• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Aceh Triwulan III-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp36,09 triliun atau sebesar US$2.75 milyar. Sementara itu PDRB tanpa migas adalah sebesar Rp35,06 triliun atau sebesar US$2,67 milyar.

 Ekonomi Aceh dengan migas secara kumulatif hingga Triwulan III-2016 bila dibandingkan periode yang sama tahun 2015 (c-to-c) tumbuh sebesar 2,94 persen, sedangkan pertumbuhan c to c tanpa migas adalah sebesar 4,06 persen. Dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan usaha Konstruksi yang tumbuh sebesar 16,41 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 10,86 persen.

 Secara y-on-y, ekonomi Aceh Triwulan III-2016 tumbuh 2,22 persen dengan migas dan 3,31 persen tanpa migas. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 19,69 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 11,79 persen.

 Ekonomi Aceh triwulan III-2016 dibandingkan triwulan II-2016 tumbuh sebesar 2,65 persen dengan migas, sedangkan tanpa migas tumbuh sebesar 1,79 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh sebesar 19,61 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi ada di komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 8,38 persen.

Grafik 1. Pertumbuhan Kumulatif Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III 2016 (c to c)

No. 51/11/Th.XIX, 7 November 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH TRIWULAN III - 2016

EKONOMI

ACEH

TRIWULAN

III

TAHUN

2016

DENGAN

MIGAS

TUMBUH

2,22 PERSEN,

TANPA

MIGAS

TUMBUH

3,31 PERSEN

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (c-to-c)

Ekonomi Aceh secara kumulatif hingga Triwulan III 2016 dengan migas tumbuh 2,94 persen (c to c). Dengan mengeluarkan migas, pertumbuhan ekonomi Aceh secara kumulatif adalah sebesar 4,06 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian (B), Industri Pengolahan (C), dan Transportasi dan Pergudangan (H). Kategori Konstruksi (F) merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 16,41 persen,

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

3,06 -17,65 -6,46 16,41 1,97 -0,05 14,71 11,97 2,94 4,06 A B C F G H K O Kategori Migas NonMigas

(2)

diikuti Jasa Keuangan dan Asuransi (K) sebesar 14,71 persen, dan Administrasi Pemerintahan (O) di urutan ketiga sebesar 11,97 persen

.

Pertumbuhan Konstruksi tertinggi didukung dengan masih berjalannya proyek multiyears fly over Simpang Surabaya dan Masjid Raya Baiturrahman. Kategori Jasa Keuangan juga meningkat cukup pesat pada pada triwulan III 2016 karena semakin meningkatnya transaksi keuangan. Selain itu, kebijakan pemerintah untuk mencairkan gaji ke-13 dan ke-14 di triwulan sebelumnya berpengaruh besar pada pertumbuhan lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan JSW (O). Namun demikian, tekanan dari Pertambangan migas dan Industri migas yang masih mengalami kontraksi menyebabkan pertumbuhan terhambat. Lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan (H) mengalami penurunan karena turunnya jumlah penumpang angkutan darat di beberapa terminal besar, meskipun jumlah penumpang angkutan udara terus tumbuh. Kategori Pertanian yang memiliki kontribusi terbesar dalam PDRB juga mengalami perlambatan yang disebabkan karena menurunnya produksi padi.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y)

Ekonomi Aceh pada triwulan III-2016 bila dibandingkan triwulan III-2015 (y on y) dengan migas tumbuh sebesar 2,22 persen. Dengan mengeluarkan migas, pertumbuhan ekonomi Aceh y on y triwulan III-2016 adalah sebesar 3,31 persen. Pertumbuhan terjadi di semua lapangan usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian (B), Industri Pengolahan (C), dan Transportasi dan Pergudangan (H). Jasa Keuangan (K) tumbuh paling tinggi sebesar 19,69 persen, diikuti oleh Konstruksi sebesar 16,10 persen dan Jasa Perusahaan sebesar 9,93 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q)

