• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peralatan laboratorium biologi molekuler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peralatan laboratorium biologi molekuler"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Peralatan laboratorium biologi

molekuler

dr. Syazili Mustofa, M. Biomed

Kepala Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Biologi Molekuler

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

(2)

Peralatan laboratorium biologi

molekuler

Autoklav

Sentrifuga

Air displacement pippete

biosafety cabinet (BSC)

Plate readers

(3)

Autoklaf

Alat untuk mensterilkan

peralatan dan

perlengkapan dengan

memasukkannya ke uap

bertekanan tinggi pada 121

° C atau lebih selama

kurang lebih 15 menit.

Peningkatan tekanan pada

autoklaf tidak

dimaksudkan untuk

membunuh

mikroorganisme,

melainkan meningkatkan

suhu dalam autoklaf. Suhu

yang tinggi inilah yang

akan membunuh

microorganisme.

(4)

Autoklaf

Autoklaf terutama

ditujukan untuk

membunuh

endospora

,

yaitu

sel

resisten yang

diproduksi oleh

bakteri

, sel

ini tahan terhadap

pemanasan, kekeringan,

dan antibiotik. Pada

spesies yang sama,

endospora dapat bertahan

pada kondisi lingkungan

yang dapat membunuh sel

vegetatif bakteri tersebut.

Endospora dapat dibunuh

pada suhu 100 °C, yang

merupakan titik didih air

pada tekanan atmosfer

normal.

(5)

Autoklaf

Pada suhu 121 °C,

endospora dapat

dibunuh dalam waktu

4-5 menit, di mana sel

vegetatif bakteri dapat

dibunuh hanya dalam

waktu 6-30 detik pada

suhu 65 °C

Perhitungan waktu

sterilisasi autoklaf

dimulai ketika suhu di

dalam autoklaf

(6)

Autoklaf

Jika objek yang disterilisasi

cukup tebal atau banyak,

transfer panas pada bagian

dalam autoklaf akan

melambat, sehingga terjadi

perpanjangan waktu

pemanasan total untuk

memastikan bahwa semua

objek bersuhu 121 °C untuk

waktu 10-15 menit.

Perpanjangan waktu juga

dibutuhkan ketika cairan dalam

volume besar akan diautoklaf

karena volume yang besar

membutuhkan waktu yang

lebih lama untuk mencapai

suhu sterilisasi

[

. Performa

autoklaf diuji dengan indicator

biologi, contohnya

Bacillus

(7)

jangan mengautoklaf

bahan yang mudah terbakar, reaktif, korosif, beracun

atau radioaktif.

Jangan pernah mengautoklaf pemutih kering atau

bahan terkait pemutih atau nitroselulosa karena kedua

senyawa tersebut menimbulkan risiko kebakaran atau

ledakan.

Jas lab yang telah terkontaminasi bahan kimia tidak

boleh diautoklaf tetapi dibersihkan oleh layanan binatu

yang disetujui atau dibuang sebagai limbah kimia.

Bahan radioaktif

Limbah patologis: Termasuk bangkai hewan, jaringan

dan organ serta jaringan dan organ manusia.

(8)

Sentrifugasi

Teknik sentrifugasi telah

dimanfaatkan baik untuk

keperluan penelitian

misalnya pada bidang

biologi sel dan bioloi

molekuler, maupun untuk

industri, misalnya dalam

pengayaan uranium dan

pengolahan anggur.

(9)

Sentrifugasi

Proses yang melibatkan

penggunaan gaya sentrifugal

untuk pemisahan campuran

dan menghasilkan

sedimentasi dengan

menggunakan mesin

sentrifuga.

Komponen campuran yang

lebih rapat akan bergerak

menjauh dari sumbu

sentrifuga dan membentuk

endapan (pelet) menyisakan

cairan supernatan yang

dapat diambil dengan

dekantasi.

(10)

Sentrifugasi

Komponen yang lebih

padat dari campuran

bermigrasi menjauh

dari sumbu sentrifus,

sementara komponen

yang kurang padat dari

campuran bermigrasi

ke arah sumbu.

Peningkatan gaya

gravitasi efektif pada

tabung

reaksi lebih

cepat dan sempurna

menyebabkan endapan

("pelet") berkumpul di

bagian bawah tabung.

(11)

Sentrifugasi

Solusi yang tersisa

dengan tepat disebut

"supernate" atau

"supernatant liquid".

Cairan supernatan

kemudian dengan

cepat tertuang dari

tabung tanpa

mengganggu

endapan, atau ditarik

dengan pipet Pasteur.

