Profil Kabupaten|2- 1
BAB II
PROFIL KABUPATEN NGAWI
2.1.
Wilayah AdministrasiKabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan
langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak
pada posisi 7o 21’ – 7o 31’ Lintang Selatan dan 110o 10’ – 111o 40’ Bujur Timur. Topografi wilayah ini adalah berupa dataran tinggi dan tanah datar. Tercatat 4
kecamatan terletak pada dataran tinggi yaitu Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal
yang terletak di kaki Gunung Lawu.
Batas wilayah Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut:
Sebelah timur : Kabupaten Madiun
Sebelah barat :Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen
(Provinsi Jawa Tengah)
Sebelah utara :Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora (Provinsi Jawa
Tengah)
Sebelah selatan :Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan
Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,98 km2, di mana sekitar 39 persen atau sekitar 504,8 km2 berupa lahan sawah. Sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Ngawi tahun 2004, secara administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 19 kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa tersebut adalah kelurahan, sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 2. 1 Tabel Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Ngawi
Nama Kecamatan
Jumlah Desa/Kelurahan
Luas Wilayah Administrasi
(Ha)
(%) terhadap total Administrasi
Sine 15 8,022 6%
Ngerambe 14 5,749 4%
Jogorogo 12 6,585 5%
Kendal 10 8,456 7%
Geneng 13 5,252 4%
Gerih 5 3,452 3%
Kwadungan 14 3,030 2%
Profil Kabupaten|2- 2 Nama
Kecamatan
Jumlah Desa/Kelurahan
Luas Wilayah Administrasi
(Ha)
(%) terhadap total Administrasi
Karangjati 17 6,667 5%
Bringin 10 6,262 5%
Padas 12 5,022 4%
Kasreman 8 3,149 2%
Ngawi 16 7,056 5%
Paron 14 10,114 8%
Kedunggalar 12 12,965 10%
Pitu 10 5,601 4%
Widodaren 12 9,226 7%
Mantingan 7 6,221 5%
Karanganyar 7 13,829 11%
Total 217 129,598 100%
Profil Kabupaten|2- 4
2.2.
Potensi Wilayah Kabupaten NgawiPotensi wilayah Kabupaten Ngawi, yang perlu didukung pembangunannya dengan
infrastruktur permukiman adalah kawasan Agropolitan dan Perikanan. Rencana
pengembangan Kawasan ini antara lain:
Kawasan Agropolitan
Agropolitan adalah kota pertanian yang tumbuh berkembang karena
berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong,
menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian diwilayah
sekitar.rencana pengembangan kawasan Agropolitan ini dilakukan dengan
beberapa proses yaitu mencari kawasan yang berpotensi sebagai pertanian,
perkebunan, dan peternakan selain itu juga mencari kawasan yang
berpotensi dalam hal sektor industry seperti kerajinan, jasa wisata dan
tranportasi. Kawasan agropolitan meliputi kecamatan Ngerambe, Kecamatan
Sine, Kecamatan Jogorogo dan Kecamatan Kendal dengan pusat
pengembangan di perkotaan Ngrambe.
Kawasan Perikanan
Adalah kawasan yang membentuk kota perikanan, yang memudahkan
masyarakat untuk bisa membudidayakan iakan darat dengan kemudahan
memperoleh benih melalui untit pembenihan rakyat, pengolahan ikan, pasar
ikan dan mudah mendapatkan pakan ikan yang dikelola oleh salah satu
kelompok yang dipercaya oleh pemerintah. kawasan perikanan kabupaten
Ngawi terletak di wilayah waduk Pondok kecamatan Bringin.
2.2.1 Potensi Ekonomi Kreatif
Gambaran perekonomian Kabupaten Ngawi yang dipaparkan meliputi besaran produk domestik total maupun per kapita berdasarkan harga berlaku dan harga konstan, struktur serta pertumbuhan ekonomi. Kawasan peruntukan ekonomi kreatif, terdiri atas :
a. industri besar;
Kawasan industri besar diarahkan ke tepi jalan lingkar utara yang
meliputi Kecamatan Pitu, Ngawi dan Kasreman.
Profil Kabupaten|2- 5 Kawasan industri sedang terletak di Kecamatan Ngawi, Geneng dan
Karangjati.
c. industri rumah tangga.
Industri rumah tangga dengan luas kurang lebih 1.628 ha meliputi :
a. Kripik Tempe terdapat di Desa Karangtengah Kecamatan Ngawi, Desa
Gendingan Kecamatan Widodaren, Desa Tulakan, Kecamatan Sine, Desa
Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Desa Purwosari Kecamatan
Kwadungan;
b. Genteng terdapat di Desa Pocol Kecamatan Sine, Desa Baderan
Kecamatan Geneng, Desa Kedungharjo Kecamatan Mantingan;
c. Anyaman Bambu terdapat di Desa Sumberejo Desa Gendol Kecamatan
Sine, Desa Pangkur Kecamatan Pangkur, Desa Brubuh, Desa Jaten,
Desa Tanjungsari Kecamatan Jogorogo dan Desa Dero Kecamatan
Padas;
d. Anyaman Tas terdapat di Desa Sembung, Desa Brangol, Desa Jatipuro
Kecamatan Karangjati, Desa Kedungprahu, Desa Sukowiyono
Kecamatan Padas, Desa Sumberbening Kecamatan Bringin, Desa
Pohkonyal, Desa Padas, Desa Gandri Desa Pangkur;
e. Batik Tulis terdapat di Desa Banyubiru Kecamatan Widodaren;
f. Batu Bata terdapat di Desa Gelung Kecamatan Paron;
g. Parut Kelapa terdapat di Desa Ngalih Kecamatan Paron;
h. Handycraft terdapat di Desa Kedungharjo dan Desa Sidowayah
Kecamatan Kedunggalar; dan
i. Supit Dan Sedotan terdapat di Desa Ngawi Kecamatan Ngawi.
2.2.2 Potensi Pariwisata
Pengembangan sektor wisata di Kabupaten Ngawi cukup menjanjikan. Hal ini terlihat dari daya tarik wisata yang dimiliki cukup banyak. Kawasan peruntukan pariwisata sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. kawasan pariwisata budaya; b. kawasan pariwisata alam; dan c. kawasan pariwisata buatan.
Kawasan pariwisata budaya dengan luas kurang lebih 1.597 ha sebagaimana dimaksud pada ayat meliputi :
a. Arca Banteng;
Profil Kabupaten|2- 6 c. Pertapaan jaka tarub;
d. Petilasan Kraton Wirotho;
e. Makam PH Kertonegoro dan Patih Ronggolono;
f. Makam Patih Pringgokusum;
g. Kediaman Krt. Radjiman Wedyadiningrat;
h. Monumen Suryo;
i. Pesanggrahan Srigati;
j. Musem Trinil; dan
k. Benteng Van Den Bosch.
Kawasan pariwisata alam dengan luas kurang lebih 13 ha sebagaimana dimaksud, meliputi :
a. Air Terjun Srambang; b. Gunung Liliran; c. Waduk Pondok;
d. Bumi Perkemahan Selondo; dan e. Kebun teh Jamus.
Kawasan pariwisata buatan yaitu Tempat Pemandian Tawun.
2.2.3 Potensi Pertanian
Kawasan peruntukan pertanian meliputi: kawasan pertanian pangan
berkelanjutan, tegalan (tanah ladang), lahan kering, dan hortikultura.
