• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abstrak Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik sumber daya alam (natural

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Abstrak Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik sumber daya alam (natural"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak— Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik sumber daya alam (natural resources), maupun sumber daya manusia (human resources) dan kedua sumber daya tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Pengembangan sumber daya manusia (human resources development) adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunann bangsa, yang meliputi perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber manusia.

Pendayagunaan dan pemberdayaan profesi kesehatan.Perencanaan kebutuhan SDM merupakan salah satu unsur penting dalam pengelolaan sumber daya manusia, termasuk SDM kesehatan. Dengan perencanaan kebutuhan SDM yang tepat dan terpenuhinya kebutuhan tersebut, semua pelayanan kesehatan yang diperlukan masyarakat akan terpenuhi sehingga mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat

Penggunaan sistem yang

terkomputerisasi pada sistem informasi kebutuhan tenaga kesehatan, akan banyak membantu berjalannya kegiatan suatu rumah sakit. Untuk membuat desain sistem infromasi ini, maka dibutuhkan wawancara dengan pihak Rumah Sakit dan menganalisa penggunaan sistem yang sekarang sedang digunakan oleh Rumah Sakit.Selanjutnya, dilakukan pembuatan desain sistem informasi yang baru. Hasil tugas akhir ini berupa aplikasi sistem informasi tenaga kesehatan untuk merencanakan kebutuhan SDM denganMetode Beban Kerja.

Kata kunci : perencanaan kebutuhan SDM, Metode Beban Kerja, aplikasi.

I. PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan bidang pemerintah yang wajib dilaksanakan, sebagai pengelola data SDM Kesehatan di Rumah Sakit Bangkalan sangat menekankan pentingnya upaya penetapan jenis, jumlah, dan kualifikasi SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan, serta

pengelolaannya secara efektif dan efisien. Pengelolaan data tersebut saat ini masih mengalami beberapa permasalahan berikut :

1. Tidak dapat terpantaunya kebutuhan SDM Kesehatan di Rumah Sakit Bangkalan sehingga berdampak terhadap pemerataan SDM Kesehatan.

2. Penggunaan metode-metode standar ketenagaan dan cara penghitungan SDM Kesehatan yang kurang efektif tiap-tiap institusi dan wilayah. Hal ini disebabkan karena :

a. Tidak adanya data yang lengkap tentang kebutuhan tenaga kesehatan per kategori tenaga.

b. Tidak adanya penghitungan Beban Kerjayang riil dan kapasitas masing-masing kategori tenaga.

c. Penggunaan sistem yang masih manual

Permasalahan-permasalahan

di

atas mendorong dibuatnya sebuah sistem

informasi kebutuhan tenaga kesehatan

yang dapat menghimpun data yang lengkap

tentang tenaga kesehatan di Rumah Sakit

Bangkalan,

untuk

kemudian

dapat

digunakan merencanakan tenaga kesehatan

tersebut sehingga dapat mengantisipasi

kebutuhan di Rumah Sakit Bangkalan

Manfaat yang diberikan tugas akhir ini adalah :

1. Diperolehnya perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan sebagai solusi yang dapat membantu dalam penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja.

2. Diperolehnya aplikasi sistem informasi untuk menghitung tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bangkalan. Dengan demikian, Rumah Sakit Bangkalan dapat memperkirakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Dapat membantu para pengambil keputusan untuk mendistribusikan tenaga sesuai beban kerja, sehingga pada akhirnya upaya kesehatan akan memiliki daya yang lebih tinggi terhadap derajat kesehatan masyarakat

RANCANG BANGUN SISTEM

INFORMASI ANALISA KEBUTUHAN

TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT

BANGKALAN

Putri Wandha Maulidia1, Ir. Khakim Ghozali, M.MT 2, Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc3 Sistem Informasi – FakultasTeknik Informasi (FTIf) - ITS

Gedung FTiF Tc 213, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telpon: (031) 596 4965,592 2949, 593 9214

(2)

II. METODE PENELITIAN

Metodologi atau tahapan pengerjaan merupakan hal yang sangat diperlukan dalam melakukan suatu penelitian, hal ini berlaku juga dalam pengerjaan jurnal. Metodologi diperlukan sebagai kerangka dan panduan proses pengerjaan jurnal, sehingga rangkaian pengerjaan jurnal dapat dilakukan secara terarah, teratur, dan sistematis. Berikut ini merupakan langkah-langkah pengerjaan jurnal yang dilakukan oleh penulis, yaitu :

Gambar 2-1 Metode Pengerjaan Tugas Akhir

Pengumpulan data dan informasi

Pada tahapan ini dilakukan survei sekaligus wawancara dengan pihak stakeholder mengenai permasalahan pada perusahaan mengenai evaluasi kinerja vendor yang bekerjasama dengan perusahaan.