(12)

Sentrifugasi

• Laju sentrifugasi ditentukan oleh percepatan yang diterapkan pada sampel, biasanya diukur dalam putaran per menit (RPM) atau g.

• Kecepatan pengendapan partikel dalam sentrifugasi bergantung pada ukuran dan bentuknya, percepatan sentrifugal, fraksi volume padatan yang ada, perbedaan densitas antara partikel dan cairan, dan

viskositas.

Homogenat sel Mitokondria, lisosom, peroksisom Mikrosom dan vesikel kecil lainnya Sel utuh, nukleus, sitoskelet on Ribosom , virus, makromolekul besar

(13)

mikropipet

alat yang digunakan untuk mengambil

dan/atau memindahkan cairan dalam jumlah

kecil secara akurat.

Sebenarnya mikropipet mempunyai fungsi

seperti pipet biasa, yaitu untuk memindahkan

cairan atau larutan. Hanya saja beda akurasi

antara mikropipet dengan pipet biasa.”

(14)

mikropipet

Fungsi dari mikropipet ini digunakan untuk

memindahkan cairan dalam jumlah yang kecil(mikro)

secara akurat.

Jika kita sebelumnya pernah pakai pipet ukur gelas,

tentu akurasinya kurang presisi

Mikropipet juga sering disebut dengan pipet otomatis.

Selain tingkat ke-presisiannya yang tinggi dan volume

yang bisa di setting, alat yang satu ini juga mudah dan

nyaman dalam genggaman.

Penggunaan mikropipet sebagai alat bantu di

laboratorium tentu sangat penting guna mendukung

aplikasi atau expertiment yang sedang di kerjakan.

(15)

Jenis

berdasarkan jumlah channel pada mikropipet:

– Single channel(hanya memiliki satu ujung masuk dan keluar)

– Multi channel(memiliki banyak ujung masuk dan keluar)

berdasarkan teknologi :

– Mikropipet Manual(butuh penekanan)

– Mikropipet Otomatis(dilengkapi dengan motor, modul elektronik, display elektronik)

berdasarkan volume :

– Fixed volume mikropipet

– Variable volume mikropipet

fiturnya:

– Mikropipet tanpa fitur autoclavable

(16)

Tombol penekan / button /

Plunger button, berfungsi untuk

menyedot atau memompa

larutan atau cairan dengan cara

menekannya.

Scale volume / parameter knob

/ tuas penyetel volume cairan,

hanya terdapat di mikropipet

dengan tipe variable volume.

Tuas fungsi / function wheel,

tuas yang digunakan untuk

memilih menu pada mikropipet,

karena beberapa mikropipet

bisa saja memiliki beberapa

fungsi seperti(menyedot,

memompa, mencampur)

(17)

Pipet tip / pipet tipcone / tips,

merupakan aksesoris tambahan

yang sangat penting karena

mempengaruhi ke akuratan

cairan dalam proses menyedot

dan memompa larutan.

Display / elektronik display /

parameter volume, merupakan

bagian yang memberikan

gambaran berapa volume yang

sedang di set.

(18)

Air displacement

pipette

(19)

Mikropipet dapat mengambil volume minimum 0,2 µL dan volume maksimum 10.000 µL (10 mL).

(20)

Volume pipet yang tersedia secara

umum

Rentang volume pipet yang kecil seperti 10–100 µL menghasilkan akurasi yang jauh lebih tinggi daripada rentang luas dari 0,1–1.000 µL per pipet.

Sebaiknya pilih pipet terkecil yang dapat menangani volume yang dibutuhkan. Ini penting karena keakuratan menurun jika volume yang disetel mendekati kapasitas minimum pipet. Misalnya, jika 50 µl dibagikan dengan menggunakan pipet 5.000 µl, hasilnya akan kurang akurat dibandingkan penggunaan pipet 300 µl akan memberikan hasil yang lebih baik, sedangkan penggunaan pipet 50 µl akan lebih ideal

(21)

Cara Menggunakan Mikropipet

Atur volume mikropipet dengan

memutar/menekan tombol volume navigasi

sesuai dengan yang dibutuhkan.

Pasang Tips mikropipet sesuai dengan

kebutuhan, proses pemasangan tips yang

dianjurkan adalah dengan

(22)

Cara Menggunakan Mikropipet

Memegang mikropipet dengan kondisi tangan yang

nyaman, beberapa artikel menyebutnya menyerupai

simbol tangan like di facebook.

