• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

107 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian dan dasar teori yang telah dikemukakan maka variabel-variabel yang dugunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel terikat (Y) : Kinerja Guru 2. Variabel bebas (X) : Motivasi Kerja (XI)

Kecerdasan Spiritual (X2) 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian 3.2.1Variabel Terikat (Y)

3.2.1.1 Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan persepsi guru tentang kemampuan kerja yang dimilikinya pada suatu periode tertentu baik secara kuantitas dan kualitas dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dalam hal ini mengajar, mendidik dan melatih yang berpedoman pada standar yang telah ditetapkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Kinerja guru diukur dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja berdasarkan bentuk penilaian subjektif atau penilaian kinerja human judgment dengan memberikan penilaian terhadap diri sendiri (self appraisal). Oleh karena itu, untuk penilaian kinerja menggunakan alat ukur dari

(2)

108 Seivers (2007) yaitu Teacher Performance Assessment Guide, yang yang meliputi 6 (enam) aspek, yaitu: (1) perencanaan, (2) strategi mengajar, (3) penilaian atau evaluasi, (4) lingkungan belajar, (5) perkembangan profesional, dan (6) komunikasi.

Panduan ini dibangun oleh Tennessee State Department of Education, Division of Teaching and Learning, yang bertujuan untuk memperkenalkan perilaku dan karakteristik-karakteristik individu. Skala dimodifikasi dan dikembangkan dari skala kinerja guru yang disusun oleh Dami (2011), berdasarkan teori dan aspek kinerja guru yang dikemukan oleh Seivers (2007) dan disesuaikan penulis berdasarkan empat kompetetensi dasar guru.

3.2.2Variabel bebas (X) 3.2.2.1 Motivasi Kerja (X1)

Motivasi kerja adalah kondisi psikologis yang mendorong seorang guru dalam melakukan pekerjaannya sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan nasional dengan mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi yang dikondisikan dengan kemampuan baik yang bersumber dari dalam diri individu (motivasi internal) maupun yang berasal dari luar diri individu (motivasi eksternal). Motivasi kerja dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan dua aspek yang dikemukakan oleh Deci dan Ryan (2000),

(3)

109 dengan menggunakan instrumen skala motivasi kerja yang dimodifikasi dan dikembangkan penulis dari penelitian sebelumnya (Oudejans, 2007), yang disusun berdasarkan konsep Self-Determination Theory (Deci & Ryan, 2000), yaitu :

1. Motivasi intrinsik, yang meliputi : (a) memiliki rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan,(b) memiliki rasa puas terhadap pekerjaan, dan (c) memiliki minat terhadap pekerjaan.

2. Motivasi eksternal, yang meliputi : (a) pengakuan dan penghargaan yang diterima dalam pekerjaan (b) penerimaan gaji, dan (c) rasa menghargai terhadap pekerjaan.

3.2.2.2 Kecerdasan Spiritual (X2)

Kecerdasan spiritual adalah sebagai satu rangkaian kapasitas mental yang merupakan perasaan terhubungkan dengan diri sendiri, orang lain dan alam semesta secara utuh. Aspek-aspek kecerdasan spiritual diadaptasi dari King (2008) yang meliputi : (1) Critical Existential Thinking (CET), (2) Personal Meaning Production (PMP), (3) Transcendental Awareness (TA),dan (4) Conscious State Expansion (CSE). Skala diadaptasi dari skala kecerdasan spiritual yang disusun King (2008), kemudian dimodifikasi pada beberapa bagian.

(4)

110 3.3 Metode Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah berupa skala psikologi. Dapat disimpulkan dari pernyataan Azwar (2003), bahwa skala psikologi adalah alat ukur yang memiliki karakteristik: Stimulusnya berupa pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan, dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku sedangkan indikator-indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem, dan respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban ”benar” atau ”salah”. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar (SD) yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di UPTD Pendidikan Daerah Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali. Bilamana jumlah populasi relatif kecil, maka semua anggota populasi dapat digunakan sebagai sampel. Hal ini disebut sebagai sampel jenuh. Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh sebanyak 137 guru, dengan perincian sebagai berikut :

(5)

111 Tabel 3.1

Jumlah Guru SD di UPTD Pendidikan Daerah Kecamatan Mori Atas Kabupaten Morowali No Nama Sekolah Jumlah Guru