Studi Literatur

Tahap ini merupakan tahap dimana penulis melakukan studi literatur yang dapat mendukung pengerjaan tugas akhir. Literatur dapat diperoleh dari buku, ataupun artikel dari internet.

Merancang Metode Penyelesaian Masalah

Setelah melakukan identifikasi permasalahn dan membaca studiliteratur, maka langkah selanjutnya adalah menetukan metode yang cocok untuk menyelesaikan tugas akhir. Metode yang dapat digunakan adalah metode pengembangan perangkat lunak UPM (Unified Process Model).

Analisa kebutuhan sistem

Pada tahap ini, hasil analisa kebutuhan pengguna yakni dokumen user needs dijadikan masukan (input) untuk diproses menghasilkan dokumen SRS (RedySET), use case suite dan feature specs.

Analisa kebutuhan perangkat lunak

Pada tahapan ini, hasil analisa kebutuhan pengguna yakni dokumen user needs dijadikan input untuk diproses dan menghasilkan dokumen SRS (ReadySET), use case suite dan feature specs.

Desain System

Pada tahap ini masukan yang diproses yaitu desain arsitektur sistem untuk menghasilkan dokumen desain

Penyusunan buku tugas akhir

Tahap terakhir ini merupakan dokumentasi pelaksanaan tugas akhir. Diharapkan, buku tugas akhir ini bermanfaat bagi

(3)

pembaca yang ingin mengembangkan sistem ini lebih lanjut ataupun pada kasus-kasus yang lain.

III. ANALISISKEBUTUHAN, PERANCANGAN

A. AnalisisKebutuhan

Proses Bisnis

Pada bab ini membahas proses bisnis perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bangkalan : 1. Proses menetapkan unit kerja dan sub unit kerja

Menetapkan unit kerja dan kategori SDM

ditujukan untuk memperoleh unit kerja dan kategori

SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan

kegiatan pelayanan kesehatan perorangan pada pasien,

keluarga, dan masyarakat di dalam dan di luar suatu

sarana kesehatan. Setelah unit kerja dan sub unit kerja di

sebuah sarana kesehatan ditetapkan, langkah selanjutnya

adalah menetapkan kategori SDM sesuai dengan

kompetensi atau pendidikan untuk menjamin mutu,

efisiensi,

dan

akuntabilitas

pelaksanaan

kegiatan/pelayanan di tiap unit kerja rumah sakit.

Data kepegawaian, standar profesi, standar pelayanan, fakta dan pengalaman yang dimiliki oleh

penanggung jawab unit kerja adalah sangat membantu proses penetapan kategori SDM di tiap unit kerja rumah sakit. 2. Proses menghitung waktu kerja setiap SDM

Menghitung waktu kerja tersedia ditujukan untuk memperoleh

waktu kerja tersedia masing-masing kategori SDM yang bekerja di suatu sarana kesehatan dalam 1 tahun. Waktu kerja tersedia digunakan untuk menyusun standar beban kerja pada proses selanjutnya.

3. Proses Menetapkan kegiatan pokok

Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai standar pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP) untuk menghasilkan pelayanan kesehatan/medik yang dilaksanakan oleh SDM Kesehatan dengan kompetensi tertentu. Pemeriksaan pasien baru merupakan salah satu contoh kegiatan pokok dokter spesialis penyakit dalam di sarana kesehatan rumah sakit. Kegiatan pokok ini harus ditetapkan untuk setiap kategori SDM di unit dan sub unit kerja beserta dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan pokok tersebut.

4. ProsesMenyusun standar beban kerja

Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas

beban kerja selama 1 tahun per kategori SDM. Standar

beban kerja ditentukan untuk tiap kegiatan pokok dan

disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikannya (rata-rata waktu) dan waktu yang

tersedia per tahun yang dimiliki oleh masing-masing

kategori tenaga.

5. Proses Menyusun standar kelonggaran

Penyusunan standar kelonggaran ditujukan untuk memperoleh faktor kelonggaran tiap kategori SDM yang meliputi jenis faktor kelonggaran dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan tiap faktor kelonggaran. Faktor kelonggaran adalah kegiatan kategori SDM yang tidak terkait dengan

kegiatan pokok pelayanan kesehatan. Misalnya, istirahat atau pertemuan audit medik.

6. Proses Menghitung kebutuhan SDM per kotegori Penghitungan kebutuhan SDM per kategori ditujukan untuk

memperoleh jumlah kebutuhan SDM tiap kategori SDM di sarana kesehatan.

B. Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, diperlukan suatu sistem informasi untuk membantu perencanaan kebutuhan SDM kesehatan Rumah Sakit

Bangkalan. Karena sistem informasi ini menggunakan metode WISN untuk merencanakan kebutuhan SDM, maka sistem informasi ini harus menyediakan semua kebutuhan perencanaan dengan WISN.

Perencanaan dengan metode WISN membutuhkan diketahuinya data-data berikut :

1. Data unit kerja dan kategori SDM 2. Data waktu kerja tersedia 3. Data standar beban kerja 4. Data standar kelonggaran 5. Data kuantitas kegiatan pokok

Pada Subbab 4.1.1 telah dijelaskan mengenai struktur yang terlibat dalam sistem perencanaan kebutuhan SDM kesehatan beserta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Aktivitas-aktivitas di atas merupakan kebutuhan pengguna sistem. Akan tetapi, sistem ini tidak memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan tersebut. Kebutuhan pengguna yang dipenuhi oleh sistem informasi ini adalah :

a. Pimpinan sarana kesehatan :

a. Dapat menampilkan data sarana kesehatan

b. Dapat menampilkan laporan unit kerja dan kategori SDM

c. Dapat menampilkan laporan waktu kerja tersedia kategori SDM

d. Dapat menampilkan laporan standar beban kerja kategori SDM

e. Dapat menampilkan laporan standar kelonggaran kategori SDM

f. Dapat menampilkan laporan kuantitas kegiatan pokok tiap kategori SDM.

g. Dapat menampilkan laporan kebutuhan SDM sarana kesehatan

h. Dapat menampilkan laporan SDM kesehatan sarana kesehatan

2. Bagian TU sarana kesehatan :

a. Dapat menyimpan data sarana kesehatan.

b. Dapat menyimpan data unit kerja dan kategori SDM yang terdapat pada sarana kesehatan.

c. Dapat menyimpan waktu kerja untuk setiap kategori SDM.

d. Dapat menyimpan kegiatan pokok kategori SDM. e. Dapat menyimpan faktor kelonggaran kategori

SDM

f. Dapat menyimpan data SDM Kesehatan

g. Dapat menyimpan banyak hari libur nasional tiap tahun.

Bagian TU juga dapat memiliki semua kebutuhan pimpinan sarana kesehatan.

(4)

3. Selain kebutuhan-kebutuhan di atas, dibutuhkan juga administrator yang bertanggung jawab terhadap jalannya sistem informasi ini dengan baik, termasuk menyediakan bahan-bahan masukan untuk perencanaan WISN, yaitu :

a. Dapat memasukkan data sarana kesehatan

b. Dapat menyimpan jenis-jenis unit kerja yang dimiliki sarana-sarana kesehatan

c. Dapat menyimpan jenis-jenis sub unit kerja yang mungkin dimiliki sarana-sarana kesehatan

d. Dapat menyimpan kategori-kategori SDM yang mungkin dimiliki sarana-sarana kesehatan

e. Dapat menyimpan jenis-jenis kegiatan pokok yang mungkin dimiliki kategori-kategori SDM sarana kesehatan

f. Dapat menyimpan jenis-jenis faktor kelonggaran yang mungkin dimiliki sarana-sarana kesehatan.

Selain itu untuk menyediakan bahan-bahan masukan untuk perencanaan WISN, administrator juga memiliki kebutuhan berikut :

• Membuat dan menghapus login pengguna.

C. Use Case

Tahap ini dilakukan pembuatan use case berdasarkan fungsi-fungsi yang ada pada sistem yang akan didesain.

UC-05.01 MenambahWaktuKerja

Ringkasan : Usecase ini menggambarkanbagaiana administrator SIATK menambah data waktukerja

Direct Actor: Administrator SIATK Prioritas : Expected

FrekuensiPengg unaan :

Sering (Often)

Pre Conditions : Aktor telah masukkedalamaplikasi SkenarioSukses

Utama :

1. Aktor memilih menu Manage Data Waktu Kerja

2. Sistem akan menampilkan list data eaktukerja

3. Sistem menyediakan menupilihan tombol tambah, ubah, hapus. 4. Jika aktor ingin menambahkan,

maka aktor akan menekan tombol tambah.

5. Aktor menekan tombol Tambah 6. Sistem menampilkan form

tambah waktu kerja

7. Aktor melakukan perubahan terhadap data waktukerja yang ditampilkan

8. Aktor menekan tombol :

a. ”Tambah” maka sistem akan mengesekusi tambah waktu kerja.

