• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN BATANGHARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN BATANGHARI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Rina Erfina – A1D109188| rina.erfina@ymail.com 1

ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN

BATANGHARI

Oleh: RINA ERFINA NIM : A1D109188

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2014

(2)

Rina Erfina – A1D109188| rina.erfina@ymail.com 2

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 34/1 TERATAI KABUPATEN

BATANGHARI Oleh :

Rina Erfina – A1D109188

rina.erfina@ymail.com

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan F.KIP Universitas Jambi

ABSTRAK

Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan anak adalah adanya perhatian. Perhatian orang tua, adalah suatu kesadaran orang tua dalam mendidik, membimbing, dan merawat anaknya dengan penuh rasa kasih sayang agar anak-anak dapat meraih cita-cita dan hidup mandiri. Dalam kaitannya dengan proses belajar yang dialami siswa sangat dipengaruhi adanya perhatian orang tua, baik perhatian terhadap fasilitas/kebutuhan belajar, perhatian orang tua dalam belajar di rumah, perhatian terhadap keberangkatan sekolah, dan perhatian terhadap hasil belajar. Perhatian orang tua dapat menjadi rangsangan dan motivasi anak dalam belajar. Karena motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Neger 34/I Teratai. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, dengan subjek penelitian siswa kelas V sebanyak 42 orang siswa.

Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data dalam penelitian diperoleh melalui angket, untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa. Analisis korelasi dilakukan berdasarkan nilai keofisien korelasi yang dihitung menggunakan rumus korelasi product moment. Kemudian dilakukan interprestasi besaran nilai koefisien korelasi dan uji hipotsesis penelitian melalui uji signifikan koefisien korelasi dengan taraf kepercayaan α = 5% dengan ketentuan r-hitung ≥ r-tabel.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai r-hitung = 0,6283 dan r-tabel = 0,304. Jika dilakukan interprestasi, besaran nilai koefisien korelasi 0,6283 menunjukkan tingkat hubungan yang kuat. Sementara itu, uji hipotesis menunjukkan nilai hitung > nilai r-tabel atau 0,6283 > 0,304. Sehingga hipotesis penelitian dapat diterima yang berarti terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Neger 34/I Teratai.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa.

(3)

Rina Erfina – A1D109188| rina.erfina@ymail.com 3

1.PENDAHULUAN

Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan masalah yang selalu mendapat perhatian yang mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat suatu negara. Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting.

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB 1 pasal 1 (2006: 72) yang menyebutkan bahwa:”Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak yang mulia, serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang pertama dan utama. Situasi keluarga yang harmonis dan bahagia akan melahirkan anak atau generasi – generasi penerus yang baik dan bertanggung jawab. Peran orang tua yang seharusnya adalah sebagai orang pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak-anaknya.

Sebagai pendidik yang utama dan pertama bagi anak, orang tua sudah seharusnya mampu memberikan dorongan dalam hal ini memotivasi anak untuk terus belajar. Menurut Ngalim Purwanto (2006) mengatakan bahwa:

“jika guru atau orang tua dapat memberikan motivasi yang baik pada anak-anak timbulah dalam diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Anak dapat menyadari apa gunanya belajar dan apa tujuan yang hendak dicapai dengan pelajaran itu, jika diberi perangsang, diberi motivasi yang baik dan sesuai”.Dari apa yang dikemukakan oleh Purwanto tersebut diketahui bahwa motivasi memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar anak.

Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek yang direaksi pada sesuatu waktu. Terang tidaknya kesadaran seseorang terhadap sesuatu obyek tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran seseorang meningkat menjadi terang), dan ada kalanya menurun (menjadi samar-samar). Taraf kesadaran seseorang akan meningkat kalau jiwa orang tersebut dalam mereaksi sesuatu meningkat juga. Apabila taraf kekuatan kesadaran seseorang naik atau menjadi giat karena suatu sebab, maka orang tersebut berada pada permulaan perhatian. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran seseorang terhadap sesuatu. Salah satu dari peranan orang tua terhadap keberhasilan anak adalah adanya perhatian. Perhatian mengandung arti hal memperhatikan; apa yang diperhatikan; minat. Dalam bidang pendidikan, hal memperhatikan dapat berwujud memperhatikan kebutuhan sekolah, belajar di rumah, keberangkatan sekolah, prestasi yang diperoleh, dan lain sebagainya. Seorang anak yang memperoleh perhatian dari orang tuanya akan termotivasi dalam belajarnya. Lain halnya bagi anak yang tidak mendapat perhatian dari orangnya, tentu akan memiliki motivasi belajar yang rendah. Pembentukan perilaku, atau perbaikan akhlaq, budi pekerti luhur, pengamalan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, peranan keluarga/ pihak orang tua adalah faktor yang sangat dominan dalam pembentukan perilaku dan watak anak di lingkungan keluarga.

