Bantuan Teknis Penyusunan
R P I J M
(Rencana Program Investasi Jangka Menengah)
Bidang Cipta Karya
K abupate n K aro
Tahun 2015 -2019
D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
L A P O R A N A K H I R
LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019
Page |
I
- 1Bab
1.
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Untuk mewujudkan bangsa yang mandiri, adil, dan makmur seperti yang dicita-citakan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, salah satu caranya
adalah dengan mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan melalui
perwujudan permukiman tanpa kumuh. Untuk menunjang lingkungan permukiman ditanah
air, perlu dibangun prasarana dan sarana permukiman yang mencukupi dan berkualitas yang
dikelola secara profesional, kredibel, mandiri, dan efisien. Disamping itu, RPJPN juga
mengamanatkan bahwa pembangunan bidang air minum dan sanitasi diarahkan pada upaya
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat serta untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Hal
ini ditekankan kembali dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014 yang menyatakan bahwa salah satu arahan kebijakan dalam bidang pengembangan
perumahan permukiman adalah meningkatkan aksesibiltas masyarakat terhadap layanan air
minum dan sanitasi yang memadai.
Arahan dalam RPJPN dan RPJMN terkait pembangunan infrastruktur permukiman merupakan
amanat yang harus diemban bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman. Dijelaskan dalamPP 38Tahun2007bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota
berperan sebagai pelaksana pembangunaninfrastruktur fisik bidang Cipta Karya,
sedangkan Pemerintah Pusat bertindak sebagai pengatur, pembina, dan pengawas
pembangunan infrastruktur permukiman di Indonesia. Hal ini sesuai kebijakan desentralisasi
yang dilakukan di Indonesia saat ini, dimana pemerintah daerah dituntut untuk lebih berperan
LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019
Page |
I
- 2sebesar-besarnya bagi masyarakat, pemerintah daerah perlu merencanakan pembangunan
infrastruktur permukiman secara terpadu dengan mendayagunakan sumber daya secara
optimal, efisien, dan efektif sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Perencanaan merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan pembangunan, baik di
tingkat Pusat maupun Daerah. Dengan perencanaan yang baik dan sinergis, pembangunan,
baik fisik maupun non fisik, dapat berjalan dengan tepat, terarah, dan sesuai dengan sumber
daya yang tersedia. Pendayagunaan sumber daya yang sinergis diharapkan mampu
mengoptimalisasikan pelaksanaan dan hasil pembangunan untuk mendukung laju
pertumbuhan ekonomi Nasional, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan
dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan serta pengembangan wilayah baik diperkotaan
maupun perdesaan.
Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, dalam mengemban tugasnya sebagai perumus dan pelaksana kebijakan
dan standar teknis bidang Cipta Karya, mengambil inisiatif untuk mendukung pemerintah
Kabupaten/Kota dalam menyiapkan perencanaan program khusus bidang Cipta Karya yang
diberi nama Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang Cipta Karya. RPIJM
ini dikembangkan sebagai upaya Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan pembangunan
infrastruktur permukiman secara merata di seluruh wilayah tanah air dengan cara yang lebih
terpadu, efisien dan efektif sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
seluruh masyarakat.
RPIJM merupakan dasar pemrograman dan penganggaran di lingkungan Ditjen Cipta Karya.
Mengingat fungsinya yang cukup penting, maka RPIJM sudah sepatutnya memiliki kualitas
yang baik serta disiapkan secara rasional, inklusif, dan terpadu. Oleh karena itu, dalam rangka
peningkatan kualitas RPIJM perlu dilakukan penyempurnaan Pedoman Penyusunan RPIJM.
