• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pembangunan Pembangkit MW dan Transmisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Pembangunan Pembangkit MW dan Transmisi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 Kementerian ESDM Republik Indonesia

Jakarta, 25 Juni 2015

Bahan Siaran Pers

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Program Pembangunan Pembangkit 35.000 MW

dan Transmisi

(2)

2 Kementerian ESDM Republik Indonesia

Sidang Kabinet

Progress 35.000 MW

Debottlenecking melalui peraturan:

1. Permen No. 1/2015 tentang

kerjasama

penyediaan tenaga listrik dan pemanfaatan

bersama jaringan listrik

antar pemegang izin.

2. Permen No. 3/2015, tentang

Prosedur

Pembelian Tenaga Listrik & Harga Patokan

Pembelian Tenaga Listrik

melalui

Pemilihan

Langsung & Penunjukan Langsung.

Sidang Kabinet

“Indonesia krisis listrik,

diperlukan pembangunan

pembangkit kapasitas

besar”

Kronologis Program 35.000 MW

17 Des ‘14

16 Mar ‘15

4 Mei ‘15

Jan ‘15

Launching 35.000 MW

oleh Presiden RI di

Pantai Goa Sanden DIY.

Pertumbuhan 6% membutuhkan 7.000

MW/tahun atau 35.000 MW/ 5 tahun

(Kepmen ESDM No. 0074/2015 Tentang

RUPTL 2015-2024)

(3)

3 Kementerian ESDM Republik Indonesia

Pengadaan

70%

Konstruksi

1%

Perencanaan

29%

Konstruksi

18%

Perencanaan

1%

Pengadaan

81%

Konstruksi

38%

Pengadaan

8%

Perencanaan

54%

Transmisi (PLN+Swasta): 46.597 kms

Konstruksi

26%

Pengadaan

10%

Perencanaan

64%

Gardu Induk (PLN+Swasta): 108.789 MVA

Pembangkit PLN: 9.945 MW

Pembangkit-Swasta: 25.584 MW

(4)

4 Kementerian ESDM Republik Indonesia

Kemajuan (0-25%):

20%

Kemajuan (25-50%):

4%

Kemajuan (50-75%):

15%

Kemajuan (75-100%):

61%

Kemajuan (0-25%):

14%

Kemajuan (25-50%):

14%

Kemajuan (50-75%):

21%

Kemajuan (75-100%):

51%

Progress Program 35.000 MW (Proyek on-going): 7.000 MW

(5)

5 Kementerian ESDM Republik Indonesia

8 Langkah Percepatan Pembangunan 35.000 MW

No

Masalah

Solusi

Status

1.

Penyediaan Lahan

Memberlakukan UU No 2/2012

2.

Negosiasi Harga

Menetapkan Harga Patokan Tertinggi untuk IPP dan

Excess

Power

(Permen ESDM No. 3/2015)

3.

Proses Penunjukan

dan Pemilihan IPP

Percepatan dengan Tunjuk Langsung dan Pemilihan Langsung

untuk EBT, Mulut Tambang, Gas Marginal, Ekspansi, dan

Excess

Power

(Permen ESDM No. 3/2015)

4.

Pengurusan Izin

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

5.

Kinerja Developer

dan Kontraktor

Melakukan

Due

Dilligence

(uji tuntas) – Permen ESDM No.

3/2015

6.

Kapasitas

Manajemen Proyek

Membentuk PMO (

Project Management Office

) dan

menunjuk

Independent

Procurement

Agent

7.

Koordinasi Lintas

Sektor

Membentuk Tim Nasional Lintas Kementerian disatukan

dengan KPPIP

*)

8.

