• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

2010

Tim Community Development

MITI Mahasiswa

2010

Petunjuk Teknis Program

(2)

PETUNJUK TEKNIS

Program Hibah MITI untuk Pemberdayaan

Masyarakat

LATAR BELAKANG

Tingkat daya saing Indonesia pada tahun 2008 menurut World Economic Forum

berada di peringkat ke 55. Posisi ini menurun jika dibandingkan tahun 2007, Indonesia menduduki peringkat ke-54 dari 132 negara yang di survei. Posisi ini memperlihatkan bahwa Indonesia masih berada di posisi yang kurang kompetitif dibandingkan negara-negara Asean seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. World Economic Forum

menempatkan Indonesia pada kelompok negara-negara yang masih dalam kelompok

key driven yaitu taraf awal tingkat keunggulan kompetitif yang dukungan oleh faktor-faktor dasar seperti institusi, infrastruktur, stabilitas makro ekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar masih rendah, sehingga belum mampu mendorong ke posisi yang lebih tinggi yaitu efficiency driven, dan masih jauh dari posisi tertinggi yaitu innovation driven.

Pengalaman berbagai negara menunjukkan bahwa produktivitas suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Abad ke-21 ini merupakan era tumbuh dan berkembangnya ekonomi kreatif atau creative economy, yaitu sebuah tatanan ekonomi yang ditopang oleh tiga unsur utama yakni keunggulan budaya, seni dan inovasi teknologi. Ekonomi kreatif pada hakekatnya masih merupakan bagian dari

knowledge based economy atau ekonomi berbasis pengetahuan, akan tetapi lebih mengedepankan pada perpaduan dari ketiga unsur tersebut.

Di sisi lain, peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan nasional haruslah merupakan hal yang nyata. Karena berbagai potensi, bakat, kemampuan, dan keterampilan, dengan semangat dan idealisme yang kental dari para pemuda dinilai akan memberikan warna yang khas bagi pertumbuhan dan kemajuan bangsa. Dalam hal ini generasi muda memiliki peran strategis sebagai kelompok masyarakat yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi untuk berkarya, berkreasi, dan berinovasi. Pemuda merupakan tenaga kerja potensial dengan kapasitas fisik, psikis, dan mental pembaharu yang kuat, cerdas, energik dan dinamis, untuk menciptakan iklim ekonomi nasional yang kompetitif. Di samping itu, pemuda juga merupakan bagian penting dalam membangun interaksi sosial dan ekonomi kemasyarakatan suatu bangsa.

Jumlah pemuda Indonesia yang mencapai sekitar 27 persen dari jumlah penduduk Indonesia merupakan pelaku penting bagi tumbuh dan berkembangnya budaya inovasi dan kreatif. Selain itu, pemuda juga merupakan pasar yang potensial bagi berbagai produk inovatif. Besarnya jumlah pemuda tersebut merupakan isu yang

(3)

strategis apabila dapat dikelola dengan baik, sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan dan daya saing nasional. Akan tetapi apabila tidak dapat dikelola dengan baik, tidak menutup kemungkinan timbulnya permasalahan yang semakin kompleks. Data-data statistik saat ini menunjukkan bahwa pengelolaan pemuda belum dilakukan secara optimal sehingga kurang memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Di samping itu, persentase pengangguran pemuda di berbagai tingkatan pendidikan, SD mencapai 17.13%; SMP 22.05%; SMA 35.60% dan akademi/perguruan tinggi yang mencapai 10.40%, menandakan bahwa masih banyak pengangguran terdidik di Indonesia.

Usaha untuk mengurangi jumlah pengangguran terdidik ini telah diupayakan melalui program pemberdayaan pemuda oleh berbagai instansi pemerintah. Akan tetapi upaya ini belum memberikan dampak yang dapat dirasakan secara nyata oleh generasi muda, karena belum ada sinergi dan integrasi dari berbagai program tersebut. Strategi peningkatan kemampuan inovasi dan kreativitas pemuda perlu terus didorong dan dikembangkan dalam bentuk kebijakan dan program yang terarah dan terukur. Upaya tersebut dapat menciptakan generasi muda yang mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja.

Menyikapi hal di atas, maka MITI yang merupakan salah satu organisasi yang bergerak dibidang keilmuan dan teknologi dirasakan telah berjalan selama sekian lama telah mulai berhasil menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan dalam hal pencitraan, lembaga serta jaringan. Beberapa alumni dari MITI Mahasiswa (MITI-M) yang merupakan bagian dari MITI pusat telah mulai menunjukkan kemampuannya di dunia profesi dan sudah banyak yang berkontribusi nyata kepada masyarakat, bangsa dan negara. Dan saat ini tuntutan tersebut sepertinya sudah saatnya untuk direalisasikan.

