Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10
ANALISIS KINERJA JARINGAN
LAN (LOCAL AREA NETWORK)
MENGGUNAKAN SINYAL RADIO
POINT TO POINT
PADA RUMAH
SINYAL PT KERETA API INDONESIA (PERSERO)
Eko Perdana
1, PH. Saksono,S.T.,Msc.,PhD
2, Suryayusra,M.Kom
3Mahasiswa Universitas Bina Darma
2, Mahasiswa Universitas Bina Darma
1Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang
Pos-el : semutnakal7@gmail.com
Abstract : Today's technology has made it easier to interact with each other, one through a computer network. A network of collection of multiple computers even millions of computers, called a computer network can be local and long distance networks, local networks or the so-called LAN (Local Area Network) and long distance networks. technology is a facility that can not be separated from human life so we need a way to use technology to the fullest. Point to point is a way to make a network is secure by using a public network like the internet. Point to point can send data between two computers connected across the public network. At home PT.Kereta signal Api Indonesia is in need of a LAN (Local Area Network) to assist the performance of employees in order to more quickly and efficiently, while PPP (Point to Point Protocol) is used to assist the delivery of data to be passed through a public network so that data transmission becomes faster.
Keywords: LAN, Point to Point
Abstrak :Teknologi saat ini telah memberikan kemudahan untuk saling berinteraksi satu sama lain, salah satunya melalui jaringan komputer. Jaringan dari kumpulan beberapa komputer bahkan jutaan komputer, disebut dengan jaringan komputer bisa berupa jaringan lokal maupun interlokal, jaringan lokal atau disebut dengan LAN (Local Area Network) dan jaringan interlokal. teknologi merupakan fasilitas yang tidak akan bisa lepas dari kehidupan manusia sehingga diperlukan suatu cara untuk memanfaatkan teknologi dengan maksimal. Point to point merupakan suatu cara untuk membuat sebuah jaringan bersifat yang aman dengan menggunakan jaringan publik misalnya internet. Point to point dapat mengirim data antara dua komputer yang melewati jaringan publik terhubung. Pada rumah sinyal PT.Kereta Api Indonesia sangat di butuhkan jaringan LAN (Local Area Network)
untuk membantu kinerja pegawai agar lebih cepat dan efisien, sedangkan PPP (Point to Point Protocol) digunakan untuk membantu pengiriman data agar dapat melewati jaringan publik sehingga pengiriman data menjadi lebih cepat.
Kata Kunci : LAN, Point to Point
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi memberi pengaruh besar bagi segala aspek kehidupan. Begitu banyak manfaat yang dapat kita
implementasikan dalam kehidupan. Teknologi saat ini telah memberikan kemudahan untuk saling berinteraksi satu sama lain, salah satunya melalui jaringan komputer. Jaringan dari kumpulan beberapa komputer bahkan jutaan
Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10 komputer, disebut dengan jaringan komputer
bisa berupa jaringan lokal maupun interlokal, jaringan lokal atau disebut dengan LAN (Local Area Network) dan jaringan interlokal. teknologi merupakan fasilitas yang tidak akan bisa lepas dari kehidupan manusia sehingga diperlukan suatu cara untuk memanfaatkan teknologi dengan maksimal.
Point to point merupakan suatu cara untuk membuat sebuah jaringan bersifat yang aman dengan menggunakan jaringan publik misalnya internet. Point to point dapat mengirim data antara dua komputer yang melewati jaringan publik terhubung . Data dienkapsulasi (dibungkus) dengan header yang berisi informasi routing untuk mendapatkan koneksi point to point sehingga data dapat melewati jaringan publik dan
dapat mencapai akhir tujuan.
Pada rumah sinyal PT.Kereta Api Indonesia sangat di butuhkan jaringan LAN (Local Area Network) untuk membantu kinerja pegawai agar lebih cepat dan efisien, sedangkan PPP (Point to Point Protocol) digunakan untuk membantu pengiriman data agar dapat melewati jaringan publik sehingga pengiriman data menjadi lebih cepat.Teknologi komputer pada rumah sinyal PT. Kereta Api Indonesia
sangat
dibutuhkan untuk pengiriman data menjadi lebih cepat,aman dan hemat biaya.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka didapat rumusan masalah yaitu “ Bagaimana cara menganalisa kinerja jaringan LAN (Local Area Network) pada rumah sinyal PT.Kereta Api Indonesia (Persero) dengan menggunakan radio point to point “.
