-
'
TUGASAKHIR
KS 1701
IIILII( PEiti'US l AI(""'"
I
!HST I T ~T TE IINO tOGI...._ _ _ _
s _ t: ,._ u _ L u_ H_- _:N~O::
PE:::N::f!E:R~
~
STUD I PERENCANAAN
STANDARISASI MAINTENANCE PADAALAT-ALAT BERAT
DI
PT.
PELAYARAN MERATUS
Dituau.o OJeb :
NURFATONI
4201.109.615
I<SYf
h.n.St.j
N'l-Lr-...1- r
h-tL-f
P ell.Pu ;, rA KAAN
I T S
'Tgl. Ter im a ! ; ;~
& -
'2ifv'/'
Terima Da ri
r
r-J
No.Agenda Prp.l "7?/
;Gij
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTASTEKNOLOGIKELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
STUDIPERENCANAAN
STANDARISASI MAINTENANCE PADA ALAT -ALAT BERAT
01 PT. PELAYARAN MERATUS
TUGASAKIDR
Diajukan G una Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pad a
.Jurus~tn Teknik Sistem Perkapalau
Fakultas Teknologi l<elautan lnstitut Teknologi Sepuhtb Nopember
Surabaya
Oo~n Pembimbing I
ir.
Owi Priyanta, MSE NIP. 132 085 805Menyetujui :
SURABAYA
JULI, 2004
Oosen Pembimbing II
u~t
£0 ·
Tu~~~~ Aldtir ini Tclah Diujikan l'ada Jlrcscntasi Akhir (1'3)
Tu ~as .\Jdtir Semeste r Genap Tahun :\jaran 2003/2004 Tanggal 21 Juli 200-1
\l c ng~tuhui Dosen Penguji Prescntasi Akhir (PJ )
Duscn l'cnguji I
-lr. I \\'uynn l .i n ~::,:n, I\ IT NIP. 131 ~IS 662
00~('11 I'CIIj:U j j J
'l.Sc
Dosen Pcnguj i 2
:'\liP. IJI 9J3 2'>~
l>osen Pcnguji .t
I
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN - ITS
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
KAMPUS ITS KEPUTIH SUKOLILO SURABAYA 60111 TELP 5994754 5994251 - 55 PES 1102 FAX 5994754
SURAT KEPUTUSAN PENGERJAAN TUGAS AKHIR KS 1701
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik pada jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS, maka perlu diterbitkan Surat Kepu tusan Pengerjaan Tugas Akhir yang memberikan tugas kepada mahasiswa tersebut di baw ah 1ni untuk mengerjakan Tugas sesuai judul dan lingkup bahasan yang telah ditentukan.
Nama Mahasiswa NRP
Dosen Pembimbing
Tanggal Diberikan Tugas Tanggal Diselesaikan Tugas Judul Tugas Akhir
Surabaya, Maret
Nur Fatoni 4201 109.615
1. lr. Dwi Priyanta,MSE 2. Lahar Baliwangi,ST,MEng
Studi Perencanaan Standarisasi Maintenance Pada Alat-Aiat Berat Di PT. Pelayaran Meratus
.Jurusan Tekntk c::..l.t .. m Perkapalan J:1;:r..-i<t>l::o" ITS - -.-.,i'-...
Surabaya, 03 Maret 2004 Yang menenma tugas:
Mahastswa Dosen Pembtmbing II
'1/
Noc F"L
~
t;~T
,Moog
NRP 4201. 109.615 NI P.
i
Abstract
I he planmng of mamtcnancc standardization ts planning mamtcnance actt~tt~
dcstgn whtch ts proper due to characteristic mstrument to mcrease "'
perfonnance. the bacl .. ground or tiS destgn planning comes from the pcrfonnancc
decreasrng from ~uch or tool production. that is handling CODiarner instrument
whtch ts calkd reach stack..:r wtth ..:ngine model TWO I 030 ME that is not
approprutte to th~t poli ty or perfonnance
Standardi1.at1on design is 11orl...cd at PT. Pclayaran Meratus by bench marking as
the be~t practi ce maintcnancl! and key perfom1ance indicator as polrcy or the
manufacture. that decision with 83% avai lability and 95% Reliability.
'I he design "a~ preceded by accounting to hour meter establishment as
standardization for overhaul standar<t thus the maintenance standard tzation
planmng ttsclf ts based on two methods they are audit maintenance method and
RC\11 <Relrabtlttv centered method) Aud11 maintenance method tS a failure
anahst~ method by conducting an audit the supporting factors caused. the fatlurc
hy applymg sur'\cy or questtoners to the man po"er about maintenance system.
mcdtum and mfra~tructurc. "a rehouse etc. :>!ext. the result e\·aluated '' htch ts
gOing to be reference de~tgn of maintenance standardization. The second process
IS standardt/allon mamtenancc dcctston uses RCM methods that have fifth steps.
first de tine svstcm. its expla in the system will be analyzed that as reliab il it~ bloc~
ii
Tht: function of each the sv~tcm and the functional failure v,iiJ be happen, tho:
th1rd IS introduction flulure mode bv FMEA (Failure :vtode Effect Analvsts)
.
.
m.:thod or I I A !1-ault I rcc Anal:-s•sl method. The fonh steps is evaluation of th.:
llulurc that ;:xplam ho" to handle the fat lure. and the last steps tS strateg) decision
iii
Abstrak
Per.:ncanaan standansas• mamtcnancc adalah pcrancangan al;tifitas maintenance
yang scsua1 dcngan karatcnsul.. alat untul.. pcningkatan perfonnance dan alat uu
sendm. perancangan 101 d•latar bclakang• dan adanya penurunan perfonnance dan
suatu alat produk~• ym tu alat handhng container }ang biasa d1sebut dengan
r<:achstacker dengan modi!! engme TWO I 030 ME yang tidak sesua1 dcngan
pohcy performance yang ada. Pcrancangan standarisasi d1lakukan d•
p·r.
Pela\aran Meratus dengan bench marking berupa best praktise maintenance dan
key pcrfbrmance Indica tor odalnh policy dari perusahaan terscbut yaitu 83%
avab il ity dan 95% Rca libility.
Proses pcrancangan d1awa li dcngan perhitungan untuk penetapan nilai hour meter
sebag~1 acuan untuk standar overhaul, kemud1an perancangan sta ndar
mamtenance uu scndiTI didasarkan pada dua metode yaitu yang penama adalah
mctodc audu mamtenance dan yang kedua adalah metode RCM 1Reahb1lit\
Centered Mamtenancc) Mctode audit maintenance adalah sebuah metode analisa
kegagalan dengan cara mcngaud1t fal..1or-fal..1or pendukung yang menyebabkan
adanya l..egagalan yauu dengan mengadakan sunei atau kUJSJOner terhadap man
po"er mcngena1 s1stcm mamtcnanct! yang dilakukan. sarana dan prasarana.
1\archouse dll. hasil 1ang d1peroleh a~an d1evaluasi untuk selanjutnya dnad1kan
acuan pcrancangan standarisasi mamtenance. Proses yang kedua adalah pcnentuan
standar mamtenance dengan menggunakan metode RCM dimana metode mi
rncmpunva1 lima langl.ah kt:~a yang pertama adalah pendefisian sistem ya itu
iv
\'ang kedua adalah pcngcnalan fungsi dan kerusakan fumgsional yaitu berupa
penJabaran tentang fungsi dan uap-tiap sistem dan kerusakannya, yang ketiga
adalah pcngcnalan cara kerusakan dcngan metode F:\IIEA atau FT A. langkah ~ang
k.:.:mpat adalah e' aluasa kerusakan yaatu mcngcnai bagaimana cara pcnanganan
kerusakan \ang ter_1ad1 dan langkah ~ang terakh1r yanu dengan penentuan strateg1
penanganan yang bcrupa kcputusan mengenai rencana aktifitas mamtenance yang
I'
KATA P E~GA N TAR
&gala Pu_11 syukur t.:rcurah kehadtrat Allah SWl semata yang telah
mencurahkan ~egenap keschatan. l..esabaran. ketabahan dn ketabahan selungga
kam1 berhas1l mcnvu~un dan mcnyclcsaikan tugas akhir dengan _rudul ··studt
Perencanaan Standarisast Mamtenance Pada Alat-Aiat Berat Di Pl. Pcla~·a r an
Mcratus". Tugas akh1r 1111 mcrupakan salah satu syarat kelulusan studi untuk awal
suatu kcg1atan penerapan tcrhadap scgala perl..uliahan dan li terature stud1.
Dalam keso::mpatan 1111 pcnul is ingm menyampaikan rasa tcrima kasi h yang
seb.:sor-bc5a rnva ala ~ bantuan, bi mbingan dan dukungan da ri berbagat belah
pi hak. yaitu ·
I. 1\.o::pada kcdua otang tua l..am1 , serta keluarga tcrcinta vang telah
mo::mberil..an dukungan mori l dan sp~ri tu i l serta do'a restu yang tu l u~
untuk l..dancaran pcndidikan kami.