Menyedot masuk dan memompa keluar cairan sesuai

dengan kebutuhan. Pastikan anda melakukannya

dengan cara yang benar dan tidak terburu-buru.

Beberapa jenis mikropipet memiliki sensitifitas yang

berbeda-beda pada setiap buttonnya. Jika anda pernah

menggunakan beberapa jenis mikropipet, tentu anda

bisa merasakan perbedaan pada setiap jenis

mikropipet dan merk mikropipet seperti scilogex,

thermo dan fischerbrand.

(23)

biosafety cabinet (BSC)

ruang kerja

laboratorium tertutup

dan berventilasi untuk

bekerja dengan aman

dengan bahan yang

terkontaminasi (atau

berpotensi

terkontaminasi)

patogen yang

memerlukan tingkat

keamanan hayati yang

ditentukan.

(24)

Tujuan utama BSC adalah berfungsi sebagai

sarana untuk melindungi pekerja laboratorium

dan lingkungan sekitarnya dari patogen. Semua

udara buangan disaring HEPA saat keluar dari

(25)

Tipe

1. Biosafety Kelas I

kecepatan minimum 0,38 m/s. Sementara, jendela depan ruangan tetap dibiarkan terbuka agar udara dapat masuk dan disaring dengan HEPA

Filter. Dalam kelas ini, memang akan ada risiko kontaminasi pada sampel. Biasanya, biosafety ini digunakan untuk peralatan khusus seperti

centrifuge.

2. Biosafety Kelas II

Di kelas ini, biosafety yang diproteksi ada dua, yaitu produk sampel dan lingkungan. Cara kerjanya, udara dari luar + chamber ditarik oleh kipas hisap yang dipasang di atas lemari, kemudian disaring dengan HEPA Filter, baru digunakan untuk sirkulasi atau balik keluar kembali. Dengan sistem seperti ini, personel tetap aman karena udara diarahkan pada sistem saringan.

3. Biosafety Kelas III

Pada kelas ini, perlindungan yang diberikan sangat maksimal, meliputi personel, produk sampel, dan lingkungan. Ruangan didesain sedemikian rupa sehingga sirkulasi udara di dalam chambar tertutup rapat. Semua material yang keluar masuk harus menggunakan pass box. Personel juga harus menggunakan sarung tangan agar tidak langsung dengan produk sampel saat bekerja.

(26)

Plate readers

adalah instrumen yang

digunakan untuk

mendeteksi peristiwa

biologis, kimiawi, atau fisik

sampel di pelat mikrotiter.

banyak digunakan di

laboratorium untuk

berbagai aplikasi, mulai dari

enzyme-linked

immunosorbent assays

(ELISA) hingga pengukuran

NADH, deteksi interaksi

protein-protein hingga

pengujian anggur.

Microplate reader juga

banyak digunakan dalam

penelitian dasar, imunologi,

validasi bioassay,

pengembangan obat dan

proteomik.

(27)

Plate readers

Instrumen multiguna

ini memfasilitasi

penelitian dengan

meminimalkan waktu

operasional,

meningkatkan proses

dan efisiensi dan

menghemat biaya.

Reaksi sampel dapat

diuji dalam pelat

mikrotiter format

1-1536 dengan baik.

(28)

Plate readers

• Format pelat mikro yang paling umum digunakan di laboratorium penelitian akademis atau

laboratorium diagnostik klinis adalah 96 lubang (matriks 8 kali 12) dengan volume reaksi tipikal antara 100 dan 200 µL per sumur.

• Pelat mikro dengan kepadatan lebih tinggi (pelat mikro 384 atau 1536 sumur) biasanya digunakan untuk aplikasi skrining, ketika banyak jumlah sampel per hari yang diproses dan biaya pengujian per sampel menjadi parameter penting, dengan volume pengujian tipikal antara 5 dan 50 µL per

(29)

Plate readers

• Format pelat mikro yang paling umum digunakan di laboratorium penelitian akademis atau

laboratorium diagnostik klinis adalah 96 lubang (matriks 8 kali 12) dengan volume reaksi tipikal antara 100 dan 200 µL per sumur.