Perekonomian Aceh Triwulan III-2016 secara q to q tumbuh 2,65 persen dengan migas lebih tinggi dari pertumbuhan tanpa migas yang sebesar 1,79 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, kecuali Pengadaan Listrik dan Gas (D), Pengadaan Air (E), Administrasi Pemerintahan (O), Jasa Pendidikan (P), dan Jasa Kesehatan (Q). Kategori Pertambangan dan Penggalian (B) yang selama ini tumbuh negatif, pada triwulan III mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 19,61 persen. Hal ini dikarenakan meningkatnya produksi gas dan batubara di triwulan

Grafik 2. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-2016 (y on y)

2,05 -14,16 -2,38 16,10 0,02 -1,80 19,69 9,93 2,22 3,31 A B C F G H K M,N Kategori Migas NonMigas

(3)

III seiring membaiknya harga. Demikian juga kategori Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 17,14 persen terutama karena kembali beroperasinya secara penuh PT PIM setelah libur sebulan penuh pada Ramadhan (triwulan II) lalu. Lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi menempati urutan ketiga dengan pertumbuhan sebesar 12,34 persen seiring dengan beralihnya Bank Aceh dari sistem konvensional ke syariah. Kategori Administrasi Pemerintahan menurun karena adanya pencairan gaji ke-13 dan 14 yang terjadi di triwulan II, sehingga di triwulan III ini belanja pegawai menurun, demikian juga dengan Jasa Pendidikan dan Jasa Kesehatan.

Secara umum pola

pertumbuhan PDRB triwulanan (q to q) tanpa migas tiap tahunnya biasanya memiliki tren yang sama dari triwulan I hingga triwulan IV karena faktor musiman. Kategori Administrasi Pemerintahan (O) dan Konstruksi biasanya mengalami penurunan pada triwulan I dan mulai tumbuh seiring meningkatnya realisasi anggaran pemerintah pada triwulan-triwulan berikutnya. Kategori Pertanian tumbuh agak tinggi di triwulan I dan III karena panen raya padi dan beberapa komoditas perkebunan yang dominan di Aceh.

Grafik 3. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III 2016 (q to q) -11,00 -6,00 -1,00 4,00 9,00

I'13 II'13 III'13 IV'13 I'14 II'14 III'14 IV'14 I'15 I'15 III'15 IV'15 I'16 II'16

Pertanian Konstruksi Perdagangan Adm. Pemerintahan

(4)

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (y-on-y)

Ekonomi Aceh pada triwulan III-2016 tumbuh sebesar 2,22 persen jika dibandingkan dengan triwulan III-2015. Jika dilihat dari sisi pengeluaran, pertumbuhan y-on-y tersebut dipengaruhi oleh tumbuhnya komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Konsumsi Lembaga Nonprovit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) dan Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT). Komponen PMTB tumbuh signifikan sebesar 11,79 persen dengan kontribusi terhadap PDRB Aceh sebesar 37,76 persen. Proyek pembangunan multiyears yang dilakukan pemerintah baik pembangunan jalan, jembatan, tugu,

lanscape dan infrastruktur Masjid Raya Baiturrahman serta pembangunan sarana umum lainnya ditambah pembelian barang-barang modal mampu menaikkan nilai PMTB bangunan dan non bangunan pada triwulan III-2016.

Komponen Konsumsi LNPRT juga meningkat cukup signifikan sebesar 9,46 persen. Kenaikan ini banyak dipengarui oleh meningkatnya kegiatan partai politik dan lembaga politik menjelang persiapan pilkada 2017. Jumlah santunan dan bantuan sosial dari lembaga keagamaan dan lembaga sosial juga meningkat pada triwulan III-2016 dibanding triwulan III-2015. Meskipun demikian, kontribusi dari Konsumsi LNPRT masih sangat kecil terhadap PDRB Aceh yaitu sebesar 1,99 persen. Konsumsi Rumah Tangga tumbuh melambat sebesar 2,52 persen dibanding triwulan III-2015. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang cukup signifikan terjadi pada sub-komponen hotel dan restoran, transportasi/angkutan, dan komunikasi yang masing-masing tumbuh sebesar 6,30 persen, 4,41 persen dan 3,44 persen. Konsumsi Rumah Tangga masih menjadi komponen dengan kontribusi tertinggi dalam PDRB Aceh yaitu sebesar 60,58 persen.

