• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG MEI 2016 INFLASI 0,11 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPINANG MEI 2016 INFLASI 0,11 PERSEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau, No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016 1

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

K

OTA

T

ANJUNGPINANG

M

EI

2016

I

NFLASI

0,11

P

ERSEN

 Pada Mei 2016 di Kota Tanjungpinang terjadi inflasi sebesar 0,11 persen. Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat dari 23 kota 7 kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bungo sebesar -0,91 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Metro sebesar -0,02 persen. Sedangkan kota di sumatera yang mengalami Inflasi tertinggi adalah Tanjung pandan yaitu 1,30 persen dan inflasi terendah yaitu Kota Dumai 0,06 persen. Secara nasional ada 15 kota yang mengalami deflasi dan 67 kota yang mengalami inflasi dimana secara nasional yang mengalami deflasi tertinggi terjadi di kota sorong yaitu sebesar -0,92 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Maumere -0,01 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Kota Singaraja yaitu sebesar 0,02 dan inflasi tertinggi di Kota Pontianak 1,67 persen.

Inflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan naiknya indeks pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,57 persen; kelompok sandang naik 0,79 persen; kelompok kesehatan naik 0,16 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,07 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,66 persen. Sebaliknya kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan turun sebesar 0,56 persen dan kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar turun 0,06 persen.

Inflasi Tahun Kalender (Januari-Mei) 2016 di Kota Tanjungpinang sebesar 0,28 persen dan laju inflasi 'year on year' di Kota Tanjungpinang (Mei 2016 dibandingkan dengan Mei 2015) sebesar 2,12 persen.

Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang pada Mei 2016 mengalami kenaikan dari 122,47 pada April 2016 menjadi 122,61 pada bulan ini atau terjadi Inflasi sebesar 0,11 persen. Terjadinya perubahan harga pada 96 komoditi kebutuhan masyarakat menjadi pemicu terjadinya Inflasi di Kota Tanjungpinang Mei 2016. Sebanyak 66 komoditi/jasa diantaranya mengalami kenaikan harga/tarif, antara lain: Angkutan udara, bayam, cabai merah, bawang putih, sandal kulit, kangkung, gula pasir, rokok kretek filter, kacang panjang, beras, wortel, bawang merah, rokok kretek, sate, tomat sayur, sawi hijau, cabai rawit, minyak goreng, anggur, gulai, juice buah, sepatu, ketimun, emas perhiasan, bumbu masakan jadi dan sebagainya.

Sebaliknya, 30 komoditi lainnya justru mengalami penurunan harga/tarif, antara lain: selar, sotong, kembung, tongkol, telur ayam ras, tarip listrik, udang basah, cumi-cumi, pelata, daging ayam ras, santan jadi, cabe hijau, kakap merah, kakap putih, nagka muda, bensin, telur puyuh, belanak, sabun detergen bubuk, tenggiri, kepiting, tisu, sirop, bahan bakar rumah tangga, susu untuk balita, tomat buah, bir hitam, teh, bawang goreng, susu kental manis dan sebaginya.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau, No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016 2

Grafik 1. Perkembangan IHK Kota Tanjungpinang(2012=100) Mei 2015 s.d Mei 2016 100 105 110 115 120 125 130 135 140

Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agu st-15 Sep -15 Okt-15 Nop-15 Des-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16 Apr -16 Mei-16

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Per umahan

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau, No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016 3

Tabel 1. Inflasi 23 Kota IHK di Sumatera dan Nasional (%)