Kawasan pertanian pangan berkelanjutan terletak pada bagian Selatan,
Tengah, Timur dan barat dengan luas kurang lebih 41.523 ha.
Kawasan tegalan (tanah ladang) terletak di seluruh kecamatan terutama pada
daerah yang kurang mendapatkan air dan mengandalkan air hujan (tadah
hujan).
Kawasan lahan kering terletak pada beberapa kecamatan di wilayah bagian
Timur dan Utara dengan luas kurang lebih 9.188 ha.
Kawasan holtikultura terletak di Kecamatan Kendal, Sine, Ngrambe dan
Jogorogo
2.3.
DemografiJumlah penduduk perkotaan dan pedesaan kabupaten ngawi dapat di lihat di
Profil Kabupaten|2- 7 Tabel 2. 2 Jumlah Penduduk dan kepala keluarga saat ini dan proyeksi untuk 5 tahun
Sumber : Dokumen RTRW dan Kecamatan Dalam Angka, tahun 2015
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Sine 3841 3848 3856 3864 3871 3879 12887 12913 12939 12964 12990 13016 16728 16761 16795 16828 16862 16896 Ngerambe 5603 5618 5633 5648 5664 5679 9338 9363 9388 9414 9439 9465 14941 14981 15021 15062 15103 15143 Jogorogo 10252 10255 10258 10261 10264 10267 5969 5970 5972 5974 5976 5978 16221 16225 16230 16235 16240 16245 Kendal 6928 6939 6949 6960 6970 6981 12597 12616 12635 12654 12673 12692 19526 19555 19584 19614 19643 19672 Geneng 7564 7569 7573 7578 7582 7587 11147 11154 11160 11167 11174 11181 18711 18723 18734 18745 18756 18768 Gerih 6892 6926 6961 6996 7031 7066 5688 5717 5746 5774 5803 5832 12581 12643 12707 12770 12834 12898 Kwadungan 4584 4594 4604 4614 4624 4634 5014 5025 5036 5047 5057 5068 9598 9619 9640 9661 9682 9703 Pangkur 3659 3669 3678 3688 3698 3707 5872 5887 5902 5917 5933 5948 9531 9556 9581 9605 9630 9656 Karangjati 8819 8827 8835 8843 8851 8859 7358 7365 7371 7378 7385 7391 16178 16192 16207 16221 16236 16251 Bringin 2631 2635 2638 2642 2645 2648 8496 8507 8518 8530 8541 8552 11128 11142 11157 11171 11186 11200 Padas 7390 7418 7446 7474 7503 7531 4502 4519 4536 4553 4571 4588 11892 11937 11982 12028 12073 12119 Kasreman 4941 4944 4948 4951 4955 4958 3319 3321 3324 3326 3328 3331 8260 8265 8271 8277 8283 8289 Ngawi 19892 19912 19932 19952 19972 19992 8459 8467 8476 8484 8493 8501 28351 28379 28408 28436 28464 28493 Paron 9738 9777 9816 9855 9894 9934 20332 20413 20495 20577 20659 20742 30069 30190 30310 30432 30553 30676 Kedunggalar 7007 7009 7010 7011 7013 7014 19026 19030 19034 19038 19042 19045 26034 26039 26044 26049 26054 26060 Pitu 5334 5344 5355 5366 5376 5387 5985 5997 6009 6021 6033 6046 11319 11342 11364 11387 11410 11433 Widodaren 8661 8682 8703 8724 8745 8766 15345 15381 15418 15455 15492 15530 24006 24064 24121 24179 24237 24295 Mantingan 8115 8116 8117 8118 8120 8121 5895 5896 5897 5898 5899 5900 14010 14012 14015 14017 14019 14021 Karanganyar 3274 3296 3319 3342 3365 3388 8204 8261 8318 8375 8433 8491 11478 11557 11637 11717 11798 11879 Total 135124 135378 135632 135887 136142 136399 175434 175804 176175 176548 176922 177297 310558 311182 311807 312434 313064 313696 Nama Kecamatan
Jumlah KK
Wilayah Perkotaan Wilayah Pedesaan Total
Profil Kabupaten|2- 8 Jika dilihat jumlah pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk di setiap kecamatan tidak jauh berbeda. Tabel berikut ini
lebih lengkap mengenai data tingkat pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk terhadap area terbangun.
Tabel 2. 3 Tabel Tingkat Pertumbuhan dan kepadatan saat ini dan proyeksi untuk 5 tahun
Nama
Kecamatan
Tingkat Pertumbuhan
Kepadatan Penduduk (orang/Ha)
Tahun
Tahun
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2016
2017
2018
2019
2020
2021
Profil Kabupaten|2- 10
Sine
4,091
Ngerambe
4,546
Jogorogo
3,717
Kendal
5,148
Geneng
3,682
Gerih
4,033
Kwadungan
2,972
Pangkur
2,951
Karangjati
3,822
Bringin
5,716
Padas
4,923
Kasreman
3,364
Ngawi
4,328
Paron
10,706
Kedunggalar
5,888
Pitu
2,276
Widodaren
8,738
Mantingan
3,982
Karanganyar
4,225
Total
89,108
Nama Kecamatan
Jumlah Keluarga
Miskin (KK)
Untuk mengetahui jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Ngawi, maka berikut
ini terdapat data jumlah rumah tangga miskin menurut kecamatan pada tahun 2014.
Tabel 2. 4 Jumlah Rumah Tangga Miskin Menurut Kecamatan Tahun 2014
Sumber:,Bappeda tahun 2014
2.4. Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
PDRB Kabupaten Ngawi menurut harga berlaku tahun 2014 mencapai 13.235,42
milyar rupiah, naik sekitar 12,77% dari tahun 2013 yang mencapai 11.912,68 milyar
rupiah. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (2010) tahun 2014 mencapai
10.774,96 milyar rupiah, naik sekitar 6,97% dari tahun sebelumnya yang mencapai
Profil Kabupaten|2- 11 Sampai dengan tahun 2014 perekonomian Kabupaten Ngawi masih didominasi
sektor pertanian. Sumbangan sektor ini terhadap total PDRB sampai dengan tahun 2014
sekitar 38,66 persen. Tidaklah aneh bila sektor ini menjadi unggulan bagi Kabupaten
Ngawi,namun demikian sumbangan sektor ini dari tahun ke tahun terus menunjukkan
penurunan walaupun sebenarnya secara produksi mengalami pertumbuhan. Sektor
lainnya yang memberi sumbangan cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Ngawi
adalah sektor perdagangan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sumbangan sektor ini
selalu diatas 30% dari total PDRB.
Pendapatan per kapita merupakan indikator yang sangat dikenal terutama oleh
beberapa kalangan dan sering dipakai untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu dareah.
Pendapatan per kapita menunjukkan besarnya pendapatan yang diterima oleh penduduk
dalam kurun waktu 1 tahun. Salah satu ukuran yang digunakan untuk pendekatan
perkapita adalah PDRB per kapita. Menurut perhitungan atas dasar harga berlaku,
pendapatan regional per kapita penduduk Kabupaten Ngawi Tahun 2014 sebesar Rp.
13.235.421.000,- meningkat sekitar 12,77% dari tahun 2013 yang hanya mencapai Rp.