2. Bapal.. lr D\\ 1 Pnyanta, MSI: sebagai dosen pembimbiog l
3 Bapak Lahar Bahwangt, ST. Meng sebagai dosen pemb1mbmg II
4 13apak lr I \\a~ an Lmgga. MT sebaga1 dosen pcmb1mbmg
5 13apak lr Suf\O W1dodo Ad_11. MSc scbagai ketua jurusan Tekmk
S1stem Pcrkapalan
6 Kepada kcluarga bcsar PT. Pclayaran Meratus. khususnya Div1s1
Alat-Aiat Berat J;mt Surabaya yang telah memberikan data-data dan
"'
7 Scluruh Ieman-Ieman scpcrjuangan dan ternan-ternan lainn~a yang
uual.. dapat d1scbu1~an satu persatu yang telah senantiasa memberikan
scmangat. mou' as1 dan do· a res1u
Dengan ~erendahan hau penults menyadan bahwa tugas akhir im Jauh dan
sempurna, sehrngga mcncnma knuk dan saran yang bersifat membangun untuk
tercapa1nya kcsempumaan tugas akhir 101 Penulis berharap segala sesuatu yang
Ielah penults hasilkan dalam tugas akhir ini dapat bennanfaat bagi scmua pihak
dan terima kas1h
Surabava, 18 J ul i 2004
DA FTAR lSI
Abst ract (Enghsh )
Abstrnk (lndoncsm) Ill
KATA PE'\;GAYI \R I'
0 .\FTAR lSI
BA B I. PF: '\'DA IIl LLI:\ .'l 1.1 . Umum
I 2 Latar Belakang
1.3. Maksud Dan tujuan 2
1.4 Manlaat '
·'
15 Lokasi kcgiatan
1.6. 13atasan Masalah
BAB II. T II"J AUAN Pl iSTAM
II I. Peng~nalan 5
II 2 Alat-Aiat Bcrat 6
ILl Kon>ep Standansas• :vtamtenance Alat-Aiat Berat 7
11.4. Perancangan Standansas• 9
11.5. Rehab•luy 9
ll 5 I F ungs1 Keandalan 10
BAB Ill. ~ I £TOOOLO G I
I . !Jmwn
~ Pengumpulan Data Standar Mamtenancc Lama
3 ldcnuliJ..a~t S1andar Maintenance Lama dan Evaluasi 4. Perancangan Standar Mamtenance yang bam
4 I Anah~ Perancangan Yang Ham Dengan Data Real
5. Penctapan Standar Maintenance
BAB IV. A"A LI ~ A DATA
IV. I. S!ttdt Pendahul uan
IV. I .I. Sistcm Opcrasional
IV. I .2. Sasaran Mutu
IV.2. Proses Analisa
Perlutungan Hour Meter Untuk Alokasi Unit Yang
Mengalami Kcmaan
I I Pcngumpulan Da1a
1.2 Data Pcralatan
I 3 Data Waktu Antar Kerusakan
I I. Pengumpulan Data Standar mamtcnance Lama
Il l Pcngtdenlt fikru.tan Dan E valuast Standan maintenance lama
• Pcrancangan Standansasi Maintenance
13
15
17
18
19
19
21
21
23
24
2525
26
26
BAB \'. PENlfTtiP
V. l Kesnnpulan
V.2. Saran
OAFT..\R PUSTAKA LAMPIR..\ ;-.
IA11nptrdn A Pcrhtnmgan Hour Meter Untuk Kehlllilll Eng~ne
Lampiran B : Audll Mamtenance
Lamptran C : Define Sistcm
Lampiran D : Standar Mamtenance Lama
Lamptran E : ::>randar Maintenance lama
32
1.1 l mum
BABI
1'1::1\DAH ULUAN
Kebutuhan-~ebutuhan transportasi di darat maupun di !aut semakin
lama semakm berkembang tetapi ekonom1 di negara kita semakm menurun
bebcrapa manufaktur scmakin mempererat pengeluaran mereka dcngan
bcrbaga1 cara Pcrusahaan yang mernpunyai jasa-jasa rransportasi ataupun
perusahaan yang mcmpunyai alat-alat pendukung kerja yang berhubungan
dengan engme tidak bisa lepas dan itu semua, keberadaan engme ataupun
mesin-mcsin masih mendominasi kegiatan produktifitas
perusahaan-pcrusahaan ui Indonesia.
Olch ~cbab itu pemeliharaan alat-alat produksi, mesin-mesin
produksi maupun engine-engine sebagai alat penggeraknya menjadi hal yang
sangat d1perlukan untuk mendukung besamya produktifitas yang diharapkan.
Kegagalan produks1 ~arena kerusakan-kerusakan yang terjadi terhadap
mesm-mesrn produksr mcmbuat kemunduran terhadap produktifitas yang mgm
dicapar, untuk uu perlu kontrol yang e!Tektif dan eftisien terhadap struktur
kel)a dan alat produksr yang drgunakan.
1.2 Latar Belakang
Mcnurunnya Performance alat-alat produksi eli PT. Pelayar.m
Meratus karcna belum adanya perbarkan standarisasi maintenance membuat
prod uktifitas yang mcnurun, hal ini dikarenakan seringnya engine mengalami
trouble shooting mau kerusakan-kcrusakan yang tidak menentu menyebabkan
turunnya reahb1hty yang d1harapkan yang Juga mengacu pada tunmnya ph}sical avabillt)'.
Faktor ) ang sedikit ban yak mempengaruhi adanya kerusakan yang udak mencntu tu d1antaranya adalah m1s-opera11on, mts-mamtenance. Ltle Tame dan komponen dll Perbatkan standar-standar maintenance yang belum bcrubah padahal dtkctahui bahwa performance dari alat-alat produksi tidak mencapat dari Policy yang dikeluarkan melatar belakangi pembuatan tugas akhtr in1.
Untuk llu d1harapkan adanya perhitungan-perhitungan untuk mengetahui umur dari engine untuk digunakan sebagai !ltik awal untu~
perbaikan-perbaikan dibidang maintenance serta adanya perbaikan standar maintenance yang sudah ada sebagai acuan untuk pembuatan maintenance untuk eng1ne berumur yang diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk pcn1ng"atan phystcnl avabihl) .
Ada dua macam jcms mamtenance yang perlu dipcrhttungkan untuk proses d1atas ya11u : Preventive Maintenance, Corrective Maintenance. Pre,enU\e Matntenance adalah pelaksanaan maintenance yang dtlakukan
~cara berkala untuk mcncegah ataupun memperkecil adanya
kerusakan-kerusakan ) ang tc~jadi , Correcuve Maintenance adalah pelaksanaan mamtenance untuk mcmpcrbatkl kcrusakan-kerusakan dari alat produksi.
1.3 • . \1aksutl dan Tujuan
Pcningkatan Produktifitas dan peningkatan performance alat-alat produksi ada lah dua hal yang sangat berhubungan, pcningkatan performance dari alat produksi akan mcningkatkan pcndapatan itu sendiri besarnya nilai
b1aya untuk penmgkatan performance harus dim inimalkan sehingga
d1dapatkan produktilitas yang tinggi dan biaya perawatan yang rendah
Tujuan utama dan pembuatan tugas akhir ini yaitu untuk pembuatan
standar-standar maintenance untuk peralatan handhng container khususnya
untuk umt ReachStacker dengan type engme TWD 1030 ME sebag31 acuan
untuk penmgkatan perfonnancc dari alat itu sendiri.
1.4. 1\tanfaat
Dcngan adanya standar maintenance yang baru yang mengacu pada
perba1kan terhadap standar yang sudah dan memaksimalkan komponen
pendukung dari maintenance seperti tools, man power, ware house,
opcras•onal dll, dihu rapkan nant inya dapat di1,runakan sebagai ac uan untuk
pencn tuan bcsamya biaya perawatan yang dikeluarkan dan untuk penentuan
pol icy-pol icy untuk alat-alat yang mengalami ketuaan serta mempennudah
proses kerJa yang akan dilakukan.
1.5. L ~ lul s i Kegiata n
Lokas1 pelaksanaan penclitian dilaksanakan di PT. Pelayaran
Mcratus Suraba)a.lndonesia,yaiiU d1d1visi alat-alat berat k.hususnya d1 Unn
Suraba~a
1.6. Ba tasan :\lasalah
Proses pengerJaan d1batasi dengan pembatasan standar-standar
mamtenance untuk Engine saja yaitu untuk model en~:,>ine TWD 1030 ME
karena pada pcralatan handling container dibll!,>i rnenjadi beberapa
bagian-bag•an d1mana baJ,>ian-bagian tersebut adalah sebagai ben kut :
I. Engme
2 Torque Converter (lransmisi)
~
.). Deffercnual & Planetary Wheel
4 Steenng & Bral..c 5 llydrauhl..
6. Electncal
7 Chasts Body, Cabin & Cab
8.
AnachmentStandansas1 maintenance alat-alat berat yang didapat adalah standarisasi untuk unit secara global, standarisasi maintenance untuk unit yang mcngalami ketuaan tidak dibahas karena mernang standarisasi inilah nantinya sebagai acuan untuk pcmbuatan standansasi maintenance untuk alat yang
mengalami ketuaan
BAB II
TI'\.J AUA!'O P US TAKA
II. I. Pengenalan
TugfiS Aklrir
TuJuan utama dari penga1Uran maintenance 1tu sendm adalah untuk mcmm1malkan teJjadmya breakd0\\11 yang secara tidak langsung akan mcmngkalkan avability dari suatu sistem pada biaya yang m1mmum
Pro~cs tc~jadinya breakdown mengakibatkan hilangnya
sebuah output yang dapat mendukung peningkatan produl..'tifitas suatu sistcrn itu scndiri Sccara mendasar ada dua komponen dalam maintenance yang dapat digunakan untuk mewujudkan tujuan seperti diatas yailu preventrve mamtenance adalah untuk mengurang• tel)admya kcrusal..an pada wal.:tu yang telah ditentukan, correclll'l! 1/WIIIIenance adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki l..erusakan dan perlengkapan yang bersifat sigmfikan )ang terjadi.
Dan dua metodc diatas preventive maintenance secara umum scnng d1gunakan oleh industn dan pcnclitian suatu akademik karena metodc 101 dapat memberikan kontribusi yang rasional tentang perawatan dan perlengkapan operasioai.(Hans Lofsten)
Proses pcrawatan adalah proses yang bertujuan untuk pembentukan suatu alat yang mempw1yai kesiapan (Avability) dan kcandalan (Reai Jbility) yang bagus untuk penunjang terpenuhinya target-target yang diharapkan.