Orang tua merupakan contoh terdekat bagi anaknya. Segala perbuatan yang dilakukan tanpa disadari akan ditiru anaknya, untuk itu sikap Orangtua yang bermasalah harus dihindari. Orangtua harus memperhatikan pendidikan, dan perkembangan belajar anaknya. Disamping itu hubungan Orangtua dengan anak sangat berpengaruh dalam

(4)

Rina Erfina – A1D109188| rina.erfina@ymail.com 4

kemajuan belajar anak. Yang dimaksud perhatian disini adalah kasih sayang yang penuh perhatian atau kebencian,Kasih sayang, perhatian atau penghargaan kepada anak akan menimbulkan mental yang sehat bagi anak-anaknya. Salah satu ciri siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi adalah selalu memperhatikan dengan antusias yang tinggi yaitu tidak pernah berbuat yang bisa mengganggu kegiatan belajar

Namun berdasarkan hasil pengamatan penulis,selama praktek mengajar di SD N 34/I Teratai Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batang Hari, masih ada anak yang datang terlambat kesekolah, bermain, tidak membuat PR, dan ada juga anak yang tidak bawa buku belajar pada waktu proses pembelajaran berlangsung, sehingga motivasi belajar siswa di kelas tergolong rendah. Selain itu, sebagian siswa di sekolah dasar mengungkapkan bahwa siswa balajar di rumah kalau diperintah oleh orang tua saja.

Berdasarkan kondisi fenomena yang telah diuraikan diatas, maka penulis akan mencoba mengangkat permasalahan dalam penelitian penulis dengan judul “Hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 34/I Teratai Kabupaten batanghari”

II. KAJIAN PUSTAKA 1.Motivasi Belajar 1.1 Pengertian Belajar

Menurut Hakim (dalam Winastwan & Sunarto 2010:16), “belajar adalah “suatu proses perubahan perubahan didalam manusia, ditampakan dalam bentuk peningkatan kualitan dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain

Menurut Dimyati (1989:121-122) yang menyatakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman”.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai belajar di atas dapat dapat di simpulkan, belajar dapat diartikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.

1.2 Motivasi Belajar

“Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong, menggerakkan dan mengarahkan siswa dalam belajar” (Astuti, 2010:67). Motivasi belajar sangat erat sekali hubungannya dengan prilaku siswa disekolah. Dari uraian diatas , motivasi belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang membangkitkan dan mengarahkan peserta didik untuk mempelajari sesuatu. Bila pendidik membangkitkan motivasi belajar anak didik, maka meraka akan memperkuat respon yang telah dipelajari. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.

Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada tidaknya motivasi seseorang individu untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses aktivitas belajar itu sendiri. Seperti dikemukakan oleh Sardiman (2003:83) motivasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

(5)

Rina Erfina – A1D109188| rina.erfina@ymail.com 5

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai).

c. Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang

dewasa. (misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral dan sebagainya).

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang siswa berarti siswa tersebut memiliki motivasi belajar yang cukup kuat yang dibutuhkan dalam aktifitas belajarnya.

1.3 Jenis-Jenis Motivasi Belajar

Hapsari (2005:74) membagi motivasi membagi dua jenis yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan mendefinisikan kedua jenis motivasi itu sebagai berikut yaitu “Motivasi instrinsik adalah bentuk dorongan belajar yang datang dari dalam diri seseorang dan tidak perlu rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah dorongan belajar yang datangnya dari luar diri seseorang”.

1.4 Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2003:85), mengemukakan bahwa motivasi mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak yang akan digerakkan.

b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan dicapai. Jadi motivasi dapat memberi arah kegiatan yang harus dikerjakan agar sesuai dengan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan yang harus

dikerjakan yang sesuai untuk mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

Menurut Purwanto (2006:70-71) mengungkapkan guna atau fungsi dari motif-motif itu adalah:

a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

b. Motif itu menentukan arah perbuatan.yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.

c. Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan

perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.