Dalam pedoman RPIJM yang baru, substansi dokumen akan ditajamkan sesuai dengan
kebijakan baru dan perubahan pengaturan terkait bidang Cipta Karya. Selain itu, penyusunan
dokumen RPIJM perlu mempertimbangkan kemampuan keuangan, kelembagaan daerah,
serta dampak pembangunan infrastruktur permukiman terhadap lingkungan dan kondisi sosial
setempat. Dengan adanya Pedoman RPIJM yang baru, diharapkan Pemerintah
Kabupaten/Kota dapat menggerakkan semua sumber daya secara optimal dalam memenuhi
kebutuhan pembangunan infrastruktur permukiman, sekaligus mendukung upaya percepatan
LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019
Page |
I
- 3Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur yang
dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu. Departemen
Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Cipta Karya mengambil inisiatif untuk
mendukung Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara untuk dapat mulai menyiapkan
perencanaan program yang dimaksud khususnya Bidang PU/Cipta Karya melalui penyiapan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) sebagai embrio terwujudnya
perencanaan program infrastruktur yang lebih luas. Dengan adanya RPIJM tersebut,
Kabupaten Karo dapat menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk memenuhi
kebutuhan daerah, mendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan lingkungan yang layak huni.
RPIJM yang disusun perlu memperhatikan aspek kelayakan program dari masing-masing
kegiatan dan kelayakan spasialnya sesuai skenario pembangunan daerah yang tertuang dalam
Rencana Tata Ruang yang ada, serta kelayakan sosial dan lingkungannya. Disamping itu RPIJM
yang akan disusun oleh daerah harus mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan
kapasitas kelembagaan dalam mendukung pelaksanaan program investasi yang telah disusun.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN
RPIJM dimaksudkan untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan
pembangunan infrastruktur permukiman yang layak huni, berkeadilan, berbudaya, produktif
dan berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera selaras dengan
tujuan pembangunan Nasional.
Sedangkan tujuan RPIJM adalah sebagai dokumen yang dijadikan acuan dalam perencanaan
program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang berasal dari
berbagai sumber pendanaan, baik APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten/Kota, maupun
sumber pendanaan lainnya. RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka
waktu lima tahun yang mencakup sektor-sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya,
yaitu Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Sistem Penyediaan
Air Minum, dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (air limbah permukiman, persampahan,
LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019
Page |
I
- 41.3.
PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPIJM
Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya atau disingkat sebagai
RPIJM Cipta Karya adalah dokumen rencana dan program pembangunan infrastruktur bidang
Cipta Karya dalam periode lima tahun yang dilaksanakan secara terpadu oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, maupun oleh masyarakat/swasta, yang mengacu pada rencana tata
ruang,untukmenjamin keberlangsungan kehidupan masyarakat yang berkualitas dan
mewujudkan pembangunan infrastruktur Cipta Karya yang berkelanjutan.
Dokumen ini disusun pada tingkat Kabupaten/Kota dan bersifat multi sektoral, multi
stakeholder, dan multi pendanaan. Dalam hal ini, yangdimaksud dengan multi sektor adalah
RPIJM meliputi sektor-sektor di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu Pengembangan Air Minum,
Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Pengembangan Permukiman, dan
Penataan Bangunan dan Lingkungan. Adapun maksud dari multi stakeholder adalah para
pemangku kepentingan yang terkait turut dilibatkan dalam proses penyusunan dan
implementasi RPIJM sesuai kewenangan dan peranannya masing-masing. Stakeholder yang
terkait dalam RPIJM meliputi Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, masyarakat dan
dunia usaha.Sedangkan maksud dari multi-pendanaan adalah sumber pembiayaan
infrastruktur permukiman dalam RPIJM tidak hanya berasal dari pemerintah pusat, tetapi juga
pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota, serta dunia usaha dan masyarakat.
RPIJM disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan difasilitasi oleh Ditjen Cipta Karya dan
Pemerintah Provinsi.Sebagai dokumen teknis, RPIJM sudah harus menampung aspirasi
pemangku kepentingan lokal dan aspirasi masyarakat. Dalam penyusunannya, RPIJM harus
ditekankan pada proses partisipasi melalui dialog dengan seluruh pemangku kepentingan
sehingga dapat diterima oleh semua pihak sebagai acuan pembangunan infrastruktur bersama.
Dengandemikian, maka pembangunan infrastruktur permukiman bisa ditangani atau dibiayai
secara bersama – sama oleh para pemangku kepentingan.