Pembahasan mengcnai maintenance secara global dapat
digolongkan menjadi dua komponen besar yaitu pcncegahan
(preventive I proactive).perbaikan (corrective i n:active).
ll.2. ALAT-ALAT BERAT
Tugas Akhir
Bentuk dan Jems dan alat-alat berat itu sendm juga
bennacam-macam mulai dari Forklift, forklift Loader, Reach Stacker
dan lain-lain. Pada studi ini pcnjabaran mengenai standarisasi
maintenance alat-alat berat adalah standansas1 penanganan untuk
pelaksanaan perawatan alat-alat berat khususnya reach stacker, reach
stacker adalah suatu alat handling container yang mempunyai kapasitas
angkat container dengan beban sckitar 40 ton, alai ini berfungsi untuk
Iift-on dan l1 ft-off serta pcnumpukan-penumpukan contamcr.
Oi\'lsi AAB adalah b1snis pcnunjang dan b1sms utama PT
Pelayaran Meratus bisnis utama dan PT Petayaran Meratus adalah
Pclayaran/Annada sedangkan di Divisi AAB adalah penanganan
kontainer dari kustomer kami sampai termuat dalam annada kapal..
Divis• AAB berdiri sejak tahun 1992 dati mulai bcrdiri hingga
sekarang d1vis1 AAB berkembang dengan pesat dengan pengadaan unit
yang sampai sekarang telah mcncapai ratusan urut alat berat yang
terst:bar di scluruh cabang PT Pclayaran Meratus di bebcrapa kota di
Indonesia
Dengan ratusan umt alat-alat berat dan Juga scmakin
kompleksn~ a permasalahan yang dihadapi, dibutuhkan suatu
man~1emcn yang baik untuk mcngclola divisi ini, manajcmen yang
bagus juga bcrlaku bag1 ba£,-ian maintenance alat-alat berat karena
tuntutan Jam l..erJa yang padat, maka diharapkan semua alat harus
dalam J..ond1~1 yang scmpuma. Hal ini membutuhkan manajemen dan
pcrsoml mamtenance yang handal dan profesional.
01\·tsl AAB mengacu pada program perawatan dan
pcmchhar.mn umt alat-alat bcrat secara corrective dan prevenllve guna
mcndukung operasional
11.3. KONSEP STANDA RISASJ MAINTE~ANCE ALAT-ALAT
BERAT
Tugus Akhir
Sw ndarisasi mamtcnancc alat-alat bcrat adalah suatu standar
pcrawatan mengenai berapa hour meter pergantian ol i dan fi Jtemya
ataupun bagaimana alat itu diperlak.-ukan serta berapa lama diadakan
proses pcrganuan engine.
Atau dapat d1katakan konsep standarisasi maintenance
alat-alat berat adalah pemahaman penjabaran mengcna1
undakan-undal..an \ang perlu dtlakukan pada alat-alat berat untuk pemenuhan
pcra\\atannya uu sendtri guna mendpatkan basil sepert1 yang
diharapkan beb<!rapa konsep yang menjadi dasar standarisast
mamtcnancc untuk alat-alat berat yang digunakan sebagai bench
marking yaitu :
I. 8('St Practise maintenance (By Ricky Smith. Life Cycle Engineering)
.\fetode. s/ralef!.t dan lindakan adalah suatu pelaksanaan yang
memhuu1 opera11 dun mamtenance dapat lebth effisten. dan mengurangt
peluk~arwan mamlenance 1111 sendm, btaya yang dtkeluarkun
pcngemhungun keumlalan serta menmgkatkan mouva.>t kerya
IJcst pracuse maintenance itu sendiri didefinisikan kedalam dua katagon yang pcrtarna adalah standar dan yang kedua adalah metode. Standar adalah level-level pcnJ,'llkuran performance dari suatu tindakan rnamtenancc scdangkan metode atau strategi adalah cara-cara yang dilaksanakan untuk pelaksanaan maintenance dan harus di sesuaikan dengan pemcnuhan standar.
Komponen s tratc~i dari J>rcvcntivc .Maintenance • Maintenance skills training
• Work flow analysis dan kebutuhan perubahan (organisasi) • Work Order SJStem
• Preventive rnamtenance plan
• Mamtcnancc cngmeenng de' elopment • Trammg planner-scheduler
• Mamtenance In\ en tory and purchasing • CMMS
• Management report
• Return
on Investment • F.valuas111.4. Pernncangan Stanc.larisasi
Perancangan standarisasi maintenance didasarkan pada
pcngcmbangan performance dan alat dengan lebih mendeta1lkan
aku fitas dan rene ana perawatan. RCM (Reliability Centered
mamtenance) diJad•kan dasar acuan untuk proses perancangan. RCM
adalah suatu sJstcm proses proactive untuk analisa suatu sistem
cnginecnng
Langkah-langkah untuk RCM analysis adalah sebagai
berikut ·
Pcnctuan sistem
2. i>cngcnalan Jimgs• dan li.mgs10nal tailure
3. Pen gena ian cara kegagalan perlengkapan
4. f·.valuasi kegagalan perlengkapan
5. pemilihan strategi penj,'llturan kegagalan :
• penentuan dan pengoptimalan rencana dan aktifitas dari
perawatan
• Pengenalan perubahan perancangan s•stcm
• Penentuan perlengkapan cadangan
11.5. Renlibili t ~
Tttgu< Aklrir
Realib1lity adalah pcrmainan sebuah peningkatan peraturan
d1dalam disiplin ilmu engineering yang semua itu tergantung dari
sistcm yang lcbih baik dan penurunan failure (kerusakan).
Sccara luas keandalan itu sendiri di anikan sebagai suatu
brcakdo1\n dan kerusakan (EE.I.ewi.l), sedangkan dalam rekayasa
keandalan d1artikan scbagru probabilitas komponen peralatan yang
dapat beroperabi dengan baik selama periode waktu tenentu dan
dalam kondis1 kerja tenentu
Keandalan JUga d1defimsikan sebagai suatu sistem unruk
mcmcnuh1 fungs1 yang diharapkan dan tidak mcngalami
kerusakan-kerusakan pada saat rnemenuhi fungsi tersebut sampai pada penodc
w<t~tu yang tt:lah d1tetapkan.
Definis• dari kerusakan itu sendiri juga diartikan dengan
kcmunduran kerja terhadap rungsi yang stabil dan perlu dipabami
variable ya ng lam yang pcnting yang mempengaruh• terhadap
keandalan itu sendiri adalah waktu sehingga dapat dikatakan
keandalan adalah fungsi dan waktu.
n .S.I.Fungsi keandalan
Tug11s Akhir
Dan ddin1s1 sebdumnya keandalan dari suatu s•stem dapat
d1katakan sebaga• probab1litas suatu sistem yang dapat berfungs1
dengan ba1k untuk melakukan rugas tertenru pada batas waktu yang
tclah dl!etapkan, keandalan itu sendiri disimbulkan dengan R(t). R
adalah Reahblill) dan (t) adalah fungsi dari waktu yaitu bistem akan
berfungsi dengan bai~ selama pemakaian [0 , tj, maka nilai dan
kcandnlan (R) bcrnllai 0 < R < I
Failure rate adalah nilai kerusakrun yang mempengaruhi
adanya keandalan tersebut dimana fai lure rate disimbulkan Ol!ngan
F(t) yang merupakan fungsi d1stribusi kumulatif dari umur (hie time)
rnal..a dan hubungan keduanya mempunya1 persamaan matemat1s
scbaga1 bcnkut
R( t) - P I pcralatan bcropcra~• }
- P {X(t) - I: - P{1'>t}
=
1- P{T(t)- l-Fltl
.hka kcrapatan adalah merupakan fungsi f(t), maka:
f(t) - - = dF(I) d(l-R(l)) - dR(t)
dl dt dt
I ~
R(t) - I - Jf(t)dt
=
J
j(x)dx" 0
U.5.2. Laj u KerusA kan
Keandalan suatu sistem adalah erat kaitannya dengan
adanya kerusakan-kerusakan yang terjadi, banyaknya kerusakan
yang tCIJadi tiap satuan waktu disebut dengan laju kerusakan atau
dengan kata lam J..emungkman bah,,a un1t akan mengalam1
l..erusakan dalam suatu interval waktu.
LaJU kerusakan dapat d1formulakan sebagat berikut :
i.(t)~ t - Pl T <t-~IT >tl
dan defimsi probabihtas bersyarat
PI I 'I' <I ... ~ I T >t, - -I p( j' _>_f ):...11 ~ (7 _ ' < _f ...,. _+=il_l 02..}
P{l' > t}
Dan komb111asi keduanya didapat :
---.J.(t) = /(I) __ dR(t )
R( t ) R(t)
I'
I ... (
:C )d X--I'
- -c/R(x) c1x' " U(x)
.. -In Rll)
maka :
R(q
JJ. , ,fh
e •
Laju kerusakan diatas lebih dikenal dengan fumgsi kerusakan atau hatard function h(t)
I
t f !t(t)dt
=
H(t)II
disebut integrated Hazard Function ,sehingga :
R( t) e IIIIo
l.l mum
BAB Ill
M E TODOLOGI
Proses mctodolog1 diSIOI adalah suatu proses langkah-langkah kcrja untuk
mendapatkan standansasa mamtenance alat-alat berat yang lebih mendetail yang
diamba l dari studi perbandingan dan analisa dari data-data yang sudah ada
sch1ngga akan dadapatkun penyempumaan standarisasi maintenance untuk
tujunn pcnangkatan performance dari alat yang lebih baik.
