• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 - USD Repository"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

MAKSUD DAN INFORMASI DALAM

WACANA POSTER KAMPANYE CALON LEGISLATIF

DI JALAN LINGKAR UTARA, SLEMAN,

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PADA BULAN FEBRUARI SAMPAI MARET 2009

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Yosephin Rani Hapsari 064114009

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

MAKSUD DAN INFORMASI DALAM

WACANA POSTER KAMPANYE CALON LEGISLATIF

DI JALAN LINGKAR UTARA, SLEMAN,

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PADA BULAN FEBRUARI SAMPAI MARET 2009

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

Yosephin Rani Hapsari 064114009

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

You Can if You Think You Can 

Skripsi ini kupersembahkan untuk:   

(6)
(7)

vi

ABSTRAK

Hapsari, Yosephin Rani. 2011. “Maksud dan Informasi dalam Wacana Poster Kampanye Calon Legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009”. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini membahas maksud dan informasi dalam wacana kampanye poster calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009. Ada dua masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Pertama, bagaimana pengungkapan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai maret 2009?. Kedua, bagaimana pengungkapan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009?.

Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii) analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak. Teknik yang digunakan dalam metode simak adalah teknik catat. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah metode padan, khususnya metode padan referensial dan metode padan pragmatis. Metode padan pragmatis akan digunakan dalam membuktikan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Metode padan referensial digunakan untuk membuktikan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis data adalah metode informal. Metode Informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata atau kalimat-kalimat.

Hasil penelitian tentang maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 adalah sebagai berikut. Pertama, pengungkapan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu para pembaca dibujuk untuk memilih satu dari calon legislatif. Namun, maksud tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yang meliputi maksud melalui tuturan (i) ‘mengingatkan’, (ii) ‘mengajak’, (iii) ‘memperingatkan’, (iv) ‘menyindir’, (v) ‘memohon’, (vi) ‘membuktikan’, (vii) ‘memberikan bukti’, dan (viii) ‘meyakinkan’. Maksud dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 diungkapkan secara verbal, yaitu melalui slogan.

(8)

vii

informasi yang sama yaitu informasi mengenai calon legislatif itu sendiri. Namun, informasi tersebut diurutkan dan dikelompokkan lagi menjadi dua bagian yang terdiri atas informasi tentang identitas partai dan informasi tentang identitas calon legislatif. Informasi tentang identitas partai meliputi informasi tentang tuturan nama partai, informasi tentang tuturan nomor urut partai, dan informasi tentang tuturan lambang partai. Informasi tentang tuturan nama partai diungkapkan dengan menunjukkan nama dari partai. Informasi tentang tuturan nomor urut partai diungkapkan dengan menunjukkan angka dari partai. Informasi tentang tuturan lambang partai diungkapkan dengan menunjukkan lambang dari suatu partai.

Informasi tentang identitas calon legislatif mencakup informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif, informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif, informasi tentang tuturan daerah pemilihan (Dapil), informasi tentang tuturan kabupaten, dan informasi tentang tuturan slogan calon legislatif. Informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif diungkapkan dengan nama beserta foto dari calon legislatif yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD. Informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif diungkapkan dengan menunjukkan nomor para calon legislatif. Informasi tentang tuturan daerah pemilihan (Dapil) diungkapkan dengan menunjukkan batas wilayah yang digunakan oleh para calon legislatif untuk mengkampanyekan dirinya. Informasi tentang tuturan kabupaten diungkapkan dengan menunjukkan daerah atau lokasi dari calon legislatif itu sendiri. Informasi tentang tuturan slogan calon legislatif diungkapkan dengan menunjukkan tuturan slogan yang digunakan oleh calon legislatif.

(9)

viii

ABSTRACT

Hapsari, Yosephin Rani. 2011. “The Aim and the Information in the Poster Discourse of the Legislative Candidate Campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta On February until March 2009”. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Letters Study Program, Letters Faculty, Sanata Dharma University.

This undergraduate thesis discusses the aim and the information in the poster discourse of the legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009. There are two problems in this research. First, how the purpose which contained in the poster discourse of legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 was delivered?. Second, how the disclosure of information which is contained in the poster discourse of legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 was?.

This research is conducted in three steps. They are (i) collecting the data, (ii) analyzing the data, and (iii) providing the result of the analysis of the data. Monitoring method was used in collecting the data. The technique of recording was used in the monitoring method. Padan method, especially referential padan and pragmatic padan was used in analyzing the data. Pragmatic padan was applied to prove the aim which was contained in the poster discourse of legislative candidate campaign. Referential padan was applied to prove the information which was contained in the poster discourse of legislative candidate campaign.Informal method was used in providing the result of the analysis of the data. Informal method is the method which is provide the result of the data analysis by using words or sentences.

There are some results from the research. First, the aim in the poster discourse of the legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 basically, it commands the similar aim to persuade readers to choose one of those legislative candidate. But, the aim is divided into several part which iclude the aim through statement (i) ‘reminding’, (ii) ‘asking’, (iii) ‘warning’, (iv) ‘teasing’, (v) ‘begging’, (vi) ‘proofing’, (vii) ‘giving prove’, and (viii) ‘convincing’. Actually, those aims have the basic aim. The basic aim is to persuade people to choose the legislative candidate who is advertised. The aim in the poster discourse of the legislative candidate campaign at Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta on February until March 2009 is orally provided by using slogan.