Konsumsi Pemerintah menurun cukup signifikan sebesar 13,25 persen. Penurunan tersebut terjadi baik pada konsumsi kolektif maupun konsumsi individu yang masing-masing menurun sebesar 15,85 persen dan 9,57 persen. Pemotongan anggaran baik di APBD maupun APBN berpengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah konsumsi pemerintah pada triwulan III-2016 dibanding triwulan III-2015. Kontribusi komponen konsumsi pemerintah terhadap PDRB Aceh sebesar 21,98 persen.

Ekspor Luar Negeri Aceh menurun signifikan sebesar 69,87 persen. Penurunan tersebut disebabkan menurunnya ekspor barang hingga mencapai 87,87 persen, sedangkan ekspor jasa masih

Grafik 4. Pertumbuhan PDRB y-on-y dan Distribusi PDRB Menurut Pengeluaran 2,52 9,46 -13,25 11,79 -69,87 -33,97 60,58 1,99 21,98 37,76 0,72 1,56 2,22

Kons. RT Kons. LNPRT Kons. Pemerintah PMTB Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri Pertumbuhan Y on Y Distribusi PDRB

(5)

Grafik 6. Pertumbuhan PDRB c-to-c Menurut Pengeluaran

tumbuh positif. Tidak adanya ekspor migas dan turunnya ekspor barang non migas terutama pada komoditi perkebunan (kopi, teh, dan rempah-rempah) dan bahan bakar mineral pada triwulan III-2016 menjadi faktor utama penurunan nilai ekspor luar negeri Aceh dibanding triwulan III-2015. Berbada dengan ekspor, komponen Impor Luar Negeri yang merupakan komponen pengurang dalam PDRB turun sebesar 33,97 persen. Ini menunjukkan bahwa ketergantungan masyarakat Aceh akan barang dan jasa luar negeri pada triwulan III-2016 lebih rendah dibanding triwulan III-2015. Kontribusi dari komponen Ekspor dan Impor Luar Negeri masih minim dalam PDRB Aceh yaitu masing-masing sebesar 0,72 persen dan 1,56 persen.

Bila dilihat dari sumber penciptaan pertumbuhan ekonomi Aceh (y-on-y) triwulan III-2016, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Impor Luar Negeri merupakan komponen dengan sumber pertumbuhan PDRB tertinggi yaitu masing-masing sebesar 3,93 persen, 1,43 persen dan 0,57 persen. Sedangkan sumber pertumbuhan Ekspor Luar Negeri dan Konsumsi Pemerintah bernilai negatif. Dari sumber pertumbuhan tersebut, terlihat bahwa komponen PMTB dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga menjadi komponen yang berperan tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh secara y-on-y pada triwulan III tahun 2016.

Pertumbuhan Ekonomi Kumulatif Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan III-2015 (c-to-c)

Ekonomi Aceh secara kumulatif dari triwulan I hingga triwulan III-2016 juga tumbuh sebesar 2,94 persen dibanding kumulatif triwulan I hingga triwulan III-2015. Meningkatnya ekonomi secara kumulatif (c-to-c) juga didorong oleh meningkatnya pengeluaran pada komponen PMTB, pengeluaran konsumsi LNPRT dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang masing-masing tumbuh sebesar 10,86 persen, 7,59 persen dan 3,61 persen.