11.912.680.000,-. Sedangkan pendapatan regionalper kapita atas dasar harga konstan
(2010) mencapai Rp. 10.774.960.000,- meningkat sekitar 4,7% dari tahun 2013 yang
mencapai Rp. 10.202.970.000,-
Tabel 2.5 Laju Pertumbuhan PDRB Sektoral Kabupaten Ngawi Tahun 2010 – 2014 (%)
Sektor 2010 2011 2012
2013 2014
1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan - 12,58 15,50 12,27 10,32
2. Pertambangan & Galian - 8,17 3,43 7,02 12,1
3. Industri Pengolahan - 16,87 9,88 11,04 13,32
4. Pengadaan Listrik dan Gas - 10,67 12,76 4,40 6,72
5. Pengadaan Air dan Penge. Sampah - 6,07 11,05 10,72 10,62
6. Konstruksi - 15,63 9,41 11,37 12,20
7. Perdagangan besar, mobil & spd motor - 13,27 11,56 10,70 10,82
8. Transportasi dan Pergudangan - 8,43 8,92 14,95 17,73
Profil Kabupaten|2- 12
10. Informasi & Komunikasi - 12,06 9,04 11,10 10,44
11. Jasa Keuangan & Asuransi - 14,23 18,27 17,02 14,90
12. Real Estate - 10,30 6,81 10,06 9,17
13. Jasa Perusahaan - 10,85 9,44 13,11 11,06
14. Adm. Pemerintahan, Pertanahan dan
jamnan sosial wajib - 8,36 7,96 6,01 3,82
15. Jasa Pendidikan - 12,30 12,73 13,16 15,34
16. Jasa Kesehatan dan Sosial - 19,20 11,77 14,49 17,19
17. Jasa Lainnya - 9,16 4,75 8,65 12,80
PDRB - 12,76 12,16 11,38 11,10
Sumber : BPS Kabupaten Ngawi Tahun 2015
Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Ngawi. Sektor ini mencakup subsektor tanaman bahan makanan, tanaman
perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Sampai dengan tahun 2014 sektor
pertanian masih merupakan sektor andalan dalam perekonomian Kabupaten Ngawi.
Tabel 2.6 Kontribusi Subsektor Pertanian Terhadap Total PDRB Kab. Ngawi
Sub Sektor 2010 2011 2012 2013 2014
a Tanaman bahan makanan 34,14 33,29 33,32 33,11 32,18
b Perkebunan 0,79 0,80 0,78 0,73 0,76
c Peternakan 4,37 4,40 4,37 4,12 3,82
d Kehutanan 2,87 2,98 3,10 3,14 3,11
e Perikanan 0,56 0,57 0,60 0,65 0,73
f Sektor Pertanian 37,57 36,84 37,01 36,90 36,01
Sumber : BPS Kabupaten Ngawi Tahun 2009
Tabel 2.7. Agregat Pdroduk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan (2000) Tahun 2010- 2013
Agregat 2010 2011 2012 2013
I. Atas Dasar Harga Berlaku 1. Produk Domestik Regional
Bruto (Rp.Juta) 7.245.842,42 8.116.202,90 9.161.120,30 10.331.392,62 2. Produk Domestik Reg Bruto Per
Kapita (Rp.Juta) 8.110.748,29 8.985.127,64 10.040.805,29 11.301.267,39 3. Pendapatan Regional (Rp. Juta) 7.042.958,83 7.888.949,22 8.904.608,93 10.042.113,63 4. PendpatanRegional Per Kapita
Profil Kabupaten|2- 13
Agregat 2010 2011 2012 2013
5. Penduduk Pertengahan Tahun
(jiwa) 893.363 903.293 912.389 914.180
II. Atas Dasar Harga Konstan (2000) 1. Produk Domestik Regional
Bruto (Rp.Juta) 3.121.821,49 3.313.434,98 3.537.199,53 3.784.073,13 2. Produk Domestik Reg Bruto Per
Kapita (Rp.Juta) 3.494.460,24 3.668.172,99 3.876.854,64 4.139.308,59 3. Pendapatan Regional (Rp. Juta) 3.034.410,48 3.220.658,80 3.438.157,94 3.678.119,08 4. PendpatanRegional Per Kapita
(Rp.Juta) 3.396.615,36 3.565.464,15 3.768.302,71 4.023.407,95
5. Penduduk Pertengahan Tahun
(jiwa) 893.363 903.293 912.389 914.180
Sumber: Kabupaten Ngawi Dalam Angka 2015
2
2..4.4.11 SeSekkttoorr PPeerrkkeebbuunnaann
Perkebunan terdiri dari perkebunan rakyat dan perkebunan besar. Perkebunan
rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang dikelola oleh rakyat umunya berskala
kecil, sedangkan perkebunan besar adalah usaha perkebunan yang dikelola oleh
perusahaan yang berbadan hukum atau memiliki batas minimal usaha. Pada tahun 2012
komoditi mlinjo, kopi dan coklat mengalami peningkatan dan mengalami penurunan pada
komoditi kelapa, tebu, teh, cengkeh, jambu mente, kapuk, kenanga, dan jahe. Pada tahun
2012, komoditi tembakau virginia dan karet tidak diproduksi lagi.