(10)

ix

the information about political parties’s name, information about number order of political parties, and information of political parties’s logo. The information about political parties’s name is provide by mentioning the name of the party. The information about number order of political parties is provided by showing the number of the party. The information of political parties’s logo is provided by showing the logo of the party.

The information of the legislative candidate identity consists of information about full legal name and photos of the legislative candidates, information about number order of the legislative candidate, the information of the list of election area (Dapil), the information about the list of region district, and the last thing is the information of the legislative candidate’s motto. The information about full legal name and photos of the legislative candidate is provided by giving the name and photo of the legislative candidate. The information about number order of the legislative candidate is provided by showing the number of the legislative candidate. The information of the list of election area (Dapil) is provided by showing the border of the area that is used by the legislative candidate to campaign him or herself. The information about the list of region district is provided by showing the location of the legislative candidate. The information of legislative candidate’s motto is provided by showing the slogan utterance that is used by the legislative candidate.

(11)
(12)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Maksud dan Informasi dalam Wacana Poster Kampanye Calon Legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana S-1 pada Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan dari segala pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan masukan kepada penulis dengan penuh kesabaran serta ketelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin,

2. Bapak Drs. Hery Antono, M.Hum. selaku dosen pembimbing II yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini dengan memberikan masukan kepada penulis,

3. Ibu S.E Peni Adji, S.S, M.Hum selaku dosen pembimbing akademik, 4. Bapak Drs. B. Rahmanto, M.Hum, Ibu Dra. Fr. Tjandrasih Adji, M.Hum,

(13)

xii

Bapak Drs. P. Ari Subagyo, M.Hum yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani studi di Universitas Sanata Dharma,

5. kedua orang tuaku tercinta, Lukas Sumardi dan Fransiska Herning Indrati, serta kedua kakakku, Catharina Meity A. dan Michael Okhy A., yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman Program Studi Sastra Indonesia khususnya angkatan 2006 yang telah memberikan kenangan-kenangan yang tak terlupakan selama masa studi di Program Studi Sastra Indonesia, dan

(14)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….... ii

HALAMAN PENGESAHAN……… iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……… iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………... v

ABSTRAK………... vi

ABSTRACT………. viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI…………. x

KATA PENGANTAR……… xi

DAFTAR ISI……….. xiii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1Latar Belakang Masalah……… 1

1.2Rumusan Masalah………. 5

1.3Tujuan Penelitian……… 6

1.4Manfaat Penelitian………. 6

1.5Tinjauan Pustaka………... 7

1.6Landasan Teori……….. 10

1.6.1 Pengertian Maksud……… 10

1.6.2 Pengertian Informasi………. 11

1.6.3 Pengertian Kampanye……….... 12

1.7Metode Penelitian……….. 13

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data………. 13

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data………... 14

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis Data………... 17

1.8Sistematika Penyajian………. 17

(15)

xiv

3.1 Pengantar……… 18

3.2 Maksud Melalui Tuturan Mengingatkan……… 18

3.3 Maksud Melalui Tuturan Mengajak……… 21

3.4 Maksud Melalui Tuturan Memperingatkan……… 22

3.5 Maksud Melalui Tuturan Menyindir……….. 23

3.6 Maksud Melalui Tuturan Memohon ……….. 24

3.7 Maksud Melalui Tuturan Membuktikan………. 25

3.8 Maksud Melalui Tuturan Memberikan Bukti………. 26

3.9 Maksud Melalui Tuturan Meyakinkan……… 27

BAB III INFORMASI YANG TERKANDUNG DALAM IKLAN CALON LEGISLATIF ………. 31

2.1 Pengantar……….. 31

2.2 Informasi tentang Identitas Partai………... 32

2.2.1 Informasi Tentang Tuturan Nama Partai………. 32

2.2.2 Informasi Tentang Tuturan Nomor Urut Partai……… 40

2.2.3 Informasi Tentang Tuturan Lambang Partai………… 48

2.3 Informasi tentang Tentang Tuturan Identitas Calon Legislatif……… 57

2.3.1 Informasi Tentang Tuturan Nama dan Foto Calon Legislatif……… 57

2.3.2 Informasi Tentang Tuturan Nomor Urut Calon Legislatif ……….. 66

2.3.3 Informasi Tentang Tuturan Daerah Pemilihan………. 73

2.3.4 Informasi Tentang Tuturan Kabupaten………. 74

2.3.5 Informasi Tentang Tuturan Slogan Calon Legislatif…. 74 BAB IV PENUTUP……….. 84

4.1 Kesimpulan……… 84

4.2 Saran……….. 86

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Skripsi ini berisi laporan hasil penelitian tentang maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009. Maksud adalah gejala yang terdapat luar ujaran (Chaer, 1990:35). Lebih jelasnya maksud dapat dilihat dari segi si pengujar, orang yang berbicara, atau pihak subjeknya. Orang yang berbicara akan menyampaikan maksud kepada pembaca atau pendengar. Berikut ini adalah contoh wacana poster kampanye calon legislatif yang menyatakan maksud tertentu.

(1)

(17)

Contoh (1) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengajak’. Maksud melalui tuturan ‘mengajak’ diungkapkan pada kalimat ajakan Mari Kita Bangun Kembali Ketahanan Ekonomi Masyarakat. Kalimat ajakan di atas ingin mengajak para

masyarakat untuk membangun kembali ketahanan ekonomi masyarakat yang pada saat ini mulai berkurang. Maksud ajakan ditandai pada kata mari dalam kalimat ajakan Mari Kita Bangun Kembali.

