• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

DINAS BINA MARGA

PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2013

DINAS BINA MARGA

PROVINSI JAWA TENGAH

(2)
(3)

DAFTAR ISI

SAMPUL ...

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

IKHTISAR EKSEKUTIF ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. LANDASAN HUKUM ... 2

C. MAKSUD DAN TUJUAN ... ... 2

D. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 2

E. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN SARANA PRASARANA ... 2

BAB II. RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA ... 4

A. RENCANA STRATEGIS ... 4

a.VISI ... 4

b.MISI ... 4

c.TUJUAN ... 5

d.SASARAN ... 6

B. RENCANA KINERJA TAHUN 2013 ... 7

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 ... 8

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 11

A. PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN ... 11

B. ANALISIS DAN EVALUASI KINERJA ... 14

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN ... 19

BAB IV. P E N U T U P ... 21

A. TINJAUAN UMUM KEBERHASILAN ... 21

B. PERMASALAHAN ATAU KENDALA ... 21

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dalam kurun waktu Tahun 2008 s/d 2013 secara bertahap melaksanakan visi Mewujudkan Kelancaran Arus Angkutan Barang dan Penumpang Dengan Aman Guna Kemandirian Wilayah.

Guna mewujudkan visi dimaksud salah satu tujuan utama Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah yaitu menyediakan prasarana jalan dan jembatan bagi angkutan penumpang dan barang dalam tingkat pelayanan yang lancar, aman dan nyaman.

Mengacu pada tujuan dimaksud, maka terdapat tiga prioritas sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2013 yaitu :

1. Terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km dan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m.

2. Terlaksananya peningkatan jalan provinsi sepanjang 220 km dan penggantian jembatan sepanjang 1.200 m (Meningkatnya efektifitas dan pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS), Terselesaikannya peningkatan aksesibilitas dari Pantai Utara (Pantura) menuju Pantai Selatan (Pansela), Meningkatnya kondisi prasarana jalan dan jembatan untuk mendukung pengembangan Kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi, daerah dengan struktur tanah labil/berpotensi longsor dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah).

3. terpenuhinya peningkatan kualitas dan kuantitas alat berat, sarana laboratorium, material jalan dan jembatan, sistem informasi/data base serta perencanaan dan pengawasan jalan dan jembatan.

Guna mencapai tujuan dan sasaran tersebut pada tahun 2013, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan 3 program dan kegiatan pendukungnya dengan anggaran sebesar Rp. 568.567.508.000,-

Target sasaran kinerja jalan dan jembatan pada tahun 2013 telah direalisasikan sebagai berikut pada sasaran-1 tahun 2008 pembangunan jalan akses menuju terminal baru Bandara A. Yani sepanjang 1,15 Km (100%) telah dilaksanakan sesuai target, pada sasaran-2 indikator terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km dan terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m, rerata capaian 99,67%. Pada tahun 2013 capaian kinerja indikator terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km mencapai 2.574,48 Km (99,31%) dari target 2.592,28 Km dan capaian kinerja indikator terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m mencapai 25.335 m (100%), pada sasaran-3 mencapai lebih dari 100 % dan meningkat bila dibandingkan capaian tahun 2012. Indikator meningkatnya kondisi jalan baik sebesar 86,54% terealisasi 86,70%, meningkatnya kondisi jembatan baik 79% terealisasi 79%, terhubungnya aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota Kab. Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Pekalongan-Kab. Wonosobo-Pekalongan-Kab. Kebumen; Pekalongan-Kab. Pemalang-Pekalongan-Kab. Purbalingga-Pekalongan-Kab. Purwokerto-Kab. Cilacap dan Kab. Kendal (Weleri)-Kab. Temanggung dari target 11,00 km terealisasi 13,715 km (124,68%), dan Membaiknya kondisi prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi maupun perbatasan antar kabupaten/kota, daerah rawan bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah dari target 78,18 km terealisasi 93,266 km (119,29%). Pada sasaran-4 melebihi dari target rencana pembebasan lahan 5,24 Km, seluas 111.429 m², di tahun 2013 ini terealisasi pembebasan lahan : 112,74 Km Seluas : 2.232.727 m², penanganan fisik : 28,19 Km 6,16 Km (4 lajur) 22,03 Km (2 ajur). Dan saran terakhir, sasaran-5 terealisasi penghitungan Lalu Lintas Harian Rata-rata 100 Pos, pengadaan aspal 815 drum, perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah, pengadaan

(5)
(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan mengacu Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, memberikan kewenangan kepada daerah provinsi/kabupaten/kota untuk mengelola dan memajukan daerah secara otonom. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, dan pemberdayaan peran serta masyarakat.

Dalam pelayanan di bidang jalan dan jembatan berdasarkan peraturan perundangan yang menjadi acuan bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD dirinci berdasarkan :

1. Undang – Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

2. Undang – Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

3. Undang – Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

4. Undang – Undang RI Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

5. Undang – Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional 2005 - 2025;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

11. Perda Jateng Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029;

12. Perda Jateng Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 - 2025;

13. Perda Jateng Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Jawa Tengah;

14. Perda Jateng Nomor 4 Tahun 2009 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2013;

15. Perda Jateng Nomor 1 Tahun 2011 tentang Retribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah;

16. Perda Jateng Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Perda No. 11 Tahun 2004 tentang Garis Sempadan;

17. Perda Jateng Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018;

18. Peraturan Gubernur Nomor 82 Tahun 2007 tentang Program Indikatif Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2009 jo Peraturan Gubernur Nomor 30 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 82 Tahun 2007 tentang Program Indikatif Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009;

19. Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana

Teknis pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah;

20. Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok , Fungsi dan Tata Kerja Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah;

21. Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2008 tentang Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana ( RAD-PRB) Provinsi Jawa Tengah.

Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanaan dimasa mendatang dapat berhasil dengan baik, maka harus disusun dalam suatu perencanaan yang matang. Perencanaan yang disusun tentunya harus mempertimbangkan keadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan berbagai dukungan dan hambatan yang akan timbul.

(7)

B. Landasan Hukum

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 dilandasi dengan dasar hukum sebagai berikut :

1. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

2. Peraturan Daerah Provinsi Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor : 6 Seri D Nomor 2);

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Surat Edaran Menpan dan RB Nomor 14 Tahun 2013 tentang Penyampian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014.

C. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 adalah :

1. Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran strategis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah;

2. Sebagai acuan untuk perencanaan kegiatan di tahun mendatang, khususnya dalam perencanaan kinerja di tahun mendatang;

3. Sebagai bukti transparansi dan akuntabilitas kepada publik atas penggunaan anggaran dalam rentang waktu satu tahun.

D. Gambaran Umum Organisasi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah, Nomor 72 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi Tata dan Kerja Dinas Provinsi Jawa Tengah, bahwa Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah melaksanakan :

1. Tugas Pokok

Melaksanakan Urusan Pemerintah Daerah di Bidang Jalan dan Jembatan berdasarkan Asas Otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan.

2. Fungsi

a. Perumusan kebijakan teknis bidang jalan dan jembatan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang jalan dan jembatan;

c. Pembinaan dan fasilitasi bidang bina marga lingkup provinsi dan kabupaten/kota; d. Pelaksanaan tugas bidang bina teknik, pelaksanaan pembangunan dan

pemeliharaan jalan dan jembatan;

e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang jalan dan jembatan; f. Pelaksanaan kesekretariatan dinas;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;

E. Susunan Kepegawaian dan Sarana Prasarana

a. Susunan kepegawaian :

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Tengah, Susunan Organisasi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah terdiri dari :

(8)

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, membawahi : a. Sub Bagian Program b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Bidang Bina Teknik, membawahi :

a. Seksi Penerapan dan Pengembangan Standar Teknik b. Seksi Pengkajian dan Pengujian Mutu

c. Seksi Peralatan dan Bahan Jalan dan Jembatan 4. Bidang Pembangunan Wilayah Barat, membawahi;

a. Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

5. Bidang Pembangunan Wilayah Tengah, membawahi : a. Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan

b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

6. Bidang Pembangunan Wilayah Timur, membawahi : a. Seksi Peningkatan Jalan dan Jembatan

b. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Unit pelaksana teknis Dinas di Dinas Bina Marga adalah Balai Pelaksana Teknis (BPT) yang melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau teknis kegiatan penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa daerah Kabupaten/Kota.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Jabatan Fungsional yang ada di Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah adalah Jabatan Fungsional Perencana.

(9)

BAB II

RENCANA KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA

Pada Tahun 2013 Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah bermaksud memfokuskan pencapaian sasaran utama yaitu :

1. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, dengan sasaran terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km dan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m.

2. Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan, dengan sasaran terlaksananya peningkatan jalan provinsi sepanjang 220 km dan penggantian jembatan sepanjang 1.200 m (Meningkatnya efektifitas dan pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS), Terselesaikannya peningkatan aksesibilitas dari Pantai Utara (Pantura) menuju Pantai Selatan (Pansela), Meningkatnya kondisi prasarana jalan dan jembatan untuk mendukung pengembangan Kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi, daerah dengan struktur tanah labil/berpotensi longsor dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah).

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan dengan sasaran terpenuhinya peningkatan kualitas dan kuantitas alat berat, sarana laboratorium, material jalan dan jembatan, sistem informasi/data base serta perencanaan dan pengawasan jalan dan jembatan.

Sasaran-sasaran dimaksud perlu diprioritaskan dalam rangka mendukung tercapainya visi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah yaitu Terwujudnya Kelancaran Arus Angkutan Barang Dan Penumpang Dengan Aman Guna Kemandirian Daerah.

A. Rencana Strategis

Rencana strategis adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, tantangan dan hambatan yang timbul. Rencana strategis Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2013 merupakan bagian integral dari kebijakan dan program pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama kurun 5 (lima) tahun yaitu sejak tahun 2008-2013. Untuk mewujudkan Renstra tentu ditunjang dengan Visi dan Misi yang rasional.

a. Visi

Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Seperti diketahui bersama bahwa Visi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013, yaitu : ”Terwujudnya Masyarakat Jawa Tengah yang Semakin Sejahtera”

Dengan mengacu pada Visi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, maka Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah memiliki Visi sebagai berikut “Terwujudnya Kelancaran Arus Angkutan Barang Dan Penumpang Dengan Aman Guna Kemandirian Daerah.”

b.Misi

Guna mewujudkan visi tersebut terdapat Misi yang harus dilaksanakan, yaitu : Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan profesional serta sikap responsif aparatur sebagai pelayan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan peningkatan

(10)

kesejahteraan masyarakat perlu didukung oleh aparatur yang profesional dan bersih, serta responsif terhadap permasalahan–permasalahan yang timbul di masyarakat.Memastikan Partisipasi Masyarakat Jawa Tengah dalam Setiap Proses Pengambilan Keputusan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak. 2. Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, pertanian, UMKM, dan

industri padat karya. Pembangunan ekonomi masyarakat berbasiskan ekonomi kerakyatan, dan ditopang oleh sektor pertanian yang maju, sektor UMKM yang tangguh dan industri padat karya yang kuat.ewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan dalam Pelayanan Publik.