Agar penelitian lebih terarah dan tidak meluas maka penelitian ini hanya membahas data yang digunakan adalah data jaringan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan penelitian menggunakan parameter kinerja untuk mengetahui kinerja jaringan LAN (Local Area Network) pada rumah sinyal PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1. Dapat mengetahui kualitas dari kinerja jaringan LAN (Local Area Network) pada rumah sinyal PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
2. Dapat memberi informasi yang berguna bagi pengguna maupun peneliti untuk menguji kinerja jaringan pada rumah sinyal PT.Kereta Api Indonesia (Persero).
Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10 2.
METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Waktu dan Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Kereta Api Indonesia (persero) Palembang, dari bulan Mei sampai dengan Juli 2013. Bersama dengan karyawan PT Kereta Api Indonesia (persero)..
2.2. Metode Penelitian
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. (Sujana dan Ibrahim, 1989:65).
Peneliti berusaha memotret peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya, kemudian menggambarkan atau melukiskannya sebagaimana adanya, sehingga pemanfaatan temuan penelitian ini berlaku pada saat itu pula yang belum tentu relevan bila digunakan. Tindakan yang akan dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi.
Evaluasi adalah penilaian yang sistematik terhadap nilai atau keuntungan dari sejumlah proyek. Sedangkan pengertian lain dari Evaluasi adalah pemerolehan dan penilaian yang sistematis terhadap informasi untuk memberikan umpan balik mengenai sejumlah objek.
Dari kedua definisi tadi maka nampak bahwa evaluasi adalah usaha yang sistematis dan secara sengaja menunjukkan istilah objek sebagai
sasarannya, di mana objek dapat diartikan program, kebijakan, teknologi, orang ,kebutuhan, aktifitas dan lain sebagainya.
Menurut Rossi dan Freeman( 1980 ), penelitian evaluasi adalah penerapan sistematis dari prosedur penelitian sosial dalam menilai konseptualisasi dan rancangan, pelaksanaan, dan kegunaan program.
Dalam membantu melakukan evaluasi sistem kinerja jaringan terdapat beberapa alat bantu, telah dikembangkan hingga saat ini. yang dapat digunakan serta memperhatikan fungsi-fungsi esensial untuk alat bantu (tools) evaluasi (Hiroshi, Takeshi: 2011). Alat bantu yang sudah ada yang dapat digunakan dalam evaluasi kinerja jaringan, diantaranya (Hiroshi, Takeshi: 2011)adalah :
1. Analisis statistic server, misalnya pemantauan banyaknya trafik data, waktu pemrosesan. Hasil yang diperoleh berupa kinerja pada server tidak pada pengguna dan koneksi jaringan.
2. Pengukuran pemanfaatan/konektivitas jaringan.
2.3.Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang tepat yaitu dengan mempertimbangkan penggunaan-nya berdasarkan jenis data dan sumbernya. Data
Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10 yang objektif dan relevan dengan pokok
permasalahan penelitian merupakan indikator keberhasilan penelitian. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
2.3.1. Pengukuran Langsung
Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengukuran secara langsung kepada objek penelitian tentang pelaksanaan dari kegiatan PT. Kereta Api Indonesia (persero). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan tool untuk mengukur kinerja jaringan yaitu Axence NetTools.
2.3.2. Study Pustaka
Yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari dan mempelajari data-data dari buku-buku ataupun dari referensi lain, yang berhubungan dengan penulisan laporan penelitian.
2.4.Metode Analisis Data
Adapun untuk menganalisis data dalam menganalisa kinerja jaringan LAN(Local Area Network) ini menggunakan parameter kinerja jaringan yaitu: Round Trip Time(RTT), Latency, Throughput, dan Packet Loss,
Referensi tentang administrasi rumah sakit yang diambil dari buku-buku dan referensi dari internet.