(2)

Contoh (2) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘permohonan’. Maksud diungkapkan pada kalimat Mohon Doa Restu dan Dukungannya. Maksud melalui tuturan ‘permohonan’ diungkapkan dengan kata mohon pada Mohon Doa Restu dan Dukungannya. Maksud di atas mengharapkan supaya masyarakat mendoakan dan

(18)

Informasi adalah gejala yang berada di luar ujaran dilihat dari segi objeknya atau yang dibicarakan (Chaer, 1990:35). Informasi bersifat nonlingual karena berada di luar ujaran. Oleh karena itu, informasi lebih bersifat objektif. Berikut ini adalah contoh wacana poster kampanye calon legislatif yang mengandung berbagai informasi.

(3)

(19)

tentang tuturan daerah pemilihan ditunjukkan dengan Dapil IV Depok. Informasi tentang tuturan kabupaten ditunjukkan dengan Kab. Sleman. Informasi tentang tuturan slogan calon legislatif ditunjukkan dengan tuturan masa’ senyum aja minta diajarin monyet berkampanyelah sambil tersenyum.

(4)

Wacana (4) mengandung informasi tentang tuturan nama partai, nomor urut partai, nomor urut calon legislatif, nama dan foto calon legislatif, lambang partai, daerah pemilihan, kabupaten, dan slogan calon legislatif. Informasi tentang tuturan nama partai ditunjukkan dengan Partai Demokrat. Informasi tentang tuturan nomor urut partai ditunjukkan dengan angka 31. Informasi tentang tuturan lambang partai ditunjukkan dengan lambang partai Demokrat yang berbentuk segitiga. Informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif ditunjukkan dengan nama Sumaryo Wahid Pawiro ST. Informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif ditunjukkan

(20)

Sleman. Informasi tentang tuturan slogan calon legislatif ditunjukkan dengan tuturan

ojo lali lho yo..? tanggal 9 April 2009 Dinten Kemis Pahing.

(21)

1.1Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.2.1 Bagaimana pengungkapan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009?

1.2.2 Bagaimana pengungkapan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009?

1.2Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut.

1.3.1 Mengungkapkan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009.

1.3.2 Mengungkapkan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009.

1.4Manfaat Penelitian

(22)

sumbangan teoretis dalam bidang semantik dan pragmatik. Dalam bidang semantik, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menganalisis tuturan yang berhubungan dengan makna dan informasi. Dalam bidang pragmatik, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menganalisis tuturan yang berhubungan dengan maksud. Setiap wacana tentu memiliki maksud dan informasi. Dalam sebuah wacana, informasi dapat menyatakan maksud tertentu. Dalam hal ini, maksud berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh calon legislatif.

Hasil penelitian ini juga memberikan manfaat praktis bagi pengguna bahasa. Manfaat itu terkait dengan bagaimana proses menata maksud dan informasi ke dalam sebuah wacana poster kampanye sehingga wacana poster kampanye tersebut menjadi lebih komunikatif dan persuasif.

1.5Tinjauan Pustaka

(23)

bagian tubuh. Ketiga, wacana yang terdiri dari bagian tubuh dan bagian akhir. Keempat, wacana yang terdiri dari bagian tubuh.

Dari segi informasi, wacana pada brosur iklan XL kartu seluler prabayar bebas, jempol, dan pascabayar xplor mengandung informasi yang beraneka ragam. Informasi yang dimaksud meliputi identitas produk, jenis produk, persediaan, tempat perolehan, tarif, keunikan produk, kegunaan, prosedur, cara mengikuti program yang ditawarkan, jangkauan, alamat produsen, masa promo program, dan kelengkapan produk. Dari segi maksud, wacana pada brosur iklan XL kartu seluler prabayar bebas, jempol, dan pascabayar xplor mengandung maksud yang beraneka ragam. Maksud dari wacana tersebut menyuruh, mengunggulkan produk, menjanjikan, mengajak, dan memberikan saran.

(24)

spanduk yang kurang tepat, siklus penanggalan, pembangunan mesjid, umpatan, desain tanggal kadaluarsa, ralat artikel opini, iklan pemasangan telepon, wisataraga UNY batal, mobil yang mengalami musibah, singkatan, penggantian flashdisk, puasa, heritage di Magelang, sertifikat tanah telah selesai diproses, permasalahan

pertanahan, asuransi, win-win solution, kasus salah transfer selesai, kasus innovation store, penukaran uang, wajib pajak, penyelesaian masalah di Indogrosir, penyelesaian

masalah di Karater Muslim Squre, mencabut pernyataan, pembuatan kartu kuning, sikap arogan anggota Thunder 125, hujan dua jam, pelatihan, upah minimum propinsi, diklat & recruitmen KSR PMI, kasus innovation store, service mobil Honda, kisah pensiunan PNS, pemilu tanpa foto, KTP dipinjam tidak kembali, pembuatan mural, perizinan dipersulit, hal unik saat pertandingan sepak bola, perubahan manajemen lalu lintas, pemanfaatan KTP, keadaan mushala, jatuh tempo pembayaran premi, sikap panitia yang kurang peduli, berita dari bumi “sang bumi ruwai jurai”, rakerda LKD, LSM Komptras, mendambakan wanita, kasus pengukuran tanah, permohonan aplikasi, dinas olahraga di DIY, kasus pidana, referendum, ujian nasional, tidak melakukan kerja sama, dan peraturan pendirian bangunan.

(25)

memberi bantuan, memohon perhatian, memberikan usul, meminta dukungan, dan menyelenggarakan.

