• Tidak ada hasil yang ditemukan

7. Setiap peserta Pra PON wajib mengirimkan ke PP Pelti berupa photo copy akta kelahiran pada saat memasukan nama peserta (entry by name)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "7. Setiap peserta Pra PON wajib mengirimkan ke PP Pelti berupa photo copy akta kelahiran pada saat memasukan nama peserta (entry by name)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KETENTUAN DAN PERATURAN PERTANDINGAN TENIS DALAM RANGKA PRA PEKAN OLAHRAGA NASIONAL (PON) 2016 KETENTUAN UMUM

I. DAERAH/REGU PESERTA PRA PON XIX TAHUN 2016

1. Setiap Daerah/Pengda PELTI berhak mengikuti Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Tahun 2016 dengan mengikuti ketentuan umum serta peraturan pertandingan PON XIX tahun 2016 baik melalui kualifikasi maupun langsung masuk babak utama. 2. Setiap Daerah/Pengda PELTI wajib menyatakan secara tertulis keikutsertaannya

(entry by number) dalam Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) XIX tahun 2016 paling lambat 23 Juni 2015. Pendaftaran nama-nama pemain (entry by name) dilakukan selambat-lambatnya tanggal 23 Juli 2015, dikirim ke PP Pelti melalui email : widodoslamet@yahoo.com dan info@pelti.or.id atau Fax : 021 5700157 3. Setiap Daerah/Pengda PELTI berhak mengikutsertakan 1 (satu) regu tenis Putera @ 4

(empat) pemain dan 1 (satu) regu tenis Puteri @ 4 pemain dalam pertandingan tenis Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016.

4. Setiap peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 adalah maksimal 21 tahun berdasarkan dari tahun kelahiran pada saat dilaksanakannya kegiatan tersebut atau tahun kelahiran 1995

5. Usia setiap peserta Pra-PON 2016 adalah tidak lebih dari 21(dua puluh satu) tahun dan minimal 14 (empat belas) tahun dan sudah berulang tahun pada saat Pra PON berlangsung yang dibuktikan dengan Akta Kelahiran yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah yang berwenang untuk itu.

6. Keabsahan peserta adalah mengacu pada Surat Keputusan KONI Nomor 56 tahun 2010, tertanggal 31 Mei 2010 Tentang Mutasi Atlet.

7. Setiap peserta Pra PON wajib mengirimkan ke PP Pelti berupa photo copy akta kelahiran pada saat memasukan nama peserta (entry by name)

8. Seluruh nama peserta yang sudah didaftarkan oleh Pengda Pelti ke PP Pelti, akan disebar luaskan keseluruh peserta lain pada tanggal 29 Juli 2015, jika sampai dengan tanggal 4 Agustus 2015 tidak ada protes/keberatan dari seluruh Pengda Pelti Perihal Keabsahan Akta Kelahiran dan Domisili Atlet/Peserta, maka atlet peserta dianggap sah dan tidak boleh dipermasalahkan lagi oleh siapapun pada saat technical meeting.

(2)

9. Apabila dalam periode tanggal 29 Juli 2015 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2015, ternyata PP Pelti menerima protes/keberatan dari salah satu Pengda Pelti kepada Pengda Pelti lainnya Perihal Keabsahan Akta Kelahiran dan/atau Domisili Atlet/Peserta, maka Tim Verifikasi yang dibentuk untuk itu akan memanggil kedua Pengda Pelti tersebut yang dapat diwakili oleh manager peserta dari Pengda Pelti yang bersangkutan berdasarkan surat tugas resmi ke kantor PP Pelti pada periode tanggal 5 sampai 7 Agustus 2015 untuk verifikasi kebenaran data atlet peserta yang diragukan tersebut dengan membawa Akta Kelahiran ASLI dan/atau dokumen asli tentang domisili Atlet sesuai dengan Surat Keputusan KONI Nomor 56 tahun 2010 tersebut.

10. Bahwa protes/keberatan perihal Keabsahan Akta Kelahiran dan/atau Domisili Atlet/Peserta harus disampaikan secara tertulis kepada PP Pelti pada Periode waktu tanggal 29 Juli 2015 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2015.

11. Apabila Pengda Pelti yang keberatan tidak hadir setelah dipanggil ke kantor PP Pelti Perihal Keabsahan Akta kelahiran dan/atau Domisili Atlet/Peserta, maka protes/keabsahan tersebut dibatalkan dan dianggap tidak pernah ada, dan jika Pengda Pelti yang diprotes tidak hadir, maka pemain yang diprotes akan didiskualifikasi atau tidak diperkenankan untuk mengikuti kegiatan/pertandingan Pra PON. Seluruh biaya Pengda Pelti yang dipanggil ke kantor PP Pelti Perihal Keabsahan Akta Kelahiran dan/atau Domisili Atlet/Peserta menjadi beban tanggungjawab Pengda Pelti yang dipanggil tersebut.