• Pelat mikro dengan kepadatan lebih tinggi (pelat mikro 384 atau 1536 sumur) biasanya digunakan untuk aplikasi skrining, ketika banyak jumlah sampel per hari yang diproses dan biaya pengujian per sampel menjadi parameter penting, dengan volume pengujian tipikal antara 5 dan 50 µL per

(30)

• Banyak mode pendeteksian – absorbansi – intensitas fluoresensi – Luminesensi – fluoresensi yang diselesaikan waktu – polarisasi fluoresensi)

• tersedia berdiri sendiri di pembaca pelat khusus, tetapi sangat sering ditemukan saat ini digabungkan menjadi

satu instrumen (pembaca pelat multi-mode).

• Ada juga instrumen untuk mengukur cahaya

dinamis atau statis yang tersebar dari sampel dalam pelat mikro.

• Kisaran aplikasi untuk pembaca pelat multi-mode sangat besar.

(31)

CARA KERJA

Pembaca pelat mikro mendeteksi sinyal cahaya

yang dihasilkan oleh sampel yang telah dipipet ke

dalam pelat mikro.

sinyal cahaya yang dihasilkan oleh sampel, diubah

oleh sampel atau dikirim melalui sampel

kemudian

diukur dengan detektor, biasanya

photomultiplier tube

(PMT).

PMT mengubah foton menjadi listrik yang

kemudian diukur oleh microplate reader.

Keluaran dari proses ini adalah angka-angka

dimana sampel dihitung.

(32)
(33)

Beberapa tes yang paling umum adalah:

ELISA

Tes pertumbuhan protein dan sel Protein

interaksi protein

Tes reporter

Kuantitasi asam nukleat

Interaksi molekuler

Aktivitas enzim

Toksisitas sel, proliferasi, dan viabilitas

Kuantifikasi ATP

(34)

Thermal cycler

juga dikenal sebagai thermocycler, mesin PCR atau penguat

DNA

peralatan laboratorium yang paling umum digunakan untuk

memperkuat segmen DNA melalui polymerase chain

reaction (PCR).

juga dapat digunakan di laboratorium untuk memfasilitasi

reaksi sensitif suhu lainnya, termasuk pencernaan enzim

restriksi atau diagnosis cepat.

Perangkat memiliki blok termal dengan lubang di mana

tabung yang menahan campuran reaksi dapat dimasukkan.

Mesin ini kemudian menaikkan dan menurunkan suhu blok

secara terpisah, langkah-langkah yang telah diprogram

(35)

blok termal dengan lubang dapat menampung

tabung reaksi (tube) yang menampung

reagensia. Thermal Cycler kemudian

mengontrol suhu, naik dan turun sesuai

dengan program yang dimasukan kedalam

komputer PCR tersebut, sehingga proses

polymerase chain reaction (PCR) terjadi

(36)
(37)

Komponen pelengkap mesin PCR

Taq polymerase, yaitu enzim DNA polimerase stabil yang berhasil diisolasi dari bakteri termofilik ekstrem Thermus aquaticus yang hidup pada dinding geyser vulkanik. Sifatnya yang thermostabil membuat Taq polymerase ideal untuk digunakan pada tahap pemisahan (denaturasi) template DNA.

Primer juga dibutuhkan, sekuen nukleotida pendek yang dapat

menginisiasi starting point dari sintesis DNA. Dalam reaksi berantai (Polimerase Chain Reaction) PCR, pelaku eksperimen sudah

menentukan sebelumnya daerah DNA mana yang akan dikopi dan diamplifikasi dengan memilih urutan primer mana yang akan

digunakan. Primer PCR berupa single stranded DNA dan panjangnya berukuran sekitar 20 nukleotida. Pada prinsip kerja PCR, digunakan sebanyak 2 primer yang didesain mengapit daerah DNA yang ingin diperbanyak.

(38)

Komponen pelengkap mesin PCR

rDNA templat

nukleotida (blok pembangun DNA).

Keseluruhan bahan digabung dalam sebuah

tube,

bersama kofaktor yang dibutuhkan oleh

enzim, dan melewati siklus pemanasan dan

pendingan berulang yang memungkinkan

terjadinya amplifikasi DNA.

(39)

Langkah kerja PCR melewati 3 tahap

berikut:

Denaturation

/ denaturasi (96°C): Pada proses

denaturasi, panas mempengaruhi

strand

DNA

akan terpisah menjadi DNA beruntai tunggal

(single-stranded).

Annealing

/ penempelan (55-65°C): Pada tahap

penempelan ini, suhu annealing primer akan

menempel dan berikatan pada daerah

komplementer pada sekuen single-stranded DNA.

Extension

/ elongasi (72°C): Pada suhu ini Taq

polymerase melakukan pemanjangan

membentuk strand DNA baru.

Referensi

Dokumen terkait