Kedua laporan hasil penelitian tersebut belum membahas analisis maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Oleh sebab itu, jenis-jenis maksud dan informasi dalam wacana poster calon legislatif perlu dibahas.

1.6Landasan Teori

1.6.1. Pengertian Maksud

(26)

(5)

Contoh (5) mengandung maksud melalui tuturan ‘memberikan bukti’ yang diungkapkan pada kalimat tak perlu janji yang penting bukti. Maksud melalui tuturan ‘memberikan bukti’ ditandai pada kata yang penting bukti. Maksud pada contoh di atas mengharapkan agar setiap calon legislatif tidak terlalu mengumbar janji-janji manis kepada masyarakat melainkan harus dibuktikan dengan kinerja dari calon legislatif yang baik.

1.6.2 Pengertian Informasi

(27)

(6)

Pada contoh (6) terlihat ada berbagai informasi yang terkandung didalamnya, yaitu informasi tentang tuturan ‘nama partai’, ‘nomor partai’, ‘nama calon legislatif’, ‘lambang partai’, ‘nomor calon legislatif’, ‘daerah pemilihan’, ‘kabupaten’, dan ‘slogan calon legislatif’. Informasi tentang tuturan nama partai ditunjukkan dengan Partai Demokrat. Informasi tentang tuturan nomor partai ditunjukkan dengan angka

31. Informasi tentang tuturan lambang partai ditunjukkan dengan lambang partai

(28)

1.6.3 Pengertian Kampanye

Menurut KBBI (2008:613), kampanye adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara. Fungsi dari kampanye yaitu membangun citra positif, pengembangan usaha dengan membujuk khalayak untuk membeli produk yang dipasarkan, dan mencapai tujuan dengan cara menggugah kesadaran dan pendapat masyarakat pada isu tertentu.

Ada tiga jenis kampanye, diantaranya kampanye yang berorientasi pada produk, kampanye yang berorientasi pada kandidat, kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan berdimensi pada perubahan sosial. Dalam penelitian ini akan membahas jenis kampanye yang berorientasi pada kandidat, tujuan dari kampanye ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat yang diajukan partai politik agar calon legislatif dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum. Contoh-contoh kampanye, diantaranya kampanye politik, kampanye penghijauan, kampanye anti rokok, kampanye bahaya virus HIV/AIDS, dan sebagainya.

1.7Metode Penelitian

(29)

1.7.1 Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini adalah wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009. Data diambil mulai dari wilayah perempatan Jalan Kaliurang sampai wilayah Paingan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dikumpulkan dengan metode simak. Metode simak adalah metode yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa (Kesuma, 2007:43). Dalam penelitian ini yang disimak adalah wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009.

Untuk melaksanakan metode simak, peneliti menggunakan teknik catat. Menurut Sudaryanto (via Kesuma, 2007:45), teknik catat adalah teknik menjaring data dengan mencatat hasil penyimakan data pada kartu data. Peneliti menggunakan teknik catat agar peneliti lebih mudah untuk membagi dan menggolongkan data-data yang sudah didapat. Peneliti mencatat data-data mengenai maksud dan informasi pada wacana poster kampanye calon legislatif. Setelah mencatat, lalu data diklasifikasikan berdasarkan maksud dan informasi.

1.7.2 Analisis Data

(30)

Dalam penelitian ini digunakan metode padan pragmatis dan metode padan referensial. Metode padan pragmatis adalah metode padan yang alat penentunya lawan atau mitra bicara. Metode padan referensial adalah metode padan yang alat penentunya berupa referen bahasa. Metode padan pragmatis akan digunakan dalam menentukan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Metode padan referensial akan digunakan dalam menentukan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Perhatikan contoh penerapan metode padan pragmatis dan metode padan referensial berikut ini

(7)

Contoh (7) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’. Maksud melalui tuturan mengingatkan diungkapkan pada kalimat ojo lali lho yo…? Tanggal 9 April 2009 Dinten Kemis Pahing. Maksud melalui tuturan mengingatkan ditandai

(31)

mengharapkan agar setiap orang yang melihat poster ini selalu mengingat kapan pemilihan calon legislatif diselenggarakan (penerepan metode padan pragmatis).

(8)

Contoh (8) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’, ‘nomor partai’, ‘lambang partai’, ‘nama dan foto calon legislatif’, ‘nomor calon legislatif’, ‘daerah pemilihan’, ‘kabupaten’, dan ‘slogan calon legislatif’. Informasi tentang tuturan nama partai ditunjukkan dengan Partai Demokrat. Informasi tentang tuturan nomor partai ditunjukkan dengan angka 31. Informasi tentang tuturan lambang partai ditunjukkan dengan lambang partai Demokrat yang berbentuk segitiga Informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif ditunjukkan dengan nama Wahyono, SH.. Informasi tentang tuturan nomor calon legislatif ditunjukkan dengan nomor 1.

(32)

1.7.3 Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan metode Informal. Metode Informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata atau kalimat-kalimat biasa.