1 SDN 1 Tomata 10 2 SDN 2 Tomata 11 3 SDN Londi 7 4 SDN Taende 9 5 SDN Ensa 9 6 SD GKST Ensa 9 7 SDN Peonea 7 8 SDN Lanumor 9 9 SDN 1 Kolaka 9 10 SDN 2 Kolaka 7 11 SDN Tomui Karya 9 12 SDN Saemba 9 13 SDN Saemba Walati 7 14 SDN Lee 8 15 SDN Kasingoli 8 16 SD GKST Gontara 9 Total 137 3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk mengukur kinerja guru, motivasi kerja dan kecerdasan spiritual dengan menggunakan skala psikologi. Yang menurut Azwar (2010), skala psikologi memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan alat pengumpulan data lainnya seperti angket, daftar isian, dan lain sebagainya. Beberapa karakteristik skala yang berfungsi sebagai alat ukur psikologis adalah 1) stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang

(6)

112 tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan, 2) skala psikologi selalu berisi banyak item dan 3) respon subjek tidak diklasifikasikan dalam benar atau salah namun semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan jawaban jujur dan sungguh-sungguh. Dengan demikian instrumen dalam penelitian ini disebut sebagai skala kinerja guru, skala motivasi kerja dan skala kecerdasan spiritual. Metode yang digunakan dalam pengisian skala adalah pernyataan-pernyataan diajukan secara tertulis kepada responden dan cara menjawab dilakukan dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan.

Semua skala yang digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan skala Likert dengan 5 kategori pilihan jawaban. Untuk skala kinerja guru pilihan jawabannya adalah Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Instrumen ini menggunakan skala Likert dengan 5 skor (1-5), dimana semakin tinggi skor menunjukkan kinerja yang semakin baik dan sebaliknya semakin rendah skor menunjukkan kinerja yang semakin buruk. Skala kinerja guru terdiri dari 35 item pernyataan favorable yang dimodifikasi dari skala kinerja guru yang disusun oleh Dami (2011), berdasarkan teori dan aspek kinerja guru yang

(7)

113 dikemukan oleh Seivers (2007), dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,938. Skala motivasi kerja dengan pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala motivasi kerja disusun berdasarkan item favorable dan item unfavorable. Skala dimodifikasi dari skala motivasi kerja yang disusun Oudejans (2007), dengan tingkat reliabilitas skala sebesar 0,7239. Skala kecerdasan spiritual dengan pilihan jawaban Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Ragu-ragu (R), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala kecerdasan spiritual diadaptasi dari skala yang disusun oleh King (2008) yaitu The Spiritual Intelligence Self‐Report Inventory (SISRI-24) dengan tingkat reliabilitas 0,96.

Tabel 3.2

Alat Ukur Penelitian Skala Kinerja Guru,Motivasi Kerja dan Kecerdasan Spiritual

Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable SS = 5 SS = 1 S = 4 S = 2 R = 3 TP = 3 TS = 2 TS = 4 STS = 1 STS = 5

(8)

114 3.5.1Instrumen Kinerja Guru

Kinerja guru diukur dengan menggunakan instrument penilaian kinerja berdasarkan bentuk penilaian subjektif atau penilaian kinerja human judgment dengan memberikan penilaian terhadap diri sendiri (self appraisal). Seivers (2007) menyediakan panduan penilaian kerja yang dinamakan Teacher Performance Assessment Guide,dengan kriteria yang diukur yaitu : perencanaan, strategi mengajar, penilaian dan evaluasi, lingkungan belajar, perkembangan profesional dan komunikasi.

Skala kinerja guru terdiri dari 35 item pernyataan favorable yang dimodifikasi dari skala kinerja guru yang disusun oleh Dami (2011), berdasarkan aspek kinerja guru yang dikemukan oleh Seivers (2007), dengan tingkat reliabilitas sebesar 0,938 dan nilai r (corrected item-total correlation) bergerak dari rentang nilai 0,348-0,828.

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru (Y) Kompetensi

Dasar Guru

Dimensi Indikator No.

Item Kompetensi

profesional Perencanaan Mampu merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid, Mampu memahami dan

menyusun pembelajaran sesuai standar kurikulum yang berlaku 3,4,5 1,2 Strategi Mengajar Mampu menciptakan strategi pembelajaran kelas

9,10, 11

(9)

115 yang efektif

Mampu menciptakan strategi mengajar yang melibatkan murid memanfaatkan media teknologi didasarkan pada penelitian yang

dihubungkan dengan cara berpikir yang tinggi, problem solving dan dunia nyata.