3. Memantapkan kondisi sosial budaya agraris yang berbasiskan kearifan lokal. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat merupakan prioritas utama Pemerintah, serta memelihara dan merevitalisasi budaya yang berakar pada kearifan lokal.

4. Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi secara berkelanjutan. Pengembangan sumber daya manusia, sebagai basis dari kemampuan produksi masyarakat akan diarahkan untuk menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi tinggi tanpa diskriminasi karena hanya SDM yang berkompetenlah yang dapat berkontribusi secara optimal dalam proses peningkatan kesejahteraan rakyat. Upaya ini lebih diarahkan pada peningkatan kesehatan fisik dan mental masyarakat, peningkatan pendidikan dan ketrampilan masyarakat, serta ketahanan keluarga.

5. Peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur. Peningkatan perwujudan pembangunan fisik dan infrastruktur lebih diarahkan kepada sasaran – sasaran yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelancaran roda ekonomi, dengan memperhatikan aspek kelestarian alam dan lingkungan hidup serta tata ruang daerah.

6. Mewujudkan kondisi aman dan rasa aman dalam kehidupan masyarakat yang berkeadilan dan terjamin kepastian hukum. Meningkatnya demokratisasi, penegakan HAM dan pemberantasan KKN yang didukung oleh kondisi aman dan rasa aman yang tercermin dengan menurunnya konflik antar kelompok maupun golongan masyarakat, menurunnya kasus kriminalitas, berkurangnya kasus kekerasan dan diskriminasi, serta menurunnya kejahatan transnasional termasuk perdagangan orang.

Sedangkan misi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah adalah, sebagai berikut:

1. Menserasikan jaringan jalan dari pusat produksi ke pusat pasar,

2. Menserasikan moda angkutan,

3. Mendukung pengembangan pariwisata,

4. Mendukung perkembangan perekonomian antar wilayah,

5. Mendukung terwujudnya strategi pembangunan nasional secara menyeluruh,

6. Mendukung usaha peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),

7. Meningkatkan kinerja yang lebih baik melalui pemberdayaan sumber daya yang

ada,

8. Meningkatkan kualitas pengawasan seluruh proses penyelenggaraan jalan dan

jembatan.

c. Tujuan

Guna mewujudkan Misi tersebut, terdapat Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, yaitu :

(11)

2. Peningkatan kapasitas dan struktur jalan dan jembatan yang untuk meningkatkan aksesibilitas jalan dari jalur pantai utara (pantura) ke pantai selatan (pansela)

3. Peningkatan kondisi prasarana jalan dan jembatan untuk mendukung pengembangan kawasan blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi, daerah dengan struktur tanah labil/berpotensi longsor dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah.

4. Rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan provinsi. 5. Peningkatan jalan dan penggantian jembatan provinsi.

6. Peningkatan kualitas dan kuantitas alat berat, sarana laboratorium, material jalan dan jembatan, sistem informasi/database jalan dan jembatan.

d.Sasaran

Adapun sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Pengelolaan Ditinjau dari Aspek Pengguna Jalan

Dari aspek pengguna jalan maka sasaran pengelolaan jalan adalah tersedianya prasarana jalan dalam tingkat pelayanan yang memadai, dalam artian :

- Kapasitas jalan mampu melayani jumlah kendaraan yang ada, sehingga perjalanan kendaraan atau arus (pergerakan) lalu lintas dapat berjalan secara lancar serta dalam kecepatan yang memadai.

- Kondisi perkerasan maupun geometrik jalan memungkinkan perjalanan dilakukan secara aman dan nyaman.

2. Sasaran Pengelolaan Ditinjau dari Aspek Jaringan

Ditinjau dari aspek jaringan maka sasaran pengelolaan jalan dan jembatan adalah terciptanya suatu sistem jaringan jalan yang terintegrasi, mulai dari Jalan Desa, Kabupaten, Provinsi sampai Jalan Nasional.

3. Sasaran Pengelolaan Ditinjau dari Aspek Kinerja Jalan

Dari aspek kinerja maka sasaran pengelolaan jalan dan jembatan adalah : - Mempertahankan kondisi dari ruas-ruas jalan yang masuk kategori mantap

sempurna dengan program pemeliharaan yang sesuai.

- Mempertahankan atau meningkatkan ruas-ruas jalan yang masuk kategori mantap marginal menjadi mantap sempurna dengan program pemeliharaan berkala atau peningkatan.

- Meningkatkan ruas-ruas jalan yang tidak mantap menjadi mantap sempurna dengan program peningkatan struktur dan kapasitas.

- Mengusahakan keserasian jaringan jalan dengan program pembangunan jalan.

4. Sasaran Pengelolaan ditinjau dari Aspek Kepentingan Daerah

Dari aspek kepentingan daerah maka sasaran pengelolaan jalan dan jembatan diprioritaskan dan diarahkan untuk mendukung pengamanan produksi pangan, peningkatan lapangan kerja, peningkatan usaha kecil dan menengah serta pelayanan kebutuhan dasar. Fokus kegiatannya adalah menangani ruas-ruas jalan dan jembatan untuk :

- Menghubungkan kawasan industri utama menuju jalan nasional. - Meningkatkan akses dari dan ke kawasan produksi pangan. - Meningkatkan akses dari dan ke kawasan perkebunan.