1.8Sistematika Penyajian

(33)

18

BAB II

PENGUNGKAPAN MAKSUD YANG TERKANDUNG

DALAM WACANA POSTER KAMPANYE CALON LEGISLATIF

DI JALAN LINGKAR UTARA,

SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PADA BULAN FEBRUARI SAMPAI MARET 2009

3.1 Pengantar

Dalam bab ini dijelaskan mengenai pengungkapan maksud yang terkandung dalam wacana kampanye calon legislatif. Pada umumnya semua jenis maksud yang ada dalam wacana kampanye calon legislatif mempunyai tujuan yang sama yaitu para pembaca dibujuk untuk memilih satu dari calon legislatif. Namun, maksud tersebut dibagi menjadi berbagai macam tuturan yang meliputi maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’, maksud melalui tuturan ‘mengajak’, maksud melalui tuturan ‘memperingatkan’, maksud melalui tuturan ‘menyindir’, maksud melalui tuturan ‘memohon’, maksud melalui tuturan ‘membuktikan’, maksud melalui tuturan ‘memberikan bukti’, dan maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Berikut ini deskripsi setiap maksud tersebut.

3.1.1 Maksud Melalui Tuturan ‘Mengingatkan’

(34)

(9)

Contoh (9) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’. Maksud melalui tuturan mengingatkan diungkapkan pada kalimat ojo lali lho yo…? Tanggal 9 April 2009 Dinten Kemis Pahing. Maksud melalui tuturan mengingatkan ditandai pada

(35)

(10)

Contoh (10) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’. Maksud diungkapkan pada kalimat Ingat Agenda Reformasi. Maksud ditandai pada kata ingat. Maksud di atas mengharapkan agar para warga selalu mengingat agenda reformasi yang ada dan agenda reformasi merupakan tugas dari calon legislatif untuk menyelesaikannya agenda tersebut.

(36)

Contoh (11) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘mengingatkan’. Maksud tersebut diungkapkan pada kalimat Ingat 23.4!. Maksud di atas mengharapkan agar setiap orang yang melihat poster ini selalu mengingat calon legislatif dari partai nomor 23 dan memilih nomor urut 4.

3.1.2 Maksud Melalui Tuturan ‘Mengajak’

Maksud melalui tuturan ‘mengajak’ berkaitan dengan meminta orang lain supaya turut serta berpartisipasi mengikuti suatu kegiatan tertentu. Perhatikan contoh berikut ini:

(12)

(37)

untuk membangun kembali ketahanan ekonomi masyarakat yang pada saat ini mulai berkurang. Maksud ajakan ditandai pada kata mari dalam kalimat ajakan Mari Kita Bangun Kembali.

3.1.3 Maksud Melalui Tuturan ‘Memperingatkan’

Maksud melalui tuturan ‘memperingatkan’ adalah maksud untuk memperingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati terhadap segala hal yang negatif. Perhatikan contoh berikut:

(13)

Contoh (13) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘memperingatkan’. Maksud melalui tuturan ‘memperingatkan’ diungkapkan pada kalimat Hati-hati..!!! Perangai yang Buruk itu Menular. Maksud pada contoh di atas mengharapkan kepada khalayak

(38)

3.1.4 Maksud Melalui Tuturan ‘Menyindir’

Maksud melalui tuturan ‘menyindir’ berkaitan dengan mengkritik seseorang secara tidak langsung atau tidak terus terang (KBBI, 2008:1311). Perhatikan contoh berikut ini:

(14)

Contoh (14) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘menyindir’. Maksud tersebut diungkapkan pada kalimat masa’ senyum aja minta diajarin monyet, berkampanyelah dengan tersenyum. Maksud ditandai pada kalimat masa’ senyum aja

minta diajarin monyet. Maksud di atas mengharapkan kepada setiap calon legislatif yang

(39)

3.1.5 Maksud Melalui Tuturan ‘Memohon’

Maksud melalui tuturan ‘memohon’ berkaitan dengan calon legislatif untuk meminta doa restu dan dukungan supaya ia dapat terpilih menjadi calon legislatif. Perhatikan contoh berikut ini:

(15)

(40)

(16)

Contoh (16) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘memohon’. Maksud tersebut diungkapkan pada kalimat Mohon Doa Restu dan Dukungannya. Maksud ditandai oleh kata Mohon Doa dan Dukungannya. Maksud di atas mengharapkan supaya masyarakat mendoakan dan mendukung calon legislatif dari partai demokrat ini agar terpilih menjadi wakil rakyat.

3.1.7 Maksud Melalui Tuturan ‘Membuktikan’

(41)

(17)

Contoh (17) mengandung maksud melalui tuturan ‘membuktikan’. Maksud melalui tuturan ‘membuktikan’ diungkapkan pada kalimat Buktikan Merahmu!!!. Maksud ditandai oleh kata Buktikan. Maksud pada contoh di atas mengharapkan agar masyarakat memilih calon legislatif wakil dari partai PDI Perjuangan.

3.1.8 Maksud Melalui Tuturan ‘Memberikan Bukti’

(42)

(18)

Contoh (18) mengandung maksud melalui tuturan ‘memberikan bukti’. Maksud melalui tuturan ‘memberikan bukti’ pada contoh (18) diungkapkan pada kalimat Tak Perlu Janji yang Penting Bukti. Maksud pada contoh di atas mengharapkan agar setiap

calon legislatif tidak terlalu mengumbar janji-janji manis kepada masyarakat melainkan harus dibuktikan dengan kinerja dari calon legislatif yang baik.

3.1.9 Maksud Melalui Tuturan ‘Meyakinkan’

(43)

(19)

Contoh (19) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Maksud tersebut diungkapkan pada kalimat Satukan Hati Bulatkan Tekad Yakinkan Pilihan Anda. Maksud pada contoh di atas adalah calon legislatif meminta kepada masyarakat untuk meyakinkan pilihan kepada siapa dirinya akan memilih calon legislatif.

