Abstrak— Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik sumber daya alam (natural resources), maupun sumber daya manusia (human resources) dan kedua sumber daya tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Pengembangan sumber daya manusia (human resources development) adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunann bangsa, yang meliputi perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber manusia.
Pendayagunaan dan pemberdayaan profesi kesehatan.Perencanaan kebutuhan SDM merupakan salah satu unsur penting dalam pengelolaan sumber daya manusia, termasuk SDM kesehatan. Dengan perencanaan kebutuhan SDM yang tepat dan terpenuhinya kebutuhan tersebut, semua pelayanan kesehatan yang diperlukan masyarakat akan terpenuhi sehingga mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat
Penggunaan sistem yang
terkomputerisasi pada sistem informasi kebutuhan tenaga kesehatan, akan banyak membantu berjalannya kegiatan suatu rumah sakit. Untuk membuat desain sistem infromasi ini, maka dibutuhkan wawancara dengan pihak Rumah Sakit dan menganalisa penggunaan sistem yang sekarang sedang digunakan oleh Rumah Sakit.Selanjutnya, dilakukan pembuatan desain sistem informasi yang baru. Hasil tugas akhir ini berupa aplikasi sistem informasi tenaga kesehatan untuk merencanakan kebutuhan SDM denganMetode Beban Kerja.
Kata kunci : perencanaan kebutuhan SDM, Metode Beban Kerja, aplikasi.
I. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan bidang pemerintah yang wajib dilaksanakan, sebagai pengelola data SDM Kesehatan di Rumah Sakit Bangkalan sangat menekankan pentingnya upaya penetapan jenis, jumlah, dan kualifikasi SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan, serta
pengelolaannya secara efektif dan efisien. Pengelolaan data tersebut saat ini masih mengalami beberapa permasalahan berikut :
1. Tidak dapat terpantaunya kebutuhan SDM Kesehatan di Rumah Sakit Bangkalan sehingga berdampak terhadap pemerataan SDM Kesehatan.
2. Penggunaan metode-metode standar ketenagaan dan cara penghitungan SDM Kesehatan yang kurang efektif tiap-tiap institusi dan wilayah. Hal ini disebabkan karena :
a. Tidak adanya data yang lengkap tentang kebutuhan tenaga kesehatan per kategori tenaga.
b. Tidak adanya penghitungan Beban Kerjayang riil dan kapasitas masing-masing kategori tenaga.
c. Penggunaan sistem yang masih manual
Permasalahan-permasalahan
di
atas mendorong dibuatnya sebuah sistem
informasi kebutuhan tenaga kesehatan
yang dapat menghimpun data yang lengkap
tentang tenaga kesehatan di Rumah Sakit
Bangkalan,
untuk
kemudian
dapat
digunakan merencanakan tenaga kesehatan
tersebut sehingga dapat mengantisipasi
kebutuhan di Rumah Sakit Bangkalan
Manfaat yang diberikan tugas akhir ini adalah :
1. Diperolehnya perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan sebagai solusi yang dapat membantu dalam penghitungan kebutuhan tenaga kesehatan berdasarkan beban kerja.
2. Diperolehnya aplikasi sistem informasi untuk menghitung tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bangkalan. Dengan demikian, Rumah Sakit Bangkalan dapat memperkirakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dapat membantu para pengambil keputusan untuk mendistribusikan tenaga sesuai beban kerja, sehingga pada akhirnya upaya kesehatan akan memiliki daya yang lebih tinggi terhadap derajat kesehatan masyarakat
RANCANG BANGUN SISTEM
INFORMASI ANALISA KEBUTUHAN
TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
BANGKALAN
Putri Wandha Maulidia1, Ir. Khakim Ghozali, M.MT 2, Hanim Maria Astuti, S.Kom, M.Sc3 Sistem Informasi – FakultasTeknik Informasi (FTIf) - ITS
Gedung FTiF Tc 213, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telpon: (031) 596 4965,592 2949, 593 9214
II. METODE PENELITIAN
Metodologi atau tahapan pengerjaan merupakan hal yang sangat diperlukan dalam melakukan suatu penelitian, hal ini berlaku juga dalam pengerjaan jurnal. Metodologi diperlukan sebagai kerangka dan panduan proses pengerjaan jurnal, sehingga rangkaian pengerjaan jurnal dapat dilakukan secara terarah, teratur, dan sistematis. Berikut ini merupakan langkah-langkah pengerjaan jurnal yang dilakukan oleh penulis, yaitu :
Gambar 2-1 Metode Pengerjaan Tugas Akhir
Pengumpulan data dan informasi
Pada tahapan ini dilakukan survei sekaligus wawancara dengan pihak stakeholder mengenai permasalahan pada perusahaan mengenai evaluasi kinerja vendor yang bekerjasama dengan perusahaan.