Pada proses mctodologl ani nantinya akan didapatkan standarisasi
maintenance sccara global untuk jenis alai Reach stacker dengan model Engine
TW'D I 030 ME. perhi tungan mlai HM (Hour Meter) hanya digunakan unruk
mengetahui pada hour meter berapa untuk jenis alat diatas mengalami kctuaan
>ehmgga dari standarisasi maintenance yang didapat dalam proses in1 dapat
dilakukan policy-policy untuJ.. perawatan unit yang mengalami ketuaan dengan
aeuan standarisasi maamcnancc yang dada pat.
I.Perhitungan II our Meter ( HM) Untuk Alokasi Unit
Perhuungan llM 1ru bertuJuan untuk membedakan perlakuan
maintenance yang a[...an distandarkan. dimana secara nyata suatu unit (sebutan
unn1k alat bcrat masal rcachstacker) atau engine akan dikatagorikan sebagai
berikut apakah uni t tersebut disebut unit muda, unit produktif ataupun unit tua.
PenJelasan mengena1 unit muda, produktif, ataupun tua adalah sebagai
berikut :
a) Un1t muda
Yang d1namal-.an unu muda ialah unit-umt yang baru dibeli dari produsen atau
unit yang b1asanya mempunyai Hour Meter (HMl yang masih sedikit yang
mempunya1 angl-.a kcrusakan yang rclatifkectl dan umumnya dLSebabkan fatlure
dan proses assembling Yang d1lakukan oleh produsen.
b) Unit Produkuf
Umt yang produktif ya1tu suatu unit yang mempunyai angka produktifitas yang
tmgg1 dunana angka kcrusakan yang tCrJadi didalamnya relatif sangat rcndah
bila dibandingkan dcngan unit yang muda ataupun unit yang tua.
c) Unit Tua
Unit tua ada lah suatu unit yang memi liki Hour Meter yang cukup besar dan
bmsanya rentan tcrhadap h:rusakan-kerusakan, unit tua ini biasanya mempunyai
mlai failure yang cukup tinggi dari pada nilai produktifitasnya.
Dis1m kita al-.an membahas tentang proses untuk mendapatkan Hour meter
untul. unit dengan karaktcnsuk IFR (Increasing Failure Rate) saja karena pada
dasamya umt pada keruaan cngmc ini yang perlu ktta adakan pcrhauan l.husus
mengena1 proses pcrawatannya. Adapun hasil yang didapat naminya adalah Hour
meter yang menu11Jukkan pada sekuar Hour meter berapa Alat berat dengan jems
Reach stacker akan mcngalamr ketuaan engine dengan nilai realibility yang
~em a!. m men urun
Dan data yang ktta pcrolch kita masukkan kedalam software reliasoft untuk
mcngetahui dtstnbusl yang tcrjad1 sehmgga akan kita peroleh bentuk kurvanya
untuk proses pcrhitungan railun: rate. Data-data yang kita masukkan adalah
data-data dari kerusakan engine yang tcrjadi misa l : kerusakan pertama tcrjadi tangga l
T~~u~~a~•~A~kh.hi;r--- ----~ 14 q--- ~ :::::::=:=:= ~ -=
·
.. l U~ PEH4"11 :,. 1A ~ A · • ~ •
' 0 1 04 04 dan kerusakan yang kedua pada tanggal 06 04.04 maka sehsth
kerusakan adaiah 5 hari, nilai 5 adalah data yang akan kita masukkan begitu
~ctcru~nya . Dari hasil perhirungan diatas tersebut barulah kita dapat mengctahUJ
bcmpll Hour meter engine tersebut mcngalami proses realibility yang menurun.
2. Pcngumpulan Data Sta ndar Maintenance Lama
Proses pengumpulan data dan standar maintenance yang ada d1
PT Pelayaran :Vteratu~ )'allu mencakup berapa HM (Hour Meter) dtadakan
proses pergantian Spare partnya alau pada HM (Hour Meter) berapa diadakan
Top Overhaul dan General Overhaul. apa saja yang diganti pada proses rcrschur.
Bcntuk dari standarisasi maintenance pada AI at berat adalah sebagai herikut :
Dalam pekerjaan maintenance alat bcrat dtbagi menjadi dua hal penting yaitu
adanya perbaikan unit yang dikenal dengan Corrective Maintenance dan
Pcrawatan umt yang dtkcnal dengan Preventive Maintenance.
Prc,·enuve maintenance
Untuk perawatan jems 1111 btasanya dilakukan sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan, didalllm preventive maintenance terdapat beberapa komponen
peruwatan yang harus di!aksanakan yairu :
a) PS (Periodic Service)
Periodic service yaitu perawatan yang dtlakukan untuk pergantian oli-oli dan
lihcr-fiher yang telah distandarkan oleh manual booknya tetapi secara terpennct
adalah sebagai benkut untuk pcrgantian filter-filtemya distandarkan manual
book masing-masing unit, tetapi untuk pcrgantian oii yang digunakan sclain
scsuai dengan manual book yang perlu diperhatikan yaitu standar yang
dtkeluarkan olch oli itu sendtn dengan kata lain bahwa tnterval perganttan oli
di~esuatkan mcnurut standar oli yang digunakan. b) PAP (Program Anahsa Pelumas)
Program Anahsa Pclumas vattu proses pengambilan sample oli yang telah
dtgunakan untuk k~:mudtaan dtadakan undakan apabila pada hasil dan lab. ) ang
berupa laporan tcntang karaktenstik oh terscbut terjadi deviasi dari standar oli
yang telah dttcntukan.
Dengan begttu kita dapat sccara dmt menanggulangt kondtSt unit yang ada
dengan mengada~an tindakan prevcnnve.
c) PPM (Program Pcmcriksaan Mesin)
PrO!:,>ram Pemcriksaan Mesin adalah Proses perneriksaan dari enb>ine biasanya
untuk proses int dtlukukan tiap enam bulan sekali, proses pelaksanaanya
dilakukan oleh inr,pekror lapangan untuk hasil yang lebih akurat.
Proses pcmenksaan mi adalah tentang keeepatan, pressure dan bagian-bagian
yang mcnca~up ststem dari alat berat itu sendiri
d) DKA (Data Kondisi Alai)
Data kondtsi alat adalah salah satu bagian dalam preventive maintenance
dtmana dtsttu ktta mcngtst suatu form terhadap kondisi tiap alat yang ada
uem-uem yang ada dtdalamnya yaitu tentang keadaan engine, torque now,
defferential. steering brake, hydraulic, electncal, cbasis body, cabm. attachment.
Bagian-bagtan terscbm adalah ruang lingkup komponen besar yang terdapat
pada alat-alat bcrat
e) PKB (Pemenksaan Kond1s1 Ban)
Pcmenksaan kondisi ban dan uap-uap unit juga dJpcnksa pada uap bulannya,
monitor ini dilakukan agar dapat memprediksi keadaan ban dari tiap-t1ap unit
untuk pergantian atau untuk vulkanisir dari ban genuin.
f) O;H Komponen
Overhaul untuk tlap-tiap komponcn dilakukan untuk mengganti
komponen-komponen )ang habis masa hfe umcnya scsuai dengan standar prcvcnm e
manual book )ang ditentukan agar kerusakan dapat diminimalkan dengan
komponen-komponen )ang sudah aus
2. Corrective Maintenance
Pcrbmkan-perbaikan untuk trouble yang terjadi dikerjakan dalam
correcuvc maintenance, proses kc~ja dari corrective maintenance ya1tu apab1la
tel)adl trouble maka akan d1adakan pcrba1kan, tetapi apabila unu tersebut
mcmerlukan spare pan maka p1hak mekamk akan order pan kegudang untuk
kcmud1an diadakan perbaikan.
Setiap un1t akan diadakan pengecekan setiap harinya mengenai trouble
yang tcrjadi kemudian akan ditulis dalam trouble record, untuk kemudian
diadakan corrccti,·c maintt::nance.
J. ldcntifikasi Standar Maintenance Lama Dan Evaluasi
Pcngindennfik.asian standar yang d1gunakan adalah tentang baga1mana
standar itu dibuat sena referensi yang digunakan, apakah tindakan-tindakan yang
diluku kan sudah mcmcmLhi standar yang dibuat.
Proses pelaksanaannya yattu dengan proses Audit Maintenance yang
dtlalsanakan dcngan membenkan pertanyaan-pertanyaan kcpada
pcgawat-pegawat mulat dan bagtan mamtenance. gudang. 1ool dan lam-lam umuk
mengetahUt pelaksanaan proses maintenance yang dilak-ukan.
Setelah dtperoleh data-data yang cukup baruJah ki1a e\'aluasi apakah
maintenance yang dtbual sudah memenulu policy standar performance atau
belurn, kcmudtan hal-hal apa S3J3 yang menyebabkan standansas1 yang dibuat
belum bisa mcmenuh1 target yang diinginkan, pada bagian mana proses
pendukung standansasi itu macet hal 1tu semua akan dibahas dan hasilnya akan
ktta dapatkan dalam suatu list.
Sasuran yang utama yaitu ditujukan untuk pembuatan standar-standar
maintenance untuk unit reach stacker secara global yang diambi l dari studi
perancangan standar maintenance yang lama, sehingga secara linier nantinya
~tandar perancangan mamtenance alat-alat berat yang baru juga dapat digunakan untuk pcrba1kan standar-standar yang lama
4. Perancaogan tandar .\lai ntenance Yang Baru
Perancangan standar mamtenance yang baru diperoleb dari modtfikas1
ataupun perbaikan standar mamtenance yang lama dengan memasukkan
faktor-faktor pendukung yang mcmpcngaruh1 proses maintenance itu scndiri.
Pcrancangan standar mamtenance yang baru adalah standar maintenance
yang disesuatkan dcngan man power, tools, spare
part
dan yang pasli harus sesuaid~:ngan opera~ional yang ada.