6,7,8

Kompetensi

pedagogik Penilaian atau evaluasi Mampu menggunakan penilaian atau evaluasi yang cocok untuk menentukan penguasaan murid Mampu membuat keputusan-keputusan pembelajaran. 12,13, 14 15,16, 17 Kompetensi

kepribadian Lingkungan belajar Mampu menciptakan budaya kelas yang efisien Mampu menyiapkan serta

mengembangkan kapasitas intelektual murid. 19,21, 22 18,20 Kompetensi

sosial Perkembangan professional Mampu membangun kerja sama dengan sesama rekan kerja dan

Mampu menunjukkan tanggung jawab profesional secara efektif dan efisien.

23,26, 29 24,25,

28

Komuikasi Mampu membangun

komunikasi dengan murid, orang tua dan masyarakat lainnya dalam mendukung proses pembelajaran Mampu berkomunikasi secara baik dan mudah dimengerti orang lain

dimengerti oleh orang lain.

31,32, 35

30,33, 34

(10)

116 3.5.2Instrumen Motivasi Kerja

Instrumen motivasi kerja disusun berdasarkan item favorable dan item unfavorable. Skala terdiri dari 25 item dan dimodifikasi dari skala motivasi kerja yang disusun Oudejans (2007), dengan tingkat reliabilitas skala sebesar 0,7239 dan nilai r (corrected item-total correlation) bergerak dari rentang nilai 0,352-0,754.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Motivasi Kerja Guru (X1)

Dimensi Indikator No.Item

F U Motivasi Internal Memiliki rasa tanggunjawab terhadap pekerjaan 1,4 2,3

Memiliki rasa puas terhadap pekerjaan

5,6,8 7

Memiliki minat terhadap pekerjaan

9,10,11 12

Motivasi Eksternal

a. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang diterima dalam

pekerjaan

13,14,16 15

b. penerimaan gaji yang

layak 19,20 17,18 c. rasa menghargai terhadap pekerjaan 21,23,25 22,24 Jumlah 16 9 Total 25

3.5.3Instrumen Kecerdasan Spiritual

Instrumen kecerdasan spiritual dimodifikasi dari skala yang disusun oleh King (2008) yaitu The Spiritual

(11)

117 Intelligence Self‐Report Inventory (SISRI-24) dengan tingkat reliabilitas 0,96.

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kecerdasan Spiritual (X2)

Variabel Aspek-aspek Indikator No. Item Kecerdasan spiritual adalah sebagai satu rangkaian kapasitas mental yang merupakan perasaan terhubungka n dengan diri sendiri, orang lain dan alam semesta secara utuh. Critical Existential Thinking (CET) Memiliki kemampuan untuk merenungkan secara kritis masalah-masalah eksistensial atau metafisik lainnya.

1, 3, 5, 9, 13, 17, 21 Personal Meaning Production (PMP) Memiliki kemampuan untuk membangun makna pribadi dalam semua pengalaman fisik dan mental, termasuk kapasitas untuk menciptakan dan

menguasai tujuan hidup.

7, 11, 7,11,15, 19, 23 Transcende ntal Awareness (TA) Memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi dimensi transenden/gambar diri, orang lain, dan dunia fisik yang disertai dengan kemampuan untuk mengidentifikasi hubungan semua itu dengan diri sendiri dan fisik. 2, 6,10, 14, 18, 20, 22 Conscious State Expansion (CSE) Memiliki kemampuan untuk bergerak melampaui / mengembangkan kesadaran diri . 4, 8, 12, 16, 24 TOTAL 24

(12)

118 3.6 Teknik Analisis Data Penelitian

3.6.1Analisis Uji Instrumen

Dalam penelitian ini, untuk dapat mengetahui keabsahan data (item gugur dan item yang memenuhi syarat) dan reliabilitas instrumen penelitian yang digunakan maka perlu dilakukan uji coba. Validitas isi, seleksi item dan reliabilitas digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan alat ukur yang layak untuk dipakai.

Validitas isi dilakukan melalui pendapat dosen pembimbing dalam proses telaah soal dengan menggunakan spesifikasi alat ukur yang telah ada, kemudian skala juga disebarkan pada beberapa guru dari Sekolah Dasar yang ada di UPTD Pendidikan Daerah Kecamatan Mori Atas,Kabupaten Morowali untuk melihat kejelasan dan struktur bahasa yang digunakan dalam skala tersebut.

Dalam penelitian ini, seleksi item dicari melalui diskriminasi daya beda item (corrected item-total correlation) dan berdasarkan hasil korelasi itu ditentukan butir-butir yang memenuhi syarat dan gugur denganmenggunakan bantuan program SPSS for windows versi 17.0. Menurut Azwar (2010), koeefisien validitas yang kurang dari 0.30 adalah tidak memuaskan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini suatu item dikatakan memenuhi syarat apabila koefisien korelasi item totalnya lebih besar dari 0.30

(13)

119 (Azwar, 2010). Dengan demikian apabila korelasi antar skor item pernyataan dengan skor total aitem berada di bawah 0.30 maka item dinyatakan gugur.