- Menghubungkan kawasan produksi ke pusat-pusat pemasaran. - Mendukung pengembangan kawasan pariwisata.

(12)

- Berhubungan langsung dengan prasarana transportasi utama lainnya seperti bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, stasiun peti kemas, terminal bus dll. - Meningkatkan kapasitas lebar jembatan pada ruas-ruas jalan yang menjadi

prioritas penanganan.

5. Sasaran Pengelolaan ditinjau dari Aspek Peningkatan Sumber Daya

Dari aspek peningkatan sumber daya yang ada maka sasaran pengelolaan adalah sebagai berikut :

- Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah.

- Meningkatkan kinerja peralatan yang dimiliki dan memberdayakan peralatan secara optimal sehingga dapat menjadi sumber pendapatan daerah.

B. Rencana Kinerja Tahun 2013

Dalam rencana kinerja Tahun 2013 Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, sasaran, indikator dan target yang hendak dicapai adalah sebagai mana tercantum dalam tabel Lampiran I sebagai berikut :

Lampiran I

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3

1. Lancarnya aksesibilitas

transportasi dari dan ke terminal baru Bandara A. Yani.;

2. Meningkatnya waktu tempuh rata-rata menjadi 45 Km/jam dan terfasilitasinya penanganan jalan dan jembatan nasional.;

3. Terlaksananya peningkatan jalan provinsi sepanjang 220 km dan penggantian jembatan

sepanjang 1.200 m

4. Meningkatnya efektivitas dan pembangunan Jaringan Jalan

- Pembangunan jalan akses menuju terminal baru Bandara A. Yani

- Terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km

- Terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m.

- Meningkatnya kondisi jalan baik sebesar 86,54% - Meningkatnya kondisi jembatan baik 79%

- Terhubungnya aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota Pekalongan-Kab. Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Kab. Wonosobo-Kab. Kebumen; Wonosobo-Kab. Pemalang-Wonosobo-Kab. Purbalingga-Kab. Purwokerto-Purbalingga-Kab. Cilacap dan Purbalingga-Kab. Kendal (Weleri)- Kab. Temanggung

- Membaiknya kondisi prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi maupun perbatasan antar kabupaten / kota, daerah rawan bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah. - Tersedianya sebagian lahan bebas dan

tertanganinya sebagian fisik ruas jalan JJLS di Kab.

0 Km 2.592,28 km 25.335 m 86,54 % 79.00 % 11,00 km (efektif) 78,18 Km (efektif) - Pembebasan lahan 5,24 Km, seluas 111.429

(13)

Lintas Selatan (JJLS);

5. Optimalnya kinerja fungsi jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah;

Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo dan Kab. Wonogiri.

- Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik

- LHR 100 Pos - Pengadaan aspal 815 drum

- Perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah,

- Pengadaan bahan 4 jenis 2.300 buah - Pengadaan alat berat 2 jenis 4 buah

C. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2013

Setelah melalui berbagai tahapan, dengan mempertimbangkan berbagai aspek, ternyata rencana kinerja tahunan Tahun 2013, tidak mengalami perubahan.

Adapun Perjanjian Kinerja (PK) yang telah disepakati antara kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dengan kepala daerah Tahun 2013, yaitu sebagaimana tercantum dalam tabel Lampiran II sebagai berikut :

Lampiran II

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran (Rp.)

1 2 3 4 5 1. Lancarnya aksesibilitas transportasi dari dan ke terminal baru Bandara A. Yani.; 2. Meningkatnya waktu tempuh rata-rata menjadi 45 Km/jam dan terfasilitasinya penanganan jalan dan - Pembangunan jalan akses menuju terminal baru Bandara A. Yani

- Terlaksananya

rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km - Terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m. 0 Km 2.592,28 km 25.335,23 m - Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan - Kegiatan Pemeliharaan Jalan Provinsi - Kegiatan Rehabilitasi Jalan Provinsi - Kegiatan Pemeliharaan Jembatan Provinsi - Kegiatan Rehabilitasi Jembatan Provinsi - 70.114.231.000 44.212.000.000 15.064.910.000 38.416.300.000

(14)

jembatan nasional.; 3. Terlaksananya peningkatan jalan provinsi sepanjang 220 km dan penggantian jembatan sepanjang 1.200 m - Meningkatnya kondisi jalan baik sebesar 86,54%

- Meningkatnya kondisi jembatan baik 79% - Terhubungnya aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota Pekalongan-Kab. Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Kab. Wonosobo-Kab. Kebumen; Kab. Pemalang-Kab. Purbalingga-Kab. Purwokerto-Kab. Cilacap dan Kab. Kendal (Weleri)- Kab. Temanggung

- Membaiknya kondisi prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi maupun perbatasan antar kabupaten / kota, daerah rawan bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah. 86,54 % 79.00 % 11,00 km (efektif) 78,18 Km (efektif) - Kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan Provinsi Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan

- Kegiatan Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan

100.841.000.000

(15)

4. Meningkatnya efektivitas dan pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS); 5. Optimalnya kinerja fungsi jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah; - Tersedianya sebagian lahan bebas dan tertanganinya sebagian fisik ruas jalan JJLS di Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo dan Kab. Wonogiri.