Kota

Mei Januari-Mei Inflasi Tahun 2015 2016 2015 2016 ke Tahun* (1) (3) (3) (4) (5) (6) 1. Meulaboh 2. Banda Aceh 3. Lhokseumawe 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang Sidempuan 8. Padang 9. Bukit Tinggi 10. Tembilahan 11. Pekanbaru 12. Dumai 13. Bungo 14. Jambi 15. Palembang 16. Lubuk Linggau 17. Bengkulu 18. Bandar Lampung 19. Metro 20. Tanjung Pandan 21. Pangkal Pinang 22. Batam 23. Tanjungpinang Nasional 0,67 0,51 0,37 1,57 1,11 1,01 0,62 0,65 0,82 0,87 0,41 0,98 0,34 1,18 0,56 0,50 0,38 0,66 0,82 0,85 -0,61 0,77 0,44 0,50 0,39 0,73 0,25 -0,47 0,82 0,44 0,31 -0,37 -0,34 0,12 0,23 0,06 -0,91 0,89 0,66 0,33 0,88 0,06 -0,02 1,30 -0,11 -0,07 0,11 0,24 -0,99 -0,83 -1,00 0,36 -0,16 0,24 -0,60 -2,83 -1,35 0,28 -0,12 0,43 -2,09 -1,12 -0,30 -0,73 -1,17 0,97 0,03 -1,40 -0,17 0,56 0,61 0,42 1,01 0,00 -0,19 0,26 0,93 1,38 0,68 0,12 -0,69 0,43 -0,74 0,62 -0,39 0,33 0,90 0,22 0,49 -0,45 0,36 0,39 0,52 -0,60 0,28 0,40 2,61 2,12 3,28 3,24 4,49 4,50 2,97 3,91 3,48 2,22 2,07 2,82 3,05 2,86 4,30 4,45 4,99 3,17 3,01 2,71 5,38 3,52 2,12 3,33

*) Mei 2016 terhadap Mei 2015

Laju inflasi 'year on year' (Mei 2016 dibanding dengan Mei 2015) di Kota Tanjungpinang tercatat sebesar 2,12 persen. Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat dari 23 kota 7 kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Bungo sebesar -0,91 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Metro sebesar -0,02 persen untuk kota sumatera yang mengalami Inflasi tertinggi adalah Tanjung pandan yaitu 1,30 persen dan inflasi terendah yaitu Kota Dumai 0,06 persen. Kota Tanjungpinang dari 16 Kota yang mengalami Inflasi di 23 Kota IHK sumatera menduduki peringkat ke 14.

Selanjutnya bila dilihat dari 82 kota IHK di IndonesiaSecara nasional ada 15 kota yang mengalami deflasi dan 67 kota yang mengalami inflasi dimana secara nasional yang mengalami deflasi tertinggi terjadi di kota sorong yaitu sebesar -0,92 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Maumere -0,01 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Kota Singaraja yaitu sebesar 0,02 dan inflasi tertinggi di Kota Pontianak 1,67 persen. Dari 67 Kota yang Mengalami Inflasi di 82 Kota IHK se-Indonesia Tanjungpinang menduduki posisi ke 57.

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau, No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016 4

Tabel 2. IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Tanjungpinang Menurut Kelompok Pengeluaran, Mei 2016

Kelompok Pengeluaran Indeks Mei 2016 Inflasi Mei 2016 Andil Inflasi [1] [2] [3] [4] U m u m 1. Bahan Makanan

2. Makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 3. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga 7. Transpor, komunikasi dan jasa keuangan

122,61 131,22 131,71 115,94 121,08 115,75 117,39 115,69 0,11 -0,56 0,57 -0,06 0,79 0,16 0,07 0,66 0,11 -0,14 0,11 -0,01 0,05 0,01 0,00 0,09

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau, No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016 5

Perkembangan IHK Menurut Kelompok Pengeluaran

Inflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan naiknya indeks pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,57 persen; kelompok sandang naik 0,79 persen; kelompok kesehatan naik 0,16 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga naik 0,07 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan naik 0,66 persen. Sebaliknya kelompok yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan turun sebesar 0,56 persen dan kelompok perumahan, listrik, gas dan bahan bakar turun 0,06 persen.

1.

Kelompok Bahan Makanan

Pada Mei 2016 ini kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar 0,56 persen atau turun dari 131,96 persen pada April 2016 menjadi 131,22 pada bulan ini.

Penurunan indeks kelompok bahan makanan merupakan akibat turunnya indeks harga pada tiga subkelompok yaitu subkelompok daging dan hasi-hasilnya turun 0,42 persen; subkelompok ikan segar turun 8,21 persen dan subkelompok telur, susu dan hasilnya turun 1,45 persen. Sebaliknya untuk kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya mengalami kenaikan indeks sebesar 0,38 persen; subkelompok ikan diawetkan naik 0,06 persen; subkelompok sayur-sayuran naik sebesar 7,40 persen; subkelompok kacang-kacangan naik sebesar 0,27 persen; subkelompok buah-buhan naik 0,44 persen; subkelompok bumbu-bumbuan naik 4,38 persen; subkelompok lemak dan minyak naik 0,30 persen dan subkelompok bahan makanan lainnya naik 1,26 persen

Dengan penurunan indeks sebesar 0,56 persen pada bulan ini berarti kelompok bahan makanan telah menghambat terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang dengan memberikan andil sebesar -0,14 persen.