Pada penelitian ini penulis menemukan beberapa masalah yang cukup mengganggu kinerja jaringan LAN yang ada di PT Kereta Api Indonesia (persero) dari kantor SubDivre III ke Kantor Divre III, Kantor SubDivre III ke Rumah Sinyal, Kantor SubDivre III ke KDG, Kantor SubDivre III ke KDT. Yaitu sebagai berikut: 1. Kantor SubDivre III ke Kantor Divre III
Masalah yang ditemukan yaitu terputusnya koneksi dan turunnya bandwidth, karena hal ini disebabkan karena cuaca yang buruk dan jarak yang yang cukup jauh.
2. Kantor SubDivre III ke Rumah Sinyal Masalah yang di temukan yaitu sering terputus nya koneksi, hal ini disebabkan karena adanya media perantara pada area ini menggunakan wireless, sehingga jarak yang cukup jauh dan cuaca yang buruk sangan mempengaruhi kinerja jaringan LAN. 3. Kantor SubDivre III ke KDG
Sama halnya dengan Rumah Sinyal media perantara yang di gunakan pada KDG menggunakan Wireless, Jarak yang jauh dan cuaca yang buruk.
Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10 4. Kantor SubDivre III ke KDT
Sama halnya dengan area KDG, kendala yang ditemui yaitu sering terputusnya koneksi karena jarak yang jauh.
Untuk penyediaan kinerja jaringan LAN pada PT Kereta Api Indonesia (persero) alat ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat kinerja jaringan yang harus dipenuhi atau yang memenuhi standar kinerja jaringan yang baik.
Semua komputer pada tiap-tiap direktorat terhubung dengan server dengan melalui media transmisi berupa kabel UTP dan kabel Fiber Optic dan juga Wireless. Setiap workstation terhubung dengan router menggunakan media transmisi berupa kabel UTP, kemudian dari router ke FO termination menggunakan kabel UTP. Fiber Optik digunakan untuk menghubungkan setiap FO termination. Router yang digunakan dalam jaringan LAN ini, PT. Kereta Api Indonesia menggunakan dan memakai Mikrotik Router Os™. Proses routing yang digunakan yaitu routing secara dinamis (OSPF), cara kerja OSPF (Open Shortest Path First) dengan saling menukar informasi antara router yang
berdekatan, dan informasi harus tidak sama dengan informasi router tetangganya.
Keunggulan dari topologi star adalah dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi ini adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
3.
HASIL
Hasil implementasi dari pengukuran kinerja jaringan LAN pada PT KAI dengan skema pengukuran kinerja jaringan dengan menggunakan software Axence NetTools. Pengukuran tersebut ditujukan untuk mengetahui parameter kinerja jaringan LAN pada PT KAI. Setelah dilakukan pengimplementasian (action taking) dengan model sistem monitoring untuk pengukuran tiap perangkat, parameter kinerja jaringan LAN PT Kereta Api Indonesia (persero) selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi (evaluating). Hasil
Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10 pengukuran dari kinerja jaringan terdiri dari
Round Trip Time (RTT), Latency, Packet Loss, Througput, dan Retransmissi dapat di evaluasi dan di analisis sebagai berikut.
3.1. Round Trip Time
Pengukuran Round Trip Time (RTT) yang akan di bahas pada bagian ini di lakukan dengan cara menghitung waktu yang Round Trip Time (RTT) pada jaringan di PT KAI. Pada pengukuran ini RTT di definisikan waktu yang diperlukan oleh suatu sinyal atau paket data yang kecil untuk berjalan dari sumber ke tujuan dan kembali lagi ke sumber.