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran -2,74 -1,46 0,16 0,57 1,43 3,93 Kons. Pemerintah Ekspor LN Kons. LNPRT Dikurang Impor LN Kons. Rumah Tangga PMTB 3,61 7,59 -4,69 10,86 -46,42 -46,47 2,94 Kons. RT Kons. LNPRT Kons. Pemerintah PMTB Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri Pertumbuhan C to C PDRB

(6)

Grafik 7. Pertumbuhan PDRB q-to-q Menurut Pengeluaran

Pertumbuhan PMTB masih terkait dengan proyek pembangunan multiyear, pembangunan beberapa sarana dan infrastruktur serta pembelian mesin dan barang modal berupa kapal dan bus trans Kutaraja selama tahun 2016. Meningkatnya komponen konsumsi LNPRT secara kumulatif hingga triwulan III-2016 menunjukkan adanya peningkatan kegiatan dari lembaga-lembaga nonprofit di Aceh selama tahun 2016 dibanding tahun 2015, terutama pada partai politik dan lembaga politik terkait persiapan pilkada 2017. Peningkatan konsumsi rumah tangga yang signifikan terjadi pada sub-komponen transportasi serta restoran dan hotel yang masing-masing tumbuh sebesar 6,98 persen dan 5,46 persen.

Secara kumulatif hingga triwulan III-2016, pengeluaran konsumsi pemerintah menurun sebesar 4,69 persen. Penurunan tersebut masih terkait dengan adanya pemotongan anggaran pada tahun 2016 baik pada APBD maupun APBN. Ekspor luar negeri Aceh secara kumulatif juga menurun sebesar 46,42 persen. menurunnya ekspor luar negeri tersebut disebabkan oleh menurunnya ekspor barang sebesar 63,25 persen. Kegiatan impor luar negeri Aceh secara kumulatif menurun sebesar 46,47 persen, penurunan tersebut terjadi baik pada impor barang maupun jasa luar negeri. Menurunnya impor luar negeri merupakan hal yang baik dalam neraca perdagangan luar negeri Aceh.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2016 Terhadap Triwulan II-2016 (q-to-q)

Pertumbuhan ekonomi musiman dapat terlihat dari pertumbuhan ekonomi secara triwulanan (q-to-q).

Secara triwulanan, ekonomi Aceh pada triwulan III-2016 dibandingkan dengan triwulan II-2016 naik sebesar 2,65 persen. Dari sisi pengeluaran, hampir seluruh komponen mengalami peningkatan kecuali pada konsumsi pemerintah. Menurunnya konsumsi pemerintah masih terkait dengan pemotongoan anggaran sehingga realisasi pada triwulan III-2016 menjadi lebih rendah.

Komponen PMTB meningkat sebesar 4,86 persen dibanding triwulan sebelumnya. Peningkatan terjadi baik pada sub-komponen bangunan maupun non bangunan. Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan konsumsi LNPRT meningkat masing-masing sebesar 0,46 persen dan 2,05 persen. Adanya perayaan Idul Fitri, Idul Adha dan Haji pada triwulan III-2016 mampu mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga dan lembaga nonprofit terutama pada lembaga keagamaan. Kondisi perdagangan luar negeri Aceh juga meningkat pada triwulan III-2016, dimana Ekspor luar negeri -80 -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 120

III-15 IV-15 I-16 II-16 III-16

PDRB Kons. Pemerintah PMTB

(7)

Grafik 9. Distribusi PDRBRegional Sumatera

Aceh mampu tumbuh sebesar 8,38 persen, baik pada ekspor barang maupun jasa. Disamping itu, impor barang dan jasa dari luar negeri juga menurun sebesar 21,86 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Sumatera

Ekonomi Sumatera pada triwulan III-2016 dengan Migas tumbuh sebesar 3,88 persen dibanding triwulan III-2015. Jika dilakukan perbandingan antar provinsi di wilayah regional Sumatera, Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi yaitu sebesar 5,28 persen. Aceh menjadi provinsi ke-dua dengan pertumbuhan ekonomi terendah setelah Provinsi Riau yaitu sebesar 2,22 persen. Sedangkan Provinsi Riau sendiri mengalami pertumbuhan ekonomi terendah yaitu sebesar 1,11 persen pada triwulan III-2016.

