• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Oleh: Ir. H. EKA SETIAWAN, Dipl, SE.,MM (KEPALA BAPPEDA KAB. SUMEDANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INTEGRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN. Oleh: Ir. H. EKA SETIAWAN, Dipl, SE.,MM (KEPALA BAPPEDA KAB. SUMEDANG)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

INTEGRASI

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Oleh:

Ir. H. EKA SETIAWAN, Dipl, SE.,MM

(2)

URGENSITAS INTEGRASI

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

(Satu Perencanaan Untuk Semua)

(3)

PERMASALAHAN UMUM

APBD dianggap sebagai modal utama untuk

membidik target kinerja RKPD dan RPJMD

Perencanaan pembangunan daerah belum sepenuhnya terintegrasi. Musrenbang dalam rangka penyusunan RKPD dengan perencanaan program sektoral berbasis pemberdayaan (PNPM, PAMSIMAS, PPIP, PUAP dll), masih berjalan sendiri-sendiri

Swadaya masyarakat, partisipasi sektor swasta dan kreativitas SKPD belum dapat didayadunakan untuk membidik target RPJMD

Pembangunan yang bersumber dari program sektoral tidak dapat

diarahkan untuk membidik target kinerja RKPD dan RPJMD

(4)

PERMASALAHAN TEKNIS

Kondisi infrastruktur,

khususnya jalan

banyak yang rusak.

Pelayanan dasar bidang pendidikan, kesehatan, kependudukan, ekonomi, sosial dan bencana alam belum optimal

Mobilitas penduduk terbatas

Dinamika dan pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya perdesaan terhambat

Indeks kesehatan dan pendidikan perlu terus ditingkatkan

Indeks daya beli masih sangat rendah

Terbatasnya upaya dlm rangka penanggulangan masalah sosial dan bencana alam dll

(5)

Unggul untuk pembangunan jangka pendek :

Masyarakat telah “mengenal” proses perencanaan

PNPM-MP dan dipandang lebih baik dan didukung oleh metoda,

tenaga dan dana yang memadai

Lemah untuk pembangunan jangka menengah dan

panjang :

Bersifat “ad hock”. Diragukan keberlanjutannya pasca

pendampingan PNPM-MP

Lingkup bidang yang ditangani terbatas (Ekonomi,

pendidikan dan kesehatan)

Hanya bisa mengakomodir 3 usulan per desa. Gagasan

masyarakat yang tersisa kurang dimanfaatkan

Kurang melibatkan dinas/instansi teknis

(6)

BAGAIMANA KEBERADAAN MUSRENBANG ?

Unggul untuk pembangunan jangka menengah dan

panjang :

Sistem perencanaan dari bawah yang “Sustainable”, diakui

keberadaannya oleh pemerintah serta dipayungi oleh

peraturan perundang-undangan yang relatif lengkap

Lemah untuk pembangunan jangka pendek :

Mutu “proses” dan mutu “hasil” kurang optimal

Kurang melibatkan masyarakat terutama pada proses di

tingkat desa/dusun

Tidak didukung dengan biaya dan tenaga yang

(7)

PTO PNPM MP ATURAN PTO PNPM MP DIORGANISASIKAN SEBAGAI PRAKTEK SOSIAL KARAKTER PELAKU KHAS PNPM MP

KOMPARASI DUA SISTEM

PERMENDAGRI 66 ATURAN MUSRENBANGDES DIORGANISASIKAN SEBAGAI PRAKTEK SOSIAL KARAKTER PELAKU KHAS MUSRENBANGDES

(8)

Titik temu antara PNPM Mandiri Perdesaan

dengan Musrenbangdes disebut dengan

istilah

Teknis Integrasi Program

.

(9)

WHAT NEXT ?

Integrasi antara Musrenbang dan PNPM-MP sebagai

titik masuk bagi integrasi pembangunan

yang utuh mutlak dilakukan !

INTEGRASI HATI, PIKIRAN DAN PERBUATAN INTEGRASI HORIZONTAL

• Integrasi antar sektor dan program pembangunan

• Integrasi para pelaku dan pemangku kepentingan (FDM dan Fasilitator PNPM)

• Integrasi antara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring evaluasi pembangunan

INTEGRASI VERTIKAL

• Integrasi antara jenjang pemerintahan

• Integrasi antara perencanaan partisipatif, teknokratik, bottom up, top down, dan politik

(10)

MUSRENBANG Kabupaten Forum SKPD MUSRENBANG Kecamatan MUSRENBANG Desa RPJMDes/Review

Pengkajian Keadaan Desa (PKD)

Musyawarah Antar Desa Prioritas & Pendanaan BLM PNPM Integrasi

Kecamatan Musdes Perencanaan dan MKP MMDD Penggalian Gagasan Pelaksanaan sesuai PTO PNPM-MP Musyawarah Perengkingan Penentuan Prioritas antar

Kecamatan

(11)

Proses

Perencanaan

PNPM-MP

Musrenbang

(12)

Good practices

perencanaan partisipatif dalam PNPM

Mandiri Perdesaan memperkuat Musrenbangdes &

Musrenbang Kecamatan.