12. Pengda Pelti yang pemainnya didiskualifikasi dapat mengganti dengan pemain lain yang memenuhi seluruh syarat Pra PON dan memasukan data pemain pengganti tersebut selambat lambatnya tanggal 11 Agustus 2015. Tim verifikasi akan melakukan verifikasi terhadap pemain pengganti tersebut dan pada tanggal 13 Agustus 2015 nama pemain pengganti tersebut akan dikirim keseluruh Pengda Pelti peserta Pra PON untuk diketahui, dan jika sampai jam 12.00 wib tanggal 15 Agustus 2015 Tim Keabsahab Atlet/Peserta tidak menerima protes/keberatan dari Pengda Pelti manapun Perihal Keabsahan Akta Kelahiran dan/atau Domisili Atlet/Peserta, maka pemain tersebut dinyatakan Sah dan berhak mengikuti pertandingan Pra PON

13. Jika protes dari Pengda Pelti yang bersangkutan dinyatakan terbukti oleh Tim Verifikasi dan pemain pengganti tersebut dinyatakan didiskualifikasi, maka Pengda Pelti yang diprotes tidak dapat mengganti pemainnya lagi.

14. Pemain/Atlet dinyatakan sah oleh tim Verifikasi bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.

(3)

15. Proses penetapan Daerah/Regu peserta Babak Utama PON XIX tahun 2016 dilakukan sebagai berikut :

a. Jumlah tertinggi PNP tunggal 2 (dua) orang pemain terbaik yang didaftarkan oleh Daerahnya. Diambil 7 (tujuh) regu Putera dan 7 (tujuh) regu Puteri

b. Tuan rumah penyelenggara PON XIX tahun 2016 1 (satu) regu Putera dan 1 (satu) regu Puteri.

c. Lolos Babak Kualifikasi 4 (empat) regu Putera dan 4 (empat) regu Puteri. 16. Komposisi regu yang masuk Babak Utama PON XIX tahun 2016 :

a. Yang diterima langsung sesuai PNP 7 regu Putera dan 7 regu Puteri b. Tuan rumah penyelenggara 1 regu Putera dan 1 regu Puteri c. Lolos Babak Kualifikasi PON 4 regu Putera dan 4 regu Puteri 17. Nama-nama Daerah/Regu yang tidak masuk Babak Utama dan harus ikut Babak

Kualifikasi akan diumumkan pada tanggal 5 Agustus 2015

18. Peringkat Nasional PELTI (PNP) yang dipakai untuk dasar penetapan Daerah/Regu yang masuk ke Babak Utama dan yang harus ikut Babak Kualifikasi adalah PNP bulan Juni 2015 diterbitkan oleh PP PELTI

19. Nama-nama pemain yang sudah didaftarkan untuk mewakili suatu Daerah tidak boleh diganti setelah tanggal 31 Juli 2015 kecuali pemain pengganti akan diverifikasi sesuai Surat Keputusan KONI Nomor 56 tahun 2010, tertanggal 31 Mei 2015.

20. Seluruh peserta Babak Pra PON XIX / 2015 cabang olahraga tenis wajib hadir di Tarakan, Kalimantan Utara paling lambat 1 (satu) hari sebelum waktu pelaksanaan. 21. Jumlah peserta 34 daerah, maka 26 daerah masuk babak kualifikasi, 7 daerah

langsung masuk babak utama sesuai peringkat terbaik dan 1 wild card untuk tuan rumah

II. PERTANDINGAN BABAK PRA PON

1. Pertandingan babak Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) tahun 2015 akan dilaksanakan pada tanggal 19 s.d 25 Oktober 2015 di Tarakan, Kalimantan Utara, dan hanya mempertandingkan nomor beregu Putera dan Puteri.

2. Seluruh Regu/Daerah yang masuk babak kualifikasi dibagi menjadi 4 POOL yaitu POOL-A, POOL-B, POOL-C dan POOL-D.

(4)

1. Pembukaan

Hari : Sabtu, 18 Oktober 2015 Waktu : 09,00 wita

Tempat : Lapangan Tenis Indoor Telaga keramat 2. Technical Meeting

Hari : Sabtu, 18 Oktober 2015 Waktu : 12.00 wita

Tempat : Ditentukan kemudian 3. Welcome party :

Hari : Sabtu, 18 Oktober 2015 Waktu : 19.00 wita

Tempat : Ditentukan kemudian

4. Penentuan unggulan (seeding) ditetapkan berdasarkan Peringkat Nasional PELTI (PNP) bulan Juni 2015 yang diterbitkan oleh PP PELTI

5. Juara masing-masing POOL akan lolos untuk mengikuti PON XIX 2016. 6. Pengundian POOL dilakukan masing-masing untuk Putera dan Puteri.