2.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami kenaikan indeks pada bulan ini sebesar 0,57 persen atau naik dari 130,96 persen pada April 2016 menjadi 131,71 persen pada bulan ini. Dengan terjadinya kenaikan indeks harga sebesar 0,57 persen berarti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini telah mendorong terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang dengan memberikan andil sebesar 0,11 persen.

Dari tiga subkelompok yang menyusun kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada bulan ini tercatat semua subkelompok mengalami kenaikan indeks, yaitu indeks subkelompok makanan jadi naik sebesar 0,23 persen; indeks subkelompok minuman yang tidak beralkohol naik sebesar 1,14 persen; dan indeks subkelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 1,11 persen.

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Pada bulan ini kelompok pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami penurunan indeks sebesar 0,06 persen atau turun dari 116,01 persen pada bulan sebelumnya menjadi 115,94 persen pada bulan ini. Dengan penurunan indeks sebesar 0,06 persen berarti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan ini telah menghambat terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang Mei 2016 dengan memberi andil sebesar -0,01 persen.

Dari empat subkelompok yang menyusun kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar, tercatat indeks subkelompok bahan bakar, penerangan dan air mengalami penurunan indeks yaitu sebesar 0,41 persen. Sebaliknya subkelompok biaya tempat tinggal naik 0,03 persen dan subkelompok penyelenggaran rumah tangga naik 0,16 persen. Subkelompok perlengkapan rumah tangga tidak mengalami kenaikan maupun penurunan indeks.

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau, No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016 6

4.

Kelompok Sandang

Pada Mei 2016 ini kelompok sandang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,79 persen atau naik dari 120,13 pada bulan sebelumnya menjadi 121,08 persen pada bulan ini. Kenaikan indeks kelompok sandang pada bulan ini merupakan akibat dari naiknya barang dari subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya yaitu sebesar 0,43 persen; subkelompok sandang Laki-laki naik sebesar 0,14 dan subkelompok sandang wanita naik 2,40 persen. Sedangkan subkelompok anak-anak tidak mengalami perubahan indeks.

Dengan naiknya indeks harga sebesar 0,79 persen berarti kelompok sandang telah mendorong terjadinya inflasi dengan memberikan andil sebesar 0,05 persen.

5.

Kelompok Kesehatan

Pada bulan ini kelompok kesehatan tercatat mengalami kenaikan indeks sebesar 0,16 persen. Kenaikan indeks kelompok kesehatan pada bulan ini dikarenakan naiknya indeks subkelompok obat-obatan naik sebesar 0,43 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik naik 0,16 persen. Sedangkan subkelompok jasa kesehatan dan subkelompok jasa perawatan jasmani tidak mengalami perubahan indeks.

Dengan kenaikan harga indeks harga sebesar 0,16 persen berarti kelompok kesehatan telah mendorong terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang pada Mei 2016 dengan memberikan andil sebesar 0,01 sangat kecil.

6.

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Pada bulan ini kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tercatat mengalami kenaikan indeks sebesar 0,07 persen. Dimana dari empat subkelompok pembentuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga subkelopok rekreasi mengalami kenaikan indeks sebesar 0,29 persen. Sedangkan subkelompok, pendidikan, kursus-kursus; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan subkelompok olahraga tidak mengalami perubahn indeks sama sekali..

Dengan mengalami kenaikan harga indeks berarti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mendorong terjadinya inflasi di Kota Tanjungpinang, dengan adil sangat kecil.

7.

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan ini mengalami kenaikan indeks harga sebesar 0,66 persen atau naik dari 114,93 persen pada April 2016 menjadi 115,69 persen pada bulan ini.

Kenaikan indeks harga kelompok ini disebabkan oleh naiknya indeks subkelompok transpor sebesar 1,02 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman; subkelompok jasa keuangan dan subkelompok sarana dan penunjang transpor tidak mengalami kenaikan indeks.

Dengan kenaikan indeks sebesar 0,66 persen pada bulan ini berarti kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan telah mendorong laju Inflasi di Kota Tanjungpinang pada Mei 2016 dengan memberikan andil sebesar 0,09 persen.