4.1 Analisa Perancanglln Baru dengan Daia real
Proses perancangan tersebut juga harus melihat atau disesuaikan
dt!ngan data-data mamtcnance yang t<!lab dilaksanakan diantaranya yauu
baga1mana Overhaul yang dilakukan, tool yang ada man power yang tersedia.
pemcnuhan ~pare: pan
5. Penehi[Jan Standar Maintenance
Prose~ 1n1 adalah perancangan standarisas• maintenance yang mengacu pada
standarisasi yang lama tetapi lebih mendetail mengenai tool, man power JOb
description dll schmgga leb1h mudah dalam pengaturan managemennya
Setelah sckian proses diatas maka kita peroleh list tentang proses
~landarisasi maintenance yang bam untuk unit reach stacker engine TV.'D l 030
M~ rancangan secara garis besar adalah sebagai berikut :
I. Preventive mamienance
No Pen ode Jenis Maintenance
Hanan Daily maintenance
.,
65 HM (Mmgguan) Periodic service.3 l5U HM (Bulanan) Penodtc semce. Data kond1s1 alat
.t 500 HM (2 Bulanan) Periodic se=' ice
5 1000 11\11 (-I Rulanan) Periodic serv1ce
6 2000 liM (8 Bulanan) Periodic service
7 5000 1-L\1 Engme component age replacement
g
10000 liM Overhaul engine assy2. Corrective maintenance
No
Periodic Jenis kegiatanHarian Pcrbaikan trouble shooting
Wal..tu vang Dijadwalkan Melaksanakan general corrccti\C
Eng1ne Kerusakan
unit
yg digunakan handbook
maintenance
0/H Eng1ne • Operasional
ManPower Cost Mtc Lama • spara part
key prertormance Indicator · Avabdity 63%
• Reahb1hly 95%
start
'
Perhllungan HM untuk alokas1
• un1t
yang mengalam1 ketuaan
Pengumpulan data standart maintenance
lama
'
.,._ pengidentifikas1an dan evaluasi
..
..
....
standart maintenance lama dengan metode Audit Mtc
Perancangan Standar maintenancebaru
metodeRCM
Perolehan ..- Standart •
-maintenance
'
Sesua1
Yes
Selesai
L
Penetapan besamya .,._ HM untuk standar
overhaul alat
F aktor -faktor dan maintenance seperti:
BAB IV
t\1\t\ LI SA D A T A
Secara detinrsr anahsa data adalah suatu proses pengolahan data )artu
mengenar proses kerJa drlapangan yang dwlah dengan menggunakan teori-teon
) ang ada sehingga drdapatkan suatu kesimpulan a tau hasil untuk drgunakan
sebagar acuan dalam perbarkan-perbarkan standar kerja yang baru untuk hasil
yang lebih baik.
Pada pembahasan rnr yaitu tentang penggabungan pengolahan data-data
yang ada dilapangan dengan tcori-teori dasar untuk didapatkan standar
maintenance yang lcbih ba ik.
IV. I. Stud y J>cnd ahuluan
lV. l. l.Sistem O pcras ional
Pdaksanaan opcrasional dari AAB adalah rangkaian produkti titas
dan unit Alat berat itu sendin, dimana pihak PT.Mitra Dhanna Laksana
sebagar prhak pen)e"a alat-alat berat pada PT Pelayaran Meratus Devtst
AAB
Proses kel)a dan operasronal AAB adalah sebagat berikut :
Tug11.Y Akhir
I. ewa L nit
Pada proses awal dtadakan proses persewaan unit untuk
ttap-trap CY (Contamer Yard), d!D1ana pihak AAB menyetujw usulan
yang diajukan olch penyewa sesuai dengan alat-alat yang ada, yang
drsesuarkan .ruga dengan rencana periodic maintenance untuk
tiap-uap unit
Tugas A khir
I. Daily maintenance
Setelah dtsetujui unit mana yang telah disewa maka pada pag1
hannya dtadakan daily maintenance untuk unit-unit yang akan
dtsewa, daily mamtenance merupakan pengecekan dan
pembcrsthan unu-umt yang akan dipakai, dJsnu JUga akan dnuhs
trouble-trouble yang tcrjadi dan diperiksa oleh mekanik yang
nanunya dnanda tangani oleh foreman untuk penentuan kela) akan
dan unit tcrscbut.
2. Pelaynnan Sewa
Sctclah unit disctujui untuk layak operasi maka operator akan
mcncrima SPK (Sural Perintah Kelja) untuk melayani pihak
pcnycwa dari SPK tersebut terdapat juga tally sheet yang berfungsi
untuk mcncamt kinerja dari operator berupa jumlah angkatan dan
contamcr yang dihandling yang dicatat oleh pihak penyewa
kemudtan data terscbut dibawa lagi ke administrasi aim berat untuk
thrckap ~ang kcmudtan d!cari nila1 produkllfitasnya
3. Penagihan
Dan hastl produk'lifita~ tcrsebut kemudian dijadikan dalam
bentuk ruptah untuk kemudian sebagai nilai tag~han untuk pihak
penyewa dan juga scbagai acuan nilai Cost yang didapatkan
Proses pcrhitungan dilakukan tiap bulannya sehingga Jlka
dtdapatkan banyak unit yang mengalami breakdown maka
didapatkan pula nilai produklifitas yang semakin rcndah.
IV.I.2. Sasaran '\lutu
Data·data tentang policy pcrusahaan adalah data-data mengena1
IUJUan yang mgin d1capa1 oleh pcrusahaan sebagai simbol
kesut...sesan kmcrja yang d•lakukan berikut ini adalah policy
pcrusahaan sebaga1 Key Jndica10r Performance ·
DIVISION POLI CY . .<\AB 2004 PT.Pelayaran Nusantara Meratus
Guide Line
I
ObjectiveI
Priority MeasureKondtsi dan kesmpan 1. Mcmpcrtahankan 1. Peningkatan kompetenst
alat agar dtJUga unwk Phisical Avability a!at mekanik & pcngendahan
mcndukung opcrasi minimal 83%(600 jam jumlah MP
bongkar muat ;bulan) 2. Peningkatan Part /\vability
2.
13iaya Pemclrharaan alat2.
Mempertabankan & Management Ware houseagar dikendalrkan tanpa Realibility alatminimal ~
J . Kualitas Predicttve dan
mcnurunkan kuahtas 95°'. Preventive Mamtcnancc
I '
I " Menurunkan biaya 4. Kclengkapan Sarana
pcmehharaan & Pemeliharaan
pcrbatkan alat 5. Quality Ststem
maxtmum sama dengan
budget
Dan data policy perusahaan didapatkan Performance yang
menurun ataupun performance yang tidak mencapat target scpcrti
yang diinginkan oleh perusahaan, data-data dibawah ini merupakan
rcalrsasi dari performance yang real yang terjadi pada tiap bulannya
A. Performance
TOCCP Plan Rea/isasi 1004
Jan Feb
PA (RS> .:: 83
°
0 84.7 841PA (l· L ) ~ 83
°o
92.5 83.2 PA ( I' ) ~ 83 °o 548 52.9PA( HT l ..! 83
°o
94 2 I 93 61-:
P&M Cost :__ 506,9 Jt i '!.377 I 124.9 I
PERFORMANCE
8 &
84
UJ 82
VI
<(
.... 80
z
=
1
- ~ UJVI 78
0
Q: 76
a.
74 1
7 2 ~
-
1r-
1-[
.
-Ja n F e b Mar Apr
BULAN Mar 80.2 85.1 72.3 94.8 357.1 " ~
'·
• . . MayI
I I-Apr
I
May76.48 82.76
97.45 73.24
69.46 47.37
98.37 48 72
155.7 1190. 17
OSland art oRea llsasi
Dan data milah kemudian k1ta mencoba mengetahui .Beberapa faktor yang
mempengaruh1 dan udal.. tercapainya performance yang diingmkan.
1\".2. PRO E Ai\ALI A
I.Perhitungan flour Meter untuk alokasi Gnit Yang mengalami
h:etuaan
I. I. l>engumpulan Data
Data-data sebagaimana disebut dibawah ini adalah data-data
yang dipero lch dari dokumen PT.Pelayaran Meratus Divisi Alat-A int
Ocrnt mulni tahun 2000-2003 kllususnya untuk bagian Maintenance.
Tulf"·' A kltir 24
Jun
Adapun data-data tcrsebut adalah sebagai berikut :
1.2.0ata Peralatan
Unit
Model
Senal "'umber
Hour Meter
Pem1hk
. Rt:ach stacker
. DC 4160 RS 5
. T.34101 044
. 10483
PT.Pelayaran Meratus
1.3. Data Waktu Antar Kerusa kan
Data tni dipcrolch dari history unit yaitu dari
perbaikan-pcrbaikan yang dilakukan ataupun juga dari pergantian-pergantian
komponcn dcngan peintah Work Order, data-data ini adalah nilai
Time 13ctwecn Failure yang akan djolah dengan menggunakan
sollwan: Rel1aSoft. dari proses pengolahan data-data tersebut akan
d1dapatkan hasll-hasi l sebagi bcrikut:
I. D1stribusi summary yaitu distnbust yang terbaik yang akan dipakat
dalam pengolahan data
2. Grafik model
• R(t) vs ume
• F(t) \S umc
•
i..