Permasalahan Hukum

Menerbitkan Perpres (Ketentuan yang bersifat khusus)

*)

KPPIP : Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas

(6)

E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E

Sebaran Jumlah dan Kapasitas Pembangkit, Transmisi, Gardu Induk dan

Perkiraan Kebutuhan Pendanaan

PT PLN (Persero) 6

MW: Megawatt kms: Kilometer-sirkuit MVA: Mega-volt ampere Legenda:

Total Indonesia Juta USD 42.940 MW 291 Pembangkit 53.663 46.597 kms 732 Transmisi 10.893 108.789 MVA 1.375 Gardu Induk 8.386

Total 72.942*

Jawa-Bali Juta USD 23.863 MW 49 Pembangkit 28.955

11.185 kms 349 Transmisi 4.615 66.083 MVA 672 Gardu Induk 5.114 Sumatera Juta USD

11.327 MW 76 Pembangkit 14.282 19.305 kms 210 Transmisi 3.840 32.406 MVA 398 Gardu Induk 2.475

Kalimantan Juta USD 2.852 MW 40 Pembangkit 4.000 7.883 kms 68 Transmisi 1.122 3.910 MVA 115 Gardu Induk 324

Sulawesi & Nusa Tenggara

Juta USD

4.159 MW 83 Pembangkit 5.434 7.207 kms 90 Transmisi 1.169 5.620 MVA 165 Gardu Induk 412

Maluku & Papua Juta USD 739 MW 43 Pembangkit 992 1.017 kms 15 Transmisi 148 770 MVA 25 Gardu Induk 61 *belum termasuk kebutuhan dana untuk

tanah, Interest During Construction (IDC) dan pajak-pajak

(7)

E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E

Daftar Proyek PLN yang akan COD pada tahun 2015

PT PLN (Persero) 7

No Pembangkit Pemilik Kapasitas

(MW) Target COD

1 PLTU Ende (FTP1) PLN 7 Juli 2015

2 PLTU Pangkalan Susu #1,2

(FTP1) PLN 440 Agustus 2015

3 PLTMG Arun PLN 200 September 2015

4 PLTU Air Anyer PLN 30 September 2015

5 PLTMG Bangkanai (FTP2) PLN 155 September 2015

6 PLTU Belitung Baru (FTP1) PLN 17 September 2015

7 PLTU Kendari Ekspansi PLN 10 September 2015

8 PLTU Tanjung Awar-awar PLN 350 September 2015

9 PLTU Tidore (FTP1) PLN 14 September 2015

10 PLTU Jayapura - Holtekamp PLN 20 Desember 2015

11 PLTU Lombok (FTP1) PLN 50 Desember 2015

12 PLTA Orya PLN 20 Desember 2015

13 PLTM PLTM Tersebar NTT PLN 0,4 Desember 2015

14 PLTU Pulang Pisau (FTP1) PLN 120 Desember 2015

15 PLTU Teluk Balikpapan PLN 220 Desember 2015

(8)

E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E

Daftar Proyek IPP yang akan COD pada tahun 2015

PT PLN (Persero) 8

No Pembangkit Pemilik Kapasitas

(MW) Target COD

1 PLTU Celukan Bawang IPP 380 Juli 2015

2 PLTP Kamojang 5 (FTP2) IPP 30 Juli 2015

3 PLTU Banjarsari IPP 220 Juli 2015

4 PLTU Sumsel - 5 IPP 300 Oktober 2015

5 PLTU Cilacap exp IPP 614 November 2015

6 PLTA Wampu (FTP2) IPP 45 November 2015

7 PLTU Bau-Bau IPP 14 Desember 2015

8 PLTU Keban Agung IPP 225 Desember 2015

(9)

E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E

Daftar Proyek PLN yang akan melakukan penandatanganan kontrak

PT PLN (Persero) 9

No Pembangkit Pemilik Kapasitas

(MW) Target Kontrak

1 PLTG/MG Gorontalo Peaker PLN 100 Juli 2015

2 PLTGU Grati Peaker PLN 450 Juli 2015

3 PLTU Lontar Ekspansi PLN 315 Agustus 2015

4 PLTGU Lombok Peaker PLN 150 September 2015

5 PLTU Kalselteng 2 PLN 200 November 2015

6 PLTG/PLTMG Mobile Power

Plant Tersebar PLN 1.565 November 2015

7 PLTMG Tersebar PLN 665 November 2015

8 PLTGU/MGU Tersebar PLN 450 November 2015

9 PLTA Asahan III PLN 174 Desember 2015

10 PLTGU Muara Karang Peaker PLN 500 Desember 2015

11 PLTGU Jawa 2 (Tj. Priok) PLN 800 Desember 2015

12 PLTGU Muara Tawar Add On

Unit 2,3,4 PLN 650 Desember 2015

13 PLTU Sulsel Barru 2 PLN 100 Desember 2015

14 PLTU Palu 3 PLN 100 Desember 2015

15 PLTGU Grati Add On Blok 2 PLN 150 Desember 2015

(10)