Tabel 2.8 Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten Ngawi
Jenis Tanaman 2010 2011 2012 2013 2014
Kelapa 1.643,40 17.491,43 15.267,01 727,21 7.997,00
Tebu 22.326,94 208.920,49 3.211,86 5.046.774,94 5.159.520,00
Tembakau Virginia - 3.995,72 - - 8.832,80
Tembakau Rakyat 7.580,00 - 331,74 24.328,70 2.923,20
Karet 109,26 8.820,93 - - -
Teh 3.283,60 5.719,32 663,61 663,61 665,60
Cengkeh 1.387,80 1.377,28 232,25 138,78 1.550,00
Kopi 726,75 730,00 220,17 72,67 72,50
Jambu Mete 279,37 279,91 256,62 256,62 252,66
Kapuk 325,00 329,06 61,95 61,95 61,05
Kenanga 89,12 162,37 4,51 - -
Mlinjo 4.098,20 5.178,14 5.726,55 5.726,55 4.312,50
Profil Kabupaten|2- 14
Jahe 1.843,80 418,05 18,16 18,07 20,64
Sumber: Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2014
2
2..4.4.22 SeSekkttoorr PPeettaanniianan
Dari semua komoditi yang ada (7 jenis) rata-rata produksi tanaman mengalami
penurunan produksi kecuali pada tanaman padi. Produksi padi per hektar tahun 2014
sebesar 55,65 Kg. Secara umum produksi tanaman bahan pangan pada tahun 2007
mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya berkurangnya lahan untuk
Profil Kabupaten|2- 15 Tabel 2.9. Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan Pertanian Kabupaten Ngawi Tahun 2014
Sumber : Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2015
Luas
Panen Produksi
Luas
Panen Produksi Luas
Panen Produksi Luas
Panen Produksi Luas
Panen Produksi Luas
Panen Produksi Luas
Panen Produksi
1. Sine 4443 254879 399 21470 975 152540 178 33365 1448 20424 - - -
-2. Ngrambe 4231 219592 350 15060 386 66638 274 54034 485 6055 - - -
-3. Jogorogo 3363 159279 322 17780 195 29607 173 34572 527 6905 - - -
-4. Kendal 3085 147807 2162 113130 1028 200674 152 30433 342 4247 346 4594 6 42.7
5. Geneng 11413 710059 363 14230 317 59136 - - 193 2088 1274 19955 15 109.7
6. Kwadungan 4704 305619 3 110 75 7306 - - 221 2431 272 4629 65 462.8
7. Pangkur 3410 180549 364 11420 - - - - 205 2350 680 9696 17 125.2
8. Karangjati 4874 287661 159 5650 405 61187 - - 106 1249 1057 15048 32 246.8
9. Bringin 2676 129025 507 19470 381 41662 - - 1788 19564 1311 18714 5 39
10. Padas 7618 429301 842 32670 461 83178 - - 2923 34570 3378 47554 58 450.3
11. Ngawi 5734 334435 385 20110 220 36673 - - 643 7130 1026 17238 -
-12. Paron 10586 607184 70 2940 420 66797 3 604 10 118 1374 19884 -
-13. Kedunggalar 10397 675368 528 22330 349 53253 - - 183 2064 1636 21750 13 98.4
14. Pitu 1312 78776 796 29530 281 51567 - - 80 849 1109 15014 11 84.5
15. Widodaren 9844 596745 1186 48530 690 134667 - - 155 2043 1031 14402 15 106.2
16. Mantingan 9509 313557 307 12160 585 102855 - - 283 3238 182 2848 95 675.5
17. Karangayar 2187 101165 1511 61150 1443 155831 - - 273 3045 208 2575 -
-18. Kasreman 19. Gerih
2013 101314 101314 8584 417707.1 80501413193.7 514 139100.8 9454 121899.2 15471 223234 394 2960.2
2012 93847 93847 9624436105.49 65901144123.79 898 167520.3 8538 109790 16761245826.93 493 3845.8
2011 94282 94282 8749 401074 7292 1760929 966 246359 6916 84651 13248 179908 595 4653
2010 100913 100913 14113 558874 83801731809.7 1033 196150 6169 84269.4 16087 246220.2 369 4030.2
Kedelai Kacang Hijau Wilayah
Profil Kabupaten|2- 16 2
2..4.4.33 SeSekkttoorr ppeetteerrnnaakkaann
Populasi jenis ternak di Kabupaten Ngawi untuk jenis ternak besar mengalami
penurunan. Tercatat pada tahun 2006 sebesar 53.109 ekor sedangkan pada tahun 2007
sebesar 48.106. Penurunan jumlah ternak besar dalam kurun waktu empat tahun adalah
5.103 ekor. Penyebaran jenis ternak besar ini hampir terdapat di setiap wilayah
kecamatan, sedangkan untuk jumlah ternak terbanyak tercatat di wilayah Kecamatan
Padas dengan jumlah ternak besar 6.282 ekor dan untuk jumlah ternak besar terkecil
tercatat di wilayah Kecamatan Widodaren dengan jumlah 1.366 ekor. Pada jenis ternak
kecil tahun 2003 terdapat 99.315 ekor sedangkan pada tahun 2007 terdapat 88. 851 ekor.
Untuk penyebarannya terbesar di wilayah Kecamatan Ngrambe dengan jumlah 14.367
ekor dan jumlah terkecil terdapat di wilayah Kecamatan Pangkur dengan jumlah 1.744
ekor. Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.10.
Tabel 2.10. Populasi Ternak Besar dan Kecil (Ekor)
Kecamatan Sapi Perah Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
Sine - 3447 104 - 6635 5552 165
Ngrambe - 1232 140 - 7327 7310 -
Jogorogo - 2614 66 3 3680 2126 -
Kendal 10 3607 152 - 5095 1962 29
Geneng - 3056 134 1 4267 2238 800
Kwadungan - 1894 88 14 2473 814 -
Pangkur - 3526 - - 1532 212 -
Karangjati - 3695 8 18 1850 853 -
Bringin - 3384 - 6 2054 543 -
Padas - 3138 16 18 1175 1074 -
Ngawi 10 3425 61 - 2966 1637 4
Paron - 1429 138 39 1432 1133 -
Kedunggalar - 1457 12 12 2427 2680 -
Pitu - 2330 226 - 2078 1201 -
Widodaren - 1063 298 5 1044 2772 23
Mantingan - 914 775 - 4063 990 -
Karangayar - 2431 - - 1160 620 -
Kasreman - 3089 18 3 2673 182 -
Jumlah 20 45731 2236 119 53931 33899 1021
2013 10 45580 2298 121 53469 33624 1113
2012 4 43050 2913 170 59822 36604 522
Profil Kabupaten|2- 17
Kecamatan Sapi Perah Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
2010 6 47450 5470 183 59202 39487 626
Sumber: Kabupaten Ngawi Dalam Angka 2105
2
2..4.4.44 SeSekkttoorr KKeehhuuttaannaann
Pada tahun 2015 produksi kayu pertukangan mengalami peningkatan dari tahun
2007 yaitu sebesar 61.4%. Secara total produksi kayu pertukangan pada tahun 2015
sebesar 9.135,43 m3. Sedangkan produksi kayu bakar pada tahun 2007 yaitu sebesar 676,65 m3 dan pada tahun 2015 sebesar 926 m3 atau sebesar 36.9%. selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.11.
Tabel 2.11 Luas Areal (Ha) Hutan Rakyat Kabupaten Ngawi 2011-2014
Jenis Tanaman Luas Arel (Ha)
2011 2012 2013 2014
A. Kayu Pertukangan
1. Jati 1734.27 2034 3348.81 7177.83
2. Mahoni 864.25 850 754.94 732.8
3. sengon 576.17 600 727.94 763
4. Trembesi 5.76 50 727.14 36
5. Akasia 288.08 155 102.09 425.8
B. Kayu Bakar
1. Jati 200 560 378.75 717
2. Mahoni 40 100 75.9 73
3. sengon - 150 72 76
4. Trembesi 500 650 50 18
5. Akasia 50 75 100 42
Sumber: Kabupaten Ngawi Dalam Angka 2015
2
2..4.4.55 SeSekkttoorr iinndduussttrrii
Pada tahun 2014, sektor industri di Kabupaten Ngawi mengalami perkembangan
terutama pada pada industri kecil / kerajinan rumah tangga. Kondisi ini terlihat dari jumlah
perusahaan, tenaga kerja dan nilai produksi yang terus meningkat. Adapun nilai produksi
industri kecil / kerajinan rumah tangga mencapai 77,828 milyar rupiah dari 14.544 industri.
Sedangkan sektor industri yang berkaitan erat dengan sub sektor kehutanan sebagai
bahan dasar atau bahan baku adalah industri pengolahan kayu seperti penggergajian,
Profil Kabupaten|2- 18 dan industri kapur gamping, indutri batu bata, dan industri genteng. Industri tersebut
memerlukan bahan baku kayu pertukangan dan kayu bakar.