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau, No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016 7

Tabel 3.Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 82 Kota di Indonesia Mei 2016 (Tahun 2012 = 100)

Kota IHK Inflasi

(1) (2) (3) 1. Meulaboh 2. Banda aceh 3. Lhokseumawe 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang Sidempuan 8. Padang 9. Bukit Tinggi 10. Tembilahan 11. Pekanbaru 12. Dumai 13. Bungo 14. Jambi 15. Palembang 16. Lubuk Linggau 17. Bengkulu 18. Bandar Lampung 19. Metro 20. Tanjung Pandan 21. Pangkal Pinang 22. Batam 23. Tanjungpinang 24. DKI Jakarta 25. Bogor 26. Sukabumi 27. Bandung 28. Cirebon 29. Bekasi 30. Depok 31. Tasikmalaya 32. Cilacap 33. Purwokerto 34. Kudus 35. Surakarta 36. Semarang 37. Tegal 38. Yogyakarta 39. Jember 40. Banyuwangi 122,49 116,30 118,09 123,71 127,24 126,42 121,04 127,25 120,68 127,17 121,89 123,51 120,13 122,09 121,62 120,77 129,23 123,34 130,75 128,44 124,41 121,80 122,61 123,65 123,03 122,36 122,50 119,43 120,05 121,89 122,15 125,03 120,90 128,56 120,64 121,89 119,76 120,91 120,61 120,59 0,39 0,73 0,25 -0,47 0,82 0,44 0,31 -0,37 -0,34 0,12 0,23 0,06 -0,91 0,89 0,66 0,33 0,88 0,06 -0,02 1,30 -0,11 -0,07 0,11 0,19 0,37 0,29 0,24 0,27 0,09 0,32 0,44 0,15 0,12 0,16 0,04 0,12 0,33 0,08 0,15 0,12

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau, No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016 8

Kota IHK Inflasi

(1) (2) (3) 41. Sumenep 42. Kediri 43. Malang 44. Probolinggo 45. Madiun 46. Surabaya 47. Tangerang 48. Cilegon 49. Serang 50. Singaraja 51. Denpasar 52. Mataram 53. Bima 54. Maumere 55. Kupang 56. Pontianak 57. Singkawang 58. Sampit 59. Palangka Raya 60. Tanjung 61. Banjarmasin 62. Balikpapan 63. Samarinda 64. Tarakan 65. Manado 66. Palu 67. Bulukumba 68. Watampone 69. Makassar 70. Pare-pare 71. Palopo 72. Kendari 73. Bau-bau 74. Gorontalo 75. Mamuju 76. Ambon 77 Tual 78 Ternate 79 Manokwari 80 Sorong 81 Merauke 82 Jayapura Nasional 120,70 120,87 123,39 121,52 120,74 122,65 130,39 126,88 130,36 131,16 120,21 121,58 126,09 117,15 126,63 132,06 123,16 123,79 120,37 123,93 123,21 126,33 126,22 133,74 123,01 124,75 127,02 118,39 123,79 119,91 120,68 119,61 127,82 120,42 122,28 122,65 135,28 128,08 116,63 122,83 128,16 125,55 123,48 0,31 0,12 0,15 0,15 0,06 0,13 0,15 0,45 0,88 0,02 0,11 -0,18 -0,71 -0,01 0,70 1,67 0,41 0,42 0,02 -0,19 0,30 0,13 0,05 0,57 0,14 0,80 0,29 0,28 -0,10 0,65 -0,39 0,15 1,44 0,26 0,13 1,64 -0,60 0,29 0,64 -0,92 0,74 0,70 0,24 **) Angka Sementara

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kepulauan Riau, No. 43/06/21/Th. XI, 1 Juni 2016 9

Tabel 4. Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tanjungpinang April 2016 – Mei 2016 (Tahun 2012 = 100)

Kelompok/Sub Kelompok April IHK 2016 % Perub thd Maret 2016 IHK Mei 2016 % Perub thd April 2016 (1) (4) (5) (4) (5) UMUM I. BAHAN MAKANAN