Sehubungan dengan itu, MITI bersama dengan MITI Mahasiswa insya Allah akan memberikan hibah kepada tiga pengaju proposal pengabdian masyarakat terbaik dari masing-masing wilayah binaan MITI-M dengan tema program “Pemberdayaan Potensi Lokal Yang Berdaya Saing Global”. Diharapkan program yang diajukan mampu membantu masyarakat setempat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup mereka. Lebih ditekankan lagi proposal yang diajukan mampu menyentuh ekonomi masyarakat setempat dengan memberikan improvement terhadap usaha-usaha yang mereka lakukan.

NAMA KEGIATAN

Kegiatan ini diberi nama PROGRAM HIBAH MITI TEMA

Tema umum kegiatan ini adalah “Pemberdayaan Potensi Lokal Yang Berdaya Saing Global”.

(4)

BENTUK KEGIATAN

Kegiatan Program Hibah MITI-M ini dilakukan melalui tahap berikut ini: 1. Pengumpulan proposal Hibah MITI-M

2. Proses seleksi proposal Hibah MITI-M 3. Presentasi proposal lolos seleksi 4. Pendanaan Hibah MITI-M

5. Proses monitoring dan evaluasi program secara berkala 6. Seleksi nasional pada Semiloka 6 MITI-M

SASARAN

Sasaran dari kegiatan PROGRAM HIBAH MITI-Mahasiswa adalah mahasiswa/i seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia.

TARGET

Target yang akan dicapai dari terselenggaranya kegiatan PROGRAM HIBAH MITI-Mahasiswa adalah :

 Adanya kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sustainable dengan inisiator dari Mahasiswa.

 Implementasi teknologi tepat guna untuk membantu permasalahan masyarakat.  Terjalinnya hubungan yang harmonis dan menguntungkan, antar berbagai pihak:

Perguruan Tinggi, Swasta, dan Masyarakat. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan HIBAH MITI tahun 2010 ini akan mengikuti jadwal sebagai berikut:

Tanggal Kegiatan

7 Mei 2010 Publikasi ke seluruh kampus di Indonesia 6 Juni 2010 Deadline pengumpulan proposal

7-11 Juni 2010 Penjurian proposal

12 Juni 2010 Pengumuman seleksi tahap 1 19-20 Juni 2010 Seleksi tahap 2 (presentasi)

(5)

FLOWCHART PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH MITI Pengumuman HIBAH MITI Proses MonEv Program HIBAH Pendanaan program HIBAH (Kemenristek) Seleksi tahap 2 (presentasi) Pengumuman seleksi tahap 1 Proses penjurian proposal HIBAH Seleksi Administrasi Batas pengumpulan proposal HIBAH Pembuatan proposal HIBAH Mulai ya Selesai tidak tidak tidak tidak ya ya ya

(6)

INSENTIF DANA PROGRAM IHBAH MITI

Insentif dana program HIBAH MITI sebesar Rp 5.000.000,00 akan diberikan kepada 3 kelompok di masing-masing wilayah,bagi finalis yang lolos seleksi (disebut seleksi tahap I). Selanjutnya akan dilakukan seleksi tahap II, melalui presentasi proposal, untuk memperebutkan hibah dari Kemenristek.

PERSYARATAN UMUM PENGAJUAN PROPOSAL HIBAH MITI 1. Aplikasi keprofesian untuk pengembangan masyarakat.

2. Sasaran pengembangan boleh spesifik, namun analisis kondisi daerah dan masyarakat harus komprehensif.

3. Isu yang diangkat merupakan permasalahan dari suatu daerah yang berada di provinsi universitas peserta (local action).

4. Isu yang diangkat setidaknya memnuhi aspek-aspek community development

(ekonomi, sosial, lingkungan).

5. Mahasiswa S-1 perwakilan universitas seluruh Indonesia. SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL HIBAH MITI

Untuk sistematika penyusunan proposal HIBAH MITI ini terlampir pada file tersendiri. ATURAN PERLOMBAAN PROGRAM HIBAH MITI

1. Keikutsertaan

Peserta terdiri dari tim yang beranggotakan 3-5 orang

Peserta satu tim harus terdiri dari kolaborasi antarjurusan (minimal 2 jurusan). Peserta adalah mahasiswa D3 atau S-1 aktif yang berada dalam universitas yang sama.

Peserta per universitas tidak dibatasi. 2. Ruang Lingkup dan Batasan Program

Metode atau teknologi yang diterapkan harus nyata (ada dan pernah dipakai) dan sesuai keprofesian.

Daerah sasaran harus lokal, dengan batas maksimal satu propinsi 3. Ketentuan Proposal

Proposal belum pernah dilombakan

Proposal harus disetujui dosen pembimbing 4. Penilaian

Penilaian proposal dilakukan oleh dewan juri yang berasal dari pihak MITI dan MITI-M

Keputusan dewan juri bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. 6. Kriteria Penilaian

(7)

Ketepatan dalam menganalisis masalah

Aplikasi keprofesian (teknologi atau metode) serta inovasi teknologi Ketepatan solusi

Prinsip Dasar Mekanisme Kerja Efisiensi

Kemungkinan keberhasilan dan kesinambungan program (sustainability) meliputi efek kemandirian daerah/masyarakat paska program.