Tabel 2.12. Nilai Produksi Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga Menurut Subsektor Industri 2011-2014 (000 Rp)
Jenis Industri 2011 2012 2013
Makanan, Minuman, dan Tembakau 29.653.413 31.432.617 33.120.548
Tekstil, pakaian Jadi, dan Barang dari Kulit 3.455.290 3.662.607 3.859.288 Industri Barang dari Kayu dan sejenisnya 23.026.366 24.407.947 25.718.653
Industri Kertas dan Barang Cetakan 183.110 194.096 204.518
Industri Kimia dan Barang dari Karet/Plastik 1.830.022 1.939.823 2.043.991
Semen dan Barang Galian Bukan Logam 7.095.892 7.521.645 7.925.557
Logam Dasar Besi dan Baja 2.058.312 2.181.810 2.298.973
Industri Pengolahan Lainnya 2.372.355 2.514.696 2.657.124
Jumlah 69.674.760 73.855.241 77.828.652
Sumber : Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2015
Tabel 2.13. Jumlah Industri Kecil/Kerajinan Rumah Tangga Menurut Subsektor Industri 2011-2014
Jenis Industri 2011 2012 2013 2014
Makanan, Minuman, dan Tembakau 1517 1619 1621 1621
Tekstil, pakaian Jadi, dan Barang dari Kulit 290 290 292 312
Industri Barang dari Kayu dan sejenisnya 8488 8509 8510 8510
Industri Kertas dan Barang Cetakan 23 28 28 28
Industri Kimia dan Barang dari Karet/Plastik 3 3 3 3
Semen dan Barang Galian Bukan Logam 2428 2476 2476 2476
Logam Dasar Besi dan Baja 314 317 317 317
Industri Pengolahan Lainnya 453 836 961 1277
Jumlah 13.516 14.078 14.208 14.544
Sumber : Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2015
2
2..4.4.66 SeSekkttoorr ppeerrddaaggaannggaann ddaann kkooppeerraassii
Kegiatan lapangan usaha perdagangan dan koperasi di Kabupaten Ngawi dapat
dilihat dari jumlah pertumbuhan koperasi. Pada akhir tahun 2015 terdapat 335 unit
koperasi yang sebelumnya pada tahun 2007 terdapat 334 unit koperasi. Jumlah terbesar
terdapat di Kecamatan Ngawi dengan jumlah 85 unit koperasi primer dan 1 unit koperasi
sekunder, sedangkan di Kecamatan Karanganyar belum terdapat koperasi primer maupun
Profil Kabupaten|2- 19 Tabel 2.14 Jumlah Koperasi Menurut Tingkatannya
Kecamatan Koperasi
Primer Sekunder
Sine 6 -
Ngrambe 14 -
Jogorogo 18 -
Kendal 13 -
Geneng 17 1
Kwadungan 5 -
Pangkur 6 -
Karangjati 24 -
Bringin 20 -
Padas 32 -
Ngawi 85 1
Paron 32 -
Kedunggalar 16 -
Pitu 12 -
Widodaren 18 -
Mantingan 17 -
Karanganyar - -
Kasreman Gerih
Jumlah Tahun 2014 335 2
Jumlah Tahun 2013 334 2
Jumlah Tahun 2012 331 2
Jumlah Tahun 2011 333 2
Jumlah Tahun 2010 332 2
Sumber : Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2015
2
2..4.4.77 SeSekkttoorr ppeerrttaammbbaannggaann ddaann eenneerrggii
Potensi sektor pertambangan di Kabupaten Ngawi meliputi Pertambangan
mangaan, batu gunung/vulkanik, batu gamping, tanah liat, batu pasir, dan batu kali. Pada
dasarnya pola persebaran lokasi dari sumber daya alam ini tergantung dari pola fisiografis
dari Kabupaten Ngawi. Dimana Kabupaten Ngawi merupakan daerah perbukitan dan
pegunungan di bagian utara dan barat daya dengan daerah dataran di bagian tengah dan
Profil Kabupaten|2- 20 kwarter. Faktor tersebut menyebabkan Kabupaten Ngawi terdiri dari batuan-batuan klastik
dan vulkanik epiklastik.
2.4.8 Jaringan air bersih
Untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kabupaten Ngawi akan air bersih, sebagian
dari PDAM dan sebagian besar masih dipenuhi dari sumur gali, sumur pompa serta
lainnya dari sumber mata air dan sungai. Rumah yang sudah memiliki sarana air bersih
berarti sudah memiliki syarat rumah lengkap. Jumlah pelanggan PDAM mengalami
peningkatan dari 25.819 pelanggan pada tahun 2015 menjadi 16.402 pelanggan pada
tahun 2015. Bila pada tahun sebelumnya produksi air mengalami penurunan, maka pada
tahun 2015 produksinya meningkat menjadi 3,776 juta m3. selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.15 dan Tabel 2.16.
Tabel 2.15. Jumlah Air Bersih Yang Disalurkan Tahun 2015
Sumber : Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2015
Bulan Pelanggan Air Minum yang Disalurkan (m3)
Januari 16.716 349.615
Februari 16.783 322.135
Maret 16.839 319.880
April 16.908 330.952
Mei 16.967 325.831
Juni 16.982 324.074
Juli 17.004 347.505
Agustus 17.080 345.362
September 17.135 340.860
Oktober 17.170 363.502
November 17.232 344.754
Desember 17.263 334.812
Profil Kabupaten|2- 21 Tabel 2.16 Jumlah Pelanggan, Air Minum yang Disalurkan Menurut Kategori
Pelanggan Tahun 2015
Kategori Pelanggan Pelanggan Air Minum yang Disalurkan (m3)
Tempat Tinggal 16.308 3.466.294
Hotel/Obyek Wisata 46 17.349
Badan Sosial/RS 355 191.372
Tempat Ibadah/Sarana Umum 180 85.210
Perusahaan Pertokoan dan Industri 255 69.352
Instansi Pemerintah 116 216.780
Lain-lain/Industri Kecil 3 2.997
Jumlah Total 17.263 4.049.282
Jumlah Tahun 2014 16.716 4.032.421
Jumlah Tahun 2013 16.402 3.776.732
Jumlah Tahun 2012 15.819 3.558.455
Jumlah Tahun 2011 15.670 3.639.938
Sumber : PDAM Kabupaten Ngawi Tahun 2015
Penyediaan air bersih perpipaan PDAM di Kabupaten Ngawi dilaksanakan dengan
berbagai macam cara untuk pemenuhan baik di wilayah perkotaan maupun di wilayah
pedesaan, terutama di wilayah-wilayah yang sulit air, daerah terpencil, daerah
permukiman, daerah industri dan kebutuhan lainnya. Kemajuan yang telah dicapai selama
ini adalah semakin meningkatnya kebutuhan air bersih perkotaan dan pedesaan.