Perencanaan

partisipatif

dalam

PNPM

Mandiri

Perdesaan

mendapatkan

kekuatan

legal

untuk

diterapkan

ke

dalam

pelbagai

program/proyek

pembangunan desa dikarenakan masuk dalam sistem

Musrenbangdes.

Terjadi penataan ulang prosedur kerja perencanaan

partisipatif di dalam sistem pembangunan reguler

maupun PNPM Mandiri Perdesaan.

(13)

Teknokratis (SKPD) Integrasi Partisipatif (Masyarakat) Politis (DPRD)

(14)

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

=

PENGUATAN

KEDAULATAN RAKYAT DIKAWAL MELALUI MEKANISME

MUSRENBANG

KESINAMBUNGAN

MOBILISASI-PARTISIPASI

POLA/ATURAN

PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT/PERENCANAAN

PARTISIPATIF

DIPASTIKAN AKAN ADA MELALUI KEKUASAAN

ADMINISTRASI BIROKRASI

(15)

MUSRENBANG 2011

SEBAGAI ROLE MODEL

PERENCANAAN INTEGRATIF

DI KAB. SUMEDANG

(16)

SINERGITAS PERENCANAAN PEMBANGUNAN DALAM SPIRIT “SATU PERENCANAAN UNTUK SEMUA”

PUSAT KABUPATEN KECAMATAN DESA PROVINSI RPJPN RPJPD RPJMD RKPD RPJMN RKP RPJPD RKP DES RPJM DES RPJMD RKPD RENJA RENSTRA RENJA RENSTRA APBDes APBD APBN APBD DPA DPA PERENCANAAN

JANGKA PANJANG JANGKA MENENGAH PERENCANAAN

PERENCANAAN TAHUNAN PENGANGGARAN JENJANG PEMERINTAHAN SKPD

(17)

Proses Penyusunan RKP dan RKPD (Januari – Mei) Kecamatan

Mekanisme Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan dalam Rangka Penyususunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RKP Daerah

RPJM Daerah Kab/ Kota Renstra SKPD Kab/ Kota Renstra Kecamatan RPJM Desa/ Kelurahan Rancangan RKP Desa / Kelurahan Rancangan RKPD Kab/ Kota Rancangan Renja-SKPD Kab/ Kota Musrenbang Desa/ Kelurahan Musrenbang Kecamatan Forum SKPD Kab/ Kota Musrenbang Kab/ Kota Paska Musrenbang Kab/ Kota Renja -SKPD Kab/ Kota RKP Kab/ Kota Renja SKPD Kab/ Kota Renja Kecamatan RKP Desa / Kelurahan Proses Penyusunan APBD Kab/ Kota K a b u p a te n / K o ta K e c a m a ta n K e lu ra h a n / D e s a

Januari Februari Maret April Mei

D u s u n Pra Musrenbang Desa/ FGD Forum Rekonsiliasi Warga 17

(18)

SKEMA PERENCANAAN PEMBANGUNAN INTEGRATIF

Diusulkan ke Musrenbang

Desa

Penggalian Gagasan di

Tingkat Dusun Dilaksanakan Swadaya Musrenbang Desa Dilaksanakan dengan

APBD Desa Musrenbang Kecamatan Dibiayai dengan BLM

Forum SKPD

Musrenbang Kabupaten RKPD & Renja SKPD (Dibiayai CSR & Partisipasi)

Diusulkan ke Musrenbang Kecamatan Diusulkan ke Forum SKPD/Musrenbang Dibiayai dengan P2SPP Diusulkan ke Musrenbang Kab Waktu Pelaksanaan Dilaksanakan Tahun Berikutnya Dilaksanakan Tahun Berjalan RKPD & Renja SKPD (Dibiayai APBD)

(19)

19

DRAFT 2

DAFTAR PRIORITAS

LIST RPJMDES 2012

PORCE MAJOUR & ANALISIS KONDISI REAL

DRAFT 1

DAFTAR PRIORITAS

SKEMA PENENTUAN DAFTAR PRIORITAS MUSRENBANG DESA INTEGRATIF TAHUN 2012

KEBIJAKAN PEMDA & POKOK2 PIKIRAN DPRD DAFTAR PRIORITAS UNTUK TAHUN BERIKUNYA 2013 DAFTAR PRIORITAS UNTUK TAHUN BERJALAN 2012 LIST RPJMDES 2013 EVALUASI TAHUN 2011 PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN 2013 REVISI RKP DESA TAHUN 2012 PENDANAAN : SWADAYA MASY ADD APBD KABUPATEN BLM PNPM CSR /SWASTA PENDANAAN : SWADAYA MASY BLM PNPM CSR /SWASTA