Dari hasil Pengukuran Round Trip Time(RTT) melalui monitoring LAN pada Kantor SubDivre III Ke Kantor Divre III, kantor SubDivre III ke rumah sinyal, kantor SuDivre III ke KDG, kantor SubDivre III ke KDT. Melalui pengukuran RTT menggunakan Axence NetTools dapat di lihat nilai Round Trip Time(RTT) antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil pengukuran Round Trip Time(RTT) dari semua area. Hari Rata – rata (ms) TIPHON
Min Max Kantor Divre
III
28 378 Sedang
Rumah Sinyal 4 43 Sangat Bagus
KDG 4 50 Sangat
Bagus
KDT 5 55 Sangat
Bagus
Dari table diatas berdasarkan nilai besar Round Trip Time (RTT), maka kategori RTT untuk area Kantor Divre III adalah sedang, dengan nilai minimum 28 ms dan nilai maksimum 378 ms, karena besar RTT melebihi batas 300 ms.sedangkan pada area
Rumah Sinyal, KDG,
dan KDT dengan rata-rata nilai minimum 4
dan 5
ms
, dan rata-rata nilai maksimum 43
ms
, 50
ms
, dan 55
ms
. Maka kategori
RTT
termasuk kategori sangat bagus karena besar
nilai
RTT
berkisar antara 150
ms
sampai
dengan 300
ms.
.
3.2 Latency
Pengukuran Latency yang akan di bahas pada bagian ini di lakukan dengan cara menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengirim data dari server pada jaringan di PT KAI. Pada pengukuran ini Latency di definisikan
Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10 sebagai waktu yang di gunakan untuk mengirim
satu paket dalam jaringan komputer di PT KAI.
Dari hasil Pengukuran Latency melalui monitoring LAN pada Kantor SubDivre III ke Kantor Divre III, kantor SubDivre III ke rumah sinyal, kantor SubDivre III ke KDG, kantor SubDivre III ke KDT. Melalui pengukuran Latency menggunakan Axence NetTools dapat di lihat Perbandingan nilai Latency antara lain :
Tabel 4.5 Hasil pengukuran Latency dari semua area.
Dari table diatas berdasarkan nilai besar Latency, maka kategori Latency untuk area Kantor Divre III adalah sedang, dengan nilai minimum 28 ms dan nilai maksimum 378 ms, karena besar RTT melebihi batas 300 ms.sedangkan pada area Rumah Sinyal, KDG, dan KDT dengan rata-rata nilai minimum 4 dan 5 ms, dan rata-rata nilai maksimum 43 ms, 50 ms, dan 55 ms. Maka kategori RTT termasuk kategori sangat bagus
karena besar nilai RTT berkisar antara 150 ms sampai dengan 300 ms.
3.3
Packet Loss
Berdasarkan hasil dari pengukuran kinerja jaringan LAN di PT KAI didapat packet loss dalam persentase (%) untuk setiap area adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Hasil pengukuran packet loss dari semua area
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan standarisasi versi TIPHON untuk kategori degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3% , sedang jika 15 % dan jelek jika 25%, maka kategori packet loss dengan persentase loss 0% untuk hasil
Hari
Rata – rata
(ms)
TIPHON
Min
Max
Kantor
Divre III
28
378
Sedang
Rumah
Sinyal
4
43
Sangat
Bagus
KDG
4
50
Sangat
Bagus
KDT
5
55
Sangat
Bagus
LAN MonitoringPacket Loss (ms) TIPHON Sent Lost Lost
(%) Kantor Divre III 669 7 1 Bagus Rumah Sinyal 708 0 0 Sangat Bagus KDG 323 1 0 Sangat Bagus KDT 638 0 0 Sangat Bagus
Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10 pengukuran pada area Kantor Divre III adalah
termasuk dalam degredasi bagus, karena
persentase loss adalah 1 %. Sedangkan pada area Rumah Sinyal, KDG, dan KDT adalah termasuk dalam degredasi sangat bagus karena persentase loss adalah 0%.