Jika ditinjau berdasarkan kontribusi dari masing-masing PDRB provinsi di wilayah regional Sumatera, Riau dan Sumatera Utara merupakan provinsi dengan kontribusi PDRB tertinggi yaitu masing-masing sebesar 24,16 persen dan 22,53 persen. Kontribusi terkecil terhadap PDRB Sumatera adalah Provinsi Bengkulu yaitu sebesar 1,96 persen. PDRB Aceh sendiri memiliki kontribusi sebesar 5,05 persen terhadap PDRB Sumatera pada triwulan III-2016.

Grafik 8. Pertumbuhan PDRB y-on-y Regional Sumatera

5,28 5,26 5,19 4,82 4,78 4,64 4,03 3,83 2,22 1,11 3,88 0 Sumatera Riau 24,16 Sumut 22,53 Sumsel 12,90 Lampung 10,38 Kep. Riau 7,74 Sumbar 6,90 Jambi 6,07

Aceh

5,05

Kep. Babel 2,30 Bengkulu 1,96

(8)

Tabel 1

PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Triliun Rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan

Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016 Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 9,74 9,73 10,27 8,02 7,88 8,19

B Pertambangan dan Penggalian 1,75 1,36 1,61 2,33 1,67 2,00

C Industri Pengolahan 2,01 1,70 1,99 1,70 1,41 1,66

D Pengadaan Listrik , Gas 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

E Pengadaan Air 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

F Konstruksi 2,99 3,36 3,52 2,61 2,90 3,03

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,27 6,34 6,61 4,58 4,52 4,58

H Transportasi dan Pergudangan 2,65 2,51 2,54 2,31 2,26 2,27

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 0,40 0,44 0,47 0,32 0,34 0,35

J Informasi dan Komunikasi 1,08 1,10 1,11 1,06 1,08 1,08

K Jasa Keuangan 0,61 0,66 0,75 0,46 0,49 0,55

L Real Estate 1,23 1,32 1,32 1,05 1,12 1,12

M,N Jasa Perusahaan 0,19 0,20 0,22 0,17 0,18 0,19

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 3,06 3,84 3,46 2,34 2,79 2,51

P Jasa Pendidikan 0,74 0,85 0,81 0,63 0,70 0,64

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,86 0,99 0,91 0,77 0,86 0,79

R,S,T,U Jasa Lainnya 0,41 0,45 0,46 0,36 0,38 0,39

PDRB (DENGAN MIGAS) 33,07 34,90 36,09 28,75 28,63 29,39

(9)

Tabel 2

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Persen)

Lapangan Usaha Q to Q Y on Y C to C Triwulan III 2016 Triw II-2016 Triw III-2016 Sumber Pertumbuhan Triw II-2016 Triw III-2016 Sumber Pertumbuhan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -0,37 3,91 1,08 2,91 2,05 0,57 3,06

B Pertambangan dan Penggalian -26,16 19,61 1,15 -29,98 -14,16 -1,15 -17,65

C Industri Pengolahan -7,44 17,14 0,85 -13,89 -2,38 -0,14 -6,46

D Pengadaan Listrik , Gas 1,90 -3,77 -0,01 16,27 5,24 0,01 10,04

E Pengadaan Air 5,60 -0,21 0,00 10,07 4,61 0,00 8,40

F Konstruksi 2,05 4,50 0,46 16,42 16,10 1,46 16,41

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,64 1,35 0,21 1,93 0,02 0,00 1,97