E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E

Daftar Proyek IPP yang akan melakukan penandatanganan kontrak (1/2)

PT PLN (Persero) 10

No Pembangkit Pemilik Kapasitas

(MW) Target Kontrak/PPA

1 PLTA Hasang (FTP2) IPP 40 Juli 2015

2 PLTU Jawa-1 (Exp. Cirebon) IPP 1.000 Agustus 2015

3 PLTU Kaltim 4 ( Exp-2

Embalut) IPP 200 Agustus 2015

4 PLTU Jawa-8 (Exp. Cilacap) IPP 1.000 Agustus 2015

5 PLTU Sumbagsel-1 MT IPP 300 September 2015

6 PLTU Bengkulu IPP 200 September 2015

7 PLTU Sulbagut 1 IPP 100 September 2015

8 PLTU Sumsel-1 MT IPP 600 September 2015

9 PLTG Bangka Peaker IPP 100 Oktober 2015

10 PLTU Jawa-5 (FTP2) IPP 2.000 Oktober 2015

11 PLTU Jawa-7 IPP 2.000 Oktober 2015

12 PLTU Sumsel 9 IPP 1.200 November 2015

13 PLTU Sumsel 10 IPP 600 November 2015

14 PLTU Kalbar-1 IPP 200 November 2015

15 PLTU Meulaboh 3&4 IPP 400 November 2015

16 PLTA Meurebo IPP 56 November 2015

17 PLTA Merangin IPP 350 November 2015

18 PLTU Jawa-4 (Exp. Tj Jati B) IPP 2.000 November 2015

19 PLTGU Riau IPP 250 November 2015

(11)

E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E

Daftar Proyek IPP yang akan melakukan penandatanganan kontrak (2/2)

PT PLN (Persero) 11

No Pembangkit Pemilik Kapasitas

(MW) Target Kontrak/PPA

21 PLTG/MG Pontianak Peaker IPP 100 Desember 2015

22 PLTGU/MGU Peaker

Jawa-Bali 3 IPP 500 Desember 2015

23 PLTG/MG Jambi Peaker IPP 100 Desember 2015

24 PLTU Sulut-3 IPP 100 Desember 2015

25 PLTG/MG TB. Karimun IPP 40 Desember 2015

26 PLTG/MG Natuna-2 IPP 25 Desember 2015

27 PLTMG Tanjung Pinang 2 IPP 30 Desember 2015

28 PLTMG Dabo Singkep - 1 IPP 16 Desember 2015

29 PLTMG Bengkalis IPP 18 Desember 2015

30 PLTMG Selat Panjang -1 IPP 15 Desember 2015

31 PLTMG Tanjung batu IPP 15 Desember 2015

32 PLTG/MG Belitung IPP 30 Desember 2015

33 PLTG/U Senipah Exp. (ST) IPP 35 Desember 2015

(12)

E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E

Actions

yang diperlukan (1/2)

12

Isu

Action

Timeline

Pengadaan:

 Perlunya percepatan proses pengadaan pembangkit, transmisi, dan gardu induk

 Penentuan pemenang

berbasis kualitas dan nilai

(value) yang diperoleh, tidak hanya berdasarkan harga terendah untuk membuka kompetisi yang lebih luas dari berbagai negara

 Kesulitan pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Penerbitan Peraturan Presiden tentang Program 35 GW ( “Perpres 35 GW”) untuk pengadaan pembangkit, transmisi, dan gardu induk:

 Penggunaan metode penunjukan atau pemilihan langsung yang lebih cepat dengan tetap menjunjung prinsip tata kelola yang baik:

 Penunjukan langsung kepada pabrikan dan prinsipal berkualitas dengan imbal balik yang menguntungkan negara berbasis kerja sama

government to government, misalnya relokasi industri

Repeat order untuk pabrikan, prinsipal, atau kontraktor EPC yang memiliki kinerja baik

 Kemitraan dalam pengembangan infrastruktur (pembangkit maupun transmisi) berbasis kerjasama government to government