(44)

Contoh (20) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’ pada contoh (20) diungkapkan pada kalimat Pilih sing Pasti wae.... yang berarti Pilih yang Pasti saja. Maksud dari contoh di atas mengharapkan

agar masyarakat memilih calon legislatif dari partai yang sudah terpercaya dan sudah pasti saja.

(21)

Contoh (21) mengungkapkan maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’ contoh (21) diungkapkan pada kalimat Kasih Ibu Tiada Terhingga Sepanjang Masa. Maksud ditandai oleh kata Tiada Terhingga. Maksud pada

(45)

(22)

Contoh (22) mengandung maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’. Maksud melalui tuturan ‘meyakinkan’ pada contoh (22) diungkapkan pada kalimat Perbedaan adalah Rahmat Tuhan. Maksud ditandai oleh kata Perbedaan dan Rahmat Tuhan. Maksud pada

(46)

BAB III

PENGUNGKAPAN INFORMASI YANG TERKANDUNG

DALAM WACANA POSTER KAMPANYE CALON LEGISLATIF

DI JALAN LINGKAR UTARA,

SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PADA BULAN FEBRUARI SAMPAI MARET 2009

2.1 Pengantar

Pada bab ini dideskripsikan tentang pengungkapan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Pada umumnya informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif ini mempunyai tujuan yang sama yaitu informasi mengenai calon legislatif itu sendiri. Namun, informasi tersebut dikelompokkan lagi menjadi dua bagian yang meliputi (1) informasi tentang identitas partai dan (2) informasi tentang identitas calon legislatif. Informasi tentang identitas partai meliputi informasi tentang tuturan nama partai, informasi tentang tuturan nomor urut partai, dan informasi tentang tuturan lambang partai. Informasi tentang identitas calon legislatif meliputi informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif, informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif, informasi tentang tuturan daerah pemilihan, informasi tentang tuturan kabupaten, dan informasi tentang tuturan slogan calon legislatif. Disamping itu, pada bab ini juga ditunjukkan penanda informasi yang meliputi penanda verbal dan nonverbal. Berikut ini deskripsi setiap informasi tersebut.

(47)

2.2 Informasi Tentang Identitas Partai

Informasi tentang identitas partai meliputi informasi tentang tuturan nama partai, informasi tentang tuturan nomor urut partai, dan informasi tentang tuturan lambang partai. Berikut ini adalah deskripsi informasi tentang identitas partai.

2.2.1 Informasi Tentang Tuturan Nama Partai

Informasi nama partai berhubungan dengan identitas dari suatu partai itu sendiri agar dapat mudah mengetahui jenis atau klasifikasi dari partai tersebut. Nama partai dalam data yang didapat oleh penulis yaitu 14 partai. Penulis akan mengklasifikasikannya menurut nama partainya. Perhatikan contoh berikut ini:

(23)

(48)

(24)

Contoh (24) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu ditunjukkan pada nama partai yaitu Golkar yang merupakan kependekan dari Golongan Karya.

(25)

(49)

(26)

Contoh (26) ingin mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu ditunjukkan pada nama partai yaitu Partai Pelopor.

(27)

(50)

(28)

Contoh (28) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu ditunjukkan pada nama partai yaitu PKS yang merupakan kependekan dari Partai Keadilan Sejahtera.

(51)

Contoh (29) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu ditunjukkan pada nama partai yaitu PPP yang merupakan kependekan dari Partai Persatuan Pembangunan.

(30)

(52)

(31)

Contoh (31) mengandung informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu ditunjukkan pada nama partai yaitu Partai Damai Sejahtera.

(32)

(53)

(33)

Contoh (33) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu ditunjukkan pada nama partai yaitu PKP yang merupakan kependekan dari Partai Keadilan dan Persatuan.

(54)

Contoh (34) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu ditunjukkan pada nama partai yaitu GERINDRA yang merupakan kependekan dari Gerakan Indonesia Raya.

(35)

(55)

(36)

Contoh (36) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama partai’. Informasi itu ditunjukkan pada nama partai yang bernama PDI PERJUANGAN .

2.2.2 Informasi Tentang Tuturan Nomor Urut Partai

(56)

(37)

Contoh (37) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi itu ditunjukkan dengan angka 31.

(38)

(57)

(39)

Contoh (39) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi tersebut ditunjukkan dengan angka 23.

(58)

Contoh (40) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi tersebut ditunjukkan dengan angka 13.

(41)

Contoh (41) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi tersebut ditunjukkan dengan angka 24.

(59)

Contoh (42) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi tersebut ditunjukkan dengan angka 28.

(43)

(60)

(44)

Contoh (44) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi tersebut ditunjukkan dengan angka 7.

(45)

(61)

(46)

Contoh (46) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi tersebut ditunjukkan dengan angka 25.

(47)

(62)

(48)

Contoh (48) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi tersebut ditunjukkan dengan angka 34.

(49)

(63)

(50)

Contoh (50) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor partai’. Informasi tersebut ditunjukkan dengan angka 22.

2.2.3 Informasi Tentang Tuturan Lambang Partai

Informasi tentang tuturan lambang partai berkaitan dengan lambang dari suatu partai. Perhatikan contoh berikut ini:

(64)

Contoh (51) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang ditunjukkan dengan lambang banteng berwarna hitam yang dilingkari dengan latar belakang berwarna merah.

(52)

(65)

(53)

Contoh (53) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang ditunjukkan dengan lambang ka’bah berwarna hitam dan berlatar belakang warna hijau.

(66)

Contoh (54) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang ditunjukkan dengan lambang banteng berwarna hitam yang dilingkari dan latar belakang dari gambar tersebut adalah warna merah.