RPIJM tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi RPJMD ataupun Renstra SKPD, namun
RPIJM merupakan dokumen teknis operasional pembangunan bidang Cipta Karya yang
berisikan rencana investasi sesuai kebutuhan dan kemampuandaerah.RPIJM
disusundenganmengacu pada kebijakan spasial dan sektoral, baik di tingkat nasional maupun
daerah. Kebijakan spasial meliputi RTRWN, RTRW Provinsi, dan RTRW Kabupaten/Kota.
Sedangkan kebijakan sektoral terdiri dari RPJMN, RPJMD Provinsi, dan RPJMD
LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019
Page |
I
- 5Nasional serta Kebijakan dan Strategi Perkotaan Daerah. Adapun, skema kedudukan RPIJM
dalam sistem perencanaan pembangunan bidang Cipta Karya dapat dilihat pada gambar 1.1.
Gambar 1.1
Kedudukan RPIJM dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Sumber: Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016
RPIJM yang telah disusun kemudian akan dituangkan ke dalam rencana program tahunan
berupa Memorandum Program yang merupakan kesepakatan bersama antara pemerintah,
provinsi, dan kabupaten/kota terkait rencana kegiatan di suatu Kabupaten/Kota dalam jangka
waktu 5 tahun.
1.4.
ACUAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN
Perangkat peraturan perundangan yang dijadikan acuan dalam penyusunan RPIJM Bidang
Cipta Karya, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
- Perpres No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
2015-2019,
- Permen PUPR No. 13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian
LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019
Page |
I
- 61.5.
PRINSIP PENYUSUNAN RPIJM
Prinsip dasar RPIJM secara sederhana adalah:
1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun.
2. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan kawasanpermukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan
persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem
drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan
kawasan kumuh, pengembangan kawasandanruangterbukahijau,sertapenataan bangunan
gedung.
3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumberpendanaan pemerintah,sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari
APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa
Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR).
Masyarakat pun dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, misalnya dalam
bentuk barang dan jasa.
4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swastasebagai pelaku
pembangunan dalam proses penyusunan RPIJM maupun pada saat pelaksanaan program.
5. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah(kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
Diharapkan dengan 5 prinsip dasar tersebut, dapat diwujudkan pembangunan yang efektif dan
efisien, serta mendorong kemandirian daerah yang untuk menyusunprogram yang layak
dan handal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. RPIJM ini
juga bersifat dinamis, dimana setiap tahunnya diperlukan review terhadap program-program
pembangunan yang tercantum di dalam dokumen RPIJM, sehingga dihasilkan rencana
pembangunan infrastruktur yang mutakhir sesuai perkembangan kebutuhan daerah.
1.6.
MUATAN DOKUMEN RPIJM
Secara substansi muatan RPIJM Kabupaten/Kota terdiri dari beberapa bab yaitu:
1. Pendahuluan, berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.
LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019
Page |
I
- 73. Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya, berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang
Cipta Karya.
4. Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan, pada bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan
analisis kemiskinan.
5. Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya, bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif pendanaan.
6. Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota, yang bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten/kota.
7. Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya, bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor,
yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan,
Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi
eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan
masing-masing sektor.
8. Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya, yang berisi mengenai matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota dan matriks keterpaduan program pada
kawasan prioritas Kabupaten/Kota
1.7.
SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR BANTEK RPIJM KABUPATEN KARO
TAHUN 2015
-
2019
Adapun sistematika dalam penyusunan laporan antara ini adalah :
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, pengertian dan
kedudukan RPIJM, muatan RPIJM serta landasan hukum dalam menyusun Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo.
Bab 2 Profil Kabupaten Karo
Berisi tentang uraian mengenai lokasi perencanaan untuk kegiatan Penyusunan
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten
Karo.
Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
LAPORAN AKHIR BANTEK Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karo 2015-2019
Page |
I
- 8Penataan Ruang dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
Bab ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.
Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif
pendanaan.
Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota
Bab ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di
kabupaten/kota.
Bab 7. Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
Bab ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta
Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman,
Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP.
Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan
kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.
Bab 8. Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM Kabupaten Karo dan matriks