Selanjutnya, sesudah proses seleksi item, dilakukan analisa reliabilitas terhadap butir-butir yang valid dan dalam menghitung reliabilitas pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha Cronbach, dengan alasan karena sesuai untuk tes-tes yang memiliki aitem yang dapat diskor dalam suatu rentang nilai tertentu, dan dengan menggunakan program SPSS for windows versi 17.0. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha ≥ 0,60 (Nunnaly dalam Ghozali, 2009).

Kategori tingkatan reliabilitas dengan koefisien alpha yang dikutip dari Sugiyono (2005) dan akan menjadi pedoman penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 3.6

Pedoman penilaian reliabilitas skala

Alpha Kriteria 0,00 – 0, 199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Adapun uji coba seleksi item dilakukan pada guru-guru Sekolah Dasar yang berasal dari 6 Sekolah Dasar di UPTD Pendidikan Daerah Kecamatan Mori

(14)

120 Utara, yaitu SDN Mayumba, SDN Tamonjengi, SDN Tiwa’a, SDN Satu Atap Lembontonara, SDN 1 Taliwan dan SDN 2 Taliwan dengan pertimbangan bahwa sekolah-sekolah tersebut memiliki karakteristik guru dan tempat yang hampir sama dengan sekolah yang dijadikan tempat penelitian. Uji coba seleksi item dilaksanakan pada hari/tanggal: Senin dan Selasa ( 18-19 Juni 2012).

3.6.2Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan, yakni uji normalitas, uji multikoloniertas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji linearitas.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data itu berdistribusi normal, Selain itu dari hasil pengujian normalitas juga dapat menunjukkan bahwa sampel yang diambil berdistribusi normal atau hampir berdistribusi normal (Arikunto, 2006). Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram, P-P Plot Test, dan uji one sample kolmogorov smirnov.

(15)

121 3.6.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Sebab jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolinearitas. Pengujian akan dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah jika nilai tolerance mendekati angka 1 dan VIF disekitar angka 1 (Santoso, 2010).

3.6.2.3 Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians tetap maka terjadi problem heteroskedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu melihat scatterplot (nilai prediksi dependenn ZPRED dengan residual SRESID). Apabila titik pada grafik scatterplot menyebar secara acak di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Santoso, 2010).

(16)

122 3.6.2.4 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi penyimpangan dari linieritas hubungan tersebut. Jika penyimpangan tersebut tidak signifikan, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear (Hadi, 2000). Hasil uji linieritas dengan p≤0.05 maka dapat dikatakan adanya hubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. 3.6.3Uji Hipotesis

Teknik analisa data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis ini bermaksud untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2005). Analisis regresi berganda dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Analisa ini digunakan karena jumlah variabel independen dalam penelitian ini adalah dua variabel.

Berdasarkan model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= α+ β1X1 + β2X2 Dimana:

Y = Kinerja Guru

(17)

123 X1 = Motivasi Kerja

β1 = Koefisien Regresi X1 X2 = Kecerdasan Spiritual β2 = Koefisien Regresi X2 3.7 Hasil Uji Coba Instrumen

3.7.1Hasil Uji Seleksi Item dan Reliabilitas 3.7.1.1 Skala Kinerja Guru

Seleksi item dilakukan terhadap 35 item pernyataan skala kinerja guru. Hasil uji seleksi item pada skala kinerja guru diperoleh 31 item yang memenuhi syarat dan 4 item gugur. Nilai r (corrected item-total correlation) bergerak dari rentang nilai 0,302-0,659, dengan koefisien alpha cronbach dari 31 item yang memenuhi syarat 0,915 termasuk dalam kategori SANGAT KUAT.

Penyebaran item yang memenuhi syarat dan aitem gugur dari skala kinerja guru dapat di lihat pada tabel pada halaman berikutnya :

Tabel 3.7

Sebaran Hasil Seleksi Aitem Skala Kinerja Guru NO Aspek Jumlah Item Nomor item memenuhi syarat Nomor item gugur 1 Perencanaan 5 1,2,4,5 3 2 Strategi Mengajar 6 6,8,10,11 7,9 3 Penilaian dan evaluasi 6 12,13,14,15,16,17 -

(18)

124 4 Lingkungan belajar 5 18,19,20,21,22 - 5 Perkembangan profesional 7 23,24,25,26,27,29 28 6 Komunikasi 6 30,31,32,33,34,35 - TOTAL 35 31 4

3.7.1.2 Skala Motivasi Kerja

Seleksi item dilakukan terhadap 25 item pernyataan skala motivasi kerja. Hasil uji seleksi item pada skala motivasi kerja diperoleh 22 item yang memenuhi syarat dan 3 item gugur. Nilai r (corrected item-total correlation) bergerak dari rentang nilai 0,345-0,680, dengan koefisien alpha cronbach dari 22 item yang memenuhi syarat 0,885 dan termasuk dalam kategori SANGAT KUAT.