H Transportasi dan Pergudangan 1,45 0,58 0,05 1,04 -1,80 -0,15 -0,05

I Penyedia Akomodasi dan Makan

Minum 0,87 2,13 0,03 7,90 8,84 0,10 8,72

J Informasi dan Komunikasi 0,42 0,38 0,01 2,88 1,94 0,07 2,94

K Jasa Keuangan 1,93 12,34 0,21 17,99 19,69 0,31 14,71

L Real Estate 3,35 0,13 0,01 7,97 6,48 0,24 6,74

M,N Jasa Perusahaan 1,88 6,10 0,04 4,73 9,93 0,06 6,49

O Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 25,96 -10,20 -1,00 26,33 7,01 0,57 11,97

P Jasa Pendidikan 11,91 -8,31 -0,20 18,10 3,09 0,07 9,62

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,64 -8,39 -0,25 14,76 2,92 0,08 8,60

R,S,T,U Jasa Lainnya 0,50 2,56 0,03 3,39 8,90 0,11 5,73

PDRB (DENGAN MIGAS) 0,75 2,65 2,65 3,01 2,22 2,22 2,94

(10)

Tabel 3

Distribusi Persentase PDRB Aceh Menurut Lapangan Usaha (Persen)

Lapangan Usaha 2015 2016

Triw III Tahunan Triw II Triw III

(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 29,46 29,08 27,88 28,47

B Pertambangan dan Penggalian 5,31 5,73 3,89 4,45

C Industri Pengolahan 6,07 5,89 4,86 5,50

D Pengadaan Listrik , Gas 0,11 0,11 0,11 0,11

E Pengadaan Air 0,04 0,04 0,04 0,04

F Konstruksi 9,04 9,48 9,63 9,76

G Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 15,94 15,72 18,18 18,31

H Transportasi dan Pergudangan 8,03 8,01 7,19 7,04

I Penyedia Akomodasi dan Makan Minum 1,21 1,23 1,26 1,30

J Informasi dan Komunikasi 3,28 3,33 3,15 3,06

K Jasa Keuangan 1,85 1,85 1,89 2,08

L Real Estate 3,72 3,78 3,77 3,66

M,N Jasa Perusahaan 0,58 0,59 0,58 0,60

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 9,25 9,01 11,00 9,58

P Jasa Pendidikan 2,24 2,21 2,45 2,23

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,61 2,64 2,84 2,53

R,S,T,U Jasa Lainnya 1,25 1,29 1,28 1,28

PDRB (DENGAN MIGAS) 100,00 100,00 100,00 100,00

(11)

Tabel 4

PDRB Menurut Pengeluaran

Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010(triliun rupiah)

Lapangan Usaha

Harga Berlaku Harga Konstan 2010

Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016 Triw III-2015 Triw II-2016 Triw III-2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 20,42 21,21 21,86 16,27 16,61 16,68

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 0,63 0,68 0,72 0,49 0,53 0,54

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,74 8,57 7,93 5,94 5,59 5,16

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 11,73 12,88 13,63 9,59 10,22 10,72

5. Perubahan Inventori -0,06 -0,01 -0,02 -0,05 -0,01 -0,01

6. Ekspor Luar Negeri 0,66 0,24 0,26 0,60 0,17 0,18

7. Dikurangi Impor Luar Negeri 0,74 0,68 0,56 0,48 0,41 0,32

8. Net Ekspor Antar Daerah -8,30 -8,00 -7,73 -3,61 -4,07 -3,56

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 33,07 34,90 36,09 28,75 28,63 29,39

Tabel 5

Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen)

Komponen

Kumulatif Triw III- 2016 Terhadap Kumulatif Triw III-2015

(c-to-c) Triw III- 2016 Terhadap Triw III-2015 (y-on-y) Triw III-2016 terhadap Triw II-2016 (q-to-q) Sumber Pertumbuhan y-on-y Triw III-2016 (1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 3,61 2,52 0,46 1,43

