/kgBB .000 Bermakna 7 Kontrol negatif vs etil asetat 100 mg/kgBB .000 Bermakna
8 Kontrol negatif vs n-heksan 400 mg/kgBB .000 Bermakna 9 Kontrol negatif vs n-heksan 200 mg/kgBB .004 Bermakna 10 Kontrol negatif vs n-heksan 100 mg/kgBB .888 Tidak bermakna
11 Kontol positif vs etanol 400 mg/kgBB .000 Bermakna
12 Kontrol positif vs etanol 200 mg/kgBB .000 Bermakna 13 Kontrol positif vs etanol 100 mg/kgBB .000 Bermakna 14 Kontrol positif vs etil asetat 400 mg/kgBB .000 Bermakna 15 Kontrol positif vs etil asetat 200 mg/kgBB .000 Bermakna 16 Kontrol positif vs etil asetat 100 mg/kgBB .000 Bermakna 17 Kontrol psitif vs n-hekan 400 mg/kgBB .000 Bermakna 18 Kontrol positif vs n-heksan 200 mg/kgBB .000 Bermakna 19 Kontrol positif vs n-heksan 100 mg/kgBB .000 Bermakna 20 Etanol 400 mg/kgBB vs etanol 200 mg/kgBB .008 Bermakna 21 Etanol 400 mg/kgBB vs etanol 100 mg/kgBB .002 Bermakna 22 Etanol 400 mg/kgBB vs etil asetat 400 mg/kgBB .010 Bermakna 23 Etanol 400 mg/kgBB vs etil asetat 200 mg/kgBB .000 Bermakna 24 Etanol 400 mg/kgBB vs etil asetat 100 mg/kgBB .000 Bermakna 25 Etanol 400 mg/kgBB vs n-heksan 400 mg/kgBB .000 Bermakna 26 Etanol 400 mg/kgBB vs n-heksan 200 mg/kgBB .000 Bermakna 27 Etanol 400 mg/kgBB vs n-heksan 100 mg/kgBB .000 Bermakna 28 Etanol 200 mg/kgBB vs etanol 100 mg/kgBB .502 Tidak bermakna 29 Etanol 200 mg/kgBB vs etil asetat 400 mg/kgBB .682 Tidak bermakna 30 Etanol 200 mg/kgBB vs etil asetat 200 mg/kgBB .001 Bermakna 31 Etanol 200 mg/kgBB vs etil asetat 100 mg/kgBB .026 Bermakna 32 Etanol 200 mg/kgBB vs n-heksan 400 mg/kgBB .030 Bermakna 33 Etanol 200 mg/kgBB vs n-heksan 200 mg/kgBB .001 Bermakna 34 Etanol 200 mg/kgBB vs n-heksan 100 mg/kgBB .000 Bermakna 35 Etanol 100 mg/kgBB vs etil asetat 400 mg/kgBB .791 Tidak bermakna 36 Etanol 100 mg/kgBB vs etil asetat 200 mg/kgBB .015 Bermakna 37 Etanol 100 mg/kgBB vs etil asetat 100 mg/kgBB .087 Tidak bermakna 38 Etanol 100 mg/kgBB vs n-heksan 400 mg/kgBB .150 Tidak bermakna 39 Etanol 100 mg/kgBB vs n-heksan 200 mg/kgBB .005 Bermakna 40 Etanol 100 mg/kgBB vs n-heksan 100 mg/kgBB .000 Bermakna 41 Etil asetat 400 mg/kgBB vs etil asetat 200 mg/kgBB .008 Bermakna 42 Etil asetat 400 mg/kgBB vs etil asetat 100 mg/kgBB .050 Bermakna 43 Etil asetat 400 mg/kgBB vs n-heksan 400 mg/kgBB .086 Tidak bermakna 44 Etil asetat 400 mg/kgBB vs n-heksan 200 mg/kgBB .002 Bermakna 45 Etil asetat 400 mg/kgBB vs n-heksan 100 mg/kgBB .000 Bermakna 46 Etil asetat 200 mg/kgBB vs etil asetat 100 mg/kgBB .829 Tidak bermakna 47 Etil asetat 200 mg/kgBB vs n-heksan 400 mg/kgBB .480 Tidak bermakna 48 Etil asetat 200 mg/kgBB vs n-heksan 200 mg/kgBB .116 Tidak bermakna 49 Etil asetat 200 mg/kgBB vs n-heksan 100 mg/kgBB .000 Bermakna 50 Etil asetat 100 mg/kgBB vs n-heksan 400 mg/kgBB .760 Tidak bermakna 51 EtIl asetat 100 mg/kgBB vs n-heksan 200 mg/kgBB .100 Tidak bermakna 52 Etil aestat 100 mg/kgBB vs n-heksan 100 mg/kgBB .000 Bermakna 53 N-heksan 400 mg/kgBB vs n-heksan 200 mg/kgBB .055 Tidak bermakna 54 N-heksan 400 mg/kgBB vs n-heksan 100 mg/kgBB .000 Bermakna 55 N-heksan 200 mg/kgBB vs N-heksan 100 mg/kgBB .013 Bermakna