Prosentase tingkat layanan PDAM perpipaan hanya 12,24 % yang tersebar di kecamatan
Kendal, Jogorogo, Ngrambe dan Sine, sedangkan untuk kawasan lain yang menggunakan
sumber air atau non perpipaan 45,43%, selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.17. dan
Profil Kabupaten|2- 22
Jumlah
Penduduk Non Sumur
Jiwa Perpipaan Gali SR HU SR HU
% % (unit) (unit) (unit) (unit) Unit Unit (unit) (unit)
1 Karangjati 48.084 25,10 2,66 518 1 2.099 - - - 245 3
2 Bringin 32.133 55,02 - 2.300 - 2.120 - - - - -3 Pangkur 27.490 69,18 - 2.225 - 2.530 - - - - -4 Kwadungan 28.586 43,30 0,83 934 1 2.792 - - - 79
-5 Kasreman 22.999 76,10 - 311 - 3.190 27 - - -
-6 Padas 56.445 91,18 1,95 307 1 9.586 31 - - 220
-7 Geneng 89.663 27,34 0,41 2.254 1 1.431 - - - 61
-8 Gerih 34.570 77,00 5,96 4.944 - 380 - - - 412
-9 Paron 90.760 69,76 4,29 12.883 1 2.547 26 - - 948 1
10 Kedunggalar 70.022 32,34 1,69 4.990 1 272 14 - - 271 1
11 Widodaren 72.139 62,09 5,22 9.859 2 540 2 890 4
12 Pitu 28.085 55,27 - 3.752 - 128 55
13 Karanganyar 30.629 39,83 0,73 3.930 - 137 75 -
-14 M antingan 41.516 75,92 11,27 4.628 2 876 876 3
15 Kendal 48.933 0,75 56,90 92 - - - 6.378 10 1.295 38
16 Jogorogo 41.313 0,90 39,64 83 - 10 - 3.119 39
17 Ngrambe 43.765 16,18 39,47 1.763 - 8 17 3.546 20 1.077 15
18 Sine 46.264 11,19 56,80 863 - - 32 3.775 29 706 21
19 Ngawi 77.980 49,84 9,49 2.743 5 8.211 50 - - 7.347 57
931.376 45,43 12,24 59.377 15 36.856 252 13.774 61 17.546 182 Jum lah
S. Bor SPT
HIPPAM
Exsisting 2008 M .A
Perpipaan
Pelayanan Sumber Air Baku NO. Kecamatan
Cakupan Non Perpipaan ( M asyarakat )
Perpipaan ( PDAM )
Kondisi Exsisting 2008
Profil Kabupaten|2- 23
= Dsn. PAN DANSARI Ds. JURUREJO = Dsn. KEREK, N APEL Ds. KEREK PETA AKSES AIR MINUM
Profil Kabupaten|2- 24
Watualang
Jururejo
Beran
Margomulyo
Karangasri
Kartoharjo Pelem
Karangtengah
Kerek Banyurip
Ngawi
Karangtengah Prandon
Kandangan
Mangunharjo Grudo
Ke Paron
Ke Solo
Ke Madiun
Ke Surabaya Ke Bojonegoro
KECAMATAN NGAWI
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JALAN NEGARA = JALAN PROPINSI = JALAN KABUPATEN
= REL KERETA API = IBU KOTA KABUPATEN = IBU KOTA KECAMATAN
= SUNGAI LEGENDA
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 25
Cepoko Mendiro
Pucangan
Manisharjo
Sidomulyo
Ngrambe
Babadan
Krandegan
Wakah
Seton
o
Giriharjo Taw
ang rejo
Hargomulyo
KECAMATAN
NGRAMBE
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JALAN NEGARA = JALAN PROPINSI = JALAN KABUPATEN
= REL KERETA API = IBU KOTA KABUPATEN = IBU KOTA KECAMATAN
= SUNGAI LEGENDA
KECAMATAN NGRAMBE
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 26
Dawung
Jogorogo
Tanjung
sari
Soco
Macanan
Brubuh
Klet ekan
Talang
Ngrayudan
Girimulyo Jaten
K E C A M ATA N
J O G O R O G O
Umbulrejo
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JALAN NEGARA = JALAN PROPINSI = JALAN KABUPATEN
= REL KERETA API = IBU KOTA KABUPATEN = IBU KOTA KECAMATAN
= SUNGAI
LEGENDA
KECAMATAN JOGOROGO
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 27
Ketanggung
Jagir
Tulakan
Kuniran
Sumbersari
Kauman
Sine
Sumberejo
Gendol
Pocol Hargosari Ngrendeng
Pandansari
Girikerto
Wonosari
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JALAN NEGARA = JALAN PROPINSI = JALAN KABUPATEN
= REL KERETA API = IBU KOTA KABUPATEN = IBU KOTA KECAMATAN
= SUNGAI
LEGENDA
KECAMATAN SINE
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 28
Kebon Ngale
Gelung
Jeblogan
Jambangan
Paron Dawu
KECAMATAN PARON
Tempuran
Semen Teguhan
Sirigan
Kedungputri Gentong
Babadan
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JAL AN NEGARA = JAL AN PRO PI NSI = JAL AN KABUPATEN
= REL KERETA API = I BU KOTA KABUPATEN = I BU KOTA KECAMATAN
= SUNGAI LEGENDA
KECAMATAN PARON
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 29
Padas
Pacing
Kwadungan Lor
Sabiroto
Sukowiyono
Bintoyo Padas
Munggut
Bendo
Banjaransari
Tam
ba kro
mo Tungkulrejo
Kedu ngprahu
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JALAN NEGARA = JALAN PROPINSI = JALAN KABUPATEN
= REL KERETA API = IBU KOTA KABUPATEN = IBU KOTA KECAMATAN
= SUNGAI
LEGENDA
KECAMATAN PADAS
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 30
Ploso Lor
KECAMATAN KRANGJATI Rejuno
Rejomulyo Legundi
Karangjati
Jatip uro
Puhti
Dung miri
Brangol Sidokerto
Campuransari
Sidorejo
Danguk
Gempol
Sembung Ringinanom
Sawo
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JALAN NEG ARA = JALAN PRO PINSI = JALAN KABUPATEN
= REL KERETA API = IBU KOTA KABUPATEN = IBU KOTA KECAMATAN
= SUNG AI LEGENDA
KECAMATAN KARANGJATI
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 31
Kauman Widodaren
Karangbanyu
Sidolaju
Gen
ding
an
KECAMATAN WIDODAREN
Banyubiru Kedung Gudel Kayutrejo
Sekaralas
Sekarputih
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JALAN NEGARA = JALAN PROPINSI = JALAN KABUPATEN
= REL KERETA API = IBU KOTA KABUPATEN = IBU KOTA KECAMATAN
= SUNGAI
LEGENDA
KECAMATAN WIDODAREN
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 32
Pelanglor Sooko Kawu
Gemarang Wonokerto
Wonorejo
Kedunggalar
Pelangkidul
Katikan Begal
Jatigembol
Jenggrik
Bangunrejo Kidul
KECAMATAN KEDUNGGALAR
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JALAN NEGARA = JALAN PROPINSI = JALAN KABUPATEN
= REL KERETA API = IBU KOTA KABUPATEN = IBU KOTA KECAMATAN
= SUNGAI
LEGENDA
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN KECAMATAN KEDUNGGALAR
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 33
Kedungharjo
Sambirejo
Pakah T
am ba
kbo yo
Mantingan KECAMATAN
MANTINGAN
Pengkol KECAMATAN MANTINGAN
PETA CAKUPAN LAYANAN KEBERSIHAN
= BATAS KABUPATEN = BATAS KECAMATAN = BATAS DESA = JALAN NEGARA = JALAN PROPINSI = JALAN KABUPATEN
= REL KERETA API = IBU KOTA KABUPATEN = IBU KOTA KECAMATAN
= SUNGAI LEGENDA
KETERANGAN
Profil Kabupaten|2- 34 2.4.9 Jaringan drainase
Kondisi jaringan saluran drainase di Kabupaten Ngawi sangat dipengaruhi oleh
aspek fisik dasar di wilayah ini. Aspek fisik dasar yang menjadi fokus utama dalam hal ini
adalah kondisi topografi dan hidrologi di wilayah ini.