Studi Literatur
Tahap ini merupakan tahap dimana penulis melakukan studi literatur yang dapat mendukung pengerjaan tugas akhir. Literatur dapat diperoleh dari buku, ataupun artikel dari internet.
Merancang Metode Penyelesaian Masalah
Setelah melakukan identifikasi permasalahn dan membaca studiliteratur, maka langkah selanjutnya adalah menetukan metode yang cocok untuk menyelesaikan tugas akhir. Metode yang dapat digunakan adalah metode pengembangan perangkat lunak UPM (Unified Process Model).
Analisa kebutuhan sistem
Pada tahap ini, hasil analisa kebutuhan pengguna yakni dokumen user needs dijadikan masukan (input) untuk diproses menghasilkan dokumen SRS (RedySET), use case suite dan feature specs.
Analisa kebutuhan perangkat lunak
Pada tahapan ini, hasil analisa kebutuhan pengguna yakni dokumen user needs dijadikan input untuk diproses dan menghasilkan dokumen SRS (ReadySET), use case suite dan feature specs.
Desain System
Pada tahap ini masukan yang diproses yaitu desain arsitektur sistem untuk menghasilkan dokumen desain
Penyusunan buku tugas akhir
Tahap terakhir ini merupakan dokumentasi pelaksanaan tugas akhir. Diharapkan, buku tugas akhir ini bermanfaat bagi
pembaca yang ingin mengembangkan sistem ini lebih lanjut ataupun pada kasus-kasus yang lain.
III. ANALISISKEBUTUHAN, PERANCANGAN
A. AnalisisKebutuhan
Proses Bisnis
Pada bab ini membahas proses bisnis perhitungan kebutuhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bangkalan : 1. Proses menetapkan unit kerja dan sub unit kerja
Menetapkan unit kerja dan kategori SDM
ditujukan untuk memperoleh unit kerja dan kategori
SDM yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan
kegiatan pelayanan kesehatan perorangan pada pasien,
keluarga, dan masyarakat di dalam dan di luar suatu
sarana kesehatan. Setelah unit kerja dan sub unit kerja di
sebuah sarana kesehatan ditetapkan, langkah selanjutnya
adalah menetapkan kategori SDM sesuai dengan
kompetensi atau pendidikan untuk menjamin mutu,
efisiensi,
dan
akuntabilitas
pelaksanaan
kegiatan/pelayanan di tiap unit kerja rumah sakit.
Data kepegawaian, standar profesi, standar pelayanan, fakta dan pengalaman yang dimiliki oleh
penanggung jawab unit kerja adalah sangat membantu proses penetapan kategori SDM di tiap unit kerja rumah sakit. 2. Proses menghitung waktu kerja setiap SDM
Menghitung waktu kerja tersedia ditujukan untuk memperoleh
waktu kerja tersedia masing-masing kategori SDM yang bekerja di suatu sarana kesehatan dalam 1 tahun. Waktu kerja tersedia digunakan untuk menyusun standar beban kerja pada proses selanjutnya.
3. Proses Menetapkan kegiatan pokok
Kegiatan pokok adalah kumpulan berbagai jenis kegiatan sesuai standar pelayanan dan standar operasional prosedur (SOP) untuk menghasilkan pelayanan kesehatan/medik yang dilaksanakan oleh SDM Kesehatan dengan kompetensi tertentu. Pemeriksaan pasien baru merupakan salah satu contoh kegiatan pokok dokter spesialis penyakit dalam di sarana kesehatan rumah sakit. Kegiatan pokok ini harus ditetapkan untuk setiap kategori SDM di unit dan sub unit kerja beserta dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan pokok tersebut.
4. ProsesMenyusun standar beban kerja
Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas
beban kerja selama 1 tahun per kategori SDM. Standar
beban kerja ditentukan untuk tiap kegiatan pokok dan
disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya (rata-rata waktu) dan waktu yang
tersedia per tahun yang dimiliki oleh masing-masing
kategori tenaga.