Penyebaran item yang memenuhi syarat dan item gugur dari skala motivasi dapat di lihat pada tabel di dihalaman selanjutnya :

Tabel 3.8

Sebaran Hasil Seleksi Item Skala Motivasi Kerja NO Aspek dan Indikator Jumlah

Item Nomor item memenuhi syarat Nomor item gugur Motivasi Internal 1 a. Memiliki rasa tanggunjawab terhadap pekerjaan 4 1,2,3,4 -

b. Memiliki rasa puas

terhadap pekerjaan 4 5,6,8 7 c. Memiliki minat

terhadap pekerjaan

4 9,10,12 11

(19)

125 2 a. Memperoleh pengakuan dan penghargaan yang diterima dalam pekerjaan 4 13,14,15, 16 a. Penerimaan gaji yang layak 4 17,19,20 18 b. Rasa menghargai terhadap pekerjaan 5 21,22,23,24 ,25 - Total 25 22 23

3.7.1.3 Skala Kecerdasan Spiritual

Seleksi aitem dilakukan terhadap 24 item pernyataan skala kecerdasan spiritual. Hasil uji seleksi item pada skala kecerdasan spiritual diperoleh 21aitem yang memenuhi syarat dan 3 item gugur. Nilai r (corrected item-total correlation) bergerak dari rentang nilai 0,348-0,720 , dengan koefisien alpha cronbach dari 21 item yang memenuhi syarat 0,911 dan termasuk dalam kategori SANGAT KUAT.

Penyebaran item yang memenuhi syarat dan item gugur dari skala kecerdasan spiritual dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.9

Sebaran Hasil Seleksi Item Skala Kecerdasan Spiritual

NO Aspek Jumlah

Item Nomor item memenuhi syarat Nomor item gugur 1 Critical Existential Thinking (CET) 7 1, 5, 9, 13, 17, 3,21 2 Personal 5 7,11,15, -

(20)

126 Meaning Production (PMP) 19, 23 3 Transcendental Awareness (TA) 7 2, 6,10, 14, 18, 22 20 4 Conscious State Expansion (CSE) 5 4, 8, 12, 16, 24 TOTAL 24 21 3

Dengan demikian berdasarkan hasil uji seleksi item yang dilakukan terhadap setiap skala maka, skala Kinerja Guru, skala Motivasi Kerja dan Skala Kecerdasan Spiritual ini merupakan alat ukur yang berada pada kategori yang sangat diandalkan dan memiliki ketepatan dan kecermatan sebagai alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Referensi

Dokumen terkait

Mini adalah kendaraan model baru dengan keseimbangan dua roda dan power baterai Fitur dapat diatur dari smartphone atau di remote dari smartphone.. Selamat menikmati berkendara

a. Sistem pemberian kredit pemilikan rumah pada PT. Bank Central Asia Tbk. Cabang Kediri adalah mengenai kebijakan kredit, struktur organisasi, dan sistem prosedur

Teori modernisasi dapat dipakai untuk menjelaskan pemikir- an dan gerakan modernisasi (tajdid) yang terjadi di dunia Islam. Modernisasi Islam di Indonesia secara historis tidak

Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang Convention Center, standar-standar perancangan dan perencanaan bangunan Convention Center, pengertian dan

Pemerintah perlu mempertimbangkan bahwa pekerja informal berada pada posisi yang lebih rentan karena mereka bekerja tanpa jaminan sosial ketenagakerjaan, sehingga pekerja

Besi yang dililiti kawat email yang dialiri listrik DC ini akan memperkuat medan magnet dari kawat, maka dari itu besi paku ini bisa menjadi magnet, arus listrik disimpan dalam

Visi : Terwujudnya Program Studi Pendidikan Ekonomi yang mampu mengembangkan Ilmu Pendidikan Ekonomi serta menghasilkan tenaga Pendidik Ekonomi yang berkualitas,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat oleh farmasis pada pasien hipertensi dapat meningkatkan kepatuhan pasien