(6)

Rina Erfina – A1D109188| rina.erfina@ymail.com 6

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya fungsi motivasi dalam belajar adalah sebagai pendorong dan pengarah seseorang atau siswa pada aktifitas mereka dalam pencapaian tujuan belajar.

2.Perhatian Orang Tua

2.1 Pengertian Perhatian Orang Tua

“Perhatian sebagai salah satu aktivitas psikis, dapat dimengerti sebagai keaktifan jiwa yang dipertinggi. Jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda atau hal) ataupun sekumpulan objek-objek”. (Baharudin, 2007:177-178). Perhatian menurut Ahmadi (2003:145) yaitu ”keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya”.

Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek yang direaksi pada sesuatu waktu. Terang tidaknya kesadaran seseorang terhadap sesuatu obyek tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran seseorang meningkat menjadi terang), dan ada kalanya menurun (menjadi samar-samar). Taraf kesadaran seseorang akan meningkat kalau jiwa orang tersebut dalam mereaksi sesuatu meningkat juga. Apabila taraf kekuatan kesadaran seseorang naik atau menjadi giat karena suatu sebab, maka orang tersebut berada pada permulaan perhatian. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran seseorang terhadap sesuatu.

. Hartup (dalam Monks, F. J. & Knoers, 2006:173) mengemukakan bahwa “para orang tua masih mempunyai lebih banyak pengaruh dalam hal-hal politik dan pekerjaan daripada teman-teman sebayanya.

Suryabrata (2006:54) mengemukakan pendapatnya tentang perhatian orang tua, yaitu “pemusatan kesadaran jiwa berupa tenaga, pikiran dan perasaan, dari orang tua kepada anaknya, ditransformasikan dalam berbagai cara untuk memberikan motivasi atau dorongan positif terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal”. Dari uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan pengertian perhatian orang tua, adalah suatu kesadaran orang tua dalam mendidik, membimbing, dan merawat anak-anaknya (baik berbentuk tindakan maupun ucapan) dengan penuh rasa kasih sayang agar anak-anak dapat meraih cita-cita dan hidup mandiri.

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perhatian

Sebuah perhatian tidak timbul begitu saja pada diri seseorang. Di bawah ini akan diuraikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perhatian menurut Ahmadi (2003: 150) sebagai berikut:

a) Pembawaan

b) Latihan dan Kebiasaan c) Kebutuhan

d) Kewajiban e) Keadaan Jasmani f) Suasana Jiwa g) Suasana di Sekitar

(7)

Rina Erfina – A1D109188| rina.erfina@ymail.com 7

.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 34/I Teratai, yang berlokasi di jalan gajah mada Kelurahan Teratai Muara Bulian. Sebelum penelitian ini di mulai terlebih dahulu dilakukan survey.

Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 34/1 teratai kabupaten Batanghari.Sesuai dengan data yang diperoleh di SDN 34/1 teratai jumlah siswa yang di ambil dalam penelitian ini adalah 42 siswa.

Menurut Arikunto (2002:136), “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Angket disini digunakan untuk memperoleh data mengenai lingkungan belajar siswa dalam proses pembelajaran.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif.Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dan seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah Persiapan tabulasi penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian, (Arikunto, 2002: 209).

Analisis kuantitatif dalam penelitian ini adalah Analisis Korelasi product moment yang digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel yaitu Variabel X(Perhatian Orang Tua) Variabel Y(Motivasi Belajar.

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Untuk melihat bagaimana Perhatian orang tua dengan motivasi belajar dilakukan melalui kuisioner yang diberikan ke responden. Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase skor terhadap variabel Perhatian Orang tua secara keseluruhan, menunjukan bahwa siswa di kelas V SDN 34/I Teratai termasuk ke dalam kategori cukup baik dengan rata-rata persentase perolehan skor sebesar 74.40%.Sedangkan motivasi belajar termasuk dalam kategori

Dari perhitungan diperoleh angka koefisien korelasi ( antara sebesar 0.6283. Nilai ini menunjukan hubungan positif yang kuat antara perhatian orang tua dan motivasi belajar. Hubungan positif ini memberikan pengertian bahwa jika perhatian orang tua ditingkatkan maka motivasi belajar anak juga akan meningkat. Sedangkan dari interpretasi koefisien korelasi, nilai (0.6283) menunjukan tingkat hubungan yang kuat, artinya terjadi hubungan yang kuat antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa.