SkenarioAlerna

tif1 :

S

tambahwaktukerja

-1 :Sistemmengeksekusi form

1. Penambahan waktu kerja

diawali dengan menampilkan

Form Tambah Waktu Kerja.

Form ini dapat ditampilkan

dengan mengeklik tombol

Tambah Waktu Kerja pada

Form Data Waktu Kerja.

Berikut ini merupakan use case :

uc Use Case Model

Administrator Masuk Akun Mengubah Password Mengelola Login Pengguna Menambah Login Menghapus Login Menampilkan Login

Mengelola Hari Libur

Menambah Hari Libur

Mengubah Hari Libur Menghapus Hari Libur Memasukkan Sarana Kesehatan Memasukkan Sarana Kesehatan Mengelola Jenis Unit

Kerja

Menambah Jenis Unit Kerja Mengubah Jenis Unit

Kerja Menghapus Jenis

Unit Kerja Menampilkan Jenis

Unit Kerja

Mengelola Jenis Sub Unit Kerja Menambah Sub Unit

Kerja

Mengubah Sub Unit

Kerja Menghapus Sub Unit Kerja Menampilkan Sub Unit Kerja

«extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend»

«extend» «extend» «extend»

«extend»

D. KebutuhanLingkungan

Tahap ini melakukan inisialisasi kebutuhan lingkungan dimana perangkat lunak dapat bekerja dengan baik. Terdapat dua poin yang merupakan kebutuhan lingkungan yaitu

Hardware.

Sistem terdiri atas satu komputer yang berfungsi sebagai server dan beberapa computer yang berfungsi sebagai klien.

Spesifikasi minimal untuk server:

§ Pentium Core 2 Duo 2,8 GHz

§ 1 GB DDR2

§ HD 250 GB SATA

§ Mainboard Intel 945 + VGA +SC

§ Monitor

14

Inch

mendukungresolusi 1024 X 768

Spesifikasi minimal untuk klien:

§ Pentium IV1.6 GHz

§ 512 Mb DDR1

§ HD 40 GB

§ Mainboard + Soundcard + VGA

§ Monitor

14

Inch

(5)

Activity Diagram

Diperlukan untuk menggambarkan aktivitas yang terjadi, seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini yang merupakan activity diagram saat melihat daftar akun

act Business Process Model

Administrator Sistem

Memilih menu Manage Waktu kerj a

Menekan tombol tambah

Menampilkan form tambah w aktu kerj a

Menampilkan pesan error

Data Valid

Menyimpan data w aktu kerj a

Menampilkan hasil data w aktu kerj a

Mengisi data w aktu kerj a

Menekan tombol simpan [T idak]

[Ya]

[Simpan]

[Batal]

E. Sequence Diagram

Merupakan bagian yang mewakili interaksi antar obyek yang didefinisikan pada use case diagram dan menunjukkan tingkah laku obyek-obyek tersebut. Berikut yang terdapat pada gambar 5.2 merupakan salah satu dari sequence diagram yang terdapat pada sistem, pada gambar tersebut merupakan sequence diagram menambah sub unit

sd Use Case Model

Administrator

FormTambahHLN ProsesTambahHLN dbSIATK

Jika tahun sudah ada

Jika data hari libur nasional berhasil dimasukkan

1. Adminstrator memilih tombol Tambah Banyak Hari Libur Nasional. 2. Setelah masuk ke formTambahHLN, administrator mengisi form. 3. Sistem melakukan pengecekkan. 4. Bila data valid, maka nilai-nilai pada form dikirimkan pada prosesTmbahHLN sebagai masukan dalam kueri. 5. prosesTambahHLN mengecek adanya tahun pada database dan mengirimkan kueri ke dbSIATK. 6. Jika tahun sudah ada, dbSIATK akan mengirimkan nilai pengembalian berupa pesan bahwa tahun yang dimasukkan telah ada pada dbSIATK. jika tahun belum ada, maka dbSIATK akan mengirimkan nilai pengembalian berupa pesan bahwa hari libur nasional telah berhasil dimasukkan. onMouseClick() validasiForm() tambahHLN() connectDB() kueriSelect() pesan adanya tahun()

pesan adanya tahun()

kueriInsert() pesan berhasil()

pesan berhasil()

F. Desain Interface

Menjelaskan tentang gambaran mengenai isi dari dokumen user interface. Untuk lebih detail akan dijelaskan pada gambar dibawah ini :

IV. KESIMPULANDANSARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil tugas akhir yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

• Sistem informasi perencanaan kebutuhan SDM (SIATK) merupakan sistem informasi yang membantu melakukan perencanaan SDM kesehatan di sarana-sarana kesehatan. • SIATK dapat menghasilkan jumlah kebutuhan SDM tiap

kategori SDM.