- Jalan dan jembatan

berfungsi dengan baik - Pembebasan lahan 5,24 Km, seluas 111.429 m² - LHR 100 Pos - Pengadaan aspal 815 drum - Perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah, - Pengadaan bahan 4 jenis 2.300 buah - Pengadaan alat berat 2 jenis 4 buah Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan

- Kegiatan Pembebasan Tanah untuk Jalan dan Jembatan di Provinsi Jawa Tengah

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan - Kegiatan Pembuatan

Leger Jalan dan Perhitungan Lalu Lintas - Kegiatan Pengadaan

Aspal untuk Masyarakat Jawa Tengah

- Kegiatan Perbaikan Peralatan Alat Berat - Kegiatan Pengadaan

dan Pendayagunaan Bahan Jalan dan Jembatan Provinsi Jateng. - Kegiatan Pengadaan Alat Berat 14.000.000.000 350.000.000 1.300.000.000 1.300.000.000 1.500.000.000 5.000.000.000

(16)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja dapat diartikan sebagai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam pencapian visi dan melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, yang telah ditetapkan dalam Visi dan Misi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Pengukuran dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil.

Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah dan masukan untuk diproses menjadi keluaran penting dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran.

Pada pembahasan akuntabilitas kinerja tahun 2013 ada 3 (tiga) aspek yang akan dibahas, yaitu :

1. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) 2. Akuntabilitas Keuangan

3. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Untuk memudahkan analisa atas pencapaian kinerja sasaran dipergunakan interval nilai sebagai berikut :

- > 101 = Amat Baik

- 80 - 100 = Baik - 50 - 79 = Cukup - < 49 = Kurang

Penjelasan lebih lanjut aspek tersebut, adalah sebagai berikut :

A. Pengukuran Pencapaian Sasaran

Pengukuran Pencapaian Sasaran adalah untuk mengetahui tingkat capaian dari target yang telah ditetapkan pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan kinerja masing-masing program.

Berdasarkan pada matrik pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) maka dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian target kegiatan dari Dinas Bina Marga dari masing-masing indikator kinerja sasaran mencapai 95,65% atau semua sasaran dapat dilaksanakan dengan kategori Baik dan Amat Baik, seperti dalam Lampiran III.

Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat pencapaian dari masing-masing sasaran dapat dilihat pada matrik dibawah :

(17)

Lampiran III

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi (%)

Capaian Tahun 2012 (%) 1 2 3 4 5 6 1. Lancarnya aksesibilitas transportasi dari dan ke terminal baru Bandara A. Yani.; 2. Meningkatnya waktu tempuh rata-rata menjadi 45 Km/jam dan terfasilitasinya penanganan jalan dan jembatan nasional.; 3. Terlaksananya peningkatan jalan provinsi dan penggantian jembatan provinsi - Pembangunan jalan akses menuju terminal baru Bandara A. Yani

- Terlaksananya

rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km - Terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m. - Meningkatnya kondisi jalan baik sebesar 86,54%

- Meningkatnya kondisi jembatan baik 79% - Terhubungnya aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota Pekalongan-Kab. Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Kab. Wonosobo-Kab. Kebumen; Kab. Pemalang-Kab. Purbalingga-Kab. Purwokerto-Kab. Cilacap dan Kab. Kendal

0 Km 2.592,28 km 25.335 m 86,54 % 79,00 % 11,00 km (efektif) 0 2.574,48 km 25.335 m 86,70 % 79,00 % 13,715 Km (efektif) 0 99,31 100 100,18 100 124,68 0 2.618,93 km 25.335 m 86,18 % 78,32 % 10,425 Km (efektif)

(18)

4. Meningkatnya efektivitas dan pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS); 5. Optimalnya kinerja fungsi jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah; (Weleri)- Kab. Temanggung - Membaiknya kondisi prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi maupun perbatasan antar kabupaten / kota, daerah rawan bencana dan kawasan

pengembangan perekonomian wilayah. - Tersedianya sebagian lahan bebas dan tertanganinya sebagian fisik ruas jalan JJLS di Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo dan Kab. Wonogiri.

- Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik

78,18 Km (efektif) - Pembebasan lahan 5,24 Km, seluas 111.429 m² - LHR 100 Pos - Pengadaan aspal 815 drum - Perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah, - Pengadaan bahan 4 jenis 2.300 buah - Pengadaan alat berat 2 jenis 4 buah 93,266 Km (efektif) Pembebasan Lahan : 112,74 Km Seluas : 2.232.727 m², Fisik : 28,19 Km 6,16 Km (4 lajur) 22,03 Km (2 lajur) - LHR 100 Pos - Pengadaan aspal 815 drum - Perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah, - Pengadaan bahan 4 jenis 2.300 buah - Pengadaan alat berat 2 jenis 4 buah 119,29 100 100 100 100 100 100 52,11 (efektif) Pembebasan Lahan : 112,29 Km Seluas : 2.216.204 m² Fisik : 28,19 Km 6,16 Km (4 lajur) 22,03 Km (2 lajur) - LHR 89 Pos - Pengadaan aspal 1.184 drum - Perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah, - Pengadaan bahan 4 jenis 1.365 buah - Pengadaan alat berat 3 jenis 4 buah

(19)

Sedangkan pencapaian masing–masing sasaran dapat dilihat pada matrik dibawah ini :

B. Analisis dan Evaluasi Kinerja

Pengukuran pencapaian sasaran dilakukan guna mengetahui tingkat pencapaian sasaran dari target yang telah ditetapkan pada masing-masing program.