Untuk melihat sebesar berarti atau signifikan hubungan atau korelasi antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar , dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung sebesar 0.6283 dan nilai rtabel sebesar 0.304. Sehingga didapatkan nilai rhitung > rtabel (0.6283 > 0.304). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi: “Terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas tinggi SD Negeri 34/I Teratai Kabupaten Batang Hari” dapat diterima dan terbukti.

(8)

Rina Erfina – A1D109188| rina.erfina@ymail.com 8

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada BAB sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 34/I Teratai. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi antara perhatian orang tua (X) dan motvasi belajar (Y) diperoleh skor sebesar 0,6283. Koefisien korelasi menunjukkan skor 0,6283 maka dapat dikatakan hubungan antara perhatian orang tua (X) dan motvasi belajar (Y) adalah hubungan yang kuat.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi Orang Tua

a. Menanyakan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh anak dalam belajar. b. Menyediakan fasilitas belajar, seperti; buku, pensil, bolpoin, dll. c. Mendampingi anak saat belajar.

2. Bagi Siswa

Siswa agar selalu bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

3. Bagi Guru dan Kepala Sekolah

Kepada Guru-guru dan Kepala sekolah di harapkan dapat meningkatkan kerja sama dengan orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, 2003. Psikologi Umum. Jakarta: Rhineka Cipta.

Ahmadi, Abu dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Arikunto ,Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta:PT Reinika Cipta.

_________ . 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:

PT Reinika Cipta.

Arikunto, Suyono. 2013. Cara Dasyat Membuat Skripsi. Madiun: Jaya Star Nine

Astuti, Endang Sri. 2010. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid I. Jakarta : PT Grasindo.

Baharuddin. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Group. Dimyati, Muhammad. 1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

GenioFam. 2009. 99 Tips Menjaga Keharmonisan Keluarga. Yogyakarta: Leutika. Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Praktis: anak, remaja, dan keluarga. Jakarta:

Gunung Mulia.

Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Hakim, Thursan.2008. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara.

(9)

Rina Erfina – A1D109188| rina.erfina@ymail.com 9

Makmun, Samsudin. 2004. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya Offset.

Monks, F. J. & Knoers. 2006. Psikologi Perkembangan: (Alih bahasa: Siti Rahayu Haditono). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Purwanto, Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Santrock, John W. 2003 .Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.

Jakarta: PT. EleX Media Komputindo

Sardiman, AM. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Slavin, Robert . 2011. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Indeks. Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. ________. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsono. 2003. Membelajarkan Anak Dengan Cinta. Jakarta: Inisiasi Press. Sunyoto, Danang, 2011. Analisi Regeresi dan Uji Hipotesis, Yogyakarta:CAPS

Supandi, 2011. Menyiapkan Kesuksesan Anak Anda. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Suryabrata, Sumadi. 2006. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta. Andi Offset.

Thomas, Kristo M. 2010. Andalah Para Orangtua Motivator Terbaik Bagi Remaja. Jakarta : PT Alex Media Komputindo.

Winastwan, Gora dan Sunarto. 2010. Pakematik Strategy Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakarta. Flex Media Komputindo.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa bukti dimensi reliability dari kualitas pelayanan tentang penggunaan media dan kesesuaian materi diklat dengan tujuan

Kemudian akan diterapkan Filter Kalman untuk perbaikan estimasi, dimana dalam perbaikan estimasi akan digunakan polinomial error model VAR dan ARIMA dengan

Saya telah membaca dan memahami penjelasan dari peneliti mengenai penelitian yang berjudul “ Pengaruh Program Kelas ibu Balita terhadap Pengetahuan Ibu, Pola Asuh, Asupan Zat

Pemakaian aplikasi sistem informasi pem- bayaran siswa yang dilakukan oleh bagiana keuangan sekolah di SMK Mandala Bhakti dapat meningkatkan mutu pelayanan terhadap

antara PMA dengan disparitas pembangunan ekonomi di Provinsi Jambi dan dengan arah yang negatif ini menunjukkan peningkatan investasi PMA menyebabkan penurunan

Dalam penelitian ini juga akan dilakukan pengujian untuk membuktikan bahwa metode ELECTRE dapat digunakan untuk menentukan lokasi bisnis terbaik dari sejumlah

Adapun target luaran dari program pengabdian ini adalah publikasi nasional, metode dalam mengefisienkan proses produksi berupa teknologi tepat guna (waktu, tenaga kerja, dan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif antara budaya organisasi dengan stres pada taruna tingkat I Akademi