(I) VS time3. N•laJ-ntlat parameter Distribust
Dari ketiga poin diatas maka akan didapatkan optimasi nilai hour
meter umuk overhaul dengan model engine TVlD I 030 ME
II. Pcngumpul an Dnta Stnnd ar Maintenance Lama
Data-data untuk standar Maintenance lama adalah sebagai berikut
Data Standar Preventive maintenance
I I Data standar recommended pan
I 2. Data standar Man hour
I 3. Standar Pubhkasi
1.4 Standar Tools
•t lll\ Pf~•us '"'" • ~
'"'!>
TITU T H : ""'O! OUt SE"ULU ..- - "' 0 ·~ ~IJER~
·----2 Data standar Pen odic ~c:rvice
2.1. Data Swndar Pergantian Oli dan Filter
2.2. Data Standar Penggantian Spare part dan Consumable
Data-data sccarn lcngkap dapat dilihat pada Jampiran
Ill. Pengidcntifikasian dan Evaluasi Standar maintenance Lama (Audit
Maintenance l\letode)
Pada bagtan ini yakni tentang menganalisa fal<<or-faktor
pcndu~ung )ang mempcngaruh1 laJu mamtenance dimana nantinya dapat
dtketahut kckurangan standar mamtenance yang lama ataupun kelemahan faktor
pcndukungnya unruk kcmudtan dtambtl nndakan tentang kekurangan-kekurangan
tersebut sehtngga dtdapatkan standar mamtenance yang lebih sempurna.
Proses audtt mamtcnancc dtlakukan terhadap man power yang ada dt
PT Pela:varan Meratus khususnya divisi alat-alat berat unit Surabaya. yaknr
terhadap foreman mamtenance, stair teknik. maintenance support, maupun para
mckanik. Adapun proses audit matntenance dapat dilihat pada larnpi ran. adapun
hasil cvaluast dan kcsimpulan adalah scbagai berikut:
L1st Kegagalun Faktor-taJ..1or Pendukung
Dasar · Audit mamtcnance dan Experience penulis selama 2.5 th di PT Pelayaran
Meratu~
No
FaJ..1or pcnduJ.. ungMamtenance Ststem
2 Man Power
Tugns Akhir
Evaluasi
Pada PT. Pela~aran meratus sistem maintenance
yang digunakan sudah baik namun realisasi
penanganan dari sistern maintenance yang belum
efTckuf schingga control kerja yang dilakukan
bclum maksimal.
Sistem maintenance hanya mengacu pada
prosedure yang dibuat sedangkan disana hanva
I
mtmulis tentang alur kerja yang dilakukan, bclum
ada standar yang pasti berapa orang yang harus
I
bekerja untuk suatu jenis maintenance tertentu , I
berapa waktu yang mestinya ia harus lakukan dll.
Pcncrapan klas1fikasi untuk maintenance belum
be~alan dengan baik. Man power hanya dtbedakan
antara Pra rnekanik dan Mekanik (Data man power
terlamptr), untuk pra mekanik yaltu sebelum
mcngikuti training awal masuk kerja scdangkan
Mekanik mengikuti training.
Penmgkatan sumber daya manus1a dengan training 1
skill harnpir jarang dilakukan. hal ini sangat
bertentangan dengan strategi untuk mencapai
' 3
I
roobI
Ware hou'e (spare part)Opera~ional
TuJ(u.< Akltir
preventive maintenance yang maks1mal
Tools yang ada terbagi dalam 4 tool~ box 1-.it
I
maintenance, Tools Special dan standar tools room
Dan beberapa Tools yang ada terlihat d1 laporan
1 1ools (data 1erlampir ) pemenuhan 1ools terhadap
1 standar yang dibua1 bel urn maksunal hal im terhhat
dengan masih huangnya sarana keqa vaitu tools
belum dipenuhi.
Stoc~ dari spare pan adalah herisi dari barang-barang atau spare part yang mcmpunya1 fast
1 moving, sedangkan untuk bagian spare part middle
1
I
moving masih jarang dijadJkan stock,sehingga
I
apablla terjadi trouble rnaka harus melaiUI
I
proscdure pembelian yang relatif cukup rum it
I l'raming-traming dari operator hanya dilakukan
I dengan Jalan mengikuti operator scmor SaJa.l
traimng - !raining standar operas10nal alai sanga1
jamg dilakukan.
Operasional berjalan 3 shift atau dapat d!Katakan 24
jam dengan operator yang berbeda-beda hal 101lah
yang ~angat memungkinkan adanya
kerusakan-kerusakan karena kelelahan dari engme 11u send1ri
dan akibat mis-operasional.
Keuangan (Pernbelian)
Tu!(tu' AA/rir
Pembclian spare part dilakukan oleh unit scndiri
I
untuk pcmbclian spare part dengan harga yang
tclah ditentukan tetapi apabila harga spare pan
mclampau1 standar )ang dnentukan maka
pcmbclian dilal.:ukan oleh pusat.
Kesimpulan E\'aluasi :
I. Pt:rl u adanya stan dar maintenance untuk tiap peri ode wak<u untuk
mengurang1 besamya breakdmm unu.
2 Pembuatan rcncana kel)a untuk proses pengoptimalan effisiensi ke~a yang
d1lakukan. sehmgga waktu brekdown dapat diminimalkan.
3. Penentuan banyaknya man power yang akan melakukan akufitas
mamtcnance
4. Penentuan man hours untuk aktititas maintenance yang akan dilakukan.
untuk mengetahu1 performance dan mekanik.
5. Penentuan pol icy wak tu untuk proses permintaan spare part bagi team
maintenance kc warehouse, dari warehouse ke gudang induk, dan dari
gudang induk kc pcmbellan untuk mengurangi pending part.
6 Mcngurang1 kerusakan yang tersembunyi dengan melakukan inspeksi
yang tcrjadwal.
R C .\1 ( Reliabili ty Centered Maintenance ) is a process to determine why and
whlltPl\1 is perfurmed on equipment
based on its role in maintaining system function
R C~ I
steps :
1.
Ocfine system
2. Identify function and functional fa ilure
3. Identify fa ilure mode of the functional failure
4. El·aluation of the fai lure mode
RCM II SYSTEM SYTEM NO. hcl:tltltor : Dlte : Sheet No.
INFORMATION ENGINE TWO 1030 ME
~ K SHE ET SUBSYSTEM SUB-SYSTEM NO Auditor : O.to: Of
C 996 AlAOOH L fD FUEL SYSTEM
FUNCTIOH FUNCTIONAL FAILURE FAILURE MOOE FAILURE EFFECT
ll . . •
or,._..,.,,
IC..-olf ... J.-....-
...
,
....
I tk1tuJc ~ bah3n baNn ~
"
Todok - momo-.nbb I $U'WieC' lief'SlJmbal: Engone hdup . - _ , -·...,..,.., ... ""l'll'oY bo' bo._-dot\tonglu _ _ .. ....,.._
..,....~,.~ di:Jff'*"' ... san ~~:ar'"" pfOMt '*~ yM.I ~ .,.,._, ~ .. c~~n
menjanw.~--
...
...
""""'
-
~ Pf'G lterTu:iwl petT'berllhin ' " " "der'tgan atanda!\ putaran reneW~ 650-700
rpm. pA3tiWI WW 2200-2400 rpm, dan 2 """',..bocor(rembes) Bet~<urare~np..,...
fuel"""""""' ... - -
bob< , _ _ •~p---....,., 26 ... bohanbal<ar_....,_l>ytll _ _
-tiadaUn Pf05a repew.,.. a , . . bogoor>
roril--
3,...
8 T<1o.,....
k -~-_____
I Tdak ada bahln bakar ._dl.kadabclhattbeUryanget..l . . . ~n•'> t ·•an-..txta< t.a lwdLcJ ~$ ~ ... ~ I*'9M"l
-..
2 F._.. FCW broiCen Penyalon•
bal>onbo._--
Ylf'G_do...,.--
Mlw'Vgttdak .aa attr-..n betlan b4tk8! pd .,... dOtM'CimlpergentGn fiAI titer I ;am
3 AP abnormal Pressure bnggl Yiii"V dAh.-kAI!n ll'tl.lk. pro..t c1tQI olen F!P MCWa •tJndar tldak
tereapa1 selwlgga *Jadt k~lan Pf'OMI •l'lftktt down time Qllb'HI FIP 1·2minggu
•
lnjflCklf tldak standart Tekanan yang diha&ifkan bdak sblndltt untuk QpMrtn fuenQ beUr Mhlngga Pf<*'!l perrbakaran tidak terjadl ~'n•. ceoklneon Y~'~~"' kurtf"'Q n1enytbabkanproses kimia beroampwnyt antart vdlra dtn blhln bll~ bdlk berJalan dng
ll.ompo$1$1 ~~ yang mt~"~Q~klbft kan tngiM tlclak biM mellkuktn pe.'f'lb:Uc:.,an perlu adanya te&t atandart njecklr n.u pergtntiln Injector downtime 5 jam
5 Spill v!Wve rusak tebnan yang btf'lebih ak.an mtmb.tkli kttub dltitPtU vtlw ytng berf\.rlgsi juga !Mb<I!J• ¢'V'J( flow va~ yaltu II(J~tl pij~a!'Mn J•li• ac1011 """"' yong mftlflblhl standart untuk itu kt •uwk.an I)P.IdllltpiU vatw m•nvobab .. .an • tom 11dak bt•lttlatt no•maf ~n ak~ n kenW lw fuel 1111nk downtMo 1 eMt (8 jnm)
----RCM II SYST£M SYTEMNO. I"ICIIIUitor : O.te : Sheet No.