3.4
Throughput
Pengukuran Throughput yang akan di bahas pada bagian ini di lakukan dengan cara menghitung waktu besarnya data per satuan waktu pada jaringan di PT KAI. Pada pengukuran ini Throughput di definisikan sebagai besaran data yang dikirim pada jaringan komputer di PT Kereta Api Indonesia (persero)
Pengukuran Throughput melalui monitoring LAN pada Kantor SubDivre III ke Kantor Divre III, kantor SubDivre III ke rumah sinyal, kantor SubDivre III ke KDG, kantor SubDivre III ke KDT. Melalui pengukuran
Throughput menggunakan Axence NetTools dapat di lihat nilai Throughput antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil pengukuran
Throughput
dari semua area
Area Throughtput(bps)
Min Max Rata-rata
Kantor Divre III 54.515667 188.22433 179.94633 Rumah Sinyal 74.095 137.14767 132.331 KDG 67.827 122.178 110.275 KDT 40.63 122.565 108.25067
Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa, hasil pengukuran throughput pada semua area, rata-rata throughput terendah terjadi pada area KDT yaitu sebesar 108.275 bps. Sedangkan nilai rata-rata tertinggi terjadi pada area Kantor Divre III yaitu sebesar 179.94633.
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Dan Solusi pemecahan
Dari hasil pembahasan analisis di atas terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran yang menyebabkan kinerja menjadi menurun yaitu
1. redaman yaitu jatuhnya sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi dalam hal ini Fiber Optik dan wireless. Setiap media transmisi redaman akan berbeda-beda. Kekuatan sinyal yang
Area
Throughtput(bps)
Min
Max
Rata-rata
Kantor Divre III 54.51566 7 188.22433 179.9463 3 Rumah Sinyal 74.095 137.14767 132.331 KDG 67.827 122.178 110.275 KDT 40.63 122.565 108.2506 7Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10 ditransmisikan bisa mengalami pelemahan
karena jarak yang jauh pada medium apapun.
2. Noise adalah tambahan signal yang tidak di kehendaki yang termasuk di antara trasnsmisi pengirim dan penerima pada saat pengukuran. Noise ini akan menurunkan kualitas pada jaringan LAN dan sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah data asli yang dikirimkan. Untuk mengatasi noise ini bisa dilakukan dengan cara menjauhkan media transmisi pada sumber noise, seperti listrik dan magnit, serta memberi jarak dan pelindung pada kabel.
Terdapat beberapa alasan yang melandasi kinerja jaringan itu sangat penting di PT Kereta Api Indonesia (persero), yaitu:
1.Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan LAN seperti bandwith
2.Untuk meningkatkan performance kinerja jaringan.
3.Merespon adanya perubahan-perubahan pada aliran traffic di jaringan.
4.Simpulan
Dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
1. Parameter kinerja terdiri dari Throughput , Round Trip Time(RTT), Latency dan packet loss, hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja jaringan pengiriman paket data di PT KAI kapasitas bandwith juga berpengaruh terhadap kinerja jaringan selain faktor-faktor redaman dan noise
2. Pada parameter kinerja nilai Throughput yang paling tinggi adalah dari Kantor SubDivre III ke kantor Divre III.
3. Pada parameter kinerja jaringan yaitu packet loss pada Rumah Sinyal, KDG dan KDT menurut versi 802.11 pada area tersebut paling kecil, packet lossnya dalam kategori sangat bagus sekali.
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, Syukri.(2012). Pengertian Jaringan Komputer. Diakses tanggal 8 November 2012, dari (
http://www.it- artikel.com/2012/04/pengertian-jaringankomputer.html).
Cahyono,handro. Analisis Kinerja Jaringan Komputer LAN(Local Area Network) pada PT Bukit Asam (persero) TBK Tanjung Enim, Skripsi Strata 1 (S1). Universitas Bina Darma Palembang : 2013.
http://repository.upi.edu/operator/upload/t_pk_0 808959_chapter3.pdf
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/797ec76d69e 0747fee70a94e641361c9.pdf
Jurnal Imiah Teknik Informatika Ilmu Komputer Vol... No...., November 2013:1 -10 http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._L UAR_BIASA/195602141980032TJUTJU_ SOENDARI/Power_Point_Perkuliahan/Met ode_PPKKh/Penelitian_Deskriptif.ppt_%5 BCompatibility_Mode%5D.pdf http://www.e_schools.web.id/prameter-kinerja,html. http://www.pcmag.com/encyclopedia/term/3720 4/802-11
Pangera,Abas Ali.2008. Menjadi Administrator Jaringan Nirkabel. Andi, Yogyakarta: STMIK AMIKOM.