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya

Ikan segar Ikan diawetkan

Telur, susu dan hasil-hasilnya Sayuran

Kacang-kacangan Buah-buahan Bumbu-bumbuan Lemak dan minyak Bahan makanan lainnya

II. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU

Makanan jadi

Minuman yang tidak beralkohol Tembakau dan minuman beralkohol

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR

Biaya tempat tinggal

Bahan bakar, penerangan dan air Perlengkapan rumah tangga Penyelenggaraan rumah tangga

IV. SANDANG

Sandang laki-laki Sandang wanita Sandang anak-anak

Sandang pribadi dan sandang lainnya

V. KESEHATAN

Jasa kesehatan Obat-obatan

Jasa Perawatan jasmani Perawatan jasmani dan kosmetik

VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA

Jasa pendidikan Kursus-kursus/ Pelatihan

Perlengkapan / peralatan pendidikan Rekreasi

Olah raga

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN

Transpor

Komunikasi dan pengiriman Sarana dan penunjang transport Jasa keuangan 122,47 131,96 143,64 130,32 138,29 125,19 113,72 135,12 141,88 132,37 133,65 105,23 117,20 130,96 131,48 124,08 135,55 116,01 111,07 140,08 115,09 109,35 120,13 124,36 128,48 118,05 108,40 115,57 112,48 108,15 135,45 117,54 117,31 110,59 109,06 129,50 124,23 115,73 114,93 121,65 99,32 123,50 114,76 -1,39 -4,28 0,03 -2,28 -10,99 -0,14 -1,29 -7,62 0,23 -0,59 -8,14 1,67 0,00 0,26 0,32 0,32 0,04 -0,32 0,00 -1,50 0,00 -0,25 -0,41 0,00 0,00 -1,29 -0,56 0,53 0,00 2,88 0,00 -0,06 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -2,07 -3,14 0,00 0,00 0,00 122,61 131,22 144,18 129,77 126,94 125,26 112,07 145,12 142,27 132,95 139,51 105,55 118,68 131,71 131,78 125,50 137,06 115,94 111,10 139,50 115,09 109,52 121,08 124,53 131,56 118,05 108,87 115,75 112,48 108,61 135,45 117,73 117,39 110,59 109,06 129,50 124,59 115,73 115,69 122,89 99,32 123,50 114,76 0,11 -0,56 0,38 -0,42 -8,21 0,06 -1,45 7,40 0,27 0,44 4,38 0,30 1,26 0,57 0,23 1,14 1,11 -0,06 0,03 -0,41 0,00 0,16 0,79 0,14 2,40 0,00 0,43 0,16 0,00 0,43 0,00 0,16 0,07 0,00 0,00 0,00 0,29 0,00 0,66 1,02 0,00 0,00 0,00

Gambar

Grafik 1.  Perkembangan IHK Kota Tanjungpinang(2012=100)   Mei 2015 s.d Mei 2016  100105110115120125130135140
Tabel 1. Inflasi 23 Kota IHK di Sumatera dan Nasional (%)
Tabel 2.  IHK, Inflasi dan Andil Inflasi Kota Tanjungpinang  Menurut Kelompok Pengeluaran, Mei 2016
Tabel 3.Indeks Harga Konsumen dan Inflasi 82 Kota di Indonesia  Mei 2016 (Tahun 2012 = 100)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Nilai moral “ sopan santun “ terdapat dalam film La Vie En Rose. Sikap dan perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat atau norma – norma yang berlaku didalam masyarakat.

Desain Perangkat Lunak (Lanjutan) Struktur Navigasi adalah alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan (rantai kerja) dari beberapa area yang berbeda

Rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Apakah ada hubungan kecederungan yang dilihat/persepsi gejala dengan persepsi ancaman kesehatan?; 2) Apakah ada hubungan

Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian lebih lanjut adalah analisis deskriptif tentang konsep – konsep model RIDEE (Reading, Identify, Define,

Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa, pada menit ke-5 hasil uji disolusi menunjukkan bahwa, bahan aktif yang diuji berupa parasetamol yang terdapat dalam cangkang KK sudah

Dengan adanya ruang bebas yang terletak di luar perkerasan jalan, maka pada saat angkutan umum masuk lokasi perhentian dan berhenti tidak mengganggu lalu lintas lainnya, baik

 Melaksanakan administrasi aktiva tetap dan penyusutan.  Mereview harga pokok dan proyek-proyek di Galangan maupun Cabang.  Monitoring, menyiapkan dan melaporakan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh simpulan sebagai berikut: telah berhasil diisolasi dan diidentifikasi