Efek samping program (positif dan negatif) Potensi perealisasian

Rancangan kegiatan Anggaran biaya

Manajemen sumber daya manusia Teknik penulisan

CAKUPAN IMPROVEMENT PROGRAM

Cakupan improvement yang diharapkan diberikan kepada masyarakat antara lain: 1. Pengembangan produk yang belum ada sebelumnya (misal : pengolahan cumi

menjadi dendeng cumi)

2. Improvement produk yang sudah ada sehingga meningkatkan nilai jual (misal: design, kemasan, daya tahan, dll).

3. Improvement pada proses produksi atau peningkatan efisiensi proses (misal: mempersingkat waktu proses produksi dengan inovasi penambahan equipment

tertentu dll).

4. Peningkatan kapasitas produksi produk yang sudah ada (Scale up)

5. Penerapan Teknologi Tepat Guna bagi masyarakat (misalnya pemanfaatan limbah industri atau rumah tangga yang dapat menghasilkan added value)

6. Pemahaman dan perbaikan cara pemasaran produk yang efektif. 7. Improvement dalam pengelolaan manajemen keuangan.

8. Kegiatan lain, menyesuaikan dengan tema improvement yang memang dibutuhkan diwilayah setempat.

Dari antara cakupan ini boleh dipilih sebagian atau akan dilakukan semuanya, tergantung kepada potensi dan kondisi di wilayah masing-masing.

BENTUK APLIKATIF PROGRAM

Bentuk aplikatif program yang dapat dilakukan antara lain:

1. Kegiatan riset aplikatif dalam rangka mengatasi permasalahan masyarakat setempat dan atau peningkatan kualitas produk. Kegiatan yang dilakukan merupakan riset sederhana.

(8)

2. Pelatihan terhadap masyarakat setempat (bisa melibatkan pihak terkait untuk bekerja sama).

3. Pendampingan paska pelatihan dalam jangka waktu tertentu untuk membantu menjalankan program yang sudah didesign hingga diporelah kemandirian masyarakat.

4. Pembuatan pedoman pengelolaan keuangan, katalog, web site, ataupun yang lain sesuai dengan kebutuhan setempat. Dan disosialisaikan penggunaannya kepada masyarakat tersebut.

5. Membantu mendesain alat kerja yang dapat memudahkan pengerjaan usaha masyarakat setempat bisa (produksi bisa meningkat dan/atau mereduksi biaya operasional) .

Dari cakupan kegiatan ini boleh dipilih atau dibuat bentuk kegiatan lain yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.

ALAMAT PENGIRIMAN

Pengiriman proposal HIBAH MITI dapat dikirimkan ke alamat email berikut: ach_diyani@yahoo.com dan cc ke ellita_haniifa@yahoo.com

PENUTUP

Sekian dari penjelasan Petunjuk Teknis HIBAH MITI ini, harapannya bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin oleh seluruh mahasiswa di seluruh Indonesia. Saatnya kita tunjukkan kontribusi kita kepada masyarakat. Saatnya kita tunjukkan bahwa mahasiswa Indonesia bisa berkontribusi luas. Hidup Mahasiswa!

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat hal tersebut, penulis menggabungkan teknologi smartphone android yang sedang digemari anak-anak untuk menghasilkan aplikasi psikotest yang dapat digunakan

Sehubungan dengan telah dilaksanakannya tahapan evaluasi administrasi sampai kualifikasi yang dilakukan oleh pokja konstruksi I ulp kab. kepulauan aru pada paket pekerjaan "

Demikian Berita Acara Pembukaan (download) Penawaran File I ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Panitia

Golf Carts were originally designed to ferry golfers and their equipment from the end of one hole on the course to the start of the next, and back to the clubhouse.. Whatever

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada karyawan alasan kinerja perusahaan menurun karena mereka kurang termotivasi untuk bekerja karena sistem penilaian kerja

Prinsip mendisain regimen DOTS plus • Aminglikosida dan kapreomisin adalah bakterisidal yang sebaiknya digunakan • Dosis maksimal • Disuntik selama fase awal First line •INH

Media periklanan yang digunakan oleh KSPPS BMT NU Sejahtera Cabang Jepara dalam memasarkan produk simpanan wadiah berupa pemasangan spanduk, brosur dan lain-lain

Berdasarkan pada pengalaman kami dan informasi yang ada, diharapkan tidak ada efek yang membahayakan jika ditangani sesuai dengan rekomendasi dan tindakan pencegahan yang sesuai