5. Proses Menyusun standar kelonggaran
Penyusunan standar kelonggaran ditujukan untuk memperoleh faktor kelonggaran tiap kategori SDM yang meliputi jenis faktor kelonggaran dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan tiap faktor kelonggaran. Faktor kelonggaran adalah kegiatan kategori SDM yang tidak terkait dengan
kegiatan pokok pelayanan kesehatan. Misalnya, istirahat atau pertemuan audit medik.
6. Proses Menghitung kebutuhan SDM per kotegori Penghitungan kebutuhan SDM per kategori ditujukan untuk
memperoleh jumlah kebutuhan SDM tiap kategori SDM di sarana kesehatan.
B. Kebutuhan Pengguna
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, diperlukan suatu sistem informasi untuk membantu perencanaan kebutuhan SDM kesehatan Rumah Sakit
Bangkalan. Karena sistem informasi ini menggunakan metode WISN untuk merencanakan kebutuhan SDM, maka sistem informasi ini harus menyediakan semua kebutuhan perencanaan dengan WISN.
Perencanaan dengan metode WISN membutuhkan diketahuinya data-data berikut :
1. Data unit kerja dan kategori SDM 2. Data waktu kerja tersedia 3. Data standar beban kerja 4. Data standar kelonggaran 5. Data kuantitas kegiatan pokok
Pada Subbab 4.1.1 telah dijelaskan mengenai struktur yang terlibat dalam sistem perencanaan kebutuhan SDM kesehatan beserta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Aktivitas-aktivitas di atas merupakan kebutuhan pengguna sistem. Akan tetapi, sistem ini tidak memenuhi semua kebutuhan-kebutuhan tersebut. Kebutuhan pengguna yang dipenuhi oleh sistem informasi ini adalah :
a. Pimpinan sarana kesehatan :
a. Dapat menampilkan data sarana kesehatan
b. Dapat menampilkan laporan unit kerja dan kategori SDM
c. Dapat menampilkan laporan waktu kerja tersedia kategori SDM
d. Dapat menampilkan laporan standar beban kerja kategori SDM
e. Dapat menampilkan laporan standar kelonggaran kategori SDM
f. Dapat menampilkan laporan kuantitas kegiatan pokok tiap kategori SDM.
g. Dapat menampilkan laporan kebutuhan SDM sarana kesehatan
h. Dapat menampilkan laporan SDM kesehatan sarana kesehatan
2. Bagian TU sarana kesehatan :
a. Dapat menyimpan data sarana kesehatan.
b. Dapat menyimpan data unit kerja dan kategori SDM yang terdapat pada sarana kesehatan.
c. Dapat menyimpan waktu kerja untuk setiap kategori SDM.
d. Dapat menyimpan kegiatan pokok kategori SDM. e. Dapat menyimpan faktor kelonggaran kategori
SDM
f. Dapat menyimpan data SDM Kesehatan
g. Dapat menyimpan banyak hari libur nasional tiap tahun.
Bagian TU juga dapat memiliki semua kebutuhan pimpinan sarana kesehatan.
3. Selain kebutuhan-kebutuhan di atas, dibutuhkan juga administrator yang bertanggung jawab terhadap jalannya sistem informasi ini dengan baik, termasuk menyediakan bahan-bahan masukan untuk perencanaan WISN, yaitu :
a. Dapat memasukkan data sarana kesehatan
b. Dapat menyimpan jenis-jenis unit kerja yang dimiliki sarana-sarana kesehatan
c. Dapat menyimpan jenis-jenis sub unit kerja yang mungkin dimiliki sarana-sarana kesehatan
d. Dapat menyimpan kategori-kategori SDM yang mungkin dimiliki sarana-sarana kesehatan
e. Dapat menyimpan jenis-jenis kegiatan pokok yang mungkin dimiliki kategori-kategori SDM sarana kesehatan
f. Dapat menyimpan jenis-jenis faktor kelonggaran yang mungkin dimiliki sarana-sarana kesehatan.
Selain itu untuk menyediakan bahan-bahan masukan untuk perencanaan WISN, administrator juga memiliki kebutuhan berikut :
• Membuat dan menghapus login pengguna.
C. Use Case
Tahap ini dilakukan pembuatan use case berdasarkan fungsi-fungsi yang ada pada sistem yang akan didesain.