Untuk lebih jelasnya mengenai tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran adalah sebagai berikut :

a. Sasaran-1 :

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran-1, Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi (%)

Capaian Tahun 2012 (%) 1 2 3 4 5 6 Lancarnya aksesibilitas transportasi dari dan ke terminal baru Bandara A. Yani.; 1. Pembangunan jalan akses menuju terminal baru Bandara A. Yani

0 Km 0 0 0

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa target yang ditetapkan pada tahun 2013 adalah 0 Km sehingga realisasi capaian kinerja juga 0 Km (0%), di tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012 target dan realisasinya juga 0 Km (0%). Target sasaran-1 telah tercapai atau sudah direalisasikan pada awal tahun Renstra, pada tahun 2008 pembangunan jalan akses menuju terminal baru Bandara A. Yani sepanjang 1,15 Km telah dilaksanakan.

Realisasi capaian target Renstra 2008-2013 sampai dengan tahun 2013, pada sasaran-1 telah mencapai sasaran-100%. Hal ini berarti terhadap capaian sasaran-sasaran-1 sesuai dari target yang telah ditetapkan.

b. Sasaran-2 :

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran-2, Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi (%)

Capaian Tahun 2012

(%)

1 2 3 4 5 6

Meningkatnya waktu tempuh rata-rata menjadi 45 Km/jam dan terfasilitasinya penanganan jalan dan jembatan nasional.; 1. Terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km 2. Terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m. 2.592,28 km 25.335 m 2.574,48 km 25.335 m 99,31 100 2.618,93 km 25.335 m

(20)

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa dari target yang ditetapkan pada indikator terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km dan terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m, rerata capaian 99,67%. Pada tahun 2013 capaian kinerja indikator terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km mencapai 2.574,48 Km (99,31%) dari target 2.592,28 Km dan capaian kinerja indikator terlaksananya rehabilitasi/pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m mencapai 25.335 m (100%), meskipun salah satu capaian mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012.

Adapun hambatan dan kendala dalam pencapaian sasaran-2, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Kerusakan yang disebabkan oleh kondisi geografis/topografis, bencana alam banjir dan tanah longsor.

2) Terdapat kekurangan tenaga teknis jalan dan jembatan, seperti pengamat jalan dan jembatan.

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Memakai konstruksi yang awet (rigid pavement) 2) Melakukan kontrol/pengawasan dengan baik.

3) Menyampaikan usulan untuk penambahan tenaga teknis jalan dan jembatan. Adapun realisasi capaian target Renstra 2008-2013 sampai dengan tahun 2013, pada sasaran 2 telah mencapai 100% hal ini berarti terhadap capaian sasaran 2.1 dan 2.2 melebihi dari target yang telah ditetapkan untuk rehabilitasi/pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 2.539,70 km dan rehabilitasi/pemeliharaan jembatan provinsi sepanjang 24.135 m.

(21)

c. Sasaran-3 :

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran-3, Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi (%)

Capaian Tahun 2012 (%) 1 2 3 4 5 6 Terlaksananya peningkatan jalan provinsi sepanjang 220 km dan penggantian jembatan sepanjang 1.200 m

1. Meningkatnya kondisi jalan baik sebesar 86,54%

2. Meningkatnya kondisi jembatan baik 79%

3. Terhubungnya aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota Pekalongan-Kab. Pekalongan-Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Kab. Wonosobo-Kab. Kebumen; Wonosobo-Kab. Pemalang-Kab. Purbalingga-Pemalang-Kab.

Purwokerto-Kab. Cilacap dan Kab. Kendal (Weleri)- Kab. Temanggung

4. Membaiknya kondisi prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar provinsi maupun perbatasan antar kabupaten / kota, daerah rawan bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah. 86,54 % 79,00 % 11,00 km (efektif) 78,18 Km (efektif) 86,70 % 79,00 % 13,715 Km (efektif) 93,266 Km (efektif) 100,18 100 124,68 119,29 86,18 % 78,32 % 10,425 Km (efektif) 52,11 (efektif)

Mengacu pada hasil pengukuran diatas, pada tahun 2013 terlihat bahwa capaian kinerja dari 4 indikator pada sasaran-3 mencapai lebih dari 100 % dan meningkat bila dibandingkan capaian tahun 2012. Indikator meningkatnya kondisi jalan baik sebesar 86,54% terealisasi 86,70%, meningkatnya kondisi jembatan baik 79% terealisasi 79%, terhubungnya aksesibilitas yang aman lancar dan memadai antara lain Kota Pekalongan-Kab. Pekalongan-Kab. Banjarnegara-Kab. Wonosobo-Kab. Kebumen; Kab. Pemalang-Kab. Purbalingga-Kab. Purwokerto-Kab. Cilacap dan Kab. Kendal (Weleri)- Kab. Temanggung dari target 11,00 km terealisasi 13,715 km (124,68%), dan Membaiknya kondisi prasarana jalan dan jembatan dalam mendukung kelancaran arus transportasi wilayah diantaranya kawasan Blok Cepu, pariwisata, perbatasan antar

(22)

provinsi maupun perbatasan antar kabupaten/kota, daerah rawan bencana dan kawasan pengembangan perekonomian wilayah dari target 78,18 km terealisasi 93,266 km (119,29%).

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Peningkatan kapasitas jalan dengan pelebaran/penambahan lajur.

2) Peningkatan struktur jalan dengan perkerasan beton (rigid pavement) dan perkerasan lentur (flexible pavement).

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

1) Penanganan jalan dengan inovasi teknis dan ramah lingkungan dengan cara Cold Milling, Recycling.