(55)

Contoh (55) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang ditunjukkan dengan lambang yang berbentuk persegi panjang disertai dengan warna putih-merah-putih. Pada bagian merah bertuliskan Hanura dan pada bagian putih yang

berbentuk anak panah menembus warna coklat bertuliskan Partai Hati Nurani Rakyat

(67)

(56)

Contoh (56) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang ditunjukkan dengan lambang matahari yang bersinar berwarna putih dengan latar belakang berwarna biru.

(57)

(68)

putih dan didalamnya tersimpul tali berwarna putih melingkar dengan dikelilingi

sembilan bintang berwarna kuning.

(58)

Contoh (58) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang ditunjukkan dengan lambang salib dan burung berwarna putih yang dilingkari dengan tulisan Partai Damai Sejahtera dan lambang padi dan kapas serta didalamnya berlatar

belakang warna ungu.

(69)

Contoh (59) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang ditunjukkan dengan lambang bumi dan peta Indonesia yang dikelilingi oleh sembilan bintang dengan latar belakang berwarna hijau.

(60)

(70)

(61)

Contoh (61) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang ditunjukkan dengan lambang Garuda Pancasila yang dilatarbelakangi oleh warna hitam.

(62)

(71)

(63)

Contoh (63) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘lambang partai’ yang ditunjukkan dengan lambang pohon beringin, padi, dan kapas dengan latar belakang berwarna putih.

(64)

(72)

2.3 Informasi Tentang Identitas Calon Legislatif

Informasi tentang identitas calon legislatif meliputi informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif, informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif, informasi tentang tuturan daerah pemilihan, informasi tentang tuturan kabupaten, dan informasi tentang tuturan slogan calon legislatif. Berikut ini adalah deskripsi informasi tentang identitas calon legislatif.

2.3.1 Informasi Tentang Tuturan Nama dan Foto Calon legislatif

Informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif berkaitan dengan identitas dari nama dan foto dari calon legislatif. Perhatikan contoh berikut ini:

(65)

(73)

(66)

Contoh (66) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama dan foto calon legislatif yaitu H. Achmad Fauqoni.

(74)

Contoh (67) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama dan foto calon legislatif yaitu Drs. H. Suwardi Abdullah

(68)

(75)

(69)

Contoh (69) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama dan foto calon legislatif yaitu Iffah Nugrahani, M.Si

(76)

Contoh (70) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama dan foto calon legislatif yaitu Rahayu Widi Nuryani, SH.

(71)

(77)

(72)

Contoh (72) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama dan foto calon legislatif yaitu Nanang.

(73)

(78)

(74)

Contoh (74) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama dan foto calon legislatif yaitu Novera Damanik.

(79)

Contoh (75) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama dan foto calon legislatif yaitu Wahyuni Agustiningsih.

(76)

(80)

(77)

Contoh (77) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama dan foto calon legislatif yaitu IR. H. Dzit Khaeron.

(81)

Contoh (78) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nama dan foto calon legislatif’. Informasi itu diungkapkan pada gambar di atas dengan mencantumkan nama dan foto calon legislatif yaitu Nasrul Hadi.

2.3.2 Informasi Tentang Tuturan Nomor Urut Calon Legislatif

Informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif berkaitan dengan nomor urut para calon legislatif. Perhatikan contoh berikut ini:

(79)

(82)

(80)

Contoh (80) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 3.

(81)

(83)

(82)

Contoh (82) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 13.

(83)

(84)

(84)

Contoh (84) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 1.

(85)

(85)

(86)

Contoh (86) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 7, 4, dan 2.

(87)

(86)

(88)

Contoh (88) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 1.

(89)

(87)

(90)

Contoh (90) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 5.

(91)

(88)

(92)

Contoh (92) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘nomor urut calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan nomor 1.

2.3.3 Informasi Tentang Tuturan Daerah Pemilihan (Dapil)

Informasi tentang tuturan Daerah Pemilihan (Dapil) berkaitan dengan batas wilayah yang digunakan oleh calon legislatif untuk mengkampanyekan dirinya. Perhatikan contoh berikut ini:

(89)

Contoh (93) mengandung informasi tentang tuturan ‘daerah pemilihan’. Hal itu ditunjukkan pada gambar di atas sebelah kanan yang bertuliskan Dapil IV Wilayah Depok.

2.3.4 Informasi Tentang Tuturan Kabupaten

Informasi tentang tuturan kabupaten berkaitan dengan lokasi dari calon legislatif itu sendiri. Perhatikan contoh berikut ini:

(94)

Contoh (94) mengungkapkan informasi mengenai tentang tuturan ‘kabupaten’. Hal itu ditandai oleh Kabupaten Sleman.

2.3.5 Informasi Tentang Tuturan Slogan Calon Legislatif

(90)

(95)

Contoh (95) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’. Informasi tentang tuturan slogan ditunjukkan dengan tuturan masa’ senyum aja minta diajarin monyet berkampanyelah sambil tersenyum.

(91)

Contoh (96) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’ yang ditunjukkan dengan tuturan Berjuang dengan Nurani Bekerja sepenuh hati.

(97)

(92)

(98)

Contoh (98) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan “Siap Laksanakan Amanat Rakyat”.

(99)

(93)

(100)

Contoh (100) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Dengan Multimedia dan Telematika Mencerdaskan Indonesia bersama SBY.

(94)

Contoh (101) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Mari Kita Bangun Kembali Ketahanan Ekonomi Masyarakat.