UC-05.01 MenambahWaktuKerja
Ringkasan : Usecase ini menggambarkanbagaiana administrator SIATK menambah data waktukerja
Direct Actor: Administrator SIATK Prioritas : Expected
FrekuensiPengg unaan :
Sering (Often)
Pre Conditions : Aktor telah masukkedalamaplikasi SkenarioSukses
Utama :
1. Aktor memilih menu Manage Data Waktu Kerja
2. Sistem akan menampilkan list data eaktukerja
3. Sistem menyediakan menupilihan tombol tambah, ubah, hapus. 4. Jika aktor ingin menambahkan,
maka aktor akan menekan tombol tambah.
5. Aktor menekan tombol Tambah 6. Sistem menampilkan form
tambah waktu kerja
7. Aktor melakukan perubahan terhadap data waktukerja yang ditampilkan
8. Aktor menekan tombol :
a. ”Tambah” maka sistem akan mengesekusi tambah waktu kerja.
SkenarioAlerna
tif1 :
S
tambahwaktukerja
-1 :Sistemmengeksekusi form
1. Penambahan waktu kerja
diawali dengan menampilkan
Form Tambah Waktu Kerja.
Form ini dapat ditampilkan
dengan mengeklik tombol
Tambah Waktu Kerja pada
Form Data Waktu Kerja.
Berikut ini merupakan use case :
uc Use Case Model
Administrator Masuk Akun Mengubah Password Mengelola Login Pengguna Menambah Login Menghapus Login Menampilkan Login
Mengelola Hari Libur
Menambah Hari Libur
Mengubah Hari Libur Menghapus Hari Libur Memasukkan Sarana Kesehatan Memasukkan Sarana Kesehatan Mengelola Jenis Unit
Kerja
Menambah Jenis Unit Kerja Mengubah Jenis Unit
Kerja Menghapus Jenis
Unit Kerja Menampilkan Jenis
Unit Kerja
Mengelola Jenis Sub Unit Kerja Menambah Sub Unit
Kerja
Mengubah Sub Unit
Kerja Menghapus Sub Unit Kerja Menampilkan Sub Unit Kerja
«extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend»
«extend» «extend» «extend»
«extend»
D. KebutuhanLingkungan
Tahap ini melakukan inisialisasi kebutuhan lingkungan dimana perangkat lunak dapat bekerja dengan baik. Terdapat dua poin yang merupakan kebutuhan lingkungan yaitu
Hardware.
Sistem terdiri atas satu komputer yang berfungsi sebagai server dan beberapa computer yang berfungsi sebagai klien.
Spesifikasi minimal untuk server:
§ Pentium Core 2 Duo 2,8 GHz
§ 1 GB DDR2
§ HD 250 GB SATA
§ Mainboard Intel 945 + VGA +SC
§ Monitor
14
Inch
mendukungresolusi 1024 X 768
Spesifikasi minimal untuk klien:
§ Pentium IV1.6 GHz
§ 512 Mb DDR1
§ HD 40 GB
§ Mainboard + Soundcard + VGA
§ Monitor
14
Inch
Activity Diagram
Diperlukan untuk menggambarkan aktivitas yang terjadi, seperti ditunjukkan pada Gambar dibawah ini yang merupakan activity diagram saat melihat daftar akun
act Business Process Model
Administrator Sistem
Memilih menu Manage Waktu kerj a
Menekan tombol tambah
Menampilkan form tambah w aktu kerj a
Menampilkan pesan error
Data Valid
Menyimpan data w aktu kerj a
Menampilkan hasil data w aktu kerj a
Mengisi data w aktu kerj a
Menekan tombol simpan [T idak]
[Ya]
[Simpan]
[Batal]
E. Sequence Diagram
Merupakan bagian yang mewakili interaksi antar obyek yang didefinisikan pada use case diagram dan menunjukkan tingkah laku obyek-obyek tersebut. Berikut yang terdapat pada gambar 5.2 merupakan salah satu dari sequence diagram yang terdapat pada sistem, pada gambar tersebut merupakan sequence diagram menambah sub unit
sd Use Case Model
Administrator
FormTambahHLN ProsesTambahHLN dbSIATK
Jika tahun sudah ada
Jika data hari libur nasional berhasil dimasukkan
1. Adminstrator memilih tombol Tambah Banyak Hari Libur Nasional. 2. Setelah masuk ke formTambahHLN, administrator mengisi form. 3. Sistem melakukan pengecekkan. 4. Bila data valid, maka nilai-nilai pada form dikirimkan pada prosesTmbahHLN sebagai masukan dalam kueri. 5. prosesTambahHLN mengecek adanya tahun pada database dan mengirimkan kueri ke dbSIATK. 6. Jika tahun sudah ada, dbSIATK akan mengirimkan nilai pengembalian berupa pesan bahwa tahun yang dimasukkan telah ada pada dbSIATK. jika tahun belum ada, maka dbSIATK akan mengirimkan nilai pengembalian berupa pesan bahwa hari libur nasional telah berhasil dimasukkan. onMouseClick() validasiForm() tambahHLN() connectDB() kueriSelect() pesan adanya tahun()
pesan adanya tahun()
kueriInsert() pesan berhasil()
pesan berhasil()
F. Desain Interface
Menjelaskan tentang gambaran mengenai isi dari dokumen user interface. Untuk lebih detail akan dijelaskan pada gambar dibawah ini :
IV. KESIMPULANDANSARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil tugas akhir yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
• Sistem informasi perencanaan kebutuhan SDM (SIATK) merupakan sistem informasi yang membantu melakukan perencanaan SDM kesehatan di sarana-sarana kesehatan. • SIATK dapat menghasilkan jumlah kebutuhan SDM tiap
kategori SDM.