(20)

PROGRAM SAUYUNAN

SEBAGAI ROLE MODEL

(21)

21

INTEGRASI MELALUI : P2SPP BERBASIS BUDAYA SUNDA

(SAUYUNAN)

NILAI LUHUR BUDAYA SUNDA SEBAGAI LANDASAN SPIRITUAL DALAM

PEMBANGUNAN DAERAH MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN OPTIMALISASI MANAJEMEN PEMBANGUNAN

SKEMA PEMBANGUNAN INTEGRATIF

PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN

PERTANGGUNGJABN

PAMSIMAS, P2KP, PPIP & PROGRAM

LAINYA PNPM MANDIRI PERDESAAN SHORT CUT SHORT CUT STARTING POINT

(22)

SKEMA SAUYUNAN FOKUS INFRASTRUKTUR

DAN PELAYANAN DASAR

Fokus pada infrastruktur dan pelayanan dasar yang

menjadi target RKPD dan RPJMD

Mengungkit swadaya masyarakat dan partisipasi

swasta karena dikelola langsung oleh masyarakat

Titik masuk kebijakan “satu perencanaan untuk semua”

Didukung oleh kelembagaan dan fasilitator pembangunan yang berpengalaman di setiap jenjang Perencanaan kegiatan detail serta pelaksanaannya

akuntabel SAUYUNAN/ P2SPP Membangun spiritualitas “hirup sauyunan, sareundeuk saigel”

(23)

KONSEP DASAR SAUYUNAN

Program Sauyunan merupakan Program Pengembangan Sistem

Pembangunan Partisipatif (P2SPP)

Berbasis Budaya Sunda

di

Kabupaten Sumedang

Ditujukan untuk

memaduserasikan

sistem pembangunan

partisipatif pola PNPM Mandiri Perdesaan ke dalam sistem

pembangunan daerah yang bersifat reguler

Integrasi program dilakukan secara

horisontal

, dimana semua

program pembangunan secara bertahap diharapkan bisa

diintegrasikan ke dalam sistem pembangunan reguler, baik pada

tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sampai

dengan monitoring dan evaluasinya

Integrasi program dilakukan secara

vertikal

, dimana pola

perencanaan pembangunan teknokratik dan top down

disinergikan dengan pola partisipatif dan bottom up, dengan

memperhatikan pendekatan politik

(24)

UNSUR YANG DIINTEGRASIKAN

Integrasi nilai-nilai

Prinsip-prinsip tata pemerintahan yang menjadi kekhasan PNPM Mandiri Perdesaan diintegrasikan dengan nilai-nilai Sumedang Puseur Budaya Sunda (kearifan lokal)

Integrasi Pengambilan Keputusan

Pola pengambilan keputusan yang dilakukan secara terbuka,

partisipatif dan pro masyarakat miskin dintintegrasikan ke dalam pelaksanaan Musrenbang secara berjenjang

Integrasi Dalam Mekanisme Perencanaan

Pola MMDD, MKP, Musdes, MAD diintegrasikan ke dalam proses perencanaan reguler melalui Musrenbang secara berjenjang

Integrasi Dalam Pengelolaan Kegiatan

Pengelolaan secara swakelola oleh masyarakat diintegrasikan ke dalam pengelolaan kegiatan dilapangan berbasis BLM yang turut membidik indikator kinerja RPJMD

Integrasi Dalam Pertanggungjawaban

Ketentuan dan tata cara pertanggungjawaban secara terbuka dan akuntabel diintegrasikan ke dalam mekanisme pembangunan desa

Integrasi Pelaku

Para pelaku PNPM Mandiri Perdesaan diintegrasikan dengan para pelaku pembangunan reguler (Pemdes, FDM, LPMD, BPD dll)

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Belanja Daerah di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan Periode 2011- 2013”.. 1.2

Betapapun besarnya keanekaragaman yang diperlihatkan oleh suatu populasi, pastilah dapat kita temukan di antara warga populasi itu kesamaan cirri-ciri atau sifat-sifat tertentu,

keterprediksian laba, faktor resiko sistematis (Beta), struktur modal, serta ukuran perusahaan. Untuk membuktikan sesuatu yang baru dalam upaya meningkatkan kerelevenan

Saat ini ilmu falak atau astronomi di kalangan umat Islam hanya membahas hal-hal praktis yang terkait dengan penjadwalan waktu dan arah ibadah dengan menggunakan

Penyelenggara Pelayanan Publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Propinsi Jawa Timur Dalam Penyelesaian Laporan Atas

maka dari itu guru BK diharapkan untuk menata dirinya kembali dan memperkenalkan peran dirinya yang baru, yang sudah berbeda dengan sebelumnya dimana guru BK yang

Permasalahan prestasi belajar Bahasa Indonesia setidaknya dapat ditingkatkan dengan melihat pada perngukuran hasil pengaruh perhatian orang tua dan persepsi siswa atas