• Aktor Pengguna SIATK merupakan aktor umum yang terdiri dari 3 aktor, yaitu Administrator SIATK, Bagian TU Sarana Kesehatan, Pimpinan Sarana Kesehatan • Aktor Administrator SIATK memiliki hak untuk

mengelola login pengguna SIATK, hari libur nasional, jenis unit kerja, jenis sub unit kerja, kategori SDM kesehatan, jenis kegiatan pokok, jenis faktor kelonggaran, dan memasukkan data sarana kesehatan.

• Aktor Bagian TU Sarana Kesehatan memiliki hak untuk melakukan perencanaan kebutuhan SDM kesehatan di sarana kesehatan.

• Aktor Pimpinan Sarana Kesehatan memiliki hak untuk melihat laporan perencanaan kebutuhan SDM bagian TU sarana kesehatan.

Saran

Sistem Informasi perencanaan kebutuhan SDM ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu saran yang diberikan adalah Untuk data kegiatan pokok pada SIATK langsung dimasukkan oleh pengguna tanpa memasukkan data kegiatan terlebih dahulu sehingga sistem ini tidak dapat menampilkan data kegiatan. Oleh sebab itu pada pengembangan lebih lebih lanjut diharapkan terdapat fasilitas pengelolaan data kegiatan.

.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis ucapkan Terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan jalan yang lapang dan pertolongan pada penulis untuk membuat jurnal ini. Orang tua, terutama ibu, yang tidak pernah lepas mendoakan penulis dan memberikan nasehat. Setiap saat . Abang yang selalu mensupport penulis. Dan adek-adek yang selalu menghibur penulis. Dosen pembimbing dan penguji yang memberikan masukan-masukan yang membangun. Serta tidak lupa pada teman-teman yang selama ini memberikan dukungan di saat masa-masa kuliah.

DAFTARPUSTAKA

[1] Notoatmodjo, Prof. DR. Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya

Manusia, Penerbit Rineka Cipta.2003.

[2] Sub Dinas Penyusunan Program, Dinas Kesehatan Jawa Timur, Profil Data Tenaga Kesehatan Jawa Timur Tahun 2011, 2011

[3] Method Labs. (2010). Your Head Start: ReadySET Pro. Retrieved from ReadySET Pro: http://www.readysetpro.com/.

[4] Visual Basic. (2011). Visual Basic Bagi Orang Awam. Penerbit Indomedia 2011.

[5] WHO. Workload Indicator Staff Need (Beban Kerja) A manual for implementation.

(6)

[6] Singodimedjo, Markum : Nasrun, H. Muhammad, Manajemen Sumber Daya Manusia, Surabaya Master Management And Administration Studies 2009

[7] Robert L Mathis dan John H.Jackson, Human Resource Management, Thomson Learning Asia, Siangpore, 9th ED, 2000, Alih Bahasa Penerbit Selemba Empat, 1th ED, Jakarta

[8] ______, 2012, Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit,

(http://simkeugm2008.wordpress.com/2009/01/16/perancangan-sistem-informasi-rumah-sakit-sirs/,diakses pada tanggal 12 Maret 2012) [9] ______,

Gambar

Gambar 2-1 Metode Pengerjaan Tugas Akhir

Referensi

Dokumen terkait

Analisis secara kualitatif terhadap karbon aktif kayu randu dan tempurung kelapa dibandingkan dengan karbon aktif standar, dilakukan dengan cara : (1) menghitung luas permukaan

Secara operasional “Implementasi Manajemen Strategi pada Usaha Koperasi Pondok Pesantren Darul Huda Trenggalek” merupakan penerapan yang dilakukan oleh pihak

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan Identifikasi pasien di Bangsal Rawat Inap RS. Mayoritas

Hasil analisis menyatakan bahwa DP memberikan pengaruh yang cukup besar pada perilaku RDP akibat beban gempa dibandingkan dengan struktur OF, dimana pengaruh

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak kasar biji buah langsat terhadap Salmonella typhi , mengetahui kandungan metabolit

Indeks urin yang memberi kesan gagal prerenal (%FeNa kurang dari 1, natrium urin kurang dari 20 mEq/L) bisa juga dijumpai pada glomerulonefritis dini,... 5

Pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31

Kesimpulan dari penelitian ini adalah : Hasil pengukuran luas permukaan kepala sel spermatozoa metode pengukuran Luas Permukaan Daun (LPD) lebih akurat dibandingkan dengan