• Aktor Pengguna SIATK merupakan aktor umum yang terdiri dari 3 aktor, yaitu Administrator SIATK, Bagian TU Sarana Kesehatan, Pimpinan Sarana Kesehatan • Aktor Administrator SIATK memiliki hak untuk
mengelola login pengguna SIATK, hari libur nasional, jenis unit kerja, jenis sub unit kerja, kategori SDM kesehatan, jenis kegiatan pokok, jenis faktor kelonggaran, dan memasukkan data sarana kesehatan.
• Aktor Bagian TU Sarana Kesehatan memiliki hak untuk melakukan perencanaan kebutuhan SDM kesehatan di sarana kesehatan.
• Aktor Pimpinan Sarana Kesehatan memiliki hak untuk melihat laporan perencanaan kebutuhan SDM bagian TU sarana kesehatan.
Saran
Sistem Informasi perencanaan kebutuhan SDM ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu saran yang diberikan adalah Untuk data kegiatan pokok pada SIATK langsung dimasukkan oleh pengguna tanpa memasukkan data kegiatan terlebih dahulu sehingga sistem ini tidak dapat menampilkan data kegiatan. Oleh sebab itu pada pengembangan lebih lebih lanjut diharapkan terdapat fasilitas pengelolaan data kegiatan.
.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis ucapkan Terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan jalan yang lapang dan pertolongan pada penulis untuk membuat jurnal ini. Orang tua, terutama ibu, yang tidak pernah lepas mendoakan penulis dan memberikan nasehat. Setiap saat . Abang yang selalu mensupport penulis. Dan adek-adek yang selalu menghibur penulis. Dosen pembimbing dan penguji yang memberikan masukan-masukan yang membangun. Serta tidak lupa pada teman-teman yang selama ini memberikan dukungan di saat masa-masa kuliah.
DAFTARPUSTAKA
[1] Notoatmodjo, Prof. DR. Soekidjo, Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Penerbit Rineka Cipta.2003.
[2] Sub Dinas Penyusunan Program, Dinas Kesehatan Jawa Timur, Profil Data Tenaga Kesehatan Jawa Timur Tahun 2011, 2011
[3] Method Labs. (2010). Your Head Start: ReadySET Pro. Retrieved from ReadySET Pro: http://www.readysetpro.com/.
[4] Visual Basic. (2011). Visual Basic Bagi Orang Awam. Penerbit Indomedia 2011.
[5] WHO. Workload Indicator Staff Need (Beban Kerja) A manual for implementation.
[6] Singodimedjo, Markum : Nasrun, H. Muhammad, Manajemen Sumber Daya Manusia, Surabaya Master Management And Administration Studies 2009
[7] Robert L Mathis dan John H.Jackson, Human Resource Management, Thomson Learning Asia, Siangpore, 9th ED, 2000, Alih Bahasa Penerbit Selemba Empat, 1th ED, Jakarta
[8] ______, 2012, Perancangan Sistem Informasi Rumah Sakit,
(http://simkeugm2008.wordpress.com/2009/01/16/perancangan-sistem-informasi-rumah-sakit-sirs/,diakses pada tanggal 12 Maret 2012) [9] ______,