INFORMATION
---
ENGINE TWO 1030 ME0<l)K SHEET SUB SYSTEM SUB-SYSTEM NO Audlto<: a.te· Of
C 996 ALAOQH L TO lUBRICATING SYSTEM
FUNCTION FUhCTIONAl fldL URl FAILURE MOOE •AllURE EHECT
- (lou ot tuM~)
-
(C.U.o of,_,.1
(WhMit~ ~toh.n Jt f~t1 un:...~ meb'nast engtii"'E' c~eng;~r, ~ Un.a .A Q.t Prt'-,.,lit'• b· -lot ki'C"Pilt I Oli daQm to~ tank lu.nng K..rangnya oli y.ang dlgv'~kln ....,t.Jk ~ ~"***-- odll t~. tld3ny3
twt~ . '\ll"'l'llng~3CQ.:;oo~ rnecie Y3tl9 tiglnl\.af'l WI!L-• ~ so-r..p p0mp0 tM.f~ tJiA ~~
dog - . , . . ,
00"""
~- ftuda ~~ ditryii'J btlt ... l . . . .. ~\1 ~ PIW• •ibiill• I oli .-got"()o;lrn brTle 0 5 P""
2 Potr<pa rusa<t ~ ~ ,.~ ... ldat -~,. .. """""''br..lllllnQ Ur~
~ ~ ,...., "--~tt~ CWt """"'>'-"lie ~u )<e
'*"'
.,qk~ lw $$'lilm ,,lbnc.,_., k~ diM PQnll:le edllllh io.truW<a'\ pada koio....,.e;r-,.c::rnoonen sepen betarw"Q "~Oil" ~ya_ 0«\1
_..,.1•
oetg3l!ltl3n par~ C repw ~ - It l. OCN.I".~,.. 1·2 twtdln X hat• '"-* ~
l4cnepett
3 ()II fM.et 'Usalc Oil ffler Jaf'9 ~'-' a~ah 2 tiiiAh ~ .w~.,..,..l)ldl 011 Rllt! mtt')4bebt-. penfU01bat.¥\ a'toan tekaNn dan oil kb•r'lra' kao•w. •h.. P*'tL *'-""YJ
'*
g,ntsan . , fllt(ll ofl Cb..-Mne 0 $-1 Jill'"
B 01 prfollklre ~ "~
•
Rtld..ICII'IQ valve rusalo: l ttkanan yang bwilblh ek.an mnuk t odtlem 11ttom lubrielb"' a U>at t\JIIaknyaredUCI"'Q valve yang beak1bat proMI ~tar"! tide ~ dlpat CHalo.vktn ~an temP~. P$fgllll"lbilln ~ ~ v~lw! ~lmt 1 2 Jilm
2 l..ntu!( proses ~ eng•ne dengan A O •llforqpet "'1"" · ~ • hi A!tl'~rt 1 CN~rusa lt Kerusa ~.an oada oil cooler menycobab-.:tn tl.ilu din ptlu"'" bdtk dapet didlngin
ten\~1 ... d •bQW";Ih 62 «:r.-.J<'t <.:Oiclc.J$ kan ~a makslmal ato.u M'IUI• at••ldlrlt Q.-@!'Ill 1tu akan mt71\~trbabkun """'""
0\'ef htmt Oownt•me petgant•n oring )'af'IQ booOf 1-'1 jll!m
2
001 '"'"" Oil kJak:m rt'lfl!il'(ababkan ~ j ~.>ga dtgooakan eeba.gai mtclla l)tNhng.n, «''IJII'W hdak btu t•d•nQII'lkan. Oowll'bft'lie J>tiQttnth.tn 011 ol yang tudah rusak
RCM II SYSTEM SYTEM NO. Fac:litilltor : Da t e ~ Shefl No
INFORMATION ENGINE TWO 1030 II'E
~ KSHEET SUBSYSTEM SU B-SYSTE .. PfO Audlto<: Dolo: Of
C 99C Al.AC()N l TO COOLING SYSTEM
FUNCTION FUNCTIONAL FAILURE FAILURE MOO£ FAILURE E'FFECT
(Lou ol fUncrJonJ /CI<UM Of I"""'"J IIIYh.: hBooens when« lit!is)
,
lJI"'t!Jk tT'10t1J3Q3 temperabJr eng•ne pad~ A Eng ne over !"teat 1 All f'ICMW kllang KAopqt1N W vntuk l*'d'!'IQif'\ mer.g;Y.ibatkan 1Kta\: ~ ~ uni:UI'. proNtkonckl stsndan yaw Ltrtuk ft'ltrfnOftlt pendlnglrwn d111 ~· 11\.1 .endn, ~arena kurangnya • meng3lobatk~tn Uclu'c
·!.tarts to QP(Ir"' at 62 doraJat C semua btg..Jt'!.,gll'le tetdnglnk.:tn Pertu adan)'J penambahan a•r r.:j;aiQt
• Fl.ly open at 95 dernJat C DownbMe 15 m.,n•t
? Air rtld.ak.- l<otor Penyumb<IU.n P!Offt coohno dan slh.l normal dsri air tldak ter ct~ i !!Jf.lhlnQO#
pending nan tida( mllktimal Ptfgnntjan :tit rff<h<'to' Ocwrtbme f jem
3 RIMier rusat PtoHS pondlr9nan pecfo 01r cidalam radi<lb bdak dapat berjafan dengan
-sempt.M'na yang n~enyoebtt*an auhu tetap panas dan wkulaSI: ~~~~r ttdek betj(l'-tn
Down bme repw btng::lctf
'*
1-7 mangou•
Fe" ,..._, patah ~ ~lam ~~tan dtdlnQII'Ik*" Mlela~ ,_,.radiator sel"'l'lgga akan .cap~ koncMt len'lplf'lb nctmel patahny3 'an akan mengakbltkan lldlilk
odanya..-poodoOf••P ..
_fon'"">ll-~05-1 ;.tnU"'ll.o.k~~dan 1·2rr'ltlggUtnt*:J*Isbell;tci
s T hertnOIItat t:Jro1,.en p.._.,_
..
1N , _ oobop so!o!y . . -_..._. .-o yong 11<an~...,.0-~-·-,.-ad._
... __
at yq
'"*"
didlnglnken PtrgW~'!Ian d'telii!OSI:MDowntime ,
.,.,,a,...,,
6 Water ~ I'Uf3k Ker\lsakan Wllter pump men~obrabl(an lletak bErivng&1nya pernndat.n f\lidll
dar• 'ld•aliOf ke 111111m. Mh.ngga tldak edanya airon menu,u ko SIS(om, keruH
ken water PI"P ld1lah kerusaluln da1i shan bearing maupun komponen dan WJ1er PVti"'P
Periu aclonys pergtnlion pwtwutet pump, downtme 1-2 jam untuk perganban dan 3-4 rnlnggu untuk pombebn luar neger~
1 S.al kit water Pl.ln'!9 aus ~ kit t oNk mtnyeblbi111n ' " ' sebaga. setc.at tid~ k borf\..I!'IQ$t leg; Uhingga pornpa tidak blk:et,. ~· maksimal menyebabkan proees pendlngr""n tldl ~ ~il'nfl l Down bmt ptfQIIItltiWI s.eel 1-2 han tx~bJok pem~ 30 Nrl
e o; Coole< """""""
_....,_ ... _k ___
yo _ _ _ ... omg
png bocot • • ~ 011 )'8IV IUOI ~~dar! mew'llldltk
-~
...
.-.__...
lCM II SYSTEM SYTEMNO. f'ecilltJitor : Date : Sheet No.
NFORMATION ENGINE TWO 1030 ME
(§).K SHEET SUBSYSTEM SUB-SYSTEM NO ,Auditor : Datt: or
90$ At.AOOOIL TO AIR SYSTEM
FUNCnON FUNCTIONAL FAILURE f AJLURE MODE FAILURE EFFECT
/lou ot flJnctionJ tCalse ot fa/ruroJ
1""«-·-·'·"''
1 Menyab1can odara sebaga proses nak e A !Jd.twe ~ak ltHNklt ...empurrw I Man aw Mer broken TerlatJbanya<nyalcocoranpaela wlllt• ~al'lkon11da~~: s.emc>umanya
" " " " . , . _ . . , drtJang bal<ao - M~pr'OMS~Itlr'W\ Wan udarl \MAt ptOMS ~-.n wNrlggiJ tladat udMa dan bahan balM
menyabitan udaf8 bekas sebegar prose5 Wok l>oo r..)Odl ~ - l d a l t , _ , _ ~>«e• .... kegogehln Oldo nyola "''))ne Ptf\1
oxhausl
adan,optf~---clcJ!..I.1"U'nfo 3 Jim
2 ~ f t dan cCioi'WWCior rnaJte udara lldok ... ,.,_... ~· hOnyo-
.-.yang--
dogwoakao - pemb_., )lOg-l..l>«t<an
nyola engone al>noYm"perbaihn saban.downbme 2-• )am
2 UnoJk m - a n panoo yang -1<on A P.-01o w.r1 r-rg k«as I Pipe b dan connection lc~ dan...,.. png kerM -nembuiK IKIIk nyaMtlfY)'I oc>erMor meta
ote:h ellhaust IA'1h* tu"boc:hwge tt.an me"V..-gl ~ ... d.Jf'i ..,.., w ~1e~ e.maust rusa\ """"'..,...,. ..._ -;oowu .-.. vong d""'"'""
el'hau$t noise
d.>!>-
panos yoog dogwi>kan urm.k tubo<Nrgo mer,edo b«lo.MangDown time I.Fitl.f\ porganban den ~ Nh.ren dan tambt~~gan
ptpa 2...4 Jam
RCM II SUBSYSTEM SYSTEM NO . F•clttator : Date : Sheet No.
INFORMATION AIR SYSTEM
WORK SHEET SUB.SUB SYSTEM SUS.SYSTEM NO Auditor : Date: or
(f)~ ALAOON LTD TURBOCHARGE
FUNCTION FUN CTIONAL FAILURE FAILURE MODE FAILURE EFFECT
(Lo•• or fun ction} (Caule of fa/Jure) {WI>ot "'""""' wn.n It t•IIJ)
t Un.tuk mtnambah kapasitat ucf.ara yang mM:uk A PtnBmblhen ~ontumsl ud8fs tidak I TLa"bin wheel broken Turbin yoog rusok mnyebabk.no Udak ectanya IUtnslormasl gaya menuJU keruang bakar sehingga po\\'er yang didapatkan berJaiM ke poros sehingga tidak ada JI:OJI yong Mrtldl down time perg3tltion
ak&n S<:!tnakxl t•esat .4 minggv pembelioo. 4 ·8 jom penHWoni)Dn
2 shaft patilh Patnhnya porO$ menyebabkon compt'ttsOr impeHtr lldak blso berJ8ItJn. shaft
sebagai medi a peflghantarpun t1dt1k memtnuhl fung&lnya se~g8 trdak a<la
kerJa VMO lti'rja<l
00\'l~me 1·2 h ari untuk teplacemtot kompMC!Ir'l <lan 4 m~nggu vntok
perY~be"an
3 Compressor impeler broken Rusakny:> compttt.SOI impellet membv.."' udata ti<Uik daput tethlsap secw
st~:mplina ~;a proses kerJa Ctdak mlkl-mel N l'lkan bdak btSa berjalan -ganbail<.