2) Penanganan jalan dengan inovasi teknis perkerasan beton bertulang (Reinforced Concrete Pavement)

3) Penanganan jalan dengan inovasi teknis dengan pelebaran menggunakan beton. Adapun realisasi capaian target Renstra 2008-2013 sampai dengan tahun 2013, pada sasaran 3 telah mencapai 100% hal ini berarti terhadap capaian sasaran 3 sesuai dari target yang telah ditetapkan.

d. Sasaran-4 :

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran-4, Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi (%)

Capaian Tahun 2012 (%) 1 2 3 4 5 6 Meningkatnya efektivitas dan pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS); 1. Tersedianya sebagian lahan bebas dan tertanganinya sebagian fisik ruas jalan JJLS di Kab. Cilacap, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo dan Kab. Wonogiri. - Pembebasan lahan 5,24 Km, seluas 111.429 m² Pembebasan Lahan : 112,74 Km Seluas : 2.232.727 m², Fisik : 28,19 Km 6,16 Km (4 lajur) 22,03 Km (2 lajur) 100 Pembebasan Lahan : 112,29 Km Seluas : 2.216.204 m² Fisik : 28,19 Km 6,16 Km (4 lajur) 22,03 Km (2 lajur)

Mengacu pada hasil pengukuran diatas, pada tahun 2013 terlihat bahwa capaian kinerja pada sasaran-4 melebihi dari target rencana pembebasan lahan 5,24 Km, seluas 111.429 m², di tahun 2013 ini terealisasi pembebasan lahan : 112,74 Km Seluas : 2.232.727 m², penanganan fisik : 28,19 Km 6,16 Km (4 lajur) 22,03 Km (2 lajur). Target pembebasan lahan untuk tiap tahun disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan anggaran dalam 1 tahun anggaran.

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Koordinasi pembebasan tanah dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap dan Kebumen serta BPN.

(23)

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

1) Percepatan pencapaian sasaran terhubungnya Jalur Jalan Lintas Selatan.

Adapun realisasi capaian target Renstra 2008-2013 sampai dengan tahun 2013 meningkat bila dibandingkan dengan capaian tahun 2012, yaitu pada tahun 2012 Pembebasan Lahan : 112,29 Km Seluas : 2.216.204 m² Fisik : 28,19 Km 6,16 Km (4 lajur) 22,03 Km (2 lajur) sedangkan di tahun 2013 Pembebasan Lahan : 112,74 Km Seluas : 2.232.727 m², Fisik : 28,19 Km 6,16 Km (4 lajur) 22,03 Km (2 lajur).

e. Sasaran-5 :

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sasaran-5, Indikator kinerja, target, dan realisasinya tercermin pada tabel sebagai berikut :

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi (%)

Capaian Tahun 2012 (%)

1 2 3 4 5 6

Optimalnya kinerja fungsi jalan dan jembatan Provinsi Jawa Tengah;

- Jalan dan jembatan berfungsi dengan baik

- LHR 100 Pos - Pengadaan aspal 815 drum - Perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah, - Pengadaan bahan 4 jenis 2.300 buah - Pengadaan alat berat 2 jenis 4 buah - LHR 100 Pos - Pengadaan aspal 815 drum - Perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah, - Pengadaan bahan 4 jenis 2.300 buah - Pengadaan alat berat 2 jenis 4 buah 100 100 100 100 100 - LHR 89 Pos - Pengadaan aspal 1.184 drum - Perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah, - Pengadaan bahan 4 jenis 1.365 buah - Pengadaan alat berat 3 jenis 4 buah

Mengacu pada hasil pengukuran diatas terlihat bahwa, target sasaran-5 telah terealisasi 100% sesuai target. Sedangkan capaian tahun 2012 adalah sebagai berikut LHR 89 Pos, pengadaan aspal 1.184 drum, perbaikan alat berat 16 jenis 110 buah, pengadaan bahan 4 jenis 1.365 buah, pengadaan alat berat 3 jenis 4 buah.

Dalam rangka meningkatkan capaian kinerja, upaya yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan RKO yang telah ditetapkan sehingga kegiatan bisa terkendali.

2) Melaksanakan rakor POK setiap bulan untuk mengendalikan kegiatan yang sedang dilaksanakan.

3) Melaksanakan pelaporan secara rutin setiap bulan dan pelaporan triwulan sehingga semua kegiatan bisa terpantau.

Oleh karena itu ke depan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja tahun mendatang maka akan ditempuh strategi sebagai berikut :

1) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan RKO yang telah ditetapkan sehingga kegiatan bisa terkendali.

2) Melaksanakan rakor POK setiap bulan untuk mengendalikan kegiatan yang sedang dilaksanakan.

(24)

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, pada tahun anggaran 2013, yaitu :

a. Target Pendapatan

Pada tahun 2013, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah ditagetkan untuk menghasilkan pendapatan sebanyak Rp. 6.325.000.000,- namun ternyata pendapatan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 6.744.755.811,- atau dicapai sebesar 106,63%.

Rincian target dan realisasi pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2013 No Jenis Pendapatan Target (Rp) Realisasi (Rp) Selisih % 1 2 3 4 5 6 1 Pendapatan Retribusi Daerah 6.060.454.000,- 5.618.570.790,- -441.883.210,- (7,29) 2 Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang sah

264.546.000,- 1.126.185.021,- 861.639.021,- 425,70

Jumlah 6.325.000.000,- 6.744.755.811,- 419.755.811,- 106,63 Capaian Tahun 2012 5.750.000.000,- 5.842.846.817,- 92.846.817,- 101,61 Selisih 575.000.000,- 901.908.994,- 326.003.994,-

Berdasarkan tabel di atas terlihat capaian pendapatan Tahun 2013 dibandingkan Tahun 2012, terjadi (peningkatan) sebanyak Rp.326.003.994,- atau (5,02%). Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :

1) Peningkatan dari penjualan hasil penebangan pohon.