(102)

(95)

(103)

Contoh (103) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Bekerja untuk Keunggulan Bangsa.

(104)

(96)

(105)

Contoh (105) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Muda, Cerdas, dan Aspiratif Pilihan Warga Condongcatur.

(97)

Contoh (106) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan NKRI Harga Mati Pancasila Abadi “Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang”.

(107)

Contoh (107) mengungkapkan informasi tentang tuturan ‘slogan calon legislatif’. Informasi itu ditunjukkan dengan tuturan Satukan Hati Bulatkan Tekad Yakinkan Pilihan Anda.

(98)
(99)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data pada bab II dan III dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut. Pertama, pengungkapan maksud yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 meliputi maksud melalui tuturan (i) ‘mengingatkan’, (ii) ‘mengajak’, (iii) ‘memperingatkan’, (iv) ‘menyindir’, (v) ‘memohon’, (vi) ‘membuktikan’, (vii) ‘memberikan bukti’, dan (viii) ‘meyakinkan’. Kedelapan maksud tersebut sebenarnya berpusat pada maksud yang sama yaitu mempengaruhi khalayak umum untuk mencontreng calon legislatif yang mereka pilih. Pengungkapan maksud dalam wacana poster kampanye calon legislatif di jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 diungkapkan secara verbal, yaitu melalui slogan.

Kedua, pengungkapan informasi yang terkandung dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 sebenarnya memiliki informasi yang sama yaitu informasi mengenai calon legislatif itu sendiri. Namun, informasi tersebut diurutkan dan dikelompokkan lagi menjadi dua bagian yang terdiri atas informasi tentang identitas partai dan informasi tentang identitas calon legislatif. Informasi tentang identitas partai meliputi informasi tentang tuturan nama partai, informasi tentang tuturan nomor urut partai, dan informasi tentang tuturan lambang partai. Informasi tentang tuturan nama

(100)

partai diungkapkan dengan menunjukkan nama dari partai. Informasi tentang tuturan nomor urut partai diungkapkan dengan menunjukkan angka dari partai. Informasi tentang tuturan lambang partai diungkapkan dengan menunjukkan lambang dari suatu partai.

Informasi tentang identitas calon legislatif mencakup informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif, informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif, informasi tentang tuturan daerah pemilihan (Dapil), informasi tentang tuturan kabupaten, dan informasi tentang tuturan slogan calon legislatif. Informasi tentang tuturan nama dan foto calon legislatif diungkapkan dengan nama beserta foto dari calon legislatif yang mencalonkan diri menjadi anggota DPRD. Informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif diungkapkan dengan menunjukkan nomor para calon legislatif. Informasi tentang tuturan daerah pemilihan (Dapil) diungkapkan dengan menunjukkan batas wilayah yang digunakan oleh para calon legislatif untuk mengkampanyekan dirinya. Informasi tentang tuturan kabupaten diungkapkan dengan menunjukkan daerah atau lokasi dari calon legislatif itu sendiri. Informasi tentang tuturan slogan diungkapkan dengan menunjukkan tuturan slogan yang digunakan oleh calon legislatif.

(101)

bagian informasi tentang tuturan nama partai, daerah pemilihan, kabupaten, dan slogan calon legislatif sedangkan secara yang nonverbal diungkapkan pada bagian informasi tentang tuturan nomor urut calon legislatif.

4.2 Saran

Penelitian tentang maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif di Jalan Lingkar Utara, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Februari sampai Maret 2009 belum merupakan penelitian yang lengkap. Penelitian ini hanya terbatas pada maksud dan informasi dalam wacana poster kampanye calon legislatif. Oleh karena itu, penelitian ini masih dapat dikembangkan lagi dengan sudut pandang yang berlainan. Pertama, penelitian dapat dilakukan dari segi semiotika. Kedua, penelitian dapat dilakukan dari segi struktur wacana, bagaimana struktur dari wacana poster kampanye calon legislatif.

(102)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

_____. 2004. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Penerbit M2S.

_____. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

_____. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvatibooks.

Paulina, Antonia. 2008. “Wacana pada Brosur Iklan XL Kartu Seluler Prabayar Bebas, Jempol, dan Pascabayar Xplor Edisi Februari 2007-Maret 2008”. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Riawan, 2009. “Informasi dan Maksud dalam Wacana Pikiran Pembaca pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Edisi Bulan November 2007”. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Sanata Dharma.

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Verhaar, J.W.M. 1983. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

www.google.com/10 November 2009/ 09.00WIB.

www.google.com/20 Agustus 2010/ 19.00WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana layaknya perusahaan, dalam mengelola apotek perlu dilakukan pengukuran kinerja dari para personelnya agar dapat diketahui dan dievaluasi kesalahan yang telah terjadi

1.5 Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima untuk

Hasil observasi tindakan siklus 1 ditemukan data tentang ketuntasan individual dan klasikal siswa di Kelas IV SDN 6 Bangkir dalam menulis paragraf pada tabel di bawah

diberitahukan bahwa setelah diadak Surat Penetapan Penyedia Barang/Jasa. ei

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini Universitas Sebelas Maret berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data {database),

[r]

Berdasarkan Hasil Evaluasi, maka dengan ini ditetapkan pemenang untuk paket-paket pekerjaan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karo Tahun Anggaran 2013. NO NAMA KEGIATAN HPS

Untuk hal-hal yang kurang jelas dapat ditanyakan pada pejabat pengadaan.. Hang Tuah RT.002