Review atas Peraturan Menteri Perindustrian No.54/2014 untuk memperkuat penerapan TKDN dalam program 35 GW

Q3 2015

Pendanaan:

 Keterbatasan kemampuan keuangan PLN

 Belum terbitnya aturan

direct lending dengan jaminan pemerintah

Penerbitan “Perpres 35 GW” penyehatan keuangan PLN :

 Kepastian jumlah dan jadwal pemenuhan Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam periode Program

 Dividen digunakan untuk pendanaan Program

 Margin yang mencukupi untuk pendanaan Program

 Penerapan pola subsidi langsung ke pelanggan tidak mampu

Penerbitan Perpres terkait Direct Lending (yang sat ini sedang dalam

proses harmonisasi di Kumham ) :

 Aturan percepatan persetujuan jaminan pemerintah atas direct lending

(13)

E L E C T R I C I T Y F O R A B E T T E R L I F E

Actions

yang diperlukan (2/2)

13

Isu

Action

Timeline

Energi Primer:

 Ketidakpastian keamanan pasokan energi primer

Penerbitan “Perpres 35 GW” terkait Energi Primer:

 Penguatan aturan Domestic Market Obligation (DMO) termasuk memastikan dilaksanakannya ketentuan DMO

 Mendapatkan prioritas dalam mendapatkan pengalihan konsesi sumber energi primer yang akan berakhir, misal dengan kepemilikan atas sebagian blok gas atau konsesi tambang batubara.

Q3 2015

Lahan dan Perizinan:

 Benturan UU Pengadaan

Tanah (UU 2/2012) dengan regulasi instansi lain

 Belum selarasnya proses dan aturan di pusat dan daerah

 Banyaknya jumlah izin yang harus dipenuhi

Penerbitan “Perpres 35 GW” yang memberikan kepastian dan konsistensi aturan untuk Program:

 Memberikan penegasan superioritas UU 2/2012, pasal 47 atas peraturan - peraturan pelaksana pada sektor lainnya (misal: regulasi terkait Kehutanan, Perhubungan, Keuangan Negara )

 PLN dapat melakukan proses pengadaan lahan sesuai mekanisme pasar dengan basis kerja sama business to business, dengan mempertimbangkan

cost dan benefit

 Penyelarasan dan penyederhanaan proses dan aturan perizinan pemerintah pusat dan daerah, termasuk pengurangan izin-izin misalnya izin mendirikan transmisi dan AMDAL

 Penyelesaian perizinan secara pararel dengan pelaksanaan proyek

Q3 2015

Keterlibatan Pemerintah Daerah:

 Keterlibatan Pemda yang sangat tinggi dalam Program

Penerbitan “Perpres 35 GW” yang mewajibkan pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaan Program 35 GW mencakup:

 Kewajiban mengkoordinasi dan memimpin percepatan penyelesaian perizinan dan pengadaan lahan yang terkait dengan program kelistrikan

(14)

14 Kementerian ESDM Republik Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa fiber nanosisal dapat digunakan sebagai filler (bahan pengisi) resin komposit dengan melihat perbedaan kekerasan antara

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan. Reduksi data didefinisakan sebagi proses penyederhanaan dan tranformasi data kasar yang berasal dari catatan penulis saat

Oleh karena itu pada pekerjaan ini penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan peralatan pekerjaan yang akan

Gejala klinis gizi buruk ringan dan sedang tidak terlalu jelas, yang ditemukan hanya pertumbuhan yang kurang seperti berat badan yang kurang dibandingkan dengan anak

Kemudian lembar penegang (spanvel) ditarik kencang lalu dijepit dengan klem, maka selesailah pembuatan leger. Kemudian vorm dicetakkan pada leger. Pada gambar yang

Mula-mula trombus hanya merupakan suatu bercak yang tidak menyumbat aliran darah dan melekat pada dinding pembuluh darah atau aorta jantung,

Reaksi positif tersebut ditunjukkan oleh adanya warna coklat pada bagian jaringan mukosa duodenum usus halus, walaupun dengan intensitas warna lebih lemah dan pola

Sebagai contoh, sekolah yang memiliki jumlah siswa yang besar dan menarik biaya pendidikan yang besar pula, akan membutuhkan dana bantuan yang lebih sedikit