Perganhan kompol'!lef1. downctme 4 ~8 Jatn pemeung:an dtn 4 m.-.ggy
RCM II SUBSYSTEM SYSTEM NO. Facllrtzllor ~ Date: Sheet No
INFORMATION AIR SYSTEM
WORKSHEET SUB-SUB SYSTEM SUB-SYSTEM NO Auditor : Date: Of
(t)~96 ALAOOH UO TURBOCHARGE
FUNCTION FUNCTIONAL FAilURE FAILURE MODE FAILURE EFFECT
tlou oUOm<tkH>J /C:ause of fallureJ Mho<,__,,_,,tlo">J
•
s~.at a Ubo aus T-6bn-
~ C<>mllf ... ..,..,_IdOl . . - k _ n , . . . , g haruo- -baol< YOI1QOJ>ge klllodlpOMyl oletlwol • ..., seal
~ btfcamNnyl W'Uf'IIJdif• ~ penggetilk b.m dan udara Yar'19 dihs.ap oleh ccmpr....or ~WI fftglnl GVefheal
dank..-onkc. _ _ . . _ g e
Oowo*ne-.. ,.
1·1'*' )'ko - · Od<l 1 ,. mroggu ~ '"' ,_,.-pembet;)n
RCM II SUBSYSTEM SYSTEM NO. Faclll't.lltor ; Date : S*tNo.
INFORMATION AIR SYSTEM
~~SHEET SUB-SUB SYSTEM SUB-SYSTEM NO AAidllot : Date: Of
~4161)('1 N tTr') AIR CLEANER
FUNCT ION FUNCTIONAL FAILURE FAILURE MODE FAILURE EFFECT
(lou ot tuncrlonJ (Cau se ot fa//uro) (Whot hacoet~O- I( t..rsJ
,
Untuk. membersihkan udara yang masul<. dan A UdWI yeng masuk kel\utngbakatr ber 1 Part eJtctOf fall Untuk memis41hkan partiktf bHat debU klto meng~W'IOII.tn PW1icel e~ectormenJaga tekanan udar'a yang masuk keruang campur dtng-an pltlkei · Pirbkt~l debu kerusakan p.a~ komponen inl menyobllbkan bDglan-bagian debu tidak bisa
bakat crengan standart pressure <1rop pada teru(ng hhingga merut ekken filttf udwe YIII'Q aktwnye mesuk ked811am fittf bdak melebihr 500 mm wa1er column rvang bakar Down tl.me pergMtlan etau pembtrt~han f·2Jam
2 Main • filter kotor T •dak makslm&~ya tiltor ud.afl m cmya1lng kotOfen membuat udara yang mcnjadi proses pembakaren tidok bAlk aeht.ngg-a terjedi pernbakoron bdak
-sempumo
Downtime pemben;ihan 1 jom
3 Sa!ety fUtef rusak Kerusakan s.afety !'iter yeng digunakt~n untuk filter udare bda terJaCS. kl'lfl!Sa
k 9n main filter pada saat opern1 aken tongu1 mempengallJhi pro$-es
pembakaran karef'la tidtk ada lagi aiJC yang digunakan unOJk menyw•ng
1Jd311 yang rn9tUk yang McnQakettkan pembak4Wan bdak sempurna
down:me untuk pergantiiW'I 1 lltn
4 Pre-ssure droo IOdlcator broken Kerusakan pada r!Cic:al01 akJn me~lbktr'l t l.lfltnyll mt-ngetah1..1 ~pukah filter yang di~akan juge Mbegtt pengatiX tekanan 'f'WIQ mas:uk
I
i\pakah fimf!si vaugh i hm~t
brrnn r~ulure mode pada k <H11p(lU("IImcnjadi retlln juk yang jcla-;;
meng.enai opt"ra!-u.mal e-re\\ thh.1\"ah l eatlaan ):tng nmmo.d''
f-G
Ye'
-' Ap.okah F~ilurc mode mcnychnhknn ;t.·buah fung~i vrm~ hJ!nnp at:tu
mt..'U\-chah~an cuJn~ ll"tfuka awu matt'
Ap•kah Failure Mode yang menycbabkan sebtzah fi1ngsi yantt
hi lang at au kc."'J<..akau yang lain t.l..tpat melan~a1 stand.:rt linttlun·,g.an
au1u peraturan yan.l! ~•da .,
Nn fii'CIUUd\"d ll.tiiiJ~"'-
:J
tC'rh3dapl.csdam:u:m atau
lingt.unl!illl.-,
,, .. 1 - - - r - - .
Yc'> i\c1
RC'dec.i_IW tll1't·rlu~an I h.l.t!.. ,ad;1 ~chl"ttl rlt· mainh.'l't:.trl("l'--- Rede-c;.ign cfiahmkan
,\p,okah F:ulurc MoM memcpunyai >Cbuah cnec1 langsung yan!< memttt~nn lcmampuan operasionat
(!..doaran. Jcualt1a'>,la~~tUH1 pclan!_lQ!lll,
.. t:HI hwva opcra,tonnl untu!... penombahan hoaya lnnft<uns Jl<.'fblukan
u~~~
~©~
ft
@~©~~~@~
@~&®m&
l~
'
!i ~~
~
~ .
':,("'"
~
f\ "'"\.
~( (. '
"'>
'
""·.
I-~ 't1
0.() .,
(<'..;. v<.
~ '
1>
,
•CM II SYSTEM SYTEM NO. Fac:flrt.;itor; Date: Sheet No.
ECISION ENGINE TWO 1030 ME
10 RKSHEET SUB SYSTEM SUB..SYSTEM NO Audrtor: Date; Of
91 ALAOON LTD FUEL SYSTEM
nfOrmation Consequence H1 H2 H3 Oeafult
roferoncc t~ va luat loo 51 52 53 ac::tion
Proposed task fn itiallnlervod Can b<l done by
: FF FM H s E 0 0 1 0 2 03 H4 HS 84 N1 NZ N3
lA 1 y N N y y 1. Check kondisi ~ar~er lerhadap ponyumba!ou\ Dally Operator
2 Bftd\kan stJatoer secara nm wee~ tv Mekanik
1 A 2 y y y 1 Chect< samb<.ngan-sa~ n popa dan ,.,e 1irle dari kcl>ocor on Dally Clpe<atot
dengan visual check
2 Check alran tbda pada .,.., engne miJ!J Dally Mekarllk
3 Cl\cct aliran rlulda pttda saat engine hidup yang terllhat dari nyala Dally Mek.anik engine
1 B 1 N y 1.Check level fuel metct Daily Operatcu
2 Drain Fuel 1 000 Hour Meter
1 B 2 y N N y N N y 1 Gonti Fuel Filter 250 H.,.. Meter Mekarik
2 Che<k alron fuel seldah pemasongan
1 B 3 y N N y N y 1 ~asoFIP 5000 HCl<' Meier Bengkel lual
2 Pemasangan FIP dan check oiran fuel
1 B 4 y N N y N N y 1 . Ct>e<:k injectors 1 000 Hour Meier Mekanik
2. Pergant1an nozzle 5000 Hour meter Mekanik
1 B 5 N N N N y Check rungsional dcngan monggtJnakan pressure tinggi 1 000 Hour Meter lnSJ>ector
-RCM II SYSTEM SYTEMNO. Facllltiltof : Dote : Sheot No.
DECISION ENGINE TWO 1030 ME
WORKSHEET SUB SYSTEM SUB-SYSTEM NO Auditor : Date: 01
1896 ALADClH LTD ~UBR I CA TING SYSTEM
Information CORHqU~ H I H2 H3 OHI\111
refer~ evatuation Sl S2 Sl ac1..,._
Proposed task lnhial tnttrnl Can be 6onl by
F FF FM H s E 0 01 02 03
...
HS SA N1 N2 H,J1 A I y N N y y 1 O.Ck «<QQM ~ tewt Oolr
Cl!>o<-2 Clwk,..,_al.._, t.,....pebnos/ NS jbpalu
psoH<u-..
1 ,. 2 y N N y H
..
y o... ... k:Apornpe 10000 Hcu-... ...,.--'A 3 y H N y N N y O..Oif?t'• ~Hou' ...
"",_
1 8 I y
..
N y H N..
yc_.,_...,...,_...,..,_
600 Hol..w l.'eter..._.
..
2A 1 y ~ N '( N N
..
y C-< ~ oC ocd« -gan ._.,.lean ien"c> - EO) Hcu .. ,,.. ~..
2A 2 y ~ N v ~"
y Clom<Oengone mhOUI ~ ~...,~--:M II SYSTEM SYTEM NO. FaciUtator: Date : Sheet No.
.CISION ENGINE TWD 1030 ME
)RKSHEET SUBSYSTEM SUB-SYSTEM NO Audttor: Date: Of
&ALADONLTO COOLING SYSTEM
fom1ation Consequence H1 HZ H3 Oea f u~
-cference evaluation 51 sz S3
-Proposed Lask lnihollntervol Can be done by
fF fM H s E 0 01 oz 03 H4 HS S4 N1 N2 N3
lA 1 N y