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 7,59 9,46 2,05 0,16

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah -4,69 -13,25 -7,82 -2,74

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 10,86 11,79 4,86 3,93

5. Perubahan Inventori -88,77 -76,19 66,04 0,13

6. Ekspor Luar Negeri -46,42 -69,87 8,38 -1,46

7. Impor Luar Negeri -46,47 -33,97 -21,86 -0,57

8. Net Ekspor Antar Daerah 25,79 -1,57 -12,65 0,20

(12)

Tabel 6

Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku (persen)

Lapangan Usaha Triw III-2015 2016

Triw II Triw III

(1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 61,75 60,78 60,58

2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,90 1,96 1,99

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 26,42 24,57 21,98

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 35,48 36,90 37,76

5. Perubahan Inventori -0,19 -0,03 -0,05

6. Ekspor Luar Negeri 1,99 0,69 0,72

7. Impor Luar Negeri 2,24 1,93 1,56

8. Net Ekspor Antar Daerah -25,10 -22,93 -21,42

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 100,00 100,00 100,00

Tabel 7

PDRB ADHB, ADHK 2010, Distribusi PDRB ADHB dan Laju Pertumbuhan Regional Sumatera Provinsi Regional Sumatera PDRB ADHB Triwulan III 2016 (Triliun Rupiah) PDRB ADHK 2010 Triwulan III 2016 (Triliun Rupiah) Distribusi PDRB ADHB Laju Pertumbuhan c-to-c y-on-y q-to-q

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Aceh 36,09 29,39 5,05 2,94 2,22 2,65 Sumatera Utara 161,15 117,93 22,53 5,15 5,28 3,00 Sumatera Barat 49,39 37,46 6,90 5,40 4,82 2,06 Riau 172,82 116,01 24,16 1,96 1,11 3,40 Jambi 43,43 32,76 6,07 3,68 4,03 1,27 Sumatera Selatan 92,29 69,05 12,90 4,92 4,78 3,73 Bengkulu 14,02 10,08 1,96 5,20 5,19 1,81 Lampung 74,27 55,08 10,38 5,19 5,26 3,34

Kep. Bangka Belitung 16,44 12,02 2,30 3,62 3,83 1,22

Kepulauan Riau 55,39 40,70 7,74 4,90 4,64 0,34

Gambar

Grafik 2. Pertumbuhan Beberapa Lapangan  Usaha Triwulan III-2016 (y on y)
Grafik 3. Pertumbuhan Beberapa Lapangan Usaha  Triwulan III 2016 (q to q)  -11,00-6,00-1,004,009,00
Grafik 4. Pertumbuhan PDRB y-on-y dan Distribusi PDRB  Menurut Pengeluaran 2,52 9,46 -13,25 11,79 -69,87 -33,9760,581,9921,9837,760,72 1,562,22
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB   Menurut Pengeluaran -2,74 -1,46 0,16 0,57 1,43 3,93Kons
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Arachis pintoi sebagai biomulsa dan pengaruhnya terhadap produksi tanaman jagung manis ( Zea mays saccharata Strut.) dibandingkan dengan Calopogonium mucunoides ,

1) Proses APO08 - (Mengelola Hubungan) berada pada level 3, sedangkan target yang ingin dicapai yaitu level 5 yang artinya implementasi layanan m-banking untuk

menggunakan instrumen lembar pengamatan aktivitas guru dan peserta didik yang telah dibimbing, (2) Data tentang kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran

Diakses pada 30 April 2020 dari Babble:

Cara kerja robot dalam menyapu lantai adalah dengan memutar sapu yang terdapat di sisi depan bawah serta bagian tengah dari robot dan menggunakan vacuum cleaner untuk

WT Strategi: UKM Kerupuk Kulit dapat meningkatkan kualitas produk seperti merek, perijinan, BPOM pegemasan.Berdasarkan hasil obsevasi dan pengamatan produk kerupuk

(1994), kegiatan Hasil pengukuran seismik dan magnetik dengan vulkanisme di Jawa ditunjukkan oleh keterdapatan lava lintasan berarah barat laut – tenggara yang memotong