Kondisi hidrologis di Kabupaten Ngawi yang dilintasi oleh Sungai Bengawan Solo dan Kali
Madiun memberikan sarana saluran primer bagi jaringan drainase di Kabupaten Ngawi.
Kondisi fisik wilayah Kabupaten Ngawi mempunyai tingkat kemiringan dan topografi yang
berlainan merupakan kondisi yang mendukung proses peresapan air ke dalam tanah
sehingga jarang ditemui wilayah Kabupaten Ngawi terjadi genangan yang memerlukan
waktu yang lama hal ini ditunjang dengan keberadaan kawasan hutan dan tanaman
reboisasi sebagai penangkap air. Selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 2.17.
Kabupaten Ngawi memiliki 5 (lima) daerah pengairan utama yaitu :
• Dam Kedung Putri, Kecamatan Paron, dengan luas baku 1.975 Ha.
• Waduk Dung Bendo, Kecamatan Padas dengan luas baku 430 Ha.
• Dam Kali Bening, Kecamatan Mantingan : dengan luas baku 86 Ha.
• Waduk Pondok
• Waduk Sangiran
Sejalan dengan perkembangan kawasan budidaya yang semakin berkembang saat ini
kadang terjadi beberapa kejadian banjir kiriman yang hal ini diakibatkan karena kerusakan
struktur resapan air karena penebangan pohon di kawasan hulu sungai sehingga air tidak
dapat diserap dengan sempurna. Pada kawasan perkotaan yang relatif sudah dibangun
sistem jaringan drainasenya akan sangat membantu proses mengalirnya air terutama
pada musim penghujan untuk diteruskan ke jaringan drainase primer yang berupa sungai.
Pada kawasan pedesaan telah banyak dijumpai pembangunan prasarana ini karena
masyarakat semakin sadar akan keberadaan sistem drainase yang baik.
2.4.10 Jaringan Sampah
Persampahan yang ada di Kabupaten Ngawi untuk wilayah kota sudah memiliki
sistem persampahan secara terorganisir, yaitu mulai dari timbunan sampah, pengumpulan
oleh tukang sampah/ pasukan kuning, pewadahan, dan pengangkutan sampah ke TPS
Profil Kabupaten|2- 35 setiap hari. Sedangkan untuk wilayah pedesaan dengan menggunakan sistem tradisional
yaitu dibakar, ditimbun dan dibuang langsung ke sungai.
Jumlah timbunan sampah yang dihasilkan oleh tiap-tiap aktivitas kegiatan yang ada di
Kabupaten Ngawi sebesar 139,01 m³/hari yang sedangkan yang terangkut 85,90 m3/hari sehingga prosentase sampah yang diangkut sebesar 61,58% hal ini disebabkan
kurangnya sarana dan prasaranan pengolahan persampahan di Kabupaten Ngawi.
Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.18 dan Tabel 2.19.
Tabel 2.18 Timbunan Sampah Tiap Guna Lahan Kab. Ngawi Tahun 2015
No. Guna Lahan Timbunan Sampah
(m3/hari)
Terangkut (m3/hari)
1. Perumahan 70,46 29,00
2. Jalan Arteri 12,75 12,75
3. Pasar 23,48 23,48
4. Pertokoan dan R. Makan 9,63 3,6
5. Perkantoran 4,15 4,15
6. Hotel 3,81 -
7. Rumah Sakit dan Puskesmas 3,16 3,16
8. Industri 1,81 -
9 Wisata dan Tempat hiburan 1,95 1,95
10 Terminal 1,44 1,44
11 Sekolah 5,21 5,21
12 Stasiun Kereta Api 1,16 1,16
JUMLAH 139,01 85,90
2011 80,650 48,395
2012 89,620 53,773
2013 99,580 59,748
2014 110,030 70,419
Sumber: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi 2015
Tabel 2.19 Sarana dan Prasarana Persampahan Kabupaten Ngawi
No. Sarana dan Prasarana Jumlah (unit) Kondisi
1. Gerobak Sampah 43
2. Dump Truk 2 Sedang
3. Armroll Truck 3 1 Unit Rusak
4. Pick Up 3 2 Unit Rusak
5. Buldozer 1 Rusak Berat
6. Skid Roader 1 Sedang
Profil Kabupaten|2- 36
8. TPS 20
9. TPA 1
10. IPAL 3
11. Unit Daur Ulang Produksi Kompos 1
12. Kontainer 12
Sumber: Dinas PU Bina Marga, Cipta Karya dan Kebersihan Kab. Ngawi 2015
2.4.11 Pengembangan Permukiman
Pola persebaran perumahan di Kabupaten Ngawi mempunyai karakteristik yang
hampir sama dengan pola pesebaran perumahan pada umumnya yang cenderung
mengikuti pola jaringan jalan.
Kawasan permukiman merupakan kawasan yang paling dominan diantara kawasan yang
terbangun dari luas lahan Kabupaten Ngawi, sebagian besar dari daerah permukiman
berada di kawasan pusat kegiatan masyarakat Kabupaten Ngawi.
Pola perkembangan permukliman di Kabupaten Ngawi yaitu mengikuti pola
jaringan jalan utama maupun jalan lokal yang ada di Kabupaten Ngawi.
Sedangkan untuk kondisi rumah di Kabupaten Ngawi dibedakan atas rumah lengkap dan
tidak lengkap. Definisi rumah lengkap adalah rumah yang memiliki unsur-unsur dan
persyaratan lengkap sebagaimana layaknya rumah tinggal. Rumah lengkap mempunyai
satu pengertian dengan rumah berkondisi permanen/semi permanen. Sedangkan rumah
tidak lengkap memiliki unsur-unsur yang tidak lengkap, sebagaimana rumah dengan
kondisi sementara / darurat.
Jumlah rumah menurut jenis dinding pada tahun 2015 terlihat bahwa sebagian besar
rumah terbuat dari papan dan bambu . Rumah yang terbuat dari papan sebanyak 100.311
buah atau sebesar 48,9 % dari tota rumah dan rumah bambu sebanyak 51.067 buah taua
24.9 %. Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.20.
Tabel 2.20 Rumah Menurut Jenis Dinding Kabupaten Ngawi Tahun 2015
Kecamatan Tembok Setengah
Tembok Papan Bambu Jumlah
Sine 2.787 945 5.273 1.728 10.733
Ngrambe 1.380 788 6.021 3.756 11.945
Profil Kabupaten|2- 37
Sumber: Kabupaten Ngawi Dalam A,ngka Tahun 2015
Kondisi permukiman di Kabupaten Ngawi mengarah pada pola tradisional jawa secara
umum. Umumnya pola tersebut masih dipakai hingga saat ini, walaupun bahan yang
dipakai sudah tergolong baru (tidak menggunakan kayu). Pada umumnya permukiman
tradisional itu menggunakan bahan dan tatanan yang bersifat alami. Jalan lingkungan
yang ada di wilayah Kabupaten Ngawi sepanjang 114.365 m, dimana kondisi baik 37.740
m dan kondisi rusak 76.625 m. Sedangkan untuk lingkungan kumuh ada 8 tempat dan
yang sudah tertangani 1 tempat dapat dilihat pada Gambar 2.17. Jumlah rumah yang tidak
layak huni sebanyak 10.710 buah dan yang sudah tertangani 215 rumah.