7. 15 (lima belas) menit sebelum pertandingan dimulai, kapten regu harus menyerahkan nama-nama pemain tunggal ke-1 dan tunggal ke-2 kepada Referee dan nama pemain ganda diserahkan segera setelah pertandingan partai tunggal ke-2 berakhir.

8. Setiap regu/Pengda wajib mengikuti seluruh pertandingan

9. Setiap Regu/Pengda yang Walk-Over, maka semua hasil pertandingannya dibatalkan dan regu yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti pertandingan berikutnya. 10. Penempatan regu dalam POOL pada Babak Kualifikasi :

a. Regu yang memiliki PNP terbaik ke-1 di tempatkan di POOL-A b. Regu yang memiliki PNP terbaik ke-2 di tempatkan di POOL-B c. Regu yang memiliki PNP terbaik ke-3 di tempatkan di POOL-C d. Regu yang memiliki PNP terbaik ke-4 di tempatkan di POOL-D

e. Regu yang memiliki PNP terbaik ke-5 s.d ke-8 akan diundi untuk menempati nomor urutan 2 ditiap POOL, demikian seterusnya untuk menempati nomor urutan 3, 4, 5 dan 6.

Catatan : Regu/Daerah yang pemainnya tidak memiliki PNP akan diundi dulu penempatan urutannya sebelum diundi untuk masuk kedalam POOL.

(5)

11. Setiap regu terdiri dari paling banyak 4 (empat) pemain dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) pemain.

12. Partai yang dipertandingkan dalam Pra PON adalah : 2 (dua ) tunggal dan 1 (satu) ganda, dengan urutan :

a. Tungal Pertama b. Tunggal kedua

c. Ganda (pemain ganda diserahkan kepada Referee 10 menit setelah tunggal kedua selesai)

13. Hanya 1 (satu) orang pemain yang boleh bermain rangkap (tunggal ke ganda).

14. Pertandingan Babak Pra PON XIX / 2016 akan dipimpin oleh seorang wasit dan Hakim Garis dan pemungut bola.

15. Pergantian bola untuk pertandingan Pra PON XIX/ 2016 adalah : 9/11 (3) III.Kapten Regu

1. Kapten regu adalah seorang yang ditunjuk secara resmi (tertulis) oleh daerah yang diwakilinya

2. Kapten regu hanya boleh mendampingi pemainnya di lapangan pada saat pertandingan beregu

3. Dalam pertandingan beregu, hanya kapten regu yang boleh berbicara dengan wasit mengenai fakta di lapangan dan berbicara dengan Referee mengenai peraturan permainan

4. Kapten regu yang mendampingi pemain di dalam lapangan harus berpakaian rapi dan sopan, tidak dibenarkan memakai sandal dan merokok.

5. Jika kapten regu tidak dapat secara penuh mendampingi pemainnya di dalam lapangan, dia hanya bisa di ganti oleh salah seorang pemain yang terdaftar dalam regu tersebut

6. Kapten regu tidak dibenarkan memberikan petunjuk kepada pemain-nya pada saat pertandingan sedang berlangsung

7. Pelanggaran/kesalahan yang dilakukaan oleh kapten regu akan dikenakan sangsi kepada yang bersangkutan dengan urutan hukuman sebagai berikut :

a. Peringatan Pertama b. Peringatan kedua

c. Tidak diperkenankan berada didalam lapangan 8. Pemain yang kalah WO dianggap kalah dengan 0-6, 0-6.

(6)

10. Pemain yang tidak dapat melanjutkan pertandingan pada pertandingan beregu dianggap kalah dengan menggenapkan game dan set pada angka penuh untuk kemenangan lawan

B. SANKSI.

Pelanggaran terhadap peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan akan dikenakan hukuman/sanksi oleh PP PELTI kepada Daerah atau perorangan dengan memperhatikan saran dari Technical Delegate / Referee pertandingan.

C. LAIN-LAIN

Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan dan ketentuan ini apabila perlu akan ditetapkan kemudian.

Ditetapkan di : Jakarta ttd

Referensi

Dokumen terkait

masa nifas pada pasien Rumah Bersalin Delima Medan tahun 2013. Untuk mengetahui sikap ibu nifas terhadap pelaksanaan

[r]

First, it collaborates with SUCCESS on climate change-related activities, where SUCCESS resources are leveraged to support the development of vulnerability assessment and

Untuk mengetahui hubungan sikap bidan dengan tindakan Audit Maternal-. Perinatal dalam meningkatkan mutu pelayanan KIA

[r]

ク Initiated three USAID-leveraged programs: the Indonesia Marine and Climate Support (IMACS) project, the Coral Triangle Initiative (CTI) capacity building initiative, and

Dari hasil percobaan diperoleh persentase konversi fenol terbesar didapat dari uji aktivitas material fotokatalis dengan pebandingan Ti dan Fe = 2:1, pada suhu

Animals breed with