2) Pendapatan dari pengembalian kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan. 3) Pendapatan dari pengembalian belanja tahun yang lalu.

4) Penurunan pada pendapatan retribusi daerah akibat penurunan sewa tanah dan bangunan serta sewa alat-alat berat, Alat berat yang dimiliki Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah lebih banyak digunakan untuk swakelola sehingga tidak mungkin ditarik retribusi.

5) Untuk jenis alat berat cold milling yang selama ini banyak menghasilkan retribusi karena disewa oleh rekanan terutama di Jalan Nasional, namun sekarang ini tidak lagi disewa karena pihak Departemen PU yang semula hanya memiliki 1 unit saat ini memiliki 4 unit. Dengan jumlah tersebut maka kebutuhan alat berat termaksud sudah terpenuhi.

b. Pelaksanaan APBD Tahun 2013

Pada tahun 2013 Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah mendapatkan anggaran belanja daerah sebesar Rp. 674.190.560.000,- namun dalam realisasinya anggaran tersebut terserap sebanyak Rp. 648.311.541.530,- atau (96,16%). Anggaran sejumlah Rp. 674.190.560.000,- dialokasikan untuk belanja tidak langsung sebesar Rp. 72.556.417.000,- dan belanja langsung sebesar Rp. 601.634.143.000,- dan target pendapatan sebesar Rp.

(25)

6.325.000.000,-Sedangkan realisasi penggunaan belanja tidak langsung adalah sebesar Rp. 68.675.956.472,- (94,65%) dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 72.556.417.000,-. Untuk belanja langsung dari anggaran yang ada sebesar Rp. 601.634.143.000,- direalisasikan sebesar Rp. 579.635.585.058,- (96,34 %) dan pendapatan dari target Rp. 6.325.000.000,- direalisasikan sebesar Rp. 6.744.755.811,- (106,63%).

c. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Berdasarkan pada hasil perhitungan pengukuran pencapaian sasaran (PPS) yang telah di lakukan di atas dengan membandingkan antara rencana pencapaian target dengan realisasi yang ada berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan, dapat diketahui bahwa Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada Tahun Anggaran 2013 dikategorikan

(26)

BAB IV

P E N U T U P

A. Tinjauan Umum Keberhasilan

Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mempunyai tugas pokok Melaksanakan Urusan Pemerintah Daerah di Bidang Jalan dan Jembatan berdasarkan Asas Otonomi Daerah dan Tugas Pembantuan, mempunyai fungsi yaitu :

a. Perumusan kebijakan teknis bidang jalan dan jembatan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang jalan dan jembatan;

c. Pembinaan dan fasilitasi bidang Bina Marga lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota; d. Pelaksanaan tugas bidang bina teknik, pelaksanaan pembangunan dan

pemeliharaan jalan dan jembatan;

e. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang jalan dan jembatan; f. Pelaksanaan kesekretariatan dinas;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;

Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan efisien mungkin.

Dengan memperhatikan uraian dan beberapa data tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan tugasnya dapat dikatakan berhasil, karena semua target sasaran yang telah ditetapkan dicapai dengan kategori Baik, hal tersebut melalui evaluasi sebagai berikut :

a. Hasil Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) mencapai 95,65% masuk kategori baik.

b. Pendapatan melebihi dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp. 6.744.755.811,- (106,63%) dari yang ditargetkan sebesar Rp. 6.325.000.000,-. c. Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan program/kegiatan

tahun 2013 secara optimal dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan anggaran.

d. Efisiensi dari penggunaan anggaran untuk melaksanakan program/kegiatan sebesar 3,84 % dari angaran yang disediakan.

B. Permasalahan atau Kendala Yang berkaitan dengan Pencapaian Kinerja

Permasalahan atau kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan guna mencapai kinerja yang telah ditargetkan, diantaranya :

1. Pertumbuhan lalu lintas tinggi antara 7 % sampai dengan 10 % pertahun sangat mempengaruhi kinerja pelayanan jalan.

2. Adanya pelanggaran kelebihan beban muatan, ada angkutan melebihi muatan sumbu terberat pada kelas jalan yang ditentukan.

3. Masih ada ruas–ruas jalan yang mempunyai konstruksi yang belum sesuai untuk standar jalan provinsi.

4. Masih terdapat beberapa ruas jalan yang menjadi “bottleneck” sehingga timbul kemacetan pada ruas jalan tersebut.

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan telah selesainya proses Pemilihan Langsung paket pekerjaan yang dilelang, dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 dan

[r]

Here are some quotes about fathers to think about this Father´s Day: ˆIt is a wise father who knows his own child.˜ ˘ William Shakespeare.. ˆBy the time a man realizes that maybe

Sanggahan bagi Rekanan yang berkeberatan dapat ditujukan kepada Pokja Konstruksi ULP Universitas Riau secara elektronik melalui aplikasi SPSE dalam jangka waktu 3 (tiga)

[r]

Dalam rangka Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Provinsi DKI Jakarta atas Belanja Daerah pada Kota Administrasi

Pokja Pengadaan Barang ULP Universitas Riau akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi secara elektronik untuk paket pekerjaan pengadaan barang sebagai

Residential asbestos abatement is the process to determine if a material is asbestos containing and to take necessary steps removal of asbestos containing materials from the