Sebagian masyarakat di beberapa wilayah umumnya mandi di sungai dan Buang
Air Besar di sungai. Untuk masyarakat yang menengah kebawah biasanya menggunakan
cubluk (jumbleng) dengan cara melubangi tanah dengan kedalaman 3 meter dekat
dengan pekarangan mereka. Data jumlah MCK dan WC yang ada di masing-masing
kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.21.
Kendal 5.138 516 5.780 659 12.093
Geneng 1.568 11.142 6.618 1.324 20.652
Kwadungan 2.275 1.243 2.069 1.831 7.418
Pangkur 291 1.513 3.650 2.103 7.557
Karangjati 313 - 8.383 3.053 11.749
Bringin 108 251 5.274 979 6.612
Padas 180 473 6.861 4.968 12.482
Ngawi 4.691 3.604 6.629 4.467 19.391
Paron 741 736 7.097 11.625 20.199
Kedunggalar 504 1.040 12.490 2.930 16.964
Pitu 259 176 4.798 1.469 6.702
Widodaren 4.282 3.151 5.728 3.907 17.068
Mantingan 533 645 4.813 2.030 8.021
Karangayar 153 323 4.653 2.055 7.184
Kasreman Gerih
Jumlah 27.144 26.713 100.311 51.067 205.235
Profil Kabupaten|2- 38
Jamban Septik
Keluarga Tank
1 Karangjati 748 6 4.945 748 101 4.844 2 Bringin 109 5 109
3 Pangkur 976 4 5.014 976 1.814 3.200 4 Kwadungan 115 2 - - - -5 Kasreman 60 5 60
6 Padas 487 5 6.382 487 6.382 -7 Geneng 4.140 4 2.027 4.140 2.027 -8 Gerih 126 2 126
9 Paron 496 3 4.371 496 2.559 1.812 10 Kedunggalar 472 2 2.479 472 2.479 -11 Widodaren 1.440 2 2.101 1.440 810 1.291 12 Pitu 56 4 6.133 56 5.523 610 13 Karanganyar 132 5 132
14 Mantingan 1.820 3 1.870 1.820 69 1.801 15 Kendal 88 5 88
16 Jogorogo 1.363 2 3.441 1.363 1.242 2.199 17 Ngrambe 236 3 191 236 21 170 18 Sine 3.637 2 3.387 3.637 - 3.387 19 Ngawi 5.371 20 5.077 5.371 4.960 117
21.872
84 47.417 21.757 27.986 19.431 Cubluk Lain-Lain
TOTAL
No Kecamatan
Jumlah PS Sanitasi Sistem on-site
Pengumpulan Pengolahan
MCK Lain-Lain
Tabel 2.21.Jumlah MCK dan Jamban di Kabupaten Ngawi
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Tahun 2015
Dalam pengembangan permukiman yang sangat perlu mendapatkan perhatian adalah di
wilayah kawasan perbatasan karena rata-rata sarana dan prasarana permukiman sangat
minim antara lain ; jalan lingkungan, drainase dan sanitasi. Kebutuhan sarana sanitasi
secara layak belum terpenuhi baik di wilayah perkotaan dan perkotaan, karena beberapa
Profil Kabupaten|2- 39
PETA KAWASAN KUMUH KOTA NGAWI
U
= JALAN LINGKUNGAN = 114.365 km
= SUNGAI KECIL = BATAS DESA
Ds. Jururejo
KE CARUBAN
D:\RUDI\Backup Corel\Kawasan Kumuh Kota Ngawi 2
Profil Kabupaten|2- 40 2.4.12 Sistem Transportasi
Sistem transportasi yang terdapat di kabupaten Ngawi lebih banyak
ditunjang oleh sistem transportasi darat yaitu jalan dan kereta api, sedangkan
transportasi udara saat ini masih belum ada. Secara keseluruhan sistem
transportasi di Kabupaten Ngawi masih didominasi oleh angkutan jalan raya.
Prasarana dan sarana trnasportasi yang ada, pada prinsipnya telah
menjangkau daerah-daerah penting di kabupaten termasuk wilayah pedesaan.
Dalam rangka pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Ngawi, maka aspek
sistem transportasi yang terdiri dari sistem jaringan dan perangkutan akan
sangat menentukan arah pengembangan tata ruang Kabupaten Ngawi .Dalam
perkembangannya sampai saat ini, sarana dan prasarana transportasi semakin
ditingkatkan dengan pengembangan sistem jaringan jalan seperti
pengembangan jalan lingkar kota, pengembangan jalan arteri primer (Madiun –
Ngawi), dan pengembangan kolektor primer Ngawi-Bojonegoro.
Sarana transportasi darat dilayani oleh kendaraan bermotor, berupa
mini bus, angkutan kota, angkutan desa, dan bus, seluruhnya terdapat 39
trayek angkutan di Kabupaten Ngawi. Dibandingkan dengan luas wilayah yang
harus dilayani serta dengan semakin meningkatnya kegiatan ekonomi, maka
sarana transportasi darat tersebut perlu terus ditingkatkan terutama dalam
usaha pengembangan wilayah-wilayah yang terisolir.
Panjang total jalan di Kabupaten Ngawi sepanjang 677,52 Km terdiri
dari jalan negara sepanjang 79,56 km dan jalan propinsi sepanjang 597,96 Km.
Kelas jalan untuk jalan negara yaitu kelas I dengan spesifikasi jalan arteri yang
dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak
melebihi 2,5 m, panjang tidak melebihi 18 m dan muatan sumbu terberat yang
diijinkan lebih besar dari 10 ton sedangkan kelas jalan untuk jalan kabupaten
yaitu kelas III C yaitu jalan lokal yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,1 m, ukuran panjang
tidak melebihi 9m dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 8 ton.
Kondisi prasarana jalan yang ada sebagian besar masih dalam keadaan
baik. Tipe perkerasan jalan terdiri dari jalan aspal, kerikil, dan tanah. Tipe
perkerasan dengan tanah pada tahun 2007 sepanjang 6,48 Km, kerikil
sepanjang 97,52 Km, dan jalan aspal sepanjang 573,52 Km. Selanjutnya dapat
Profil Kabupaten|2- 41 Tabel 2.22 Panjang Jalan Menurut Jenis, Kondisi, dan Kelas Jalan (Km) 2007
Uraian Jalan
Negara
Jalan Propinsi
Jalan
Kabupaten Jumlah
I. Jenis Permukaan
a. Aspal 79.56 - 493.96 573,52
b. Kerikil - - 97.52 97,52
c. Tanah - - 6.48 6,48
d. Tidak dirinci - - -
Jumlah 79.56 0 597.96 677,52
II. Kondisi Jalan
a. Baik - - 356,80 356,80
b. Sedang 33,56 - 115,05 148,61
c. Rusak 46,00 - 97,35 143,35
d. Rusak Berat - - 28,76 28,76
Jumlah 79.56 0 597.96 677,52
III. Kelas Jalan
a. Kelas I 79.56 - - 79,56
b. Kelas II - - - -
c. Kelas III - - - -
d. Kelas III A - - - -
e. Kelas III B - - - -
f. Kelas III C - - 597.96 597,96
g. Tidak dirinci - - - -
Jumlah 79.5 0 597.96 677,52